Upload
edis-blog
View
1.928
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ARSITEKTUR BASIS DATA
Citation preview
Basis DataWeek 2: Arsitektur & Model Basis Data
I Gede Mahendra DarmawigunaS.Kom M.Sc
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Istilah-istilah dalam sistem database :• Enterprise, merupakan suatu bentuk organisasi,
seperti : instansi, sekolah, bank, pabrik, dan lain-lain.• Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan
obyek lainnya yang dapat diwujudkan dalam database.
Contoh :Entitas dilingkungan universitas → mahasiswa, dosen,
matakuliahEntitas dilingkungan instansi pemerintah → karyawan,
departement
• Atribute/Field, merupakan karakteristik entitas tertentu.
Contoh :Entity Mahasiswa → atributenya adalah NPM, Nama,
Alamat dan lain-lain.Entity Bank → atributenya adalah Nomor_Rekening,
Nama_Nasabah.
• Data Value, merupakan data actual atau informasi yang disimpan ditiap data elemen atau atribute. Isi dari atribute disebut nilai data (data value).Contoh : Atribute Nama_Mahasiswa → Wayan Leger, Ketut
Doni, Antony. Atribue Alamat_Mahasiswa → Banjar Tegal,
Banyuning, Penarukan.
• Record/Tuple, merupakan kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
Contoh : Kumpulan atribute Nomor_Bp, Nama_Mahasiswa dan
Alamat berisikan “05111001”, Wayan Leger, Banjar Tegal.
Kumpulan atribute Kode_Obat, Nama_Obat berisikan K01, Konidin.
• File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribute yang sama.
• Kunci Elemen Data, merupakan tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
• Database Management System (DBMS), merupakan kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya atau merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan database agar dapat diakses/dipakai oleh user (pemakai).
Dari pengertian yang dijelaskan diatas secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
Kegunaan DatabasePenyusunan database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu :
a.Redudansi DataRedudansi data adalah munculnya data-data
yang sama secara berulang-ulang pada file data gabungan yang semestinya tidak perlu terjadi.
Data redudansi perlu dihindari karena :- Mengakibatkan pemborosan penggunaan media
penyimpanan- Proses updating yang lebih lama- Terjadinya ketidak konsistensi data yang semakin
besar
Contoh :Struktur File Karyawan
NIP Nama Karyawan
Golongan
Gaji Pokok
002111045002111025002111042002111023
Enti GustinaYetty NurwatiM. FajriEdwar
IIIIIIIII
650.000,-750.000,-650.000,-650.000,-
Dari contoh diatas dapat dilihat terjadinya redudancy data yakni pada field golongan dan gaji pokok. Dimana setiap kali rincian record golongan dimasukkan maka akan muncul pula rincian data gaji pokok. Sehingga kerangkapan data akan terjadi pada file tersebut.
b. Inkonsistensi DataInkonsistensi Data terjadi akibat :
* Kesalahan dalam pemasukan data (data entry)* Update anomaly, yaitu : proses untuk mengapdate
data tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak
konsisten atau kehilangan informasi obyek yang
ditinjau.Contoh :Inkonsistensi Data dalam File Mahasiswa dan
KRS :File Mahasiswa
NPM Nama Mahasiswa
Alamat Tgl_Lahir
0311100103111005
KurniadiLinda Yanti
Sungai PenuhSemurup
05-12-198506-02-1986
File KRS :
NPM Nama Mahasiswa
Jml_Matakuliah
Jml_SKS
0311100103111005
KurniadiLinda Yuliana
37
718
Pada contoh diatas terjadi ketidak konsistensi data pada field nama mahasiswa dimana pada record NPM “03111005” yang seharusnya record nama mahasiswa pada file KRS tertulis Linda Yanti, karena terjadi kesalahan entry data tertulis Linda Yuliana.
Data Inkonsistensi perlu dihindari karena akan mengakibatkan kesalahan yang fatal pada hasil pengolahan database yang tidak sesuai dengan fakta atau kenyataan yang ada.
ARSITEKTUR BASIS DATAPada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)2. Level Konseptual (conceptual level)3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
ARSITEKTUR BASIS DATA
Level External atau View
Level Konseptual
Level Internal
ARSITEKTUR BASIS DATA
External Level atau View Level
• Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database.
• Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya.
• Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …).
• Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
ARSITEKTUR BASIS DATA
Level Konseptual
• Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap.
• Para administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien.
ARSITEKTUR BASIS DATA
Level Internal
• Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka, bit.
• Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).
Konsep dari level-level tersebut akan menambah pengertian mengenai kebebasan data/data independence.
Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian :1. Physical data independence.2. Logical data independence.
Physical Data Independence:Kebolehan untuk mengubah pola fisik database
tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik biasanya pada saat meningkatkan daya guna.
Logical Data IndependenceKebolehan untuk mengubah pola konseptual tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level ini khusus saat struktur logika
database ditambahkan/dikurangi.
Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level), yaitu pemetaan eksternal-
konseptual dan pemetaan konseptual-internal.
Alasan perlunya prinsip data independence diterapkan pengelolaan sistem database adalah :
1. Database administrator dapat mengubah isi, lokasi, dan organisasi database, tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada.
2. Vendor hardware dan software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk-produk baru, tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3. Memudahkan perkembangan program aplikasi.4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security
dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan user (pemakai).
19
Model Data :Kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data.
Beberapa Jenis Model Data :1. Model data File datar ( Flat-file data model )2. Model data Hirarki ( Hierarchichal data model )3. Model data Jaringan ( Network data model )4. Model data Relasional ( Relational data model )5. Model data Keterhubungan Entitas ( Entity Relationship data
model )6. Model data Berorientasi Objek (Object Oriented data model )
MODEL DATA
20
a. Data flat-file terdiri dari satu atau lebih file yang dapat dibaca, yang secara normal berbentuk format file text.
b. Informasi pada suatu flat-file disimpan sebagai fields, dengan fields-nya memiliki panjang konstan atau panjang bervariasi yang dipisahkan beberapa karakter (delimeter).
MODEL DATAMODEL DATA FILE DATAR ( FLAT-FILE DATA MODEL )
21
Contoh 1, Flat-file Model Data
1234
5 67890123456789012345
6 78901234567890123
0123
Mulyono Progdi TI-S1
1234
Arifin Progdi TI-S1
2345
Tyas Catur P. Progdi TI-S1
3456
Ifan Riska Progdi TI-S1
4567
Ayu Pertiwi Progdi TI-S1
Model data flat-file dengan panjang fields-nya konstan.
MODEL DATA
22
Penjelasan Contoh 1,Terdapat 3 fields : identifikasi angka, nama dosen, dan nama program studi.
Setiap fields memiliki panjang konstan karena field identifikasi angka selalu dimulai pada kolom #1 dan selalu berakhir pada kolom #4, field nama dosen selalu dimulai pada kolom #6 dan selalu berakhir pada kolom #25, dan seterusnya.
MODEL DATA
23
Contoh 2, Flat-file Model Data
Model data flat-file dengan panjang fields-nya bervariasi
0123: Mulyono: Progdi TI-S11234: Max Tetelepta : Progdi TI-S12345: Tyas Catur P.: Progdi TI-S13456: Ifan Riska: Progdi TI-S14567: Ayu Pertiwi: Progdi TI-S15678: Etika Kartika: Progdi TI-S16789: Anthoni Suteja: Progdi TI-S17890: Fikri Budiman: Progdi TI-S1
MODEL DATA
24
Penjelasan Contoh 2,Model data flat-file dengan panjang fields bervariasi yang dipisahkan dengan delimeter.
Untuk setiap fields dipisahkan dengan titik dua. Setiap fields memiliki panjang tidak konstan.
Pada saat menggunakan fields separator, seharusnya fields seperatornya bukan merupakan karakter yang terdapat pada data.
MODEL DATA
25
Kelemahan model data flat-file:
Flat-file tidak menggunakan struktur data yang dengan mudah dapat direlasikanSulit untuk mengatur data secara efisien dan menjamin akurasiLokasi fisik fields data dengan file harus diketahuiProgram harus dikembangkan untuk mengatur data
MODEL DATA
26
MODEL DATA HIRARKI ( HIERARCHICHAL DATA MODEL )
a. Basis data Hirarki satu tingkat di atas basis data flat-file, dalam hal ini kaitanya dengan kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar kelompok data
b. Arsitektur model data hirarki berdasarkan konsep hubungan parent/child
c. Pada model data hirarki, suatu root table atau parent table berada apa struktur yang paling atas, terhubung ke child table yang dihubungkan dengan data
MODEL DATA
27
Contoh: Hirarki Model Data
Publishers
Authors
Titles
BookStores
Inventory Orders
Root table atau parent
Child tables dari Root table
Child tables dari levelsebelumnya
MODEL DATA
28
Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file:Data dapat dengan cepat dilakukan retrieveIntegritas data mudah dilakukan pengaturan
Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file:Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis dataTerjadi redudansi data
Keterangan :
MODEL DATA
29
Model basis data jaringan merupakan perbaikan dari model basis data hirarki, yaitu dengan menambahkan kemampuan root table untuk melakukan share relationships dengan child tables. Dalam hal ini child table dapat memiliki banyak root table dan untuk melakukan akses terhadap child table, tidak dibutuhkan lagi untuk mengakses root table terlebih dahulu.
MODEL DATA JARINGAN ( NETWORK DATA MODEL)
MODEL DATA
30
Publishers
Authors BookStores
owner
set structure
members
contract supply
Contoh 1, Model Data Jaringan
MODEL DATA
31
Contoh 2, Model Data Jaringan
Publishers
Authors
Titles
BookStores
Inventory Orders
Root table atau parent
shared child table
Child tables dari levelsebelumnya
Child tables dari levelsebelumnya
MODEL DATA
32
Kelebihan model data jaringan: Data lebih cepat diakses User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Model Data Jaringan
MODEL DATA
33
Kelemahan basis data jaringan: Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data User harus memahami struktur basis data.
Model Data Jaringan
MODEL DATA
34
Model basis data relasional merupakan model basis data yang paling populer banyak digunakan sekarang ini Unit utama yang disimpan pada basis data adalah berbentuk tabel atau kelompok data yang saling berhubungan Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah merepresentasikan tuple atau record pada tabel, dan kolom merepresentaksikan fields pada tabel Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain dengan menggunakan kunci
MODEL DATA RELASIONAL ( RELATIONAL DATA MODEL )
MODEL DATA
35
Publishers
Authors Titles
BookStores
Inventory
Orders
supply
contract sell
are ordered
stocked inwrite
Contoh : Model Data Relasional
MODEL DATA
36
Kelebihan basis data relasional:
a. Data sangat cepat diaksesb. Struktur basis data mudah dilakukan perubahanc. Data direpresentasikan secara logik, user tidak
membutuhkan bagaimana data disimpan.d. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam
melakukan retrieve datae. Mudah untuk mengimplementasikan integritas dataf. Data lebih akuratg. Mudah untuk membangun dan memodifikasi
program aplikasih. Telah dikembangkan Structure Query Language
(SQL).
MODEL DATA
37
Kelemahan basis data relasional:
a. Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data
b. User harus familiar dengan relasi antar tabel
c. User harus belajar SQL.
MODEL DATA
38
Menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan relasi antara obyek-obyek tersebut Relasi antara obyek dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu
Model Data Keterhubungan antar Entitas ( Entity Relationship data model )
MODEL DATA
39
Mahasiswa
nim
Mata Kuliah
Kode_kul
Mempelajari
nim Kode_kul
Nm_mhs Alamat_mhs semester
SKSIndex_nilai
Nm_kul
Contoh : Model Data Keterhubungan antar Entitas
MODEL DATA
40
Keterangan simbol :
: menunjukkan obyek dasar/entitas (entity)
: menunjukkan relasi
: menunjukkan atribut dari obyek dasar/entitas
: menunjukkan adanya relasi/link
MODEL DATA
41
Model basis data berorientasi objek adalah suatu model basis data, dimana data didefinisikan, disimpan, dan diakses menggunakan pemrograman berorientasi objek. Basis data berorientasi objek didefinisikan dengan menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek, yaitu bahasa Java. Aplikasi End user juga di bangun dengan menggunakan bahasa berorientasi objek. Object database management system digunakan untuk membuat link antara basis data dan aplikasi.
Model Data Berorientasi Obyek
MODEL DATA
42
Database declarationsusing Java
interaction
Object declarations usingJava
Application code writtenusing Java
Java program compiler
Application executablesgenerated
End user
Database
Contoh : Model Data Berorientasi Obyek
MODEL DATA
43
Relasi pada basis data berorientasi obyek
Nama Class
PropertiesClass
Operasi / method
MODEL DATA
44
Kelebihan basis data berorientasi objek:a. Programmer hanya dibutuhkan memahami
konsep berorientasi objek untuk mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
b. Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
c. Secara teoritis mudah untuk mengatur objekd. Model data berorientasi objek lebih
kompatibel dengan tools pemrograman berorientasi objek.
MODEL DATA
45
Kelemahan basis data berorientasi objek:User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek tidak dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional
MODEL DATA
46
1. Sebelum beberapa vendor-vendor seperti Microsoft dan Oracle mengeluarkan DBMS, bagaimana orang atau perusahaan melakukan penyimpanan data. Jelaskan secara singkat !
2. Berikan alasan anda, mengapa model basis data flat-file sulit untuk dapat dilakukan relasi ?
3. Berikan perbedaan dan persamaan mengenai hubungan parent/child yang terdapat pada model basis data hirarki dan jaringan !
4. Bagaimana representasi model basis data relasional, berikan penjelasan secara singkat !
Latihan dan Soal
MODEL DATA
47
5. Untuk basis data yang terdiri dari beberapa tabel, bagaimana model basis data relasional dalam merelasikan tabel-tabel tersebut, berikan uraian secara singkat !
6. Mengapa model basis data relasional menjadi sangat populer, dan sejauh mana dukungan yang diberikan oleh vendor-vendor DBMS ?
7. Apa yang anda ketahui tentang model basis data berorientasi objek, berikan penjelasan secara singkat !
8. Bagaimana representasi model basis data berorientasi objek ?
Latihan dan Soal
MODEL DATA