16

Multivibrator bistabil

Embed Size (px)

Citation preview

Multivibrator BistabilDisususn oleh :

Imam Ibnu Pamungkas

1410502057

Teknik Mesin S-1

Dosen pembimbing :

R. Suryoto Edy Raharjo, S.T.,M.Eng.

Fakultas Teknik

UNIVERSITAS TIDAR

Daftar isi

Daftar Isi ............................................................................ i

Pengertian Multivibrator Bistabil .............................................. 1

Multivibrator dalam pengoperasiannya ............................... 2

Konsep Dasar Multivibrator ...................................................... 3

Jenis-jenis Multivibrator ...................................................... 4

Multivibrator Bistabil ............................................................. 5

1. Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT) ....................... 6

2. Rangkaian Multivibrator Bistabil (Op-Amp) ................ 8

Karakteristik Multivibrator Bistabil ...................................... 10

Aplikasi Multivibrator Bistabil .............................................. 12

i

PENHERTIAN MULTIVIBRATOR BISTABIL

Bistable multivibrator merupakan jenis multivibrator yang memiliki output dengan dua keadaan stabil. Pulsa triger pada input rangkaian akan menyebabkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi stabil. Pulsa kedua akan menyebabkan terjadinya pergeseran ke kondisi stabil lainnya. Multivibrator bistabil ini hanya akan berubah keadaan jika diberi pulsa triger sebagai input. Multivibrator bistable ini sering disebut sebagai flip-flop. Output rangkaian multivibrator bistabil akan lompat ke satu kondisi (flip) saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika dipicu dengan pulsa triger berikutnya. Rangkaian kemudian menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau toggle sampai ada perintah dengan diberi pulsa triger. 

1

Multivibrator dalam pengoperasiannya

• Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu.

• Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif.(Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor)

2

Konsep Dasar Multivibrator• Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel

silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor).

• Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif.

• Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar (bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional (operational ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut.

• Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT.

3

Jenis-jenis Multivibrator

Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output), multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu:

41. Multivibrator astabil (astable multivibrator)

2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)

3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)

Multivibrator Bistabil

• Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil.

• Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal.

• Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.

5

Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT)

6

RESET TRIGGER PULSESET TRIGGER PULSE

Cara Kerja• Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada

dalam keadaan aktif karena tak adanya kapasitor.

• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1 akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada daerah cut-off.

• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2 akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada daerah cut-off.

7

Rangkaian Multivibrator Bistabil

(Op-Amp)

8

+V

-V

-

+ VOUTVIN

Cara Kerja

Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal masukan pada terminal masukan negatif.

9

Karakteristik Multivibrator Bistabil

1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian diaktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif.

2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat yang aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke taraf kebalikan dari keadaan awal.

10

Gambar Karakteristik Multivibrator

11

Bentuk gelombang multivibrator bistabil

APLIKASI MULTIVIBRATOR BISTABIL

Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:

1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.

2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi logika (aljabar Boole)

3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK.

12

Terima Kasih

13