Upload
biotani-bahari-indonesia
View
58
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Page 1 of 20
L A P O R A N
Sampah dan Pengelolaannnya
Di Kabupaten Serdang Bedagai,
Pengamatan Singkat
Riza V. Tjahjadi
Anggota Pokja 1: Kebijakan, Monitoring & Evaluasi
Dewan Pengarah & Pertimbangan
Pengelolaan Sampah Nasional
Page 2 of 20
Sampah merupakan permasalahan yang sangat membutuhan
perhatian serius dan fokus, sampah sudah menjadi masalah
nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada
menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak
estetika kota, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi
arus investor ke daerah. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
No.81-2012 Tentang Pengelolaa Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang harus dilakukan
itu selain menjaga kelestarian lingkungan, air, udara atau alam
beserta isinya secara keseluruhan. Salah satu bagian sangat
penting diantisipasi adalah pengelolaan sampah rumah tangga
itu sendiri, karena keterkaitan dengan perilaku yang cenderung
menyepelekan sumberdaya yang ada pada sampah tersebut.
Juga terjadi kecenderungan pemerintah sendiri tidak fokus dan
masih stagnan pada paradigma lama yang tidak berorientasi
pada nilai ekonomi yang melekat pada sampah.
Pada prinsipnya, sampah mudah dikelola, regulasi persampahan
sudah cukup memadai, hanya pemda perlu serius dan fokus
serta berpedoman pada regulasi yang ada, dan para pemerintah
dan swasta harus benar-benar berpihak pada masyarakat
sebagai produsen sampah.
Dengan mengacu kepada paparan di atas, maka saya berinitiasif
untuk menatap situasi pada kota kecil melalui pantauan lapang.
Page 3 of 20
Tujuan utamanya pengamatan lapang tentang sampah di
kota kecil, yaitu Kabupaten Serdang Bedagai adalah untuk
mengidentifikasi potensi persoalan pengelolaan sampah di
kota kecil agar dapat terhindarkan dari jerat masalah sampah
di kota besar.
Presentasi ide untuk tujuan kegiatan pantauan tentang sampah dan
permasalahannya di Pemerintah kabupaten Serdang Badagai oleh
saya ke[pada Bupati Ir.H. Soekirman dan Wakil Bupati Dar,a Wijaya
di salah satu ruang di kantor Apkasi, asosiasi pemerintahan
kabupaten/ kota seluruh Indonesia di Sudirman Said Center Jakarta
Pusat, Senin 15 Mei 2017.
Pelaksanaan kegiatan yaitu:
Kamis 18 dan Jumat 19 Mei 2017 berfokus kepada TPA
Page 4 of 20
Persiapan lapang, yaitu:
Briefing hal beberapa permasalahan sampah di Serdang
Berdagai oleh Bupati Ir. H. Soekirman di kediamannya Kamis
pagi.
Arahannya
# TPA Perbaungan adalah hibah dari pemerintah pusat cq Ditjen
Cipta Karya Kemenpupera dengan model sekat-sekat, seperti
model di Kanada yang ia amati pada 1980an silam, tetapi yang
ini lebih sedarhana. TPA Baungan adalah bagian dari limpahan
wewenang dan tanggungjawab Pemkab Sergai dari Pemkab Deli
Serdang pada tahun 2008.
# Sampah di Sungai Baungan: Bagaimana mengubah perilaku
masyarakat membuang sampahnya di Sungai Baungan
# TPA Sei Rampah adalah TPA yang dibangun sendiri oleh oleh
Pemkab Sergai. Lihatlah situasinya.
Pengamatan Lapang
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Perbaungan, saluran
air di Sungai Baungan dan TPA Sei Rampah oleh RVT disertai
Page 5 of 20
oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Radianto Panjis disertai
oleh seorang pengemudi mobil.
TPA Perbaungan:
Tidak ada papan petunjuk TPA, tetapi ketika dimasuki oleh
pengemudi, maka ternyata itu adalah bagian belakang dari TPA
Perbaungan.
Ukuran 400 X 65 meter
Tipe sampah terbanyak adalah plastik dan sejenisnya.
Timbulan sampah yang telah beralih menjadi semacam tanah
untuk dibuat kompos sudah membukit memenuhi areal sampah,
terkecuali bagian pinggirnya yang merupakan timbulan sampah
baru; sampah terbanyak adalah plastik dan sejenisnya.
Banyaknya burung (bangau) menunjukkan bahwa TPA menjadi
tempat hinggap dan jua menjadi sumber pakannya burung itu.
Tetapi burung itu tidak populer menjadi menu makanan
manusia sehingga tidak diketahui apa sajakah isi perut burung
itu – termasuk kemungkinan sampah dalam perut burung itu.
Page 6 of 20
Sampah di Sungai Baungan: Menjadi pertanyaan, minimal pada diri Bupati, yaitu bagaimana mengubah perilaku masyarakat membuang sampah di Sungai Baungan Kenyataannya: Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sergai sudah memulai uoaya dengan membangun tembok pembatas yang sepanjang ruas sungai antara satu jalan dengan jalan lainnya. Dengan tembok sekitar 35 -40 CM akan dapat
sebidang lahan pembatas/ penyangga pada bibir sungai, yang
akan ditanami dengan tanaman hias sehingga, nanti pada
waktunya, akan disulap menjadi tampak asri, dan membuat
orang sungkan/ enggan membuang sampah ke sungai. Begitulah
harapannya Kepala Dinas LH Pemkab Sergai. Semoga, begitu
adanya..!
Page 7 of 20
TPA Sei Rampah
Lokasi TPA tergolong ideal yaitu di salah satu areal pada
perkebunan kelapa sawit, dan permukiman penduduk cukup
jauh letaknya.
Tipe sampah yang mendominasi adalah plastik dan sejenisnya.
Sampah basah sedikit porsinya.
Sistem pembuatan adalah terbuka begitu saja – alias open
dumping tanpa diuruk tanah lapis per lapis di atasnya, dan
sudah melebihi kapasitas.
Jumlah sampah tidak banyak begitu pula para pengais sampah,
tak sampai selusin pada pantauan hari Kamis itu.
Page 8 of 20
Gambaran penting: ada pemilahan ala kadarnya alias kerja
pemulung
Page 9 of 20
Usai kegiatan lapang saya unggah situasi TPA Perbaungan di
medsos Facebook dan dua (2) grup WA: Dewan sampah Nasional,
dan Kaukus LHK.
Page 10 of 20
Riza V. Tjahjadi bersama Soe Kirman dan 7 lainnya.
18 Mei pukul 16:54 · Instagram ·
Pantauan lapang:
TPA Perbaungan Sumut 'dah lenyap sistem sanitary landfill-nya;
malah mulai menjadi (sistem) open dumping. Padahal TPA ini
dibangun oleh ditjen Cipta Karya jauuuh sebelum lahirnya UU
No.18, 2008, yaitu 1996/1997.
Naahh... Inilah pe-er berbiaya besar bagi Pemkab Serdang
Bedagai (untuk kembali taat ke Pasal 44 UU no. 18, 2008) yang
mendapat limpahan dari eks wilayah Pemkab Deli Serdang sejak
2004.
Oh, ya... Di Kab. Sergai ini terdapat dua TPA - yaitu TPA
Perbaungan dan TPA Sei Rampah yang ini bersistem open
dumping.
https://www.facebook.com/riza.v.tjahjadi
Selain di Facebook saya edarkan pula ke grup WA Kaukus LHK
dan Dewan Sampah:
Tanggapan direktur jenderal Pengelolaan sampah, Limbah, dan
Bahan Beracun Berbahaya. Tuti HM di bawah:
Page 11 of 20
Rangkuman Temuan lapang dan diskusi
Model Sanitary landfill yang menjadi sistem utama di TPA
Perbaungan sudah tidah ada lagi.
Sepintas pengamatan sampah basah/ sampah sayuran dan
sejenisnya tidak mendominasi porsinya; sebaliknyalah plastik
yang mendominasi buangan sampah.
Sampah yang dibuang di TPA Perbaungan dan TPA Sei Rampah
adalah sampah tidak terpilah.
Pemandu dari dinas LH kurang kuasai data lapang pada TPA
Perbaungan dan TPA Sei Rampah, sebaliknya pengemudi mobil
memberikan data dan info mengenai TPA Sei Rampah. Ini dapat
dimaklumi karena kepala bidang kebersihan sedang sibuk
mempersiapkan acara kunjungan tim lapang Adiwiata dari
Bicara Cinta Alam, BCA Direktorat Kemintraan KLHK.
Page 12 of 20
Data tertulis/ tercetak/ publikasi tercetak mengenai sampah
tidak dibagikan/ tidak diperlihatkan kepada saya.
Tetapi gambaran kasarnya:
TPA Perbaungan dibangun oleh Ditjen Cipta karya Depaterman
Pekerjaan Umum pada tahun 1996/1997 silam dengan model
sanitary landfill dengan ukuran lokasi adalah 400 x 65 meter di
bilangan tengah dari kebun kelapa sawit. TPA Perbaungan
menampung sampah dari tiga kota: Perbaungan, Teluk
Mengkudu dan Pantai Cermin.
Perhitungan rerata, dalam sehari terdapat dua truk yang
beroperasi sebanyak 3 rit; dengan estimasi sebanyak 6 ton
sampah yang diangkut per truk.
TPA Sei Rampah dipenuhi buangan sampah sebanyak empat
truk per hari. Berapa kali sehari adalah tidak tentu, tetapi asal
sampah adalah dari Sei Rampah, Dolok Masihul dan Sei
Bamban.
Kesan/ kesimpulan awal dari saya:
Lokasi TPA Perbaungan dan TPA Sei Rampah berpotensi untuk
dikembangkan menjadi TPA ideal, atau “TPA Bintang Lima”
karena lokasinya berada pada sebagian kecil wilayah
perkebunan kelapa sawit, di mana permukiman penduduk
memang jauh dari rumah warga.
Page 13 of 20
Pengingat
Keterkaitan situasi lapang dengan Koridor Perundangan
nasional, yaitu Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Pasal 13 Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah.
Pasal 44 (1) Pemerintah daerah harus membuat perencanaan penutupan tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini. (2) Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini.
Juga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga Pasal 9 (1) Pemerintah kabupaten/kota selain menetapkan kebijakan dan strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), juga menyusun dokumen rencana induk dan studi kelayakan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Page 14 of 20
Rekomendasi
Aras/ level tata kelola
# Perda No. 2 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah
sebaiknya konsisten pelaksanaannya dengan menekankan
acuannya kepada dua pasal yang tercantum pada UU No. 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah tersebut di atas –
sepintas naskah perda sampah Kabupaten Sergai saya sudah
baca.
# Rencana induk Pemerintah Kabupaten sudah semestinya
menyantumkan dan mengelaborasi apakah yang ingin dicapai,
dan apa saja metoda pengelolaan sampah. Ini terkait dengan
Pasal 9 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81
Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Rumah Tangga
# Dinas Lingkungan Hidup semestinya menyusun data/ tabel
tentang jumlah/ volume sampah pada beberapa tahun ke depan;
misalnya hingga 2025, dan seberapakah jumlah/ volume
sampah yang dapat ditangani terhadap sampah di kabupaten
Sergai. Juga, estimasi adanya intervensi apa sajakah yang
mungkin dilakukan oleh Pemkan maupun jugga pelaku usaha
(komersial), dan peran serta masyarakat.
# Jika perlu maka Bupati menerbitkan Peraturan Bupati untuk
percepatan pembanguan TPA baru di wilayah kabupaten
Serdang Bagadai.
Aras lapang
# Dinas Lingkungan Hidup perlu segera untuk menjajaki
restorasi TPA Perbaungan saat ini, yang secara teknis dapat
dimulai dari pintu muka lalu beregerak ke belakang. Dengan
cara pembuatan kompos dari sampah yang telah lapuk oleh
Page 15 of 20
pihak swasta-komersial. Sementara hal itu dikerjakan, maka itu
pembuangan sampah baru dapat dilakukan melalui pintu
belakang,
# Tetapi di atas segalanya, dan utamanya ialah sudah keharusan
adanya pembangunan TPA baru di Perbaungan dan Sei rampah
yang memiliki rancangan masa layanan yang relatif panjang,
mumgkin untuk 20-25 tahun mendatang, dengan model/ sistem
sanitary landfill,
# Pada ruang partisipasi maka perlu dijajaki dan dikembangkan
potensi partisipasi pelaku usaha komersial dan kalangan minat/
organisasi kerelawanan untuk membangun gerakan cinta
lingkungan-bersih sampah. Beberapa contohnya format kegiatan
maupun format ajakan/ persuasi akan saya susulkan.
Tangerang 25 Mei 2017
Riza V. Tjahjadi
Page 16 of 20
Lampiran
Page 17 of 20
Page 18 of 20
Page 19 of 20
Page 20 of 20