Upload
agus-rochdianto
View
724
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Buku berjudul “Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama dalam Pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan” ini, disusun sebagai pelengkap dan data pendukung dalam penilaian lomba Kriteria Pembina bidang Pembangunan Perikanan Budidaya sebagai tindaklanjut dari surat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Nomor : 523.2/261/Prod/DPK tanggal 16 Februari 2007 dan surat dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor: 576/DPB/HM.330.01/II/2007 tanggal 5 Februari 2007 tentang Lomba Adibakti Mina Bahari Kategori Lomba Bidang Perikanan Budidaya Tahun 2007.
Citation preview
1
Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan
Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama dalam
Pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN TABANAN 2007
2
KATA PENGANTAR
Berkembangnya pembangunan perikanan dan kelautan, khususnya
dalam bidang budidaya perikanan di Kabupaten Tabanan hingga saat ini
tidak bisa dilepaskan dari peranan, komitmen dan kebijakan N. Adi
Wiryatama, S.Sos, M.Si selaku Bupati Tabanan. Baik pada masa
kepemimpinannya periode 2000 – 2005 maupun periode berikutnya 2006 –
2010 yang kini telah memasuki tahun kedua.
Banyak kebijakan yang telah dilakukan terkait pembangunan
perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan yang telah dilakukan oleh
Bupati N. Adi Wiryatama selama kepemimpinannya selaku Kepala Daerah
Kabupaten Tabanan. Satu di antaranya adalah tetap mempertahankan
eksistensi Dinas Perikanan sebagai lembaga teknis, bahkan diperluas
peranan tugasnya menjadi Dinas Perikanan dan Kelautan.
Buku berjudul “Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan
Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama dalam Pembangunan
Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan” ini, disusun sebagai
pelengkap dan data pendukung dalam penilaian lomba Kriteria Pembina
bidang Pembangunan Perikanan Budidaya sebagai tindaklanjut dari surat
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Nomor :
523.2/261/Prod/DPK tanggal 16 Februari 2007 dan surat dari Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya Nomor: 576/DPB/HM.330.01/II/2007 tanggal
5 Februari 2007 tentang Kategori Lomba Bidang Perikanan Budidaya Tahun
2007.
Meski berisi uraian singkat, melalui buku ini kami berharap bisa
memberikan gambaran kepada Tim Penilai Lomba Bidang Perikanan
3
Budidaya Tahun 2007 dalam kategori Penghargaan Khusus terhadap
Perorangan dalam Kriteria Pembina di bidang Pembangunan Perikanan
Budidaya yang dilaksanakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan,
terkait Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi
Wiryatama dalam Pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten
Tabanan, khususnya di bidang perikanan budidaya.
Melalui buku ini, kami juga berharap kepada Tim Penilai Lomba
Bidang Perikanan Budidaya Tahun 2007, baik di tingkat Provinsi Bali
maupun Pusat serta pihak terkait bisa memberikan masukan untuk
penyempurnaan buku ini.
Tabanan, 5 Maret 2006
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Tabanan,
Ir. NYOMAN WIRNA ARIWANGSA, MM.
P E M B I N A UTAMA MUDA
NIP. 070020872
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………… ii
I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1. Latara Belakang............................................................................ 1
2. Tujuan............................................................................................ 4
II. PERANAN, KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
BUPATI TABANAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN
DAN KELAUTAN.............................................................................. 6
1. Mempertahankan Dinas Perikanan................................................. 7
2. Pembentukan RUTR Budidaya Perikanan..................................... 9
3. Pemberdayaan BBI........................................................................ 10
4. Pembentukan UPP......................................................................... 12
5. Bangun Praja Club........................................................................ 12
6. Bursa Ikan..................................................................................... 15
7. Pelestarian Perairan Umum.......................................................... 16
8. Uji Coba Budidaya Ikan............................................................... 18
9. Peduli Nelayan............................................................................. 20
10. Wisata Perikanan......................................................................... 21
III. PERKEMBANGAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN................................................... 23
1. Perkembangan Produksi Perikanan.............................................. 24
2. Perkembangan Produksi Benih.................................................... 24
3. Perkembangan Dinamika Kelompok........................................... 25
4. Perkembangan Pengelolaan Perikanan Laut............................... 25
5. Perkembangan PEMP................................................................. 26
6. Perkembangan Tingkat Konsumsi Ikan..................................... 28
7. Perkembangan Bursa Ikan......................................................... 28
8. Kegiatan Lomba Mancing............................................................ 29
9. Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP).............................................. 30
10. Perkembangan Sumberdaya Manusia......................................... 30
A. Pelatihan Bagi Pembudidaya Ikan/Nelayan/Pengolah.......... 31
B. Pelatihan /Diklat Bagi Petugas…………………………….. 32
11. Perkembangan Pelestarian Sumberdaya Perikanan.................... 35
5
12. Perkembangan Alokasi Anggaran.............................................. 36
13. Perkembangan Target PAD........................................................ 38
14. Pembangunan Bali Benih Ikan................................................... 38
IV. KESIMPULAN............................................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN
- Tabel 1 : Perkembangan Hasil-hasil Pembangunan Perikanan dan
Kelauatan di Kabupaten Tabanan tahun 2000 – 2006
6
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan
selama periode tahun 2000 - 2005 dan periode 2006 – 2007 secara
keseluruhan telah menunjukkan hasi-hasil yang cenderung meningkat dan
menggembirakan karena sesuai tujuan pembangunan perikanan dan
kelautan yaitu untuk meningkatkan konsumsi ikan/kapita/tahun, peningkatan
pendapatan para pembudidaya ikan/nelayan, memperluas lapangan kerja di
bidang perikanan maupun industri dan pariwisata yang berbasis perikanan
dan kelautan yang nantinya diharapkan mampu membangun masyarakat
agribisnis perikanan serta mampu menciptakan sumber-sumber pendapatan
daerah.
Keberhasilan pembangunan perikanan dan kelautan tersebut tidak
lepas dari peranan, komitmen dan kebijakan N. Adi Wiryatama, S.Sos, M.Si
selaku Bupati Tabanan pada periode 2000 – 2005 dan 2006 – 2010 yang
menaruh perhatian sangat besar terhadap pembangunan perikanan dan
kelautan. Baik di masa kepemimpinannya kali pertama pada periode 2000 –
2005 maupun kepemimpinannya kali kedua pada periode 2006 – 2010. Pada
periode pertama kempemimpinnya ketika memasuki era otonomi daerah,
eksistensi Dinas Perikanan tetap dipertahankan bahkan diperluas peranan
tugasnya mencakup bidang kelautan, sehingga melalui Perda Kabupaten
Tabanan Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tabanan, lembaga teknis
Dinas Perikanan tetap dipertahankan eksistensinya dan diperluas peranan
tugasnya menjadi Dinas Perikanan dan Kelauatan. Selain itu, untuk kali
7
pertama di Bali, Balai Benih Ikan (BBI) lokal yang ada juga ditingkatkan
statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Padahal pada masa
yang sama, di sebagian besar kabupaten di Bali, Dinas Perikanan yang ada
banyak yang dilikuidasi dan digabung dengan dinas lainnya.
Pada masa awal kepemimpinannya kali kedua periode 2006 - 2010,
komitemen dan kebijakan N. Adi Wiryatama selaku Bupati Tabanan
terhadap pembangunan perikanan tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Hal ini dapat dilihat dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan
Nomor 2 Tahun 2006, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tabanan, eksistensi Dinas Perikanan
dan Kelautan tetap dipertahankan
Berdasarkan Perda tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Tabanan adalah salah satu Dinas Teknis yang mempunyai Tugas
Pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah serta mempunyai fungsi
antara lain ( 1). Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan lingkup
tugasnya, (2). Penyelenggaraan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya (3). Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
(d). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya, maka untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas rutin pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan
diperlukan dukungan dana yang memadai, untuk kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas ketatausahaan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Peranan, komitmen dan kebijakan Bupati N. Adi Wiryatama
terhadap pembangunan perikanan dan kelautan tidak hanya mempertahankan
eksistensi Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai lembaga teknis saja, namun
juga dalam hal penyediaan anggaran yang cenderung meningkat. Demikian
juga lembaga teknis di bawah Dinas Perikanan dan Kelautan, seperti Unit
8
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan serta UPTD Dinas
Perikanan dan Kelautan Kecamatan dibentuk untuk mendukung dan
meningkatkan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Kelauatan
Kabupaten Tabanan.
Selain itu, secara konkrit Bupati N. Adi Wiryatama juga terlibat
langsung dalam program pembangunan perikanan dan kelautan di antaranya
dengan cara melakukan sosialisasi tentang pelestarian perairan umum dan
lingkungan hidup kepada masyarakat melalui seruan larangan penangkapan
ikan dengan bahan terlarang yang ditujukan kepada Camat, Kepala Desa dan
Bendesa Adat. Selain itu, secara berkala menggelar Lomba mancing Bangun
Praja Club (BPC) yang diikuti oleh pejabat eksekutif dan legislatif sebagai
sarana sosialisasi pelestarian perairan umum dan lingkungan hidup,
sekaligus sebagai upaya meningkatkan pemasaran dan produksi ikan
konsumsi dari para pembudidaya di Kabupaten Tabanan.
Dalam upaya memotivasi dan membantu para pembudidaya ikan di
Kabupaten Tabanan meningkatkan produksi dan pemasaran ikan konsumsi,
Bupati N. Adi Wiryatama merupakan satu-satunya bupati di Bali yang
mencanangkan kegiatan bursa ikan pada tahun 2003 lalu. Kegiatan bursa
ikan ini, secara berkala pada awal bulan digelar di halaman kantor bupati.
Langkah ini juga merupakan salah satu upaya sosialisasi gerakan makan
ikan, khususnya di kalangan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab
Tabanan.
Kepada para nelayan di Kabupaten Tabanan, Bupati N. Adi
Wiryatama juga menunjukkan perhatian besar. Hal ini dapat dilihat dengan
diberikannya bantuan mesin tempel kepada para nelayan dan dibangunnya
Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Yeh Gangga dan Pantai Soka. Bupati N.
Adi Wirayatama juga turun langsung ke lapangan memberikan arahan dan
9
solusi ketika para nelayan tengah menghadapi permasalahan seperti adanya
kematian ikan secara massal di sepanjang pantai Tabanan awal tahun 2007
akibat adanya Fenomena Red Tide.
2. Tujuan
Peranan, komitmen dan kebijakan N. Adi Wiryatama selaku Bupati
Tabanan terhadap pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten
Tabanan selama ini memang sejalan dengan visi pembangunan perikanan
dan kelautan Kabupaten Tabanan yang dicanangkan oleh Dinas Perikanan
dan Kelautan yakni , “ Terwujudnya pengelolaan Sumberdaya perikanan dan
kelautan yang berdayasaing, berkeadilan dan berkelanjutan ”. Selain itu juga
mendukung misi dari Dinas Perikanan dan Kelautan yakni:
(1). Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelaku
pembangunan perikanan dan kelautan.
(2). Memberdayakan segenap lembaga pelaku pembangunan di
sektor perikanan dan kelautan dalam memanfaatkan
sumberdaya perikanan dan kelautan secara berkeadilan.
(3). Mendorong dan meningkatkan para pelaku ekonomi dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan Perikanan dan
Kelautan yang berdaya saing dan berkelanjutan.
(4). Meningkatkan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi.
(5). Mengembangkan pemulihan dan perlindungan sumberdaya
perikanan dan kelautan secara berkelanjutan.
(6). Mendorong terwujudnya sistem pemerintahan yang akuntabel
dan transparan.
10
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka N. Adi Wiryatama selaku
Bupati Tabanan secara nyata terbukti telah memberikan kontribusi besar
terhadap pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan
sehingga layak mendapat dukungan dan penghargaan dari semua pihak,
utamanya dari masyarakat perikanan yang konsen terhadap pembangunan
perikanan dan kelautan di Indonesia.
Terkait hal itu, sesuai surat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Bali Nomor : 523.2/261/Prod/DPK tanggal 16 Februari 2007 dan
surat dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor:
576/DPB/HM.330.01/II/2007 tanggal 5 Februari 2007 tentang Kategori
Lomba Bidang Perikanan Budidaya Tahun 2007, maka pada tahun 2007 ini
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan mengusulkan Bupati
Tabanan N. Adi Wiryatma, S.Sos, M.Si mendapat penghargaan khusus
terhadap perorangan dalam Kriteria Pembina di bidang Pembangunan
Perikanan Budidaya yang dilaksanakan oleh Departemen Kelautan dan
Perikanan.
11
II. PERANAN, KOMITMEN DAN KEBIJAKAN BUPATI
TABANAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN
KELAUTAN
N. Adi Wiryatama, S.Sos,
M.Si menjabat sebagai Bupati
Tabanan kali pertama pada
periode 2000 – 2005 yang
merupakan masa-masa awal era
reformasi. Berikutnya, pada
periode 2006 – 2010 melalui
Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada), mayoritas masyarakat
Tabanan kembali memilih dan
memberikan kepercayaan kepada
N. Adi Wiryatama, S.Sos, M.Si
sebagai Bupati Tabanan untuk masa bakti 2006 – 2010.
Selama menjabat sebagai Bupati Tabanan, N. Adi Wiryatama
memiliki peranan penting terhadap kemajuan pembangunan sektor perikanan
dan kelautan di Kabupaten Tabanan. Komitmennya yang kuat terhadap
pembangunan perikanan dan kelautan dapat dilihat dari berbagai kebijakan
yang telah ditempuh selama ini. Salah satu kebijakan penting dan bersejarah
yang ditempuh adalah tetap mempertahankan dan memperluas tugas dan
peranan lembaga teknis Dinas Perikanan menjadi Dinas Perikanan dan
Kelautan.
12
1. Mempertahankan Dinas Perikanan
Pada masa jabatannya sebagai Bupati Tabanan masa bakti 2000 –
2005 yang merupakan masa awal era otonomi daerah, Bupati N. Adi
Wiryatama seusai dilantik Gubernur Bali menyatakan komitmennya akan
memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan pertanian dalam arti
luas yang disinergikan dengan pariwisata dan budaya. Komitemen ini
diwujudkan melalui terbitnya Perda Kabupaten Tabanan Nomor 3 Tahun
2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Daerah Kabupaten Tabanan.
Pada Perda ini, Dinas Perikanan tetap dipertahankan eksistensinya
sebagai lembaga teknis dan diperluas peranan tugasnya menjadi Dinas
Perikanan dan Kelautan. Kondisi bangunan kantor Dinas Perikanan dan
Kelautan yang sebelumnya rusak berat dan sangat memprihatinkan, pada
tahun 2000 akhirnya direnovasi total menjadi gedung kantor yang lebih
representatif sebagai lembaga teknis.
Menindaklanjuti Perda Nomor 3 tahun 2000, Bupati Tabanan juga
menerbitkan SK Bupati Tabanan Nomor 277 tahun 2001 tanggal 6 Juni
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
13
Teknis Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Pada SK ini,
Balai Benih Ikan (BBI) lokal yang semula non eselon, ditingkatkan
statusnya menjadi eselon IV sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
BBI. Langkah ini merupakan sejarah bagi masyarakat perikanan di Bali,
karena hanya BBI lokal di Kabupaten Tabanan yang statusnya telah menjadi
UPTD. Sementara BBI Sentral dan banyak BBI lokal lainnya di Bali
statusnya tetap non eselon.
Pada masa bakti kali kedua jabatannya sebagai Bupati Tabanan, N.
Adi Wiryatama juga kembali meneguhkan komitmennya terhadap
pembangunan perikanan dan kelautan. Ketika kabupaten lainnya di Bali
banyak yang melikuidasi dan menggabungkan Dinas Perikanan dengan
dinas teknis lainnya, Bupati Tabanan tetap kukuh mempertahankan
eksistensi Dinas Perikanan dan Kelautan. Melalui Perda Kabupaten Tabanan
Nomor 2 tahun 2006 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tabanan ini, struktur organisasi Dinas
Perikanan dan Kelautan diperkuat dengan menambah satu bidang pada
eselon III, yakni Bidang Perencanaan dan Pelaporan.
Berikutnya diterbitkan juga Perda Nomor 3 tahun 2006 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Tabanan. Keluarnya Perda ini mengukuhkan dan memperkuat
status Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai Lembaga Teknis di Kabupaten
Tabanan.
Tidak itu saja, untuk memperkuat dan mengefektifkan kinerja Dinas
Perikanan dan Kelautan, Bupati Tabanan juga merombak Cabang Dinas
Perikanan menjadi UPTD Perikanan dan Kelautan di masing-masing
kecamatan melalui Peraturan Bupati Tabanan No. 10 tahun 2006 tentang
14
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
2. Pembentukan RUTR Budidaya Perikanan
Terkait komitemennya terhadap pembangunan perikanan budidaya,
Bupati Tabanan juga memiliki pandangan jauh ke depan. Hal ini
diperlihatkan pada periode pertama masa baktinya sebagai Bupati Tabanan,
dengan cara memerintahkan Dinas Perikanan dan Kelautan untuk membuat
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) budidaya perikanan di Kabupaten
Tabanan.
RUTR yang penyusunannya dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Tabanan bekerjasama dengan Universitas Warmadewa
Denpasar, Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan ini, telah diseminarkan di
Kantor Bupati Tabanan dengan melibatkan pihak-pihak terkait pada tahun
2001. Di Bali, RUTR Budidaya Perikanan di Kabupaten Tabanan ini
merupakan kali pertama yang dibuat oleh kabupaten. Sampai saat ini belum
ada kabupaten lainnya di Bali yang membuatnya. Provinsi Bali sendiri, pada
tahun 2006 lalu telah
menyusun drafnya dan
diharapkan bisa
ditetapkan sebagai
Perda Provinsi Bali
tahun ini.
Adanya RUTR
Budidaya Perikanan di
Kabupaten Tabanan,
#S
#
#
#
#
#
#
#
Pupuan
Selemadeg
Penebel
Baturiti
Kediri
Marga
TabananKerambitan
Zona V
Zona II
Zona IV
Zona III
Zona VI
Zona VII
Zona I
Zona VIII
8°35'
8°25'
8°15'114°55' 115°5' 115°15'
PETA ZONAPENGEMBANGAN BUDIDAYA
PERIKANAN
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
3 0 3 6
Kilometer
U
TB
S
Danau
Batas desa
Batas kecamatan
# Kota Kabupaten
# Kota Kecamatan
Legenda:
Zona Pengembangan
15
oleh Bupati diharapkan bisa menjadi landasan dan rambu-rambu untuk
pengembangan budidaya perikanan ke depan agar lebih terarah dan tidak
tumpang tindih serta bisa memberikan jaminan bagi investor/pembudidaya
ikan agar tidak ragu menanamkan investasinya di bidang budidaya ikan.
Pada RUTR ini, wilayah Kabupaten Tabanan terbagi menjadi beberapa zona
pengembangan budidaya perikanan yang disesuaikan dengan potensi SDA
dan SDM setempat serta kesesuaian dengan jenis ikan yang akan
dikembangkan.
3. Pemberdayaan BBI
Sebelum tahun 2000, keberadaan tiga BBI lokal di Kabupaten
Tabanan masing-masing BBI Baturiti, BBI Penebel dan BBI Meliling
kondisinya memang sangat memprihatinkan. Semua kolamnya berpematang
tanah, dangkal dan areal serta bangunannya yang ada terkesan kumuh.
Demikian juga sarana dan prasarananya sangat memprihatinkan karena jauh
dari mencukupi akibat tidak pernah mendapatkan kucuran anggaran secara
khusus dari Pemerintah Daerah. Namun di era Bupati Wiryatama, kondisi
tersebut secara bertahap dibenahi. Setelah meningkatkan status BBI lokal
menjadi UPTD, dana untuk operasional dan pembangunan BBI mulai
dikucurkan sehingga BBI lokal yang ada bisa lebih meningkatkan kinerjanya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pembudidaya ikan akan benih ikan.
Mengingat kebutuhan terhadap benih ikan yang semakin meningkat,
sementara BBI lokal yang ada arealnya sempit, Bupati Tabanan N. Adi
Wiryatama pada tahun 2004 mengambil kebijakan merelokasi BBI lokal
Baturiti yang sumber air dan pengairannya sudah tidak memadai ke
Dusun/Banjar Bolangan, Desa Babahan, Kecamatan Penebel yang arealnya
lebih luas dan sumber airnya lebih memadai. Untuk kepentingan ini,
16
Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui kebijakan Bupati Tabanan telah
menyiapkan areal seluas 2,3 ha untuk bangunan kantor, aula, hatchery,
gudang dan bangunan pendukung BBI lainnya serta unit perkolaman yang
lebih representatif.
Dalam upaya
memberdayakan BBI, Bupati
Tabanan juga menempuh
kebijakan mengadakan
renovasi secara bertahap
sarana dan prasarana
masing-masing BBI lokal
yang ada agar lebih
representatif. Terkait hal itu,
pada tahun 2004 BBI lokal Bolangan mulai dibangun dan BBI lokal Penebel
serta BBI lokal Meliling dilengkapi sarana dan prasarananya melalui
dukungan dari dana APBN. Pada tahun 2006, Bupati Tabanan juga
menempuh kebijakan dengan kembali membangun dan mefungsikan BBI
lokal Pesiapan yang sudah 18 tahun mangkrak tidak berfungsi. BBI Pesiapan
yang bangunannya relatif megah dan berada di perkotaan ini, diresmikan
beroperasinya kembali oleh Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama pada tahun
2007.
17
Terkait telah beroperasinya BBI Pesiapan ini, Bupati Tabanan
memberikan kebijakan khusus, selain difungsikan untuk memproduksi benih
ikan, sementara waktu BBI Pesiapan ini juga difungsikan sebagai pasar ikan
sebelum dibangunnya pasar ikan yang permanen. Pasar ikan di Kabupaten
Tabanan rencananya akan dibangun di lokasi bekas BBI Baturiti terintegrasi
dengan pasar agribisnis di Bedugul.
4. Pembentukan UPP
Komitemen Bupati Tabanan dalam pembangunan perikanan
budidaya tidak hanya pada pemberdayaan BBI saja, namun juga terhadap
para pembudidaya ikan. Salah satu di antaranya dilakukan dengan cara
menerbitkan SK Bupati Tabanan Nomor 320 Tahun 2005 tanggal 8
Desember 2005 tentang Pembentukan Kepengurusan Unit Pelayanan
Pengembangan (UPP) Mina Karya Lestari Kabupaten Tabanan. Dalam hal
penerbitan SK Pembentukan UPP ini, Bupati Tabanan merupakan perintis
karena yang pertama melakukannya di Bali sehingga SK ini akhirnya oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali dijadikan acuan dan contoh bagi
kabupaten lainnya di Bali dalam pembentukan UPP.
Kepengurusan UPP dibentuk di Kabupaten Tabanan
pertimbangannya adalah untuk pemberdayaan pembudidaya ikan sebagai
salah satu bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap kelembagaan
masyarakat pembudidaya ikan. Melalui UPP yang merupakan gabungan
organisasi kelompok pembudidaya ikan ini, diharapkan program
pembangunan perikanan budidaya di Kabupaten Tabanan bisa berjalan
secara efektif dan efisien.
5. Bangun Praja Club
18
Komitmen dan kebijakan Bupati N. Adi Wiryatama di bidang
pembangunan perikanan dan kelautan juga diwujudkan melalui
pembentukan Bangun Praja Club (BPC), yakni kelompok pemancingan ikan
yang anggotanya terdiri dari para pejabat dan anggota DPRD. BPC yang
diketuai langsung oleh Bupati
Tabanan ini, dibentuk pada awal tahun
2002 untuk sarana rekreasi bagi para
pejabat sekaligus sarana sosialisasi
tentang pelestarian ikan di perairan
umum dan lingkungan hidup. Hal ini
bisa dimaklumi karena pada awalnya
kegiatan pemancingan BPC ini
dilakukan di perairan umum seperti di
danau, sungai dan saluran irigasi.
Melalui pemancingan di
perairan umum tersebut, masyarakat
dihimbau agar bisa menjaga dan melestarikan ikan yang ditebarkan secara
berkala oleh Dinas Perikanan dan Kelautan dalam rangka restocing supaya
bisa berkembang biak di alam sehingga ke depan setelah besar bisa
dipancing bersama masyarakat. Lewat kegiatan BPC ini, Bupati Tabanan
juga sering menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan perairan
danau, saluran irigasi maupun sungai demi kelestarian lingkungan hidup.
Selain memancing di perairan umum, anggota BPC juga secara
berkala mengadakan kegiatan pemancingan di kolam memenuhi undangan
dari para kelompok pembudidaya ikan dan kelompok masyarakat lainnya
yang menggelar kegiatan lomba mancing untuk penggalian dana kas
kelompok atau dana pembangunan di desa. Ketika memancing di kolam,
19
Bupati Tabanan ketika memberikan sambutannya selalu menyempatkan diri
melakukan sosialisasi dan himbauan tentang pelestarian ikan di perairan
umum kepada masyarakat. Langkah BPC memancing di kolam pemancingan
ini, akhirnya menimbulkan fenomena tersendiri di Kabupaten Tabanan
karena banyak masyarakat yang akhirnya menyukai kegiatan memancing.
Selain itu, kolam pancing di Kabupaten Tabanan juga bermunculan. Baik
yang dikelola oleh perorangan, kelompok pembudidaya ikan maupun
kelompok masyarakat lainnya.
Banyaknya kolam pancing yang bermunculan di Kabupaten Tabanan
akhirnya menjadi pangsa tersendiri bagi kelompok pembudidaya ikan di
Kabupaten Tabanan. Seiring makin ramainya kegiatan lomba mancing, baik
yang diikuti oleh BPC atau masyarakat luas, usaha perikanan budidaya di
20
sawah, kolam, saluran irigasi dan jakapung juga semakin berkembang.
Demikian juga halnya dengan kegiatan usaha pembenihan ikan. Masing-
masing segmen usaha budidaya tersebut akhirnya berkembang dan saling
bersinergi karena makin lancarnya pemasaran ikan ke kolam pancing yang
hampir setiap minggu mengadakan lomba.
Setelah bertahun-tahun mengadakan kegiatan memancing ikan air
tawar, Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama saat meresmikan beroperasinya
kembali BBI Pesiapan pada bulan Februari 2007 lalu juga mencetuskan ide
untuk menggelar kegiatan pemancingan di laut dengan BPC, kelompok
nelayan dan pelaku pariwisata. Lomba mancing di laut yang rencananya
digelar bulan April 2007 ini, menurut Bupati Wiryatama dimaksudkan untuk
mensosialisasikan penggunaan alat tangkap pancing di kalangan nelayan
yang belakangan sudah jarang dimanfaatkan nelayan untuk menangkap ikan
di laut. Selain itu, kegiatan memancing ikan di laut yang akan diikuti juga
oleh wisatawan manca negara ini, rencananya akan dijadikan even tahunan
sebagai wisata mancing di Tabanan untuk menggairahkan pariwisata.
6. Bursa ikan
Seiring bermunculannya
kolam pancing dan berkembangnya
budidaya ikan di Kabupaten Tabanan,
para pembudidaya ikan pada tahun
2002 sempat mengalami masalah
sulitnya memasarkan ikan. Hal ini
bisa dimaklumi karena pada saat yang
bersamaan banyak masuk ikan dari
21
luar daerah Tabanan yang memasok kebutuhan kolam pancing. Terkait
permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan ini, Bupati
Tabanan menawarkan gagasan agar Dinas Perikanan dan Kelautan
bekerjasama dengan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Ikan Mas dan
kelompok pembudidaya menggelar bursa ikan di halaman kantor bupati.
Kegiatan bursa ikan ini, selain membantu memperlancar pemasaran
ikan juga sekaligus sebagai sarana untuk mensosialisasikan gerakan makan
ikan di kalangan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan.
Animo pejabat dan pegawai ternyata sangat besar sehingga kegiatan bursa
ikan ini secara berkala pada awal bulan digelar di halaman kantor Bupati
Tabanan. Sedangkan pada hari-hari biasa, kegiatan bursa ikan ini dilakukan
berkeliling dari satu instansi ke instansi lain. Namun setelah beroperasinya
BBI Pesiapan, kegiatan bursa ikan dilaksanakan di BBI Pesiapan sehingga
bisa dimanfaatkan secara leluasa oleh masyarakat setiap waktu.
7. Pelestarian Perairan Umum
Komitemen Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama terhadap pelestarian
perairan umum dan
lingkungan, tidak
hanya dilakukan
melalui sosialisasi
di tempat
pemancingan ikan
dengan melibatkan
BPC. Namun juga
dilakukan melalui
22
seruan lewat surat yang ditujukan kepada camat, kepala desa dan bendesa
(pimpinan) adat untuk disosialisasikan ke masyarakat. Surat Seruan Bupati
Tabanan Nomor: 523.11/654/DPK, tanggal 3 Desember 2001 ini,
dikeluarkan oleh Bupati Tabanan karena masih adanya penangkapan ikan di
peraiaan umum dengan bahan terlarang di sejumlah wilayah desa di
Kabupaten Tabanan.
Seruan Bupati Tabanan ini intinya berisi himbauan kepada seluruh
masyarakat untuk melestarikan sumberdaya perikanan dan kelautan dengan
menerapkan dan ikut mensosialisasikan Undang-undang dan Peraturan yang
berkaitan dengan pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan yaitu
antara lain tidak menggunakan alat dan bahan yang terlarang serta tidak
mencemari dengan limbah-limbah yang berbahaya serta mengajak seluruh
masyarakat untuk melakukan penebaran ikan (restocking) dan budidaya ikan
di perairan umum ( sungai,saluran irigasi,embung,dan danau).
Selain melalui surat seruan, beberapa kali Bupati Tabanan juga
terjun langsung di lapangan melakukan penebaran ikan di peraiaran umum
seperti di Danau Beratan, Embung (Bendungan) Telaga Tunjung dan
perairan umum lainnya dengan melibatkan pejabat dan masyarakat.
Pada tahun 2006 lalu, Bupati
Tabanan secara khusus juga
memerintahkan Dinas Perikanan dan
Kelautan Tabanan memasang bill
board di sejumlah tempat strategis
tentang larangan penangkapan ikan
dengan bahan terlarang di peraiaran
umum dan laut.
23
Larangan penangkapan ikan dengan bahan terlarang sebagai salah
satu upaya untuk melestarikan perairan umum di Kabupaten Tabanan
tersebut, atas usul dan saran Bupati Tabanan di masa kepemimpinannya
periode pertama juga sudah dimasukkan dalam pasal di Perda Kabupaten
Tabanan No.12 tahun 2002 tentang Ketertiban Umum.
8. Uji Coba Budidaya Ikan
N. Adi Wiryatama sebagai anak seorang petani di Dusun/banjar
Angsri, Desa Tegeh, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, selain
memiliki hobi memancing juga memiliki hobi bertani dan memelihara ikan
di kolam. Ketika pulang ke kampung halamannya, kegiatan memberi makan
ikan yang dipelihara di beberapa petak kolam masih sering dilakukannya
sendiri.
Namun mengingat kesibukannya sebagai Bupati Tabanan, N Adi
Wiryatama pulang ke kampung halaman tidak bisa dilakukannya setiap hari.
Oleh karena itu, untuk mengingatkan kampung halaman serta menyalurkan
hobinya memelihara ikan, N. Adi Wiryatama ketika menjabat Bupati
Tabanan kali pertama lantas membangun dua petak kolam kecil di depan dan
belakang rumah jabatannya di komplek kantor bupati. Ketika rumah
dinasnya tersebut direnovasi dan harus pindah ke rumah dinas di komplek
perumahan dinas pejabat Pemkab Tabanan di Desa Wanasara, Tabanan,
saluran irigasi yang ada di samping rumah dinas tersebut juga dimanfaatkan
oleh N. Adi Wiryatama untuk memelihara ikan karper, lele dan udang galah
dengan sistem sekat berjeruji.
Demikian juga ketika Bupati Wiryatama berada di kantornya,
hobinya memelihara dan memandang ikan tetap bisa tersalurkan karena di
depan bagian depan kantornya sengaja dibuatkan kolam memanjang yang
24
ditebari ikan nila merah dan koi. Sedangkan di bagian lobi dipajang dua
buah akuarium untuk ikan hias.
Kegiatan memelihara ikan yang dilakukan oleh N. Adi Wiryatama
tersebut juga merupakan salah satu peranan dan komitmen Bupati Tabanan
untuk memberikan contoh sekaligus sebagai sarana promosi untuk
menggalakkan perikanan budidaya di Kabupaten Tabanan.
Dalam beberapa kali
kunjungannya ke luar daerah,
Bupati N. Adi Wiryatama juga
sering menyempatkan diri untuk
mengunjungi sentra perikanan
budidaya seperti yang pernah
dilakukannya di Cina, Singapura
dan beberapa daerah di Indonesia. Dari hasil kunjungannya ini, teknik budi
daya yang diterapkan oleh pembudidaya setempat, ada kalanya diterapkan
di Kabupaten Tabanan setelah dilakukan uji coba terlebih dulu secara
langsung di kolamnya atau melalui Dinas Perikanan dan Kelautan.
Beberapa uji coba budi daya ikan yang pernah dilakukan oleh Bupati
Tabanan di antaranya
adalah budidaya ikan nila
di jakapung, pembenihan
ikan karper dan nila di
kolam rumah dinasnya
serta uji coba budi daya
ikan karper, lele dan udang
galah di saluran irigasi .
25
Pada awal tahun 2007 ini, Bupati Tabanan juga tengah mengadakan uji coba
pembenihan lobster air tawar (Cherax) dalam wadah akuarium.
Pada tahun 2006 lalu, sepulang dari kunjungan kerjanya di Solo
(Jawa Tengah), Bupati Tabanan juga mendatangkan 10.000 ekor benih patin
untuk diuji coba budidayanya di BBI Bolangan. Sebelum ada uji coba ini,
budidaya ikan patin memang belum berkembang di Tabanan. Namun setelah
dilakukan uji coba dan hasilnya menggembirakan, budi daya ikan patin
akhirnya dikenal dan mulai berkembang di masyarakat.
Hasil uji coba budidaya ikan yang dilakukan oleh Bupati Tabanan
tersebut memang sering disosialisasikan kepada masyarakat dan
pembudidaya ikan dalam berbagai kesempatan. Baik dalam pertemuannya
secara langsung kepada masyarakat maupun melalui media massa yang
meliputnya ketika Bupati Tabanan mengunjungi lokasi uji coba atau
melakukan panen ikan dari hasil uji coba tersebut.
9. Peduli Nelayan
Kepedulian Bupati Tabanan
N. Adi Wiryatama kepada
nelayan ternyata tidak hanya
melalui kegiatan lomba
mancing di laut yang akan
digelar April 2007. Pada
waktu-waktu sebelumnya,
Bupati Tabanan juga
menunjukkan perhatian dan kepeduliannya kepada nelayan. Di antaranya
dengan memberi bantuan alat penangkap ikan berupa jaring dan mesin
tempel perahu serta alat pendeteksi ikan “Fish Finder” kepada kelompok
26
nelayan. Selain itu, pembangunan TPI (Tempat Pendaratan Ikan) di Pantai
Yeh Gangga dan Pantai Soka, juga merupakan bentuk kepedulian lain
Bupati Wiryatama terhadap para nelayan.
Pembentukan USP (Usaha Simpan Pinjam) Swamitra Mina pada
Koperasi Tani Panca Satya yang merupakan LEPP-M3 (Lembaga Ekonomi
Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina) juga merupakan salah satu
kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama untuk pemberdayaan nelayan.
LEPP-M3 USP Swamitra Mina, Koperasi Tani Panca Satya yang sudah
sudah berbadan hukum ini, diharapkan ke depan dapat berfungsi sbagai
lembaga yang dapat membantu pengembangan usaha budidaya perikanan.
10. Wisata Perikanan
Sesuai dengan komitmennya membangun pertanian dalam arti luas
yang disinergikan dengan pariwisata dan budaya, Bupati Tabanan pada
tahun 2003 lalu juga telah mencetuskan gagasannya untuk membangun areal
pemancingan ikan di Danau Beratan, Bedugul yang disinergikan dengan
27
budidaya ikan di jakapung sebagai wisata perikanan. Demikian juga
kebijakannya mengijinkan pembangunan art shop serta warung ikan bakar di
pantai Soka, Selemadeg Barat juga merupakan upaya untuk menggairahkan
wisata perikanan atau bahari.
Selain itu, ketika Embung (Bendungan) Telaga Tunjung di Meliling,
Kerambitan diresmikan operasionalnya awal tahun 2007, Bupati Tabanan
juga mencanangkan ke depan akan menjadikan sebagian wilayah embung ini
menjadi lokasi budidaya jakapung dan areal pemancingan ikan untuk
menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Embung Telaga
Tunjung. Sebagai langkah awal untuk pengembangan budidaya ikan dan
wisata mancing, Bupati Tabanan telah menebarkan benih karper, tawes dan
nila sejumlah 18.000 ekor.
28
III. PERKEMBANGAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Bali
yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di utara, sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, Selatan dengan Samudera
Indonesia dan Timur dengan Kabupaten Badung. Dari Kota Denpasar
sebagai Ibu Kota Propinsi Bali, Ibu Kota Tabanan berjarak sekitar 35 Km
kearah Barat. Secara Geografis Kabupaten Tabananterletak pada posisi 144o
54” 52
” – 150
o 12
” 57
” Bujur Timur dan 8
o14
”30
”– 8 8
” 07
” Lintang Selatan.
Luas wilayah Kabupasten Tabanan tercatat 839,33 km2 yang terbagi atas 10
wilayah kecamatan masing-masing, Kecamatan Tabanan yang luasnya 51,40
km, Kediri (53,60 km2), Marga ( 44,98 km2 ), Baturiti (99,17 km2 ),
Penebel (141,98 km2 ), Kerambitan (42,39 km2 ), Selemadeg Barat,
Selemadeg dan Selemadeg Timur (226,98 km2 ), dan Kecamatan Pupuan
dengan luas 179,33 km2
.
Topografi wilayah
Kabupaten Tabanan
sebagian besar berupa
daratan yang landai,
berbukit dan gunung.
Sebagai wilayah yang
berbatasan dengan
Samudera Indonesia, Kabupaten Tabanan memiliki garis pantai sepanjang
35 km yang terbentang dari Timur ke Barat mulai dari pantai Nyanyi,
Kecamatan Kediri sampai di pantai Yeh Leh, Kecamatan selemadeg Barat.
#
#
#
#
#
#
#
#
Pupuan
Selemadeg
Penebel
Baturiti
Kediri
Marga
TabananKerambitan
8°35'
8°25'
8°15'114°55' 115°5' 115°15'
PETA LAHAN POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA
PERIKANAN
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
3 0 3 6
Kilometer
U
TB
S
Danau
Hutan
Kebun/Perkebunan
Tegalan/tanah kosong
Pemukiman
Sawah tidak potensi
Semak/Belukar
Legenda:
Lahan potensi
Batas desa
Batas kecamatan
# Kota kabupaten
# Kota kecamatan
29
Sebagai daerah pertanian, Kabupaten Tabanan juga memiliki potensi
Perikanan yang beragam, baik potensi wilayah, sumber daya alam dan
kelautan. Ketersediaan sumber mata air yang banyak dan aliran sungai yang
mengalir sepanjang tahun juga kondisi perairannya yang relatif rendah
pencemaran telah mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis
perikanan air tawar dalam bentuk budi daya ikan di kolam, sawah, saluran
irigasi maupun pengembangan budidaya ikan di jakapung ( jaring kantong
apung ) di Danau Beratan, Bedugul. Potensi pengembangan budidaya ikan
air tawar seluas 12.556,65 ha, kolam air tenang seluas 2002,14 ha, saluran
irigasi sepanjang 114,39 km dan budidaya Jakapung seluas 20 ha.
Sedangkan potensi kelautannya dimanfaatkan melalui usaha penangkapan
ikan, pengolahan ikan dan usaha pemanfaatan potensi pantai sebagai objek
wisata.
1. Perkembangan Produksi Perikanan
Berdasarkan hasil-hasil produksi yang diperoleh dari berbagai jenis
kegiatan baik perikanan budidaya air tawar maupun perikanan tangkap,
jumlah produksi ikan konsumsi yang dicapai pada tahun 2006 sebesar
1.055 ton senilai Rp.24.802.8000.000. Dibanding tahun sebelumnya
mengalami peningkatan jumlah 1,5 ton atau sekitar satu .persen, sedangkan
nilainya meningkat Rp 5.911.600.000 atau sekitar 0,76 persen.
2. Perkembangan Produksi Benih
Sedangkan mengenai produksi benih ikan dari berbagai jenis
komoditas perikanan yang ada di Kabupaten Tabanan, pada tahun 2006
produksinya telah mencapai sebesar 9.424.000 ekor meningkat sekitar 0,98
persen dibanding tahun sebelumnya yang sejumlah 9.240.000 ekor.
30
Sedangkan nilainya meningkat 0,98 persen dari Rp 92.400.000 .menjadi Rp
94.240.000
Jumlah produksi benih tersebut di atas dihasilkan oleh 3 (tiga) unit
Balai Benih Ikan (BBI Dinas), 1 (satu) Unit RCP, 6 (enam) unit KPI dan 104
Unit Perbenihan Ikan Rakyat (UPR) yang akeberadaannya tersebar di 10
Kecamatan di Kabupaten Tabanan.
3. Perkembangan Dinamika Kelompok
Untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan Perikanan dan
Kelautan di Kabupaten
Tabanan, tidak bisa
dilepaskan dari peranan
Institusi/Kelembagaan
Pembudidaya
Ikan/Nelayan yang sampai
saat jumlahnya mencapai
254 kelompok yang
keberadaannya tersebar di
10 Kecamatan. Dibanding tahun sebelumnya terjadi peningkatan atau
tambahan tujuh kelompok atau sekitar 4,49 persen.
4. Perkembangan Pengelolaan Perikanan Laut
Kabupaten Tabanan memiliki potensi sumber Perikanan laut yang
keberadaannya tersebar di 6 Kecamatan, dengan panjang garis pantai + 35
km, yang terbentang dari Timur (Pantai Nyanyi Kec. Kediri) ke Barat
(Pantai Yeh Leh, Kec. Selemadeg Barat).
31
Potensi Perikanan Laut memang belum dilakukan pemanfaatan
secara optimal, namun sejak digulirkan Program PEMP tahun 2001,
masyarakat pesisir di Kabupaten mulai aktif memanfaatkan potensi
perikanan yang ada.
Adapun keberadaan Sarana
dan prasarana perikanan laut di
Kabupaten Tabanan berupa armada
penangkapan ikan total sejumlah 254
buah dengan perincian berupa
jukung/perahu dengan motor tempel
sejumlah 207 unit dan jukung/perahu
tanpa motor tempel sejumlah 47 unit. Sedangkan sarana penangkapan ikan
yang dimiliki oleh nelayan di Kabupaten Tabanan total sejumlah 5.149 unit
dengan perincian alat tangkap berupa jaring 2.539 unit, bubu 1.295 unit dan
alat tangkap lainnya 1.315 unit.
5. Perkembangan PEMP
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) merupakan
program unggulan Departemen Kelautan dan Perikanan RI yang
dilaksanakan sejak tahun 2000. Proyek yang dananya bersumber dari
Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Energi (PPD-SE) ini,
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir melalui penguatan
kelembagaan sosial ekonomi, penguatan modal dan peningkatan kualitas
sumber daya pesisir dan laut secara optimal dengan tetap mengedepankan
prinsip-prinsip pelestariannya.
Saat pertama kali dicanangkan, secara nasional PEMP baru
dilaksanakan di 26 Kabupaten yang tersebar di 7 Propinsi. Tahun 2003
32
PEMP telah berkembang dan dilaksanakan di 126 Kabupaten pada 30
Propinsi di Indonesia.Di Kabupaten Tabanan PEMP dilaksanakan kali
pertama tahun 2001 mendapat alokasi dana Rp 471,4 juta untuk modal kerja,
pengadaan 24 unit mesin tempel perahu, 6 unit jukung dan alat tangkap ikan
lainnya bagi enam kelompok nelayan di Kecamatan Tabanan dan
Selemadeg.
Tahun 2003 program PEMP
kembali dilaksanakan di Kabupaten
Tabanan yang meliputi 4 Kecamatan
dengan melibatkan 10 kelompok
nelayan. Perinciannya di Kecamatan
Kediri 2 kelompok, Kerambitan 3
kelompok, Selemadeg Timur 3
kelompok dan Selemadeg Barat 2
kelompok. Dana PEMP tahun 2003
sejumlah Rp 620 juta yang
dialokasikan untuk modal kerja Rp
82,927 juta, pengadaan mesin tempel 36 unit dan jaring 926 unit.
Berikutnya, tahun 2005 kembali Kabupaten Tabanan menerima dana
PEMP sejumlah Rp 1.005.785.000 yang dijaminkan sebagai kredit (cash
coleteral) yang diperuntukkan bagi nelayan, pengolah ikan, pengepul ikan
dan pelaku wisata bahari yang ada di enam kecamatan dan 10 desa pesisir di
Kabupaten Tabanan. Tahun 2006 lalu, melalui APBN Perubahan Tabanan
kembali menerima dana PEMP sejumlah Rp 550 juta untuk memberdayakan
masyarakat pesisir.
33
6. Perkembangan Tingkat Konsumsi Ikan
Sejalan dengan peningkatan produksi, tingkat konsumsi
ikan/kapita/tahun di Kabupaten Tabanan dari tahun ke tahun juga
menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2006 tingkat konsumsi ikan
masyarakat Kabupaten Tabanan mencapai 20,2 kg/kapita/tahun atau
mengalami peningkatan sebesar 0,2 kg/kapita/tahun dibandingkan dengan
tingkat konsumsi ikan/kapita/tahun dalam tahun 2005.
7. Perkembangan Bursa Ikan
Sejak dicanangkannya kegiatan Bursa Ikan yaitu Gerakan membeli
ikan di kalangan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan oleh
Bapak Bupati pada bulan September 2002, maka melalui kegiatan Bursa
Ikan telah dirasakan manfaatnya secara nyata yaitu membantu memasarkan
produksi ikan yang dihasilkan oleh para pembudidaya ikan di Kabupaten
Tabanan.
Mengingat dampak
positif tersebut, kegiatan
Bursa Ikan tetap
dilaksanakan melalui
kerjasama antara Kelompok
Pembudidaya ikan dengan
KPN Ikan Mas Dinas
Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Tabanan, yang
siap menerima order dan menghantarkan ke masing-masing Kantor, Dinas,
Badan dan instansi lain. Pada tahun 2006, dari kegiatan Bursa Ikan bisa
terpasarkan ikan sejumlah 3.096 ton senilai Rp. 49.507.000 meningkat
34
jumlahnya 1.746 ton atau sekitar 129 persen dan nilainya 144 persen
dibanding tahun sebelumnya
Saat ini KPN Ikan Mas yang bekerjasama dengan BBI Pesiapan dan
kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan tetap melayani
masyarakat yang ingin membeli ikan gurami, karper dan lele. Selain melalui
kegiatan Bursa Ikan, para pembudidaya ikan dan nelayan juga banyak yang
memasarkan ikan hasil produksinya secara langsung ke pemilik kolam
pancing atau ke pasar yang ada di Kabupaten Tabanan maupun yang ada di
Denpasar dan sekitarnya.
8. Kegiatan Lomba Mancing
Selain pemasaran ikan ke pasar atau melalui bursa ikan,
pembudidaya ikan banyak juga yang memasarkan produksinya langsung ke
kolam pancing yang jumlahnya cenderung meningkat sejak diadakannya
Lomba Mancing Bangun Praja yang digagas oleh Bupati Tabanan pada
tahun 2001. Selain untuk menyerap produksi, lomba mancing ini juga
merupakan sarana sosialisasi terhadap pelestarian ikan di perairan umum dan
pelestarian lingkungan hidup.
Pada tahun 2006,
jumlah kolam pancing yang
ada di Kabupaten Tabanan
tercatat sejumlah 46 unit
dengan luas areal mencapai
2.543 M2 yang dikelola oleh
perorangan, kelompok
pembudidaya ikan maupun
35
kelompok masyarakat lainnya. Jauh meningkat dibanding tahun 2002,
ketika kali pertama BPC terbentuk.
9. Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP)
Penerbitan Surat Ijiun Usaha Perikanan (SIUP) untuk Pembinaan
dan Pengembangan Kegiatan Usaha Perikanan dan Kelautan di kabupaten
Tabanan, pelaksanaannya baru ditangani sejak tahun 1994 dengan
berpedoman pada Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 17/1991 tentang
Perijinan Usaha Perikanan. Dan untuk pelaksanaan opersaional di
Kabupaten Tabanan atas dasar Keputusan Bupati Tabanan Nomor 22/1996
tentang Ijin Usaha Perikanan di Kabupaten Tabanan.
Pada tahun 2002 telah dikeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Tabanan Nomor 26 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Usaha Perikanan serta
telah ditinjaklanjuti dengan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 613 Tahun
2002 tentang Struktur dan Besarnya Tarif, Tata Cara Permohonan dan
Pembayaran Retribusi Usaha Perikanan.
Perkembangan penerbitan Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP) di
Kabupaten Tabanan dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat.
Pada tahun 2006 SIUP yang diterbitkan sejumlah 79 buah meningkat 163
persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 30 buah SIUP.
10. Perkembangan Sumberdaya Manusia
Dalam pembangunan Perikanan dan Kelautan diperlukan
sumberdaya manusia yang memiliki ketrampilan, beretos kerja tinggi,
produktif, maju, efesien, profesional dan mempunyai kemampuan
kewirausahaan sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas
kesempatan kerja. Sehubungan dengan hal tersebut, guna meningkatkan
36
kualitas sumberdaya aparatur dan masyarakat, pada tahun 2006, Dinas
Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Tabanan
telah menyelenggaran
pelatihan-pelatihan
teknis dan mengirim
para petugas dan petani
untuk mengikuti
kegiatan pelatihan-
pelatihan seperti :
A. Pelatihan bagi Pembudidaya Ikan/Nelayan/Pengolah
Pelatihan Proksimas Gurami di Kelompok Mina Asri, Br.
Cibukan, Desa Bajera, Kec.Selemadeg, dengan jumlah peserta
20 orang.
Pelatihan Proksimas Karper di Kelompok Mina Beji Lestari,
Br. Peneng, Ds. Mekar Sari, Kecamatan Baturiti, dengan
jumlah peserta 20 orang
Pelatihan Teknis Pembudidaya Udang Galah, di Kabupaten
Tabanan, dengan jumlah peserta 40 orang
Pelatihan Teknis Pembudidaya Ikan Gurami, di Kabupaten
Tabanan, dengan jumlah peserta 40 orang
Pelatihan Teknis Pembudidaya Ikan Nila, di Kabupaten
Tabanan, dengan jumlah peserta 40 orang
Pelatihan Teknis Mina Padi, di Kabupaten Tabanan, dengan
jumlah peserta 40 orang
37
Pelatihan Teknis Pembudidaya Ikan Lele, di Kabupaten
Tabanan, dengan jumlah anggota 40 orang.
B. Pelatihan/Diklat bagi Petugas
Pelatihan Teknis Pembudidaya Ikan Nila, di Kabupaten
Tabanan, dengan jumlah peserta 40 orang
Diklat Dasar I Perikanan bagi Petugas Angkatan I, di BPPP
Banyuwangi, dengan jumlah peserta 1 orang
Diklat Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Bagi Petugas di
BPPP Banyuwangi, dengan jumlah peserta 1 orang
Diklat Fungsional PPL Prikanan dan Kelautan di Universitas
Udayan, Denpasar dengan jumlah peserta 6 orang.
Diklat Tenis Pembesaran Udang Galah bagi Petugas di BPPP
Banyuwangi, dengan jumlah peserta 2 orang
Selain melalui pelatihan-pelatihan, Pemkab Tabanan melalui Dinas
Perikanan dan Kelautan juga selalu memberikan dukungan terhadap pegawai
dan staf yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan formalnya. Keragaan
SDM pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah Pegawai : 101 Orang
b. Jenis Kelamin
- Laki-laki : 88 orang
- Perempuan : 13 orang
c. Tingkat Pendidikan
- Strata Dua (S2) : 7 orang
- Strata Satu (S1) : 31 orang
38
- Sarjana Muda : 14 orang
- SLTA : 45 orang
- SLTP : 3 orang
- Sekolah Dasar : 2 orang
Jumlah : 102 orang
d. Status Kepegawaian
- PNSD : 86 orang
- Tenaga Harian Daerah : 11 orang
- Tenaga Harian Proyek : 5 orang
Jumlah : 102 orang
e. Pejabat Struktural, Fungsional dan Staf
(1). Pejabat Struktural :
Eselon II : 1 orang
Eselon III : 5 orang
Eselon IV : 25 orang
Jumlah : 31 orang
(2). Pejabat Fungsional : 24 orang
(3). Staf
Staf Bagian Tata Usaha : 19 orang
Staf Bagian Perencanaan dan Pelaporan : 3 orang
Staf Bidang Pengembangan Pesisir dan Kelautan : 4 orang
Staf Bidang Pengembangan Usaha dan Produksi : 3 orang
Staf Bidang Pengembangan Sumberdaya : 3 orang
Staf Unit BBI Bolangan : 8 orang
Staf Unit BBI Penebel : 2 orang
Staf Unit BBI Meliling : 2 orang
39
Staf Unit BBI Pesiapan : 3 orang
Staf UPTD Kecamatan Marga : 1 orang
Staf UPTD Kecamatan Selemadeg : 1 orang
f. Keragaan Pangkat/Golongan
(1). Golongan IV
Golongan IV/a : 4 orang
Golongan IV/b : 1 orang
Golongan IV/c : 1 orang
(2). Golongan III
Golongan III/a : 9 orang
Golongan III/b : 19 orang
Golongan III/c : 11 orang
Golongan III/d : 24 orang
(3). Golongan II
Golongan II/a : 3 orang
Golongan II/b : 2 orang
Golongan II/c : 4 orang
Golongan II/d : 7 orang
(4). Golongan II
Golongan I/a : - orang
Golongan I/b : - orang
Golongan I/c : 1 orang
Golongan I/d : - orang
(5). Harian Daerah : 10 orang
(6). Tenaga Harian Proyek : 5 orang
g. Agama
- Hindu : 98 orang
40
- Islam : 3 orang
- Kristen : 1 orang
11. Perkembangan Pelestarian Sumberdaya Perikanan
Dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup,
khususnya menjaga, memelihara, membina, mengembangkan serta
melestarikan sumberdaya hayati yang ada di perairan umum seperti sungai,
bendungan/empang, danau, saluran irigasi, parit dan tempat-tempat hidup
ikan lainnya serta selaras dengan jiwa Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan
Hidup, Peraturan Daerah
Propinsi Bali Nomor 03
Tahun 1985 mengenai
Perlindungan Ikan dan
Perda Tabanan No.12
tahun 2002 tentang
Ketertiban Umum,
Bupati Tabanan juga
telah mengeluarkan
Surat Seruan Nomor: 523.11/654/DPK, tanggal 3 Desember 2001 yang
ditujukan kepada para Camat, Kepala Desa, Bendesa Adat di seluruh
Kabupaten Tabanan untuk selalu menjaga, memelihara dan melestarikan
peraiaran umum dan lingkungan hidup.
Dinas Perikanan dan Kelauatan Kabupaten Tabanan menindaklanjuti
peraturan dan seruan tersebut dengan langkah-langkah nyata seperti antara
lain :
41
1. Melakukan sosialisasi pelestarian peraiaran umum dan
lingkungan hidup melalui penyuluhan oleh PPL Perikanan
dan petugas teknis lainnya.
2. Mengadakan pemasangan papan larangan penangkapan ikan
dengan bahan berbahaya di sejumlah tempat strategis.
3. Mendukung kegiatan lomba mancing yang dilaksanakan oleh
Bangun Praja, Kelompok Pembudidaya ikan dan kemlompok
masyarakat lainnya.
4. Membentuk Pokmaswas yang anggotanya para nelayan
5. Membudidayakan dan/atau menebar ikan (Restocking) baik di
sungai, bendungan, danau, parit, saluran irigasi, laut dan
perairan umum lainnya.
6. Melaksanakan gerakan kebersihan secara rutin.
Khusus mengenai kegiatan penebaran ikan di perairan umum
(Restocking) yang ditujukan untuk memperkaya dan melestarikan sumber
daya ikan, pada tahun 2006 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Tabanan telah melaksanakan penebaran benih ikan di perairan umum
(Restocking) sebanyak 1.750.000 ekor.
12 . Perkembangan Alokasi Anggaran
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan sebagai lembaga
teknis, dari tahun ke tahun menerima alokasi anggaran yang cenderung
meningkat. Baik itu anggaran untuk belanja langsung maupun tidak
langsung.
Berdasarkan Peraturan Bupati Tabanan Nomor : 12 Tahun 2006,
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
42
Anggaran 2006 tanggal 5 April 2006 maka Dinas Perikanan dan Kelautan
mendapat alokasi dana belanja langsung belanja tidak langsung.
Secara keseluruhan pada tahun anggaran 2006, Dinas Perikanan dan
Kelauatan Tabanan menerima alokasi dana pembangunan sebesar Rp
5.911.808.500 yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan
APBN dengan perincian sebagai berikut :
1. Alokasi Anggaran Pembangunan
1.1. APBD Kabupaten Tabanan Rp 3.708.416.000
a. PelestarianSumberdayaPerikanan (Restocking) : Rp. 300.650.000
b. Pelatihan Teknis Perikanan dan Kelautan : Rp. 116.625.000
c. Gerakan Makan Ikan : Rp. 85.595.000
d. Perencanaan dan Evaluasi Program
Pembangunan Perikanan dan Kelautan : Rp 47.254.500
e. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Perikanan Air Tawar : Rp. 461.450.000
f. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan : Rp. 51.625.000
g. Pembangunan dan Pengadaan Sarana
dan prasarana BBI : Rp.2.405.761.000
h. Pemberdayaan Unit Perbenihan
Se-Kabupaten Tabanan : Rp. 149.705.500
i. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir : Rp. 89.750.000
1.2. APBD Provinsi Rp 72.392.500.000
a. Sarana UPR untuk Ikan Karper : Rp. 32.517.500
b. Monev Pengolahan dan Pelestarian
43
Perairan Umum : Rp. 20.000.000
c. Pengembangan Minapadi : Rp. 19.875.000
1.3. APBN/DAK/DEKON Rp 2.131.000.000
a. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Rp. 121.000.000,00
b. Pembinaan Ekspor, peningkatan daya saing,
promosi, penerobosan pasar terorganisir dan
pengendalian import Rp. 34.000.000,00
c. Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Rp. 6.000.000,00
d. Pembangunan dan Pengadaan Sarana
Prasarana BBI Rp. 1.970.000.000
13 . Perkembangan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain menerima alokasi anggaran belanja, Dinas Perikanan dan
Kelauatan juga menerima target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dari
tahun ke tahun nilainya meningkat. Pada tahun 2006 PAD yang ditergetkan
sejumlah Rp 34.408.200 yang dapat direalisasikan sejumlah Rp 34.710.700
atau sekitar 100,88 persen dari target.
14. Pembangunan Balai Benih Ikan
Dalam rangka memenui kebutuhan benih ikan di Kabupaten
Tabanan pada khususnya, maka pada TA. 2004 sampai dengan TA. 2005,
telah dibangun Balai Benih Ikan yang dananya bersumber dari DAK Non
DR dan Dana Pendamping dari APBD Kabupaten Tabanan dengan jumlah
dana sebesar Rp 3.850.000.000,00 (tiga milyar delapan ratus lima puluh juta
rupiah), dengan uraian sebagai berikut :
44
a. TA 2004 dengan jumlah dana sebesar Rp 2.772.000.000,00
- Pembangunan BBI Bolangan Unit I
- Rehabilitasi BBI Bolangan Unit II
- Rehabilitasi BBI Penebel
- Rehabilitasi BBI Meliling
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Perikanan
b. TA 2005 dengan jumlah dana sebesar Rp 1.078.000.000,00
- Pembangunan BBI Bolangan Unit III
- Melanjutkan Pembangunan BBI Bolangan Unit I
- Melanjutkan Rehabilitasi BBI Bolangan Unit II
- Melanjutkan Rehabilitasi BBI Penebel
- Melanjutkan Rehabilitasi BBI Meliling
- Pengadaan Sarana Pengolahan Ikan
- Pengadaan Sarana Penangkapan Ikan
Sedangkan pada tahun 2006 dibangun Balai Benih Ikan Pesiapan dan
Pembangunan Lanjutan BBI Bolangan,yang dananya bersumber dari DAK
dan Dana Pendamping dari APBD Kabupaten Tabanan dengan jumlah dana
sebesar Rp 2.167.000.000 yang dialokasikan untuk:
1. Pembangunan lanjutan BBI Pesiapan berupa :
- Pembangunan kantor
- Pembangunan Gudang dan Rumah Jenset
- Pembangunan Gedung Laboratorium
- Pembangunan Bangsal Pembenihan
- Pembangunan Bangsal pemberokan dan Ruang Serba Guna
45
- Pembangunan Kolam, Bak Filter dan Saluran Air
- Pemasangan Pipa Jaringan Irigasi
- Pemasangan Pagar Tembok Kawat Berduri dan Penataan Halaman
2. Pembangunan lanjutan BBI Bolangan berupa:
- Penurapan Kolam, Pembuatan Bak Pemberokan, Pagar Tembok,
Gudang Pupuk dan Penataan Halaman
46
IV. K E S I M P U L A N
Berdasarkan uraian tesebut di atas, dapat disimpulkan pembangunan
perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan di bawah kepemimpinan
Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama telah menunjukkan perkembangan dan
hasil yang menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin eksis dan
berkembangnya Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai lembaga teknis dan
makin bergairahnya para pembudidaya ikan dan nelayan menekuni
usahanya.
Berkembangnya pembangunan perikanan dan kelautan, khususnya
dalam bidang budidaya perikanan di Kabupaten Tabanan hingga saat ini
tidak bisa dilepaskan dari peranan, komitmen dan kebijakan Bupati Tabanan
N. Adi Wiryatama, S.Sos, M.Si selama ini.
Beberapa jenis kegiatan budidaya perikanan yang telah berkembang
di Kabupaten Tabanan di antaranya adalah telah terwujudnya sentra-sentra
pembangunan Komoditas Ikan Gurami melalui sistem Sentra
Pengembangan Komoditas Unggulan (SPAKU) dan Program Peningkatan
Konsumsi Masyarakat (Proksimas) Gurami dan Budidaya Mina Padi,
berkembangnya budidaya Ikan Karper di Saluran Irigasi serta budidaya
Udang Galah, Inbud Nila dan budidaya lobster air tawar serta telah
diberdayakannya pembudidaya ikan melalui UPP dan diberdayakannya
masyarakat pesisir/nelayan melalui Program PEMP.
Demikian beberapa hal yang dapat kami laporkan sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka penilaian lomba Kriteria Pembina bidang
Pembangunan Perikanan Budidaya karena jasa Bupati Tabanan N. Adi
Wiryatama, S.Sos, M.Si yang besar dalam pembangunan bidang perikanan
budidaya di Kabupaten Tabanan.
47