Upload
renaldi-saf
View
166
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perencanaan dan penganggaran Pembangunan Ekonomi kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh
Citation preview
Perencanaan & Penganggaran Bidang Ekonomi
Kabupaten Bener Meriah
Renaldi Safriansyah, SE. M.HSc. M.PM
Forum Peneliti Aceh
Disampaikan pada kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Bappeda - Kab. Bener Meriah.
Redelong, 18 Juni 2014
www.belanjapublikaceh.org
Strategi Pembangunan Sosial Ekonomi Nasional
Pro-poor keberpihakan untuk memerangi kemiskinan;
Pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat dan bisnis.
Pro job Keberpihakan terhadap peningkatan tenaga kerja; mengoptimalkan potensi sektor
ekonomi yang belum dieksplorasi untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Pro-growth Keberpihakan pada pertumbuhan; mewujudkan pertumbuhan sektor ekonomi sebagai pilar
ketahanan ekonomi
Pro-Environment Keberpihakan terhadap pelestarian lingkungan
PENERIMAAN DAERAH
Penerimaan daerah meningkat seiring dengan meningkatnya transfer pusat.
48%
65%
68% 65% 77%
120
306333
437
487
0
100
200
300
400
500
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rp
Mili
ar
(riil
= 2
01
0)
Penerimaan Daerah Kab. Bener Meriah
Other PAD DAK DAU
DBH SDA DBH Tax Nominal
Penerimaan daerah dari PAD tergolong minim
Rp 18 M
Rp 46 M
Rp 74 M
0 20 40 60 80 100 120
Subulussalam
Gayo Lues
Aceh Singkil
Simeulue
Bener Meriah
Aceh Jaya
Sabang
Pidie Jaya
Aceh Tenggara
Aceh Tamiang
Aceh Timur
Aceh Selatan
Nagan Raya
Lhokseumawe
Aceh Barat
Rata - rata
Aceh Barat Daya
Aceh Besar
Langsa
Aceh Tengah
Pidie
Banda Aceh
Bireuen
Aceh Utara
Rp Miliar
Pendapatan Asli Daerah, Tahun 2013
Sumber penerimaan fiscal daerah dari pajak relatif minim (Anggaran dlm Rp miliar - depkeu).
1,538
1,664
2,145
2,290
2,551
2,610
4,228
4,804
4,932
5,239
5,328
5,357
5,871
6,450
6,859
8,102
8,231
8,703
9,446
15,135
15,866
23,498
38,460
Bener Meriah
Gayo Lues
Simeulue
Sabang
Aceh Singkil
Subulussalam
Aceh Tenggara
Pidie Jaya
Aceh Timur
Aceh Tamiang
Aceh Tengah
Aceh Selatan
Aceh Barat Daya
Langsa
Nagan Raya
Pidie
rata - rata
Aceh Barat
Bireuen
Lhokseumawe
Aceh Utara
Aceh Besar
Banda Aceh
Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2013
Penerimaan per kapita Kab. Bener Meriah hampir menyamai rata – rata Aceh
Rp12.5 juta
Rp 3.8 Juta
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
Penerimaan Per Kapita kabupaten/kota Aceh, tahun 2013
Rata - rata Rp 3.9 juta
PDRB perkapita: Kab. Bener Meriah =Rp10 ribu/jiwa, provinsi = Rp 19ribu/jiwa nasional Rp33,7 ribu/jiwa
Belanja Daerah di Bidang Ekonomi
“Alokasi belanja yang tepat dan konsisten berdasarkan analisis, merupakan syarat
utama pembangunan yang efektif”
•
Belanja bidang ekonomi cenderung fluktuatif; rata – rata sebesar 7,4% dari total belanja daerah.
Belanja riil bidang ekonomi telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2005.
Meskipun belanja sektor ekonomi telah meningkat namun masih di dibawah rata – rata Aceh.
Belanja perkapita bidang ekonomi Kab. Bener Meriah berada pada rangking ke -11.
145.788
183.188
183.748
186.167
209.089
227.128
242.794
252.459
261.876
271.746
284.719
291.496
370.641
379.796
406.848
429.281
471.464
591.425
599.239
667.563
751.150
778.351
780.664
1.336.114
Pidie
Lhokseumawe
Aceh Utara
Langsa
Banda Aceh
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Besar
Aceh Tengah
Aceh Tamiang
Pidie Jaya
Aceh Tenggara
Bener Meriah
Nagan Raya
Aceh Selatan
Rata - rata
Aceh Barat
Aceh Barat Daya
Aceh Singkil
Subulussalam
Aceh Jaya
Simeulue
Gayo Lues
Sabang
Belanja perkapita bidang ekonomi, 2013
Sektor pertanian dan perikanan mendapatkan prioritas utama dalam pendanaan sektor ekonomi.
Perkembangan Sosial Ekonomi
Pembangunan ekonomi berkaitan erat
dengan.......
Perkembangan jumlah penduduk,
penyediaan kesempatan kerja,
distribusi pendapatan,
tingkat output yang dihasilkan,
Pengurangan tingkat kemiskinan,
penerimaan pajak dan
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Outputs; komoditi Pertanian yang potensial memberikan nilai tambah (value added) bagi ekonomi masyarakat.
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi(KWL) Produktivitas (Ton/Ha)
1 Padi sawah 4,321 3,387 1.459.09 431
2 Padi ladang 168 131 4,141 316
3 Jagung 1,229 1,114 67,063 602
4 Kedelai 1,095 1,007 11,800 117
5 Kacang Tanah 184 153 1,612 105
6 Ubi Kayu 114 90 8,267 919
7 Ubi Jalar 133 115 7,865 684
8 Bawang Merah 220 215 15,652 728
9 Bawang Putih 60 45 1,890 420
10 Bawang daun 230 215 19,780 920
11 Kentang 835 811 1.232.72 1,520
12 Kubis 406 397 9.218.34 2,322
13 Kembang Kol 654 564 5.290.32 938
14 Petsai/sawi 250 215 21,586 1,004
15 Wortel 397 382 64,940 17
16 Kacang Merah 302 253 75,384 298
17 Kacang Panjang 115 106 3,286 310
18 Cabe Besar 1,048 998 8.972.02 899
19 Cabe Rawit 875 827 8.369.24 1,012
20 Tomat 99 92 8,602 935
21 Buncis 92 87 67,512 776
22 Ketimun 66 60 6,138 1,023
23 Labu siam 65 63 1.286.46 2,042
Tahun 2011 No Komoditi
Ketenagakerjaan; Jumlah angkatan kerja mencapai 61.813 jiwa atau 3% dari total angkatan kerja Aceh.
Ketenagakerjaan; Angka pengangguran terbuka relatif sangat kecil bahkan telah menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir.
1,929
4,697
26,623
870
1,874
34,891
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000
Bener Meriah
Gayo Lues
Sabang
Aceh Tengah
Aceh Jaya
Subulussalam
Simeulue
Aceh Singkil
Aceh Barat
Nagan Raya
Pidie Jaya
Langsa
Aceh Barat Daya
Aceh Selatan
Banda Aceh
Lhokseumawe
Aceh Tamiang
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Pidie
Bireuen
Aceh Besar
Aceh Utara
Jumlah Pengangguran Terbuka
2012 2008
Kemiskinan; Upaya pengurangan angka kemiskinan merupakan tantangan utama dalam pembangunan ekonomi kab. Bener Meriah.
Menakar tingkat kesejahteraan; IPM Kab. Bener Meriah berada pada ranking ke-12.
74,18
71,51
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
Indeks pembangunan Manusia, Tahun 2011
Rata - rata: 72,15
Infrastruktur; Pembangunan jalan untuk membuka akses pada potensi ekonomi, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan populasi penduduk.
Kesimpulan
Pembangunan ekonomi yang pro-poor, pro-job dan pro-growth dan pro environment.
Perencanaan dan penganggaran yang tepat efisien dan efektif merupakan syarat utama bagi pembangunan ekonomi.
Pemanfaatan sumber daya fiskal secara optimal terutama pada proyek – proyek pembangunan yang memiliki daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi.
Rekomendasi
Diperlukan proses perencanaan yang berbasis data dan analisis yang tepat terhadap kebutuhan-kebutuhan dan prioritas pembangunan.
Diperlukan peningkatan kapasitas ekonomi daerah dalam rangka mendorong peningkatan ketersediaan lapangan kerja.
Diperlukan komitmen politik yang kuat antara eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kesepahaman dan menghindari deadlock.