21
SURAT INI DITULIS TAHUN 2070 www ww w www w Wwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w w wwwww ww w w w www wWwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w ww www ww w www wWwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w w wwwww ww w w w www w Wwwwww w w ww w wwwwwwwwWwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w w wwwww ww w w w www wWwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w ww www ww w www wWwwwww w w ww w wwwwwwww wwwwwww w w w wwwww ww w w w www w Wwwwww w w ww w wwwwwwww Article published in the magazine "Crónicas de los Tiempos“,

Surat 2070

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Surat 2070

SURAT INI DITULIS

TAHUN 2070

www ww w www w

Wwwwww w w ww w wwwwwwww

wwwwwww w w w wwwww ww w

w w www wWwwwww w w ww w

wwwwwwww wwwwwww w w ww

www ww w www wWwwwww w w

ww w wwwwwwww wwwwwww w

w w wwwww ww w w w www w

Wwwwww w w ww w

wwwwwwwwWwwwww w w ww w

wwwwwwww wwwwwww w w w

wwwww ww w w w www

wWwwwww w w ww w

wwwwwwww wwwwwww w w ww

www ww w www wWwwwww w w

ww w wwwwwwww wwwwwww w

w w wwwww ww w w w www w

Wwwwww w w ww w wwwwwwwwArticle published in the magazine

"Crónicas de los Tiempos“,

Page 2: Surat 2070

Hari ini, tahun 2070

Usiaku baru mencapai 50,

namun aku terlihat seperti

orang yang berusia 85.

Aku menderita penyakit

ginjal yang sangat kronis

karena aku tidak cukup

minum air.

Sepertinya hidupku tidak

akan lama lagi.

Aku termasuk orang paling

tua di masyarakatku.

Page 3: Surat 2070

Aku ingat waktu aku berusia 5 tahun.

Saat itu, banyak sekali taman yang

ditumbuhi dan dihiasi berbagai

pepohonan, rumah-rumah dengan

halaman yang indah,

dan aku bermain hujan saat gerimis

turun.

Dulu segala sesuatunya sangat berbeda.

Kini, untuk sekedar membersihkan kulit

tubuh, kami hanya bisa menggunakan handuk

yang dilumuri mineral oil.

Page 4: Surat 2070

Dulu, para wanita memiliki rambut yang indah.

Dulu, ayahku sering

mencuci mobilnya dengan

air dari selang.

Kini, anakku tidak percaya

air dibuang-buang begitu

saja.

Kini, kami harus

mencukur semua rambut

di kepala karena tidak ada

air untuk berkeramas.

Page 5: Surat 2070

Dulu aku ingat ada

kampanye

“SELAMATKAN AIR”

melalui poster, radio dan

TV, namun tak seorangpun

memperhatikannya.

Saat itu kami mengira

bahwa air tidak akan

pernah habis.

Sekarang, semua

sungai, danau,

bendungan dan air

tanah mengering dan

tercemar.

Page 6: Surat 2070

Hanya pabrik-pabrik pembuat air tawar yang

menjadi tujuan para karyawan karena

sebagian gaji mereka dibayar dengan air

minum.

Pabrik dan industri banyak

yang berhenti beroperasi

karena ditinggalkan karyawan .

Page 7: Surat 2070

Di jalan-jalan, suara

tembakan bagi pencuri air,

meski hanya sejerigen,

menjadi hal yang sangat

biasa.

80% makanan berbentuk sintetis.

Page 8: Surat 2070

Selama ini, kita selalu disarankan untuk

minum 8 gelas air.

Sekarang, aku hanya diizinkan minum

setengah gelas air.

Sekarang kami hanya boleh memakai satu

baju, karena mencuci baju akan

memboroskan air.

Kini kami menggunakan septic tank.

Ketiadaan air menyebabkan tidak

berfungsinya saluran pembuangan.

Page 9: Surat 2070

Sementara di luar sana, orang-orang terlihat

mengerikan: badan kurus dan keriput karena

dehidrasi, kulit mereka melepuh karena

radiasi ultra violet yang berlebih dan tidak

terlindungi lapisan ozon.

Kanker kulit, radang gastrointestinal dan

gangguan saluran kemih

menjadi penyebab banyak kematian.

Page 10: Surat 2070

Karena menderita kekeringan kulit yang

parah, mereka yang berumur 20 tahun

tampak seperti 40 tahun.

Air tidak bisa dibuat. Oksigen juga semakin

langka seiring langkanya pepohonan dan

tumbuhan. Kecerdasan dan kapasitas

intelektual generasi muda menjadi lemah.

Para ilmuwan terus

melakukan penelitian,

namun mereka tidak

menemukan solusinya.

Page 11: Surat 2070

Morfologi sperma para pria mengalami

perubahan.

Akibatnya, bayi-bayi

lahir dengan kondisi

cacat, mengalami

mutasi dan

kelainan fisik.

Page 12: Surat 2070

Pemerintah mengharuskan kami membayar

udara yang kami hirup, 137 m3 per hari per

orang dewasa.

Orang-orang yang tak mampu

membayar hanya

diperbolehkan bernafas di

dalam "ventilated zones",

dengan paru-paru buatan yang

digerakan tenaga matahari.

Kualitas udaranya buruk,

namun setidaknya mereka

masih bisa bernafas.

Rata-rata harapan hidup hanya 35 tahun.

Page 13: Surat 2070

Di beberapa negara, tentara dengan

persenjataan berat ditugaskan untuk

menjaga daerah yang masih memiliki

sedikit lahan hijau dan aliran sungai.

Air menjadi harta

benda yang

banyak diburu

orang karena lebih

berharga dari

emas dan berlian.

Page 14: Surat 2070

Tidak ada satupun pohon di sini, karena

hujan hampir tidak pernah ada. Kalaupun

ada hujan, yang terjadi hanya hujan asam.

Perubahan musim menjadi

tidak jelas akibat pengaruh

uji bom atom dan

kontaminasi polusi industri

pada abad 20.

Dulu kami telah diingatkan untuk

memelihara lingkungan, namun tak

seorang pun peduli.

Page 15: Surat 2070

Saat anakku bertanya

tentang masa kecilku,

Kuceritakan tentang

padang yang hijau,

bunga-bunga yang

indah, rintik hujan,

indahnya berenang

bersama ikan-ikan di

sungai dan bendungan,

minum air sebanyak

yang aku mau, dan

betapa sehatnya orang-

orang dulu.

Page 16: Surat 2070

Aku tidak bisa

menjawabnya.

Rasanya ada yang

mengganjal dalam

tenggorokanku !

Namun saat ia bertanya: Ayah! Mengapa

sekarang tidak ada air ?

Page 17: Surat 2070

Aku merasa bersalah,

karena aku menjadi

bagian dari generasi

yang ikut berperan

dalam kerusakan

lingkungan dan tidak

pernah peduli pada

semua ajakan untuk

memelihara

lingkungan.

Page 18: Surat 2070

Sekarang,

anak-anak kami

harus

membayarnya

dengan harga

sangat mahal !

Page 19: Surat 2070

Aku yakin, dalam hidup yang sangat singkat

saat ini, tidak akan mungkin memperbaiki

kerusakan alam yang sudah sangat parah dan

sulit dipulihkan.

Page 20: Surat 2070

Betapa inginnya aku kembali ke masa lalu dan

membuat orang-orang mengerti…

...bahwa kita masih punya cukup

waktu untuk menyelamatkan

Planet Bumi.

Page 21: Surat 2070

Kini …..

Masalah lingkungan

menjadi pilihanmu….

memelihara planet kita

yang cantik ini ….

Atau hanya

mementingkan diri

sendiri dan

mengabaikan

kebutuhan

generasi “KITA” yang

akan datang.