Upload
politeknik-negeri-ujung-pandang-south-sulawesi-indonesia
View
95
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
PEMBIMBING IR.MAKMUR SAINI. MT
SujarwadiTriska sombokananPrayudi azis
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
Isolator rantai dapat dianggap sebagai susunan dari beberapa unit kapasitor yang terhubung seri ataupun paralel.
Satu unit isolator hantaran udara ditunjukkan pada Gambar 2.1. Oleh karena itu suatu isolator dapat dianggap merupakan suatu kapasitor.
Gambar 2.1. Ekivalensi suatu unit isolator hantaran udara
Ada tiga jenis isolator hantaran udara yang umum digunakan, yaitu :
Jenis Pin (Jenis Isolator Duduk)
Jenis Suspensi (Jenis Isolator Gantung)
Jenis Strain (Tarik)
a. Jenis Pin (Jenis Duduk)
Jenis ini umumnya digunakan untuk
tegangan kerja sampai 25kV. Dengan menggunakan
dua, tiga atau empat isolator maka dapat diperoleh
tegangan kerja sampai 45 kV, 66 kV atau lebih
tinggi.
Gambar 2.2 Isolator jenis pin
b. Jenis Suspensi (Jenis Gantung)
Merupakan jenis isolator dimana konduktor
digantung pada bagian bawah dari rantai isolator.Isolator ini
dihubungkan satu dan lainnya oleh rantai metal sehingga
membentuk sambungan beberapa isolator untuk
mendapatkan tegangan kerja yang diinginkan.
Gambar 2.3 Isolator Jenis Suspensi
c. Isolator Jenis tarik (Strain)
Jenis ini digunakan pada tiang akhir
(Readend) suatu transmisi, atau pada belokan
dimana transmisi harus berubah arah.
Umumnya digunakan rangkaian isolator suspensi
yang diparalel untuk memperoleh kekuatan tarik
yang lebih tinggi.
Kapasitansi Yang Dihasilkan Isolator Rantai
Untaian isolator tersebut akan menghasilkan tiga jenis kapasitansi, yaitu:
Kapasitansi masing-masing elemen isolator (C).
Kapasitansi antara sambungan isolator dengan menara transmisi atau bumi (Ce).
Kapasitansi antara sambungan isolator dengan konduktor tegangan tinggi (Ch).
Oleh karena itu, isolator rantai dapat dianggap merupakan
susunan dari beberapa unit kapasitor yang terhubung seri
maupun paralel seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5
Gambar 2.5 Bagian-bagian isolator rantai yang membentuk susunan kapasitor
III.Distribusi Tegangan dengan Mengabaikan Ce dan Ch
Dengan adanya kapasitansi Ce dan Ch maka arus
bocor tidak seluruhnya melewati tiap elemen, namun
akan ada arus bocor yang menuju struktur menara dan
ke sambungan antara isolator. Dengan mengabaikan
kapasitansi antara sambungan isolator rantai dengan
tanah (Ce) dan kapasitansi antara sambungan isolator
rantai dengan konduktor fasa (Ch), maka akan sama
keadaannya kalau isolator tersebut dikenakan tegangan
searah.
Rangkaian pengganti dari untaian isolator ini terlihat seperti pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Rangkaian pengganti isolator rantai dengan mengabaikan Ce dan Ch
Elemen dari isolator rantai adalah sama
sehingga distribusi tegangan pada setiap elemen
isolator adalah sama.
V1=V2=Vx
Dimana :
Vx = tegangan pada elemen ke-x dari isolator rantai
yang ditinjau
V = tegangan total yang dikenakan pada isolator
n = jumlah elemen pada suatu isolator rantai
IV. Distribusi Tegangan dengan Memperhitungkan C dan Ce
Dibandingkan dengan besarnya kapasitansi
masing-masing elemen isolator (C), besarnya Ce
jauh lebih kecil, tetapi pada kenyataannya tidak
dapat diabaikan karena mempengaruhi distribusi
tegangan pada isolator rantai. Misalnya sebuah
rangkaian isolator yang terdiri atas empat satuan
elemen isolator sebagaimana terlihat pada
Gambar 2.7
Gambar 2.7. Rangkaian pengganti dari isolator rantai dengan memperhitungkan pengaruh C dan Ce
Pada Gambar 2.7, misalnya tegangan operasi adalah V, sedangkan jatuh tegangan melalui elemen isolator adalah V1, V2, V3, dan V4 dimulai dari isolator paling atas mengarah ke kawat fasa, sehingga dapat ditulis dengan persamaan :
1 2 3 4
4
1n
n
V V V V V
V V
Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya
tegangan operasi V terhadap tegangan Vn. Dari
Gambar di atas, besarnya arus yang mengalir tiap
elemen isolator dapat dicari.
Pada titik A, persamaan arus adalah :
Juga,
Dimana :
I1 = arus yang melalui isolator 1
I2 = arus yang melalui isolator 2
adalah frekuensi sudut jaringan
V. Distribusi Tegangan dengan Memperhitungkan C, Ce, dan Ch
Adanya kapasitansi Ce dan kapasitansi Ch akan
berpengaruh terhadap distribusi tegangan pada
sambungan isolator, dimana arus bocor akan mengalir
ke arah struktur menara dan ke arah sambungan
isolator yang berasal dari konduktor tegangan tinggi,
dengan demikian arus yang mengalir di masing-
masing elemen isolator tidak sama besar, maka
tegangan di tiap-tiap elemen isolator tidak sama.
Ch1
Ch2
Ch3
C
C
C
C
C
C
C
iai1
I1
I2
I3
I4
i3
i2 ib
ic
Konduktortegangan tinggi
V1
V2
V3
V4
A
B
C
e
e
e
Gambar 2.8 Rangkaian pengganti dari isolator rantai dengan memperhitungkan pengaruh C, Ce, dan Ch
Berdasarkan Gambar 2.8, pada titik A diperoleh persamaan :
112 iIIia sehingga:
2 3 4 1 2
1
( ) h
e
V V V C V CV
C C
Pada titik B, diperoleh persamaan :
223 iIIib
3 4 2 3 12
( )
( )h e
e
V V C V C VCV
C C
334 iIIic
sehingga :
Pada titik C, diperoleh persamaan :
sehingga :
4 3 1 23
( ) ( )
( )h e
e
V C C V V CV
C C
dan,V = V1 + V2 + V3 + V4
sehingga dari didapat V4
V4 = V – (V1 + V2 + V3)
VI. DISTRIBUSI TEGANGAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN CE
Medan listrik yang terjadi tersebut dapat dianalogikan
dengan kapasitansi-kapasitansi. Dibandingkan
dengan besarnya kapasitansi sendiri dari elemen
isolator rantai (C), besarnya Ce ini jauh lebih kecil,
tetapi pada kenyataannya tidak dapat diabaikan
karena mempengaruhi distribusi tegangan pada
isolator rantai yang dipakai
Gambar 2.9. Rangkaian pengganti dari isolator rantai dengan memperhitungkan Ce
Apabila isolator n = 1 dihubungkan langsung pada
menara yang ditanahkan ,maka untuk isolator yang ke-n
persamaan arus kapasitas didapat, antara elektroda dengan
tanah :
Dan untuk kedua lemen yang berdekatan :
Un = (Un- Un-1)
Dimana :
in = Arus bocor pada kapasitansi Cedielemen yang ke-n
In = Arus bocor pada kapasitansi C dielemen yang ke-n
Un = Tegangan isolator yang ke –n terhadap tanah
VII. DISTRIBUSI TEGANGAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN CE DAN CH Dalam keadaan isolator dibebani dengan tegangan maka
akan timbul medan listrik diantara elektroda penghubung
isolator dengan elektroda penghubung isolator lain, antar
elektroda penghubung isolator lain, anatar elektroda
dengan tanah (menara) yang antara elektroda dengan
kawat penghantar (jala-jala) yang digantung pada
isolator rantai tersebut. Medan listrik yang terjadi
tersebut dapat disamakan dengan kapasitansi yaitu
kapasitansi antara elektro dengan elektroda (c).
Kapasitansi elektroda dengan menara (Ce) dan
kapasitansi antara elektroda dengan penghantar (Ch).
Gambar 9.8 rangkaian pengganti dari isolator rantai dnegan memasukkan pengaruh Ce dan Ch
Keterangan :Ce = Kapasitansi anatara elektroda dengan tanah (menara) Ch = Kapasitansi antara elektroda dengan jala-jalaC = Kapasitansi antara elektroda dengan elektroda (kapasitansi sendiri dari elemen isolasitor)
suatu isolator rantai dapat dianggap sebagai susunan dari
beberapa unit kapasitor yang terhubung seri ataupun paralel.
Akibatnya jika isolator diberi tegangan AC, maka distribusi
tegangan pada setiap unit tidak sama.
Perisaian statis (static shielding)
penggunaan ring pelindung mengelilingi elemen-elemen
isolator terbawah dan dihubungkan pada konduktor. Ring ini
berfungsi sebagai perisai bagi elemen-elemen isolator
terbawah dengan cara menambah kapasitansi antara
hantaran dengan sambungan isolator. Kapasitansi ini berharga
besar untuk elemen terbawah sehingga tegangan pada
elemen ini menjadi kecil.
BAB III PENUTUP
Memperkecil perbandingan kapasitansi ketanah (Ce) dan
kapasitansi elemen islalator (C). Dengan memperpanjang
lengan menara maka akan di peroleh Ce/C yang kecil,
namun demikian kekuatan menara dan biaya pembuatan
menara naik, sehingga umumnya untuk tujuan praktis
maksimum rasio adalah 1/10.
Capacitor Grading adalah suatu cara memperbaiki
kapasitansi isolator terbawah dengan menggunakan
lempengan metal yang ditempelkan sambungan porselin
atau menggunakan ring metal pada sambungan-
sambungan porselin sedemikian sehingga kapasitansi
ketanah dari sumbangan unit-unit terbawah menjadi kecil
capacity orgrading hanya baik untuk system dengan
tegangan kerja diatas 200 kV.
Prayudi azis Sujarwadi
Triska sombokanan