26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia pertanian ada istilah yang kita kenal dengan PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah), BWD (Bagan Warna Daun), dan juga unsure makro yang terkandung dalam suatu unsure hara. Masing-masing dengan tujuan dan fungsi yang berbeda sebagai alat bantu memeliti kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam suatu komponen tertentu serta dapat mengetahui fungsi dari masing-masing unsure hara yang terutamanya pada unsure makronya. PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) merupakan suatu alat untuk analisis kadar hara tanah secara langsung di lapangan dengan relatif cepat, mudah, murah dan cukup akurat. PUTS ini dirancang untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah. Hasil pengukuran kadar hara N, P, dan K tanah dengan PUTS dikatagorikan menjadi tiga kelas status hara mengacu pada hasil penelitian uji tanah, yaitu : status rendah (R), sedang (S) dan tinggi (T). PUTS ini merupakan penyederhanaan dari pekerjaan analisa tanah di laboratorium yang didasarkan pada hasil penelitian uji tanah di lapangan. BWD (Bagan Warna Daun) merupakan alat berbentuk persegi panjang dengan 4 kotak skala warna, mulai dari hijau muda [Type text] Page 1

Laporan puts perangkat uji tanah sawah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam dunia pertanian ada istilah yang kita kenal dengan PUTS (Perangkat

Uji Tanah Sawah), BWD (Bagan Warna Daun), dan juga unsure makro yang

terkandung dalam suatu unsure hara. Masing-masing dengan tujuan dan fungsi yang

berbeda sebagai alat bantu memeliti kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam

suatu komponen tertentu serta dapat mengetahui fungsi dari masing-masing unsure

hara yang terutamanya pada unsure makronya.

PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) merupakan suatu alat untuk analisis

kadar hara tanah secara langsung di lapangan dengan relatif cepat, mudah, murah

dan cukup akurat. PUTS ini dirancang untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah.

Hasil pengukuran kadar hara N, P, dan K tanah dengan PUTS dikatagorikan menjadi

tiga kelas status hara mengacu pada hasil penelitian uji tanah, yaitu : status rendah

(R), sedang (S) dan tinggi (T). PUTS ini merupakan penyederhanaan dari pekerjaan

analisa tanah di laboratorium yang didasarkan pada hasil penelitian uji tanah di

lapangan.

BWD (Bagan Warna Daun) merupakan alat berbentuk persegi panjang

dengan 4 kotak skala warna, mulai dari hijau muda (skala 2) hingga hijau tua (skala

5). Alat ini digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi. Cara

penggunaannya adalah dengan membandingkan warna daun padi dengan warna

pada panel, dan pada skala berapa (2, 3, 4, 5) warna daun padi tersebut paling

sesuai dengan warna pada panel.

[Type text] Page 1

Page 2: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

1.2 Tujuana. Dapat mengetahui apa itu PUTS

b. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam melakuan PUTS

c. Dapat mengaplikasikan PUTS dengan baik dan benar di lapangan

d. Dapat mengetahui apa itu BWD

e. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam menggunakan BWD terhadap

tanaman

f. Dapat mengaplikasikan BWD di lapangan secara baik dan benar

g. Dapat mengetahui fungsi masing-masing unsure hara tanah terutama

unsure makronya

[Type text] Page 2

Page 3: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat:1. Tas PUTS

2. Alat pengukur BWD

3. Bor tanah (auger, tabung), cangkul, atau sekop.

4. Ember plastik untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu.

5. Alat suntik (syringe).

2.2 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktek lapangan untuk mengetahui unsur makro dan N mnggunakan

alat bantu PUTS dan BWD, di laksanakan pada hari selasa,tanggal 29 maret

2016,dari pukul 14.00 wib sampai selesai,di lahan milik STPP Malang.

[Type text] Page 3

Page 4: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

BAB IIILANDASAN TEORI

III.1 Teknologi Produksi BenihIII.1.1 Unsur Hara Makro dan PH

Melihat kenyataan di lapangan, pemberian pupuk pada tanaman padi yang

dilakukan petani sangatlah beragam. Dan sebagian besar rekan petani kita masih

sangat fanatic dengan dengan hanya menggunakan pupuk urea saja. Kandungan

hara pada pupuk urea hanya Nitrogen saja, padahal pada tanaman padi

membutuhkan bermacam-macam unsur hari baik unsur makro seperti Nitrogen (N),

Pospor (P), Kalium (K) dan juga unsur-unsur mikro seperti Ferum (Fe), Zinc (Zn),

Mangan (Mn), dll.

A. Nitrogen (N)

Pada tanaman, Nitrogen berperan dalam Pembentukan zat hijau daun

atau biasa disebut dengan klorofil, protein dan lemak. Klorofil sangat membantu

dalam prses pemasakan zat makan yang diserap oleh akar tanaman. Pemberian

pupuk pada tanaman akan membantu dan merangsang pertumbuhan vegetative

tanaman, sehingga dapat mempercepat proses pembentukan daun, pembesaran

batang, dan penambahan tinggi tanaman.

Gejala kekurangan Nitrogen pada tanaman ditunjukkan dengan

menguningnya daun (warna daun berubah menjadi kekuningan, yang selanjutnya

menjadi kuning sempurna)

Fungsi Nitrogen bagi tanaman padi :

a. Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan

merangsang pertunasan.

b. Memperbaiki kualitas terutama kandungan proteinnya

c. Menyediakan makanan bagi mikroba.

Apabila tanaman padi kekurangan Nitrogen :

a. warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna

b. Jaringan daun mati dan mongering berwarna merah kecoklatan

[Type text] Page 4

Page 5: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

B. Fosfor (P)

Fosfor merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar.

Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium.

Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (key of life). Unsur ini

merupakan komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji

dan titik tumbuh tanaman. Unsur P dalam phospat adalah fosfor sangat

berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan

akar terutama pada awal-awal pertumbuhan.

Fungsi dari fosfor pada tanaman padi :

a. Untuk pembentukan bunga dan buah

b. Bahan pembentuk inti sel dan dinding sel.

c. Mendorog pertumbuhan akar muda dan pemasakan biji pembentukan

klorofil

d. Penting untuk enzim-enzim pernapasan, pembentukan klorofil.

Apabila tanaman padi kekurangan unsur P :

a. Reduksi pertumbuhan kecil

b. Daun berubah tua agak kemerahan.

c. Menunda pemasakan

d. Perkembangan akar tidak bagus.

C. Hidrogen (H)tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya

matahari maka unsure H akan lepas dari H2O, melalui sitem yang disebut

hidrolisis. Hydrogen ini juga berfungsi sebagai salah satu bahan untuk

membuat karbohidrat (C6H12O6), dimana karbihidrat merupakan sumber

energy berikutnya bagi tanaman, yaitu penghasil ATP melalui system

glikolisis.

Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang

ada di dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain penghasil

hydrogen, air juga berperan sebagai pelarut zat hara di dalam tanah

sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut. Kekurangan air

maka akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman bahkan kematian bagi

[Type text] Page 5

Page 6: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

tanaman. Hal ini disebabkan fotosintesis terganggu karena sumber

energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap tanaman karena zat

hara tidak dalam bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.

D. Oksigen ( O2 )1. terdapat dalam bahan organic sebagai atom dan sebagai bahan

pembangun.

2. diambil tanaman dalam bentuk CO2

3. sumber tidak terbatas dan diperlukan dalam proses pernafasan

E. Calsium ( Ca )Fungsi Calsium ( Ca ) :1. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.

2. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel

meristem.

3. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang

pembentukan biji.

4. Mencegah rontok bunga dan buah.

5. Memperkuat batang.

6. diserap oleh tanaman dalam bentuk Ca++

Kekurangan unsur hara Calsium ( Ca ) :1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada

ujung dan tepi-tepinya klorosis

2. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.

3. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah

sering salah bentuk.

4. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

Kelebihan unsur hara Calsium ( Ca ) :1. Pertumbuhan tanaman terhambat,sehingga tanaman mengalami

defisiensi.

2. akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat.

3. menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan

pucuk-pucuk.

4. menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-

daunnya menjadi keriting.

[Type text] Page 6

Page 7: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

F. Kalium (K)Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P.

Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel,

dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium

banyak terdapat dalam sitoplasma.

Fungsi Kalium pada Tanaman: Dalam hal pembelahan sel

Psikologis dalam asimilasi zat arang

Pembentukan jaringan penguat

Penyeimbang ion, hidratasi, pemeabilitas membran dan

sintesa putih telur

Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap

penyakit dan kekeringan

Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan

jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan

buah tidak mudah gugur. 

Akibat kekurangan: Asimilasi akan terhenti

Fotosintesis, sintesa protein, dan translokasi terganggu

Cepat mengayu/mengabus

Menimbulkan klorosis pada ujung dan tepi daun di mulai

dari daun tua

Sering terjadi bercak nekrotik tersebar

Daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan

sehat

G. Magnesium ( Mg )Fungsi Magnesium ( Mg ) :1. Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju

fotosintesa atau pembentukan karbohidrat.

2. Berfungsi untuk transportasi fosfat.

3. Menciptakan warna hijau pada daun.

4. Berperan dalam pembentukan buah.

5. diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg++

         Kekurangan unsur hara Magnesium ( Mg ) :1. Daun-daun tua mengalami klorosis.

[Type text] Page 7

Page 8: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

2. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena

tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah

warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.

3. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah.

       

Kelebihan unsur hara Magnesium ( Mg ) :1. Daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan

klorofil terganggu.

2. Pada tanaman jagung kelebihan Mg terlihat pada daun adanya

garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-

daun muda kelur lendir.

H. Sulfur ( S )Fungsi Sulfur ( S ) :1. Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta

membantu pembentukan bintil akar tanaman

2. Pertumbuhan anakan pada tanaman

3. Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan

ketahanan terhadap jamur

4. Membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga

aktifator enzim membentuk papain. diserap oleh tanaman dalam

bentuk SO4--

Kekurangan unsur hara Sulfur ( S ) :1. Daun-daun muda mengalami klorosis.

2. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali,

sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau.

3. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,

batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.

4. Jumlah anakan terbatas.

        

Kelebihan unsur hara Sulfur ( S )1. Menyebabkan daun-daun berguguran sebelum waktunya.

2. Pada tahap lanjut arabicum bisa terbakar ( daun-daun mengering

dan tanaman menjadi layu ).

[Type text] Page 8

Page 9: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

a. BWD (Bagan Warna Daun)Pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang tinggi membutuhkan

suplai nitrogen (N) yang cukup, bila suplai N tak cukup tanaman akan

mengalami kekurangan N, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan organ dan

keseluruhan tanaman yang tidak normal. Gejala kekurangan N yang paling

jelas dan biasa terlihat adalah berkurangnya warna hijau dari dedaunan

(chlorosis), yang umumnya agak terdistribusi merata pada keseluruhan daun.

Daun menjadi lebih pucat, menguning, dan pada kondisi kekurangan N yang

gawat menjadi mati. Pada tanaman serealia, kekurangan N ditandai oleh

berkurangnya anakan; jumlah malai per satuan luas dan juga jumlah gabah

per malai berkurang. Karena itu, pertumbuhan dan hasil tanaman, khususnya

padi, berhubungan erat dengan warna hijau dari daun.

Efisiensi penggunaan pupuk N rendah, hanya 19-47% dari N yang

diberikan bisa diserap tanaman padi. Pemberian N yang tepat waktu ke

tanaman adalah suatu usaha yang dapat meningkatkan efisiensi N,

sedangkan tiga kali pemberian pupuk N pada padi sawah biasa disarankan

untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi. Disam-ping itu, mengetahui

kapan tanaman padi benar-benar memerlukan tambahan pupuk N akan

sangat membantu, dan ini dapat memberikan peningkatan efisiensi serapan

N yang nyata; dan ini dapat dilakukan dengan memonitor warna daun

tanaman padi.

[Type text] Page 9

Page 10: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

Warna daun adalah suatu indikator yang berguna bagi kebutuhan

pupuk N tanaman padi. Daun yang bewarna pucat atau hijau kekuningan

menunjukkan bahwa tanaman kekurangan N. Terdapat dua metoda

pengukuran warna daun dengan mudah di lapang; menggunakan peralatan

mesin dan menggunakan alat sederhana. Beberapa alat pengukur ini

mempunyai kekurangan seperti kerusakan pada tanaman, memerlukan

peralatan yang mahal, dan kesulitan dalam pengukuran.

Skala warna, yang tersusun dari suatu seri warna hijau, dari hijau

kekuningan sampai hijau tua, sesuai dengan warna-warna daun di lapang,

dapat digunakan untuk mengukur warna daun. Bila suatu nilai warna daun

lebih rendah dari batas kritis tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N

tambahan. Bagan Warna Daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-

IRRI untuk tanaman padi, adalah suatu alat yang sederhana, mudah

digunakan dan tidak mahal, untuk menentukan waktu pemupukan N pada

tanaman padi. Alat ini cocok untuk mengoptimalkan penggunaan N, untuk

berbagai sumber pupuk N yang diberikan. Alat ini terdiri dari empat warna

hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua. BWD ini lah yang ingin kita

kenalkan secara luas pada komunitas pertanian di NAD, termasuk para

penyuluh dan petani. Lebih jauh, tulisan ini juga dimaksudkan untuk

memberikan pengertian tentang pentingnya pemupukan N pada tanaman

padi dan dasar pengertian tentang penggunaan BWD.

Bagaimana mengukur warna daun Pilih daun termuda yang telah kembang sempurna dan sehat dari

suatu tanaman untuk pengukuran warna daun. Warna daun ini sangat

berhubungan dengan status N tanaman padi. Dari tiap lahan, pilih 10 daun

dari 10 tanaman yang dipilih secara random (lebih banyak lebih baik) dan

mewakili daerah penanaman. Pastikan memilih tanaman dalam suatu area

dimana populasi tanaman seragam

Ukur warna dari tiap daun yang terpilih dengan memegang BWD dan

menempatkan bagian tengah daun di atas standar warna untuk

dibandingkan. Selama pengukuran, tutupi daun yang sedang diukur dengan

badan karena pembacaan warna daun dipengaruhi oleh sudut matahari dan

intensitas cahaya matahari. Jangan memotong ataupun merusak daun, dan

[Type text] Page 10

Page 11: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

bila mungkin sebaiknya pengukuran dilakukan oleh orang yang sama pada

waktu yang sama di hari-hari pengamatan.

Bila warna daun nampaknya berada diantara dua standar warna,

ambil rata-rata dari keduanya sebagai pembacaan warna daun. Contoh; bila

warna suatu daun padi terletak antara No. 3 dan No. 4, maka bacaan warna

daun adalah 3,5.

Hitung rata-rata dari 10 pembacaan BWD. Bila nilai rata-rata

pembacaan warna daun lebih rendah dari batas kritis yang sudah ditetapkan,

atau bila lebih dari 5 daun yang mempunyai pembacaan warna daun rendah

dari batas kritis yang sudah ditetapkan, segera berikan pupuk N untuk

mengkoreksi kekurangan N pada pertanaman.

[Type text] Page 11

Page 12: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

Bab IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)Komponen perangkat uji tanah sawah :

A. Peraksi

No Pereaksi Isi/Volume (ml)

1 Pereaksi N-1 1002 Pereaksi N-2 100

3 Pereaksi N-3 60

4 Pereaksi N-4 2,5 gram

5 Pereaksi P-1 2506 Pereaksi P-2 2,0 gram

7 Pereaksi K-1 120

8 Pereaksi K-2 159 Pereaksi K-3 15

10 Pereaksi pH-1 25011 Pereaksi pH-2 2512 Air destilata (aquadest) 250

B. Bagan Warna :1. Bagan Warna N

2. Bagan Warna P

3. Bagan Warna K

4. Bagan Warna pH

C. Peralatan : 1. Tabung reaksi vol. 10 ml : 6 buah

2. Sendok staninless : 1 buah

3. Pengaduk dari kaca : 1 buah

4. Rak tabung reaksi : 1 buah

5. Kertas tissue pengerin : 1 bungkus

6. Syringe 2 ml : 1 buah

7. Sikat pembersih tabung reaksi : 1 buah

D. Buku Petunjuk Penggunaan PUTS : 1 exp

E. Bagan Warna Daun + Petunjuk Penggunaan : 1 set.

[Type text] Page 12

Page 13: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

Perangkat Uji Tanah Sawah ini dilakukan dengan menggunakan cara acak,

yakni dengan mengambil 13 sample tanah. Maka, dalam hal ini diperoleh

hasil :

1. Pengujian kadar Nitrogen.Langkah kerja dalam pengujian kadar Nitrogen tanah :

a. ½ sendok kecil contoh tanah (0,5 cm) dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

b. Tambahkan 2 ml Pereaksi N-1, diaduk sampai merata/homogeny

c. Tambahkan 2 ml Pereaksi N-2, dikocok rata

d. Tambahkan 3 tetes pereaksi N-3, dikocok rata 6

e. Tambahkan 5 - 10 butir Pereaksi N-4, dikocok sampai rata

f. Didiamkan 10 menit,

g. Bandingkan warna yang timbul dalam larutan jernih dengan bagan

warna N tanah dan baca status hara N tanah

Pada hasil percobaan di atas, menunjukkan warna tanah yang kita

ambil sebagai sampel mengandung unsur Nitrogen (N) rendah. Dimana

warna kuning itu menunjukkan kadar N rendah pada bagan warna N.

sehingga disarankan tanah pada sampel itu diberi 300kg per hektar

apabila itu termasuk tanah berpasir. Sedangkan pada tanah liat

disarankan 250kg perhektar.

[Type text] Page 13

Page 14: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

2. Pengujian Kadar PLangkah kerja dalam pengujian kadar Fosfor (P) :

a. ½ sendok kecil contoh tanah (0,5 cm) dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

b. Tambahkan 3 ml Pereaksi P-1, diaduk sampai merata

c. Tambahkan 5 - 10 butir Pereaksi P-2, dikocok sampai rata

d. Didiamkan ±10 menit,

e. Warna yang timbul dalam larutan jernih dibandingkan dengan bagan

warna P tanah dan baca status hara P tanah

Pada hasil percobaan di atas, tanah sampel yang ada menunjukkan

warna biru yang tidak pekat. Sehingga bila di bandingkan dengan

bagan warna P, tanah tersebut mengandung usur P sedang. Dan

disarankan agar diberi pupuk 75kg SP-36 per hektar.

[Type text] Page 14

Page 15: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

3. Pengujian kadar KLangkah kerja dalam pengujian kadar Kalium (K) :

a. ½ sendok kecil contoh tanah (0,5 cm) dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

b. Tambahkan 2 ml Pereaksi K-1, dikocok sampai rata

c. Tambahkan 1 tetes Pereaksi K-2, dikocok selama 1 menit

d. Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3, dikocok rata

e. Didiamkan 10 menit,

f. Warna yang timbul dalam larutan jernih dibandingkan dengan

bagan warna K tanah dan baca status hara K tanah

Pada hasil percobaan di atas, tanah sampel yang ada

menunjukkan warna kuning terang. Sehingga bila di bandingkan

dengan bagan warna K, tanah tersebut mengandung usur K

sedang. Dan disarankan agar diberi pupuk KCL 50kg per hektar.

[Type text] Page 15

Page 16: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

4. Pengujian kadar PHLangkah kerja dalam pengujian kadar PH tanah :

a. 1/2 sendok kecil contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

b. Tambahkan 4 ml Pereaksi pH-1, diaduk merata

c. Tambahkan 1-2 tetes Pereaksi pH-2,

d. Diamkan ±10 menit, hingga suspensi mengendap dan terbentuk

warna pada cairan jernih di bagian atas.

e. Bandingkan warna yang timbul dengan bagan warna pH tanah,

f. Jika warna yang timbul meragukan, tanah dikocok ulang secara

perlahan sampai cairan jernih teraduk merata dan diamkan

sampai mengendap kembali.

Pada hasil tes uji tersebut menunjukkan warna orange.

Sehingga kadar tanah tersebut termasuk netral dengan PH

tanah (PH 5-6).

.

[Type text] Page 16

Page 17: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

4.2 Bagan Warna Daun (BWD)

Membicarakan mengenai ketepatan pemupukan sesuai jumlah dan

waktu memang terkait erat dengan BWD karena alat tersebut dapat

membantu petani untuk mengetahui apakah tanaman perlu segera diberi

pupuk Nitrogen (N) atau tidak, dan berapa takaran N yang perlu diberikan.

Pemberian pupuk N berdasarkan pengukuran warna daun dengan

BWD dapat menekan biaya pemakaian pupuk sebanyak sekitar 15-20% dari

takaran yang umum digunakan petani, tanpa menurunkan hasil.

Wujud fisik alat BWD yaitu terdiri dari 4 s/d 6 skala warna mulai dari

hijau kekuningan (skala 1) sampai hijau gelap (skala 6) yang mencerminkan

kandungan klorofil daun dan status nitrogen yang terserap tanaman.

Seperti yang telah dijelaskan diatas masing-masing warna

mencerminkan tingkat kehijauan daun dan status N pada tanaman

padi antara lain :

Kotak skala 1 dan 2 pada BWD menggambarkan warna daun hijau

kekuningan ini menandakan bahwa tanaman kekurangan unsur

hara N. 

[Type text] Page 17

Page 18: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

Kotak skala 4 dan 6 pada BWD menggambarkan warna daun hijau

gelap atau menandakan bahwa tanaman terlalu subur.

Cara penggunaan BWD :

Adapun cara penggunaan BWD sangat lah mudah bila kita mau

mempelajarinya dan penggunaan juga sangat bermanfaat dalam

pemupukan dan pengontrolan pertumbuhan pada, disini kami akan

menjelaskan tata cara penggunaan BWD.

Cara Penggunaan BWD dapat dilihat sebagai berikut ini :

Tanaman Sampel : pilihlah tanaman sampel 5 pohon atau rumpun

secara acak dengan posisi atau letak tanaman yang berbeda. (lihat

gambar 3 dibawah)

Catat Angka : pilih daun tanaman padi (sudah terbuka penuh) pada

setiap tanaman sampel dan cocokkan warna daun dengan skala

pada BWD, maka akan didapatkan data/ angka skala setiap

tanaman sampel, catat ke 5 hasil pengukuran BWD tersebut.

Ambil angka rata-rata : yaitu Nilai hasil pengukuran yang telah

dicatat kemudian dijumlahkan dan dibagikan dengan total tanaman

sampel untuk diambil angka rata-rata. (Contoh: dari kelima daun

yang diukur didapat angka adalah 5, 4, 3, 3, 4, maka diambil rata-

rata skala warna daun adalah (5 + 4 + 3 + 3 + 4 = 19) didapat 19,

kemudian 19 dibagi 5 tanaman sampel (19: 5 = 3,8) didapat 3,8).

Dari hasil perhitungan tersebut didapat angka 3,8, berarti bahwa

hasil rata-rata skala warna daun menunjukkan lebih kecil dari 4 (-4).

[Type text] Page 18

Page 19: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

BAB V

PENUTUP

5.1 KesimpulanTerdapat berbagai metoda pengukuran warna daun yang mudah di

lapang, dari penggunaan peralatan mesin sampai alat sederhana. Bagan

Warna Daun (BWD) adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan,

dan tidak mahal untuk menentukan waktu pemupukan N pada padi sawah,

apapun sumber pupuk N nya. Disamping itu, dengan menggunakan BWD

respons suatu kultivar tanaman padi terhadap pemupukan N pada musim

tanam tertentu juga dipertimbangkan. Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)

merupakan alat untuk mengukur status hara P dan K serta pH tanah yang

dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau petani secara langsung di

lapangan. Hasil analisis P dan K tanah dengan PUTS ini selanjutnya

digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pupuk P dan K spesifik

lokasi untuk tanaman padi sawah, terutama varietas unggul.

5.2 Saran Saran saya ke depannya di perbanyak praktek-praktek langsung ke

lapangan agar menambah keterampilan, serta mahasiswa langsung

mengetahui berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan.

[Type text] Page 19

Page 20: Laporan puts perangkat uji tanah sawah

DAFTAR PUSTAKA

BB Padi. 2006. Bagan warna daun, menghemat penggunaan pupuk N.

Bekerja sama dengan Puslitbangtan, BB PPSLP, BB PPTP dan IRRI.

Http//: www.bppjambi.info/dwnfilemanager.asp?id

Http//: www.l ampung.litbang.pertanian.go.id

http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lapakhir2011

[Type text] Page 20