14
Kritik, Krisis dan Tantangan Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Arief Budiman | Aziza Novia Ma’sum | Destia Setiarini | Febriyanto | Novia Purbasari |

Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Kritik, Krisis dan Tantangan Teori PerencanaanTerhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Arief Budiman | Aziza Novia Ma’sum |

Destia Setiarini | Febriyanto | Novia Purbasari |

Page 2: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Desa Wisata Nglanggeran

Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat

Pendekatan Model Teori Perencanaan Radikal

Model Teori Perencanaan pada Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Pendekatan Model Social Learning and Communicative Action

Kesimpulan dan Saran

Page 3: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Desa Wisata Nglanggeran

LOKASI GUNGUNG PURBA NGLANGGERAN

Desa Nglanggeran merupakan desa yang secara administratif terbagi kedalam 5 dusun (Karangsari, Doga, Nglanggeran Kulon, Nglanggeran Wetan, Gunung Butak) dan 23 Rukun Tetangga (RT) dengan luas wilayah 370.658,5 ha/m2.

Gunung Nglanggeran adalah satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Gunung Nglanggeran tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Sewu.

Page 4: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Gunung api purba Embung Nglanggeran air terjun kedung kandang

Desa Wisata NglanggeranAneka wisata

Educational tourism

Culture tourism

Adventure tourism

Agro tourism

Green tourism

Belanja & SPA

Page 5: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Cikal bakal berdiri, dari Karang Taruna Bukit Putra Mandiri Tahun 1999 di Desa Nglanggeran, Patuk,

Gunungkidul melalui upaya konservasi mulai merintis

kegiatan pariwisata konservatif dan mendapat ijin pengelolaan

melalui SK SK Kepala Desa Nglanggeran No.05/KPTS/1999

Terjadi perkembangan signifikan, sehingga perlu adanya wadah

khusus sehingga dibentuk Badan Pengelola Desa Wisata ditahun

2007

BPDW berganti nama menjadi POKDARWIS sesuai dengan SK

Kementrian Pariwisata; Mendapat bantuan stimulan

PNPM Mandiri Pariwisata selama tiga tahun berturut-turut 2011-

2013;

Adanya penarikan retribusi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul sebagai bentuk

kontribusi terhadap PAD dan sebagai payung hukum

Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat Nglanggeran

1999 2007 2011-2013 2014

Page 6: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Tipologi Perencanaan dari Bawah (Bottom Up) dan Penerapannya Pada Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Wisata Nglanggeran

Adanya isu dan permasalahan terkait tingginya angka kemiskinan dan terancamnya kondisi lingkungan yang merupakan kawasan gunung yang gundul/gersang diantara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit

Pengalaman

KebutuhanTindakan

Pertimbangan Praktis Tindakan

Teori – Pengetahuan Lokal

Perlu adanya pengoptimalan potensi yang dimiliki namun juga harus mengedepankan konservasi lingkungan

Adanya suatu kearifan lokal dimana mengedepankan musyawarah mufakat dan kebersamaan sebagai jalan pengambil keputusan

Diawali keberhasilan karang taruna bukit putra mandisi dalam upaya konservasi lingkungan

Community Based Tourism dimana pengembangan, pelaksanaan, serta pengawasannya dilakukan oleh masyarakat, pemerintah bereran sebagai fasilitator.

Page 7: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Transformasi Sosial dalam Desa WisataBerbasis Masyarakat Nglanggeran

Sepenuhnya merupakan inisiasi dan dilakukan oleh masyarakat

Inisiasi dan dilakukan oleh masyarakat, namun sudah mulai masuk intervensi pemerintah

Page 8: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Perencanaan radikal bergerak di luar sistem

(diluar pemerintah).

Pendekatan perencanaan ini terbuka pada

kemungkinan belajar melalui tindakan atau

pengalaman secara konkret dengan

menyelesaikan suatu permasalahan dari

akarnya dan menempatkan diri sebagai bagian dari

masyarakat

Menekankan pada jenis tindakan komunal yang menghasilkan hasil yang nyata secara cepat, dan fokus terhadap bidang-bidang yang berada di luar jangkauan sistem

pemerintah.

Bersifat spontan, oposisi (ilegal) dan

pembiayaannya bersifat swadaya.

PENDEKATAN MODEL TEORI PERENCANAAN RADIKAL

Page 9: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Inisiasi Awal(1999-2006)

• Kesadaran peduli lingkungan (penghijauan)

• Upaya menumbuhkan kesadaran terhadap potensi desa.

• Rintisan kegiatan pariwisata berbasis lingkungan atau ekowisata

• Pembiayaan bersifat swadaya

Pengembangan Desa Pariwisata (2007-

2011)

• Pembentukan lembaga BPDW (Badan Pengelola Desa Wisata) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat

• Mulai adanya pendampingan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

Peningkatan Kapasitas (2011-

2013)

• Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)

• Bantuan dari pemerintah melalui dana stimulan PNPM mandiri pariwisata (pelatihan)

• Peran serta Pemkab Gunungkidul dalam bentuk promosi.

Desa Mandiri(2014-sekarang)

• Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa

• Perubahan sosial masyarakat agraris kearah jasa pariwisata

Radical Model Social Learning Model

2006 akhir-2007 pertengahan terjadi kevakuman pengelolaan pasca gempa

Pendekatan Model Teori Perencanaan Terhadap Proses Pengembangan Desa Wisata

Page 10: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Adanya komunikasi antara perencana dan masyarakat sebagai objek

perencanaan yang mengedepankan

rasa empati

Adanya kerjasama yang saling

menguntungkan

Mempertimbangkanadanya local

genius (kearifanlokal) &

perlu adanya sebuah proses pembelajaran

bersama

Perencanaan tidak hanya terdiri dari survey & analisis data namun lebih

kepada proses pembelajaran

masyarakat melalui dialog demi terciptanya

pemahaman bersama

Menekankan kepada

pengembangan nilai-nilai dalam organisasi dan

personal (harga diri, efektifitas,

sikap, kemampuan kerjasama, dll)

The model of social learning and communicative action

Page 11: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

RADIKALMasyarakat sebagai penggerak

(komunal), menyelesaikan langsung di akar permasalahan

Penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman

Tidak bergantung pada peranan pemerintah

RASIONALMelihat keseluruhan sistem, sehingga

seringkali tidak menyelesaikan masalah di akarnya

Penyelesaian berdasarkan pemikiran para ahli, seringkali tidak tepat sasaran

Sangat bergantung pada peran serta pemerintah

Pada kasus desa Nglanggeran: Permasalahan yang diselesaikan lebih kepada isu lingkungan dan pengembangan potensi wisata (skala mikro). Inisiatif berasal dari masyarakat => penyelesaian merupakan hasil pemikiran masyarakat yang paham terhadap akar

permasalahan. Pemerintah cenderung belum berperan pada saat masyarakat mulai tergerak melakukan perubahan.

vs

Page 12: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Kesimpulan & SaranIsu Strategis Perencanaan Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran• Diawali oleh isu degredasi lingkungan dan kemiskinan masyarakat >

konservasi dan potensi objek wisata.• Inisiatif perencanaan pengembangan berasal dari masyarakat desa

(karang taruna).Pendekatan Model Teori Perencanaan• bergerak dari luar pemerintah & penyelesaian permasalahan secara

konkret (strategis).• bertindak secara komunal & berfokus pada bidang-bidang yang

berada di luar jangkauan sistem pemerintah.• Pembiayaan bersifat swadaya & ada sebuah proses pembelajaran bersama.• Model perencanaan rasional tidak dapat menyentuh kasus seperti ini,

karena sifat dan skalanya yang mikro dan sangat lokal.

Page 13: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Referensi

Kelompok Sadar Wisata Desa Nglanggeran. 2013. Profil POKDARWIS Desa Nglanggeran “Penghargaan Kelompok Sadar Wisata 2013”. Tidak Diterbitkan

Purbasari,Novia.2014. “Model Community Based Tourism Pada Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran Sebagai Penerima PNPM Mandiri Pariwisata”. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Hermawan, Heri. 2015. “Belajar Dari Sejarah Desa Wisata Nglanggeran”. http. jogjacultureandtourism.blogspot.com. Diunduh tanggal 7 Januari 2016

Schönwandt, Walter L.. 2008. Planning in Crisis? Theoretical Orientations for Architecture and Planning. University of Stuttgart, Germany

Page 14: Kritik Teori Perencanaan Terhadap Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran

Terimakasih...

Jadi, kapan kita ke jogja??