Upload
operator-warnet-vast-raha
View
29
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Italia adalah sebuah negara di Eropa selatan yang terdiri terutama
atas semenanjung sempit yang panjang, berbentuk kira-kira seperti
sepatu boot. Semenanjung ini membentang dari pegunungan tinggi
Alpen di utara sampai pantai Laut Mediterania di selatan. Italia
menempati seluruh wilayah semenanjung, kecuali dua negara kecil
independen, San Marino dan Vatikan.
Italia juga merupakan negara yang memilki beberapa karya seni rupa
murni maupun terapan yang beraneka ragam terutama pada lukisan
dan arsitektur bangunanya,Zaman Renaisans (Renaissance), kelahiran
kembali kebudayaan yang terjadi di Eropa, dimulai di Italia pada awal
1300-an. Selama era ini, yang berlangsung sampai sekitar tahun 1600-
an, seni dan sains lebih berkembang di kota-kota Italia utara daripada
di tempat lain di Eropa..
MAKALAH SENI RUPA NEGARA ITALIA Page 0
2.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan seni rupa yang ada di negara
italia ?
2. Bagaimana arsitektur bangunan yang menjadi ciri khas
yang ada di negara italia ?
3.TUJUAN
Agar kami dapat memahami tentang berbagai karya seni
rupa mancanegara yang ada di italia.
i
BAB II
PEMBAHASAN
1.LUKISAN GOTHICK DUCCIO
Duccio di Buoninsegna (1255-1260 - 1318-1319) adalah tokoh
seni lukis gothic. Dia salah satu seniman Italia yang paling
berpengaruh pada zamannya. Lahir di Siena, Tuscany, sebagian
besar karyanya dengan pigmen dan telur tempera dan seperti
kebanyakan orang sezamannya ia melukis dengan tema religius.
Dia telah mempengaruhi Simone Martini dan Ambrogio
saudara dan Pietro Lorenzetti dan yng lainnya. Banyak tentang
kehidupan awal dan keluarganya tidak pasti, tetapi ada beberapa
catatan yang mengatakan dia menikah dengan memiliki tujuh
anak. Meskipun ada banyak informasi yang masih belum
dikonfirmasi tentang Duccio di Buoninsegna dan hidupnya,
dokumentasi dia jauh lebih umum daripada dibandingkan
dengan pelukis Italia lainnya dengan waktu yang sama dan
sebelumnya. Untungnya karena penelitian yang tiada henti dari
sejarawan seni dan arkeolog di seluruh dunia mereka telah
mampu untuk mengungkap beberapa informasi konkret tentang
i
pelukis terkenal Sienese ini. Sebagian besar hidupnya harus
direkonstruksi dari bukti karya yang dapat dikaitkan kepadanya
dengan pasti, dan dari bukti-bukti yang terkandung dalam
pengembangan gaya nya. Kita tahu dari dokumen menegaskan,
bahwa ia sering menemukan dirinya dalam situasi yang
berhubungan dengan pemerintah.
Seringkali dia memiliki hutang dan denda, sejarawan percaya
bahwa ia memiliki waktu yang sulit mengelola hidupnya dan
uangnya. Bakat seninya sudah cukup untuk membayangi
kurangnya organisasi sebagai warga negara, dan ia menjadi
terkenal di masa hidupnya. Pada 1300-an Duccio menjadi salah
satu pelukis paling disukai dan radikal di Siena. Dia dianggap
sebagai ayah dari lukisan Sienese dan bersama dengan beberapa
orang lain pendiri seni Barat. Dia dipekerjakan sepanjang
hidupnya untuk menyelesaikan karya-karya penting di gedung-
gedung pemerintah dan agama di seluruh Italia. Duccio
dikreditkan dengan menciptakan gaya lukisan Trecento dan
sekolah Sienese, dan memberikan kontribusi signifikan
terhadap gaya Gothic Sienese.
2.LUKISAN ZAMAN RENAISANS
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali
kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-
16 M. Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang
menempatkan manusia sebagai subjek utama. Beberapa tokoh
dunia di bawah ini, terkenal karena diantaranya melahirkan adi
i
karya atau ’masterpiece’ yang begitu mendunia. Mereka
terlahir dan berkembang di zaman Renaisans ini.
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki,
banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang
menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia
sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai
kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni
membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan
terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa
barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk
merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada
akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh
Eropa hingga Eropa Timur. Pengertian dan Ciri Karya Seni
Rupa Renesan
Kata Renesan (bahasa Perancis: Renaissance) dipungut dari
kata Itali Rinascita (abad ke-16). Kata lainnya yang memiliki
arti sama: rebirth (bahasa Inggris) yang artinya kelahiran
kembali. Kata Itali, Rinascita, dipakai oleh Vassari (ahli
sejarah) dalam bukunya Lives of The Painters (1550) untuk
memberikan pengertian kelahiran kembali bentuk dn ide purba
dalam karya seni Giotto. Para ahli kebudayaan modern
menggunakan istilah ini sebagai gejala kebudayaan dari abad
ke-15 dan 16 di Itali.
Ciri utama dari karya seni rupa Renaissance ini ialah gaya seni
naturalisme. Seni naturalisme Renaissance merupakan kelahiran
kembali nilai-nilai seni klasik, yang mencapai puncaknya
sekitar tahun 1500-1527. Pusat gerakan Renesan adalah kota
Florence berdasarkan pendapat ahli sejarah kesenian umum.
i
Gerakan ini dikelompokkan ke dalam tiga periode
perkembangan (Yudoseputro, 1987):
Renesan Awal (sekitar tahun 1410-1500)
Renesan Tinggi (sekitar tahun 1500-1527)
Renesan Akhir (sekitar tahun 1527-1570)
Pembagian tiga periode Renesan itu didasari oleh adanya tiga
kecenderungan karakteristik gaya (segi teknis dan estetis).
Renesan awal memperlihatkan adanya gaya perintisan
naturalisme yang belum sempurna. Renesan tinggi tampak
menampilkan karya yang lebih idealistik dengan tingkat
pencapaian teknik yang mapan. Pada Renesan akhir
perkembangan mengalami penurunan kualitas ideal klasik,
sebab idenya hanya berkisar pada peniruan gaya naturalisme
lama.
Seniman periode kesatu: Mantegna dari Padua, Piero Della
Fransesca dari Urbino, dan Giovanni Bellini dari Venesia.
Seniman periode kedua: Leonardo da Vinci, dan Michelangelo
dari Florence, diikuti oleh Raphael, Bramante (arsitek yang
mendisain SDt. Peter – pusat kesenian Roma). Di Venesia dan
Parma (disebut juga gaya Venesia) bekerja seniman Giovanni
Bellini, Titian, Giorgione, dan Corregio.
Seniman periode ketiga: golongan Manneriot (Manirisme).
Seniman yang disebut pula oleh Janson (1989:207) sebagai the
great masternya dari abad ini adalah Leonardo, Bramante,
Michelangelo, Raphael, dan Titian.
Jika dianalisis beberapa karya seni rupa Renesan, tampak
gerakan ini memiliki tujuan untuk:
a. menghidupkan kembali sebagai ideal seniman;
b. kebebasan pribadi, tetapi tetap karyanya sebagai reproduksi
akurat dari bentuk luar dunia (alam).
i
Untuk mencapai tujuan kedua, yaitu meniru bentuk luar dunia
secara akurat, dibutuhkan berbagai teknik melukis atau berkarya
seni rupa. Pada masa ini ditemukan beberapa teknik penting
untuk menghasilkan gaya kebentukan Naturalisme. Penemuan
teknik tersebut ialah:
Penemuan perspektif matematis untuk melukiskan bentuk
dan ruang yang tiga dimensional ke dalam bidang datar (dua
dimensional). Misalnya dalam melukiskan pemandangan alam,
benda yang memiliki kepejalan, serta atmosfir diperlukan teknik
perspektif yang rasional ini, yang jauh tampak jauh, dan yang
dekat terkesan dekat pula. Benda yang pejal dan masif berkesan
pejal dan masif pula.
Untuk mempermudah melukis dengan teknik perspektif itu
diperlukan media cat yang baik. Tampaknya penggunaan cat
minyak pengganti tempera merupakan temuan yang mendukung
pencapaian gelap terang dan kesan atmosfir suatu pandangan.
Teknik cat minyak ini lebih memungkinkan pencapaian kesan
adanya cahaya dan bayangan, serta nada warna. Pelukis
Leonardo da Vinci terkenal dengan gayanya yang cukup baik
dalam melukiskan kesan atmosfir (sfumato).
Tema seni Renesan atau Renaissance bersumber dari seni
budaya Klasik Yunani dan Romawi purba. Namun dilihat dari
keseluruhan karyanya bersifat pribadi (humanistis), misalnya
pada karya seni lukis, seni patung, dan arsitektur. Tema yang
lain misalnya tema lanskap (pemandangan alam), potret, dan
tema- tema sekular.
Seniman Renesan atau Renaissance adalah seniman yang teguh
pendirian dalam mengembangkan dan melestarikan seni klasik
i
Yunani dan Romawi. Namun pada fase Renesan akhir (1527-
1570), terlihat adanya kejenuhan dalam berkarya lukis dengan
kaidah naturalisme. Ada kecenderungan seniman mengulang-
ulang karya yang sudah ada, tanpa memperkayanya dengan
imajinasi mereka. Hal inilah yang membuat gaya ini sebagai
manirisme karena para pelukis hanya dengan meniru dan
meniru tipe lukisan yang sudah ada (misalnya latar lanskap
pada lukisan potret), tanpa membuat reka-rupa latar yang lain.
Keahlian dalam hal teknis/cara-cara (manner) berkarya seni
yang naturalistis sudah sangat baik.
Jika kita kaji seni rupa Renesan atau Renaissance, sebenarnya
sudah merintis pemunculan individu dalam berkarya seni, dan
melepaskan seni dari agama
secara bertahap.
Hal ini ditegaskan oleh Soedarso Sp dalam buku Sejarah
Perkembangan Seni Rupa Modern (2000:14): "Namun beberapa
abad sesudah itulah para seniman betul-betul merupakan
individu-individu yang bebas karena sesudah masa Renaissance
mereka sekedar berganti tuan, dari menghambakan diri kepada
gereja beralih kepada raja. Tentu saja pergantian tuan ini
menimbulkan juga pergantian tema lukisan, dari
menggambarkan cerita-cerita religius berubah jadi tema- tema
kesukaan raja, khususnya raja-raja yang absolut. Misalnya
adegan dari mitologi yang menggairahkan, yang cocok untuk
menghias dinding-dinding istana. Tradisi seni klasik
berlangsung berabad-abad tanpa perubahan orientasi dan tanpa
perubahan idealisme yang berarti. Tidak ada pula ide- ide
ataupun konsep-konsep baru dalam seni, yang ada hanyalah
perbedaan- perbedaan obyek lukisan saja, yang ini melukiskan
bidadari mandi, yang itu bidadari duduk, dan sebagainya."
i
Salah satu tokoh yang sangat terkenal dan sangat berpengaruh
dalam karya seni rupa rusia.
. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia,
15 April 1452 – meninggal di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519
pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung,
dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe
"manusia renaisans" dan sebagai genius universal.
Leonardo da Vinci mengembangkan teori mengenai perspektif
ruang. Ia juga mengembangkan dan mempopulerkan teknik
mengecat kiaraskuro dan sfumato. Kiaraskuro adalah teknik
mengecat dengan menampilkan kontras yang kuat. Sedangkan,
sfumato adalah teknik mengecat yang halus, ada efek smokey
dan juga gradasi warnanya sangat halus sehingga lukisan
terlihat nyata dan mirip dengan asli. Semua teknik yang ia
kembangkan ini adalah untuk mendukung teknik melukis realis.
Salah satu tulisannya yang terkenal adalah Vitruvian Man,
disana ia menulis dan menggambar bagaimana proporsi
manusia itu sangat sistematis dan saling berhubungan satu sama
i
lain. Menurut Leonardo da Vinci, seni adalah sains, seni yang
bagus adalah seni yang menjadi cermin realita.
Mahakarya Terbesar dan Tak Ternilai Karya Leonardo Da
Vinci (MONALISA)
Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun
1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa
Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan
terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di
musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang
siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa
citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da
Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa
perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri
pedagang.
B.BANGUNAN BERSEJARAH ITALIA YANG
MERUPAKAN SENI RUPA ITALIA
1.. Colosseum
Colosseum adalah sisa reruntuhan amfiteater yang menjadi
salah satu landmark kota Roma. Banginan ini terletak di tengah
kota Roma, Italia, dan berada di sebelah timur Roman Forum,
bekas alun –alun yang penuh puing – puing bangunan kuno.
COlosseum yang merupakan amfiteater terbesar di dunia,
dianggap sebagai hasil karya terbaik dari arsitektur Romawi dan
i
menjadi lambang kekaisaran Roma. Meskipun hanya berupa
sisa reruntuhan, Colosseum banyak diminati oleh para turis baik
turis lokal maupun mancanegara, dan menjadi salah satu
destinasi wisata Populer di Kota Roma, Italia.
2. Pantheon
Pantheon adalahbangunan kuil zaman kekaisaran Romawi yang
sekarang beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Gereja ini
terletak di tepi Piazza della Rotonda, alun –alun ramai yang
terletak di pusat bersejarah kota Roma, tidak jauh dari Piazza
Novona. Pantheon memiliki bentuk melingkar dengan atap
segitiga dan tiang –tiang tinggi di bagian terasnya yang
memberikan bentuk yang khas. Sebagai contoh terbaik dari
bangunan zaman Romawi kuno yang terjaga kelestariannya,
Pantheon dengan bentuknya khas menjadi model banyak
bangunan lain di dunia, baik bangunan lama seperti Gereja
maupun model bangunan modern abad 20an. Lihat saja, saat ini
banyak bangunan pemerintahan, city hall, perpustakaan umum,
universitas, dan bangunan lain yang mirip bentuk Pantheon,
terutam bagian terasnya. Bahkan ada beberapa bangunan serupa
yang juga dinamain Pantheon, salah satunya adalah Pantheon di
Paris.
i
3. Castel Sant’ Angelo
Pernahkah anda melihat film Angel and Demons? Jika pernah,
anda pasti akan familiar dengan bangunan ini. Castel Sant’
Angelo adalah sebuah kastil kuno berbentuk silindris yang
terletak di tepi kanan sungai Tiber dan terhubung dengan sisi
seberang sungai melalui Ponte Sant’ Angelo, jembatan pejalan
kaki dengan patung – patung dan tiang lampu klasik di kedua
sisinya. Castel Sant’ Angelo dibangun pada abad ke 2 dan
awalnya merupakan makam untuk Kaisar Hadrian. Selama
eksistensinya, Castel ini sering beralih fungsi, mulai dari bagian
makam, bagian dari tembok kota, benteng, tempat tinggal Paus,
penjara dan barak militer, dan sekarang menjadi museum
nasional
4. St. Peter’s Basilica
i
St. Peter’s Basilica adalah salah satu gereja terbesar di dunia
yang terletak di kota Vatikan. Gereja megah ini menjadi salah
satu karya paling terkenal dari seni arsitektur renaissance dan
merupakan hasilk karya dari dua seniman terkenal Italia, yaitu
Michelangelo dan Bernini. Meskipun banyak yang mengira
status St. Peter’s Basilica sebagai gereja tempat kedudukan
Paus atau gereja utama kota Roma atau Vatikan, gereja ini
bukanlah gereja resmi Paus, bukan katedral kota Roma, bukan
juga gereja induk dari gereja katolik Roma. Meskipun demikan,
St. Peter’s Basilica memang menjadi gereja utamma Paus di
mana sebagian besar upacara kepausan diadakan di sini
mengingat ukurannya yang besar. Bangunan ini sering dianggap
sebagai salah satu situs paling suci dalam agama Katolik dan
terkenal sebagai tempat ziarah atau wisata religi.
5. Ponte Vecchio
Ponte Vecchio adalah sebuah jembatan yang melitasi sungai
Arno di Florence, Italia, yang memiliki bangunan warni –warni
di atasnya. Jembatan ini merupakan jembatan tertua di Florence
yang sudah ada sejak jaman Romawi. Ponte Vecchio menjadi
salah satu dari sedikit jembatan dengan bangunan di atasnya
i
yang masih ada hingga saat ini, yang mana dulu sesuatu yang
biasa di kota kota besar di Eropa. Saat ini Ponte Vecchio
menjadi jembatan khusus pejalan kaki yang selalu di padati
wisatawan, toko suvenir, para seniman jalanan sehingga Ponte
Vecchio mempunyai atmosfir yang khas yang unik dan
menarik.
C.ALAT MUSIK ITALIA
1. VIOLONCELLO ALAT MUSIK ITALIA
Nama cello adalah singkatan dari kata dalam bahasa
Italiavioloncello, yang berarti “violone kecil”. Violone adalah
sebuah instrumen yang kuno, sebuah viol besar, yang mirip
dengan bass modern. Cello paling erat terkait dengan musik
klasik Eropa. Ia adalah bagian dari orkestra standar dan
memberikan suara bas dalam sebuah kuartet gesek, serta bagian
dari banyak kelompok musik kamar. Sejumlah besar concerto
dan sonata telah digubah untuknya. Alat musik ini kurang lazim
dalam musik pop, namun kadang-kadang ditampilkan dalam
rekaman-rekaman pop dan rock.
Di antara karya-karya Barok yang paling terkenal untuk cello
adalah karya J. S. Bach Unaccompanied Suites for Cello , yang
biasanya dikenal sebagai Bach Cello Suites. Sebuah contoh lagu
i
era klasik adalah karya HaydnCello Concerto #1 in C major.
Repertoar standar era romantik termasuk Cello Concerto in B
minor oleh Antonín Dvořák, Cello Concerto in E minor oleh
Elgar, dan dua sonata oleh Brahms. Komposisi-komposisi
modern dari awal abad ke-20 termasuk sonata-sonata cello
tanpa iringan oleh Paul Hindemith (opus 25) dan Zoltán Kodály
(opus 8). Rekaman-rekaman di dalam genre Avant Garde telah
menghidupkan kembali keluwesan alat musik ini. Contohnya
adalah Night of the Four Moons oleh George Crumb.
Cara Menggunakan dengan Menggesekan Senar Violin
Sehingga Terjadi Suara Gesekan Yang Menghasilkan Nada.
i
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari makalah yang berjudul
“MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA MANCANEGARA
(ITALIA)”
Bahwa italia merupakan negara yang memiliki beberapa senirupa
yang menjadi cri khas dari negara italia sendiri dan negara italia
terkenal dengan seni lukis dan seni arsitektur bangunan bersejarah.
B.SARAN
Saran saya apa bila dalam penulisan makalah masih ada yang kurang
saya mohon agar di koreksi supaya makala ini dapat di gunakan dalam
proses belajar mengajar
i
INDAH INDRANI UMAR XI IPA6
MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA MANCANEGARA(ITALIA)
i
ITALIA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan
judul “KARYA SENI RUPA MANCANEGARA(ITALIA)”
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
tentang”KARYA SENI RUPA MANCANEGARA(ITALIA) dan saya sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Akhirnya, saya mengharpkan semoga dari makalah tentang “KARYA SENI
RUPA MANCANEGARA(ITALIA)” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Raha, Februari 2017
PENULIS
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ……………………………………….….……… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………. 2
BAB III PENUTUP …………………………………………………….. 7
A.Kesimpulan …………………………………………………......……… 7
Daftar Pustaka……………………………………………….......……… 8
i