Upload
diesty-paramitha
View
336
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Struktur Konstruksi 2
Citation preview
TUGAS STRUKTUR KONSTRUKSI 2
DINDING & BALOK
DIESTY PARAMITHA
2TB03
27311800
Universitas Gunadarma Kelapa Dua – Depok
MACAM – MACAM DINDING
A. Retaining Wall (Dinding Penahan)
Retaining wall adalah struktur yang memegang kembali tanah atau batu dari sebuah
bangunan, struktur atau area. Dinding penahan gerakan atau downslope, mencegah erosi
dan menyediakan dukungan untuk vertikal atau hampir vertikal. Cofferdams dan bulkheads,
struktur yang menahan air, kadang-kadang juga dianggap sebagai dinding penahan. Dinding
penahan umumnya terbuat dari batu, batu, bata, beton, vinyl, baja atau kayu. Setelah
populer sebagai bahan penahan yang tidak mahal, rel telah jatuh dari penggunaan karena
perhatian lingkungan. Sebuah tembok, baik berdiri sendiri atau kesamping menguatkan,
untuk melawan perubahan tanah atau permukaan dan menolak kekuatan-kekuatan lain dari
materi yang bersentuhan dengan sisi dinding, sehingga mencegah massa bergeser ke
ketinggian yang lebih rendah. Sebuah struktur generik yang digunakan untuk menahan
secara vertikal atau hampir vertikal permukaan tanah. Dinding penahan harus menahan
tekanan lateral tanah, yang cenderung menyebabkan struktur untuk slide atau terbalik.
Beberapa jenis dinding penahan, yaitu sebagai berikut.
1. Gravity Wall
Biasanya terbuat dari beton dan bergantung pada berat untuk stabilitas. Massa
struktur harus cukup untuk mengembangkan perlawanan gesekan untuk geser, dan
dasar atau pijakan dari struktur harus cukup lebar untuk mengembangkan momen yang
cukup untuk melawan menjungkirbalikkan kekuatan tanah.
2. Cantilever Wall
Sebelum pengenalan modern,biasanya tanah diperkuat dengan jenis dinding
gravitasi, dinding cantilever adalah jenis yang paling umum untuk mempertahankan
dinding yang lebih tinggi dari biasanya. Cantilevered dinding terbuat dari batang relatif
tipis diperkuat baja, atau disemen batu (seringkali dalam bentuk T terbalik). Dinding-
dinding penopang beban (seperti balok) yang besar, pijakan struktural, mengubah
tekanan horisontal dari balik tembok untuk tekanan vertikal ke tanah di bawahnya.
Kadang-kadang dinding cantilever butressed di bagian depan, atau menyertakan sebuah
counterfort di belakang, untuk meningkatkan kekuatan mereka melawan beban tinggi.
Penopang pendek dinding sayap pada sudut kanan cenderung sebagai dinding utama.
3. Anchored Wall
Versi dinding menggunakan kabel atau tetap berlabuh dalam batu atau tanah di
belakangnya. Biasanya didorong ke dalam bahan dengan melubangnya, jangkar yang
kemudian diperluas di ujung kabel, baik dengan cara mekanis atau sering dengan
menyuntikkan beton bertekanan, bentuknya yang mengembang membentuk bohlam di
dalam tanah. Secara teknis, metode ini sangat berguna di mana beban tinggi diharapkan,
atau di mana dinding itu sendiri harus ramping dan jika tidak akan terlalu lemah.
topcon.cz fr.wikipedia.org
4. Pile Wall
Lembaran tumpukan dinding biasanya digunakan pada tanah lunak dan ruang rapat.
Lembaran tumpukan dinding yang terbuat dari baja, vinil atau kayu papan yang
ditancapkan ke tanah.Untuk memperkirakan kedalamannya,biasanya didorong bahan 1/3
di atas tanah, 2/3 di bawah tanah, tetapi ini dapat berubah tergantung pada lingkungan.
Tumpukan lembaran dinding yang lebih tinggi akan memerlukan kembali dasi jangkar,
atau "orang mati" ditempatkan di dalam tanah dengan jarak dari muka di balik tembok,
yang terikat pada dinding, biasanya dengan sebuah kabel atau sebuah batang. Hal ini
sangat penting untuk memiliki drainase yang tepat di balik dinding karena penting untuk
kinerja dinding penahan. Bahan drainase akan mengurangi atau menghilangkan tekanan
hidrostatik dan karena itu akan sangat meningkatkan stabilitas material di balik dinding,
dengan asumsi bahwa ini bukan sebuah tembok penahan air.
B. Bearing Wall (Dinding Pemikul)
Bearing Wall Adalah permukaan vertikal pemikul beban vertikal yang dibuat dari
tumpukan bata atau material lainnya.
Awalnya :
Merupakan konstruksi dinding batu tebal&berat
Tidak flesibel tata denahnya
Tidak cocok untuk bangunan tinggi
Akhirnya :
Adanya teknologi baru di bidang konstruksi menjadikannya ideal dan ekonomis bagi
bangunan tinggi
p3planningengineering.com safeguardeurope.com
Prinsip ini diterapkan pada bangunan 10-20 Lt, seperti apartemen
Menjadi cikal bakal core bangunan tinggi
Karakter pembebanan
Antisipasi terhadap beban vertikal:
Dindingmasif ke bawah distribusi beban merata
Dalam aplikasinya, struktur dinding pemikul dapat dibedakan atas :
Struktur dinding tidak beraturan untuk ruangan-ruang
Fleskibel dan spesifik
Struktur dinding pemikul beraturan, menggunakan pola – pola tertentu, yaitu :
o Grid rata (rata 1 arah, rata 2 arah)
o Grid berirama (berirama 2 arah, berirama 1 arah
Ditinjau dari bentuk dasarnya :
Struktur dinding pemikul bidang rata (rata 1 arah, rata 2 arah, bidang rata memusat/
radial, bidang memusat/ radial)
Dinding Pemikul Bidang Patahan: _ <900, 900, patahan tabung
Dinding pemikul bidang lengkung: terbuka, tertutup
Patahan terbuka/ tertutup: <600,1200
Struktur Dinding Pemikul
Karakter Dasar Pemecahan
Konstruksi berat, tebal, kaku (tidak
fleksibel)
Penggunaan bahan yang ringan &
homogen
Antisipasi terhadap beban tegak lurus &
tidak merata pada bidang
Penataan dinding saling tegak lurus
Pelubangan pada dinding mengurangi
kekuatannya
Ditempatkan pada posisi tertentu
Keuntungannya :
1. Denah dapat dirancang dinamis
2. Untuk bangunan tinggi
3. Ekonomi
Ruangan dapat dirancang luas
Dapat menjadi pengaku/ core
Kuat mengantisipasi beban lateral
Menjadi saluran utilitas
Mampu memikul beban bidang
4. Mampu memikul beban bidang
C. Partition Wall (Dinding Pemisah)
Keunggulan dinding partisi adalah ringan dan praktis dalam pemasangan, karena
selain bisa di pasang dan dibongkar dengan cepat, dinding partisi tidak membebani struktur,
sehingga tidak diperlukan perhitungan beban tambahan. Dipasaran semakin banyak pilihan
bahan untuk diterapkan menjadi dinding partisi.
Berikut adalah bahan yang digunakan untuk membuat Partition Wall.
1. Papan Gypsum
Papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang dibungkus dengan kertas
penguat di sekelilingnya. Pada umumnya yang tersedia dipasaran pada bagian ujung
papan sisi panjang berbentuk miring (recessed edge) namun ada juga beberapa produk
yang menyediakan tepian yang kotak untuk aplikasi khusus. Kekuatan utama gypsum
diychatroom.com
pages.draxet.edu
Contoh penerapan Bearing Wall
Bearing Wall Structure
terletak pada kertas pembungkusnya. Untuk papan gypsum standar kertas pembungkus
biasanya berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas mirip dengan
kertas zak pembungkus semen. Saat ini produsen gypsum memproduksi beberapa jenis
gypsum untuk beberapa aplikasi. Ketebalan gypsum bervariasi, rata-rata di pasaran
adalah 9mm, 12mm dan 15 mm untuk type gypsum standar (plasterboard).
2. Papan Kalsium
Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat selulosa
sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium menyerupai bahan plafon
fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Papan kalsium dalam proses produksinya telah
mengalami pengeringan secara autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat
jenis papan lebih berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan
papan kalsium lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari
6mm,9mm dan 12 mm.
3. Papan Triplek/ Multiplek
Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan
horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press
dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan
pada triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah
difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan
hewan pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.
Berikut adalah contoh penerapan Partition Wall.
imaniadesain.com imaniadesain.com
MACAM – MACAM BALOK
Sesuai tempat dan tugasnya, maka balok masing – masing dalam suatu susunan balok
mempunyai nama sendiri – sendiri, yaitu sebagai berikut.
1. Balok Induk, adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada seluruh lebar
bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada kolom dan biasanya mempunyai
bentang ± 3 meter.
2. Balok Anak, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok induk,
digunakan untuk memperkecil petak – petak lantai disetiap ruang dan biasanya
mempunyai bentang ± 2 meter.
3. Balok Bagi, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok anak atau
balok induk atau pada salah satunya bertumpu pada balok anak atau balok induk.
Digunakan untuk memperkecil petak – petak lantai disetiap ruangan dan biasanya
mempunyai bentang ± 1 meter.
Balok Induk
Kolom
SAMBUNGAN KAYU
A. Pengertian Sambungan
Sambungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga
menjadi satu buah kayu panjang, baik mendatar ataupun tegak, dalam satu bidang (dua
dimensi).
B. Sambungan Kayu
1. Sambungan Bibir Lurus
Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena
masing – masing ditakik separuh, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh
permukaannya tertahan, contohnya balok tembok/ murplat. Sambungan diperkuat
dengan pak atau baut.
2. Sambungan Kait Lurus
Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan
seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan atau baut
3. Sambungan Bibir Miring
Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda – kuda.
Letak didekatkan kuda – kuda, bukan bibir penutup.
4. Sambungan Kait Miring
Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada
batang.
5. Sambungan Memanjang Kunci Sesisi
Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda – kuda baik balok tarik maupun
kaki kuda – kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik.
Letak pengunci pada balok tarik berada di atas, sedangkan pada kaki kuda- kuda
berasa di atas.
Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena itu
tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.
6. Sambungan Memanjang Kunci Jepit
Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada
sambungan kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang tepat
digunakan untuk kuda – kuda.
7. Sambungan Tegak Lurus
Digunakan untuk tiang – tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://aku-kau-dan-mereka.blogspot.com/2010/12/retaining-wall.html
http://dreamingfly.files.wordpress.com
http://ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-partisi.html
http://www.imaniadesain.com/partisi-ruang-dan-panel-dinding.html
http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/02/bab-iv-potongan-dan-detail-bangunan