20
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM ERA UU DESA JAKARTA, DESEMBER 2014 POKJA KEBIJAKAN PNPM, TNP2K TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

Embed Size (px)

Citation preview

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM ERA UU DESA

JAKARTA, DESEMBER 2014

POKJA KEBIJAKAN PNPM, TNP2K

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PPKP2K

P

Desa Siaga PEKKA

Kehutanan

PSE

W

Pariwisa

ta

Peduli

P2DT

K

GSC

Pusak

a

Dana

Bergulir

KUBE

PUAPKKP

PUMP

Pamsima

s

PPIP

Perkembangan PemberdayaanMasyarakat dalam Pembangunan di Indonesia

Proyeksektoral(PPK/P2KP)

Program Nasional(PNPM)

Undang-UndangDesa

Fasilitator diakui oleh Negara

Relawan

Profesi

ASN

TENTANG UU DESA …

•UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, memberikan ‘ruang’ yang besar terhadapkeberlanjutan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

• Prinsip dan mekanisme “PemberdayaanMasyarakat” telah ter-internalisasi dalam UU Desa dan PP terkait.

• Pembangunan Desa bertujuan meningkatkankesejahteraan masyarakat Desa dan kualitashidup manusia, serta penanggulangankemiskinan.

5

6

Kebijakan TNP2K dalam implementasi UU Desa

Perhitungan alokasi Dana Desa per Desa yang bersumber dari APBN (PP

60/2014 ayat 12) dan draft Peraturan Menteri Keungan• Indeks Kesulitan Geografis (IKG) tingkat kesulitan geografis Desa

• Tingkat kemiskinan Desa

Prinsip PNPM masuk dalam UU Desa, PP 43/2014 dan draft Permen

pelaksanaan UU Desa:• Musyawarah Desa

• Pengelolaan keuangan Desa

• Perencanaan pembangunan desa partisipatif

• Pendampingan

Keberlanjutan Pemberdayaan Masyarakat• Draft Permendagri Mekanisme Perencanaan Partisipatif yang terintegrasi

dengan Perencaaan Pembangunan Daerah

• Community-Empowerment Performance Index (Cepix)

• System remunerasi fasilitator pemberdayaan masyarakat

Setingkat Peraturan Pemeritah:

• PP no. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

• PP no. 60 tahun 2014 tentang Alokasi Dana Desa yang bersumber

dari APBN

Setingkat Peraturan Menteri:

• Draft Permen terkait dengan Pembangunan Desa, Pengelolaan

Keuangan Desa, dan Pembangunan Kawasan.

• Draft PMK tentang Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa

• Draft Revisi Permen 54/2010, antara lain terkait dengan

– perencanaan pembangunan partisipatif

– penguatan Kecamatan dalam rangka penyusunan perencanaan

daerah

PENGATURAN TERKAIT UU DESA

Pelaksanaan Pembangunan oleh Pemerintah Atasan(PP 43/2014, Pasal 122)

1. Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota menyelenggarakan program sektoral dan program daerah yang masuk ke Desa.

2. Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa.

3. Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berskala lokal Desa dikoordinasikan dan/atau didelegasikanpelaksanaannya kepada Desa.

4. Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam lampiran APB Desa.

8

Kemandirian Desa dalam Pelayanan, Pembangunan dan

Pemberdayaan, tercermin dalam prinsip:

• Program Pusat harus masuk dalam RPJM Desa, dan dijalankan

dalam RKP dan APB Desa

• K/L Pusat tidak membentuk kelompok di desa dan mendanai

kegiatan kelompok secara langsung

• K/L menyediakan pendampingan kegiatan

DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNANKONSOLIDASI PROGRAM/KEGIATAN DI DESA

9

Musyawarah Desa RPJM DesaRKP Desa

Program Pusat di masukkan ke dalam

RPJM Desa

Kegiatan

Program & kegiatan hasil Musdeslima tahunan

PemerintahDesa

Badan Permusyawaratan Desa

Masyarakat/ Kelompok Desa

APBDesa

Pembiayaankegiatan

K/L PUSAT

Program/ Kegiatan

Pendampingan

10

ISSUE DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN

PERDESAAN

11

Kawasan Perdesaan menurut UU No.26/2007

o Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyaikegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman perdesaan, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

o Pengembangan Kawasan Perdesaaan, diarahkan untuk:a) Pemberdayaan masyarakat perdesaan,

b) Pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang

didukungnya,

c) Konservasi sumber daya alam,

d) Pelestarian warisan budaya local,

e) Pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk

ketahanan pangan, dan

f) Penjagaan keseimbangan pembangunan.

12

o Kawasan Perdesaan diperankan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, dampak pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa melalui pendekatan pembangunan partisipatif.

o Pembangunan Kawasan Perdesaan meliputi:a) penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka

penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan tata ruang Kabupaten/Kota;

b) pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;

c) pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna; dan

d) pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Perdesaan menurut UU No. 6/2014

Aspek LingkunganAspek Sosial-Ekonomi

UU No.26/2007, diarahkan: UU No. 6/2014, meliputi:

• Pemberdayaan masyarakat perdesaan.

• Pertahanan kualitas lingkungan

setempat dan wilayah yang

didukungnya.

• Konservasi sumber daya alam,

• Pelestarian warisan budaya lokal.

• Pertahanan kawasan lahan abadi

pertanian pangan untuk ketahanan

pangan.

• Penjagaan keseimbangan

pembangunan.

• Pemberdayaan masyarakat Desa untuk

meningkatkan akses terhadap

pelayanan dan kegiatan ekonomi.

• Penggunaan dan pemanfaatan wilayah

Desa dalam rangka penetapan kawasan

pembangunan sesuai dengan tata ruang

Kabupaten/Kota.

• Pelayanan yang dilakukan untuk

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat perdesaan.

• Pembangunan infrastruktur,

peningkatan ekonomi perdesaan, dan

pengembangan teknologi tepat guna.

Arah Pengembangan Kawasan Perdesaan

13

Yang disebut sebagai ‘Pembangunan Kawasan Perdesaan’(PP 43/2014, Pasal 123)

14

Pembangunan Kawasan Perdesaan menjadi strategis sifatnya, paling tidak dikarenakan dua hal:

1. Adanya kepentingan bersama yang dampaknyaberpengaruh pada tingkat regional, bahkan nasional, misalnya pengelolaan daerah aliran sungai, konservasikawasan hutan dan sumber air, cagar budaya danlainnya).

2. Adanya kepentingan bersama antar desa, terutamadari sisi pengembangan sosial-ekonomi desa dalamrangka peningkatan produktifitas dan kesejahteraanmasyarakat desa.

15

Beberapa hal yang perlu dipastikan ..

Mengapa Kawasan Perdesaan

Pengelolaan Kawasan Perdesaan menjadi penting dikarenakan dua hal:

16

2. Pembangunan kawasan perdesaan ditujukan untuk memberikan jaminan keberlangsungan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam (misalnya, DAS, sumber air/mata air, koservasi lingkungan/hutan, pelestarian cagar budaya, dan bangunan penting/warisan budaya local, dan lainnya).

1. Pembangunan antar desa disebut sebagai pembangunankawasan perdesaan yang bertujuan untuk mempercepatdan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa di KawasanPerdesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif.

Keberadaan Kawasan Perdesaan telah didukung dengan landasan formal regulative yang kuat.

17

Kesimpulannya …

Eksistensi

Arahan pembangunan Kawasan Perdesaan

telah jelas dinyatakan, yaitu untuk

Kelestarian Lingkungan dan Sumber Daya

Alam dan Pengembangan Potensi Sosial

Ekonomi Masyarakat Desa.

Kebijakan

Pembangun

an

Pelaksana

Pembangun

an

Pembangunan Kawasan Perdesaan dapat

ditetapkan dan dilakukan oleh Pusat,

Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota, dan

dapat diusulkan oleh Pemerintah Desa untuk

ditetapkan.

Kesimpulan tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan

1. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan/atauPemerintah Daerah.

2. Dimaksudkan untuk mengembangkan kapasitassosial-ekonomi masyarakat dan menjagakeseimbangan lingkungan.

3. Diterapkan atas beberapa unit administrasi atauwilayah fungsional tertentu.

4. Dilaksanakan secara partisipatif dan denganmelibatkan Pemerintah Desa.

5. Dilakukan dengan mengacu kepada RencanaPembangunan Nasional dan/atau Daerah, dalambentuk Program Kewilayahan.

18

• Pemahaman tentang pengelolaan kawasan perdesaan masih perlu dielaborasi lebih jauh.

• Mekanisme penetapan kawasan dan penyusunan prioritas program pembangunan kawasan perdesaan, khususnya terkait dengan program-program perdesaan yang perlu dikelola oleh K/L.

• Pemahaman tentang ‘berbasis desa’ perlu dibedakan dengan ‘berskala lokal’. K/L harus dapat menyikapi adanya ketentuan ‘mengefektifkan program berbasis desa’ yang selama ini berjalan dalam kendali K/L.

19

Beberapa hal yang perlu dipastikan ..