16
Aspek Ekonomi Dari segi aspek ekonomi analisis kelayakan yang akan dilaksanakan adalah memperhitungkan nilai BOK (biaya operasional kendaraan sebelum dan setelah pembangunan Fly Over, setelah itu menghitung nilai BCR (Benefit Cost Ratio) dan nilai NPV (Net Present Value). A. Analisa BOK (Biaya Operasi Kendaraan) Bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu kendaraan. Analisa BOK ini dihitung berdasarkan kecepatan tempuh. Kecepatan tempuh di sini didefinisikan sebagai kecepatan tempuh rata-rata. Dalam hal ini kita akan menghitung nilai BOK sebelum dan setelah pembangunan fly over untuk mengetahui besarnya penghematan BOK yang dapat dicapai. BOK terdiri atas beberapa komponen, yaitu : 1. Biaya Tidak Tetap (Running Cost) Biaya Bahan bakar Biaya Oli / Pelumas Biaya Pemakaian Ban Biaya Pemeliharaan ( Servis kecil / besar, General Overhaul) Biaya Over Head ( Biaya tak terduga) 2. Biaya Tetap Asuransi Bunga Modal Depresiasi ( Penyusutan Kendaraaan ) Nilai Waktu

Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Aspek Ekonomi

Dari segi aspek ekonomi analisis kelayakan yang akan dilaksanakan adalah

memperhitungkan nilai BOK (biaya operasional kendaraan sebelum dan setelah

pembangunan Fly Over, setelah itu menghitung nilai BCR (Benefit Cost Ratio) dan nilai

NPV (Net Present Value).

A. Analisa BOK (Biaya Operasi Kendaraan)

Bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu

kendaraan. Analisa BOK ini dihitung berdasarkan kecepatan tempuh. Kecepatan tempuh di

sini didefinisikan sebagai kecepatan tempuh rata-rata. Dalam hal ini kita akan menghitung

nilai BOK sebelum dan setelah pembangunan fly over untuk mengetahui besarnya

penghematan BOK yang dapat dicapai. BOK terdiri atas beberapa komponen, yaitu :

1. Biaya Tidak Tetap (Running Cost)

Biaya Bahan bakar

Biaya Oli / Pelumas

Biaya Pemakaian Ban

Biaya Pemeliharaan ( Servis kecil / besar, General Overhaul)

Biaya Over Head ( Biaya tak terduga)

2. Biaya Tetap

Asuransi

Bunga Modal

Depresiasi ( Penyusutan Kendaraaan )

Nilai Waktu

Perhitungan BOK

adapun rumus yang digunakan untuk menghitung BOK di jalan non tol adalah sebagai

berikut :

1. Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar = basic fuel (1 + (kk + kl + kr))

Dimana: basic fuel dalam liter/1000km

kk = koreksi akibat kelandaian

kl = koreksi akibat kondisi lalu lintas

kr = koreksi akibat kekasaran jalan (roughness)

Konsumsi bahan bakar gol. I = 0.05693 V2 – 6.42593V + 269.18576

Konsumsi bahan bakar gol. IIA = 0.21692 V2 – 24.11549V + 954.7862

Page 2: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Konsumsi bahan bakar gol. II B = 0.21557 V2 – 24.17699V + 947.80862

Faktor koreksi konsumsi bahan bakar dinyatakan dalam berikut:

tabel : faktor koreksi akibat kelandaian

tabel : Faktor koreksi akibat kekasaran dan (v/c)

2. Konsumsi minyak pelumas

Konsumsi dasar minyak pelumas untuk jalan non tol dirumuskan sebagai berikut:

Konsumsi minyak pelumas gol. I = 0.00037 V2 – 0.04070V + 2.20403

Konsumsi minyak pelumas gol. IIA = 0.00209 V2 – 0.24413V + 13.29445

Konsumsi minyak pelumas gol.IIB = 0.00186 V2 – 0.22035V + 12.06486

3. Konsumsi Ban

Dengan memperhatikan kriteria kesederhanaan dan kemudahan dalam

mengimplementasikan, maka digunakan model PCI sebagai berikut:

Golongan I : Y = 0.0008848 V – 0.0045333

Golongan IIA : Y = 0.0012356 V – 0.0064667

Golongan IIB : Y = 0.0015553 V – 0.0059333

Dimana : Y = pemakaian ban per 1000km

V = kecepatan berjalan (running speed)

4. Pemeliharaan

Page 3: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya suku cadang dan upah montir/tenaga kerja yang

berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun jalan non tol, sedangkan menurut

PCI persamaannya adalah sebagai berikut

Suku Cadang

Golongan I : Y = 0.0000064 V + 0.0005567

Golongan IIA : Y = 0.0000332 V + 0.0020891

Golongan IIB : Y = 0.0000191 V + 0.0015400

Dimana: Y = pemeliharaan suku cadang per 1000km

Montir

Golongan I : Y = 0.00362 V + 0.36267

Golongan IIA : Y = 0.02311 V + 1.97733

Golongan IIB : Y = 0.01511 V + 1.21200

Dimana: Y = jam montir per 1000km

5. Depresiasi

Biaya depresiasi berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun jalan non tol.

Persamaannya adalah sebagai berikut:

Golongan I : Y = 1/(2.5 V + 125)

Golongan IIA : Y = 1/(9.0 V + 450)

Golongan IIB : Y = 1/(6.0 V + 300)

Dimana: Y = depresiasi per 1000km, sama dengan nilai ½ nilai depresiasi dari kendaraan

6. Bunga Modal

Biaya bunga modal per kendaraan-km yang dilambangkan dengan INT dan

diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru diberikan dalam persamaan

berikut:

INT = AINT/AKM

Dimana:

AINT = rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai

fraksi dari kendaraan baru

= 0.01 (AINV/2)

AINV = bunga modal tahunan dari kendaraan baru

AKM = rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan

Dalam hal ini bunga modal diasumsikan tidak dipengaruhi oleh pilihan pengguna jalan tol

maupun jalan non tol.

7. Asuransi

Page 4: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Biaya asuransi berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan tol maupun pada jalan non tol:

Golongan I : Y = 38/(500 V)

Golongan IIA : Y = 6/(2571.42857 V)

Golongan IIB : Y = 61/(1714.28571 V)

Dimana: Y = asuransi per 1000km

Selain nilai biaya operasional kendaraan (BOK), kita juga harus menghitung nilai

penghematan waktu dari kendaraan akibat pembangunan Fly Over. Nilai waktu atau nilai

penghematan waktu didefinisikan sebagai jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh

seseorang suatu satuan waktu perjalanan (Hensher 2003:304)

Perhitungan BOK Untuk Sepeda Motor

Besarnya Biaya Operasi Kendaraan roda dua (sepeda motor) menggunakan metode

Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) tahun 1999, dengan rumus sebagai berikut :

VOC  = a + b / V + cV²    

dimana :

VOC = Biaya operasi kendaraan

V = Kecepatan rata-rata (km/jam)

a = konstanta, nilainya 24

b,c = koefisien dengan nilai b = 596 dan c = 0,00370

Nilai BOK di atas adalah nilai BOK menurut Tahun 1999, untuk penyesuaian dengan

Tahun 2011 maka hasil BOK dikalikan dengan nilai laju pertumbuhan Inflasi, yaitu

dengan rumus :

P        = P0 ( 1 + i )n  

dimana :

i = laju pertumbuhan ninflasi

n = selisih tahun sekaranga dikurangi tahun 1999

B. Nilai Waktu Kendaraan

Nilai waktu kendaraan dihitung berdasrakan nilai PDRB kota makassar.

C. Analisis Benefit Cost Ratio

Analisa manfaat biaya (benefit cost analysis)adalah analisa yang sangat umum digunakan

untuk mengevaluasi proyek pemerintah. Dengan kata lain diperlukan analisa dan

evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos–ongkos maupun

Page 5: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

manfaat yang disumbangkannya, karena biasanya proyek–proyek pemerintah secara

langsung atau tidak, akan mempengaruhi orang banyak. Pengaruh ini bisa positif

(benefit)atau negatif (disbenefit) (Pudjawan, 2004). analisa manfaat biaya dapat

dirimuskan sebagai berikut

BC

=Benefit−DisbenefitCost

atau :

Bc=

Benefit−Disbenefit−(operating+Maintanance )InitialCost

dengan :

Benefit=∆ BOK

Benefit=BOK eksisting−B OK kondisi baru

Nilai B/C yang mungkin :

B/C > 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang

diperlukan. Secara ekonomi, proyek layak dilaksanakan

B/C = 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek sama dengan biaya yang

diperlukan. Secara ekonomi, proyek layak untuk dilaksanakan

B/C < 1 berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang

diperlukan. Secara ekonomi, proyek tidak layak untuk dilaksanakan

dimana :

Benefit = keuntungan/manfaat yang diterima opleh masyarakat yang dapt diwujudkan

dalam bentuk uang, keuntungan ini meliputi :

Manfaat langsung (road user benefit) yaitu penghematan biaya

operasional kendaraan (BOK) dengan perhitungan metode Jasa Marga,

penghemtan waktu perjalanan (time value) dengan nilai waktu (Rp/jam)

dan peningkatan dalam aspek ekonomi.

Disbenefit= Kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek yang

dapat diwujudkan dalam bentuk uang. Kerugian ini meliputi :

Hilangnya produksi pertanian milik warga

hilangnya pemukiman Didaerah sekitar jalan

Cost = pengeluaran yang harus diadakan untuk pelaksanaan proyek meliputi biaya

konstruksi, perencanaan, pengawasan pembangunan dan biaya operasional

pemeliharaan jalan

Page 6: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

D. Present Value (NPV)

Nett Present Value adalah merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan dari

selisih semua manfaat dengan semua pengeluaran (biaya yang relevan) selama umur

layan setelah dikonversi dengan nilai uang yang sama. Secara matematis rumusnya

adalah sebagai berikut:

NPV = PV B – PV C

NVP=∑t

B t−C t

(1+i)t

keterangan :

PV B = Present Value Benefit

PV C = Present Value Cost

Bt = besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t

Ct = besaran total dari komponen biaya pada tahun t

i = tingkat suku bunga (%/tahun)

t = jumlah tahun

Besarnya nilai NPV biasanya adalah; NPV(-), NPV(0), dan NPV(+). Nilai NPV=(-)

menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaat yang

diperoleh. NPV=0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh seimbang dengan biaya

yang dikeluarkan, sedangkan NPV>0 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh

melebihi biaya yang dikeluarkan

E. Hasil analisis studi kelayakan Pembangunan Fly Oner simpang Lima Bandara

Hasanuddin

1. analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai BOK untu masing-masing

kendaraaan, contoh perhitun gn untuk golongan 1A dapat dilihat sebagai berikut

Page 7: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Page 8: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

selanjunya hasil perhitungan nilai BOK untuk gol IIA, dan IIB dapat dilihat pada tabel

berikut :

Jenis KendaraanNilai BOK

Rp/1000 KmGol. I Rp 3.529.586 Gol. IIA Rp 7.906.568 Gol. IIB Rp 7.090.848

`

Page 9: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Untuk perhitungan BOK sepeda motor dapat dilihat sebagai berikut :

VOC  = a + b / V + cV²    

Nilai BOK di atas adalah nilai BOK menurut Tahun 1999, untuk penyesuaian dengan

Tahun 2014 maka hasil BOK dikalikan dengan nilai laju pertumbuhan Inflasi sbesar 10

%, sehinnga menjadi :

2. Analisis Pengehematan Nilai waktu

Untuk perhitungan pengemetan nilai waktu menggukana pendekatan nilai PDRB. adapun

nilai PDRB kota makassar dari tahun 2008 – 2012 adalah sebagai berikut :

Tahun Nilai PDRBpertumbuh

an2008 Rp 13.551.827  

2009 Rp 14.798.187 9,20%2010 Rp 16.252.451 9,83%2011 Rp 17.820.697 9,65%2012 Rp 19.582.060 9,88%

rata-rata 9,64%sumber : Makassar dalam angka 2013

Sesuai dengan studi terdahulu tentang nilai waktu, menunjukkan bahwa

penilaian individu mengenai penghematan waktu pada saat perjalanan kerja

prosentasenya adalah 33%-56% terhadap pendapatannya (Internasional Studies, 1965-

1995). Sedangkan menurut studi PTS-BUIP (1999), penghematan waktu untuk

perjalanan kerja adalah 50% dari upah. Dalam studi ini nilai waktu penumpang rata-rata

Page 10: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

dihitung 50% dari pendapatannya. Jadi berdasarkan PDRB per kapita Rp. 12.260 per

jam, maka nilai waktu perjalanan menjadi:

50% x Rp. 12.260 = Rp. 6.130 per jam

Dengan demikian nilai waktu perjalanan berdasarkan jenis kendaraan pada

Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Perhitungan untuk ruas pertama sebelum pembangunan fly over:

Nilai waktu di atas merupakan nilai waktu per jam, nilai waktu perjalanan menggunakan

waktu hasil survey kecepatan rata-rata perjalanan dapat dihitung sebagai berikut::

Nilai NW dengan t = 0,0828 jam

`

Analisis Biaya Perjalanan

Untuk menganalisis biaya perjalanan dipakai rumus sebagai berikut:

D  =  ΣQ x t x (BOK + NW)

Hasil perhitungan biaya perjalanan dapat dilihat pada tabel berikut :

  volume   Biaya Nilai        jenis kendaraan waktu Operasi Waktu    kendaraan pada jam perjalanan Kendaraan Perjalanan Biaya Perjalanan  puncak (jam) (RP/Jam) (Rp/Jam) Rp/Jam  (kend/jam)            

  (∑Q) t BOK NWD=∑Qxtx(BOK+NW

)  1 2 4 6 1x2x(4+6)

sepeda motor 562 0,083 23

6 67

0 42.162,7

0

Page 11: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

kend ringan 615 0,083 3.53

0 1.03

6 232.582,1

3 kend berat

(IIA) 64 0,083 7.90

7 8.83

5 88.997,5

5 kend berat

(IIB) 96 0,083 7.09

1 8.83

5 126.991,8

9

Sehingga biaya tundaan perhari adalah Rp. 1.269.918,88

sehingga untuk satu tahun sebesar Rp = 463.520.392,76

3. Analisis Perhitunngan BCR dan NPV

perhingan nilai BCR dan NPV dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 12: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Tahuna

Total Biaya Manfaat Penghematan Total Manfaat i=5% Preesnt worth Present WorthRupiah/Tahun Rupiah/tahun Nilai Waktu Rupiah/Tahun (P/F,i%,n) cost Benefit

Penghematan BOK 0.05 Rupiah/tahun Rupiah/Tahuna b c d e = c+d f=1/(1+i)^a g=b*f h=e*f

- 1 - - 150,000,000,000.00 - 1.000 150,000,000,000.00 -

2014 1 150,000,000.00 2,586,564,452.51 2,974,265,851.61 5,560,830,304.13 0.952 142,857,142.86 5,296,028,861.07 2015 2 165,000,000.00 2,633,679,238.68 3,122,979,144.19 5,756,658,382.88 0.907 149,659,863.95 5,221,458,850.68 2016 3 181,500,000.00 2,682,389,418.15 3,279,128,101.40 5,961,517,519.55 0.864 156,786,524.13 5,149,782,977.69 2017 4 199,650,000.00 2,732,789,793.08 3,443,084,506.47 6,175,874,299.55 0.823 164,252,549.09 5,080,907,070.24 2018 5 219,615,000.00 2,784,983,756.38 3,615,238,731.80 6,400,222,488.18 0.784 172,074,099.05 5,014,741,790.71 2019 6 241,576,500.00 2,839,084,194.38 3,796,000,668.39 6,635,084,862.77 0.746 180,268,103.77 4,951,202,482.59 2020 7 265,734,150.00 2,895,214,487.72 3,985,800,701.81 6,881,015,189.53 0.711 188,852,299.18 4,890,209,027.54 2021 8 292,307,565.00 2,953,509,621.46 4,185,090,736.90 7,138,600,358.36 0.677 197,845,265.81 4,831,685,712.33 2022 9 321,538,321.50 3,014,117,416.12 4,394,345,273.74 7,408,462,689.86 0.645 207,266,468.94 4,775,561,105.35 2023 10 353,692,153.65 3,077,199,893.21 4,614,062,537.43 7,691,262,430.64 0.614 217,136,300.80 4,721,767,942.63 2024 11 389,061,369.02 3,142,934,789.79 4,844,765,664.30 7,987,700,454.09 0.585 227,476,124.65 4,670,243,022.93 2025 12 427,967,505.92 3,211,517,238.58 5,087,003,947.52 8,298,521,186.09 0.557 238,308,321.06 4,620,927,111.96 2026 13 470,764,256.51 3,283,161,631.72 5,341,354,144.89 8,624,515,776.62 0.530 249,656,336.35 4,573,764,855.32 2027 14 517,840,682.16 3,358,103,688.41 5,608,421,852.14 8,966,525,540.55 0.505 261,544,733.32 4,528,704,700.25 2028 15 569,624,750.37 3,436,602,748.73 5,888,842,944.74 9,325,445,693.47 0.481 273,999,244.43 4,485,698,825.88 2029 16 626,587,225.41 3,518,944,318.67 6,183,285,091.98 9,702,229,410.65 0.458 287,046,827.49 4,444,703,082.02 2030 17 689,245,947.95 3,605,442,893.79 6,492,449,346.58 10,097,892,240.37 0.436 300,715,724.04 4,405,676,936.33 2031 18 758,170,542.75 3,696,445,092.23 6,817,071,813.91 10,513,516,906.14 0.416 315,035,520.42 4,368,583,429.80 2032 19 833,987,597.02 3,792,333,131.04 7,157,925,404.60 10,950,258,535.64 0.396 330,037,211.87 4,333,389,140.67 2033 20 917,386,356.73 3,893,528,683.60 7,515,821,674.83 11,409,350,358.44 0.377 345,753,269.58 4,300,064,156.51 2034 21 1,009,124,992.40 4,000,497,159.96 7,891,612,758.58 11,892,109,918.53 0.359 362,217,710.99 4,268,582,054.73

Total 154,968,789,641.78 98,933,683,137.22 BCR = h/g 0.64

Page 13: Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar

Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh nilai BCR sebesar 0,64 atau > 0 dan nilai

NPV sebesar -56.035.106.504,56, sehingga dikatakan bahwa proyek tersebut secara

ekonomi tidak layak untuk dilaksanakan.