26
1 (TULISAN KONSEP) JUDUL RENCANA KONTIJENSI POLDA JAMBI DALAM MENGHADAPI BENCANA T.A.2012 Ditulis Sebagai Upaya Untuk Memberikan Informasi, Niatan untuk Share berbagi pengalaman, dan Memudahkan Orang Lain yang Mengalami Kesulitan dalam Menyusun Renkon Bencana KOMPOL. H. DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar, SH.

Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

1

(TULISAN KONSEP)

JUDUL

RENCANA KONTIJENSI POLDA JAMBI DALAM

MENGHADAPI BENCANA T.A.2012

Ditulis Sebagai Upaya Untuk Memberikan Informasi, Niatan untuk Share berbagi

pengalaman, dan Memudahkan Orang Lain yang Mengalami Kesulitan dalam

Menyusun Renkon Bencana

KOMPOL. H. DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar, SH.

Jambi, Oktober 2012

Page 2: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

2

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAMBI

RENCANA KONTIJENSI “AMAN NUSA II-2012TENTANG

MENGHADAPI KONTIJENSI BENCANA TAHUN 2012NOMOR : R/ RENKON / /X / 2012

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Secara geografis Provinsi Jambi terletak di daerah khatulistiwa antara 0,45˚garis lintang utara 2,45˚ garis lintang Selatan dan 101.10˚ sampai 104.55˚ Bujur Timur, wilayah keseluruhan seluas 53.435,75 KM², dengan luas daratan 51.000 KM², luas lautan 425,5 KM² dan panjang pantai 185 KM. Provinsi Jambi yang terletak di wilayah Timur Sumatra bersempadan di sebelah utara dengan Provinsi Riau, di sebelah selatan dengan Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bengkulu, di sebelah barat dengan Provinsi Sumatra Barat, di sebelah timur dengan Laut Cina Selatan. Wilayah Provinsi sangat berpotensi terjadinya gempa bumi dan bencana lainnya, misalnya banjir pada saat musim penghujan, tanah lonsor, kebakaran hutan pada musim kemarau yang mengakibatkan kabut asap, dan lain sebagainya;

b. berdasarkan UU No 25 Tahun 2008 bahwa Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu Kab Batanghari, Kab Muaro Jambi, Kab Tanjab Timur, Kab Tanjab Barat, Kab Bungo, Kab Tebo, Kab Sarolangun, Kab Merangin, Kab Kerinci, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh.

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, penegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya memberikan perlindungan dan pertolongan terhadap korban jiwa dan harta benda yang disebabkan oleh bencana;

d. guna mengantisipasi dan melakukan tindakan penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana, maka disusun suatu rencana kontijensi Aman Nusa II Tahun 2012 sebagai pedoman personel Polda Jambi dan Jajaran dalam menghadapi bencana yang terjadi di wilayah provinsi Jambi.

2. Dasar

Page 3: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

3

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

c. Undang-Undang .....c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002

tentang kepolisian Negara Republik Indonesia.

d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana;

g. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB);

h. Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

i. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi;

j. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2009 tentang Manajamen Penanggulangan Bencana;

k. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Manajamen Operasi Kepolisian;

l. Perkiraan Keadaan Intelijen Keamanan Polda Jambi Tahun 2012 Nomor R/Kirintel- /X/2012 tanggal Oktober 2012.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Untuk memberikan gambaran tentang langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan setiap bentuk ancaman kontijensi bencana pada tahun 2012 di daerah hukum Polda Jambi.

b. Tujuan

Page 4: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

4

Sebagai pedoman bagi anggota Polda Jambi dan Jajarannya dalam penanganan dan penanggulangan bencana Tahun 2012.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup rencana Kontijensi ini meliputi analisa kontijensi, tugas pokok, pelaksanaan, administrasi logistik dan anggaran, komando dan pengendalian.

5. Tata .....5. Tata Urut

I. PENDAHULUAN

II. ANALISA KONTIJENSI

III. TUGAS POKOK

IV. PELAKSANAAN

V. ADMINISTRASI, LOGISTIK DAN ANGGARAN

VI. KOMANDO DAN PENGENDALIAN

VII. PENUTUP

6. Pengertian

a. Kontijensi adalah keadaan dalam kehidupan atau tata kehidupan masyarakat yang oleh suatu sebab tertentu kehidupan tersebut sangat mungkin menjadi sumber penyebab kerawanan, krisis sehingga perlu senantiasa diwaspadai/ diantisipasi secara dini dengan pilihan alternatif yang diambil sesegera mungkin secara efektif dan efisien;

b. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis;

c. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor;

d. Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit;

e. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang dilakukan oleh

Page 5: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

5

manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror;

f. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana;

g. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana;

h. Rehabilitasi ......

h. Rehabilitasi adalah serangkaian perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana;

i. Resiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa, terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat;

j. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang pasti sebagai akibat dari dampak buruk bencana;

k. Korban adalah orang atau kelompo orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana;

l. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan, pengungsi, penyelamatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana;

m. Trauma Center adalah pusat penanganan trauma akibat bencana;

n. Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang;

o. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini terjadinya bencana alam;

p. Disaster Victim Identification (DVI) adalah prosedur identivikasi korban bencana;

Page 6: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

6

q. Puting Beliung adalah sebuah tiupan angin yang berputar menyentuh tanah;

r. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar yang timbul karena adanya pergeseran kerak bumi di dasar laut akibat gempa;

s. Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

II. ANALISA.....

II. ANALISA KONTIJENSI

7. Data Bencana Provinsi Jambi Tahun 2011

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, bahwa bencana yang terjadi di Provinsi Jambi selama tahun 2011 sebanyak 80 kali, yang berakibat meninggal 7 orang, menderita dan mengungsi 1473 orang dan rumah rusak 1098 unit, dengan rincian bencana sebagai berikut :

a. kebakaran sebanyak 58 kali, meninggal dan hilang 7 orang, menderita dan mengungsi 614 orang, rumah rusak 493 unit, yang terjadi di Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, Merangin, Sarolangun, Sungai Penuh dan Kerinci;

b. banjir/ tanah longsor sebanyak 8 kali, menderita dan mengungsi 405 orang, rumah rusak 397 unit, yang terjadi di Sarolangun, Sungai Penuh, Tanjab Barat dan Tanjab Timur;

c. angin kencang sebanyak 12 kali, menderita dan mengungsi 344 orang dan rumah rusak 272 unit, yang terjadi di Tanjab Timur, Sungai Penuh, Muaro Jambi, Kota Jambi, Tebo, Batanghari, Merangin dan Kerinci;

d. banjir bandang sebanyak 2 kali, menderita dan mengungsi 110 orang, dan rumah rusak 36 unit, yang terjadi di kab. Kerinci.

8. Prakiraan Bencana di Provinsi Jambi Tahun 2012

a. Berdasarkan perkiraan intelijen Polda Jambi tahun 2012, wilayah Provinsi Jambi akan terjadi bencana yang akan mengakibatkan perubahan situasi dan kondisi, serta pada akhirnya memicu terjadinya kontijensi, antara lain :

1) Bencana alam :

Page 7: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

7

a) wilayah yang berpotensi banjir di daerah Kota Jambi, Kabupaten Muara Jambi, Batanghari, Bungo, Merangin, Tebo, Kerinci dan Tanjab Barat;

b) wilayah yang berpotensi tanah longsor di daerah Kab. Merangin, Tebo, Kerinci dan Tanjab Barat;

c) wilayah yang berpotensi gempa bumi, Gunung meletus dan longsor yaitu di Kabupaten Kerinci;

d) wilayah yang berpotensi terjadi kebakaran hutan yaitu di Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur, Tanjab Barat, Bungo, Tebo, Merangin dan Sarolangun.

2) Bencana sosial

a) konflik antar Desa dan Dusun yang sering terjadi di daerah Kab Bungo, Tebo dan Sarolangun.

b) konflik lahan yang sering terjadi di Kab Batang hari, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun.

b. Berdasarkan .....

b. Berdasarkan prakiraan data rawan bencana alam menurut Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMGK), sebagai berikut :

1) Gempa bumi

Wilayah yang berresiko tinggi terjadi gempa bumi yaitu kerinci, yang berresiko sedang yaitu Bungo, tebo, merangin, sarolangun, batanghari dan Tanjab barat. Sedangkan berresiko rendah yaitu Kota Jambi, Muaro Jambi dan Tanjab Timur.

2) Banjir

Wilayah yang berresiko tinggi terjadi banjir yaitu Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tanjab Timur dan Tanjab Barat, yang berresiko sedang yaitu Bungo, tebo, merangin. Sedangkan berresiko rendah yaitu Kerinci dan Sarolangun.

3) Tsunami

Seluruh wilayah Provinsi Jambi resiko terjadinya tsunami termasuk katagori rendah.

4) Kekeringan

Wilayah yang berresiko tinggi terjadi kekeringan yaitu Kota Jambi, Tanjab Barat dan Bungo, yang berresiko sedang yaitu Tanjab Timur, Muaro Jambi, Batanghari, Sarolangun, dan tebo. Sedangkan yang berresiko rendah yaitu Kerinci dan Merangin.

5) Longsor

Page 8: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

8

Wilayah yang berresiko tinggi terjadi longsor yaitu Kab Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

III. TUGAS POKOK

9. Tugas pokok

Polda Jambi beserta seluruh jajaran melaksanakan operasi kontijensi ”Aman Nusa II-2012 secara terpadu, profesional dan proporsional guna mengantisipasi dan menanggulangi setiap bentuk bencana dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif yang didukung penegakan hukum yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jambi dan TNI serta instansi terkait lainnya untuk memberikan bantuan penyelamatan, perlindungan dan pelayanan kepada korban bencana.

10. Penjabaran tugas

a. melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna mengetahui perkembangan situasi yang berpotensi terjadinya bencana alam;

b. melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah/instansi terkait misalnya BPBD Provinsi Jambi dalam rangka memetakan daerah-daerah yang rawan terjadinya bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial;

c. menanggulangi ......

c. menanggulangi segala bentuk ancaman bencana tahun 2012, yang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Jambi secara terpadu, profesional dan proporsional bersama unsur Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah(SRC – PB BPBD), TNI dan instansi terkait lainnya;

d. bersama-sama dengan seluruh mitra Kamtibmas melakukan upaya/ tindakan polisionil dalam menanggulangi segala bentuk gangguan Kamtibmas akibat terjadinya kontijensi bencana;

e. melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana di daerah bencana.

IV. PELAKSANAAN

11. Strategi penanggulangan bencana

a. Pra bencana

1) melakukan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan bencana;

Page 9: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

9

2) melakukan pemetaan daerah rawan bencana bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG);

3) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Pemda;

4) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka pemasangan Earli Warning System (EWS);

5) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) BPBD di tingkat daerah, menempatkan tanda bahaya, melarang melakukan aktivitas di daerah rawan dan mengadakan latihan terpadu antara Polri dan Instansi terkait;

6) mempersiapkan sarana, prasarana dan peralatan SAR dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di seluruh satuan wilayah;

b. Saat tanggap darurat

1) pengerahan kekuatan ke lokasi bencana dengan berpedoman pada standar operation didahului koordinasi dengan SRC-PB BPBD;

2) mendukung Satwil dengan personel dan sarpras yang ada di Polda Jambi seperti mobil patroli, truk, Tim SAR dan perlengkapan lainnya;

3) membantu dalam pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban bencana;

4) membantu pelayanan kesehatan, DVI dan lain-lain;

5) memberikan bantuan jaringan telekomunikasi dan informasi;

6) pengamanan dan pengawalan korban bencana bersama-sama dengan pihak-pihak yang terkait;

7) pengamanan ......

7) pengamanan dan pengawalan dukungan logistik dan obat-obatan serta bantuan lainnya bagi korban bencana;

8) pengamanan objek vital, lokasi bencana dan tempat pengungsian;

9) pendistribusian logistik dan obat-obatan serta bantuan lainnya ke daerah yang tidak terjangkau dan membahayakan;

10) melakukan penegakkan hukum bila terjadi penyimpangan pendistribusian logistik maupun kejahatan lainnya;

c. Pasca bencana

1) membantu pelayanan kesehatan, pendataan korban, kegiatan identifikasi terhadap korban meninggal dunia

Page 10: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

10

(Disaster Victim Identification) dan membantu perbaikan sarpras yang rusak;

2) melakukan kerja sama dengan instansi terkait untuk melaksanakan kegiatan pemulihan kondisi kejiwaan korban bencana melalui Trauma Centre;

3) melaksanakan penegakan hukum apabila terjadi penyimpangan distribusi logistik/ bantuan maupun kejahatan lainnya;

4) tindakan lain pada tanggap darurat yang masih dianggap perlu untuk dilanjutkan.

12. Penggelaran kekuatan Polri dan Instansi terkait serta Mitra Polri

a. Kekuatan Polri

Kekuatan Polri yang dimaksud dalam rencana kontijensi ini adalah kekuatan Polri yang tersedia di Mapolda Jambi dan satuan kewilayahan dalam jajaran Polda Jambi yang setiap saat dapat digerakkan untuk keperluan operasi kontijensi. Rincian kekuatan Polri sebagai berikut :

No KesatuanJumlah Kekuatan Polri

Jumlah Pers yang dilibatkan operasi kontijensi bencana(2x3 dari jumlah kekuatan

Polri)1. Polda Jambi 1882 12542. Polresta Jambi 1096 7303. Polres Batanghari 403 2694. Polres Ma Jambi 448 2995. Polres Tanjab

Barat308 205

6. Polres Tanjab Timur

319 213

7. Polres Bungo 446 2978. Polres Tebo 358 2399. Polres Merangin 392 261

10. Polres Sarolangun 350 23311. Polres Kerinci 414 276

Jumlah 6416 4276

b. Kekuatan ......b. Kekuatan TNI

Kekuatan TNI yang dimaksud dalam rencana kontijensi ini adalah kekuatan TNI yang tersedia di tiap-tiap kesatuan wilayah yang dapat digerakan oleh komandan kesatuannya atas permintaan Kapolda Jambi/ Kapolresta Jambi/ Kapolres Jajaran Polda Jambi bersifat di BKO-kan kepada kepala kesatuan kewilayahan kepolisian, maupun pasukan TNI yang berada di

Page 11: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

11

bawah koordinasi Kapolda Jambi. Adapun rincian kekuatan personel TNI tiap wilayah, akan dikoordinasikan dengan pihak TNI.

c. Kekuatan Mitra Polri

Kekuatan Mitra Polri adalah bantuan yang bersumber dari instansi pemerintah/swasta/masyarakat sebagai Mitra Polri yang siap mendukung Polri dalam upaya menghadapi kontijensi bencana di wilayah Polda Jambi. Data kekuatan mitra Polri di tiap Polresta / Polres adalah sebagai berikut :

No

Kesatuan Satpam PolsusSatpol

PPMitra Ktms

1. Polda Jambi - 309

2. Polresta Jambi 924 127 123 2463. Polres Batanghari 320 52 204 1364. Polres Ma Jambi 343 37 66 3035. Polres Tanjab

Barat1084 77 116 187

6. Polres Tanjab Timur

183 - 71 286

7. Polres Bungo 271 6 207 678. Polres Tebo 248 25 104 989. Polres Merangin 281 44 235 16910

.Polres Sarolangun 204 4 188 172

11.

Polres Kerinci84

34 261 29

Jumlah 3.942 406 1.884 1.693Kekuatan personel Polsus di instansi tingkat Provinsi Jambi

yaitu sebagai berikut :

No

Instansi JumlahSudah

DikBelum

Dik1 Kemen Hukum HAM 623 554 692 Dinas Kehutanan 202 202 -3 Balai KSDA 106 106 -4 Balai Taman Nasional

Berbak33 33 -

5 Balai TN Kerinci Sebelat 105 105 -6 Balai Taman Nasional Bukit

1218 18 -

Jumlah 1.087 1.018 69

13. Struktur.....

Page 12: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

12

13. Struktur Organisasi BPBD dan kedudukan Satgas Polri tingkat Provinsi

14. Pengerahan Satuan

a. Satgas Preventif:

1) melakukan koordinasi dengan BPBD untuk antisipasi daerah-daerah yang mengalami bencana untuk dikosongkan sehingga masyarakat tidak menempati lagi;

2) mendirikan pos-pos pengamanan di daerah lokasi yang ditinggalkan masyarakat karena mengalami bencana;

3) mengawasi distribusi pembagian logistik untuk para korban bencana;

GUBERNUR

KA BPBDPROVINSI

INSTANSI/LEMBAGAPIHAK TERKAIT

SATGAS POLRI

KOMANDAN

WAKIL

SEKRETARIATPERWAKILAN

INSTANSI/LEMBAGA

HUMASKESELAMATAN DAN

KEAMANAN

BIDANGPERENCANAAN

BIDANGOPERASIONAL

BIDANGLOG/

PERALATAN

BIDANGADM

KEUANGAN

SEKSISEKSI

SEKSISEKSI

SEKSISEKSI

SEKSISEKSI

Page 13: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

13

4) melaksanakan kegiatan patroli di lokasi daerah yang ditinggalkan oleh masyarakat karena mengungsi;

5) melaksanakan .....5) melaksanakan penjagaan di lokasi obyek vital yang

rekena dampak dari bencana alam untuk menghindari terjadinya penjarahan;

6) mengamankan lokasi bencana, lokasi pengungsian dan penampungan;

b. Satgas Gakkum:

1) melaksanakan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan pendistribusian bahan logistik korban bencana alam;

2) melaksanakan penegakkan hukum kasus kriminal yang memanfaatkan situasi bencana alam;

3) melaksanakan oleh TKP terhadap kaus-kasus bencana alam yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian manusia;

4) melaksanakan kordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum dan Satwil setempat dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku, untuk menimbulkan efek jera kepada pelaku;

5) mengawasi jalur distribusi logistik bantuan bencana untuk menghindari penyalahgunaan yang merugikan masyarakat yang tertimpa bencana;

c. Satgas Rolakir

1) menginventalisir jalan-jalan yang rawan bencana, yang mengalami kerusakan, pengaturan jalur alternatif pendistribusian sembako yang menuju ke lokasi bencana;

2) melaksanakan pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas, koordinasi dengan pemerintah daerah bagi para pengungsi yang akan menuju wilayah yang aman;

3) melaksanakan pengawalan bantuan logistik dari lokasi penimbunan menuju lokasi bencana;

4) melaksanakan penjagaan di jalur daerah bencana agar masyarakat pengguna kendaraan bermotor tidak memasuki lokasi bencana;

5) mempersiapkan jalur rute/evakuasi;

Page 14: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

14

6) melalui kegiatan patroli simpatik dengan memanfaatkan public addres agar masyarakat tidak memasuki daerah lokasi bencana alam;

d. Satgas SAR .....

d. Satgas SAR

1) melaksanakan koordinasi dengan BPBD Provinsi/ Kab/ Kota dan instansi terkait untuk menentukan titik-titik lokasi daerah bencana yang memerlukan segera kegiatan SAR;

2) melaksanakan bantuan SAR darat dititik lokasi bencana yang membutuhkan segera kegiatan SAR;

3) melaksanakan kegiatan evakuasi terhadap korban dengan menggunakan peralatan yang disesuaikan dari situasi bencana;

4) melaksanakan bantuan SAR darat khususnya korban yang tertimbun reruntuhan, bencana tanah longsor dengan menggunakan Satwa anjing;

e) Satgas Medis & DVI

1) mengirimkan tim reaksi cepat bidang kesehatan untuk penentuan kebijakan;

2) koordinasi dengan BPBD dan instansi Kesehatan lain di daerah bencana;

3) memberikan arahan pimpinan kepada personel dokkes yang menjadi tim medis dan DVI tentang tugas yang harus dilaksanakan;

4) menyiapkan sarana dan prasarana Dokkes yang akan dimobilisasi ke daerah bencana;

5) menyiapkan administrasi yang diperlukan;

6) koordinasi dengan pejabat Polri setempat;

7) menentukan tempat mendirikan Posko kesehatan dan posko DVI serta penentuan tempat pendirian temporary mortuary chamber;

8) bersama-sama Tim SAR lainnya memberikan pertolongan dan penyelamatan kepada korban masyarakat ataupun anggota Polri yang menjadi korban;

Page 15: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

15

9) bersama dengan instansi kesehatan lainnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat korban bencana;

10) memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota polri serta keluarganya yang menjadi korban pada saat terjadinya bencana;

11) identifikasi korban meninggal dengan menggunakan prosedur Interpol;

12) mencatat dan melaporkan kegiatan harian secara berjenjang;

f. Satgas ......f. Satgas Bantuan

1) melaksanakan pergeseran personel dititik lokasi bencana yang terisolir dan membutuhkan bantuan segera;

2) Birosarpras, menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan personel Polri yang akan melaksankan tugas membantu korban bencana alam, serta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jambi untuk melengkapi bantuan logistik yang akan didistribusikan kepada korban bencana;

3) Bidhumas, memberikan klarifikasi dan counter opinion tentang pemberitaan yang tidak benar di media masa, serta memberikan informasi kepada masyarakat melalui media masa (elektronik dan cetak) tentang setiap aktivitas kegiatan penanggulangan bencana;

4) Bidtipol, memerikan bantuan sarana komunikasi bagi petugas Polri di lapangan yang melaksanakan penanggulangan bencana, serta menggeser sarana Komob di daerah yang terisolir sehingga dapat diketahui kondisi daerah bencana alam secara jelas dan pasti;

15. Pola Pelibatan dan Rayonisasi Lapis Perbantuan

a. pola pelibatan Polda Jambi:

1) Kapolda selaku Kaopsda menyiapkan kekuatan personel, materiil dan logistik yang ada di Polda sesuai jenis dan skala bencana yang terjadi;

2) Satgasopsda penanggulangan bencana berkedudukan di Markas Polda atau di tempat lain apabila Markas Polda tidak dapat berfungsi lagi, sedangkan komposisi personelnya terdiri atas fungsi-fungsi yang ada di Polda Jambi;

Page 16: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

16

3) mengkoordinasikan pengendalian bencana di daerah Provinsi Jambi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan melaporkan kepada Kabaharkam Polri selaku Kaopspus;

4) memberikan back up/ bantuan perkuatan kepada Polda lain yang terjadi bencana, dan sebagai koordinator dan pengendali diemban oleh Polda tempat kejadian bencana;

5) memberikan back up/ bantuan perkuatan kepada Polres Jajaran Polda Jambi yang terkena bencana, dan sewaktu-waktu siap digerakkan untuk memberikan back up Polres yang terkena bencana;

6. personel .....

6) personel yang tergabung dalam Satgas Polda akan ditunjuk dengan surat perintah Kapolda Jambi, dimana jadwal siaga, apel dan latihan bersama akan ditentukan oleh Kapolda selaku kaopsda, guna meningkatkan kemampuan serta kerja sama, sehingga dapat digerakkan setiap saat;

e. Rayonisasi dan lapis perbantuan kekuatan sebagai berikut :

1) Rayonisasi

Berdasarkan kondisi geografis daerah hukum Polda Jambi yang terdiri dari wilayah daratan dan perairan dengan memperhatikan berbagai aspek kesulitan dan jauhnya jarak jangkauan serta untuk menjamin efektif dan efisiensinya pergeseran pasukan dalam pelaksanaan operasi kontijensi, maka daerah operasinya dibagi dalam 3 rayon sebagai berikut :

(a) Rayon I, terdiri dari : Polresta Jambi, Polres Muaro Jambi, Polres Tanjab Barat dan Polres Tanjab Timur.

(b) Zona II terdiri dari : Polres Batanghari, Polres Bungo, dan Polres Tebo.

(c) Zona III terdiri dari : Polres Merangin, Polres Sarolangun, dan Polres Kerinci.

2) Lapis perbantuan perkuatan

(a) Apabila terjadi bencana di salah satu Polres, maka Polres lain yang berda di rayon tersebut memberikan bantuan kekuatan atas permintaan

Page 17: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

17

dari Polres yang terkena bencana atau atas perintah Kapolda Jambi untuk memberikan bantuan perkuatan;

(b) Polda Jambi tidak dimasukkan dalam pembagian rayonisasi karena kedudukannya sebagai satuan atas, sehingga Polda Jambi wajib memberikan back up operasional/ bantuan perkuatan kepada Polres Jajaran Polda Jambi yang tertimpa bencana.

V. ADMINISTRASI, LOGISTIK, DAN ANGGARAN

16. Administrasi

a. menggunakan kekuatan administrasi yang berlaku di lingkungan Polri;

b. kebutuhan personel, Matlog, dukungan anggaran yang mendesak di luar yang telah direncanakan dalam kegiatan kontijensi penanggulangan bencana, akan diajukan kepada Kapolri untuk mendapat persetujuan dan didukung secara prioritas sesuai ketentuan yang berlaku.

17. Logistik .....17. Logistik

a. dukungan logistik untuk operasi kontijensi penanggulangan bencana yang terjadi di daerah hukum Polres Jajaran Polda Jambi, dapat menggunakan anggaran kontijensi Kapolda Jambi apabila anggaran kontijensi Kapolda Jambi masih tersedia;

b. perlengkapan personel menggunakan inventaris satuan/ Satker masing-masing, kecuali dalam kondisi tertentu dapat menggunakan perlengkapan dari Satker/ kesatuan Polri lainnya;

c. dalam kegiatan penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh jajaran Kepolisian dapat menggunakan Makanan Tambahan Polri (MTP) yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan;

d. sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan kebutuhan di lapangan termasuk rumah sakit rujukan.

18. Dukungan Anggaran

a. dukungan anggaran untuk langkah-langkah antisipasi dan tindakan penanggulangan kontijensi Aman Nusa II – 2012 menggunakan anggaran Kontijensi Kapolda Jambi tahun 2012;

b. koordinasi dengan Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dalam rangka penggunaan bantuan

Page 18: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

18

dukungan anggaran secara proporsional, sehingga tidak terjadi duplikasi anggaran.

VI. KOMANDO DAN PENGENDALIAN

19. Komando

a. penentuan kebijakan kontijensi Aman Nusa II – 2012, di tingkat Daerah berada pada Kapolda Jambi selaku Kepala Operasi Daerah (Kaopsda) yang sehari-hari dilaksanakan oleh Karoops Polda Jambi selaku Karendalopsda;

b. Satgas Polri bertanggungjawab langsung kepada Komandan Tanggap Darurat Bencana atas pelaksanaan tugasnya dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Kapolda Jambi selaku Kaopsda.

20. Pengendalian

a. dalam rangka transparansi dan akuntabelitas penanggulangan kontijensi Aman II – 2012, setiap pimpinan satuan wajib memperdayakan pengawas eksternal independen pada saat tindakan kepolisian preemtif, preventif dan penegakan hukum;

b. pengawasan dan pengendalian dalam rangka dinamika pelaksanaan operasi kontijensi Aman Nusa II – 2012 dilaksanakan oleh Kapolda Jambi selaku Kaopsda;

c. melaporkan hasil pelaksanaan tindakan kontijensi menghadapi bencana kepada Kapolri selaku Penanggung Jawab Kebijakan Operasi berdasarkan sistem pelaporan yang ditentukan;

d. sistem .....

d. sistem pelaporan menggunakan sarana komunikasi yang tersedia di Bagdalops Biroops Polda Jambi yaitu:

1) - telepon/ faximile = (0741) 32129 – email = [email protected] email =

[email protected]

2) dalam hal berita yang sangat rahasia agar digunakan sandi;

e. pusat pengendalian bertempat di Roops Polda Jambi yang berkedudukan di Markas Polda Jambi Jln Jenderal Sudirman No.45 Jambi kode Pos 36138 Thehok.

21. Pernyataan Resiko

a. kekuatan personel Polri dan peralatan yang dilibatkan dalam kegiatan penanggulangan bencana berdasarkan kekuatan optimal yang dimiliki oleh Polda Jambi dan atau berdasarkan

Page 19: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

19

permintaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi;

b. mengamankan dan menjaga bantuan, makanan dan obat-obatan serta sarana dan prasarana lainnya guna menghindari aksi penjarahan terhadap tempat-tempat tersebut;

c. mengambil langkah-langkah strategis dan terukur dengan melaksanakan koordinasi yang baik dengan BPBD Probinsi Jambi;

d. mengikuti pernyataan dan penetapan status/ tingkat bencana oleh Gubernur Jambi untuk skala Propinsi dan Bupati / Walikota untuk skala Kabupaten/ Kota tentang situasi bencana saat itu;

e. pada hari dan tanggal waktu berakhirnya operasi tanggap darurat bencana, Kepala BPBD Provinsi Jambi membubarkan komando tanggap darurat bencana dengan menerbitkan Surat Keputusan Pembubaran. Satgas Polda Jambi mengacu pada Surat Keputusan tersebut, kecuali ada perintah lebih lanjut dari Kapolda Jambi.

VIII. PENUTUP

Demikian Rencana Kontinjensi ”Aman Nusa II–2012” ini dibuat, untuk dijadikan pedoman dalam menanggulangi kontijensi bencana di daerah hukum Polda Jambi Tahun 2012.

Jambi, Oktober 2012KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAMBI

Drs. HUSEN KARTADIPURA, SH BRIGADIR JENDERAL POLISI

WAKA POLDA :

KA SETUM :

KA RO OPS :

KONSEPTOR :KBG BIN OPS :

P A R A F

Lampiran :

“A” Struktur Organisasi“B” Penjabaran Tugas“C” Kirsus Intelijen

Page 20: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

20

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAMBI

RENCANA KONTIJENSI“AMAN NUSA II – 2012”

MENGHADAPI KONTIJENSI BENCANA TAHUN 2012

NOMOR : R / RENKON / / X / 2012

Jambi, Oktober 2012

Page 21: Renkon kompol dadang dk, a md mar,sh

21

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAMBI

`

STRUKTUR ORGANISASI RENCANA KONTIJENSI “AMAN NUSA II- 2012POLDA JAMBI

KAOPSDAWAKIL

KAPOLDA

WAKAPOLDA

KARENDALOPSDA

KASETOPSDA KAPUSDATAOPSDA

KABAGBINOPS KABAGDALOPS

KASATGASPREVENTIF

KASATGASGAKKUM

KASATGASROLAKIR

KASATGASSAR

KASATGASMEDIS & DVI

KASATGASBANTUAN

KAROOPS

DIR SABARARA DIR DIR LANTAS KASAT KABID DOKKES