28
Potret Kerusakan Alam

Tugas Geografi identifikasi bencana Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Potret Kerusakan Alam

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampaibadai pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas laut mengikutiarah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ributbiasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.[4] Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badaitopan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaanlaut. Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu diSamudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) mencatat siklon tropis atau badai tropis Lingling dengan kategori satu tumbuh di utara wilayah Indonesia.

Laman BMKG yang dipantau di Jakarta, Minggu, menyebutkan badai tropis yang tumbuh di wilayah Filipina merupakan badai tropis yang tidak lazim dan untuk kali pertama tumbuh di utara wilayah Indonesia.

Data kejadian badai tropis sejak 1977 hingga 2012 tercatat 10 kali kejadian badai tropis yang tumbuh di utara wilayah Indonesia dengan kemungkinan tumbuh sekitar 0,28 persen.

Badai Tropis Lingling tumbuh sejak Sabtu (18/1) pukul 07.00 WIB disekitar Perairan timur Filipina, sekitar 9.5LU, 126.7BT atau sekitar 700 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna dengan kekuatan angin 65 km/jam dan hampir tidak bergerak.

Meskipun badai tropis Lingling dekat dengan wilayah Sulawesi utara, namun badai tersebut memungkinkan melintasi wilayah Manado atau wilayah Indonesia lainnya.Dilihat dari perumbuhan dan sebaran awan hujan menunjukan bahwa dampak dari badai tropis tersebut mempengaruhi pola cuaca di wilayah Manado dan wilayah Indonesia bagian utara lainnya.

Hal ini karena wilayah Manado menjadi daerah beraian angin (divergensi), sebagai akibat dari beraian angin tersebut maka akan menghambat pertumbuhan awan-awan hujan sehingga hujan lebat kecil kemungkinan akan terjadi.

Dampak yang pasti terjadi yaitu adanya peningkatan kecepatan angin dan gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter berpeluang terjadi di wilayah Laut Sulawesi, Perairan Utara Halmahera, Perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Perairan Bitung - Manado, dan Samudera Pasifik sebelah utara Halmahera.

Ini disebabkan oleh …