12
Gerakan Mahasiswa Kontemporer Reinventing Social Movement Khaira Al Hafi ( @Al_Hafi ) - Kreanovator Indonesia

Revitalisasi gerakan mahasiswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Gerakan Mahasiswa Kontemporer

Reinventing Social Movement

Khaira Al Hafi ( @Al_Hafi ) - Kreanovator Indonesia

Page 2: Revitalisasi gerakan mahasiswa
Page 3: Revitalisasi gerakan mahasiswa
Page 4: Revitalisasi gerakan mahasiswa
Page 5: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Latar Belakang : Gejala Sosial Era Reformasi

• Keterbukaan Informasi Publik ( UU KIP 2008 ) • Peningkatan Trend Partisipasi Publik pada Pembangunan

– Peralihan era totalitarian kepada keterbukaan tahun 1998 – Desentralisasi daerah 2004 – Open Government Indonesia 2011 – Perkembangan pesat kuantitas social movement dan social business ( Tempo Institute

2013 ) – Pertumbuhan lembaga Think Tank Pemberdayaan Masyarakat ( Komite Inovasi

Nasional 2013) – Pertumbuhan dana Corporate Social Responsibility dari Rp 5 triliun menjadi Rp 10

triliun pertahun ( Forum CSR Nasional 2013 )

• Peningkatan kuantitas dan kebebasan ekspresi Media Massa • Perkembangan Teknologi Informasi dan Media Sosial (The Marketeers 2012)

Page 6: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Dampak Gejala Sosial pada Peran Mahasiswa : Agent of Change

Sebelum Reformasi : - Kebebasan berkumpul dan berekspresi dikekang. - Hanya mahasiswa yang secara alami dapat berkumpul

dan mengorganisir massa karena adanya ekosistem kampus (potensi ini juga disadari pemerintah Orba, sehingga keluar kebijakan NKKBKK)

- Mahasiswa menjadi satu-satunya kelompok masyarakat yang mampu mengumpulkan massa dalam jumlah besar, sehingga memiliki bargain power besar untuk melakukan advokasi melalui demonstrasi

Page 7: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Setelah reformasi : • Keterbukaan,Kebebasan berkumpul dan berekspresi • Semua entitas bisa mengorganisir kelompoknya sendiri untuk

menuntut perubahan ( ex: buruh, PRT, dll) : gerakan vertikal. • Perkembangan TIK memudahkan masyarakat umum mengorganisir

massa dengan lebih mudah dan viral. • Peningkatan partisipasi publik pada pembangunan dan pergerakan

sosial horizontal. • Mahasiswa tidak lagi memonopoli satu-satunya kekuatan yang

dapat menekan pemerintah. • Fungsi Agent of Change tersebar di berbagai entitas

Dampak Gejala Sosial pada Peran Mahasiswa : Agent of Change

Page 8: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Sebelum Reformasi :

• Kebebasan berkumpul dan berekspresi dikekang.

• Media yang kritis pada pemerintah dibredel.

• Nilai yang dianut masyarakat hanya bisa direkayasa oleh pemerintah melalui media pro pemerintah.

• Hanya mahasiswa yang dapat menyuarakan nilai-nilai yang berbeda dengan pemerintah dengan bargain power kekuatan massa.

Dampak Gejala Sosial pada Peran Mahasiswa : Guardian Value

Page 9: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Dampak Gejala Sosial pada Peran Mahasiswa : Guardian Value

Setelah Reformasi :

• Keterbukaan,Kebebasan berkumpul dan berekspresi

• Opini dan Pendapat yang berbeda bermunculan dari berbagai entitas

• Tidak ada satu pun opini yang ajeg “benar”

• Kemampuan rekayasa opini publik sebagai alat penentuan value yang dianut secara umum

• Media Massa dan pemiliknya sebagai social watch dog bahkan merekayasa nilai-nilai masyarakat : Guardian Value baru

Page 10: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Dampak Gejala Sosial Pasca Reformasi pada Pergerakan Mahasiwa

• Ketika Fungsi Agent of Change tersebar di banyak entitas, masyarakat mulai mempertanyakan,’apakah kita masih butuh mahasiswa’?

• Banyaknya demonstrasi yang anarkis dan merusak fasilitas umum membuat pesimisme masyarakat pada pergerakan mahasiswa semakin nyata.

• Pemerintah pun lebih sering ‘mengabaikan’ suara mahasiswa karena tidak terlalu merasa ‘terancam’. Pemerintah justru lebih responsif pada kekuatan ‘guardian value’ baru yang memiliki bargain power lebih besar daripada mahasiswa yaitu : MEDIA MASSA dan Isu-isu di jejaring sosial, karena mampu menarik perhatian masyarakat dalam jumlah yang jauh lebih banyak.

Page 11: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Next up to Do

Mengkultivasi ‘satu-satunya’ modal mahasiswa yang tersisa : Iron Stock • Menciptakan sistem ‘wadah’ atau ‘kanal’ baru

pergerakan alih-alih hanya menggunakan cara-cara tradisional seperti demonstrasi, kajian, diskusi, dan dialog offline : INOVASI SOSIAL

• Menciptakan sistem partisipasi publik dalam rangka mengakumulasi pergerakan masyarakat yang banyak dan heterogen.

Page 12: Revitalisasi gerakan mahasiswa

Twitter : @KreanovatorID

Facebook Fanpage : Kreanovator Indonesia Website : http://kreanovator.org E-mail : [email protected]