14
LAPORAN PRAKTIK TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR KODE JOB : JST/OTO/OTO311/10 MATKUL : LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR DISUSUN OLEH: NAMA : A’LIM ABROR NIM : 13504241062 KELAS : C2 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Transistor sebagai saklar a’lim abror c2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

LAPORAN PRAKTIK

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

KODE JOB : JST/OTO/OTO311/10

MATKUL : LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR

DISUSUN OLEH:

NAMA : A’LIM ABROR

NIM : 13504241062

KELAS : C2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

A. Judul

“Transistor Sebagai Saklar”

B. Kompetensi :

Memahami karakteristik transistor sebagai saklar.

C. Sub Kompetensi :

Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :

1. Membuat rangkaian transistor NPN sebagai saklar.

2. Membuat rangkaian transistor PNP sebagai saklar.

D. Alat dan Bahan :

1. Multi meter

2. Power suplay

3. Training kit OTO-001

4. Kabel penghubung

E. Keselamatan Kerja :

1. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan arus listrik.

2. Pastikan selektor multitester berada pada posisi yang benar sebelum digunakan.

3. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.

4. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.

5. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.

F. Dasar Teori (Kajian Teori)

Transistor

Transistor merupakan singkatan dari Transferabel resistor. Secara

bahasa Transistor berarti Resistor yang nilai hambatannya dapat dikendalikan.

Transistor merupakan komponen yang dapat menguatkan signal

masukan, dalam rangkaian elektronika komponen transistor merupakan

komponen aktif yang bekerja lebih berat dibanding dengan komponen lainnya,

pada beberapa keaadaan jika sebuah rangkaian elektronika bekerja maka

transistor akan mengalami pemanasan dan untuk mencegah kerusakan pada

transistor maka transistor dilekatkan pada lempengan almunium sebagai

pendingin (headsink).

Transisitor terbagi menjadi 2 jenis :

Page 3: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

1. Transisrtor NPN.

Simbol :

2. Transistor PNP.

Simbol :

Dari simbol dapat dilihat bahwa transisitor memiliki 3 buah kaki yaitu :

Basis, Emitor dan kolektor.Pengertian sederhana fungsi Kaki-kaki E, B, C,

Sebagai berikut :

-Emitor :Kaki emitor pada Umumnya digunakan sebagai sumber atau keluaran.

-Kolektor :Kaki kolektor pada umumnya digunakan sebagi keluaran atau sumber

-Basis :Kaki basis biasanya digunakan sebagai masukan.

Dari penjelasan diatas jika Emitor sebagai sumber maka kolektor

sebagai keluaran atau Jika Emitor sebagai keluaran maka kolektor sebagai

sumber.

Apakah yang dimaksud sumber, keluran dan masukan ?

# Perhatikanlah bagan sederhana berikut :

(a) Signal Masukan Yang masih Lemah

(b) Sumber sebagai Energi yang dipakai untuk Penguatan

(c) Keluaran yang dihasilkan Signal telah di perkuat.

Bagan sederhana itu jika di ilustrasikan pada Kran Air,

Page 4: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

Jumlah air yang di keluarkan (b) bergantung dari masukan (a) dan asal air

yang dikeluarkan dari Sumber (c).

Gambar 26 : Bentuk-bentuk Transistor sangat bervariatif.

Fungsi dan Penggunaan Transistor antara lain :

- Penguat Arus dan Tegangan digunakan pada Amply dan penguat

- Pembangkit getaran (Osilator) Di Gunakan Pada Radio

- Saklar listrik Di gunakan pada saklar : - Otomatis,pengaman,timer dan lain-lain.

Sebenarnya sangat banyak fungsi Transistor, tetapi contoh diatas

merupakan hal mendasar untuk di ketahui.

Perhatikanlah Gambar 26, bagaimanakah kita mengenali 3 kaki transistor

untuk Emitor,Kolektor dan Basis

Untuk menentukan kaki Emitor, Basis dan Kolektor pada transistor

dengan 2 cara :

1. Dengan melihat daftar keterangan transistor (data sheet)

2. Dengan melakukan pengukuran menggunakan multimeter.

Page 5: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

Cara Menentukan kaki B-C-E pada transisitor dengan multimeter adalah

sebagai berikut:

a. Berikan inisial pada kaki transistor yang akan diukur.

b. Arahkan Selektor Multitester ke X100 Ohm.

c. Buat tabel bantuan sebagai berikut:

Page 6: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

d. Lakukan pengujian dan isi tabel bantuan berdasarkan hasil pengujian dengan

ketentuan sebagai berikut:

- Cara pengisian Baris 1 :

Sentuhkan Probe + dengan kaki c dan Probe

- dengan kaki a, jika jarum penunjuk

bergerak isi kolom dengan √ jika diam isi

dengan x

- Cara Pengisian Baris 2 :

Sentuhkan Probe + dengan kaki c dan Probe

- dengan kaki b, jika jarum penunjuk

jarum bergerak √, jika Jarum penunjuk

diam X, dst.

Cara pengisian baris 3,4,5 dan 6 sama dengan baris 1 atau 2

Jika tabel telah terisi maka cocokkanlah dengan 6 tabel kemungkinan berikut,

dan kesimpulan dapat anda ambil.

1. Kesimpulan:

a: Emitor

b: Kolektor

c: Basis

Jenis transistor : PNP

2.Kesimpulan:

a: Kolektor /Emitor

b: Basis

c: Emitor /Kolektor

Jenis transistor: PNP

E B C

+-JP

CAV

CBV

BCX

BAX

ABX

ACX

+-JP

CAX

CBX

BCV

BAV

ABX

ACX

Page 7: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

3.Kesimpulan:

a: Basis

b: Kolektor

c: Emitor

Jenis transistor: PNP

B C E

4.Kesimpulan:

a: Basis

b: Kolektor

c: Emitor

Jenis transistor: NPN

B C E

5.Kesimpulan:

a: Basis

b: Kolektor

c: Emitor

Jenis transistor: NPN

6.Kesimpulan:

a: Kolektor /Emitor

b: Emitor /Kolektor

c: Basis

Jenis transistor: NPN

E C

B

+-JP

CAX

CBX

BCX

BAX

ABV

ACV

+-JP

CAV

CBX

BCX

BAV

ABX

ACX

+-JP

CAX

CBV

BCX

BAX

ABV

ACX

+-JP

CAX

CBX

BCV

BAX

ABX

ACX

Page 8: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

Seandainya hasil pengukuran tidak sama dengan 6 tabel di atas dapat di

simpulkan bahwa Transistor rusak.

Jika Anda perhatikan tabel-tabel tersebut ada beberapa hal yang dapat

dijadikan pedoman untuk memudahkan mengingat kesimpulan antara lain :

- Emitor biasanya berada di kaki paling pinggir

- Kaki yang mendapat Check list (√) 2 kali menandakan bahwa kaki tersebut

adalah kaki Basis.

- Apabila Probe + mendapatkan Check List (√ ) 2 Kali berarti Jenis Trans : PNP

- Apabila Probe - mendapat Check list (√) 2 kali berarti Jenis TR : NPN.

G. Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Buatlah rangkaian rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar seperti pada

kedua gambar di bawah ini, hitung dahulu besar arus yang mengalir secara

matematis untuk menentukan posisi selektor besarnya amper meter yang

digunakan.

Gambar rangkaian transistor NPN (kiri) dan PNP (kanan) sebagai saklar

3. Amati besarnya arus yang melewati saklar dan arus yang melewati beban.

4. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah tersedia.

5. Diskusikan mengapa perlu digunakan transistor untuk mengendalikan beban.

6. Diskusikan perbedaan rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar dan

simpulkan penggunaannya masing-masing.

7. Rapikan alat dan bahan yang digunakan, kembalikan ke tempat semula.

Page 9: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

H. Data Praktik (Sajia Data)

Pengukuran pada transistor

No Jenis Transistor Arus yang Melewati Saklar Arus yang Melewati Beban

1 NPN 10mA 2A

I. Analisis Data dan Pembahasan

Dari kegiatan praktek diatas yang dilakukan adalah menguji atau

membuktikan salah satu fungsi transistor yaitu sebagai saklar dalam praktek

dipraktekkan dan juga mengukur arus yang melewati saklaar dan arus yang melewati

beban sehingga kita dapat mengetahui mengapa transistor bisa digunakan sebagai

saklaar dan kelebihannya dengan saklar biasa.Pada praktek didapatkan nilai arus

yang melewati saklar sangatlah kecil dan arus pada beban besar

J. Kesimpulan

Dalam praktek ini dibuktikan atau menguji salah satu fungsi transistor yaitu

sebagai saklar dan membuktikan kelebihan daari saklar biasa

K. Saran

Saran saya untuk dosen yaitu apabila ketika praktikum sedang berlangsung

supaya dosen sesekali memantau dan mendampingi ketika praktikum supaya

praktikum dapat berjalan sesuai prosedur praktikum walaupun sebelumnya sudah

diterangkan prosedur praktikum tetapi terkadang ada hal hal yang mungkin kurang

dimengerti oleh mahasiswa serta menurunkan resiko kecelakaan kerja

L. Daftar pustaka

• Dikutip dari http://www.slideshare.net/sutrisno51/buku-elektro3-ver2?from_search=1 pada pada hari jumat tanggal 27 Desember 2013

Page 10: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

M. Lampiran

A. Pertanyaan dan Tugas

1. Mengapa perlu digunakan transistor untuk mengendalikan beban di atas?

2. Bagaimana cara kerja dan arah arus pada masing-masing rangkaian di atas?

3. Carilah contoh rangkaian pada otomotif yang menerapkan transistor sebagai

saklar dan jelaskan cara kerjanya!!

B. Pembahasan

1. Karena transistor memiliki beberapa kelebihan yaitu hanya perlu membutuhkan

arus kecil untuk mengalirkan arus yang besar pada beban sehingga saklar akan

lebih awet karena arus yang mengalir pada saklar relatif kecil.

2. Cara kerjanya rangkaiannya yaitu :

a) Arus dari + baterai mengalir menuju resistor R1 dan lampu L1 ketika saklar

SW 1 terhubung arus akan melalui R1 dan menuju ke saklar karena melewati

R1 maka arus yang mengalir pada saklar kecil kemudian arus menuju basis

transistor dan ke massa sehingga transistor menjadi ON akibatnya arus dari +

baterai melewati lampu kemudian ke Colektor transistor dan ke Emitor

transistor ke massa akibatnya lampu menyala karena jenis transistor yang

digunakan NPN maka polaritas – polaritasnya yaitu Basis Positif (+) Collector

Dan Emitor Negatif (-)

b) Arus dari + baterai mengalir menuju resistor R1 karena tipe transistor adalah

PNP maka basis akan mengaktifkan transistor apabila ada polaritas

negatif,ketika saklar SW1 terhubung maka basis akan mendapatkan polaritas

negatif karena aliran arus melewati resistor R2 maka arus yang mengalirpun

kecil akibatnya transistor aktif dan arus dari + baterai menuju Emitor dan

menuju Colektor dan ke lampu L1 dan menuju ke massa sehingga lampu L1

akan menyala karena tipe transistornya PNP maka polaritas-polaritasnya

yaitu Basis negatif (-) dan Emitor dan Collektor positif (+)

3. Contoh penggunaan transistor pada otomotif yaitu pada rangkaian sistem

pengapian elektronik

Page 11: Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2

Ketika kunci kontak di-on-kan, arus mengalir menuju terminal E TR1

(transistor 1) melalui sekring, kunci kontak, tahanan (R) pada unit igniter yang

selanjutnya diteruskan ke massa. Akibatnya TR1 menjadi ON sehingga arus

mengalir ke kumparan primer koil pengapian menuju ke massa melalui terminal

C – E pada TR1.

Pada saat yang bersamaan, sewaktu mesin berputar (hidup) timing

plate tempat kedudukan reluctor juga ikut berputar. Ketika saat pengapian telah

memberikan sinyal, sebuah arus akan terinduksi di dalam pick up coil dan arus

tersebut akan dialirkan ke terminal B pada TR2 terus ke massa. Akibatnya TR2

menjadi ON, sehingga arus yang mengalir dari batrai saat ini disalurkan ke

massa melewati terminal C – E pada TR2. Dengan kejadian ini TR1 akan

menjadi OFF sehingga akan memutuskan arus yang menuju kumparan primer

coil pengapian. Selanjutnya akan terjadi tegangan induksi pada kumparan

primer dan kumparan sekunder koil pengapian. Karena perbandingan

kumparan sekunder lebih banyak dibanding kumparan primer, maka pada

kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih besar sekitar yang bisa membuat

terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran bahan

bakar dan udara.