41
PERANAN OJK DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Disampaikan dalam: Sosialisasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

PERANAN OJK DALAM PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Disampaikan dalam:

Sosialisasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013

TentangLEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Page 2: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

MATERI

Prosedur perizinan dan pengukuhan LKM3

Pendahuluan2

Penjelasan Rinci Dokumen Permohonan Perizinan dan Pengukuhan LKM

4

• Dasar hukum• Pengukuhan lembaga keuangan informal• Perizinan dan pengukuhan LKM• Perbandingan lembaga keuangan formal• Manfaat menjadi LKM• Definisi dan kegiatan usaha• Bentuk badan hukum dan kepemilikan• Cakupan wilayah usaha• Permodalan• Transformasi LKM• Pemberlakuan sanksi administratif

Sekilas OJK

Page 3: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Otoritas Jasa Keuangan

Page 4: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

4

*Otoritas Jasa KeuanganLembaga yang independen dan bebas dari campur

tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan

wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan.

Page 5: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

*Tujuan Pembentukan OJK

Menjadi lembaga pengawas industri jasa

keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan

industri jasa keuangan menjadi pilar

perekonomian nasional yang berdaya saing

global dan dapat memajukan

kesejahteraan umum

Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di

dalam sektor jasa keuangan

secara teratur, adil, transparan

dan akuntabel

Mewujudkan sistem

keuangan yang tumbuh

secara berkelanjutan

dan adil

Melindungi kepentingan konsumen

dan masyarakat

Page 6: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

6

*Wewenang Pengawasan

• pengaturan dan pengawasan microprudential bank, meliputi: kelembagaan, kesehatan bank, aspek kehati-hatian bank dan pemeriksaan bank;

• berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas, khususnya dengan Bank Indonesia dan LPS dalam pengawasan bank

Perbankan

• pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan jasa keuangan di bidang pasar modal, termasuk kegiatan pemeriksaan dan penyidikan;

• berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas, termasuk dengan penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan dalam menindaklanjuti hasil penyidikan.

Pasar Modal

• pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan jasa keuangan di bidang Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya;

• berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas.

Industri Keuangan Non Bank

Page 7: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

7

OTORITAS JASA KEUANGAN

PERBANKAN INDUSTRI KEUANGAN NON

BANKPASAR MODAL

ASURANSI, DANA PENSIUN, PEMBIAYAAN,

IKNB SYARIAH

Pergadaian, Lembaga Penjaminan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Perusahaan Pembiayaan Sekunder

Perumahan, BPJS, serta lembaga jasa keuangan lain yang dinyatakan diawasi oleh OJK berdasarkan peraturan

perundang-undangan

Page 8: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Page 9: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Pasal 16 Ayat (1) UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

jo. UU No 10 Tahun 1998

“Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undang-Undang tersendiri”.

Pasal 58 UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

jo. UU No 10 Tahun 1998

“Lembaga Dana Kredit Pedesaan (Bank Desa, Lumbung Desa), Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari, dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu) diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Undang-Undang ini dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah”.

Kewajiban memiliki izin usaha bagi setiap pihak yang menghimpun dana masyarakat kecuali diatur tersendiri

Lembaga yang telah berdiri diberikan status sebagai BPR sepanjang memenuhi persyaratan dan tata cara dalam Peraturan Pemerintah

Latar Belakang UU LKM (1)

9

Page 10: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Sampai dengan batas waktu tersebut, masih banyak LKM yang belum memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai BPR, bahkan banyak yang tidak ingin dikukuhkan sebagai BPR seperti LPD Bali.

Pasal 19 Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 1992 tentang BPR

“Lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 yang

belum memperoleh izin usaha sebagai BPR wajib mengajukan izin

usaha selambat-lambatnya tanggal 30 Oktober 1997.”

Batas waktu pengajuan permohonan pengukuhan sebagai BPR selama 5 tahun hingga 30 Oktober 1997

Dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat atas beroperasinya LKM yang belum berbadan hukum, pada tanggal 8 Januari 2013 telah diundangkan

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan mikro.

Latar Belakang UU LKM (2)

10

Page 11: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

11

Dasar Hukum

UU LKM

Peraturan OJK

Peraturan Pemerintah

POJK No. 12 Tahun 2014 Tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan LKM

POJK No. 13 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha LKM

POJK No.14 Tahun 2014 Tentang Pembinaan dan Pengawasan LKM

PP 89 Tahun 2014 Tentang Suku Bunga

Pinjaman Atau Imbal

Hasil Pembiayaan

Dan Luas Cakupan Wilayah

Usaha LKM

Dasar Hukum LKM

11

Page 12: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Perizinan dan Pengukuhan LKM

PENGUKUHAN(8 Januari 2015 s.d.

8 Januari 2016)

PERIZINAN LKM BARU

OJK

Proses perizinan dapat dilakukan mulai

tanggal8 Januari 2015

12

Page 13: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Perbandingan Lembaga Keuangan Formal

BPR Koperasi Simpan Pinjam

LKM Bumdes

Izin usaha OJK Kemenkop UKM OJK Kemendes

Badan hukum PD, Koperasi, PT, atau bentuk lain

Koperasi PT atau Koperasi Tidak wajib berbadan hukum

Pembinaan OJK Kemenkop UKM OJK Kemendes

Pengawasan OJK Pengawas internal

OJK Kemendes

Nasabah Masyarakat umum

Anggota Masyarakat umum

Masyarakat umum

Lembaga keuangan informal yang menghimpun dana masyarakat memiliki beberapa opsi untuk menjadi lembaga keuangan formal dan memperoleh status hukum sesuai ketentuan perundangan. Tabel berikut menyajikan beberapa alternatif dan perbandingan dari opsi tersebut:

13

Page 14: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Manfaat menjadi LKM

Memperoleh kejelasan status hukum atau legalitas sehingga dapat lebih dipercaya masyarakat.

1

• Capacity building kepada pengelola LKM dan SKPD• Pengawasan terhadap manajemen, tata kelola, dan kesehatan

LKMSinergi LKM dengan lembaga keuangan lain, seperti:• Peluang menjadi agen produk perbankan, asuransi,

pembiayaan dan sekuritas

3

• Akses pendanaan dari perbankan melalui linkage atau chanelling

Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh OJK yang telah berpengalaman dalam pengawasan lembaga keuangan. Bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap LKM antara lain:

2

Dimungkinkan pembentukan LPS untuk menjamin tabungan nasabah LKM

4

14

Page 15: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan

simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan

DEFINISI DAN KEGIATAN USAHA LKM

Lembaga Keuangan Mikro

Pinjaman/Pembiayaan

PengelolaanSimpanan

Jasa Pengembangan Usaha

Pemberdayaan Masyarakat

Jasa Konsultasi Pengembangan Usaha

Usaha Skala Mikro

Anggota dan masyarakat

Secara konvensional atau prinsip syariah

15

Page 16: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Bentuk Badan Hukum & Kepemilikan

Perseroan Terbatas Koperasi (Jasa)

Paling sedikit 60% dimiliki oleh Pemda

Kab/Kota atau Badan Usaha Milik

Desa/Kelurahan

Sisa 40% saham dapat dimiliki oleh WNI

dan/atau Koperasi

Kepemilikan Saham *

BENTUK BADAN HUKUM LKM

Kepemilikan setiap WNI maksimal 20%

atau

16

Page 17: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Skala Usaha LKM

Desa/Kelurahan pembiayaan/pinjaman kepada penduduk di 1 desa/kelurahan;

Kecamatan pembiayaan/pinjaman kepada penduduk 2 desa/kelurahan atau lebih dalam 1 wilayah kecamatan yang sama;

Kab/kota pembiayaan/pinjaman kepada penduduk di 2 kecamatan atau lebih dalam wilayah kabupaten/kota yang sama

• Luas wilayah cakupan usaha LKM berada dalam satu wilayah desa/kelurahan, kecamatan, atau kabupaten/kota sesuai dengan skala usaha masing-masing LKM

• Skala usaha LKM ditetapkan berdasarkan distribusi nasabah peminjam atau pembiayaan

• LKM wajib memiliki izin usaha sesuai cakupan wilayah usaha

• LKM yang bermaksud mengembangkan cakupan wilayah usahanya wajib menyesuaikan izin usaha sesuai dengan cakupan wilayah usaha yang baru

Cakupan Wilayah Usaha

17

Page 18: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Permodalan

Desa/Kelurahan

Kecamatan

Kabupaten/Kota

Skala Usaha(berdasarkan

distribusi nasabahpeminjam atau Pembiayaan)

Modal disetor minimum Rp50 juta

Modal disetor minimum Rp100 juta

Modal disetor minimum Rp500 juta

18

Page 19: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Transformasi LKM

Wajib Transformasi

Kriteria

LKMLKM

Kriteria:• Kegiatan Usaha melebihi Wilayah Kabupaten/Kota; atau• Ekuitas paling kurang 5x modal disetor minimum BPR/BPRS; dan

Simpanan paling kurang 25x disetor minimum BPR/BPRS

BPR atau BPRS

19

Page 20: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Pemberlakuan Sanksi Administratif

Pasal 33 POJK No 13 tahn 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha LKM

Pengenaan sanksi administratif bagi Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dan telah beroperasi sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro serta telah mendapatkan izin usaha dari OJK, mulai berlaku setelah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan OJK ini.

Pemberlakuan sanksi administratif bagi lembaga yang dikukuhkan sebagai LKM mulai diberlakukan tanggal 8 januari 2018

20

Page 21: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Prosedur Perizinan dan Pengukuhan LKM

Page 22: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Perbedaan Perizinan Baru dan Pengukuhan

Izin Usaha Baru Pengukuhan

Batas waktu Tidak ada 8 Jan 2015 s.d. 8 Jan 2016

Setoran modal Dalam bentuk deposito a.n. LKM pada Bank di Indonesia atau Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah untuk LKM syariah

Diperhitungkan dari ekuitas/modal bersih LKM yang telah beroperasi (setelah dikurangi penyisihan penghapusan pinjaman atau pembiayaan)

Dokumen permohonan perizinan

Lihat tabel pada slide persyaratan dokumen permohonan izin usaha LKM

Lihat tabel pada slide persyaratan dokumen permohonan izin usaha LKM

Kepemilikan Wajib sesuai dengan UU LKM dan POJK No 12 Tahun 2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan LKM

Penyesuaian kepemilikan paling lambat 5 tahun sejak tanggal surat keputusan pengukuhan sebagai LKM

22

Page 23: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Tata Cara Perizinan Usaha LKM

Permohonan

Cek Kelengkapan dan Kebenaran Dokumen

Analisis

Maksimal 20 hari kerja

Maksimal 40 hari kerja

Surat Keputusan

1

2

23

Page 24: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Proses Perizinan Usaha LKM

Cek Kelengkapan dan Kebenaran Dokumen

Lengkap &

Benar ?Analisis

Surat Permintaan Kekurangan Dokumen

Ya Tidak

1

2

Layak

?

Surat Penolakan

Izin UsahaYa

Tidak

24

Page 25: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Permohonan Izin Usaha LKM (1)

No Dokumen Izin Usaha Baru

Pengukuhan Ket

1. Akta pendirian badan hukum dan anggaran dasar

V V

2. Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS V V3. Dokumen pemegang saham atau anggota,

antara lain:a. Surat pernyataan bermaterai bahwa

setoran modal tidak berasal dari pinjaman dan tindak pidana pencucian uang

b. Perda atau keputusan Kabupaten/Kota terkait penyertaan modal pada LKM.

c. Laporan keuangan yang telah diaudit, atau laporan keuangan atau pembukuan terakhir.

V V * * Surat pernyataan bermaterai bahwa setoran modal tidak berasal dari pinjaman atau tindak pidana pencucian uang, tidak dipersyaratkan untuk pengukuhan

4. Surat rekomendasi DPS dari DSN-MUI (Bagi LKM dengan prinsip syariah)

V V

5. Struktur organisasi dan kepengurusan V V6. Sistem dan prosedur kerja V V7. Rencana kerja 2 tahun pertama V -

25

Page 26: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Permohonan Izin Usaha LKM (2)

No Dokumen Izin Usaha Baru

Pengukuhan Ket

8. Bukti pelunasan modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah

V -

9. Bukti kesiapan operasional V -10. Proyeksi laporan posisi dan kinerja

keuangan 2 tahun pertama- V

11. Laporan keuangan tahunan 2 tahun terakhir

- V

12. Laporan posisi keuangan penutupan dan pembukaan

- V

13. Laporan kinerja pembiayaan 2 tahun terakhir

- V

26

Page 27: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Penjelasan Rinci DokumenPermohonan Perizinan dan Pengukuhan LKM

Page 28: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Akta Pendirian Badan Hukum dan Anggaran Dasar (1)

Anggaran Dasar memuat minimal:

Anggaran Dasar harus telah disahkan/disetujui atau diberitahukan kepada instansi yang berwenang

1) Nama dan tempat kedudukan

2) Kegiatan usaha LKM

Nama LKM harus dicantumkan secara jelas dalam anggaran dasar yang dimulai dengan bentuk badan hukum diikuti dengan frasa: Lembaga Keuangan Mikro/Syariah atau disingkat LKM/S dan nama LKM. Contoh: • Koperasi/PT LKM/LKMS [nama LKM]• Koperasi/PT [BKK] LKM/LKMS [nama LKM] contoh untuk pengukuhan

• Melakukan kegiatan usaha jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

• Tidak melakukan kegiatan usaha yang dilarang bagi LKM (asuransi, penjaminan, valas, dan lain-lain)

3) Permodalan• LKM harus memenuhi jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah

minimum sesuai cakupan wilayah usaha.• Dalam hal bentuk badan hukum LKM adalah Perseroan Terbatas, LKM harus memenuhi

ketentuan prosentase kepemilikan saham

28

Page 29: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Akta Pendirian Badan Hukum dan Anggaran Dasar (2)

4) Kepemilikan

5) wewenang, tanggung jawab, masa jabatan Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS

LKM hanya dapat dimiliki oleh:a. Warga Negara Indonesia;b. Badan usaha milik desa/kelurahan;c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan/atau d. Koperasi.

29

Page 30: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS (1)

No Dokumen Direksi DewanKomisaris

DPS

1. 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm V V V

2. Fotokopi tanda pengenal berupa kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku;

V V V

3. Daftar riwayat hidup V V V

4. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak tercatat dalam daftar kredit macet di sektor jasa keuangan

V V V

5. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang usaha jasa keuangan dan/atau perekonomian berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

V V V

30

Page 31: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS (2)

No Dokumen Direksi DewanKomisaris

DPS

6. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir

V V V

7. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu badan usaha dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir

V V V

31

Page 32: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS (3)

No Dokumen Direksi DewanKomisaris

DPS

8. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak merangkap jabatan sebagai Direksi pada LKM lain

V - -

9. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) LKM lain

V - -

10. Surat pernyataan bermaterai bahwa tidak merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris lebih dari 3 (tiga) LKM lain

- V -

Ket: Pembentukan DPS dapat dilakukan oleh 1 atau beberapa LKM secara bersama-sama.

32

Page 33: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS (4)

No Dokumen Direksi DewanKomisaris

DPS

11. Surat keterangan atau bukti tertulis memiliki pengalaman operasional di bidang lembaga keuangan mikro atau lembaga jasa keuangan lainnya paling singkat 1 (satu) tahun bagi salah satu Direksi ATAUSurat keterangan atau bukti tertulis memiliki pengalaman operasional di bidang lembaga keuangan mikro yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah atau lembaga jasa keuangan syariah lainnya paling singkat 1 (satu) tahun bagi salah satu Direksi, bagi LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah.

V - -

Ket: Pengalaman operasional adalah pengalaman di bidang pendanaan, perkreditan, pemasaran, penagihan dan/atau akuntansi/pembukuan.

33

Page 34: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Pemegang Saham atau Anggota (1)

No Pemegang Saham Dokumen

1. Perorangan 1. 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm;2. fotokopi tanda pengenal berupa Kartu Tanda Penduduk

(KTP) yang masih berlaku;3. daftar riwayat hidup;4. surat pernyataan bermaterai bahwa setoran modal tidak

berasal dari pinjaman;5. surat pernyataan bermaterai bahwa setoran modal tidak

berasal dari dan untuk tindak pidana pencucian uang

Pemilik LKM dapat berupa perorangan, BUMDES/BUMKEL, Koperasi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Persyaratan dokumen permohonan untuk masing-masing jenis pemilik tersebut berbeda sebagaimana dijelaskan tabel berikut ini:

34

Page 35: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Dokumen Pemegang Saham atau Anggota (2)

No Pemegang Saham Dokumen

2 BUMDES/KELKoperasi

1. akta pendirian termasuk anggaran dasar berikut perubahan yang terakhir sesuai ketentuan perundang-undangan atau bukti pendirian badan usaha milik desa/kelurahan;

2. laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan terakhir atau pembukuan keuangan terakhir:

3. dokumen Direksi atau pengurus badan usaha milik desa/kelurahan dan/atau koperasi (pas photo, KTP, dan Daftar Riwayat Hidup)

4. surat pernyataan bermaterai bahwa setoran modal tidak berasal dari pinjaman

5. surat pernyataan bermaterai bahwa setoran modal tidak berasal dari dan untuk tindak pidana pencucian uang

3 PemdaKabupaten/Kota

Keputusan atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota terkait penyertaan modal pada LKM

35

Page 36: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Surat rekomendasi DPS dari DSN-MUI (Bagi LKM dengan prinsip syariah)

Surat rekomendasi pengangkatan DPS dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) bagi LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah.

Ket: • DPS dibentuk oleh satu atau beberapa LKM• DPS diangkat dalam rapat umum pemegang saham atau rapat anggota atas rekomendasi Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

36

Page 37: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

Rencana Kerja

Rencana kerja untuk 2 (dua) tahun pertama yang paling kurang memuat:

1. data mengenai jumlah lembaga keuangan mikro lainnya pada wilayah kerja LKM yang bersangkutan;2. rencana kegiatan usaha LKM yang memuat proyeksi Simpanan dan penyaluran Pinjaman atau

Pembiayaan serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam mewujudkan rencana dimaksud;

3. uraian mengenai potensi ekonomi pada wilayah kerja LKM yang bersangkutan;dan4. proyeksi laporan posisi keuangan* dan laporan kinerja keuangan 4 (empat) bulanan yang dimulai

sejak LKM melakukan kegiatan operasional.

* Proyeksi laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan mengacu pada ketentuan dan format mengenai laporan keuangan LKM

37

Page 38: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

38

Struktur organisasi

Struktur organisasi dan kepengurusan yang paling kurang memiliki fungsi pemutus kredit, penagihan, dan administrasi.

Sistem dan prosedur

Sistem dan prosedur kerja LKM paling kurang meliputi:1. pemberian Pinjaman atau Pembiayaan;2. penerimaan Simpanan;3. penagihan kepada pihak peminjam atau pihak yang

menerima pembiayaan; 4. prosedur penyelesaian piutang macet; dan5. prosedur penutupan Simpanan

Fotokopi bukti pelunasan modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah

Bukti pelunasan dalam bentuk deposito berjangka yang masih berlaku atas nama LKM yang bersangkutan pada salah satu bank di Indonesia atau salah satu bank syariah atau unit usaha syariah di Indonesia bagi yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Pelunasan modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah harus memperhatikan persyaratan permodalan sesuai dengan cakupan wilayah operasional LKM (desa/kelurahan, kecamatan atau kabupaten/kota).

Bukti kesiapan operasional

Bukti kesiapan operasional antara lain berupa:1. daftar aset tetap (jika ada) dan inventaris;2. bukti kepemilikan atau penguasaan kantor; dan3. contoh formulir yang akan digunakan untuk operasional

LKM.

Page 39: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

MENGAPA LKM DIBUTUHKAN UNTUK FASILITASI PEMBIAYAN USAHA MIKRO?

1.Sektor usaha mikro didaerah merupakan basis pertumbuhan perekonomian rakyat. Namun demikian usaha mikro, pada umumnya sulit untuk memenuhi persyaratan perbankan.

2.Sektor usaha mikro umumnya ditekuni oleh sebagian besar masyarakat, oleh sebab itu usaha mikro akan berdampak langsung kepada pengembangan perekonomian daerah

3.Perhatian kepada usaha skala mikro diperlukan karena penyerapan tenaga kerja, potensi yang besar penyerapan bahan baku lokal , sumber pendapatan keluarga, dll)

Page 40: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

MANFAAT PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN LKM

1. Usaha mikro diharapkan dapat memperoleh pelayanan keuangan tepat waktu dan sasaran sesuai kebutuhan.

2. Persyaratan dan prosedur LKM lebih ringan dan mudah dibandingkan dengan perbankan yang menerapkan prinsip (prudent banking/5c).

3. Penyaluran pembiayaan LKM, pada umumnya disertai dengan upaya pengembangan atau pendampingan (jasa konsultasi)

4. Meminimalisir pelarian modal keluar daerah

5. Mendorong adanya peluang usaha/lapangan kerja baru.

6. Mengoptimalkan potensi unggulan daerah

Page 41: Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro

41

Terima Kasih