Upload
deddy-supriady-bratakusumah
View
207
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PEMANTAPAN KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH
YANG KUAT DAN KOMPETENSI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASIREPUBLIK INDONESIA
Disampaikan oleh:Deputi Bidang Tata Laksana
Deddy S. Bratakusumah
KELEMBAGAAN BIDANG KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
KEHUMASAN
3
KELEMBAGAAN AMANAT UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP
Pejabat Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID)
Kelembagaan atas konsekuensi UU No.
14 Tahun 2008 tentang KIP
Menurut rekomendasi Komisi Informasi sebaiknya PPID melekat pada fungsi yang
menangani bidang komunikasi, informasi, dan kehumasan
Bila tidak, maka minimal harus melibatkan aktif fungsi yang menangani
bidang komunikasi, informasi, dan kehumasan
Dalam PP 61 Tahun 2010 tentang peraturan dan pelaksanaan
keterbukaan informasi publik disebutkan PPID selama belum
terbentuk maka fungsinya dijalankan HUMAS
Humas Pemerintah
Humas Pemerintah adalah lembaga humas
dan/atau praktisi humas pemerintah
yang melakukan fungsi manajemen dalam
bidang komunikasi dan informasi yang persuasif dan
komunikatif untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan
publiknya melalui berbagai sarana
kehumasan dalam rangka menciptakan citra positif instansi
pemerintah.
Peranan Humas
Humas memiliki peranan penting dalam era keterbukaan informasi publik pada saat ini.
Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik.
Dalam pemerintahan, pihak pemerintah atau humas pemerintah dapat bertindak selaku komunikator dan komunikan, begitu juga masyarakat yang dalam hal ini merupakan sasaran atau tujuan dari humas pemerintah.
Masyarakat pun dapat bertindak selaku komunikator dan komunikan. Dalam hal ini, humas berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta kegiatan pemerintahan.
Jadi, salah satu peran humas pemerintah adalah membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
Infrastruktur Hubungan Masyarakat Pemerintah
Sekretaris Kabinet melalui surat edaran kepada Para Menteri KBI II, Jaksa agung, Panglima TNI, KAPOLRI, Kepala BKPM, dan Kepala BIN Nomor: R-114/Seskab/VIII/2011 tanggal 19 Agustus 2011 perihal Surat Edaran pada intinya menyampaikan arahan Presiden pada
Sidang Kabinet Paripurna tanggal 11 Agustus 2011 yaitu:
Mengajak untuk memperbaiki cara komunikasi politik atau public relation kepada publik;
Melakukan penataan kembali dengan mengembangkan hubungan masyarakat (humas) di kementerian/lembaga untuk dapat mengelola isu-isu aktual yaitu Jabatan humas agar
dapat di-upgrade menjadi eselon I. Selain itu, pengadaan humas di setiap kementerian/lembaga dapat mengajak konsultan humas profesional.
Dalam pemerintahan akan dibentuk desk pemerintah yang merupakan sebuah forum untuk merespon perkembangan isu.
Fungsi Organisasi
Menurut Mintzberg di dalam organisasi terdapat 5 (lima) fungsi organisasi yaitu:
The strategic apex, •merupakan fungsi yang diberi
tanggung jawab terhadap jalannya organisasi tersebut.
• Fungsi ini dilaksanakan oleh pimpinan/manager tingkat puncak dalam suatu organisasi Pemerintah, seperti lembaga eksekutif berada di tangan Presiden, kementerian berada pada Menteri.
The operating core, •merupakan fungsi untuk
melaksanakan secara langsung tugas pokok organisasi, seperti lembaga eksekutif berada pada Kementerian, kementerian berada pada Direktorat Jenderal/Deputi.
The Middle line, •merupakan fungsi penghubung antara
strategix apec dengan operating core, seperti organisasi pemerintah pusat dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator
The Technostructure, •merupakan fungsi untuk merumuskan, membuat standarisasi atau kebijakan tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap unit organisasi, seperti Badan Litbang, Pusat, Badan Diklat dan sebagainya
The Support Staff, •merupakan fungsi yang sifatnya memberikan dukungan kepada unit-unit organisasi lainnya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, seperti Sekretariat, Sekretariat Jenderal, Sekretariat Utama.
Infrastruktur Hubungan Masyarakat Pemerintah
diamanatkan dalam Pasal 9 UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara bahwa susunan organisasi Kementerian terdiri atas unsur: •
pemimpin yaitu Menteri
pembantu pemimpin yaitu sekretariat
jenderal/sekretariat kementerian
pelaksana tugas pokok yaitu direktorat
jenderal/deputi
pengawas yaitu inspektorat
jenderal/inspektorat
pendukung yaitu badan dan/atau
pusat
Dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, yaitu:
Infrastruktur Hubungan Masyarakat Pemerintah
Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian sesuai dengan bidang tugas Kementerian.
Sekretariat Kementerian/Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian.
Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya. Deputi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya.
Inspektorat Jenderal/Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian.
Badan dan/atau pusat mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidangnya dan/atau pengembangan SDM dan/atau pengelolaan data dan informasi dan/atau kegiatan lain dalam rangka pemberian dukungan pemikiran dan rekomendasi, serta peningkatan kapasitas sumber daya di lingkungan Kementerian
Khusus berkaitan dengan fungsi humas, berdasarkan Perpres Nomor 47 Tahun 2009 telah
diamanatkan bahwa fungsi humas merupakan salah satu fungsi yang dilaksanakan oleh Sekretariat
Jenderal/Sekretariat Kementerian
Pasal 31 huruf d dan Pasal 55 huruf d menyebutkan bahwa ”Sekretariat
Jenderal salah satunya menyelenggarakan fungsi
pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat”
Infrastruktur Hubungan Masyarakat Pemerintah
Apakah fungsi humas dapat di-upgrade menjadi eselon I ?
Aspek Dasar hukum
Hal tersebut tidak sesuai dengan amanat UU Nomor 39 Tahun 2008 dan
Perpres Nomor 47 Tahun 2009 yang telah mengatur secara jelas susunan
organisasi Kementerian dalam berbagai unsur termasuk tugas dan
fungsinya.
Jika unit organisasi Humas ditingkatkan eselonnya menjadi eselon
I maka secara legalitas hal tersebut tidak dimungkinkan mengingat
pengaturan dari unit organisasi Humas berada di bawah Sekretariat Jenderal
dan jabatan struktural Sekretaris Jenderal adalah eselon I.a.
Selain itu, telah mengamanatkan secara jelas bahwa fungsi humas
merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh sekretariat
kementerian/sekretariat jenderal.
Apakah fungsi humas dapat di-upgrade menjadi eselon I ?
Aspek Karakteristik fungsi
Sebagaimana teori dan karakteristik dari suatu fungsi, walaupun peranan humas sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh bentuk
organisasi atau lembaga baik sebagai komunikator untuk menjalin komunikasi maupun sebagai suatu proses peningkatan
citra sebuah organisasi atau lembaga, namun pada sebagian besar kementerian, fungsi tersebut dapat dikategorikan sebagai
fungsi supporting staf yaitu untuk memberikan dukungan kepada setiap unit organisasi di lingkungan kementerian.
• fungsi humas tidak dapat menjadi fungsi operating core/pelaksana tugas pokok, karena fokus dari tugas utama yang dilaksanakan oleh sebagian besar kementerian tersebut bukan pada bidang komunikasi atau humas.
• fungsi humas juga tidak dapat menjadi fungsi technostructure/pendukung, karena esensi dari humas secara fungsional dan operasional adalah menyebarluaskan atau mempublikasikan suatu kegiatan atau aktifitas, bukan dalam rangka pemberian dukungan pemikiran dan rekomendasi, serta peningkatan kapasitas sumber daya di lingkungan Kementerian.
•Dengan demikian, apabila fungsi humas menjadi eselon I, maka hal tersebut bertentangan dengan esensi dan karakteristik serta sifat dari fungsi humas itu sendiri.
Pada kondisi tersebut,
maka:
Apakah fungsi humas dapat di-upgrade menjadi eselon I ?
Namun, pada tingkat Nasional, khusus pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, karena tugas utamanya adalah di bidang
komunikasi dimana Kemenkominfo diposisikan sebagai ”corong” pemerintah dalam
membangun citra maupun mengkomunikasikan program pemerintahan yang sangat vital, maka
di lingkungan Kemenkominfo telah dibentuk Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik.
Berdasarkan Pasal 528 Perpres Nomor 24 Tahun 2010 diamanatkan bahwa tugas Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis
di bidang informasi, komunikasi publik, dan hubungan masyarakat pemerintah.
Aspek Karakteristik fungsi... (lanjutan)
Aspek Kebijakan Pemerintah
Apabila arahan tersebut benar-benar akan diimplementasikan, maka akan banyak kementerian yang membentuk unit organisasi eselon I untuk menangani fungsi
humas.
Sementara, saat ini telah diterbitkan kontrak kinerja antara Menteri Negara PAN dan RB dengan Presiden RI dimana pada angka 8 sebagai bentuk pelaksanaan
reformasi birokrasi disebutkan bahwa ”tidak merencanakan dan/atau membentuk
lembaga/badan/institusi baru lainnya maupun mengubah struktur/tugas pokok/fungsi dari
lembaga/badan/institusi lainnya yang sudah ada, kecuali atas perintah langsung dari Presiden”.
Dengan demikian, arahan tersebut kurang relevan dengan Kontrak
Kinerja tersebut.
Apakah fungsi humas dapat di-upgrade menjadi eselon I ?
Aspek Beban Anggaran Negara
Apabila arahan tersebut benar-benar akan diimplementasikan, maka dari sisi anggaran
negara tentu saja akan menjadi beban tambahan yang cukup signifikan, sementara
dari sisi kinerja, keberadaannya dirasakan kurang efektif dan efisien dalam mendukung
kinerja kementerian/lembaga yang bersangkutan.
Apakah fungsi humas dapat di-upgrade menjadi eselon I ?
Press Office
Berkaitan dengan fungsi humas di negara lain, pada negara maju, bagian humas
di pemerintahan biasa disebut dengan Press Office.
Sebuah Press Office biasa dikoordinasi oleh seorang Press Secretary (Sekretaris
Pers) atau seorang Spokesperson (Juru Bicara).
Pemerintah Amerika Serikat telah menerapkan
manajemen government public relation secara
profesional.
Pemerintah Amerika memiliki Dinas Penerangan
atau Press Office yang bertindak sebagai juru
bicara pemerintah.
Setiap departemen memiliki Press Office yang berada di bawah koordinasi Press Office Gedung Putih
(Kepresidenan)
Hal yang lebih utama dapat dilakukan untuk memaksimalkan peran humas tanpa harus meng-upgrade menjadi eselon I adalah:•Segi SDM, perlu adanya peningkatan dan perluasan wawasan bagi aparatur kehumasan sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan di seputar kehumasan agar kinerja dan profesionalisme tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan baik.•Segi kinerja, sebagai sebuah kegiatan komunikasi, humas berfungsi sebagai jembatan untuk membangun suasana kondusif dalam kerangka ”win win solution” antar berbagai stakeholders, sehingga bagian humas lebih ditingkatkan kinerjanya agar mampu mengarahkan sekaligus menyiapkan materi berita yang layak untuk konsumsi publik. Dengan demikian, disarankan agar lebih mengoptimalkan tugas dan fungsi unit kehumasan yang ada saat ini.
Sebaiknya unit organisasi Humas yang ada di seluruh Kementerian/Lembaga dilakukan revitalisasi agar tujuan dari Humas dapat berjalan optimal sesuai
dengan tugas dan wewenang yang diberikan pada unit tersebut
Terkait dengan akan dibentuk desk pemerintah yang merupakan sebuah forum untuk merespon
perkembangan isu, disarankan agar desk tersebut nantinya tidak menjadi sebuah Lembaga Non Struktural baru dimana memiliki dampak perlu adanya dukungan
kesekretariatan dan anggaran tersendiri, mengingat sebenarnya saat ini pada tingkat Nasional telah dibentuk Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berperan
sebagai ”corong” pemerintah.
Dengan demikian, sebenarnya akan lebih bijaksana apabila lebih
mengoptimalkan tugas dan fungsi Kemenkominfo.
Keberadaan unit organisasi Humas pada suatu instansi pemerintah merupakan suatu keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya
instansi tersebut menyebarluaskan atau mempublikasikan segala hal yang berkaitan
dengan kegiatan atau aktifitas dari instansi yang bersangkutan baik ditujukan kepada hubungan ke
dalam (intern) maupun ke hubungan ke luar (masyarakat).
PERMENPAN DAN RB NOMOR 31 TAHUN 2011
PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
MaksudSebagai pedoman untuk pengelolaan infrastruktur kehumasan, dan acuan bagi pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis infrastruktur kehumasan di lingkungan instansi pemerintah.
TujuanMemantapkan organisasi/kelembagaan serta sarana dan prasarana humas pemerintah sehingga tercipta transparansi, sinergi kerja, dan profesionalitas dalam pengelolaan kehumasan.
Sasarantersedianya sarana dan prasarana humas pemerintah yang memadai untuk layanan informasi secara terpadu kepada pemangku kepentingan secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
MANFAAT
Mekanisme kerja yang baku, terukur, dan dapat diandalkan.
Peningkatan kapasitas sarana dan prasana unit kerja humas sehingga dapat memberikan pelayanan
informasi secara optimal.
Peningkatan kuantitas dan kualitas hubungan antarindividu, antarinstansi pemerintah, serta antara instansi pemerintah dengan pemangku kepentingan
MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL
Publik Internal(Primer, Sekunder, Tersier)
Publik Lain-lain Peme-
rintah
Media
Mitra Swasta
Mitra Lembaga
Inter-nasional
Komunitas
BUMN/ BUMD
DPR/ MPR/DPD/ Lembaga PeradilanLembaga
Pendidikan
TNI/ POLRI
LSM/Ormas/Lembaga Kemasya-
rakatan
Publik Pendukung
Publik Penentang
Publik Mengam-
bang
Publik Minoritas
Vokal
Publik Mayoritas
Pasif
Publik Eksternal
Publik Internal
MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN
Mengelola umpan balik dari publik eksternal untuk
masukkan, perbaikan dan penyesuaian oleh publik internal terkait
Kebijakan, program,
informasi dari deputi
Berkoordinasi dengan biro hukum dan
humas
Dikelola petugas
informasi setiap deputi
atau unit
informasi dihimpun di biro hukum dan humas
diseminasi oleh humas
ke deputi setelah
diproses
Umpan balik dari internal
ke setiap deputi atau
unit
Diseminasi dan program untuk
publik eksternal
Humas merancang
dan mengelola
umpan balik
Humas terlibat dalam pengambilan
keputusan strategis
Memberikan saran dan pendam-
pingan berdasarkan
informasi yang dimiliki
Mengelola informasi agar
layak disampaikan
kepada publik eksternal
yang diharapkan dari mekanisme kerja infrastruktur kehumasan adalah perubahan perilaku birokrasi sebagai pelaku utama dalam memberikan informasi kepada publiknya serta pendorong perubahan dalam hal kegiatan hubungan masyarakat di instansi pemerintah.
Perubahan yang signifikan dalam pola pikir aparat pelaksana humas
Perubahan dalam hal budaya
REFORMASI BIROKRASI
PANDUAN MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK INTERNAL
Hubungan internal dimaksudkan untuk memelihara hubungan yang baik dan seimbang antara humas
pemerintah dan unit-unit organisasi di dalam instansi pemerintah.
Penegakan reformasi birokasi menjamin instansi yang ada di bawah struktur instansi pemerintah akan selalu memberikan hasil (output) yang tidak hanya fokus, tetapi sekaligus dapat bermanfaat bagi publik internal dalam instansi pemerintah lainnya.
LEMBAGA HUMAS SAAT INIM E N T E R I
SESMEN/SESJENSTAF AHLI
BIRO HUMAS DAN HUKUM
DEPUTI/DIRJEN DEPUTI/DIRJEN DEPUTI/DIRJEN
BIRO UMUM
BIRO PERENCANAAN
Garis koordinasi terputus-putus menunjukkan bahwa Biro Humas dan Hukum memiliki wewenang untuk menginformasikan program yang akan atau sedang dilakukan kepada seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian dan, sebaliknya, seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian berkoordinasi dengan Biro Humas dan Hukum untuk menginformasikan program yang akan atau sedang dilakukan sehingga pengelolaan komunikasi dan informasi dapat terpadu.
CONTOH IDEAL KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH YANG AKAN DATANG :
M E N T E R I
SESMEN/SESJENSTAF AHLI
BIRO HUMAS
DEPUTI/DIRJEN DEPUTI/DIRJEN DEPUTI/DIRJEN
BIRO UMUM
BIRO PERENCANAAN
Di masa datang, diharapkan muncul kelembagaan ideal humas pemerintah yang memiliki struktur lebih baik.Dengan kelembagaan ideal humas pemerintah seperti di atas, humas diharapkan lebih optimal di dalam melakukan tugas, fungsi, dan perannya.
SALAH SATU MODEL MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK INTERNAL
Mengelola informasi agar
layak disampaikan
kepada internal
Kebijakan, program,
informasi dari deputi
Berkoordi-nasi dgn Biro
Hukum dan Humas
Dikelola petugas informasi setiap deputi atau unit
Informasi dihimpun di Biro Hukum dan Humas
Diseminasi oleh Humas ke
deputi setelah diproses
Umpan balik dari internal ke setiap deputi
atau unit
Diseminasi dan program untuk
karyawan
Humas merancang dan
mengelola feedback
Humas terlibat dalam
pengambilan keputusan strategis
Memberikan saran dan
pendam-pingan berdasarkan
informasi yang dimiliki
Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi internal disebarluaskan secara baik, benar dan transparan.
PANDUAN MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK EKSTERNAL
Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Eksternal menjadi
pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu dengan seluruh
kebijakan dan informasi eksternal dapat diterima dan disebarluaskan secara timbal-balik dua arah
dengan baik, benar, dan transparan.
SALAH SATU MODEL MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK EKSTERNAL
Disampaikan kepada
publik untuk
menjaga citra
lembaga
Penyerapan informasi dari
deputi/unit
Membantu promosi,
penyiapan media dan
saran
Penyeragaman informasi yang
layak dan benar
Arahan internal untuk
menghadapi media dan masyarakat
Menghadapi media dan masyarakat
melalui jubir
Program atau acara di deputi
atau unit
Mencari dan menyiapkan bahan dari
internal
Dokumentasi dan diko-
munikasikan kepada publik
Proses publikasi dan penerbitan di
biro hukum dan humas
Update dan distribusi ke media dan
publik
Komunikasi dengan
pemangku kepentingan
Penciptaan program dan
atau klarifikasi atau
pencarian informasi
Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Eksternal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi eksternal dapat diterima dan disebarluaskan secara timbal-balik dua arah dengan baik, benar, dan transparan.
SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana humas pemerintah bertujuan tersedianya layanan informasi secara terpadu
kepada publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
PRASARANA HUMAS PEMERINTAH
JENIS PENJELASAN
Pusat Media (Media Center) Ruangan yang disediakan untuk wartawan baik untuk mencari informasi awal, berdiskusi dengan praktisi humas, membuat laporan untuk dikirimkan ke media massa yang diwakilinya, dan sebagainya.
Biasanya, ruang wartawan dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet, untuk membuat laporan dan mengirimkannya ke media massa yang diwakilinya, televisi untuk mengikuti informasi aktual, sejumlah majalah dan surat kabar, dan sebagainya.
Ruang wartawan juga biasa digunakan untuk menyampaikan arahan (press briefing) terbatas untuk wartawan lobby (wartawan yang ditempatkan di instansi tertentu).
JENIS PENJELASAN
Ruang Wartawan (Press Room) Merupakan fasilitas yang menyediakan segala informasi yang dibutuhkan media massa untuk kepentingan peliputan dan publikasi. Di sini tersedia perpustakaan yang berisi publikasi yang berkaitan dengan instansi yang dapat menjadi rujukan bagi media.
Publikasi ini meliputi buku-buku dan majalah, profil lembaga, laporan tahunan, kumpulan kebijakan, kumpulan pidato, kliping media, brosur, bahan presentasi, stok foto-foto pejabat dan kegiatan di lingkungan instansi yang bersangkutan, serta seluruh informasi yang diamanatkan UU RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Biasanya, Pusat Media dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet untuk mencari informasi yang terkait dengan instansi serta mesin foto-kopi atau pemindai (scanner) untuk menggandakan/menyalin informasi yang diperoleh.
PRASARANA HUMAS PEMERINTAH
JENIS PENJELASANMeja Informasi (information desk) Tempat untuk memberikan layanan informasi kepada masyarakat
yang ingin mengakses informasi atau mencari informasi dan/atau publikasi yang berkaitan dengan instansi pemerintah. Meja Informasi juga digunakan sebagai sarana pelaporan, pengaduan, dan hal-hal yang berkaitan informasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan instansi pemerintah.
Pojok Cendera Mata (Brand corner) Pojok yang menyediakan berbagai cendera mata untuk mempromosikan instansi yang bersangkutan
Handycam Kamera audio visual yang digunakan untuk merekam kegiatan instansi
PRASARANA HUMAS PEMERINTAH
JENIS PENJELASANKamera digital Kamera yang praktis untuk segera menyebarluaskan informasi
Televisi Untuk fungsi pemantauan berita-berita terkini yang sangat bermanfaat untuk kelengkapan berita
Komputer Perangkat kerja Humas yang wajib dipunyai
Tape recorder Alat pendukung untuk mengontrol informasi yang disampaikan
Situs/webInternet Jejaring media sosial yang tidak dapat diabaikan serta dapat
menunjang distribusi informasi secara cepat, tepat, serta relatif murah dan, sebaliknya, juga dapat digunakan untuk mendapatkan Informasi
Lemari Tempat untuk pengarsipan
PRASARANA HUMAS PEMERINTAH
TERIMAKASIH