6
LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL MODUL 11 PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NO. 200 KELOMPOK 15 Ahmad Syihan 1006659621 Nani Dwi Larasati 1006680890 Riris Kusumaningsih 1006660964 Rizaldy Patra Syahnanda 1006760512 Saiful Amin 1006773944 Vitriana 1006760531 Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2011 Asisten Praktikum : Jauzy Anbiya Tanggal Disetujui : Nilai : Paraf : LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011

Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL 11

PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NO. 200

KELOMPOK 15

Ahmad Syihan 1006659621

Nani Dwi Larasati 1006680890

Riris Kusumaningsih 1006660964

Rizaldy Patra Syahnanda 1006760512

Saiful Amin 1006773944

Vitriana 1006760531

Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2011

Asisten Praktikum : Jauzy Anbiya

Tanggal Disetujui :

Nilai :

Paraf :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL

DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2011

Page 2: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NO. 200

A. TUJUAN PERCOBAAN

Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam agregat

lewat saringan no. 200 dengan cara pencucian.

B. PERALATAN

1. Saringan no.16 dan no.200

2. Wadah pencucian benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada waktu diguncang-

guncang benda uji dan atau air pencuci tidak tumpah.

3. Oven yang dipakai dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai [110+5]oC.

4. Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh.

5. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat.

C. BAHAN

Agregat halus sebanyak 500 gram.

D. PROSEDUR

1. Benda uji dimasukkan ke dalam wadah dan diberi air pencuci secukupnya sehingga

benda uji terendam.

2. Wadah diguncang-guncangkan dan dituangkan air cucian ke dalam susunan saringan

no.16 dan no.200. Pada waktu air cucian dituangkan usahakan agar bahan-bahan yang

kasar tidak ikut tertuang.

3. Semua bahan yang tertahan saringan no.16 dan no.200 dikembalikan ke dalam wadah;

kemudian seluruh bahan tersebut dimasukkan ke dalam talam yang telah diketahui

beratnya [w2] dan dikeringkan dalam oven dengan suhu [110+5]oC sampai berat tetap.

4. Setelah kering ditimbang dan dicatat beratnya[w3].

5. Berat bahan kering tersebut dihitung [w4=w3-w2]

Page 3: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

E. PENGOLAHAN DATA

Berat benda uji awal [w1] = 500 gram

Didapatkan berat bahan kering [w4] =380 gram.

Jumlah bahan lewat saringan no.200 = 𝑤1−𝑤4

𝑤1𝑥100% =

500−380

500𝑥100% = 24%

F. ANALISIS

I. Analisa Percobaan

Pada praktikum kali ini kelompok praktikan melakukan pencucian agregat dengan air

suling, hal ini dimaksudkan untuk memisahkan partikel bahan yang tidak

perlu(surface coating) seperti tanah, besi oksida, bahan organik, dan lain-lain.

Pencucian dilakukan hingga air cuci yang keluar menjadi bening warnanya yang

berarti tidak ada lagi partikel surface coating pada agregat.

Saringan yang digunakan adalah no.16 dan no.200, yang masing-masing memiliki

ukuran 1,18 mm dan 0,075 mm sehingga benda uji akan ditahan oleh proses

penytaringan di saringan no.16, lalu partikel agregat yang lebih kecil dan melewati

penyaringan tersebut akan jatuh ke bawah dan memiliki proses penyaringan lagi di

saringan no.200. Material yang tertahan pada saringan no.16 dan no.200 adalah yang

menjadi pusat perhatian untuk penimbangan akhir.

Benda uji yang telah dicuci dan melalui proses penyaringan kemudian dimasukkan ke

dalam oven dengan suhu yang diatur sebesar [110+5]oC selama satu hari hingga

benda uji didapatkan dalam kondisi oven dry. Benda uji dibuat dalam kondisi

demikian karena dalam praktikum kali ini yang menjadi dasar perhitungan adalah

berat benda uji dalam kondisi kering yang tersisa dari pencucian yang tertahan dalam

saringan no.200. Setelah didapatkan dalam kondisi oven dry barulah benda uji

ditimbang untuk diketahui beratnya. Hasil yang didapatkan akan digunakan dalam

pengolahan data.

Page 4: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

II. Analisa Hasil

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan jumlah bahan yang melewati saringan

no.200 adalah sebanyak 24%. Saringan no.200 adalah berukuran 0,075 mm, ini

berarti sebanyak 24%(120 gram) dari sampel agregat berukuran lebih kecil dari

ukuran saringan no.200. Sebanyak 76%(sisanya) tertahan oleh saringan no.16 dan

no.200.

Agregat ini memiliki partikel kecil/ halus yang sangat banyak, hanya 76% dari

agregat ini yang dapat digunakan karena berukuran lebih besar daripada saringan

no.200. Agregat ini memiliki densitas yang lebih besar karena setiap void(tempat

kosong) akan terisi oleh partikel halus.

III. Analisa Kesalahan

1. Kesalahan Alat

Dalam percobaan kemarin, tidak terdapat kesalahan alat. Alat bekerja dengan

baik.

2. Kesalahan Paralaks

Hal tersebut mungkin terjadi saat pengukuran berat agregat yang akan diuji.

Kesalahan ini terjadi saat pembacaan timbangan dengan neraca secara manual.

3. Kesalahan Praktikan

Dalam prosedur pelaksanaan percobaan, praktikan telah berlaku sesuai

prosedur dengan baik dan tidak ditemukan adanya kesalahan dari praktikan.

G. KESIMPULAN

Ari percobaan ini didapatkan dari hasil perhitungan bahwa jumlah partikel yang melewati

sarngan no.200 adalah sebanyak 24%.

H. REFERENSI

American Society for Testing and Materials. “Standards Test Method for Normal

Consistency of Hydraulic Cement”, No. ASTM C 187-98. Annual Book of ASTM Standards,

Vol 04.01.

Page 5: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

Young, J. Francis, Sidney Mindess, Robert J. Gray. 1998. The Science and Technology of

Civil Engineering Materials. New Jersey: Perentice-Hall, Inc.

http://www.astm.org/Standards/C117.htm diakses pada: 26-10-2011 pukul 10.35 WIB

I. LAMPIRAN

Agregat halus ditimbang

Page 6: Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200

Agregat dicuci dan disaring

Agregat siap dimasukkan dalam oven