Upload
nasuprawoto-sunardjo
View
24.203
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
PERAN UN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Dr. H. Teuku Ramli Zakaria, MA
Pusat Penilaian PendidikanBalitbang Depdiknas
Jakarta
RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA
PANJANG
A. Pereiode 2005-2009: Peningkatan Kapasitas & ModernisasiB. Periode 2010 - 2015: Penguatan LayananC. Periode 2015 – 2020: Daya Saing Regional
D. Periode 2020 – 2025: Daya Saing Internasional
VISI: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF 2025
PENTINGNYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UNTUK:Meningkatkan mutu SDM;Meningkatkan daya saing bangsa;Mewujudkan kemajuan dan kese-
jahteraan hidup bangsa.
Bagi kemajuan suatu masyarakat, mutu pendidikan yang baik lebih penting dari Sumber Daya Alam yang melimpah.
KEBIJAKAN STRATEGISDALAM PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Mengembangkan & menetapkan SNP;Melaksanakan evaluasi melalui UN;Melaksanakan quality assurance;Melaksanakan akreditasi satuan
dan/atau program pendidikan.
PENGUATAN PROGRAM:
Implementasi & penyempurnaan SNP dan penguatan peran BNSP;
Pengawasan dan penjaminan mutu seca-ra terprogram;
Perluasan & peningkatan mutu akredi-tasi;
Pengembangan guru sebagai profesi;
PENGUATAN PROGRAM: …
Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;
Perbaikan & pengembangan sarana dan prasarana;
Perluasan pendidikan kecakapan hidup;Pengembangan sekolah berbasis keung-
gulan lokal;Pembangunan sekolah bertaraf interna-
sional;
PENGUATAN PROGRAM: …
Mendorong jumlah jurusan di PT yang masuk dalam 100 besar Asia;
Akselerasi jumlah program studi keju-ruan, vokasi, dan provesi;
Peningkatan jumlah dan mutu publikasi dan HAKI;
Teknologi informasi dan komunikasi da-lam pendidikan.
UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DILAKUKAN
SECARA BERKELANJUTAN OLEH:
Pemerintah;Pemerintah daerah; danSatuan Pendidikan, secara terpadu, dan pengelolaannya
dikoordinasikan secara terpusat.
MENGAPA DENGAN UN?
UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
PP No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
PERMEN No. 45 Tahun 2006, tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/-2007.
LANDASAN YURIDIS
UU Sistem Pendidikan Nasional;Pasal 11: Pemerintah wajib menyelenggarakan
pendidikan bermutu bagi masyarakat tanpa diskriminasi;
Pasal 35: Ada 8 Standar Nasional Pendidikan, dua diantaranya: Standar Kompetensi Lulus-an; dan Standar Penilaian Pendidikan.
LANDASAN YURIDIS …
UU Sistem Pendidikan Nasional; Pasal 58 Ayat (1): Evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, ke-majuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik se-cara berkesinambungan (Internal Evaluation);
Pasal 58 Ayat (2): Evaluasi peserta didik, satuan pen-didikan, & program pendidikan dilakukan oleh lemba-ga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, & sistemik, untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan (External Evaluation).
LANDASAN YURIDIS …
PP TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN; Pasal 63; Ayat (1): Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian oleh pendidik;
b. Penilaian oleh satuan pendidikan; dan
c. Penilaian oleh Pemerintah. Pasal 66 Ayat (1): Penilaian hasil belajar oleh Peme-
rintah bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusaan secara nasional …dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
LANDASAN YURIDIS …
Hasil penelitian dan seminar, antara lain sbb.Hasil penelitian Program Pascasarjana UNY;Hasil penelitian Prof. Dr. Ki Supriyoko dkk;Hasil penelitian Lemlit Universitas Palangka Raya;Hasil Seminar yang diselenggarakan oleh Program
Pascasarjana Psikometri, Fakultas Psikologi UI.
Kesimpulan, antara lain, dengan adanya UN: Siswa terdorong belajar lebih giat;Guru terdorong mengajar lebih baik;Kepala Sekolah terdorong memperbaiki mutu sekolah;Orang tua terdorong lebih memperhatikan anak
belajar.
LANDASAN EMPIRIS
PENGALAMAN SEJARAH
SISTEM UJIAN/ EVALUASI
DI INDONESIA
LANDASAN EMPIRIS …
UJIAN NEGARA (1945-1971)
Ujian sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah baik penyiapan bahan, pelaksanaan,
maupun penetapan kelulusan.
DAMPAK:• Kelulusan rendah, banyak kritik
masyarakat• Tidak ada seleksi ke jenjang pendidikan yg
lebih tinggi• Mutu lulusan tinggi
UJIAN SEKOLAH (1971-1983)
• Ujian sepenuhnya dilakukan oleh sekolah baik penyiapan bahan, pelaksanaan, maupun
penetapan kelulusan.• Tidak ada batas lulus
DAMPAK:• Kelulusan hampir 100%• Perlu ada seleksi lagi ke jenjang lebih
tinggi• Mutu rendah, banyak kritik masyarakat
• 5-7 Mata pelajaran menjadi kewenangan pusat• 7-9 Mata pelajaran kewenangan sekolah• Penyelenggaraan dan kelulusan
ditetapkan sekolah• Tidak ada batas lulus
DAMPAK:• Kelulusan hampir 100%• Domain yang diukur hanya aspek kognitif• NEM hanya digunakan untuk seleksi ke jenjang
lebih tinggi• Mutu rendah, KRITIK MASYARAKAT
EBTANAS (1983-2002)
DIKENAL KOMBINASI P, Q, R
NILAI AKHIR, NA, ADALAH:
NA = ( P + Q + 3R) / 5
P = NILAI SEMESTER SATU
Q = NILAI SEMESTER DUA
R = NILAI EBTANAS MURNI ATAU NEM
TERJADI MARK UP NILAI P DAN Q !
KRITIK MASYARAKAT PENDIDIKANINDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA: RAJIN/MALAS – PINTAR/BODOH
MEMPUNYAI CIVIL EFFECT YG SAMA
TIDAK ADA STANDARD
ARTINYA
SEMUANYA TAMAT/ LULUSDISERAHKAN SEMUANYA KEPADA
PASAR: JENJANG YG LEBIH TINGGI atau PASAR KERJA
BERDAMPAK NEGATIF KEPADA CITRA PENDIDIKAN DI INDONESIA, TIDAK BERKUALITAS dan
TIDAK PUNYA QUALITY CONTROL serta QUALITY ASSURANCE
ARTINYA LAGI ………..
TIDAK MENDORONG SISWA UTK BELAJAR
TIDAK MENDORONG GURU UNTUK MENGAJAR/ MENDIDIK DGN SUNGGUH-SUNGGUH
TIDAK MENDORONG BUDAYA BERSAING
MEMBERIKAN PENDIDIKAN YG SEMU
UJIAN NASIONAL BUKAN SATU-SATUNYA FAKTOR YANG
MENENTUKAN KELULUSAN SISWA DARI SATUAN PEN DIDIKAN
SYARAT LULUS dari SATUAN PENDIDIKAN(Pasal 72 PP No. 19/2005) Telah menyelesaikan seluruh program pem-
belajaran: Memiliki nilai baik kelompok mata pelajaran agama,
akhlak mulia, kewarganegaraan, … Lulus Ujian Sekolah; Lulus Ujian Nasional
UJIAN NASIONAL TIDAK MERAMPAS HAK GURU
GURU MEMILIKI KEWENANGAN DALAM: Menilai seluruh mata pelajaran lain (US) yang tidak
diujikan dalam UN; Menilai kompetensi mata pelajaran UN yang tidak
diujikan dalam Ujian Nasional.
YANG DIHARAPKAN: Guru mempersiapkan dan melaksanakan Ujian secara
baik & profesional; Guru melakukan penskoran secara objektif.
NISCAYA TIDAK TERJADI KESENJANGAN UN & US
UJIAN NASIONAL DAN BIAYA PENYELENGGARAAN
Biaya penyelenggaraan UN tidak besar, apabila anggaran UN dibagi dengan ratio jumlah pe-serta (kurang lebih Rp. 40.000 perpeserta).
Tanpa UN, Ujian Sekolah tetap memerlukan biaya, biasanya ditarik dari orang tua siswa.
Tidak ada Ujian Tanpa Biaya, dan persoalan-nya, siapa yang harus menanggung biaya.
BIAYA UN DITANGGUNG PEMERINTAH
UJIAN NASIONAL DAN KELENGKAPAN SARANA DAN
PRASARANA
Hasil UN dijadikan sebagai dasar pemetaan dan pemberian bantuan (Pasal 68 PP No.19 Tahun 2005);
Sekolah yang sudah baik dibimbing untuk terus berkembang secara lebih mandiri;
Sekolah yang belum baik akan dibantu lebih banyak dalam rangka peningkatan & pemera-taan mutu pendidikan di seluruh tanah air.
KEGUNAANHASIL UJIAN NASIONAL
KEGUNAAN (Pasal 68 PP No. 19/2005):Pemetaan Mutu Pendidikan;Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan yang
lebih tinggi;Penentuan kelulusan;Pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan.
PENYIAPAN SISWA UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN: Meningkatkan efektivitas pembelajaran; Memanfaatkan Standar Kompetensi Lulusan; Memanfaatkan Kisi-kisi; Memanfaatkan Panduan Materi Ujian; Memanfatkan hasil analisis daya serap.
SALAH SATU CONTOH KASUS SEBAGAI BERIKUT!
PENGALAMAN SMA N 1 SEPATAN DALAM PENYIAPAN SISWA
UPAYA YANG DILAKUKAN:Memanfaatkan Standar Kompetensi Lulusan;Memanfaatkan Panduan Materi Ujian;Memanfaatkan hasil analisis daya serap.;Membagi Panduan Materi kepada siswa
dengan cara mengkopi masing-masing;Semester 2 Kelas III, menambah jam belajar
mulai jam 0 (pk 6.oo – 7.15 WIB, untuk per-siapan UN a.l. membahas Panduan Materi;
Sembahyang malam & berdoa bersama un-tuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa.
HASIL YANG DICAPAI SMA N 1 SEPATAN, TANGERANG
UN Tahun 2005/2006 (Menamatkan pertama):Peserta : 47 orang, lulus 100%
(IPS/belum ada Jurusan IPA)Hasil UN : Bahasa Indonesia : 6,57
Bahasa Inggris : 7,28
Ekonomi : 7,62
Jumlah Nilai rerata : 21,47Peringkat 8 Kabupaten, dari 17 SMAN,
Peringkat 41 dari 87 SMA Negeri & Swasta.
HASIL YANG DICAPAI SMA N 1 SEPATAN, TANGERANG … lanjutan
UN Tahun 2006/2007 (Menamatkan kedua):Peserta Jurusan IPA: 120 orangHasil UN : lulus 100% Rata-rata:Bahasa Indonesia : 8,06
Bahasa Inggris : 8,63
Matematika : 9,24
Jumlah nilai rerata : 25,93Peringkat 1 Kabupaten, dari 21 SMAN,
Peringkat 6 dari 72 SMA Negeri & Swasta.
HASIL YANG DICAPAI SMA N 1 SEPATAN, TANGERANG … lanjutan
UN Tahun 2006/2007 (Menamatkan kedua):Peserta Jurusan IPS: 211 orangHasil UN : lulus 100% Rata-rata:Bahasa Indonesia : 7,44
Bahasa Inggris : 8,17
Ekonomi : 7,59
Jumlah nilai rerata : 23,20Peringkat 9 Kabupaten, dari 21 SMAN,
Peringkat 27 dari 95 SMA Negeri & Swasta.
TERIMA KASIH
SEMOGA ALLAH SWTSENANTIASA MEMBERKATI
KITA SEMUANYA
WASSALAMU ‘ALAIKUM Wr.Wb.