12
Pemahaman tentang etika Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan akal. 1. Etika merupakan refleksi dari ajaran moral 2. Usaha sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan moral sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia. Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis. Pengertian Etika Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai berikut: 1. Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu dalam membuat keputusan 2. Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah serta pilihan moral yang dilakukan seseorang 3. Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. Etika Bisnis Mencakup Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.

Etika bisnis

Embed Size (px)

Citation preview

Pemahaman tentang etika

Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan akal.

1. Etika merupakan refleksi dari ajaran moral

2. Usaha sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman

moral individu dan moral sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk

mengendalikan perilaku manusia.

Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang

memimpin individu dalam membuat keputusan.

Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral

yang dilakukan seseorang

Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis

kadang-kadang disebut pula etika manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam

kegiatan bisnis.

Pengertian Etika

Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai berikut:

1. Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu dalam membuat

keputusan

2. Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah serta pilihan

moral yang dilakukan seseorang

3. Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun

yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen

serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

Etika Bisnis Mencakup

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang

menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan

pesaing.

· Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat

mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan

keuntungan bagi mereka.

· Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang

dapat dipercaya dan dengan harga yang layak

· Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa

yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau

promosi jabatan.

· Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar

tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya

dan dibuat secara teratur.

· Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik,

tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.

Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di

masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di

masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari

proses produksi yang dilakukan.

Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat

dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu

bisnis dalam jangka panjang.

Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan

perbuatan tidak terpuji

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi

perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian

kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan

yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka

panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah

perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive advantage.

Komponen Etika

1. Komponen Sumber

- kemauan individu

seseorang tidak suka KKN

- konsensus sosial

ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan

- nilai pribadi

seseorang memiliki pribadi jujur.

2. Komponen mekanik

usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasil

negosiasi disepakati tidak boleh membanting harga

3. Produk

kesepakatan individu dalam masyarakat.

misalnya :

- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan

- kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat tertentu

4. Aliran Etika

- Aliran DEANTOLOGI

kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.

misalnya: rasanya tak pantas kalau kita turunkan harga

- Aliran TEOLOGI

Menilai perbuatan orang dari tujuannya.

Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan lawan.

Kesimpulan:

1. Etika bisnis perlu dimiliki individu dan perusahaan

2. Etika bisnis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis

3. Etika bisnis memiliki sanksi moral

4. Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau

Konsep Etika Bisnis

Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).

Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang

mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh

jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara,

melayani tamu dan pengaturan kantor

Dasar pemikiran:

Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut

memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi

pekerjaannya.

Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada

masalah:

1. intern,misalnya masalah perburuhan

2. Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan

3. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas

yaitu:

1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.

2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda

3. Tidak lebih jelek dari yang lain

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:

1. Visi

2. Misi

3. Tujuan

4. Budaya organisasi

Budaya Organisasi

Pada budaya organisasi terdapat unsur

1. Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi

2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam

3. Mempunyai persepsi yang sama

4. Pemikiran yang sama

5. Perasaan yang sama

Fungsi dan Manfaat Budaya Perusahaan

1. Fungsi

menentukan maksud dan tujuan organisasi dengan fungsi tersebut organisasi

akan mengikat anggotanya.

2. Manfaat

a. mampu memecahkan masalah intern

b. mampu memecahkan masalah ekstern

c. mampu memiliki daya saing

d. mampu hidup jangka panjang

Kunci Membangun Budaya Perusahaan

I. Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan

1. Alamiah

2. Konseptual

sumber budaya perusahaan adalah

a. karakteristik pemimpin

b. jenis pekerjaan

c. cara memecahkan masalah

II. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan.

a. Nilai

b. Ideologi

c. Norma

III. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:

1. menemukan masalah dalam organisasi

2. menemukan opini yang berkembang

3. menganalisis opini dari:

- lingkup

- pemunculan

- kompetensi

- mutu

- kadar

4. Menentukan strategi

5. Membuat program

6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah

- opini negatif menjadi positif

- opini positif menjadi lebih positif

7. menciptakan opini baru yang positif tercermin pada:

(1) individul image

(2) unit image

(3)coorporate

IV. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:

1. Produk

2. Organisasi

- Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan)

- Perhatian pada tata kerja

- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan kerja

- Perhatian pada sarana/peralatan

Individual Opinion

Opini Bagian

OPINI PERUSAHAAN (Corporate Image)

Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen

Hak dan Kewajiban Konsumen

- Hak Konsumen

1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa..

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

barang dan/atau jasa.

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

digunakan.

5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.

7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

8. hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian jika barang

dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak

sebagaimana mestinya

- Kewajiban Konsumen

1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.

2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara

patut

Hak dan Kewajiban Produsen

- Hak Produsen (pelaku usaha/wirausahawan)

1. hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi

dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

2. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

beritikad tidak baik.

3. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum

sengketa konsumen

4. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian

konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan

- Kewajiban produsen

1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya

2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan Berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang

berlaku

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba

barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan

6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat

penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa

yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian

Perbuatan yang dilarang bagi produsen

Undang-undang no.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen telah mengatur

larangan kepada produsen dalam menjalankan kegiatannya, sebagai berikut:

1. tidak memenuhi atau tidak sesuai standar yang disyaratkan dari ketentuan

perundang-undangan.

2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih dan jumlah dalam hitungan

sebagaimana dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.

3. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan

menurut ukuran yang sebenarnya.

4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran

sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau

jasa tersebut.

5. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengelolaan, gaya,

mode atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket

atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

6. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan

atau promosi barang dan/atau jasa tersebut.

7. tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan yang

paling baik atas barang tertentu.

8. tidak mengikuti ketentuan produksi secara halal, sebagaimana dinyatakan halal

yang dicantumkan dalam label.

9. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama

barang, ukuran, berat bersih atau isi bersih, komposisi, aturan pakai, tanggal

pembuatan, efek samping, nama dan alamat produsen, serta keterangan lain

untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat

10. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam

bahasa Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

11. memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa

memberikan informasi yang lengkap.

12. memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas,

dan tercemar, dan/atau tanpa memberikan informasi secara lengkap.

Fundamental Etika yang Berlaku Pada Semua Etnis.

Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) terdiri

atas:

1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak

mencuri.

2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.

3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri

4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak

menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan

5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen

pada kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang sama

terhadap setiap orang dan memiliki toleransi yang tinggi

6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi,

ikut andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.

7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati hak-

hak orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi),

mempertimbangkan orang lain yang dianggap bermanfaat dan tidak

berprasangka buruk.

8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan

peraturan yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap

terbuka dan menolong.

9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di

segala kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk

meningkatkan kompetensi dalam segala bidang.

10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam

segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan

Prinsip Etika

Prinsip etika adalah sebagai berikut:

1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan

perusahaan atau pengusaha.

2. Hal tersebut merupakan elemen penting buat suksesnya bisnis jangka panjang

3. Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan.

4. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-

mana

5. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral menyangkut tindakan yang

benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja

Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari setiap

perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.

Pelanggaran etika akan mengakibatkan:

1. Masalah citra publik

2. Tuntutan hukum yang mahal

3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

Pengambilan keputusan etis dapat menumbuhkan kepercayaan bagi hubungan

antara para pelanggan, karyawan dan perusahaan lain

Perilaku etis sangat penting bagi wirausahawan karena dapat memberikan efek

positif sebagai berikut :

a. Staf akan meniru perilaku pimpinannya

b. Standar etis akan membentuk kerangka kerja yang positif

Perilaku tidak etis dalam berwirausaha akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengganggu pengambilan keputusan usaha

b. Dapat dituntut dengan Undang-undang perlindungan konsumen

c. Bisnis tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang

Perilaku Saling Menipu Para Wirausahawan

1. Pelaku bisnis dengan pelaku bisnis

a. mengirim barang dengan jumlah yang tidak sama (kurang)

b. mempengaruhi pihak lain untuk saling menjatuhkan

c. salah satu dapat bangkrut bahkan kedua-duanya.

2. Pelaku bisnis dengan konsumen

a. pemakaian formalin untuk pengawetan makanan

b. menutupi kualitas barang yang rusak

c. ingkar janji

3. Konsumen dengan pelaku bisnis

a. membayar dengan menggunakan cek kosong

b. membayar tagihan lewat rekening yang sudah ditutup.

Keuntungan Menjaga Etika

1. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju

2. Timbulnya kepercayaan

3. Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga

4. Perolehan laba akan meningkat

5. Bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya

Cara Pria dan Wanita dalam Penyelesaian Masalah Etika

Perbedaan Konsumerisme dengan Hedonisme