5
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN Cokorda Istri Mira Pemayun 1 , I Gusti Raka Purbanto 2 , I Nyoman Karnata Mataram 2 e-mail: [email protected] Abstrak : Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan tanpa adanya SDN 5 Pedungan. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. Dari hasil analisis diperoleh bangkitan pergerakan berkisar antara 1,25 smp/jam hingga 96 smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 dan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30. Dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhannya, dimana dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan beroperasi diperoleh sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E. Dari hasil prediksi bangkitan pergerakan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat pelayanan F. Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Kapasitas Ruas Jalan, Kinerja Ruas Jalan Performance Analysis Of Diponegoro Street Result SDN 5 Pedungan Trip Generation Abstract : Diponegoro street is a network of primary collector road with national status, which is a road that is developed to serve and connect cities which are the central hub of local and regional activities. On Diponegoro street especially in front of SDN 5 Pedungan, frequent traffic problems such as an increase in traffic delay during school hours. This occurs during rush hour due to the high activity of the community followed by the activities of the school that happen the same time, and also side constraints arising from vehicles dropping off or picking up students. To improve the performance of Diponegoro street when crowded, a study is needed which aims to determine the number of trip generation and the drop in performance of roads around the study area, comparing if SDN 5 Pedungan exists and if SDN 5 Pedungan does not exist. This study is required to identify the problems on Diponegoro street in order to find the right solution to prevent more traffic problems. From the results obtained by analysis of trip generation ranged from 1.25 smp/hour to 96 smp/hour. The lowest condition occurred between 12:00 and 13:00, and the highest condition occurred between 06:30 and 07:30. The operation of SDN 5 Pedungan leads to a decreased performance on Diponegoro street. It can be seen from the degree of saturation, where the operation of SDN 5 Pedungan obtained 1.03 with a level of service F, while the degree of saturation without the operation of SDN 5 Pedungan obtained 0.92 with a service level E. From the results of prediction, trip generation for the next 10 years on peak hour obtained a 111.21 smp/hour. And obtained a degree of saturation of 2.38 with a level of service F. Keywords: Trip Generation, Road Capacity, Roads Performance

JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN

Cokorda Istri Mira Pemayun1, I Gusti Raka Purbanto 2, I Nyoman Karnata Mataram2

e-mail: [email protected]

Abstrak : Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan tanpa adanya SDN 5 Pedungan. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. Dari hasil analisis diperoleh bangkitan pergerakan berkisar antara 1,25 smp/jam hingga 96 smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 dan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30. Dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhannya, dimana dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan beroperasi diperoleh sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E. Dari hasil prediksi bangkitan pergerakan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat pelayanan F.

Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Kapasitas Ruas Jalan, Kinerja Ruas Jalan

Performance Analysis Of Diponegoro Street Result SDN 5 Pedungan Trip Generation

Abstract : Diponegoro street is a network of primary collector road with national status, which is a road that is developed to serve and connect cities which are the central hub of local and regional activities. On Diponegoro street especially in front of SDN 5 Pedungan, frequent traffic problems such as an increase in traffic delay during school hours. This occurs during rush hour due to the high activity of the community followed by the activities of the school that happen the same time, and also side constraints arising from vehicles dropping off or picking up students. To improve the performance of Diponegoro street when crowded, a study is needed which aims to determine the number of trip generation and the drop in performance of roads around the study area, comparing if SDN 5 Pedungan exists and if SDN 5 Pedungan does not exist. This study is required to identify the problems on Diponegoro street in order to find the right solution to prevent more traffic problems. From the results obtained by analysis of trip generation ranged from 1.25 smp/hour to 96 smp/hour. The lowest condition occurred between 12:00 and 13:00, and the highest condition occurred between 06:30 and 07:30. The operation of SDN 5 Pedungan leads to a decreased performance on Diponegoro street. It can be seen from the degree of saturation, where the operation of SDN 5 Pedungan obtained 1.03 with a level of service F, while the degree of saturation without the operation of SDN 5 Pedungan obtained 0.92 with a service level E. From the results of prediction, trip generation for the next 10 years on peak hour obtained a 111.21 smp/hour. And obtained a degree of saturation of 2.38 with a level of service F.

Keywords: Trip Generation, Road Capacity, Roads Performance

Page 2: JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram)

PENDAHULUAN

Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan antar kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota. Hal ini dapat dilihat dari Jalan Diponegoro yang menjadi salah satu penghubung antara Kota Denpasar dengan daerah Bali selatan selain Jalan Imam Bonjol.

Sebagai jalan yang memiliki peran vital dalam lalu lintas di Kota Denpasar kondisi di lapangan sangatlah berbeda. Dari hasil pengamatan pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan tersebut sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa.

Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka dilakukan suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan perjalanan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi saat sekolah beroperasi dibandingkan tanpa beroperasinya sekolah serta prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar.

MATERI DAN METODE

Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan ( Tamin, 2000 ). Bangkitan pergerakan bertujuan untuk mendapatkan jumlah pergerakan yang masuk di suatu zona ( Trip Attraction ) dan yang meninggalkan suatu zona ( Trip Production ). Kedua hal tersebut dianalisis secara terpisah. Jadi tujuan perencanaan bangkitan adalah untuk mengetahui besarnya bangkitan pada masa sekarang yang kemudian dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan dimasa yang akan datang.

Adanya bangkitan pergerakan tentu akan mempengaruhi kinerja ruas jalan. Dimana kinerja adalah suatu ukuran kuantitatif mengenai kondisi operasional dari fasilitas lalu lintas. Beberapa parameter yang digunakan dalam menganalisis kinerja ruas jalan yaitu arus dan komposisi lalu lintas, kapasitas, kecepatan, tingkat pelayanan dan derajat kejenuhan.

Data primer yaitu data volume lalu lintas, kecepatan, bangkitan pergerakan dan hambatan

samping diperoleh dari hasil survai lapangan. Survai dilakukan dilakukan dalam satu hari selama 16 jam yaitu dari pukul 06.00-22.00. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali.

Data tersebut kemudian dianalisis. Kapasitas dihitung dengan rumus :C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (1)

Dimana C adalah kapasitas sesungguhnya, C0 adalah kapasitas dasar, FCW adalah faktor penyesuaian lebar jalan, FCSP adalah faktor penyesuaian pemisah arah, FCSF adalah faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb dan FCCS adalah faktor penyesuaian ukuran kota.

Setelah kapasitas diperoleh kemudian dihitung derajat kejenuhan (DS) dengan rumus :

CQDS =

Dimana DS adalah derajat kejenuhan, Q adalah arus lalu lintas dan C adalah kapasitas.

Dari hasi perhitungan derajat kejenuhan dan data kecepatan yang diperoleh dari hasil survai kemudian dapat ditentukan tingkat pelayanan jalan menggunakan Gambar 1.

Gambar 1. Tingkat pelayanan berdasarkan volume dengan kapasitas yang dibandingkan dengan

kecepatan operasi

Kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 pedungan diperoleh dengan mengurangi volume lalu lintas dengan bangkitan perjalanan yang disebabkan oleh sekolah. Kemudian hitung dengan cara yang sama dengan sebelumnya.

Untuk prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang dihitung dengan menggunakan faktor pertumbuhan penduduk dan faktor pertumbuhan kendaraan bermotor. Kedua faktor pertumbuhan tersebut kemudian dirata-ratakan. Besarnya jumlah pergerakan 10 tahin mendatang dapat dihitung dengan rumus :

Tn = T0 x ( 1 + r )n (3)Dimana Tn adalah jumlah pergerakan pada

masa yang akan datang, T0 pergerakan pada masa sekarang, r adalah faktor pertumbuhan dan n adalah tahun rencana.

Page 3: JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan volume lalu lintas didapatkan volume tertinggi pada pagi hari terjadi pada pukul 07.15-08.15 sebesar 2775.45 smp/jam dan pada sore hari terjadi pada pukul 16.45-17.45 sebesar 2673,4 smp/jam, dimana jam puncak ini dapat mewakili segmen ruas jalan di depan sekolah lokasi studi. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas diperoleh sama yakni 2206,97 smp/jam. Kapasitas diperoleh sama karena faktor penyesuaian yang sama. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan pada pagi hari sebesar 1,26 dan pada sore hari 1,21. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada pagi hari sebesar 126% dari kapasitas dan pada sore hari volume lalu lintas sebesar 121% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F.

Pada jam puncak bangkitan perjalanan yakni pada pukul 06.30-07.30 diperoleh volume sebesar1241,1 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2063.04 smp/jam. Kapasitas diperoleh lebih kecil dibandingkan pada saat jam puncak volume lalu lintas karena faktor penyesuaian hambatan samping pada jam puncak bangkitan adalh tinggi/high. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 1,03. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar 103% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F.

Pada analisis kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 pedungan volume yang digunakan adalah volume dikurangi besarnya bangkitan. Sehingga diperoleh volume pada jam puncak volume lalu lintas sebesar 2761,95 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2206,97 smp/jam. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 1,25. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar 125% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F.

Pada jam puncak bangkitan diperoleh volume tanpa pengaruh SDN 5 pedungan sebesar 2045,1 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2206,97 smp/jam. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 0,92 maka tingkat pelayanannya adalah E.

Dari hasil analisis diatas dapat ditampilkan dalam bentuk grafik perbandingan seperti berikut :

Gambar 2. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu

Lintas

Gambar 3. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan

Perjalanan

Gambar 4. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu Lintas

Gambar 5. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan Perjalanan

Untuk memperoleh kinerja ruas jalan 10 tahun yang akan datang akan digunakan faktor pertumbuhan. Dari hasil analisis diperoleh faktor pertumbuhan sebesar 8,65%. Jumlah bangkitan pada SDN 5 Pedungan 10 tahun mendatang diperoleh 111,21 smp/jam.

Pada jam puncak volume lalu lintas diperoleh volume sebesar 6362,54 smp/jam dan pada jam puncak bangkitan sebesar 4908,34 smp/jam. Untuk kapasitas 10 tahun mendatang diasumsikan sama, maka diperoleh derajat kejenuhan pada jam puncak volume lalu lintas sebesar 2,88 dan pada jam puncak bangkitan sebesar 2,38. 10 tahun mendatang Jalan Diponegoro memiliki derajat kejenuhan melebihi 1 baik pada jam puncak volume lalu lintas maupun pada jam puncak bangkitan perjalanan, maka keduanya memiliki tingkat pelayanan F.

Hasil perhitungan dapat juga ditampilkan dalam grafik seperti berikut :

Gambar 6. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Jam Puncak Volume Lalu Lintas

dan Bangkitan Perjalanan

Gambar 7. Perbandingan Pada Jam Puncak Volume Lalu Lintas dan Bangkitan Perjalanan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Berdasarkan analisis didapat beberapa simpulan

sebagai berikut:1. Bangkitan perjalanan tejadi hanya pada

pukul 06.00-13.00, dimana kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 yaitu sebesar 1,25 smp/jam sedangkan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30 yaitu sebesar 96 smp/jam.

Page 4: JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram)

2. Beroperasinya SDN 5 pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhan saat SDN 5 Pedungan beroperasi sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan saat SDN 5 Pedungan tidak beroperasi sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E.

3. Dari hasil prediksi bangkitan perjalanan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat pelayanan F.

SaranBerdasarkan analisis dan pembahasan, dapat

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengingat banyaknya aktivitas institusi dan toko lainya yang berada di jalan Diponegoro maka perlu dilakukan penelitian lebih konprehensif mengenai kinerja ruas jalan Diponegoro akibat bangkitan perjalanan gabungan institusi dan toko tersebut.

2. Mengingat tingkat pelayanan yang buruk serta derajat kejenuhan yang tinggi baik pada kondisi saat ini maupun pada 10 tahun mendatang maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan solusi dari hal tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, saudara, dan teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan saran dalam penyelesaian tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A.A. 2003. Rekayasa Jalan Raya. Universitas Muhamadyah Malang ( UMM ). Malang.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2014. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202014.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2013. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202013.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2012. BPS Provinsi Bali.

http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202012.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2011. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202011.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2010. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202010.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2009. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202009.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2008. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202008.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2007. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202007.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2006. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202006.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2005. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%202005.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015

Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Dirjen Bina Marga.

Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar. 30 Desember 2011. Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2011 Nomor 27. Denpasar.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua Penerbit ITB. Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004. Tentang Jalan. 18 Oktober 2004.

Page 5: JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN)

Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132. Jakarta.