76
LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS BALANGAN COAL STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 1 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Kerja praktik ini juga merupakan salah satu wujud untuk membangun kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dengan instansi atau perusahaan. Dalam hal ini pengembangan sumber daya manusia bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang nantinya akan memegang kendali di dunia industri yang akan datang. Upaya untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan, maka perlu diadakan suatu aplikasi lebih lanjut melalui kerja praktik yang dilakukan di salah satu perusahaan Balangan Coal yaitu PT Semesta Centramas, dengan judul “Studi Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas”. Oleh karena itu kami mengharapkan melalui kerja praktik ini dapat memperoleh hal-hal yang tidak kami dapatkan di perkuliahan. Selain itu juga dapat mengenal lebih dekat mengenai dunia kerja saat ini, salah satunya adalah kegiatan pertambangan batubara di Kalimantan. Di Kalimantan, kegiatan pertambangan dilakukan dengan metode tambang terbuka (open pit mining), yang dimana kegiatannya dilakukan dengan menggali mineral yang ada pada suatu lahan atau batuan yang berada didekat permukaan. Terdapat tahapan tahapan dalam kegiatan penambangan terbuka, antara lain persiapan, land clearing, pengupasan top soil , stripping overburden,

sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 1 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Kerja Praktik merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana S1 Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat Kerja praktik ini juga merupakan

salah satu wujud untuk membangun kerja sama yang baik antara

perguruan tinggi dengan instansi atau perusahaan Dalam hal ini

pengembangan sumber daya manusia bagi para mahasiswa sebagai

generasi penerus bangsa yang nantinya akan memegang kendali di

dunia industri yang akan datang

Upaya untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh

di bangku perkuliahan maka perlu diadakan suatu aplikasi lebih

lanjut melalui kerja praktik yang dilakukan di salah satu perusahaan

Balangan Coal yaitu PT Semesta Centramas dengan judul ldquoStudi

Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Kualitas Air Asam Tambang PT

Semesta Centramasrdquo Oleh karena itu kami mengharapkan melalui

kerja praktik ini dapat memperoleh hal-hal yang tidak kami dapatkan

di perkuliahan Selain itu juga dapat mengenal lebih dekat mengenai

dunia kerja saat ini salah satunya adalah kegiatan pertambangan

batubara di Kalimantan

Di Kalimantan kegiatan pertambangan dilakukan dengan

metode tambang terbuka (open pit mining) yang dimana kegiatannya

dilakukan dengan menggali mineral yang ada pada suatu lahan atau

batuan yang berada didekat permukaan Terdapat tahapan ndash

tahapan dalam kegiatan penambangan terbuka antara lain

persiapan land clearing pengupasan top soil stripping overburden

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 2 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

overburden removal coal getting parting removal backfilling

spreading reclamation dan monitoring

Namun dari semua tahapan dan hasil kegiatan pertambangan

memiliki potensi terbentuknya air asam tambang Air asam tambang

merupakan limbah dari kegiatan pertambangan yang terjadi karena

adanya kontak batuan-batuan yang digali yang dimana mengandung

mineral sulfida dengan oksigen dan air sehingga mengakibatkan air

tersebut bersifat asam dan berbahaya Air asam tambang juga

merupakan salah satu dampak penting dari kegiatan pertambangan

yang harus dikelola dengan baik sehingga dampaknya terhadap

lingkungan dapat dicegah atau diminimalkan

Menurut KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara

batubara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari

tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh

panas serta tekanan yang berlangsung lama Kegiatan

penambangan batubara meliputi pengambilan batu bara yang

meliputi penggalian pengangkutan dan penimbunan baik pada

tambang terbuka maupun tambang bawah tanah Kegiatan

pengolahan pencucian batu bara adalah proses peremukan

pencucian pemekatan dan atau penghilangan batuanmineral

pengotor dan atau senyawa belerang dari batubara tanpa mengubah

sifat kimianya

Kegiatan penambangan tentu saja banyak menimbulkan

dampak negatif terhadap beberapa unsur lingkungan di sekitar

wilayah penambangan salah satunya adalah tercemarnya kualitas

badan air di sekitar wilayah penambangan Lebih lanjut lagi

dampaknya dapat mengganggu kehidupan biota perairan dan dapat

mengakibatkan terjadinya pendangkalan serta penurunan

kemampuan pengaliran yang pada akhirnya dapat mengubah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 3 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

keseimbangan lingkungan Dengan demikian air buangan dari

kegiatan penambangan tersebut tidak dapat dibuang langsung ke

lingkungan

PT Semesta Centramas sebagai salah satu perusahaan

tambang di daerah Kalimantan Selatan yang melakukan eksplotasi

tambang batubara Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan PT

Semesta Centramas berbentuk air asam tambang yang dihasilkan

dari reaksi batuan mineral sulfida secara kimia dan biologi Air asam

tambang merupakan sumber kontaminasi lingkungan selain

mempunyai pH rendah juga mengandung logam berat Oleh karena

itu PT Semesta Centramas membuat sistem pengolahan air limbah

tersebut dengan menggunakan treatment pada settling pond

sebelum akhirnya akan dibuang kembali ke lingkungan perairan dan

juga pengelolaan kualitas air asam tambang tersebut agar tetap

berada pada kondisi yang tidak membahayakan

12 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan kerja praktik ini adalah

1 Mengetahui pengolahan air asam tambang dari sumber sampai

akhir pengolahan serta operasional dan pemantauannya

2 Mengetahui sistem pengelolaan kualitas air asam tambang pada

PT Semesta Centramas

13 Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini bermanfaat agar

1 Mengetahui secara langsung kegiatan pertambangan dan

mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan

2 Menjalin kerjasama perguruan tinggi dengan perusahaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 4 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

14 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam kerja

praktik ini meliputi

1 Sumber dan proses terbentuknya air asam tambang

2 Sistem pengolahan dan pengelolaan air asam tambang PT

Semesta Centramas

15 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan

Coal Group Kecamatan Paringin

Kabupaten Balangan Kalimantan

Selatan

3 Waktu Pelaksanaan Jadwal kerja praktik ini dilakukan setiap

hari kerja yang sesuai dengan hari

kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

PT Semesta Centramas yaitu

Hari kerja

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 5 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Balangan Coal merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan batubara Perusahaan melakukan kegiatan

ekplorasi berdasarkan Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

sesuai dengan keputusan Bupati Balangan Nomor

18845139Kum Tahun 2007 tertanggal 16 Juli 2007 tentang

Pemberian Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Balangan Coal

Berdasarkan kontrak ini Balangan Coal berhak melakukan

eksplorasi penambangan dan memasarkan batubara untuk jangka

waktu 40 tahun sejak tahun pertama produksi komersialnya

Berdasarkan Kepres No75 tahun 1996 kedudukan Perum

Batubara sebagai principal digantikan oleh Pemerintah dalam hal

ini Departemen Pertambangan dan Energi

Dengan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2007

konstruksi dimulai pada tahun 2010 dan pada 2014 produksi

pertama dimulai Produksi komersial untuk yang pertama kali

dilakukan pada tahun 2014 dengan demikian kontrak perusahaan

dengan pemerintah untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan

berlaku hingga tahun 2047 dan wilayah kontrak Balangan Coal

mencakup areal seluas 10000 ha

22 Lokasi Perusahaan

Wilayah konsesi Balangan Coal terletak di Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Daerah ini dilalui oleh jalan

lintas Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 2 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

overburden removal coal getting parting removal backfilling

spreading reclamation dan monitoring

Namun dari semua tahapan dan hasil kegiatan pertambangan

memiliki potensi terbentuknya air asam tambang Air asam tambang

merupakan limbah dari kegiatan pertambangan yang terjadi karena

adanya kontak batuan-batuan yang digali yang dimana mengandung

mineral sulfida dengan oksigen dan air sehingga mengakibatkan air

tersebut bersifat asam dan berbahaya Air asam tambang juga

merupakan salah satu dampak penting dari kegiatan pertambangan

yang harus dikelola dengan baik sehingga dampaknya terhadap

lingkungan dapat dicegah atau diminimalkan

Menurut KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara

batubara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari

tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh

panas serta tekanan yang berlangsung lama Kegiatan

penambangan batubara meliputi pengambilan batu bara yang

meliputi penggalian pengangkutan dan penimbunan baik pada

tambang terbuka maupun tambang bawah tanah Kegiatan

pengolahan pencucian batu bara adalah proses peremukan

pencucian pemekatan dan atau penghilangan batuanmineral

pengotor dan atau senyawa belerang dari batubara tanpa mengubah

sifat kimianya

Kegiatan penambangan tentu saja banyak menimbulkan

dampak negatif terhadap beberapa unsur lingkungan di sekitar

wilayah penambangan salah satunya adalah tercemarnya kualitas

badan air di sekitar wilayah penambangan Lebih lanjut lagi

dampaknya dapat mengganggu kehidupan biota perairan dan dapat

mengakibatkan terjadinya pendangkalan serta penurunan

kemampuan pengaliran yang pada akhirnya dapat mengubah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 3 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

keseimbangan lingkungan Dengan demikian air buangan dari

kegiatan penambangan tersebut tidak dapat dibuang langsung ke

lingkungan

PT Semesta Centramas sebagai salah satu perusahaan

tambang di daerah Kalimantan Selatan yang melakukan eksplotasi

tambang batubara Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan PT

Semesta Centramas berbentuk air asam tambang yang dihasilkan

dari reaksi batuan mineral sulfida secara kimia dan biologi Air asam

tambang merupakan sumber kontaminasi lingkungan selain

mempunyai pH rendah juga mengandung logam berat Oleh karena

itu PT Semesta Centramas membuat sistem pengolahan air limbah

tersebut dengan menggunakan treatment pada settling pond

sebelum akhirnya akan dibuang kembali ke lingkungan perairan dan

juga pengelolaan kualitas air asam tambang tersebut agar tetap

berada pada kondisi yang tidak membahayakan

12 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan kerja praktik ini adalah

1 Mengetahui pengolahan air asam tambang dari sumber sampai

akhir pengolahan serta operasional dan pemantauannya

2 Mengetahui sistem pengelolaan kualitas air asam tambang pada

PT Semesta Centramas

13 Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini bermanfaat agar

1 Mengetahui secara langsung kegiatan pertambangan dan

mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan

2 Menjalin kerjasama perguruan tinggi dengan perusahaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 4 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

14 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam kerja

praktik ini meliputi

1 Sumber dan proses terbentuknya air asam tambang

2 Sistem pengolahan dan pengelolaan air asam tambang PT

Semesta Centramas

15 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan

Coal Group Kecamatan Paringin

Kabupaten Balangan Kalimantan

Selatan

3 Waktu Pelaksanaan Jadwal kerja praktik ini dilakukan setiap

hari kerja yang sesuai dengan hari

kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

PT Semesta Centramas yaitu

Hari kerja

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 5 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Balangan Coal merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan batubara Perusahaan melakukan kegiatan

ekplorasi berdasarkan Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

sesuai dengan keputusan Bupati Balangan Nomor

18845139Kum Tahun 2007 tertanggal 16 Juli 2007 tentang

Pemberian Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Balangan Coal

Berdasarkan kontrak ini Balangan Coal berhak melakukan

eksplorasi penambangan dan memasarkan batubara untuk jangka

waktu 40 tahun sejak tahun pertama produksi komersialnya

Berdasarkan Kepres No75 tahun 1996 kedudukan Perum

Batubara sebagai principal digantikan oleh Pemerintah dalam hal

ini Departemen Pertambangan dan Energi

Dengan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2007

konstruksi dimulai pada tahun 2010 dan pada 2014 produksi

pertama dimulai Produksi komersial untuk yang pertama kali

dilakukan pada tahun 2014 dengan demikian kontrak perusahaan

dengan pemerintah untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan

berlaku hingga tahun 2047 dan wilayah kontrak Balangan Coal

mencakup areal seluas 10000 ha

22 Lokasi Perusahaan

Wilayah konsesi Balangan Coal terletak di Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Daerah ini dilalui oleh jalan

lintas Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 3 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

keseimbangan lingkungan Dengan demikian air buangan dari

kegiatan penambangan tersebut tidak dapat dibuang langsung ke

lingkungan

PT Semesta Centramas sebagai salah satu perusahaan

tambang di daerah Kalimantan Selatan yang melakukan eksplotasi

tambang batubara Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan PT

Semesta Centramas berbentuk air asam tambang yang dihasilkan

dari reaksi batuan mineral sulfida secara kimia dan biologi Air asam

tambang merupakan sumber kontaminasi lingkungan selain

mempunyai pH rendah juga mengandung logam berat Oleh karena

itu PT Semesta Centramas membuat sistem pengolahan air limbah

tersebut dengan menggunakan treatment pada settling pond

sebelum akhirnya akan dibuang kembali ke lingkungan perairan dan

juga pengelolaan kualitas air asam tambang tersebut agar tetap

berada pada kondisi yang tidak membahayakan

12 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan kerja praktik ini adalah

1 Mengetahui pengolahan air asam tambang dari sumber sampai

akhir pengolahan serta operasional dan pemantauannya

2 Mengetahui sistem pengelolaan kualitas air asam tambang pada

PT Semesta Centramas

13 Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini bermanfaat agar

1 Mengetahui secara langsung kegiatan pertambangan dan

mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan

2 Menjalin kerjasama perguruan tinggi dengan perusahaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 4 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

14 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam kerja

praktik ini meliputi

1 Sumber dan proses terbentuknya air asam tambang

2 Sistem pengolahan dan pengelolaan air asam tambang PT

Semesta Centramas

15 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan

Coal Group Kecamatan Paringin

Kabupaten Balangan Kalimantan

Selatan

3 Waktu Pelaksanaan Jadwal kerja praktik ini dilakukan setiap

hari kerja yang sesuai dengan hari

kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

PT Semesta Centramas yaitu

Hari kerja

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 5 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Balangan Coal merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan batubara Perusahaan melakukan kegiatan

ekplorasi berdasarkan Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

sesuai dengan keputusan Bupati Balangan Nomor

18845139Kum Tahun 2007 tertanggal 16 Juli 2007 tentang

Pemberian Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Balangan Coal

Berdasarkan kontrak ini Balangan Coal berhak melakukan

eksplorasi penambangan dan memasarkan batubara untuk jangka

waktu 40 tahun sejak tahun pertama produksi komersialnya

Berdasarkan Kepres No75 tahun 1996 kedudukan Perum

Batubara sebagai principal digantikan oleh Pemerintah dalam hal

ini Departemen Pertambangan dan Energi

Dengan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2007

konstruksi dimulai pada tahun 2010 dan pada 2014 produksi

pertama dimulai Produksi komersial untuk yang pertama kali

dilakukan pada tahun 2014 dengan demikian kontrak perusahaan

dengan pemerintah untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan

berlaku hingga tahun 2047 dan wilayah kontrak Balangan Coal

mencakup areal seluas 10000 ha

22 Lokasi Perusahaan

Wilayah konsesi Balangan Coal terletak di Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Daerah ini dilalui oleh jalan

lintas Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 4 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

14 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam kerja

praktik ini meliputi

1 Sumber dan proses terbentuknya air asam tambang

2 Sistem pengolahan dan pengelolaan air asam tambang PT

Semesta Centramas

15 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan

Coal Group Kecamatan Paringin

Kabupaten Balangan Kalimantan

Selatan

3 Waktu Pelaksanaan Jadwal kerja praktik ini dilakukan setiap

hari kerja yang sesuai dengan hari

kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

PT Semesta Centramas yaitu

Hari kerja

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 5 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Balangan Coal merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan batubara Perusahaan melakukan kegiatan

ekplorasi berdasarkan Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

sesuai dengan keputusan Bupati Balangan Nomor

18845139Kum Tahun 2007 tertanggal 16 Juli 2007 tentang

Pemberian Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Balangan Coal

Berdasarkan kontrak ini Balangan Coal berhak melakukan

eksplorasi penambangan dan memasarkan batubara untuk jangka

waktu 40 tahun sejak tahun pertama produksi komersialnya

Berdasarkan Kepres No75 tahun 1996 kedudukan Perum

Batubara sebagai principal digantikan oleh Pemerintah dalam hal

ini Departemen Pertambangan dan Energi

Dengan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2007

konstruksi dimulai pada tahun 2010 dan pada 2014 produksi

pertama dimulai Produksi komersial untuk yang pertama kali

dilakukan pada tahun 2014 dengan demikian kontrak perusahaan

dengan pemerintah untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan

berlaku hingga tahun 2047 dan wilayah kontrak Balangan Coal

mencakup areal seluas 10000 ha

22 Lokasi Perusahaan

Wilayah konsesi Balangan Coal terletak di Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Daerah ini dilalui oleh jalan

lintas Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 5 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Balangan Coal merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pertambangan batubara Perusahaan melakukan kegiatan

ekplorasi berdasarkan Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

sesuai dengan keputusan Bupati Balangan Nomor

18845139Kum Tahun 2007 tertanggal 16 Juli 2007 tentang

Pemberian Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi Balangan Coal

Berdasarkan kontrak ini Balangan Coal berhak melakukan

eksplorasi penambangan dan memasarkan batubara untuk jangka

waktu 40 tahun sejak tahun pertama produksi komersialnya

Berdasarkan Kepres No75 tahun 1996 kedudukan Perum

Batubara sebagai principal digantikan oleh Pemerintah dalam hal

ini Departemen Pertambangan dan Energi

Dengan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2007

konstruksi dimulai pada tahun 2010 dan pada 2014 produksi

pertama dimulai Produksi komersial untuk yang pertama kali

dilakukan pada tahun 2014 dengan demikian kontrak perusahaan

dengan pemerintah untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan

berlaku hingga tahun 2047 dan wilayah kontrak Balangan Coal

mencakup areal seluas 10000 ha

22 Lokasi Perusahaan

Wilayah konsesi Balangan Coal terletak di Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Daerah ini dilalui oleh jalan

lintas Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 6 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Balikpapan Pencapaian lokasi dapat di tempuh menggunakan

perjalanan darat maupun perjalanan udara

Dengan mengunakan perjalanan darat lokasi Kerja Praktik

dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam dari kota

Banjarmasin dengan tujuan Paringin Jarak kota Banjarmasin ke

Paringin kurang lebih 215 km disebelah utara Jika menggunakan

perjalanan udara dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari

bandara Syamsudinnoor Banjarbaru dengan tujuan Landasan

Udara Warukin Tanjung

Gambar 21 Lokasi Balangan Coal

23 Topografi dan Iklim

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179269 ha

dataranpegunungan Luas areal perairan terdiri dari rawa 3026 ha

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 7 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dan sungai 5537 ha Temperatur udara di daerah ini rata-rata

26 degC yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan dengan curah hujan rata-rata 2135 mm per tahun

Suhu rata-rata setiap tahun sekitar 26ordmC Kelembaban udara rata-

rata 82 dimana variasi kelembaban dari bulan ke bulan relatif

kecil Lama penyinaran matahari 56 dengan lama penyinaran

tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan November

Pada bulan November sampai Maret bertiup angin Musim Barat

Laut ke arah Selatan yang membawa hujan sedangkan bulan Juli

sampai September angin bertiup dari Timur atau Tenggara yang

merupakan angin kering

24 Visi dan Misi Perusahaan

241 Visi (Vision)

Visi Balangan Coal adalah menjadi perusahaan

tambang batubara yang terkemuka terpercaya dan ramah

lingkungan (To be a leading respectable enviromentally

friendly coal mining company)

242 Misi (Mission)

Misi Balangan Coal adalah sebagai berikut

1 Memproduksi batubara secara efisien dan optimal

sesuai dengan prinsip penambangan batubara yang

baik (to produce coal effeciently and optimally

according to good mining practice principles)

2 Memasarkan batubara baik di pasar domestik maupun

internasional secara profesional (market the coal

professionally for domestic and international

consumption to maximize companyrsquos value)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 8 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Mengembangkan sumber daya manusia yang

kompeten dan profesional (to develop a competent

and profesional human ressources)

4 Mengutamakan keselamatan dan kelestarian

lingkungan (to promote a safe and sustainable

environment)

5 Mendukung perkembangan masyarakat dan

pembangungan Nasional (to support the community

and national development)

243 Nilai (Value)

Nilai yang dijunjung tinggi oleh Balangan Coal

adalah I more sebagai berikut

I ntegrity

1 Melindungi aset perusahaan dari

penyalahgunaan pencurian dan penggunaan

yang sah

2 Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi

3 Hanya memberikan data dan informasi yang

berdasarkan fakta

M eritocracy

1 Bersaing dengan adil dan beretika dengan

membangun kompetensi dan memberikan kinerja

yang terbaik

2 Mendukung pengembangan bawahan dengan

memberikan peluang yang sama

3 Menilai kinerja bawahan secara objektif

O penness

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 9 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda

demi kepentingan perusahaan

2 Berani mengakui kesalahan

3 Terbuka terhadap masukan yang membangun

dari orang lain

R espect

1 Berperilaku baik terhadap orang lain dan

menghindari penggunaan bahasa yang kasar

2 Memperlakukan semua orang dengan rasa

hormat dengan menghargai perbedaan yang ada

3 Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain

dengan mendengarkan mereka dengan penuh

perhatian

E xcellence

1 Melaksanakan Plan Do Check Action (PDCA)

secara konsisten demi mencapai tujuan

perusahaan

2 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai

keseimbangan yang optimal antara kualitas dan

efisiensi

3 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui

harapan pelanggan

25 Organisasi Perusahaan

Balangan Coal mempunyai kantor pusat di Jakarta yang

merupakan kantor pusat administrasi dari seluruh kegiatan

perusahaan dan kantor di daerah lokasi pertambangan di

Kalimantan Selatan yang merupakan kantor sentral unit produksi

Agar rangkaian aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

dan tertib serta sesuai dengan tujuan perusahaan maka diperlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 10 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dukungan peraturan perusahaan dan aturan pelaksana

berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat Struktur

organisasi menggambarkan adanya pengelompokkan dari berbagai

kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpimpin Berdasarkan

asas-asas organisasi yang dilakukan menurut pembagian tugas

dan fungsi yang harus dilakukan

Struktur organisasi yang lengkap dan terarah diperlukan

untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas fungsi

kewajiban wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing

bagian dari struktur organisasi terdapat dalam perusahaan Secara

umum struktur organisasi yang dimiliki Balangan Coal merupakan

sistem staf fungsional Dalam struktur organisasi terdapat Kepala

Departemen yang memiliki wewenang dan membawahi seksi-seksi

serta bertanggungjawab terhadap atasan dan organisasi mengenai

departemen yang dikepalainya

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer

tambang yang bertanggung jawab kepada direksi Manajer

tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi

di lokasi penambangan yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu

divisi perencanaan divisi operasi tambang divisi pengolahan divisi

perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan

Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan

pekerjaan Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat

dilihat pada gambar di bawah ini

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 11 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 22 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut

1 Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan

bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang laporan

produksi harian mingguan bulanan penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk Divisi ini bertanggung jawab pada

perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2 Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang

bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staf dan

bagian penambangan yang bertanggung jawab pada

pembongkaran pengangkutan dan pemuatan serta kualitas

dari bahan galian itu sendiri

3 Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 12 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan

galian yang akan diolah

4 Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap

a Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b Lingkungan mencegah dampak negative yang timbul karena

operasi tambang mengontrol reklamasi dan penghijauan

daerah tambang

c Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat

d Sarana penerangan daerah tambang

e Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

5 Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang

mendukung operasi tambang antara lain

a Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b Administrasi dan surat-menyurat

c Personalia dan umum

d Security satpam

e Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

Diperlukan adanya kejelasan tugas dan kewajiban masing-

masing bagian di dalam pengendalian perusahaan Adapun bagian-

bagian yang terdapat pada Balangan Coal yaitu

A Shareholders (Pemegang Saham)

Pemegang saham Balangan Coal adalah

1 PT PARAMITHA CIPTA SARANA

2 PT SEMESTA CENTRAMAS

3 PT SINAR KEMILAU ABADI

4 PT LASKAR SEMESTA ALAM

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 13 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pemegang saham merupakan kedudukan yang paling

tinggi dalam organisasi yang terhimpun dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham) Pemegang saham memonitor

jalannya perusahaan untuk mengetahui perkembangan

operasional perusahaan Pemegang saham memiliki andil

dalam pembuatan keputusan perusahaan

B Direction (Dewan Direksi)

Dewan direksi berkedudukan di Jakarta yang dipimpin

oleh Direktur Utama Sebagai pimpinan Direktur Utama

bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan

perusahaan secara umum

Direktur Utama membawahi beberapa direksi

1 Direktur Umum

Direktur Umum bertanggung jawab dan mengawasi segala

kegiatan perusahaan khususnya kegiatan eksternal

perusahaan

2 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab dan mengawasi

kegiatan accounting perusahaan

3 Direktur Administrasi dan Kepegawaian

Direktur Administrasi dan Kepegawaian bertanggung jawab

dan mengawasi urusan internal perusahaan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pegawai dalam perusahaan

C General Manager

General Manager bertanggung jawab dan mengawasi

seluruh pelaksanaan kegiatan perusahaan General Manager

membawahi beberapa bagian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 14 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Administrasi and HRD Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi

perusahaan antara lain mengurusin vestasi barang-barang

milik perusahaan

2 Marketing Manager

Bertanggung jawab atas segala urusan yang berkaitan

dengan kegiatan pemasaran perusahaan baik di dalam

negeri maupun luar negeri Marketing Manager juga

bertugas mengawasi perkembangan pasar

3 Operational Manager

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional

perusahaan yang terbagi atas beberapa departemen

a Mining Department Departemen ini mengurus

pelaksanaan proses pertambangan di tiga lokasi

tambang batubara

b Acounting Department Departemen ini mengurus

pembayaran baik kepada karyawan maupun kepala

relasi dan penagihan kepada para debitur serta

mengurus penerimaan barang dan peralatan

perusahaan berikut pembayarannya

c External Relation Department Departemen ini

mengurus masalah eksternal perusahaan yang

meliputi

i Legal Officer tugasnya mengurus segala

permasalahan dan kasus yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan masalah hukum

ii Land Compensationtugasnya mengurus masalah

pertanahan seperti ganti rugi atas lahan

pertambangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 15 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

iii Community Relation tugasnya mengurus

hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar

lokasi perusahaan

iv Community Developmenttugasnya memberikan

kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur

maupun suprastruktur daerah setempat

v Governance Relation tugasnya mengatur

hubungan dengan pemerintah baik pusat maupun

daerah

d Administrasi and HRD Department Departemen ini

mengatur pelaksanaan administrsi perusahaan antara

lain mengurusin vestasibarang-barang milik

perusahaan termasuk perumahan karyawan

penerimaan tamu masalah telepon tenaga asing

transportasi karyawan alat tulis kantor dan lain-lain

e Shipping Departement Departemenini mengurusi

masalah kegiatan perkapalan seperti pengangkutan

batubara ke kapal untuk dilayarkan dan lain-lain

f KelaningCinshing and Barge Departement Departemen

ini mengurusi kegiatan penimbunan sementara

batubara di tongkang dan tempat penimbunan lain

4 Accounting and Finance Manager

Bertanggung jawab atas seluruh urusan keuangan

perusahaan dan pelaporannya

5 Shipping Administratioan Manager

Bertanggung jawab dan mengatur urusan administrasi

perkapalan seperti proses perjanjian

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 16 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

31 Jadwal Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilaksanakan pada

1 Tanggal 18 Agustus 2014 ndash 27 September 2014

2 Tempat PT Semesta Centramas Balangan Coal

3 Pelaksanaan

Jadwal kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari

kerja yang sesuai dengan hari kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan PT SEMESTA CENTRAMAS yaitu

Senin ndash Jumat 0830 ndash 1630 WITA

Sabtu 0800 ndash 1300 WITA

32 Uraian Kegiatan Selama Kerja Praktek

Adapun uraian kegiatan selama kerja praktik di PT Semesta

Centramas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 31 Uraian Kegiatan Kerja Praktik

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 1

18-Agt-14

Safety Talk

induksi dan orientasi lapangan di area

pertambangan

19-Agt-14

Orientasi lapangan di area pertambangan

mengambil data curah hujan menganalisa hasil

pembubuhan tawas dan kapur serta melihat

pemetaan kontur pada area settling pond

20-Agt-14 Orientasi lapangan di area pertambangan

21-Agt-14 Observasi area pit dan disposal

22-Agt-14 Menganalisa kualitas air pada hasil laporan BLHK

23-Agt-14

Dokumentasi settling pond yang ada di disposal

dan pit dan pengujian pH

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 17 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Minggu ke Tanggal Kegiatan

Minggu 2

8-Sept-14 Safety Talk

9-Sept-14

Identifikasi sistem pengolahan air asam tambang

di area pertambangansistem pengolahan air

asam tambang di area pertambangan

pengenalan struktur PT Semesta Centramas

pengukuran pH air pada settling pond yang ada di

pit

10-Sept-14 Dokumentasi disposal dan pit

11-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

12-Sept-14 Identifikasi sistem pengelolaan air asam tambang

13-Sept-14 Sistem pengelolaan air asam tambang pada pit

dan disposal

Minggu 3

15-Sept-14 Safety Talk

16-Sept-14

Mengetahui sistem pengelolaan air asam

tambang pengujian pH air pada settling pond

yang ada di pit

17-Sept-14 Pengawasan pengelolaan air asam tambang

18-Sept-14 Pengujian pH air pada settling pond yang ada di

pit

19-Sept-14 Menganalisa kualitas pH air pada hasil pengujian

20-Sept-14 Evaluasi hasil analisa pH kualitas air

Minggu 4

23-Sept-14 Safety Talk

24-Sept-14 Penyusunan laporan

25-Sept-14 Penyusunan laporan

26-Sept-14 Penyusunan laporan

27-Sept-14 Presentasi kepada user

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 18 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB IV

DASAR TEORI

41 Air dan Pencemaran Air

411 Tinjauan Umum Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa

sumber Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi tiga

yaitu air hujan air permukaan dan air tanah Air hujan

merupakan sumber utama dari air di bumi Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih

tetapi pada saat di atmosfer cenderung mengalami

pencemaran oleh beberapa partikel debu mikroorganisme

dan gas (misal karbon dioksida nitrogen dan amonia)

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam

sungai danau telaga waduk rawa dan sumur permukaan

Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah sampah dan lainnya

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi kemudian mengalami 8 penyerapan ke dalam tanah dan

penyaringan secara alami Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan

(ChandraB 2007)

Air berperan penting dalam kehidupan Namun

demikian air dapat menjadi malapetaka bilamana terjadinya

gangguan atau pencemaran pada sumbernya yang

menyediakan air tidak dalam kondisi yang benar baik kualitas

maupun kuantitasnya Air yang relatif bersih sangat

didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup sehari-

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 19 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hari untuk keperluan industri untuk kebersihan sanitasi kota

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya

mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi

istilah tersebut baik dalam kamus atau buku teks ilmiah

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah sebagai turunan dari pengertian pencemaran

lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang

Dalam praktek operasionalnya pencemaran lingkungan hidup

tidak pernah ditunjukkan secara utuh melainkan sebagai

pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup

seperti pencemaran air pencemaran air laut pencemaran air

tanah dan pencemaran udara Dengan demikian definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No

231997

Berdasarkan definisi pencemaran air penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup

zat energi atau komponen lain ke dalam air sehingga

menyebabkan kualitas air tercemar Masukan tersebut sering

disebut dengan istilah unsur pencemar yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin misalnya buangan limbah cair Aspek pelakupenyebab

dapat yang disebabkan oleh alam atau oleh manusia

Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat

berimplikasi hukum tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut Sedangkan aspek

akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai

ke tingkat tertentu Pengertian tingkat tertentu dalam definisi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 20 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara

tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan

tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) Ada standar baku mutu tertentu untuk

peruntukan air Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan

No 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum

yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi persyaratan

kualitas maupun kuantitas yang persyaratan kualitas tentang

dalam Peraturan Mentri Kesehatan No 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Sedangkan parameter kualitas air minumair bersih yang

terdiri dari parameter kimiawi fisik radioaktif dan mikrobiologi

ditetapkan dalam PERMENKES 4161990 (Achmadi 2001)

Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi

peruntukan air tersebut

412 Karakteristik Air

4121 Karateristik Fisika Air

Karakteristik fisika air meliputi kekeruhan

suhu warna zat padat terlarut bau dan rasa

Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan

organik maupun anorganik seperti lumpur dan limbah

industri Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen

terlarut Makin tinggi suhu air jumlah oksigen terlarut

makin rendah Warna air dapat dipengaruhi oleh

adanya organisme bahan berwarna yang tersuspensi

dan senyawa-senyawa organik Bau dan rasa dapat

disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti

alga juga oleh adanya gas Hsenyawa organik yang

berlangsung secara anaerobik (Hanum F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 21 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4122 Karakteristik Kimia Air

Karakteristik kimia air meliputi pH DO

(dissolved oxygen) BOD (biological oxygent

demand) COD (chemical oxygen demand)

kesadahan dan senyawa kimia beracun Nilai pH air

dapat mempengaruhi rasa dan sifat korosi Beberapa

senyawa beracun lebih toksik dalam bentuk molekul

daripada dalam bentuk ion yang bentuk tersebut

dipengaruhi oleh pH Dissolved Oxygen menunjukkan

jumlah oksigen yang terlarut dalam air Oksigen

terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari

absorbsi atmosfer Makin tinggi jumlah oksigen

terlarut mutu air makin baik

Biology Oxygen Demand (BOD) menunjukkan

jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan organik dalam air secara

biologi Makin tinggi nilai BOD menunjukkan tingginya

jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah

Chemical Oxygen Demand (COD) menunjukkan

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

bahan organik dalam air secara kimia Makin tinggi

nilai COD menunjukkan tingginya jumlah bahan

organik dan mutu air makin rendah Kesadahan air

mempengaruhi efisiensi pemakaian sabun

Kesadahan air disebabkan oleh adanya garam-garam

kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air

Adanya senyawa arsen meskipun dalam jumlah yang

kecil dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum

F 2002)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 22 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

413 Pencemaran Air

Peraturan pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup zat energi dan atau komponen lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukannya

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas

a Kelas satu air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

b Kelas dua air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasaranasarana rekreasi air pembudidayaan ikan air

tawar peternakan air untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut

c Kelas tiga air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan tawar peternakan air untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d Kelas empat air yang peruntukanya dapat digunakan

untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut

Karena air tidak bertambah ataupun berkurang maka

dengan meningkatnya pemanfaatan air kualitasnyalah yang

dapat berubah Hal ini terjadi apabila kemampuan air untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 23 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

membersihkan dirinya secara alamiah sudah terlampaui Oleh

karena itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya

pencemaran air Dengan demikian pengelolaan hidrosfir

dilakukan dengan mengelola pemanfaatan sumber daya air

Tiga aspek yang perlu diperhatikan adalah (i) penghematan

dan konservasi (ii) minimasi pengotoran dan pencemaran

dan (iii) memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan

kembali

Pencemaran air adalah konsentrasi jenis pencemar di

dalam air dalam suatu periode waktu yang dapat menimbulkan

pengaruh-pengaruh tertentu yang merugikan Pencemaran air

dapat disebabkan oleh limbah cair maupun limbah padat

Limbah cair memiliki beragam jenisnya Volume dari limbah

cair tergantung dari jenis kegiatan dan mode operasi

Umumnya volume limbah cair ini fluktuatif baik volume

maupun konsentrasinya terhadap waktu Banyaknya limbah

cair dipengaruhi oleh proses kontinu batch atau bergantian

(campuran) Bahan polutan yang dapat mencemari air dapat

berupa bahan polutan yang terapung tersuspensi maupun

yang berupa bahan terlarut

Karena sifat-sifat limbah yang sangat kompleks maka

cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang bersangkutan Oleh karena itu harus dilakukan

survei analisa contoh limbah dan yang paling penting adalah

perlu dilakukannya percobaan dalam skala laboratorium untuk

menentukan parameter-parameter yang akan digunakan

sebagai kriteria perencanaan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 24 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

42 Batubara dan Proses Pembentukannya

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil Pengertian

umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar terbentuk

dari endapan organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan Unsur-unsur utamanya

terdiri dari karbon hidrogen dan oksigen

Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti

C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit

Batubara terbentuk pada daerah-daerah rawa yang memiliki

vegetasi dengan sistem pengairan yang jelek dalam kondisi reduksi

Rawa-rawa tersebut dapat terjadi di sungai bermeander paparan

delta dan dataran pantai yang sering berasosiasi dengan laguna

Proses tumbuhan menjadi batubara bermula dari akumulasi

tumbuh-tumbuhan di tempat setelah tumbukan tersebut

ditransportasikan Akumulasi batubara tersebut berlangsung di

daerah dengan drainase yang tidak baik sirkulasinya sehingga

menimbulkan kondisi anaerob atau kondisi kekurangan oksigen

Akibatnya organisme pembusuk tidak aktif dan menyebabkan

tumbuh-tumbuhan terawetkan disertai proses karbonisasi Setelah

akumulasi berlangsung fasa proses sedimentasi oleh material lain

menutupi bagian atasnya

Fasa tumbuhan menjadi batubara terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu pertama perubahan menjadi peat (gambut) dan

seterusnya bisa menjadi lignit brown coal coal dan antrasit

Perubahan dari gambut menjadi lignit diakibatkan proses diagnosis

dan dari lignit menjadi brown coal atau sampai menjadi antrasit

diakibatkan proses metamorfosa Perubahan itu tidak sama untuk

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 25 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

semua tempat karena dipengaruhi oleh waktu (umur) temperature

tekanan atau tektonik

43 Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) yang dalam bahasa Inggris dikenal

dengan Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai hasil dari proses fisika dan kimia yang cukup

kompleks yang mengakibatkan terbentuknya air yang bersifat asam

(tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditandai dengan nilai pH

yang rendah di bawah 4) sebagai hasil dari oksidasi mineral sulfida

yang terpapar (exposed) di udara dengan kehadiran air

Air asam tambang merupakan limbah pencemar lingkungan

yang terjadi akibat aktifitas pertambangan Limbah ini terjadi karena

adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral

sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses

pengambilan bahan mineral tambang Proses kimia dan biologi dari

bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat

kemasaman yang tinggi Secara langsung maupun tidak langsung

tingkat kemasaman yang tinggi mempengaruhi kualitas lingkungan

dan kehidupan organisme (Muhammad Yusron 2009)

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu

1 Temperatur

Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal

pada daerah tersebut

2 Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air

dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+ Larutan bersifat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 26 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai

pH lebih dari 7

3 Kekeruhan dan padatan terlarut

Kekeruhan muatan padat tersuspensi dan residu terlarut

merupakan sifa fisik air yan saling berkait Semakin tinggi muatan

padat tersuspens maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan

kekeruhan air

4 Daya hantar listrik (DHL) atau Electro Conductivity (EC)

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air

5 DO

Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam

perairan dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta

berperan dalam proses penguraian bahan organik secara

biologis

6 Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia

Pada aktivitas pertambangan parameter logam berat yang umum

adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Air asam tambang mengandung besi dan mangan dimana

kedua logam tersebut secara kimiawi serupa dan mereka

menyebabkan masalah yang sama Besi akan menyebabkan noda

berwarna coklat kemerahan pada cucian porselen piring peralatan

dan bahkan barang pecah belah Mangan bertindak dengan cara

yang sama tetapi menyebabkan noda hitam kecoklatan Sabun dan

detergen tidak menghilangkan noda ini dan penggunaan pemutih

malah menambah noda

Adapun ciri - ciri air yang mengandung zat besi (Fe) dan

mangan (Mg)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 27 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

1 Air Bau

2 Air Keruh

3 Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (kadar besi) endapan

berwarna hitam( zat mangan)

4 Air terdapat lapisan minyak diatasnya (kadar besi)

5 Air keluar berwarna kuning (kadar besi tinggi)

6 Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah

menjadi kuning (kadar besi rendah)

Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut

1 Air dari lokasi penambangan (Pit Area)

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari

terkupasnya lapisan tanah penutup sehingga sulfur yang

terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang

2 Air dari lokasi penimbunan (Disposal Area)

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas

yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana

pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor

yang berupa mineral sulfide Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang

44 Proses Terbentuknya Air Asam Tambang

Pada pertambangan batubara lokasi yang paling berpotensi

menghasilkan air asam tambang adalah pit area dan disposal area

Pit area merupakan lokasi dimana dilakukannya penambangan

sedangkan disposal area adalah lokasi penumpukan batuan-batuan

yang tidak digunakan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 28 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Batuan-batuan yang tidak digunakan tersebut biasanya

tergolong PAF (Potentially Acid Forming) dan NAF (Non Acid

Forming) Batuan yang tergolong PAF biasanya dijauhkan dari udara

sebisa mungkin batuan ini tidak terkontak langsung dengan oksigen

dan air agar tidak teroksidasi membentuk air asam tambang PAF

merupakan batuan yang berpotensi menghasilkan air asam tambang

sedangkan NAF merupakan batuan yang tidak berpotensi

membentuk air asam tambang

Air asam tambang terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang

ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan

oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses

oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam Hasil reaksi

kimia ini beserta air yang sifatnya asam dapat keluar dari asalnya

jika terdapat air penggelontor yang cukup umumnya air hujan yang

pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasiperkolasi Air yang

keluar dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air

asam tambang tersebut

Berdasarkan hal tersebut diatas apabila air asam tambang

keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan

umum (diluar tambang) maka beberapa faktor lingkungan dapat

terpengaruhi seperti kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan

baku air minum habitat biota air sumber air untuk tanaman dan

sebagainya) kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora

dan fauna darat) dan sebagainya

Air asam tambang terbentuk karena selama proses

penambangan mineral sulfida teroksidasi oleh oksigen menjadi

asam sulfat yang terlarut ke dalam air Karakteristik kimia

terbentuknya air asam tambang yaitu

1 Nilai pH yang rendah

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 29 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

2 Konsentrasi logam terlarut yang tinggi seperti logam besi

aluminium mangan cadmium tembaga timbal seng arsenik

dan merkuri

3 Nilai acidity yang tinggi (50 - 1500 mgL CaCO3)

4 Nilai keasamansulphate yang tinggi (500 - 10000 mgL

5 Nilai salinitas (1 - 20 mScm)

6 Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah

Adapun pada tabel berikut mineral ndash mineral sulfida penghasil

asam yang paling umum

Tabel 41 Mineral Sulfida Penghasil Asam

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Markasit FeS3

Kalkopirit CuFeS2

Kalkosit Cu2S

Spalerit ZnS

Galena PbS

Milerit NiS

Arsenopirit FeAsS

Sinabar HgS

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 30 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 41 Sulfida Sebelum dan Setelah Penambangan (Sumber

Dian Burhani 2013)

Proses terbentuknya air asam tambang dapat terjadi secara

kimia dan biologi Proses secara kimia terjadi karena oksidasi

mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pirit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat dilihat pada gambar berikut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 31 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 42 Mekanisme Pembentukan Air Asam Tambang (Sumber

Nurul Irfani 2011)

Mekanisme pembentukan air asam tambang

1 FeS2 + 72 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

Pirit teroksidasi membentuk asam (2H+) sulfat dan besi ferrous

T(Fe2+)

2 FeS2 + frac14 O2 + H+ rarr Fe3+ + 12 H2O

Besi ferrous akan teroksidasi membentuk besi ferri (Fe3+) dan air

pada suasana asam

3 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi feri (Fe3+) di hidroksida dan membentuk hidroksida besi dan

asam

4 FeS2 + frac14 Fe3+ + H2Orarr15Fe2+ +2SO42- +16H+

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 32 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Hasil reaksi 2 akan bereaksi dengan pirit yang ada dimana besi

feri bertindak sebagai katalis sehingga terbentuk besi ferrous

sulfat dan asam

Sedangkan pembentukkan air asam tambang secara biologi

terjadi karena pH yang cukup rendah (keasaman tinggi) Kondisi ini

memacu pertumbuhan bakteri pengoksidasi sulfur (menjadi sulfat)

seperti Thiobaccilus ferroxidan Sulfolobus Acidianus dan bakteri

lainnya Bakteri ini menyerang kristal pirit sehingga semakin mudah

teroksidasi

Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut

FeS2 + H2O + 72 O2 Fe2+ + 2 SO42-

Fe2+ + frac14 O2 + 52 H2O TFerroxidans Fe(OH)3 + 2 H+ +

FeS2 + 72 H2O + 154 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana

terbentuknya asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat

dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang

mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut

akan bersifat asam inilah yang disebut air asam tambang Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan

besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang tetapi ini tidak

selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak

jernih

Kondisi asam yang terjadi karena reaksi kimia dan biologi

tersebut menyebabkan mineral ndash mineral basa seperti K Na Ca dan

Mg mengendap dan mineral ndash mineral seperti Fe Mn Al Cu Zn

Cd Zn Cd Ni dan Hg terlarut Jika mineral ini terbawa ke sumber

air maka akan merusak produktivitas biologis sistem akuatik tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 33 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Jika parah air menjadi tidak aman konsumsi dan penggunaan lain

seperti irigasi industri dan rekreasi

Faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya air asam

tambang di suatu tempat diantaranya adalah konsentrasi distribusi

mineralogi dan bentuk fisik dari mineral sulphida keberadaan

oksigen termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfer melalui

mekanisme adveksi dan difusi jumlah dan komposisi kimia air yang

ada temperatur dan mikrobiologi Dengan memperhatikan faktor-

faktor tersebut maka dapat dikatakan bahwa pembentukan air asam

tambang sangat tergantung pada kondisi tempat pembentukannya

Perbedaan salah satu faktor tersebut diatas menyebabkan proses

pembentukan dan hasil yang berbeda Terkait dengan faktor iklim di

Indonesia dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di

beberapa lokasi dimana terdapat kegiatan penambangan proses

pembentukan air asam tambang memiliki karakteristik yang berbeda

dengan negara-negara lain karena memiliki kondisi iklim yang

berbeda

45 Dampak Air Asam Tambang yang Ditimbulkan terhadap

Lingkungan dan Makhluk Hidup

Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri pertambangan

adalah adanya air asam tambang Kegiatan pertambangan seperti

pengupasan tanah penutup (overburden) penggalian batubara serta

waste material menyebabkan tersingkapnya tanahbatuan yang

mengandung mineral sulfida antara lain berupa pirit (pyrit) dan

markasit (marcasite) Mineral sulfida tersebut selanjutnya bereaksi

dengan oksigen dan air membentuk air asam tambang Air asam

tambang tersebut akan mengikis tanah dan batuan yang

mengakibatkan larutnya berbagai logam seperti besi (Fe) kadmium

(Cd) mangan (Mn) dan seng (Zn) Oleh karena itu selain memiliki

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 34 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pH yang rendah (nilainya berkisar antara 15 hingga 4) air asam

tambang juga mengandung logam-logam dengan konsentrasi tinggi

sehingga dapat berakibat pada kesehatan masyarakat dan

lingkungan jika tidak dikelola dengan baik (Juari 2006

Marganingrum amp Noviardi 2010)

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh

air asam tambang baik selama kegiatan penambangan adalah

menurunnya kualitas air tanah air permukaan terutama jika dialirkan

ke sungai akan berdampak pada biota yang ada di perairan

terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang

memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang

adalah terjadinya pencemaran lingkungan dimana komposisi atau

kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan

berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah mengganggu

kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat mengakibatkan korosi

pada peralatan tambang

Air asam tambang berdampak terhadap lingkungan yaitu

biotik abiotik dan sosial Dampak biotik yaitu tumbuhan tidak dapat

tumbuh subur atau bahkan mati Ikan tidak dapat hidup di lingkungan

dengan pH rendah Sedangkan dampak abiotik dapat mempercepat

korosi pada peralatan tambang dapat mengurangi produktivitas

kinerja alat Dan dampak sosial yaitu air tidak dapat dipergunakan

oleh masyarakat dan dapat menyebabkan penyakit misalnya diare

kerusakan pada gigi

Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam

tambang ini akan semakin meningkat sehingga tanaman tidak dapat

tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi Apabila air

asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana

masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 35 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

kesehatan masyarakat sekitar diantaranya dapat menimbulkan

penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan

pencernaan Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang sehingga perlu

penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut

tidak merusak peralatan tambang

46 Sistem Pengolahan dan Pengelolaan Air Asam Tambang

Air Asam Tambang akan berbahaya jika sampai ke perairan

dan mencemari lingkungan serta sumber air Menangani air asam

tersebut maka perlu adanya sistem pengolahan air asam tambang

sebelum di buang ke perairan Selain itu juga dilakukannya

pengelolaan agar kualitas air asam tambang terjaga dan tetap pada

kondisi yang tidak berbahaya

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

113 Tahun 2003 bahwa setiap penanggungjawab usaha atau

kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang

berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan pengolahanpencucian sehingga mutu air limbah yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah Salah

satunya adalah kewajiban setiap penanggung jawab usaha dan atau

kegiatan pertambangan batubara untuk mengelola air yang terkena

dampak dari kegiatan penambangan melalui kolam pengendapan

(pond)

Tabel 42 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Batubara

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 ndash 9

Residu tersuspensi mgl 400

Besi (Fe) total mgl 7

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 36 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Mangan (Mn) total mgl 4

(Sumber Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113

Tahun 2003)

461 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pengolahan air asam tambang diperlukan agar air

limbah dari pertambangan yang menjadi air asam tambang

tersebut memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepaskan

ke badan perairan alami (lingkungan) Pengolahan air asam

tambang pada umumya digolongkan menjadi dua yaitu

pengolahan aktif (active treatment) dan pengolahan pasif

(passive treatment) (Johnson amp Barrie 2005)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 37 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 43 Alternatif Pemilihan Pengolahan Air Asam Tambang (Sumber

Johnson and Hallberg 2005a Dalam Newcombe 2009)

4611 Active Treatment

Active Treatment merupakan sistem

pengolahan air asam tambang dengan perlakukan

membubuhkan bahan kimia untuk dapat menetralkan

air asam tambang tersebut Penetralan air asam

dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 38 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Limestone (Calcium Carbonat) Hydrate Lime

(Calcium Hydroxide) Caustic Soda (Sodium

Hydroxide) Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Anhydrous Ammoni Bahan kimia tersebut dapat

menetralkan pH dan logam berat yang terkandung

dalam AAT

a Limestone (Calcium Carbonat)

Limestone atau biasa dikenal dengan batu

gamping telah digunakan selama berpuluh-puluh

tahun untuk menaikkan pH dan mengendapkan

logam di dalam air asam Penggunaan limestone

merupakan penanganan yang termurah teraman

dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Kekurangan dari limestone ini ialah mempunyai

keterbatasan karena kelarutan yang rendah dan

limestone terlapisi

b Hydrate Lime (Calcium Hydroxide)

Hydrated lime adalah suatu bahan kimia

yang sangat umum digunakan untuk menetralkan

air asam Hydrated lime sangat efektif dari segi

biaya dan keadaan acidity yang tinggi Bubuk

hydrated lime adalah hydrophobic begitu lama

pencampuran diperlukan untuk membuat hydrated

lime dapat larut dalam air Hydrated lime

mempunyai batasan keefektifan dalam beberapa

tempat dimana suatu pH yang sangat tinggi

diperlukan untuk mengubah logam seperti

mangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 39 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Caustic Soda (Sodium Hydroxide)

Caustic Soda merupakan bahan kimia yang

biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh

(tidak mempunyai sifat kelistrikan) kondisi aliran

yang rendah Caustic menaikkan pH air dengan

sangat cepat sangat mudah larut dan digunakan

dimana kandungan mangan merupakan suatu

masalah Penggunaannya sangat sederhana

yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke

dalam air asam karena kelarutannya akan

menyebar di dalam air Kekurangan utama dari

penggunaan cairan caustic untuk penanganan air

asam ialah biaya yang tinggi dan bahaya dalam

penanganannya Penggunaan caustic padat lebih

murah dan lebih mudah dari pada caustic cair

d Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate)

Sodium Carbonate biasanya digunakan

dalam debit kecil dengan kandungan besi yang

rendah Pemilihan soda ash untuk penanganan air

asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak

atau tong dengan air masuk dan buangan

e Anhydrous Ammonia

Anhydrous Ammonia digunakan dalam

beberapa cara untuk menetralkan acidity dan

untuk mengendapkan logam-logam di dalam air

asam Ammonia diinjeksikan ke dalam kolam atau

kedalam inlet seperti uap air kelarutan tinggi

rekasi sangat cepat dan dapat menaikkan pH

Ammonia memerlukan asam (H+) dan juga

membentuk ion hydroxyl (OH-) yang dapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 40 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

bereaksi dengan logam-logam membentuk

endapan Injeksi ammonia sebaiknya dekat

dengan dasar kolam atau air inlet karena

ammonia lebih ringan dari pada air dan naik

kepermukaan Ammonia efektif untuk

membersihkan mangan yang terjadi pada pH 95

f Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan

Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa

dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat

tinggi oleh karena itu untuk menurunkan

kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia

seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau

rumus kimianya (Al2SO4)3 Tawas merupakan

bahan koagulan yang paling banyak digunakan

karena bahan ini paling ekonomis mudah

diperoleh dipasaran serta mudah

penyimpanannya Jumlah pemakaian tawas

tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air

Semakin tinggi turbidity air maka semakin besar

jumlah tawas yang dibutuhkan Makin banyak

dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan

semakin turun karena dihasilkan asam sulfat

sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif

antara pH 58 -74 Apabila alkalinitas alami dari

air tidak seimbang dengan dosis tawas perlu

ditambahkan alkalinitas

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 41 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 44 Settling Pond dengan Active Treatment

Adapun spesifikasi settling pond sebagai

berikut

Tabel 43 Spesifikasi Settling Pond

Parameter

Tipe Kolam

Aerobic low rate

Aerobic high rate

Aerobic maturation facultative

Aerobic Anaerobic

Aerobic pond

Aliran air intermittent campuran

intermittent campuran

intermittent campuran

Lapisan permukaan campuran

Luas (Acre) lt 10 05 ndash 2 20 ndash 10 20 ndash 10 05 ndash 2

Waktu detensi (hari)

10 - 40 4 - 6 5 - 20 5 - 30 20 - 50

kedalaman (feet)

3 - 4 1 - 15 3 ndash 5 4 - 8 8 ndash 16

pH 65 - 105 65 - 105 65 - 105 65 - 85 65 - 72

Suhu (C) 0 - 30 5 - 30 0 - 30 0 - 50 6 - 50

(Sumber Daniel Alhabsy 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 42 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

4612 Passive Treatment

Pada pengolahan pasif tidak lagi

membutuhkan penambahan bahan kimia secara terus

menerus Ini akan mengurangi peralatan operasional

dan pemeliharaan Pengolahan secara pasif

mengandalkan terjadinya proses bio-geokimiawi yang

berlangsung menerus secara alami dalam

peningkatan pH dan pengikatan serta pengendapan

logam-logam terlarut Jadi jelas saat ini sistem pasif

tercatat paling efektif dan efisien

Pada sistem pengolahan pasif terdapat 2 (dua)

proses utama yang menyebabkan terjadinya

peningkatan pH yakni larutnya batu gamping dan

reduksi sulfat secara biologis Kedua proses ini

menghasilkan alkalinitas dalam bentuk bikarbonat

(HCO3-) sebagai senyawa penetral Adapun

mekanisme terjadinya penurunan logam terlarut

dimungkinkan beberapa hal sebagai berikut

1 Proses oksidasi dan hidrolisis logam yang

menyebabkan terjadinya pengendapan logam

2 Interaksi antara sulfida (S2-) yang dihasilkan pada

proses reduksi sulfat dengan logam bervalensi 2

(seperti Fe2+ dan Mn2+) membentuk logam sulfida

yang mengendap

3 Proses adsorpsi logam oleh bahan organik

(kompos)

4 Proses biosorpsi logam oleh vegetasi tumbuhan

air dan mikroorganisme seperti bakteri fungi

dan alga yang tumbuh pada lapisan bahan

organik

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 43 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Selain memperbaiki kualitas air asam tambang

teknologi pengolahan pasif berupa wetland menjadi

lingkungan baru bagi kehidupan flora dan fauna

lainnya seperti ikan katak dan serangga Namun

demikian terdapat 2 (dua) hal utama yang harus

diperhatikan dalam penerapan pengolahan pasif

tersebut yaitu

Kualitas dan debit air asam tambang yang akan

diolah

Ketersediaan dan topografi yang area yang ada

Kedua faktor ini akan menjadi parameter penentu

terhadap jenis ukuran dan desain sistem

pengolahan yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing area

Gambar 45 Settling Pond dengan Passive

Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 44 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

462 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Metode pengelolaan air asam tambang secara umum

terbagi menjadi metode pencegahan dan metode

penanganan Metode pencegahan terjadinya air asam

tambang pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindari

serta menghambat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya air asam tambang sedangkan metode

penanganan air asam tambang merupakan upaya yang

dilakukan untuk menangani serta mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh air asam tambang yang sudah terlanjur

terbentuk di lingkungan

4621 Metode Pencegahan

Metode pencegahan air asam tambang antara

lain yaitu dengan karakterisasi batuan penempatan

selektif overburden serta inhibisi bakteri

Karakterisasi batuan bertujuan untuk mengidentifikasi

batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan

batuan yang tidak berpotensi membentuk asam

(NAF) Dengan mengetahui distribusi jenis-jenis

batuan yang ada berdasarkan karakteristiknya dalam

pembentukan air asam tambang maka akan dapat

disusun perencanaan untuk pencegahan air asam

tambang yang baik yang dilakukan sejak tahap

eksplorasi hingga pasca tambang Untuk dapat

mengidentifikasi batuan tersebut maka diperlukan

pengujian terhadap batuan tersebut

Upaya selanjutnya dalam metode pencegahan

terbentuknya air asam tambang yaitu dengan

penempatan selektif overburden Setelah diketahui

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 45 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

jenis batuan yang ada berdasarkan hasil uji yang

dilakukan maka batuan yang berpotensi membentuk

asam dan batuan yang tidak berpotensi membentuk

asam harus ditimbun secara terpisah di tempat yang

berbeda Lokasi penimbunan batuan yang berpotensi

membentuk asam atau lokasi lain yang

berkemungkinan untuk terkontaminasi harus

ditempatkan jauh dari lokasi tangkapan air bersih

Timbunan batuan yang memiliki potensi membentuk

asam kemudian diperlakukan sedemikian mungkin

untuk mencegahnya kontak langsung dengan udara

dan air misalnya dengan encapsulation dan layering

Pada metode enkapsulasi batuanmaterial PAF akan

dipadatkan kemudian dilapisi oleh material NAF serta

bahan sintetik lain yang dapat mencegah aliran air

masuk dan terjadi kontak langsung dengan material

PAF Pada lapisan paling atas yaitu lapisan top soil

yang kemudian akan ditanami vegetasi untuk

mencegah terjadinya erosi

Metode lain yaitu dengan inhibisi bakteri

Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh

keberadaan bakteri terutama bakteri Thiobacillus

ferrooxidans Penghentian aktivitas bakteri ini akan

menghentikan reaksi kimia pembentukan air asam

4622 Metode Penanganan

Pengolahan air asam tambang dapat

digolongkan menjadi pengolahan aktif (active

treatment) pengolahan pasif (passive treatment) dan

pengolahan di tempat (in situ treatment) Pengolahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 46 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

aktif air asam tambang yaitu penanganan air asam

tambang dengan melakukan penambahan bahan

kimia yang bersifat basa Untuk mengondisikan pH

antara 6 ndash 9 maka diperlukan penambahan basa

melalui

Proses netralisasi yang merupakan reaksi

penggabungan ion dengan cara mencampurkan

air asam tambang dengan ion hidroksil

Oksidasi yaitu dengan merubah ion Fe2+ menjadi

Fe3+

Presipitasi

Berikut merupakan beberapa contoh

teknologi pengolahan pasif

Lahan Basah Aerobik (Aerobic wetland)

Lahan Basah Anaerobik (Anaerobic wetland)

Anoxic Limestone Drain (ALD)

Oxic Limestone Drain (OLD)

Open Limestone Channel (OLC)

Successive Alkalinity Producing System (SAPS)

(Sumber Satrania M amp Rini IP 2012)

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

aktif dibandingkan dengan pengolahan pasif yaitu

Waktu detensi pada proses pengolahan aktif lebih

cepat

Area yang diperlukan tidak terlalu besar karena

waktu detensi yang cepat

Kekurangan dari pengolahan aktif untuk air

asam tambang dibanding pengolahan pasif yaitu

Memerlukan biaya yang lebih besar

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 47 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Keuntungan dari penggunaan pengolahan

pasif dalam mengolah air asam tambang yaitu

Biaya yang diperlukan relatif lebih rendah

Perawatan secara periodik tidak terlalu sering

dilakukan

Dapat menyesuaikan kontur lahan

Kekurangan dari penggunaan pengolahan

pasif yaitu sebagai berikut

Memerlukan lahan yang lebih besar daripada yang

menggunakan pengolahan aktif

Efisiensi pengolahan cenderung tidak stabil

dibandingkan dengan proses pengolahan aktif

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 48 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB V

PEMBAHASAN

51 Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Air asam tambang terbentuk akibat adanya batuan mineral

dari lokasi penambangan yang terkontak dengan udara dan air

sehingga air tersebut bersifat asam atau disebut air asam tambang

Kegiatan pertambangan PT Semesta Centramas berpotensi

menghasilkan air asam tambang Air asam tersebut di hasilkan

terutama dari Pit Area dan Disposal Area

Gambar 51 Pit Area PT Semesta Centramas

Pit Area berpotensi menghasilkan air asam tambang karena

pada area tersebut merupakan lokasi penambangan Lapisan batuan

pada pit area akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

tanah penutup (top soil dan sub soil) sehingga sulfur yang terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 49 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air

akan membentuk air asam tambang Masalah ini berkaitan erat

dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan

batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit)

Sedangkan pada disposal area penumpukan batuan yang

bukan mineral seperti overburden top soil dan sub soil juga

berpotensi menghasilkan air asam tambang Overburden masih

mengandung sulfur dan adanya sedikit batubara yang tercampur

Sehingga pada lokasi ini juga dilakukan pemisahan kembali batubara

yang tercampur dengan overburden

Gambar 52 Disposal Area PT Semesta Centramas

Tanah memiliki lapisan batuan yang berpotensi menghasilkan

asam jika teroksidasi dikenal dengan PAF dan NAF Lapisan batuan

ini dapat berupa batuan sisa dari proses penambangan yaitu

overburden PAF merupakan lapisan batuan yang berpotensi

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 50 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

menghasilkan asam dan NAF merupakan batuan yang tidak

berpotensi menghasilkan asam

Oleh karena itu pada area disposal penumpukan batuan PAF

dan NAF ini dipisahkan Lapisan batuan PAF diletakkan ditengah

tumpukan sedangkan lapisan batuan NAF diletakan di sekeliling

tumpukan dan menumpuki lapisan PAF dengan ketebalan tertentu

agar tidak adanya kontak udara danatau air dengan material sulfida

Dengan begitu dapat diharapkan mengurangi terbentuknya air asam

tambang pada area disposal

PT Semesta Centramas memiliki karakteristik air asam

tambang yang kekeruhannya tinggi Kekeruhan yang tinggi dapat

berasal dari kandungan logam berat yang ada Sedangkan untuk

tingkat keasamaannya tergolong aman dan masih sesuai dengan

standar baku mutu

PT Semesta Centramas hanya melakukan pengecekan pada

parameter pH saja yang dilakukan pada kompartemen kelima dan

keenam Sedangkan untuk parameter TSS Fe dan Mn belum

dilakukan Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya alat ukur dan

laboratorium untuk pengecekan internal Namun semua parameter

kualitas air akan dilakukan pengecekan di laboratorium yang

terakreditasi oleh BLHK secara rutin per tiga bulan Pengecekan

kualitas air asam tambang oleh BLHK dilakukan pada titik outlet

yaitu lokasi dimana air asam tambang keluar menuju badan air

penerima

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 51 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Tabel 51 Pengujian pH

Minggu ke- pH Keterangan

1 67 -

68 setelah ditambah 6 karung kapur dan 10

karung tawas

2 55 setelah ditambahkan 10 karung tawas

51 -

3 51 setelah ditambahkan 2 karung kapur

69 -

Rata-Rata 60 -

Pada kerja praktik ini pengujian pH yang dilakukan selama tiga

minggu dengan pegujian dua kali dalam seminggu pH yang diuji

hanya pada kompartemen terakhir saja Dari data hasil pengujian pH

diatas jika dirata-ratakan pH yang didapat adalah 60 Berdasarkan

Kep Men LH No113 Tahun 2003 standar pH yang aman untuk

kegiatan pertambangan batubara adalah 6 ndash 9 Sehingga dapat

dikatakan bahwa pH air asam tambang PT Semesta Centramas

masih dalam kisaran aman dan sesuai dengan baku mutu

Adapun hasil pemeriksaan oleh BLHK pada bulan februari lalu

sebagai berikut

Tabel 52 Kualitas Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

Berdasarkan Laporan Hasil Uji BLHK

Parameter Satuan Hasil

Pengujian

Baku Mutu Spesifikasi Metode

Kls I Kls II Kls III Kls IV

pH - 526 6 ndash 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 SNI 06-6989 11-2004

TSS mgL 85 50 50 400 400 IKM - K6 - BBTKI

Fe mgL 229 03 - - - SNI 06-6989 11-2004

Mn mgL 026 01 - - - APHA section 3500-Mn-B-2005

(Sumber Laporan Hasil Uji BLHK)

Pada kegiatan pertambangan untuk kualitas air ada empat

parameter yaitu kekeruhan (TSS) pH Mn dan Fe Berdasarkan hasil

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 52 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pengujian yang dilakukan oleh BLHK menunjukan nilai Fe sebesar

229 mgl Nilai tersebut melebih baku mutu standar air kelas I yaitu

03 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-2004 Sedangkan untuk logam

Mn sebesar adalah sebesar 026 mgl dan melebihi baku mutu nya

yaitu 01 mgl berdasarkan APHA section 3500-Mn-B-2005

TSS pada air asam tambang PT Semesta Centramas sebesar

85 mgl menurut pengujian oleh BLHK nilai tersebut juga melebihi

baku mutunya yaitu sebesar 50 mgl berdasarkan SNI 06-6989 11-

2004 TSS merupakan jumlah endapan padatan yang tersuspensi

Endapan tersebut dapat berasal dari logam Fe dan Mn yang

terkandung dalam air tersebut Besi dan mangan dapat mengendap

jika adanya senyawa karbonat (alkalinitas) seperti kapur Adanya

kontak dengan udara juga membuat besi semakin cepat mengendap

dan membuat air menjadi tidak jernih

Adanya logam Fe dan Mn yang terkandung dalam air asam

tambang dan tingkat kekeruhan yang tinggi sangat berbahaya

karena selain menyebabkan air bau dan keruh juga mempengaruhi

kesehatan dan korosi pada pipa dan alat-alat pertambangan Oleh

karena itu perlu adanya pengolahan air asam tambang yang tepat

dalam menurunkan Fe dan Mn serta kekeruhannya

52 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

521 Identifikasi Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

Prinsip utama pengelolaan asam tambang adalah

sedapat mungkin mencegah terbentuknya air asam tambang

atau disebut dengan upaya preventif Salah satu upaya

yang dilakukan adalah mencegah terbentuknya air asam

tambang di daerah penimbunan batuan penutup dengan

rencana pengelolaan overburden (overburden management

plan) Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan kerja

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 53 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

praktik bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas yaitu dengan menggunakan metode

encapsulation dan layering

Gambar 53 Upaya pencegahan dengan metode encapsulation dan

layering PT Semesta Centramas

Bagian tertentu dari lapisan penutup mengandung

bahan sulfida misalnya pirit (FeS2) Senyawa ini stabil ketika

berada di bawah permukaan tanah namun ketika lapisan

penutup dikupas dan terpapar udara terbuka bahan sulfida

segera bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk

asam Pengelolaan lapisan penutup dengan jumlah yang

besar merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi

oleh PT Semesta Centramas Pemindahan dan pengangkutan

lapisan penutup dalam jumlah besar menggunakan HD dan

sarana pengangkut penunjang lainnya

Pemindahan dan pengangkutan menggunakan HD

dan dump truk beroperasi selama 24 jam terkecuali pada saat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 54 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

hujan pengangkutan dihentikan karena berkaitan dengan K3

para pekerja dilapangan akibat medan jalan yang licin dan

dilanjutkan kembali saat hujan reda Lapisan penutup yang

diangkut akan dipindahkan ke disposal area sebagai tempat

penumpukan material PAF dan NAF Untuk top soil pada

disposal area diberikan pemisahan tempat penumpukannya

dengan material PAF dan NAF

522 Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang

PT Semesta Centramas melakukan proses

penambangan batubara dengan menggunakan metode

penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup

akan digali kemudian dipindahkan ke lokasi penimbunan

menggunakan dump truck Material tersebut akan di timbun di

daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi

outside dump maupun lokasi pengisi galian bekas endapan

batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan

biasa disebut dengan lokasi backfilling Penambangan dengan

metode penambangan terbuka ini akan memberikan dampak

terhadap perubahan topografi di lokasi penambangan akibat

adanya proses penggalian dan penimbunan

Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi hidrologi

melalui perubahan catchment area Pola aliran air permukaan

akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit

aliran pada sungai di catchment tersebut Selain itu

terdapatnya material sulfida pada daerah timbunan akan

berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang yang

akan berdampak pada kualitas aliran sungai

Oleh karena itu water management menjadi bagian

yang penting dalam upaya pencegahan terhadap

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 55 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

pembentukan air asam tambang Prinsip dari water

management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan

memisahkan air yang tercemar (air asam tambang) terhadap

air yang masih berkualitas baik Selain dari mengurangi beban

pengolahan dari aliran air yang tercemar upaya ini dapat

mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak

terganggu Setidaknya ada dua lokasi di area pertambangan

PT Semesta Centramas yang memiliki potensi terhadap

pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan aktif

(pit) dan disposal areapenimbunan material penutup

Gambar 54 Konsep Water Management di Pertambangan (Sumber

Labling Tambang ITB 2011)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 56 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Adapun alur pengelolaan air (water management)

yang ada di perusahaan PT Semesta Centramas sebagai

berikut

Gambar 55 Konsep Water Management di PT Semesta Centramas

Dari flow chart diatas dapat dilihat sistem pengelolaan

untuk air asam tambang yang berasal dari dua sumber

disposal area dan pit area Untuk pit area material sulfida yang

berasal dari dinding pit penambangan akan kontak dengan air

pada saat hujan terjadi mengalir menuju sump pit untuk

kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan lanjut di

settling pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 57 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Sedangkan disposal area adalah daerah kedua yang

memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang

Kondisi daerah disposal yang masih aktif akan menyebabkan

material sulfida masih terekspos dan dengan bebas kontak

dengan udara dan air pada saat hujan terjadi Hal ini

menyebabkan potensi pembentukan air asam tambang

dengan debit aliran yang besar serta konsentrasi material

erosi yang tinggi akan terjadi Daerah timbunan tersebut

harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi

tidak langsung masuk ke badan air secara langsung yang

dapat menurunkan kualitas aliran air Melalui pembangunan

saluran-saluran jalur drainase yang tepat sesuai dengan

elevasi tanah di sekitar daerah timbunan sangat berperan

penting dalam penanganan aliran air yang mengandung air

asam tambang untuk sampai ke kolam pengendap sedimen

(settling pond) pada disposal area maka aliran air akan dapat

dikendalikan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 58 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 56 Drainase yang ada di disposal area PT Semesta

Centramas

Sistem pengelolaan melalui perencanaan terhadap

desaign daerah penimbunan yang ditujukan untuk

pencegahan air asam tambang sangat diperlukan dalam

meminimalisir pencemaran air yang terkontaminasi dengan

asam Cara yang efektif dalam pencegahan air asam tambang

terhadap daerah penimbunan material ialah dengan

overburden management yang merupakan upaya pencegahan

air asam tambang di daerah timbunan Overburden

management yang digunakan pada PT Semesta Centramas

ialah dengan penggunaan metode dry cover

Metode dry cover yaitu batuan yang berpotensi

membentuk asam di isolasi dari oksigen dan atau air dengan

cara menutup batuan tersebut dengan batuan yang netral atau

yang dapat menetralkan asam untuk memutus kontak material

sulfida terhadap udara dan air Material PAF ditimbun terlebih

dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan

ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara danatau air

dengan material sulfida Dengan mengetahui volume masing-

masing material maka akan mudah untuk membuat geometri

daerah penimbunan yang ideal

Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh

tanah (top soil dan sub soil) sebagai media untuk melakukan

reklamasi Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan

penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah

secara total terjadinya air asam tambang Untuk upaya

reklamasi pihak PT Semesta Centramas saat ini belum

secara efektif melakukan upaya reklamasi misalnya nursery

area yang belum ada akan tetapi rencana untuk membuat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 59 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

nursery akan segera dilaksanakan Adapun pengelolaan

nursery yang sebaiknya akan dilakukan nantinya adalah

sebagai berikut

1 Pengadaan bibit

Pengadaan bibit yaitu kegiatan yang sangat penting

dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi lahan bekas

tambang Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan tiga

cara yaitu mengadakan sendiri dimana perusahaan

pertambangan memproduksi sendiri bibit di persemaian

Dengan membeli bibit dari penakar bibit atau masyarakat

sekitar areal pertambangan Pengadaan bibit juga dapat

dilakukan melalui kombinasi dua cara tersebut dimana

perusahaan pertambangan memproduksi bibit sendiri

dalam jumlah tertentu sedangkan kekurangannya dibeli

dari penakar atau masyarakat Ketiga cara pengadaan

bibit tersebut sama-sama baiknya asalkan bibit yang

dihasilkan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

merehabilitasi lahan bekas tambang

2 Persemaian

Persemaian merupakan tampilan hasil rehabilitasi

secara keseluruhan Peran persemaian dalam suatu

perusahaan pertambangan sangat penting dan bukan

hanya sekedar tempat untuk memproduksi bibit untuk

mereklamasi lahan bekas tambang Jika kondisi

persemaian tidak dikelola dengan baik misalnya bibit

kurang terawat maka dapat dipastikan upaya reklamasi

tidak berjalan dengan baik dan sebaliknya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 60 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

523 Kebijakan dan Perencanaan Pengelolaan Air Asam

Tambang

Salah satu kebijakan dalam sistem manajemen

lingkungan dan diintegrasikan dengan sistem manajemen

perusahaan dengan adanya sasaran lingkungan salah

satunya menjamin keluaran air dari tambang telah

memenuhi baku mutu limbah cair Adapun Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pengelolaan lingkungan dituangkan

dalam bentuk Tata Laksana (TL) dan Tata Cara Kerja

(TCK) yang disusun dengan mengacu pada Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) dan Peraturan perundang-undangan

mengenai baku mutu limbah cair

Untuk mengefektifkan pelaksanaan SOP di lapangan

diadakan juga upaya sosialisasi SOP tersebut ke seluruh

bagian yang bertanggungjawab dan juga adanya pelatihan bagi

karyawan mengenai SOP tersebut misalnya pada safety talk

Evaluasi SOP dilakukan setiap adanya informasi mengenai

metodeteknik yang baru yang lebih efektif dan efisien

Dalam pengelolaan air asam tambang PT Semesta

Centramas menggunakan peraturan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah Berdasarkan telaah dokumen hasil

pemeriksaan parameter limbah bahwa peraturan yang

digunakan dalam penentuan nilai baku mutu limbah cair yaitu

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun

2008 tentang Baku Mutu Limbah Industri Hotel Rumah Sakit

Domestik dan Pertambangan Batubara dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu

Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan

Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 61 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

524 Pemantauan dan Pelaporan Air Asam Tambang

Berdasarkan Kep Men No 131 Tahun 2003 tentang

pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah PT

Semesta Centramas menentukan lokasi pemantauan berada

pada saluran air limbah yaitu di settling pond biasa disebut

dengan titik penataan (point of compliance)

Pemantauan Air Asam Tambang dapat dilakukan

dengan mengontrol setiap bulan hasil laporan kandungan

TSS logam berat seperti Mn dan Fe serta pH yang terdapat

pada Settling Pond oleh badan uji yang terakreditasi Indikator

keberhasilan pengelolaan air asam tambang adalah air limbah

keluaran dari unit pengolahan limbah sesuai atau dibawah

Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Dalam Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No113 Tahun 2013 beberapa hal yang

dipersyaratkan dalam peraturan ini yaitu

a Melakukan swapantau (self monitoring) kadar

parameter baku mutu air limbah sekurang-kurangnya

memeriksa pH air limbah Kegiatan ini dilakukan oleh

Pengelola Lingkungan Dalam hal ini PT Semesta

Centramas telah memenuhi aturan yang berlaku

b Mengambil dan memeriksa semua kadar parameter

baku mutu air limbah secara periodik sekurang-

kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dilaksanakan oleh

pihak laboratorium yang terakreditasi Pemeriksaan

parameter air limbah bulanan yang dilakukan oleh PT

Semesta Centramas sebanyak 1 kali dilakukan oleh

pihak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BBTKL) Banjarbaru yang telah

terakreditasi Dalam hal ini perusahaan ini telah

memenuhi aturan yang berlaku

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 62 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

c Untuk parameter air limbah yang dipantau adalah

pHTSS Besi Mangan Demikian halnya dengan

perusahaan ini parameter yang dipantau setiap

bulannya yaitu pH TSS Besi dan Mangan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam pemantauan parameter limbah meliputi penentuan

lokasi titik penaatan dan pemeriksaan parameter limbah di PT

Semesta Centramas telah dilakukan sesuai Kepmen LH No

113 Tahun 2003

Pelaporan hasil pengelolaan limbah air asam tambang

akan dilakukan oleh PT Semesta Centramas berdasarkan Kep

Men LH No113 Tahun 2003 bahwa setiap perusahaan

pertambangan wajib melaporkan hasil analisis air limbah dan

debit air ke pemerintah setempatnya minimal tiga bulan

sekali Tetapi untuk lebih meningkatkan pengelolaan air asam

tambang perusahaan ini perlu mencatumkan data lain seperti

data upaya pencegahan dengan metode enkapsulasi

Meskipun pelaporan data ini tidak diwajibkan oleh

peraturan setempat tetapi hal ini dapat meningkatkan citra

perusahaan dalam pengelolaan limbah air asam tambang

53 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang PT Semesta Centramas

531 Identifikasi Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada pembahasan mengenai pengelolaan air asam

tambang diatas telah disinggung mengenai sistem pengolahan

air asam tambangnya pula Sistem pengolahan air asam

tambang termasuk kedalam sistem pengelolaan Jadi dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa jika membahas mengenai

sistem pengelolaan air asam tambang maka akan dibahas pula

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 63 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

sistem pengolahannya karena sistem pengelolan dan sistem

pengolahan saling berhubungan

Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan

sebelumnya kualitas air asam tambang pada aktivitas

pertambangan yang dilakukan oleh PT Semesta Centramas

memiliki pH yang masih dalam kisaran aman sedangkan

kekeruhan Fe dan Mn masih diatas baku mutu Oleh karena itu

memerlukan pengolahan agar kualitas air asam tambang sesuai

dengan baku mutunya dan tidak berbahaya serta mencemari

lingkungan khususnya perairan warga sekitar

Ada dua metode dalam sistem pengolahan air asam

tambang yaitu metode dengan active treatment dan passive

treatment Pada pengolahan air asam tambang yang dilakukan

oleh PT Semesta Centramas adalah dengan sistem active

treatment

Active treatment merupakan pengolahan dengan

pembubuhan bahan kimia untuk menetralkan pH dan

mengendapankan padatan-padatan dari logam yang

menyebabkan kekeruhan Bahan kimia yang digunakan PT

Semesta Centramas dalam menetralkan air asam tambangnya

adalah limestone atau batu gamping dan tawas (alum)

Limestone yang merupakan kalsium karbonat dapat

menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam

Selain itu limestone merupakan penanganan yang termurah

teraman dan termudah dari semua bahan-bahan kimia

Sedangkan tawas yang digunakan adalah alum atau Al2(SO4)3

Tawas dapat sebagai flokulator yang berfungsi menggumpalkan

kotoran-kotoran pada proses penjernihan air Tawas dan

kalsium karbonat ini dibubuhkan ke dalam settling pond untuk

treatment air asam tambang sebelum masuk ke perairan warga

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 64 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

532 Sistem Pengolahan Air Asam Tambang

Pada kerja praktik ini sistem pengolahan air asam

tambang yang diamati hanya pada area pit saja Sedangkan

pada area disposal tidak dapat diamati karena belum adanya

treatment yang dilakukan Hal tersebut dikarenakan kolam

settling pond yang baru digali sehingga air yang tertampung

hanya sedikit

Air asam yang terbentuk dialirkan dan dikumpulkan

dalam sebuah kolam yang disebut dengan sump Kemudian

dari sump akan dialirkan lagi dengan pompa menuju kolam

settling pond Digunakannya pompa karena letak kolam

settling pond lebih tinggi dari sump Selain itu pemompaan ini

dilakukan jika kondisi tambang cukup terganggu dengan

adanya genangan air dalam jumlah banyak sehingga tidak

ada jadwal khusus dalam pemompaan

PT Semesta Centramas membuat enam kompartemen

pada kolam settling pond di area pit Air yang dipompakan

dari sump akan masuk ke settling pond kompartemen

pertama Setelah itu karena mengalami overflow akan masuk

ke kompartemen kedua dan selanjutnya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 65 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Gambar 57 Sump pada Pit Area

Pada kolam settling pond air asam tambang akan di

treatment Menetralkan pH dan menurunkan kandungan

logam berat yang terkandung dalam air asam tambang

dilakukan dengan sistem pengolahan active treatment yaitu

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Namun hanya

kolam kompartemen kelima dan keenam saja yang dilakukan

pembubuhan Sedangkan kompartemen pertama sampai

kompartemen keempat dibiarkan terjadi proses secara fisika

yaitu pengendapan partikel atau lumpur

Settling pond PT Semesta Centramas ini masih bersifat

temporer Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan PT

Semesta Centramas tergolong masih baru dan belum ada

kolam settling pond yang bersifat permanen Selain itu juga

kolam pengolahan air asam tambang ini termasuk dalam tipe

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 66 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

settling pond aerobic karena kolam dibiarkan terbuka dan

terkontak langsung dengan udara

Gambar 58 Kompartemen pada Settling Pond di Pit Area

Settling pond dengan enam kompartemen memiliki

dimensi masing-masing kompartemennya adalah sebagai

berikut

Tabel 53 Dimensi masing-masing kompartemen settling pond

Kompartemen Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) (Volume (m3)

1 2182 1352 25 73752

2 2813 1105 25 77709

3 252 1256 25 79128

4 1763 1334 25 58796

5 2209 1081 25 59698

6 2266 949 25 53761

Settling pond kompartemen pertama sampai settling

pond yang kompartemen keempat didiamkan tanpa perlakuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 67 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

atau tanpa pembubuhan tawas dan kalsium karbonat Jadi

pada keempat kompartemen tersebut di harapkan terjadi

pengendapan lumpur yang ikut terpompa ke settling pond

Sedangkan kompartemen kelima dan keenam dilakukan

pembubuhan tawas dan kalsium karbonat untuk penetralan pH

dan pengendapan

Pada sistem pengolahan tersebut sebenarnya kurang

efektif Seharusnya pada kompartemen pertama terjadi proses

secara fisika yaitu pengendapan lumpur air asam tambang

yang dipompakan dari sump Setelah itu pada kompartemen

kedua dilakukan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat

yang dimana akan terjadi proses secara kimia Selanjutnya

kompartemen ketiga sampai kompartemen keenam dibiarkan

terjadi proses secara fisika mengendapkan partikel-partikel

yang telah terendapkan akibat proses kimia pada

kompartemen sebelumnya Dengan begitu air asam tambang

pada kompartemen keenam (kompartemen terakhir) akan

terlihat jernih sehingga dapat dilkakukan pengecekan dan

pemantauan kualitas airnya Selain itu juga dalam pemakaian

kalsium karbonat dan tawas tidak mengalami pemborosan

karena hanya pada satu kompartemen saja yang dibubuhkan

Dapat dilihat pada gambar 59 air asam tambang

berwarna coklat kehitaman Warna coklat kehitaman tersebut

dapat disebabkan karena kandungan Mn dan Fe yang tinggi

Sehingga banyaknya kandungan logam menyebabkan

kekeruhan juga tinggi

Hasil setelah di treatment selama beberapa hari yaitu

dengan pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dapat dilihat

pada gambar 510 Air asam tambang menjadi jernih

meskipun pada beberapa bagian permukaannya terdapat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 68 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

gumpalan buih yang berwarna kuning Gumpalan buih yang

berwarna kuning tersebut merupakan endapan dari logam Fe

Gambar 59 Air Asam Tambang Sebelum Treatment

Gambar 510 Air Asam Tambang Setelah Treatment

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 69 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Pembubuhan tawas dan kalsium karbonat dilakukan

dengan metode biasa yaitu hanya secara manual saja tidak

dengan pipa pembubuh Tawas dan kalsium karbonat

dibubuhkan tanpa adanya pengadukan Pada perlakuan ini

sebenarnya kurang efektif karena tidak adanya pengadukan

sehingga kedua bahan kimia tersebut tidak menyebar merata

Selain itu dengan tidak adanya pengadukan tawas akan sulit

dan lama dalam mengendapakan partikel-partikel logam untuk

membentuk flok-flok

Pada sistem pengolahan ini tawas dan kalsium

karbonat dibubuhkan 5 ndash 10 karung per kolamnya Jika kondisi

air di lihat dari pH warna dan kekeruhannya tinggi maka akan

semakin banyak dosis tawas dan kalsium karbonat yang

dibubuhkan Namun kondisi air pada settling pond memiliki

kekeruhan yang tinggi sehingga lebih banyak penggunaan

tawas daripada kalsium karbonat Selain itu dikarenakan pH

air asam tambang yang tidak terlalu rendah sehingga

penggunaan kalsium karbonat tidak terlalu banyak

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 70 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

BAB VI

PENUTUP

61 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik selama satu bulan kerja praktik

di PT Semesta Centramas adalah sebagai berikut

1 Sumber utama air asam tambang adalah berasal dari lokasi pit dan

disposal PT Semesta Centramas melakukan pengolahan air asam

tambang dengan sistem active treatment yaitu membuat settling

pond dengan enam kompartemen dan pengolahan terjadi secara

fisika dan kimia Setelah itu dilakukan pemantauan kualitas air asam

tambang setiap tiga bulan sekali oleh tim BLHK

2 Sistem pengelolaan air asam tambang yang dilakukan PT Semesta

Centramas adalah overburden management dan water management

3 Berdasarkan data dan hasil pengamatan kualitas air asam tambang

PT Semesta Centramas untuk parameter pH memenuhi baku mutu

dari KepMenLH No113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara sedangkan

untuk parameter TSS Fe dan Mn tidak dapat diuji karena belum

tersedianya alat uji Namun jika dilihat secara visual air asam

tambang yang telah di treatment sudah terlihat jernih

62 Saran

Adanya pengolahan tambahan seperti sistem passive

treatment agar dapat lebih meningkatkan kualitas air asam tambang

Selain itu untuk meningkatkan operasional dan pemantauannya

perlu adanya alat penguji TSS Fe dan Mn serta laboratorium internal

agar dapat dilakukan pengecekan kualitas air asam tambang secara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 71 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

rutin setiap hari atau setiap minggu Serta adanya dosis optimum

yang diberikan dan metode pengadukan yang tepat

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 72 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U F 2001 Peran Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesos Jakarta

Burhani Dian 2011 Acid Mine Neutralizer Penanganan Air Asam

Tambang

httpmissd33dee-pensieve-nyagwblogspotcom

Tanggal akses 31 Agustus 2014

Chandra B 2007 Pengantar Kesehatan Lingkungan Jakarta

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Habsy Daniel 2011 Pengelolaan Aspek Lingkungan Penambangan

Batubara

httpidefablogspotcom201210pengelolaan-aspek-

lingkunganhtml

Diakses tanggal 22 Oktober 2014

Hanum F 2002 Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air

minum httpwwwUSU digital library

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Irfani Nurul 2011 Analisis Air Asam Tambang Batubara Kalimantan

Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Program Studi

Agroteknologi Jatinangor

Johnson D Barrie amp Kevin B Hallberg 2005 Acid Mine Drainage

Remediation Options a review Science of the Total

Environment 338 School of Biological Sciences University of

Wales Bangorrsquo An International Journal of Environment

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan

Pertambangan Batubara

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 73 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

Marganingrum Dyah amp Noviardi R 2010 Pencemaran Air dan Tanah

Di Kawasan Pertambangan Batubara Di PT Berau Coal

Kalimantan Timur Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Riset

Geologi dan Pertambangan)

httpwwwgeoteklipigoidriset 2010

Diakses tanggal 31 Agustus 2014

Yusron M 2009 Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan

Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat Skripsi Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah

Pascasarjana IPB Bogor

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 74 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

LAMPIRAN

1 Air Asam Tambang pada Sump di Pit Area

2 Air Asam Tambang pada Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 75 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

3 Pengujian pH

4 Pemompaan Air Asam Tambang dari Sump ke Settling Pond

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT SEMESTA CENTRAMAS

BALANGAN COAL

STUDI SISTEM PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN 76 KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PT SEMESTA CENTRAMAS

5 Drainase pada Disposal Area

6 Pengujian pH Setelah di Treatment dengan Pembubuhan Tawas dan

Kapur