Click here to load reader
Upload
auliabcd
View
396
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK 5
Armita FebrianasariAs’ad AmanullahBagus Fikri SM. Areva PrastamaM. Khafi CakraTini Octaviani
Indikator KanjiTitrasi dapat dilakukan tanpa
indikator dari luar karena larutan iodium yang berwarna khas dapat hilang pada titik akhir titrasi hingga titik akhir tercapai. Tetapi pengamatan titik akhir titrasi akan lebih mudah dengan penambahan larutan kanji sebagai indikator, karena amilum akan membentuk kompleks dengan I2 yang berwarna biru sangat jelas. Dengan TA tidak berarna
Indikator kanji merupakan indikator yang sangat lazim digunakan, namun indikator kanji yang digunakan harus selalu dalam keadaan segar dan baru karena larutan kanji mudah terurai oleh bakteri sehingga untuk membuat larutan indikator yang tahan lama hendaknya dilakukan sterilisasi atau penambahan suatu pengawet, antara lain: HgI2, asam borat atau furoat.
Terdapat perbedaan pada penambahan indikator, yakni :
Pada IodometriPenambahan Kanji ditambahkan ketika mendekati TA. Karena penambahan kanji di awal titrasi dikhawatirkan akan membungkus ion iodida yang telah ditambahkan.
Pada IodimetriPenambahan dilakukan pada awal titrasi. Karena sebagai penitarnya adalah iodium sehingga kemungkinan I2 yang terbungkus kanji lebih kecil.
Keunggulan kanji yang utama adalah MURAH.
Kelemahan kanji yaitu:1. Tidak larut dalam air dingin2. Suspensinya tidak stabil dalam air 3. Kanji tidak boleh ditambahkan
terlalu dini karena dengan Iod akan membentukn suatu kompleks yang tidak dapat larut dalam air
4. Bila terlalu encer, kadang – kadang terdapat TA yang larut (hilang).
JUDUL PENETAPAN
YODOMETRI YODIMETRI
Penetapan Kadar Cu dalam Terusi Cara De Haens
Penetapan Kadar Cu dalam Terusi Cara Bruns
Penetapan Kadar Formaldehide dalam Formalin Cara Romijn
Penetapan Kadar Vitamin C
Penetapan Kadar Air Cara Karl Fischer
Penetapan Kadar Glukosa
Penetapan Kadar Cu dalam terusi cara De
Haens
DASARDalam suasana asam, Cu(II)
dapat direduksikan menjadi CuI2
yang kemudian mengurai menjadi Cu2I2 dan I2. setelah itu, I2
yang bebas dititar dengan Na2S2O3 (Natrium Tio sulfat) dan diberi indikator kanji pada saat mendekati TA. Cu(II) direduksi oleh KI. TA dari penetaan ini adalah tidak berwarna dan terbentuk endapan putih.
Reaksi
4224 SOK2CuI2 4KI 2CuSO putih
2susuputih 22
putih2 IICuCuI2
6423222 OSNa 2NaIOSNaI
Perhitungan
%100sampel mg
FPCu x Bst x Np x Vp Cu % x
%100xOH5.CuSO
Cu is%Cu teorit
24Mr
Ar
Catatan Penting
Harus menggunakan erlenmeyer asah karena I2 bersifat mudah menguap.
Fungsi penambahan asam (HCl) adalah untuk mencegah terjadinya hidrolisis Cu(II) dengan air.
Penambahan kanji harus menunggu sampai mendekati TA, agar kanji tidak mengikat Iod dan menyebabkannya sukar lepas.
Setelah ditambahkan KI harus segera dititrasi, karena I2 bersifat mudah menguap.
Sebelum ditambahkan kanji, tidak boleh di ‘shake’ karena Iod mudah menguap.
Penetapan Kadar Cu cara Bruns
DASARDalam suasana asam Cu(II) dapat
direaksikan dengan Kalium Rodanida menjadi tembaga (II) rodanida yang berwarna hitam dan dapat mengoksidasikan KI menjadi Iod bebas. Iod bebas (I2) dititar oleh larutan tio sulfat sehingga menghasilkan TA yang tidak berwarna + endapan lembayung. Tembaga (II) rodanida yang terbentuk merupakan endapan berwarna lembayung yang menyulitkan pengamatan.
REAKSI OH5 CuSO OH5.CuSO 2424
42hitam
24 SOKCu(CNS)2KCNS CuSO
2lembayung
222 I 2KCNS (CNS)Cu 2KI Cu(CNS)2
6423222 OSNa NaI2OSNaI
PERHITUNGAN
%100sampel mg
FPCu x Bst x Np x Vp Cu % x
%100xOH5.CuSO
Cu is%Cu teorit
24Mr
Ar
Catatan – catatan pentingHarus menggunakan erlenmeyer asah
karena I2 bersifat mudah menguap.Untuk mencegah terhidrolisisnya logam
Cu menjadi Cu(OH)2, pada labu ukur yang sudah berisi sampel terusi ditambahkan beberapa tetes H2SO4 4N.
Digunakan pengasam H2SO4 untuk mengurangi pengotor dalam larutan.
Penambahan KCNS (Kalium Tiosianat) digunakan agar reaksi tersebut berjalan ke arah kanan.
Penetapan Kadar Formaldehida dalam Formalin Cara Romijn
DASARPenetapan kadar formaldehide
dalam formalin dalam suasana basa, I2 yang ditambahkan berlebih dan terukur akan bereaksi dengan formaldehide sehingga dihasilkan KI dan HCOOH. Dalam keadaan asam, kelibihan I2 akan dititar oleh Na2S2O3 hingga berwarna kuning muda seulas yyang kemudian dititar dengan Na2S2O3 hingga TA tidak berwarna dengan penambahan indikator kanji.
ReaksiHCOOHHI2OHIHCOH 22
6423222 OSNa NaI2OSNaI
Perhitungan
%100
sampel mg
HCHOBst x Fp x N VNI VI HCHO% tiotio22
x
Catatan Penting
Agar I2 tidak mudah menyublim, disimpan di tempat yang gelap
Untuk menghindari I2 yang dapat terabsorbsi ditambahkan kanji pada awal penitaran.
Bobot kosong kaca arloji saat penimbangan formalin merupakan bobot kaca arloji + air
Penetapan Kadar Vitamin C
DASARAsam askorbat (Vitamin C) adalah
pereduksi yang kuat. Asam askorbat bisa mereduksi I2 menjadi I-. Asam askorbat dioksidasikan oleh iod yang ditambahkan berelebih dan terukur menjadi asam dehidroaskorbat. Kemudian kelebihan iod yang di titar dengan Na2S2O3 Hingga kuning muda seulas. Ditambahkan indikator kanji sehingga TA yang diperoleh adalah dari biru menjadi tak berwarna
Perhitungan
Catatan PentingVitamin C dapat larut dalam air dalam
25 bagian alkohol.Pada penetapan kadar vitamin c
dikerjakan blanko.Cara untuk menguji kadar vitamin C
dengan menggunakan larutan AgNO3 , jika terbentuk larutan berwarna hitam makan terkandung vitamin c dalam sampel tersebut.
Vitamin C dalam keadaan kering bersifat stabil, sedangkan dalam larutan mudah teroksidasi
Penetapan Kadar Glukosa Cara Yodimetri
Dasar
Glukosa adalah termasuk gula reduksi karena monosakarida yang memiliki gugus OH laktol bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehide sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh oksidator lemah seperti yodium membentuk asam glukonat.
Cara Kerja1. Ditimbang sampel padat yang
mengandung 100 mg glukosa, dilarutkan di dalam 50 ml air suling
2. Ditambahkan 25 ml yodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karboat 14,3%
3. Ditutup dan biarkan 30 menit di tempat gelap
4. Ditambahkan 15 ml HCl encer dan yodium yang tersisa dengan larutan tio 0,1 N sampai tetrjadi warna kuning lemah
5. Ditamabah lagi indikator kanjin, lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang
6. Dilakukan titrasi blanko
Penetapan Kadar Air Dengan Metode Karl Fischer
Dasar
Suatu reaksi kimia berjalan antara air dan Iod, rasio mutlak antara air dengan Iod 1 : 1. Sekali konsentrasi I dalam pereaksi Karl Fischer ditetapkan, konsentrasi air dalam contoh dapat ditentukan.
42222 SOHHI2OHSOI
Reaksi
Cara Kerja
Cara Kerja Pengerjaan Standar1. Ditimbang 0,2 gram standar (Na-
Tartrat), dimasukkan ke dalam delas titrasi
2. Tekan enter pada alat3. Tekan calc data, lalu dimasukkan
data penimbangan bobot standar4. Tekan enter sebanyak 2 kali5. Tunggu sampai titrasi selesai6. Catat data yang diperoleh.
TERIMA KASIH