39
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

06. pmk 168_bantuan_pemerintah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH

PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA(Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015)

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Page 2: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 2

LATAR BELAKANG1. PMK 214/PMK.05/2014 tentang Bagan Akun Standar :

Akun belanja untuk Kementerian Negara/Lembaga yang disediakan dalam pelaksanaan APBN terdiri dari :a. Belanja Pegawai;b. Belanja Barang;c. Belanja Modal;d. Belanja Bantuan Sosial.

2. Sesuai dengan undang-undang sektoral, beberapa Kementerian Negara/Lembaga mendapat penugasan untuk melaksanakan kegiatan yang sifat dan karakteristik kegiatannya berupa bantuan kepada individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah.

3. Untuk menjalankan amanat undang-undang tersebut, terdapat kendala bagi Kementerian Negara/Lembaga mengingat kegiatan yang akan dilaksanakan mempunyai karakteristik seperti bantuan sosial namun tidak dapat dikategorikan sebagai Belanja Bansos sedangkan untuk dilaksanakan dengan mekanisme yang ada terdapat kendala terkait dengan rentang kendali atas pelaksanaan kegiatan yang dapat berakibat pada tata kelola keuangannya.

4. Kebutuhan peraturan untuk pelaksanaan APBN pada Kementerian Negara/Lembaga dalam melaksanakan amanat undang-undang terkait pemberian bantuan pemerintah dengan tetap mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan APBN dan dalam rangka meningkatkan governance sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai.

Page 3: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 3

1. Belanja Berdasarkan Prestasi KerjaBelanja dibayarkan ke penerima hak atau penyedia barang/jasa berdasarkan penyelesaian pekerjaan atau kemajuan prestasi kerja. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada penerima dalam bentuk uang, pada tahap awal diberikan sesuai dengan besaran persentase yang diatur dalam PMK, namun untuk pembayaran pada tahap berikutnya dilaksanakan sesuai dengan progress kemajuan pekerjaan.

2. Belanja tidak bersifat lumpsumDalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan menyetorkan sisa dana dimaksud ke Kas Negara

3. Pemisahan Kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga dengan Menteri Keuangan Sebagai BUNMenteri/Pimpinan Lembaga mempunyai kewenangan di dalam penyusunan Pedoman Umum dalam rangka penyaluran Bantuan Pemerintah.

Pedoman Umum dimaksud selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan Pedoman Teknis oleh KPA. Menteri/Pimpinan Lembaga juga mempunyai kewenangan di dalam menentukan bentuk Bantuan Pemerintah Lainnya.

4. Transparansi dan AkuntabilitasPengaturan mengenai bukti-bukti belanja yang harus disimpan oleh penerima bantuan, serta pernyataan dari penerima bantuan bahwa pekerjaan

telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Selain itu penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan sisa dana.

5. Penyusunan PMK secara lengkapPMK disusun mulai dari perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaporan keuangan.

6. Perlindungan bagi PPKPelaksanaan kegiatan dan keuangan dalam Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang merupakan tanggung jawab dari penerima bantuan, oleh sebab itu semua bukti-bukti transaksi belanja disimpan oleh penerima bantuan.

PRINSIP DASAR PENGATURAN

Page 4: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 4

1. DEFINISI;2. RUANG LINGKUP;

3. PENGALOKASIAN ANGGARAN;

4. PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH;5. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH;

a. Pemberian Penghargaan;b. Beasiswa;c. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya;d. Bantuan Operasional;e. Bantuan Sarana/Prasarana;f. Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/Bangunang. Bantuan Lainnya

6. MONITORING DAN EVALUASI;

7. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANK/POS PENYALUR;

POKOK-POKOK PENGATURAN

Page 5: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 5

DEFINISI & RUANG LINGKUP

Page 6: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 6

DEFINISI & RUANG LINGKUP

Bantuan Pemerintah :Bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah .

Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang tidak termasuk dalam kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersumber dari APBN .

Bantuan Pemerintah:a. Pemberian penghargaan;b. Beasiswa;c. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya;d. Bantuan operasional;e. Bantuan sarana/ prasarana;f. Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dang. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA.

Page 7: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 7

PENGALOKASIAN ANGGARAN

Page 8: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 8

RKP RENSTRA/RENJA K/L

RKA-KL

BANTUAN PEMERINTAH

UU/PP

Mengamanatkan Pemerintah utk

memberikan bantuan

Kegiatan prioritas nasional berupa

Bantuan Pemerintah

Kegiatan prioritas K/L berupa Bantuan

Pemerintah

1. Pemberian Bantuan Pemerintah merupakan bagian dari tusi satker/K/L;

2. Bantuan Pemerintah yang diberikan bukan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan seharusnya dilaksanakan sendiri oleh satker/K/L

PENGALOKASIAN ANGGARAN

Page 9: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 9

PENGALOKASIAN ANGGARAN

1. Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan, beasiswa dan bantuan operasional dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Non Operasional.

2. Bantuan Pemerintah dalam bentuk Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya dialokasikan pada kelompok akun Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS.

3. Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan sarana/prasarana dan bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda.

4. Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda.

1. Tata cara pengalokasian anggaran Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga.

2. Anggaran Bantuan Pemerintah dituangkan dalam DIPA Kementerian Negara/ Lembaga.

Page 10: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 10

PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH

Page 11: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 11

PEDOMAN UMUM DAN JUKNIS

PEDOMAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS

Ditetapkan PA

KPA

Petunjuk Teknis paling sedikit memuat:a. Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah;b. Tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah;c. Pemberi Bantuan Pemerintah;d. Persyaratan penerima Bantuan Pemerintah;e. Bentuk Bantuan Pemerintah;f. Alokasi anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah; g. Tata kelola pencairan dana Bantuan Pemerintah;h. Penyaluran dana Bantuan Pemerintah;i. Pertanggungj awaban Bantuan Pemerintah;j. Ketentuan perpajakan; dank. Sanksi .

Penetapan Penerima Bantuan

PPK

Seleksi

Surat Keputusan

Disahkan KPA

Surat Keputusan paling sedikit memuat :1. Identitas penerima bantuan;2. Jumlah barang dan/ atau nilai uang;3. Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam

bentuk uang.

Kriteria sesuai juknis

Ditetapkan

Page 12: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 12

PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH

Page 13: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 13

PEMBERIAN PENGHARGAAN

Penghargaan

Uang

Barang/Jasa

UP

LS

Bendahara

Penerima

SK – PPK disahkan KPA

Pengadaan Barang/Jasa

PPK

Penerima

Penerima

Penerima

1. Pembayaran kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan melalui mekanisme LS2. Pelaksanaan penyaluran pemberian penghargaan berupa barang/jasa dapat dilakukan oleh PPK atau penyedia barang/jasa

sesuai kontrak/perjanjian

Page 14: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 14

BEA SISWA

1. Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA.2. Beasiswa diberikan kepada penerima yang bukan Pegawai Negeri untuk pendidikan di dalam negeri atau luar negeri.

Dalam hal pembayaran secara langsung kepada penyelenggara pendidikan tidak dapat dilakukan, pembayaran uang pendidikan/ kuliah dan biaya lainnya dapat dibayarkan ke rekening penerima beasiswa.

Dalam hal tidak dapat dilakukan mekanisme LS, pembayaran beasiswa dapat menggunakan mekanisme UP.

Beasiswa Uang Pembayaran Langsung

Penyelenggara Pendidikan:1. uang pendidikan/kuliah2. biaya lain

Penerima untuk :1. biaya hidup2. biaya buku/diktat3. biaya penelitian

Page 15: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 15

TUNJANGAN PROFESI GURU DAN TUNJANGAN LAINNYA

Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA

Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya diberikan secara periodik kepada guru atau penerima tunjangan lainnya yang bukan Pegawai Negeri Sipil

Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya Uang Pembayaran

Langsung Penerima

Page 16: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 16

BANTUAN OPERASIONAL

Bantuan operasional diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan. Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA

Pencairan bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan operasional yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan, perjanjian kerjasama minimal memuat :1. hak dan kewajiban kedua belah pihak;2. jumlah bantuan operasional yang diberikan;3. tata cara dan syarat penyaluran;4. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan operasional sesuai rencana yang telah

disepakati;5. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;6. sanksi;7. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan8. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.

Page 17: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 17

BANTUAN OPERASIONAL

Pencairan dana bantuan operasional dilakukan melalui mekanisme :1. Pembayaran Langsung (LS); atau 2. Mekanisme Uang Persediaan.

1. Pencairan dana bantuan operasional dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap;2. Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan

jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan;3. Ketentuan bertahap :

a. Tahap I sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana setelah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

b. Tahap II sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila dana pada Tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%;

c. Tahap III sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan, apabila jumlah dana pada Tahap I dan Tahap II telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%;

d. Tahap IV sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana, apabila jumlah dana pada Tahap I sampai dengan Tahap III telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%

PEMBAYARAN LANGSUNG

Page 18: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 18

BANTUAN OPERASIONAL

MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

1. Pembayaran sekaligus atau Tahap I dilampiri:a. Rencana pengeluaran dana bantuan operasional yang

akan dicairkan secara sekaligus atau bertahap;b. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh

penerima bantuan;c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan;d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

2. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV dilampiri: a. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani

oleh penerima bantuan;b. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap

sebelumnya;c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) atas

kebenaran belanja yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

1. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana yang diajukan penerima bantuan operasional sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah;

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan secara sekaligus atau untuk pencairan Tahap I setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah;

3. PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan Tahap II sampai dengan Tahap IV setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah;

4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pembayaran secara sekaligus atau Tahap I dilampiri:

1) Rencana Pengeluaran dana bantuan operasional yang akan ditarik sekaligus atau bertahap;

2) Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;3) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan oleh PPK;4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

b. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV dilampiri: 1) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan oleh PPK;2) Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap sebelumnya;3) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah

dilakukan pada tahap sebelumnya.

Page 19: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 19

BANTUAN OPERASIONAL

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK

Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir Tahun Anggaran, dengan dilampiri:1. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;2. Surat Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan;3. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;4. Bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana

Page 20: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 20

BANTUAN OPERASIONALMEKANISME PENCAIRAN MELALUI MEKANISME UANG PERSEDIAAN

PPK PP-SPM KPPN Bendahara Pengeluaran

Pimpinan Lembaga

Membuat SPP berdasarkan SK penetapan penerima bantuan

Mengajukan SPM UP/TUP untuk pembayaran bantuan operasional

KPPN menerbitkan SP2D UP/TUP

Mengajukan permintaan dana kepada KPA

KPA PPK

Menguji permohonan dari Pimpinan Lembaga

1 2 3

4 5

6

SPBy

7 Mentransfer dana

8 Pimpinan Lembaga mempertanggungjawabkan belanja kepada BP/BPP beserta bukti pengeluaran untuk keperluan revolving

KPA mengajukan dispensasi kepada :1. Dirjen Perbendaharaan dalam hal pembayaran kepada satu penerima melebihi Rp. 50 juta;2. Kepala Kanwil DJPB untuk penyesuaian besaran UP melampaui besaran yang telah ditentukan;3. Kepala KPPN untuk pertanggungjawaban TUP melampaui satu bulan.

Page 21: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 21

BANTUAN SARANA/PRASARANA

Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana/prasarana diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan, Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah

Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk :1. Barang; atau2. Uang

Bantuan Sarana/Prasarana dalam bentuk Barang

PPK Penyedia Barang1

Penerima Bantuan2

1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang

Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima.

Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS

Page 22: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 22

BANTUAN SARANA/PRASARANA

Diberikan dengan ketentuan :1. Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau2. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan.

Dalam bentuk Uang

Pencairan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan sarana/prasarana yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan. Perjanjian Kerjasama minimal memuat :1. hak dan kewajiban kedua belah pihak;2. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli;3. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli;4. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;5. tata cara dan syarat penyaluran;6. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi; 7. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel; 8. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;9. sanksi;10. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan11. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

Page 23: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 23

BANTUAN SARANA/PRASARANAMEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG YANG DIHASILKAN/DIPRODUKSI SENDIRI

Pencairan Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:1. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;2. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%.

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

1. Pengajukan permohonan pembayaran Tahap I dengan dilampiri: a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima

bantuan sarana/prasarana;b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh

penerima bantuan sarana/prasarana.2. Pengajukan permohonan pembayaran Tahap I Idengan dilampiri:

a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;

b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan sarana/prasarana.

1. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran Tahap I dan Tahap II sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pembayaran Tahap I dilampiri:

1)Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;2) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan oleh PPK.b. Pembayaran Tahap II dilampiri:

1) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK;

2) Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan.

Page 24: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 24

BANTUAN SARANA/PRASARANAMEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG DENGAN NILAI PER JENIS BARANG

BANTUAN DI BAWAH RP50.000.000,00 YANG DAPAT DILAKSANAKAN OLEH PENERIMA BANTUAN

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pencairan dana kepada PPK dengan dilampiri:1. perjanjian kerja sama yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan; dan

2. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

1. PPK melakukan pengujian permohonan yang diajukan penerima bantuan sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah

3. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

4. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan dilampiri: a. perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan

PPK;b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima

bantuan dan disahkan oleh PPK.

Page 25: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 25

BANTUAN SARANA/PRASARANA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK

Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran dengan dilampiri:a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;c. foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;d. daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;e. surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; danf. bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.

Page 26: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 26

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN

Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan diberikan kepada Lembaga Pemerintah atau lembaga Non pemerintah.

Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/ Bangunan dapat diberikan dalam bentuk :1. Uang; atau 2. Barang

Pemberian bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan kepada lembaga dilakukan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang

PPK Penyedia Barang1 Penerima Bantuan2

1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang

Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima.

Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS

Page 27: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 27

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN

Dalam Bentuk Uang

Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dapat dilaksanakan sendiri oleh penerima Bantuan Pemerintah, bantuan dapat diberikan dalam bentuk uang.

Bantuan dalam bentuk uang hanya dapat diberikan kepada lembaga penerima Bantuan Pemerintah yang telah mempunyai unit pengelola keuangan dan kegiatan.

Unit pengelola keuangan dan kegiatan sekurang-kurangnya terdiri dari orang yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran dan tidak saling rangkap.

Penyaluran dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga melalui mekanisme LS.

Page 28: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 28

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN

Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dalam bentuk uang dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga penerima bantuan. Perjanjian kerjasama, paling sedikit memuat:a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;b. jumlah dan nilai rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan;c. jenis dan spesifikasi rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan;d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;e. tata cara dan syarat penyaluran dana;f. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jenis dan spesifikasi yang telah

ditetapkan;g. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;h. sanksi; i. penyampaian laporan penyelesaian pekerjaan secara berkala kepada PPK; danj. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.3

Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan setelah perjanjian

kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;b. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan , apabila prestasi

pekerjaan telah mencapai 50%.

Page 29: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 29

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN

Penerima Bantuan

PPK PP-SPM

Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang

1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri: a. perjanjian kerja sama yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan;b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan.

2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri:a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan;b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan

yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan.

1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis.

3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pembayaran Tahap I dilampiri:• perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;• kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan oleh PPK.b. Pembayaran Tahap II dilampiri: • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan PPK;• laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan

penerima bantuan.

Page 30: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 30

BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK

Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri:a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; danf. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban.

PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.

Page 31: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 31

BANTUAN LAINNYA

Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA adalah bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa yang tidak termasuk dalam Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA

Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA diberikan kepada: 1. Perseorangan;2. Kelompok Masyarakat;3. Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah.

Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA kepada penerima dilakukan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA kepada penerima bantuan dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa. KPA menetapkan bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa dengan memperhatikan sifat dan karakteristik bantuan

Page 32: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 32

BANTUAN LAINNYA

Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang

PPK Penyedia Barang1 Penerima Bantuan2

1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang

Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima.

Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS

Page 33: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 33

BANTUAN LAINNYA

Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Uang

1. Pencairan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap.

2. Penentuan pencairan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh Kuasa PA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.

3. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan kepada perseorangan dilaksanakan secara sekaligus berdasarkan Surat Keputusan.

4. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA yang diberikan kepada Kelompok Masyarakat dan Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah dapat dilakukan sekaligus atau bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan perjanjian kerjasama antara penerima bantuan dengan PPK.

Perjanjian kerjasama paling sedikit memuat:a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;b. jumlah bantuan yang diberikan;c. tata cara dan syarat penyaluran;d. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati;e. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;f. sanksi; g. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; danh. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.

Page 34: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 34

BANTUAN LAINNYA

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang

1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri: a. perjanjian kerja sama yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan;b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan.

2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri:a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah

ditandatangani oleh penerima bantuan;b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan

yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan.

1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis.

3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.

4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pembayaran Tahap I dilampiri:• perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;• kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan oleh PPK.b. Pembayaran Tahap II dilampiri: • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan

dan disahkan PPK;• laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan

penerima bantuan.

Page 35: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 35

BANTUAN LAINNYA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK

Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri:a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; danf. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban.

PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.

Page 36: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 36

MONITORING DAN EVALUASI

KPA bertanggung jawab atas:a. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah;b. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah; danc. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah.

Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah, KPA melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap:a. kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dengan pedoman umum dan petunjuk teknis yang

telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya;b. kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk perbaikan penyaluran Bantuan Pemerintah.

Page 37: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 37

BANK POS PENYALUR

• Dalam rangka efisiensi dan efektifitas penyaluran Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang yang dilakukan dengan mekanisme LS, pencairannya dapat dilakukan melalui Bank/Pos Penyalur dalam hal jumlah penerima Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang pada satu DIPA lebih dari 100 (seratus) penerima bantuan.

• Penunjukan Ban/Pos Penyalur mengikuti prosedur pengadaan barang/jasa Pemerintah.• Bank/Pos Penyalur harus yang mempunyai perjanjian kerjasama pengelolaan rekening K/L dengan Ditjen Perbendaharaan.• Kontrak/perjanjian kerjasama PPK dengan Bank/Pos penyalur paling sedikit memuat :

1. hak dan kewajiban kedua belah pihak;2. tata cara dan syarat penyaluran dana Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang kepada penenma Bantuan Pemerintah; 3. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyalurkan dana Bantuan Pemerintah melalui rekening penerima Bantuan Pemerintah

paling lama 15 (lima belas) hari kalender sejak dana Bantuan Pemerintah ditransfer dari Kas Negara;4. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyampaikan laporan kepada PPK apabila dana Bantuan Pemerintah yang disalurkan melalui

rekening penerima Bantuan Pemerintah tidak terdapat transaksi/tidak dipergunakan oleh penerima Bantuan Pemerintah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dana Bantuan Pemerintah ditransfer dari Rekening Bank/ Po s Penyalur;

5. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan ke Kas Negara paling lambat 15 (lima belas) hari kalender sejak cliterimanya surat perintah penyetoran dari PPK;

6. pernyataan kewajiban Bank/ Pos Penyalur untuk menyampaikan laporan penyaluran dana B antuan Pemerintah secara berkala kepada PPK;7. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan bunga dan jasa giro yang timbul ke kas negara;8. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyetorkan sisa dana Bantuan Pemerintah yang tidak tersalurkan sampai dengan akhir

tahun anggaran ke Kas Negara;9. pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk menyediakan sistem informasi penyaluran Bantuan Pemerintah kepada KPA/ PPK;10. ketentuan mengenai sanksi

Page 38: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 38

BANK POS PENYALUR

Pemberi Bantuan Bank/Pos Penyalur Penerima BantuanBuka rekening

Penyaluran

15 hari kalender

KPPN

SPM untuk penerima lebih

dari 100

Bank melaporkan jika rekening penerima tidak terdapat transaksi dalam jangka waktu 30 hari sejak

disalurkan

1. Perintah pembekuan sementara rekening

2. PPK melakukan penelitian3. Perintah setor ke kas negara paling

lambat 5 hari setelah hasil penelitian.

1. Bank/Pos Penyalur menyetorkan ke kas negara dana pada rekening yang tidak terdapat transaksi;

2. Penyetoran dana tsb sebagai pengembalian belanja yang memulihkan pagu DIPA Satker;

3. Bank/Pos Penyalur melaporkan ke PPK atas penyetoran dana tsb.

2 2 3

1

4

56

Page 39: 06. pmk 168_bantuan_pemerintah

39

ET R MIHIA

K A S