21
NEW PUBLIC MANAGEMENT DAN PELAYANAN PUBLIK By: Muslimin B. Putra Bekerja pada Ombudsman RI Perwakilan Sulsel

New public management

Embed Size (px)

Citation preview

NEW PUBLIC MANAGEMENT DAN PELAYANAN PUBLIK

By: Muslimin B. Putra

Bekerja pada Ombudsman RI Perwakilan Sulsel

Kamensky dalam Denhardt & Denhardt

NPM didasarkan pada Public Choice Theory. Teori NPM menekankan pada kemampuan individu seseorang dibandingkan dengan kemampuan publik secara bersama-sama.

Kamensky mengutarakan "public choice theories have tended to reject concepts like 'public spirit', 'public service', and so forth. And these are not ideas we can afford to ignore in a democratic society”.

Paradigma NPM

Paradigma NPM menekankan pada perubahan perilaku pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien dengan prinsip The Invisible Hand-nya Adam Smith yaitu mengurangi peran pemerintah, membuka peran swasta, dan pemerintah lebih berfokus pada kepentingan publik yang luas.

Pencetus Teori NPM

* Chistopher Hood;

NPM berangkat dari gagasan Christopher Hood pada tahun 1991 sebagai awal mula paradigma alternatif (Hughes, 1998).

* Pendekatan NPM sebagai Manajemen Modern di sektor publik awalnya muncul di Eropa pada tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi dari tidak memadainya model Administrasi Publik Tradisional.

• New Public Management/NPM (Hood, 1991) juga disebut dengan nama lain misalnya :

• Post-bureaucratic Paradigm (Barzeley,

1992),

• Reinventing Government (Osborne dan

Gaebler, 1992)

Tujuh Komponen Utama NPM• Manajemen profesional di sektor publik• Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja• Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian

output dan outcome

• Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik

• Menciptakan persaingan di sektor publik• Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke

sektor publik• Penekanan pada disiplin dan penghematan yang

lebih besar pada penggunaan sumber daya

Pengadopsian Di Indonesia

Beberapa pihak berpendapat bahwa NPM tidak tepat diterapkan untuk negara-negara berkembang akibat adanya kecenderungan birokrasi yang masih sulit dihilangkan.

Indonesia berusaha menerapkan paradigma NPM tersebut. Salah satu yang menonjol adalah adanya reformasi birokrasi di Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan.

Pengadopsian Di Indonesia

* Dalam reformasinya kedua instansi ini berfokus pada pilar-pilar yang menjadi pokok perubahan birokrasi, yaitu: kelembagaan/ organisasi, proses bisnis, sumber daya manusia, serta prasarana dan sarana. Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki standar pelayanan umum yang diberikan kepada publik.

PERBANDINGAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA

Model Sektor Swasta Model Sektor Publik

Pilihan Individual Dalam Pasar Pilihan Kolektif Dalam Pemerintahan

Permintaan Dan Harga Kebutuhan Sumber Daya

Tertutup Keterbukaan Untuk Publik

Keadilan Pasar (Equity of market) Keadilan Kebutuhan (Equity of need)

Mencari Kepuasan Pasar Mencari Keadilan

PENERAPAN NPM Di INDONESIA

Penerapan dari NPM, baik Departemen Keuangan maupun Badan Pemeriksa Keuangan menggunakan konsep Balanced Score Card, yaitu dengan membentuk strategy map dan key performance indicators (KPI) sebagai standar dan alat pengukuran kinerja. Bisa dikatakan bahwa dalam konsepnya kedua instansi ini sukses. Hanya saja dalam pelaksanaannya dirasa masih setengah hati.

APLIKASI NPM DI INDONESIA

• Karakteristik NPM menurut Dino Yudha Anindita yang telah diterapkan di Depkeu dan BPK adalah:1. Manajemen profesional di sektor publik. Secara bertahap mereka sudah mulai menerapkannya. Yaitu mengelola organisasi secara profesional, memberikan batasan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas, memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab.

APLIKASI NPM DI INDONESIA• Karakteristik NPM Di Depkeu dan BPK

2. Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome. Sudah dilakukan dengan penggunaan performance budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perubahan atas sistem anggaran yang digunakan ini merupakan yang terpenting yang terkait dengan penekanan atas pengendalian output dan outcome.

APLIKASI NPM DI INDONESIA• Karakteristik NPM Di Depkeu dan BPK

3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik; Hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh Depkeu juga BPK, yaitu adanya unit-unit kerja tingkat eselon 1.

APLIKASI NPM DI INDONESIA• Karakteristik NPM di Depkeu dan BPK:

4. Menciptakan persaingan di sektor publik. Hal ini juga sudah dilakukan yaitu adanya mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi yang diatur dalam Keppres 80 tahun 2003.

APLIKASI NPM DI INDONESIA• 5. Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis ke

sktor publik. Hampir di seluruh eselon 1 di Depkeu sudah menerapkannya dengan adanya modernisasi kantor baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, maupun Ditjen Bea Cukai, juga terkait dengan pemberian remunerasi sesuai job grade karyawan. Demikian juga di BPK, selain modernisasi kantor dan remunerasi, hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis, gap senioritas hanya muncul dalam hal-hal profesionalisme saja yang dibutuhkan.

APLIKASI NPM DI INDONESIA• 6. Disiplin dan penghematan penggunaan

sumber daya. Dalam hal disiplin biaya masih meragukan implementasinya pada kedua instansi ini, karena masih adanya aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi kebutuhan. Sedangkan dalam hal disiplin pegawai, adanya model presensi menggunakan finger print sudah sangat efektif dilakukan.

PENERAPAN NPM PADA PEMDA• NPM ini telah dicoba diterapkan juga pada

Pemerintahan Daerah, yaitu sejalan dengan penerapan otonomi daerah di Indonesia mulai tahun 2004. Penerapan NPM ini memberikan dampak positif pada beberapa hal: misalnya peningkatan efisiensi dan produktivitas kinerja pemerintahan daerah, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik.

PENERAPAN NPM PADA PEMDA• Salah satu karakteristik NPM yang menurut

Christopher Hoods, yaitu menciptakan persaingan di sektor publik. Apa yang dilakukan oleh pemerintahan daerah adalah berusaha bersaing untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, dan pada gilirannya, publiklah yang diuntungkan atas upaya ini.

PENERAPAN NPM PADA PEMDA• Namun, sering kali pemerintah

menerjemahkan NPM secara salah dan kebablasan. Prinsip 'Pemerintah Wirausaha' atau Enterprising Government sebagai salah satu prinsip NPM yang menyarankan kepada pemerintah untuk berinovasi dalam menciptakan sumber-sumber pendapatan baru diterjemahkan secara salah.

PENERAPAN NPM DI INDONESIA• Banyak pihak lupa bahwa prinsip-prinsip

dalam NPM harus diterapkan secara keseluruhan. Tidak bisa memilih-milih. Sehingga, prinsip 'Pemerintah yang Berorientasi pada Publik' justru sering terlupakan. Hal ini membawa dampak pada komersialisasi dan privatisasi kebablasan (Arief Rahman, M.Com)

TERIMA KASIH