Upload
risaraihan
View
3.348
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKANOTORITAS JASA KEUANGAN
SURAT EDARAN OTORITAS JASA
KEUANGAN (SE OJK) TENTANG
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
1
Materi Sosialisasi, Mei – Juni 2015
Pokok-Pokok Materi SE OJK tentang BPR
2
Zona Pendirian BPR
Perizinan
Pendirian BPR: Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha
Kepemilikan dan Perubahan Modal BPR
Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pejabat Eksekutif
Pokok-Pokok Materi SE OJK tentang BPR
3
Jaringan Kantor
Penutupan Jaringan Kantor
Kegiatan Layanan dengan Menggunakan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet
Tata Cara Permohonan Persetujuan Penetapan Izin Usaha dalam rangka Perubahan Nama dan Badan Hukum BPR
Pokok-Pokok Materi SE OJK tentang BPR
4
2Mekanisme perizinan baik pendirian BPR maupun perizinan operasional BPR yang memberikan penegasan mengenai tahapan dan jangka waktu proses persetujuan atau penolakan permohonan perizinan dari stakeholders.
Surat Edaran OJK tentang BPR mencakup pokok-pokok materi, sebagai berikut:
3 Rincian dokumen beserta checklist dokumen yang harus disampaikan oleh calon investor atau BPR dalam pengajuan permohonan perizinan.
1 Pengelompokkan wilayah (zonasi) pendirian BPR berdasarkan kabupaten dan kota.
4Penjelasan yang lebih komprehensif mengenai beberapa pengaturan dalam POJK tentang BPR, antara lain: pendirian BPR; perizinan BPR; perubahan modal dan kepemilikan BPR; anggota Direksi, Dewan Komisaris dan pejabat Eksekutif; pembukaan dan penutupan kantor dan kegiatan pelayanan kas BPR; kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet; perubahan badan hukum dan nama BPR; serta penyampaian permohonan dan laporan.
I. ZONA PENDIRIAN BPR
5
Zona
Modal Disetor Minimum Kabupaten/Kota
1 Rp 14 Miliar 14 kabupaten/kota2 Rp 8 Miliar 103 kabupaten/kota3 Rp 6 Miliar 58 kabupaten/kota4 Rp 4 Miliar 332 kabupaten/kota
PERSYARATAN MODAL DISETOR MINIMUM PENDIRIAN BPR
1. Persyaratan modal disetor minimum berlaku bagi:a. pendirian BPR barub. pemindahan alamat kantor pusat BPR ke zona dengan persyaratan modal disetor
pendirian BPR lebih tinggi dari zona kantor pusat BPR semula. 2. OJK berwenang menetapkan jumlah modal disetor di atas jumlah minimal yang
dipersyaratkan, paling tinggi tidak melampaui jumlah modal disetor minimum pada zona yang setingkat lebih tinggi (didasarkan pada pertimbangan a.l. kelangsungan pengembangan kegiatan usaha BPR ke depan, sehingga dapat beroperasi secara berkesinambungan).Kelangsungan pengembangan kegiatan usaha BPR ke depan antara lain ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap perkembangan dan kemajuan daerah, potensi ekonomi, perkembangan harga barang dan jasa, jumlah dan tingkat persaingan antara lembaga keuangan bank dan non bank, jumlah penduduk dan luas wilayah.
3. Apabila terjadi pemekaran wilayah, persyaratan modal disetor minimum untuk mendirikan BPR mengacu pada jumlah modal disetor minimum pada zona sebelum terjadi pemekaran wilayah.
II. PERIZINAN BPR
6
Q U A L I T YPenyempurnaan Mekanisme Perizinan BPR
1. Meningkatkan kualitas pelayanan OJK kepada masyarakat dalam bentuk layanan perizinan yang efektif, transparan dan terukur.
2. Memberikan panduan yang jelas mengenai rincian jenis dokumen yang harus disertakan oleh calon investor dan BPR dalam pengajuan permohonan.3. Memperjelas mekanisme pengajuan dan proses perizinan, sehingga memberikan kepastian bagi stakeholders terkait dengan penyelesaian permohonan perizinan oleh OJK.
Penegasan dari OJK mengenai perhitungan
jangka waktu penyelesaian proses perizinan
Memberikan kepastian kepada stakeholders mengenai jangka
waktu proses penyelesaian yang terukur
Perubahan Utama
II. PERIZINAN BPR
7
Perizinan BPR
Pendirian
Kepemilikan
PengurusModal
Jaringan Kantor
Jenis Perizinan BPR
III. PENDIRIAN BPR
8
1. Pendirian BPR – Persetujuan Prinsipa. Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip diajukan
paling sedikit oleh salah satu calon Pemegang Saham Pengendali (PSP) yang memiliki saham paling sedikit 25%.
b. Persetujuan atau penolakan atas permohonan persetujuan prinsip diberikan oleh OJK paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak permohonan berikut dokumen yang dipersyaratkan diterima secara lengkap.
kelengkapan dokumen didasarkan pada checklist dokumen persetujuan prinsip
c. Persetujuan atau penolakan tersebut didasarkan pada:1) penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen; 2) penilaian terhadap studi kelayakan pendirian BPR;3) uji kemampuan dan kepatutan (penelitian administratif dan wawancara);4) pemeriksaan setoran modal; dan5) penelitian thd kinerja keuangan BPR dan/atau LK lain dlm kepemilikan PSP yang
sama.d. Dalam hal dokumen telah lengkap berdasarkan penelitian dokumen pada tahapan
c.1), OJK menyatakan jangka waktu 40 (empat puluh) hari kerja mulai berjalan.
Mekanisme Perizinan Pendirian BPR
1. Persetujuan prinsip dan
2. Persetujuan izin usaha
Note: jangka waktu tsb tidak termasuk waktu bagi pemohon untuk melengkapi atau menambah atau memperbaiki dokumen yang dipersyaratkan.
Mekanisme Persetujuan Prinsip
LengkapSurat pernyataan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses persetujuan
prinsip berjalan
Persetujuan atau
penolakan izin prinsip*
Tidak Lengkap
Penelitian atas kelengkapan
dokumen
Penilaian terhadap studi
kelayakan pendirian BPR
Pemeriksaan sumber
setoran modal
Uji kemampuan dan kepatutan calon PSP, anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Penelitian kinerja
keuangan BPR dan/atau LK
milik PSP
Dapat dimintakan tambahan atau perbaikan dokumen
40 hari kerja
Persetujuan prinsip berlaku untuk jangka waktu 1 tahun terhitung sejak tanggal pemberian izin prinsip, dan tidak dapat diperpanjang.
Sebesar 50% dari jumlah modal disetor minimum sesuai zona
Pemohon diberikan waktu untuk melengkapi dokumen tambahan/ perbaikan selama 30 hari kerja
Setelah 30 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan
persetujuan prinsip ditolak
9
DPIP Kantor Regional dan/atau Kantor OJK DPIP
III. PENDIRIAN BPR
Pemohon diberikan waktu untuk melengkapi dokumen selama 20 hari
kerja
Setelah 20 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan
persetujuan prinsip ditolak
checklist
III. PENDIRIAN BPR
10
1. Pendirian BPR – Izin Usahaa. Persetujuan atau penolakan atas permohonan persetujuan prinsip
diberikan oleh OJK paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak permohonan berikut dokumen yang dipersyaratkan diterima secara lengkap (berdasarkan checklist).
b. Persetujuan atau penolakan tersebut didasarkan pada:1) penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen; 2) uji kemampuan dan kepatutan, apabila terdapat penggantian calon yang
diajukan sebelumnya;3) pemeriksaan setoran modal; dan4) penelitian terhadap kinerja keuangan BPRdan/atau LK lain dalam kepemilikan
PSP yang sama.c. Dalam hal dokumen telah lengkap berdasarkan penelitian dokumen pada tahapan
b.1), OJK menyatakan jangka waktu 40 (empat puluh) hari kerja mulai berjalan.
Calon Pemegang Saham yang mengajukan permohonan pendirian BPR harus melakukan presentasi dan memberikan penjelasan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai studi kelayakan pendirian BPR, sumber dana, rencana, dan tujuan pendirian serta kemampuan keuangan dalam rangka memelihara solvabilitas dan pertumbuhan BPR.
Penelitian terhadap kinerja keuangan BPR dan/atau lembaga keuangan lain antara lain memenuhi kriteria: tidak dalam keadaan rugi; danmemiliki rasio permodalan, likuiditas, dan rentabilitas yang sehat mengacu pada standar penilaian
yang berlaku bagi masing-masing lembaga keuangan dimaksud.
11
Mekanisme Izin Usaha
LengkapSurat pernyataan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses persetujuan/penolakan
izin usaha berjalan
Persetujuan atau
penolakan izin usaha
Tidak Lengkap
Penelitian kelengkapan
dokumen
Pemeriksaan kesiapan
operasional
Pemeriksaan sumber
setoran modal
Uji kemampuan dan Kepatutan (apabila terdapat perubahan
dari pengajuan persetujuan prinsip)
Penilaian kinerja
keuangan BPR dan/atau LK milik PSP
DPIP KANTOR REGIONAL DAN/ATAU KANTOR OJK DPIP
Dapat dimintakan tambahan atau perbaikan dokumen
40 hari kerja
Pemohon diberikan waktu untuk melengkapi dokumen selama 30 hari kerja
Setelah 30 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan izin usaha ditolak dan
persetujuan prinsip dinyatakan tidak berlaku
III. PENDIRIAN BPR
Dalam hal dokumen dilengkapi dalam 30 hari kerja, perhitungan waktu proses izin usaha dimulai
Pemohon diberikan waktu untuk melengkapi dokumen tambahan/ perbaikan selama 40 hari kerja
Setelah 40 hari kerja dokumen belum dilengkapi, permohonan izin usaha ditolak
dan persetujuan prinsip tidak berlaku
checklist
12
Setiap BPR wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus) sesuai dengan kriteria mengenai PSP yang diatur dalam ketentuan mengenai uji kemampuan dan kepatutan BPR.
Masa transisi hingga 31
Desember 2017
a. teguran tertulis;b. penurunan tingkat kesehatan BPR satu predikat; c. penundaan hak menerima deviden bagi pemegang saham;d. penghentian sementara sebagian kegiatan operasional BPR;
dan/ataue. larangan pembukaan jaringan kantor dan kegiatan PVA.
Porsi Saham Minimal bagi Pemegang Saham Pengendali
S A N K S I1. Pemegang saham dilarang menarik
kembali modal yang telah disetor.2. Pemegang saham dapat mengalihkan
kepemilikan sahamnya kepada pihak lain sepanjang memenuhi ketentuan OJK dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya.
Sanksi:a. teguran tertulis;b. penurunan predikat TKS BPR
menjadi tidak sehat; dan/atauc. penghentian sementara
sebagian kegiatan operasional BPR.
IV. KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL BPR
13
IV. KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL BPR1. Permohonan pendirian BPR setelah berlakunya POJK tentang BPR diajukan dengan
pemenuhan ketentuan memiliki paling sedikit 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus).
2. Bagi pihak yang telah mendapatkan persetujuan prinsip pendirian BPR sebelum tanggal 1 Januari 2015 namun belum memiliki 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima perseratus) harus memenuhi ketentuan dimaksud paling lambat pada tanggal 31 Desember 2017.
3. BPR wajib menyusun rencana pemenuhan kewajiban memiliki 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima perseratus) yang dituangkan dalam bentuk rencana tindak (action plan) dengan persetujuan (RUPS), dan disampaikan kepada OJK paling lama 6 (enam) bulan sejak berlakukan ketentuan ini.
4. Bagi pihak yang mengajukan permohonan izin usaha pendirian BPR sebelum berlakunya POJK tentang BPR dan memperoleh izin usaha setelah berlakunya POJK tentang BPR namun belum memiliki 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima perseratus), menyusun rencana pemenuhan kewajiban tersebut yang dituangkan dalam bentuk rencana tindak (action plan) dengan persetujuan RUPS dan disampaikan kepada OJK paling lama 6 (enam) bulan sejak pihak tersebut memperoleh izin usaha BPR.
5. Laporan pencapaian atas rencana pemenuhan ketentuan bagi BPR disampaikan bersamaan dengan laporan pelaksanaan rencana kerja BPR hingga batas waktu pemenuhan kewajiban.
14
IV. KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL BPR
1. Kepemilikan BPR oleh badan hukum Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah atau Koperasi paling banyak sebesar modal sendiri bersih badan hukum yang bersangkutan.
2. Penghitungan modal sendiri bersih dalam kepemilikan BPR adalah:a. bagi badan hukum Perseroan Terbatas atau Perusahaan Daerah modal sendiri
bersih merupakan penjumlahan dari modal disetor, cadangan, dan laba dikurangi penyertaan dan kerugian; dan
b. bagi badan hukum Koperasi modal sendiri bersih merupakan penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah dikurangi penyertaan dan kerugian.
3. Perhitungan kepemilikan tersebut dilakukan baik pada awal pendirian BPR maupun pada saat dilakukan penambahan modal disetor oleh badan hukum.
4. Dalam rangka melakukan perhitungan kepemilikan BPR oleh badan hukum, BPR menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disusun oleh badan hukum tersebut pada saat melakukan penambahan modal disetor dengan posisi laporan pada akhir bulan sebelumnya.
5. Dalam hal badan hukum memiliki saham BPR paling rendah sebesar 25% (dua puluh lima perseratus), selain menyampaikan laporan keuangan tahunan, BPR menyampaikan laporan keuangan tahunan badan hukum yang disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada OJK secara rutin paling lambat pada akhir bulan Juni setelah tahun posisi laporan.
Kepemilikan BPR oleh Badan Hukum
15
IV. KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL BPRMekanisme Penambahan Modal Disetor dan/atau Perubahan Kepemilikan
Saham
RUPS Lapor OJKPengesahan
instansi berwenang
Lapor OJK
maksimal 60 HK sejak tanggal persetujuan OJK
maksimal 10 HK sejak persetujuan RUPS
maksimal 10 HK sejak tanggal pengesahan instansi berwenang
Permohonan BPR
Persetujuan OJK
maksimal 20 HK sejak dokumen
dinyatakan lengkap
Jika RUPS tidak terselenggara, persetujuan OJK batal dan dinyatakan tidak berlaku.
Penelitian kelengkapan dokumen berdasarkan checklist
Pemeriksaan sumber setoran modal
Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (bila terdapat penambahan/perubahan PSP)
OJK dapat meminta tambahan atau perbaikan dokumen.
Penyampaian kembali dokumen, maksimal 10 hari kerja.
Bila tidak lengkap, penyampaian kelengkapan dokumen, maksimal 10 hari kerja.
Penelitian persyaratan calon PS
Penelitian kinerja keuangan BPR dan/atau LK lain milik calon PSP
16
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
PERSYARATAN DIREKSI
1. Jumlah : 2 orang, salah satunya adalah Direktur Utama. Dalam rangka penerapan GCG, jumlah Direksi dapat > 2 orang.
2. Tempat tinggal : seluruh anggota Direksi di kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
3. Pendidikan : minimal setingkat diploma tiga.4. Pengetahuan, pengalaman dan keahlian, kemampuan:
a. pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
b. pengalaman dan keahlian minimal selama 2 tahun di bidang perbankan dan/atau lembaga jasa keuangan non perbankan; dan
c. kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan BPR sehat.
5. Sertifikasi kelulusan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Masa transisi s.d. 31 Desember
2017
17
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
LARANGAN DIREKSI
1. Mayoritas anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan:a. sesama anggota Direksi; dan/ataub. anggota Dewan Komisaris.
2. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dilarang memiliki saham sebesar 25% atau lebih dari modal disetor pada Bank dan/atau menjadi pemegang saham mayoritas di lembaga jasa keuangan non Bank.
3. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan pada Bank, perusahaan non Bank dan/atau lembaga lain, kecuali sebagai pengurus asosiasi industri BPR dan/atau lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM BPR.
Masa transisi hingga 31 Desember
2017
4. Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
18
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
PERSYARATAN DEWAN KOMISARIS
1. Jumlah : 2 orang, salah satunya adalah Komisaris Utama. Dalam rangka penerapan GCG, jumlah Dewan Komisaris > 2 orang.
2. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.
3. Tempat tinggal : minimal 1 orang anggota Dewan Komisaris di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
4. Pengetahuan dan pengalaman :a. pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya; dan/ataub. pengalaman di bidang perbankan dan/atau lembaga
jasa keuangan non perbankan.5. Sertifikasi kelulusan yang masih berlaku yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Masa transisi s.d. 31 Desember 2016
Masa transisi s.d. 31 Desember 2017
Masa transisi s.d. 31 Desember 2017
Yang dimaksud dengan ”sertifikat kelulusan” adalah sertifikat profesi terkait dengan unit kompetensi bagi Dewan Komisaris atau Direksi.
19
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
LARANGAN DEWAN KOMISARIS
1. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai komisaris paling banyak pada 2 (dua) BPR lain atau BPRS.
Masa transisi hingga 31 Desember
2017
4. Anggota Dewan Komisaris dilarang memberikan kuasa umum yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
2. Anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada BPR, BPRS, dan/atau Bank Umum.
3. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan:a. sesama anggota Dewan Komisaris; dan/ataub. anggota Direksi.
20
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris
Permohonan BPR
Persetujuan OJK RUPS Lapor OJK
maksimal 90 hari sejak tanggal persetujuan OJK
maksimal 10 HK sejak tanggal efektif pengangkatan menurut hasil RUPS
maksimal 30 hari sejak permohonan berikut dokumen diterima lengkap
OJK melakukan uji kemampuan dan kepatutan
Jika RUPS tidak terselenggara, persetujuan OJK dan penetapan hasil uji kemampuan dan kepatutan batal dan dinyatakan tidak berlaku.
Penelitian persyaratan dan kelengkapan
dokumen
Uji Kemampuan dan Kepatutan Calon Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
Lengkap
Surat pemberitahuan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses persetujuan/penolakan
berjalan
Tidak Lengka
p
Penyampaian kelengkapan dokumen dlm waktu 10 hari
kerja
21
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
1. Laporan Berhentinya Jabatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris
Pengunduran Diri
Pemberhentian efektif sejak tanggal yang ditetapkan dalam RUPS
sejak tanggal yang ditetapkan dalam RUPS atau lampaunya
jangka waktu yang diatur dalam anggaran dasar BPR
jika RUPS tidak diselenggarakan
Meninggal Dunia
sejak tanggal meninggal dunia berdasarkan surat keterangan
kematian dari instansi berwenang
LaporBPR
paling lambat 10 HK
Larangansejak tanggal surat pemberitahuan atau
keputusan OJK
efektif
efektif
Larangan menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris antara lain disebabkan oleh:
a. pelanggaran ketentuan tentang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris antara lain atas rangkap jabatan, hubungan keluarga atau semenda, persyaratan kepemilikan sertifikasi profesi; atau
b. penetapan tidak lulus berdasarkan hasil uji kemampuan dan kepatutan sesuai ketentuan yang berlaku.
22
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
2. Penggantian Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris
a. Penggantian anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk memenuhi jumlah minimum anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris paling lama 120 hari kerja sejak tanggal efektif pengunduran diri, pemberhentian, meninggal dunia dan larangan menjabat.
b. RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris karena masa jabatannya berakhir wajib diselenggarakan pada tanggal berakhirnya masa jabatan tersebut.
c. Jangka waktu selama 120 hari kerja tersebut termasuk dalam cakupan proses pengajuan calon anggota Direksi dan/atau calon anggota Dewan Komisaris oleh BPR, uji kemampuan dan kepatutan hingga pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris tersebut oleh RUPS.
d. Pengenaan sanksi terhadap pelanggaran jumlah minimum anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikenakan kepada BPR setelah berakhirnya jangka waktu 120 hari kerja.
23
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
3. Pengangkatan Kembali Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris
RUPS
Tidak menyelenggarakan RUPS atau RUPS tidak menyetujui
LaporPengangkatan kembali oleh RUPS paling lambat pada tanggal masa
jabatan berakhir Ingin dicalonkan
kembali
Meminta persetujuan
paling lambat 30 hari sejak RUPS
Masa jabatan berakhir
OJK melakukan pengecekan terhadap anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dalam Daftar Kredit Macet
24
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
1. Pelanggaraan atas ketentuan:a. jumlah dan struktur anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris;b. kewajiban anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris memiliki sertifikat kelulusan; dan
c. jangka waktu pemenuhan jumlah minimum anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dalam hal terdapat kekurangan karena berhenti atau berakhirnya masa jabatan.
1. Sanksi pelanggaran:a. teguran tertulis;b. penurunan tingkat kesehatan
BPR satu predikat;c. larangan pembukaan jaringan
kantor dan kegiatan PVA; dan/atau
d. penghentian sementara sebagian kegiatan operasional BPR.
2. Pelanggaraan atas larangan:a. hubungan keluarga dan semenda
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
b. Direksi memiliki saham secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama 25% atau lebih; dan
c. merangkap jabatan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
2. Sanksi pelanggaran:a. teguran tertulis;b. penurunan tingkat kesehatan
BPR menjadi tidak sehat;c. larangan pembukaan jaringan
kantor dan kegiatan PVA; dan/atau
d. penghentian sementara sebagian kegiatan operasional BPR.
25
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
Sanksi Penghentian Sementara Sebagian Kegiatan Operasional BPR
BPR dilarang:(pada kantor pusat dan/atau
kantor cabang)
melakukan kegiatan penghimpunan dana
melakukan kegiatan penyaluran dana
melakukan kegiatan Pedagang Valuta Asing
Fresh Money
Pemindahbukuan pada BPR selain dari :1. Akun tabungan dan/atau deposito a/n yang sama2. Akun biaya dalam rangka pembayaran gaji pengurus
dan karyawan BPR ybs ke akun tabungan
Penyaluran Kredit Baru, termasuk penambahan plafon kredit/realisasi terhadap komitmen penyaluran kredit, kecuali dalam rangka restrukturisasi kredit
26
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
Langkah BPR dalam pengenaan sanksi penghentian sementara sebagian kegiatan operasional:
Pengumuman pada masyarakat
• Dimuat dalam surat kabar harian lokal atau papan pengumuman diseluruh kantor BPR :
• Informasi kegiatan yang dihentikan sementara
• Langkah penyelesaian bagi nasabah yang akan menghentikan hubungan
• Langkah pembayaran angsuran kredit
• Paling lama 10 hari sejak tanggal pemberhentian
• Menyertakan buktipengumuman penghentian sementara sebagian kegiatan operasional BPR
anggota Direksi/Dewan Komisaris tetap penuhi
ketentuan
• Jumlah dan struktur anggota Direksi/Dewan Komisaris
• Sertifikasi kelulusan dari Lembaga Sertifikasi
• Tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sesama anggota Direksi/Dewan Komisaris
BPR DAPAT MELAKUKAN
KEMBALI sebagian kegiatan operasional yang telah dihentikan
sementara
Lapor OJK telah penuhi ketentuan
OJK meneliti laporan BPR
ybs
Surat pelaksanaan
kembali sebagian kegiatan
operasional BPR OK
Lapor pada OJK dalam 5
hari kerja
27
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada anggota Direksi atau mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional BPR, antara
lain Pemimpin Kantor cabang, Kepala Divisi, kepala bagian, manajer dan/atau Pejabat lainnya yang setara.
1. Pengangkatan setiap Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan kepada OJK.2. Yang wajib dilaporkan adalah pejabat yang masuk dalam struktur organisasi BPR baik
yang telah diangkat atau belum diangkat sebagai Pejabat Eksekutif oleh BPR namun telah menjalankan tugas dan fungsi sebagai Pejabat Eksekutif.
3. OJK akan melakukan melakukan penelitian dan penilaian terhadap Pejabat Eksekutif tersebut, terkait dengan:a. Daftar Tidak Lulus langsung diberhentikanb. Daftar Kredit Macet kesempatan menyelesaikan kredit macet selama 20 hari
kerja.4. Pemberhentian Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan kepada OJK maksimal 10 hari kerja
sejak tanggal pemberhentian.
Pejabat Eksekutif
SANKSI apabila BPR tidak memberhentikan Pejabat Eksekutif:a. teguran tertulis; dan/ataub. penurunan predikat tingkat kesehatan BPR menjadi tidak sehat.
28
V. ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEJABAT EKSEKUTIF BPR
Laporan Pengangkatan Pejabat Eksekutif
1. Laporan BPR mengenai pengangkatan Pejabat Eksekutif kepada Otoritas Jasa Keuangan disertai dengan:a. dokumen berupa fotokopi surat pengangkatan atau surat perjanjian kerja setiap
Pejabat Eksekutif, dan dilengkapi dengan surat kuasa khusus bagi pemimpin Cabang;
b. pasfoto terakhir ukuran 4x6 cm;c. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;d. riwayat hidup; dane. contoh tanda tangan dan paraf.
2. Laporan tersebut disampaikan kepada OJK paling lama 10 (sepuluh) hari sejak tanggal setiap Pejabat dimaksud menjalankan tugas dan fungsi sebagai Pejabat Eksekutif berdasarkan tanggal efektif pengangkatan sebagai Pejabat Eksekutif yang tercantum dalam surat pengangkatan.
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
29
1. Pembukaan Jaringan Kantor – Kantor Cabang
Persyaratan izin pembukaan Kantor Cabang:a. rencana pembukaan Kantor Cabang telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan
BPR;b. memiliki tingkat kesehatan tergolong sehat selama 12 (dua belas) bulan terakhir; c. memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) paling sedikit 12%
(dua belas perseratus) selama 6 (enam) bulan terakhir;d. memiliki rasio kredit non lancar atau Non Performing Loan (NPL) gross paling tinggi
5% (lima perseratus) selama 6 (enam) bulan terakhir;e. tidak dalam keadaan rugi baik tahun lalu maupun tahun berjalan dalam 1 tahun
terakhir sebelum pengajuan pembukaan Kantor Cabang;f. memiliki teknologi informasi yang memadai, minimal berupa sistem core banking
untuk memproses transaksi perbankan sehari-hari (termasuk integrasi laporan Kantor Pusat dan Kantor Cabang;
g. memenuhi kelengkapan organisasi dan infrastruktur pada Kantor Cabang yang akan dibuka; dan
h. tidak terdapat pelanggaran ketentuan terkait dengan BPR.
Pembukaan kantor BPR hanya dapat dilakukan dalam satu wilayah provinsi yang sama dengan kantor pusatnya.
Tidak diatur lagi maksimal jumlah kantor cabang yang dapat dibuka oleh BPR dalam 1 tahun.
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
30
1. Pembukaan Jaringan Kantor – Kantor Cabang Pemberian izin pembukaan Kantor Cabang melalui 2 tahap: persetujuan prinsip dan izin
operasional.a. Persetujuan Prinsip
1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan persetujuan prinsip diberikan oleh OJK paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak permohonan berikut dokumen yang dipersyaratkan diterima secara lengkap.
2) Persetujuan atau penolakan tersebut didasarkan pada:a) penelitian atas pemenuhan persyaratan dan kelengkapan dokumen (analisis
potensi dan kelayakan)b) penilaian terhadap analisis potensi dan kelayakan pembukaan Kantor
Cabang.3) Dalam hal dokumen telah lengkap berdasarkan penelitian dokumen pada
tahapan 2).a), OJK menyatakan jangka waktu 20 (dua puluh) hari kerja mulai berjalan.
b. Izin Operasional1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin operasional diberikan oleh OJK
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak permohonan berikut dokumen yang dipersyaratkan diterima secara lengkap.
2) Persetujuan atau penolakan tersebut didasarkan pada:a) penelitian atas pemenuhan persyaratan dan kelengkapan dokumen (kesiapan
operasional)b) penilaian terhadap kesiapan operasional Kantor Cabang.
3) Dalam hal dokumen telah lengkap berdasarkan penelitian dokumen pada tahapan 2).a), OJK menyatakan jangka waktu 20 (dua puluh) hari kerja mulai berjalan.
Persetujuan atau penolakan persetujuan
prinsip*Permohonan
BPR
Penelitian atas kelengkapan dan kebenaran serta
pemenuhan persyaratan
Penilaian terhadap studi kelayakan pembukaan KC
BPR
20 hari kerja
* berlaku selama 80 hari kerja
Proses persetujuan dilakukan oleh KR atau KOJK yang mewilayahi BPR yang bersangkutan
Lengkap
Surat pemberitahuan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses persetujuan prinsip berjalan
Tidak Lengkap
Pemohon diberikan waktu untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen selama 20 hari kerja
Setelah 20 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan persetujuan prinsip pembukaan KC ditolak
Dalam hal dokumen dilengkapi dalam 20 hari kerja, perhitungan waktu proses persetujuan prinsip dimulai
Mekanisme Persetujuan Prinsip Pembukaan Kantor Cabang
31
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Persetujuan atau
penolakan izin usaha
Permohonan BPR
Penelitian kelengkapan
dokumen
20 hari kerja
Operasional KC
Lapor pelaksanaan
20 hari kerja 10 hari kerja
Proses Persetujuan dilakukan oleh KR atau KOJK yang mewilayahi BPR yang bersangkutan
Mekanisme Pemberian Izin Operasional Pembukaan Kantor Cabang
Lengkap
Surat pemberitahuan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses pemberian izin operasional berjalan
Tidak Lengkap
Pemohon diberikan waktu untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen selama 10 hari kerja
Setelah 10 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan
permohonan izin operasional pembukaan KC ditolak
Dalam hal dokumen dilengkapi dalam 10 hari kerja, perhitungan waktu
proses izin operasional dimulai
Penelitian kesiapan
operasional KC BPR
32
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
33
BPR hanya dapat melakukan pembukaan Kantor Kas dalam wilayah kabupaten atau kota yang sama dengan kabupaten atau kota kantor induk dari Kantor Kas.
Penegasan dari OJK
Laporan rencana pembukaan KK
oleh BPR
20 hari kerja
Pembukaan Kantor Kas
Lapor pelaksanaan
20 hari kerja 10 hari kerja
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
2. Pembukaan Kantor Kas
Persyaratan pembukaan Kantor Kas:a. rencana pembukaan Kantor Kas telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan
BPR;b. memiliki tingkat kesehatan paling rendah tergolong cukup sehat selama 12 (dua
belas) bulan terakhir;c. tidak dalam keadaan rugi dalam 1 (satu) tahun terakhir;d. memiliki teknologi informasi yang memadai, minimal berupa sistem core banking
untuk memproses transaksi perbankan sehari-hari;e. memenuhi kelengkapan organisasi dan infrastruktur pada Kantor Kas yang akan
dibuka; danf. tidak terdapat pelanggaran ketentuan terkait dengan BPR.
34
Kegiatan Kantor Kas
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Kantor Kas, meliputi:a. menerima setoran dalam rangka pembukaan rekening tabungan atau deposito;b. menerima angsuran kredit;c. menerima setoran tabungan nasabah; d. melayani penarikan tabungan bagi nasabah sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh kantor induknya;e. menerima titipan dana dalam rangka pelayanan jasa pembayaran tagihan seperti
pembayaran tagihan listrik, telepon, air dan lainnya; f. menerima permohonan kredit; dang. hanya melakukan pencairan kredit setelah melalui proses analisa hingga
persetujuan kredit yang dilakukan oleh kantor induknya.
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Kantor Kas tidak diperkenankan melakukan kegiatan pelayanan kas selain yang diatur.! !
Kantor Kas berfungsi secara terbatas sebagai sarana pembayaran dan penyetoran dalam rangka pelayanan yang terkait dengan kegiatan penyediaan dana (misalnya pencairan kredit kepada nasabah) dan/atau penghimpunan dana dari nasabah. Kantor Kas tidak berwenang untuk melakukan analisis dan membuat keputusan dalam proses penyediaan dana atau pemberian kredit kepada nasabah.
35
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
“Pelanggaran ketentuan terkait dengan BPR” antara lain pelanggaran atas:a. larangan rangkap jabatan dan hubungan keluarga
atau semenda serta kewajiban minimum jumlah anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
b. kewajiban BPR memiliki paling kurang 1 (satu) pemegang saham dengan persentase kepemilikan saham tertentu; dan/atau
c. kewajiban pemenuhan modal inti minimum.
Notes:
Dalam rangka pembukaan jaringan kantor tidak boleh terdapat “pelanggaran ketentuan terkait
dengan BPR”.
36
Kegiatan Kas Keliling Menerima angsuran
kredit; Menerima setoran
tabungan nasabah; Melayani penarikan
tabungan bagi nasabah sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh kantor induknya; dan
Menerima titipan dana dalam rangka pelayanan jasa pembayaran tagihan seperti pembayaran tagihan listrik, telepon, air, dan lainnya
Kegiatan Payment Point Menerima angsuran kredit; Menerima setoran
tabungan nasabah; Melayani penarikan
tabungan bagi nasabah sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh kantor induknya;
Menerima titipan dana dalam rangka pelayanan jasa pembayaran tagihan seperti pembayaran tagihan listrik, telepon, air, dan lainnya; dan/atau
Pembayaran gaji pegawai/ karyawan
Mempromosikan produk BPR yang bersangkutan;
Melayani pembukaan rekening baru; dan
Menerima setoran paling banyak sebesar jumlah minimal yang dipersyaratkan untuk pembukaan rekening baru
Layanan Kegiatan Pameran
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
3. Kegiatan Kas Keliling, Payment Point dan Pameran
37
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Pembukaan Kas Keliling dan Payment Point 1. BPR hanya dapat melakukan kegiatan Kas Keliling dan Payment Point dalam
wilayah kabupaten atau kota yang sama dengan kabupaten atau kota kantor induk dari Kas Keliling dan Payment Point.
2. BPR wajib menyampaikan laporan Kas Keliling dan Payment Point kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan kegiatan.
BPR wajib menggabungkan Laporan Keuangan Kantor Kas, Kas Keliling dan Payment Point dengan Laporan Keuangan Kantor Pusat atau Kantor Cabang yang menjadi kantor
induknya pada hari yang sama.
38
4. Pemindahan Alamat Kantor
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Pemberian izin pemindahan alamat kantor dilakukan dalah dua tahap:a. persetujuan prinsip pemindahan alamat kantor,
yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan alamat kantor hanya diberlakukan bagi pemindahan alamat kantor ke luar wilayah kabupaten, kota atau provinsi;
b. izin efektif pemindahan alamat kantor, yaitu izin pindah alamat kantor setelah persiapan selesai dilakukan.
BPR yang melakukan pemindahan alamat kantor pusat ke zona yang memiliki persyaratan modal disetor pendirian BPR yang lebih tinggi dari zona kantor pusat BPR semula wajib memenuhi persyaratan modal disetor pendirian BPR di zona kantor pusat BPR yang baru.
Persetujuan atau penolakan persetujuan
prinsip*Permohonan BPR
Penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen
pemindahan alamat
Penilaian terhadap analisis atas potensi dan kelayakan pemIndahan alamat BPR
20 hari kerja* berlaku selama 120 hari kerja
Persetujuan prinsip diberlakukan bagi pemindahan alamat kantor ke luar wilayah kab/kota atau provinsi.
Lengkap
Surat pemberitahuan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses persetujuan prinsip berjalan
Tidak Lengkap
Pemohon diberikan waktu untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen selama 20 hari kerja
Setelah 20 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan ipersetujuan prinsip pemindahan KC
ditolak
Dalam hal dokumen dilengkapi dalam 20 hari kerja, perhitungan waktu proses persetujuan prinsip dimulai
Mekanisme Persetujuan Prinsip Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Cabang
39
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Persetujuan atau
penolakan izin usaha
Permohonan BPR
Penelitian kelengkapan
dan kebenaran dokumen
20 hari kerja: dalam 1 kab/kota40 hari kerja: keluar kab/kota/provinsi
Operasional KC
Lapor pelaksanaan
20 hari kerja 10 hari kerja
Proses Persetujuan dilakukan oleh KR atau KOJK yg mewilayahi BPR yang bersangkutan
Mekanisme Pemberian Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor Pusat/Cabang
Lengkap
Surat pemberitahuan dokumen lengkap
Perhitungan waktu proses pemberian izin
efektif berjalan
Tidak Lengkap
Pemohon diberikan waktu untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen
selama 10 hari kerja
Setelah 10 hari kerja dokumen belum dilengkapi, proses permohonan permohonan
izin efektif pemindahan alamat KC ditolak
Dalam hal dokumen dilengkapi dalam 10 hari kerja, perhitungan waktu proses izin efektif
dimulai
Penelitian kesiapan
pemndahan alamat KC BPR
40
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
41
VI. PEMBUKAAN JARINGAN KANTOR BPR
Pemekaran WilayahKantor Cabang1. Dalam hal terjadi pemekaran wilayah yang menyebabkan Kantor Cabang dan Kantor
Pusat BPR berada di wilayah provinsi yang berbeda, BPR wajib:a. menutup atau memindahkan Kantor Cabang BPR; ataub. memindahkan Kantor Pusat BPR,ke dalam wilayah provinsi yang sama.
2. Penutupan atau pemindahan kantor wajib dilaksanakan paling lama 3 (tiga) tahun setelah terjadinya pemekaran wilayah.
Kantor Kas1. Dalam hal terjadi pemekaran wilayah yang
menyebabkan Kantor Kas BPR berada di wilayah kabupaten atau kota yang berbeda dengan kantor induknya, BPR wajib menutup atau memindahkan Kantor Kas tersebut ke dalam 1 (satu) wilayah kabupaten atau kota yang sama dengan kantor induknya.
2. Penutupan atau pemindahan Kantor Kas dilakukan paling lama 1 (satu) tahun setelah terjadinya pemekaran wilayah.
42
VII. PENUTUPAN JARINGAN KANTOR BPR
Penutupan Kantor Cabang
Wajib memperoleh persetujuan OJK, disertai dengan alasan penutupan dan dokumen penyelesaian seluruh kewajiban kepada nasabah serta pihak-pihak lain.
Persetujuan atau penolakan izin penutupan
Permohonan BPR
Penelitian atas dokumen dan penyelesaian
kewajiban
Proses Persetujuan atau Penolakan oleh OJK
10 hari kerja
Pengumuman di seluruh
kantor
Lapor pelaksanaan penutupan
KC
10 hari kerja 10 hari kerja
Izin operasional dinyatakan tidak berlaku
Penutupan Kantor Cabang
20 hari kerjasejak tanggal persetujuan OJK
43
VII. PENUTUPAN JARINGAN KANTOR BPR
Penutupan Kantor Kas dan Kegiatan Pelayanan Kas
Laporan rencana penutupan oleh
BPR
20 hari kerja sblm penutupan
Pengumuman rencana
penutupan
Lapor pelaksanaan penutupan
10 hari kerja 10 hari kerja
44
VII. PENUTUPAN JARINGAN KANTOR BPR
Pelaksanaan Operasional pada Hari TertentuBPR wajib menyampaikan laporan rencana BPR dan/atau sebagian kantor BPR untuk melakukan kegiatan operasional di luar hari kerja operasional dan pada hari libur nasional kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan operasional.
1. BPR dapat melakukan penutupan sementara kantor BPR di luar hari libur resmi dengan alasan tertentu paling banyak 5 hari kerja dalam kurun waktu 1 tahun takwim.
2. BPR menyampaikan laporan rencana penutupan sementara kantor BPR di luar hari libur resmi kepada OJK paling lama 5 hari kerja sebelum pelaksanaan penutupan sementara.
3. BPR wajib mengumumkan tanggal penutupan kantor sementara kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan paling lama 5 hari kerja sebelum tanggal penutupan.
4. BPR wajib menyampaikan bukti pengumuman penutupan kantor sementara kepada OJK paling lama 3 hari kerja sejak tanggal pengumuman.
5. BPR wajib menyampaikan laporan pembukaan kembali kantor paling lama 5 hari kerja sejak tanggal pembukaan.
Penutupan Sementara Kantor BPR
45
BPR yang akan melakukan Kegiatan Pelayanan Kas berupa Perangkat Perbankan Elektronik dengan menggunakan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet wajib mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagai penerbit kartu ATM dan/atau kartu debet.
Sebelum mengajukan ke Bank Indonesia, BPR wajib mendapat persetujuan OJK.
BPR wajibizin penerbit kartu ATM dan/atau
kartu debetpersetujuan
1
2
ATM beroperasi
VIII. KEGIATAN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET
46
Persyaratan pengajuan permohonan persetujuan kegiatan layanan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet:a. rencana kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM
dan/atau kartu debet telah tercantum dalam rencana kerja tahunan BPR;
b. memiliki tingkat kesehatan tergolong sehat selama 12 (dua belas) bulan terakhir;
c. tidak dalam keadaan rugi dalam 1 (satu) tahun terakhir;d. memiliki teknologi informasi yang memadai; dane. tidak terdapat pelanggaran ketentuan terkait dengan BPR.
Kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet yang diselenggarakan dengan menggunakan PPE yang dikelola sendiri oleh BPR hanya dapat dilakukan dalam wilayah provinsi yang sama dengan kantor pusat BPR.
Yang dimaksud dengan “dikelola sendiri oleh BPR” meliputi pengelolaan sistem secara keseluruhan termasuk infrastruktur, seperti ATM, ADM, dan EDC oleh BPR.
BPR wajib melaporkan penggunaan PPE dan setiap
penambahan PPE yang dikelola sendiri oleh BPR
kepada OJK.
!
VIII. KEGIATAN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET
Persetujuan atau
penolakanPermohonan
BPR
Penelitian kelengkapan dokumen dan Pemenuhan Persyaratan
Mekanisme Pemberian Persetujuan/Rekomendasi Kegiatan Layanan ATM
Tidak Lengkap
BPR diminta untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen yang
dipersyaratkan
Perngajuan Izin Kepada Bank
Indonesia
Penelitian kelengkapan dokumen
dan Pemenuhan Persyaratan
47
BPR wajib menyampaikan laporan kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet kepada OJK paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan kegiatan.
VIII. KEGIATAN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET
48
Kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet dapat dilakukan sampai ke luar wilayah provinsi tempat kedudukan kantor induk BPR melalui kerjasama dengan: a. jaringan bersama ATM; dan/ataub. bank umum.BPR dilarang melakukan kegiatan sebagai acquirer.
BPR wajib menggabungkan Laporan Keuangan kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet dengan Laporan Keuangan Kantor Pusat atau Kantor Cabang yang menjadi kantor induknya pada hari yang sama.
VIII. KEGIATAN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET
49
IX. PERUBAHAN NAMA DAN BADAN HUKUM BPR
Perubahan Nama
Persetujuan Perubahan
ADPermohona
n BPRPersetujuan OJK (Surat Keputusan)
Pengumumanperubahan nama
Penyampaian bukti
pengumuman
maksimal 20 HK sejak dokumen diterima lengkap
maksimal 20 HK sejak persetujuan perubahan AD
maksimal 20 HK sejak tanggal persetujuan OJK
maksimal 10 HK sejak tanggal pengumuman
Penelitian kelengkapan dokumen
Penelitian kebenaran dokumen
50
IX. PERUBAHAN NAMA DAN BADAN HUKUM BPR
Perubahan Badan Hukum
Permohonan
Persetujuan Prinsip
Persetujuan Prinsip OJK
Permohonan
pengalihan izin usaha
Persetujuan pengalihan izin usaha oleh OJK
Pembubaran badan hukum
maksimal 120 HK sejak tanggal persetujuan prinsip dari OJK
maksimal 20 HK sejak dokumen diterima lengkap
berlaku selama 120 HK
maksimal 20 HK sejak dokumen diterima lengkap
setelah persetujuan OJK
pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama kepada badan hukum baru
Selanjutnya…..1. BPR wajib mengumumkan perubahan bentuk badan hukum BPR kepada masyarakat
dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan, paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pemberian persetujuan dari OJK.
2. BPR wajib menyampaikan bukti pengumuman perubahan bentuk badan hukum kepada OJK paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pengumuman.
Manado, 21-22 Mei 2015
Lampiran 1Pembagian Modal Inti BPR berdasarkan
Zona
Lampiran 2
Lampiran 3 Lampiran 4Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor
Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
Lampiran SE OJK tentang Bank Perkreditan Rakyat
LAMPIRAN 1Pembagian Modal Inti BPR berdasarkan Zona
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA I1 B a l i Kota Denpasar Kantor OJK Provinsi Bali Rp16
2 Banten Kota Tangerang Selatan Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
3 Banten Kota Tangerang Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
4 DKI Jakarta Kota Jakarta Timur Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
5 DKI Jakarta Kota Jakarta Utara Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
6 DKI Jakarta Kota Jakarta Barat Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
7 DKI Jakarta Kota Jakarta Selatan Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
8 DKI Jakarta Kota Jakarta Pusat Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
9 Jawa Barat Kota Bogor Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp16
10 Jawa Barat Kota Bandung Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp16
11 Jawa Timur Kota Surabaya Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp16
12 Jawa Tengah Kota Semarang Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp16
13 Sumatera Utara Kota Medan Kantor Regional 5 Sumatera Rp16
14 Sulawesi Selatan Kota Makassar Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp16
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II1 B a l i Kab. Badung Kantor OJK Provinsi Bali Rp82 B a l i Kab. Gianyar Kantor OJK Provinsi Bali Rp83 Bali Kab. Tabanan Kantor OJK Provinsi Bali Rp8
4 Bangka Belitung Kota Pangkalpinang Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp8
5 Banten Kab. Pandeglang Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
6 Banten Kota Cilegon Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
7 Banten Kota Serang Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
8 Bengkulu Kota Bengkulu Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp8
9DIYogyakarta
Kab. Sleman Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
10 DI Yogyakarta Kota Yogyakarta Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
11 DKI Jakarta Kab. Kepulauan Seribu Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
12 Gorontalo Kota Gorontalo Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp8
13 Jambi Kota Jambi Kantor OJK Provinsi Jambi Rp8
14 Jawa Barat Kab. Bekasi Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
15 Jawa Barat Kota Bekasi Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
2
2NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
16 Jawa Barat Kab. Bogor Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
17 Jawa Barat Kota Depok Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp8
18 Jawa Barat Kab. Sumedang Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp819 Jawa Barat Kab. Subang Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp820 Jawa Barat Kab. Cianjur Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp821 Jawa Barat Kab. Bandung Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp822 Jawa Barat Kota Cimahi Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp823 Jawa Barat Kab. Sukabumi Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp824 Jawa Barat Kab. Purwakarta Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp825 Jawa Barat Kota Sukabumi Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp826 Jawa Barat Kab. Karawang Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp827 Jawa Barat Kab. Garut Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp828 Jawa Barat Kab. Bandung Barat Kantor Regional 2 Jawa Barat Rp829 Jawa Barat Kab. Kuningan Kantor OJK Cirebon Rp830 Jawa Barat Kab. Majalengka Kantor OJK Cirebon Rp8
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
2NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II31 Jawa Barat Kab. Indramayu Kantor OJK Cirebon Rp832 Jawa Barat Kota Cirebon Kantor OJK Cirebon Rp833 Jawa Barat Kab. Cirebon Kantor OJK Cirebon Rp834 Jawa Barat Kota Tasikmalaya Kantor OJK Tasikmalaya Rp835 Jawa Barat Kab. Tasikmalaya Kantor OJK Tasikmalaya Rp836 Jawa Barat Kab. Ciamis Kantor OJK Tasikmalaya Rp837 Jawa Barat Kab. Pangandaran Kantor OJK Tasikmalaya
38 Jawa Tengah Kab. Semarang Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
39 Jawa Tengah Kab. Jepara Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
40 Jawa Tengah Kab. Pati Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
41 Jawa Tengah Kab. Kendal Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
42 Jawa Tengah Kab. Kudus Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
43 Jawa Tengah Kota Magelang Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
44 Jawa Tengah Kab. Magelang Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp8
45 Jawa Tengah Kab. Banyumas Kantor OJK Purwokerto Rp8
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II46 Jawa Tengah Kab. Cilacap Kantor OJK Purwokerto Rp847 Jawa Tengah Kab. Klaten Kantor OJK Solo Rp848 Jawa Tengah Kota Solo Kantor OJK Solo Rp849 Jawa Tengah Kab. Sukoharjo Kantor OJK Solo Rp850 Jawa Tengah Kab. Pemalang Kantor OJK Tegal Rp851 Jawa Tengah Kota Pekalongan Kantor OJK Tegal Rp852 Jawa Tengah Kab. Pekalongan Kantor OJK Tegal Rp853 Jawa Tengah Kab. Brebes Kantor OJK Tegal Rp854 Jawa Tengah Kab. Batang Kantor OJK Tegal Rp855 Jawa Tengah Kota Tegal Kantor OJK Tegal Rp856 Jawa Tengah Kab. Tegal Kantor OJK Tegal Rp857 Jawa Timur Kab. Bojonegoro Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali
dan Nusa Tenggara Rp8
58 Jawa Timur Kab. Lamongan Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rp8
59 Jawa Timur Kab. Jombang Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rp8
60 Jawa Timur Kab. Gresik Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp8
2Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
61 Jawa Timur Kab. Mojokerto Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rp8
62 Jawa Timur Kab. Sidoarjo Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rp8
63 Jawa Timur Kab. Banyuwangi Kantor OJK Jember Rp864 Jawa Timur Kab. Jember Kantor OJK Jember Rp865 Jawa Timur Kota Kediri Kantor OJK Kediri Rp866 Jawa Timur Kab. Kediri Kantor OJK Kediri Rp867 Jawa Timur Kota Blitar Kantor OJK Kediri Rp868 Jawa Timur Kab. Blitar Kantor OJK Kediri Rp869 Jawa Timur Kota Madiun Kantor OJK Kediri Rp870 Jawa Timur Kab. Madiun Kantor OJK Kediri Rp871 Jawa Timur Kota Malang Kantor OJK Malang Rp872 Jawa Timur Kab. Malang Kantor OJK Malang Rp873 Jawa Timur Kota Batu Kantor OJK Malang Rp874 Jawa Timur Kota Pasuruan Kantor OJK Malang Rp875 Jawa Timur Kab. Pasuruan Kantor OJK Malang Rp8
2Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II76 Jawa Timur Kota Probolinggo Kantor OJK Malang Rp877 Jawa Timur Kab. Probolinggo Kantor OJK Malang Rp878 Kalimantan Barat Kota Pontianak Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp879 Kalimantan Barat Kab. Sintang Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp880 Kalimantan Barat Kab. Kubu Raya Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp881 Kalimantan Barat Kota Singkawang Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp882 Kalimantan Barat Kab. Mempawah (dh
Kab. Pontianak) Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp8
83 Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin Kantor OJK Provinsi Kalimantan
Selatan Rp8
84 Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp8
85 Kalimantan Timur Kota Balikpapan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp8
86 Kalimantan Timur Kota Bontang Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp8
87 Kalimantan Timur Kota Samarinda Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp8
88 Kalimantan Utara Kota Tarakan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp8
89 Kepulauan Riau Kota Batam Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp890 Lampung Kota Bandar Lampung Kantor OJK Provinsi Lampung Rp8
2Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II91 Maluku Kota Ambon Kantor OJK Provinsi Maluku Rp892 Aceh Kota Banda Aceh Kantor OJK Provinsi Aceh Rp893 Nusa Tenggara
Barat Kota Mataram Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara Barat Rp8
94 Nusa Tenggara Timur Kota Kupang Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
Timur Rp8
95 R i a u Kota Pekanbaru Kantor OJK Provinsi Riau Rp896 Sulawesi Selatan Kota Pare-pare Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku
dan Papua Rp8
97 Sulawesi Tenggara Kota Bau-bau Kantor OJK Provinsi Sulawesi
Tenggara Rp8
98 Sulawesi Tenggara Kota Kendari Kantor OJK Provinsi Sulawesi
Tenggara Rp8
99 Sulawesi Utara Kota Manado Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Rp8
100 Sumatera Utara Kota Pematangsiantar Kantor Regional 5 Sumatera Rp8101 Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Kantor Regional 5 Sumatera Rp8102 Sumatera Barat Kota Padang Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp8103 Sumatera Selatan Kota Palembang Kantor OJK Provinsi Sumatera
Selatan Rp8
2Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona 3NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA III1 Bali Kab. Bangli Kantor OJK Provinsi Bali Rp62 Bali Kab. Buleleng Kantor OJK Provinsi Bali Rp63 Bali Kab. Klungkung Kantor OJK Provinsi Bali Rp64 Bali Kab. Jembrana Kantor OJK Provinsi Bali Rp65 Bali Kab. Karangasem Kantor OJK Provinsi Bali Rp6
6 Banten Kab. Tangerang Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp6
7 Banten Kab. Lebak Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp6
8 Banten Kab. Serang Kantor Regional 1 Jabodetabek, Lampung, Banten dan Kalimantan
Rp6
9 DI Yogyakarta Kab. Kulon Progo Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
10 DI Yogyakarta Kab. Gunung Kidul Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
11 DI Yogyakarta Kab. Bantul Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
12 Jawa Barat Kota Banjar Kantor OJK Tasikmalaya Rp6
13 Jawa Tengah Kab. Rembang Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
14 Jawa Tengah Kab. Temanggung Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
15 Jawa Tengah Kab. Wonosobo Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
3NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA III
16 Jawa Tengah Kab. Kebumen Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
17 Jawa Tengah Kab. Purworejo Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
18 Jawa Tengah Kota Salatiga Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
19 Jawa Tengah Kab. Demak Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
20 Jawa Tengah Kab. Blora Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
21 Jawa Tengah Kab. Grobogan Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp6
22 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara Kantor OJK Purwokerto Rp623 Jawa Tengah Kab. Purbalingga Kantor OJK Purwokerto Rp624 Jawa Tengah Kab. Boyolali Kantor OJK Solo Rp625 Jawa Tengah Kab. Karanganyar Kantor OJK Solo Rp626 Jawa Tengah Kab. Wonogiri Kantor OJK Solo Rp627 Jawa Tengah Kab. Sragen Kantor OJK Solo Rp6
28 Jawa Timur Kab. Sampang Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
29 Jawa Timur Kab. Bangkalan Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
30 Jawa Timur Kab. Pamekasan Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
3NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA III
31 Jawa Timur Kab. Sumenep Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
32 Jawa Timur Kab. Mojokerto Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
33 Jawa Timur Kota Tuban Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Rp6
34 Jawa Timur Kab. Bondowoso Kantor OJK Jember Rp635 Jawa Timur Kab. Situbondo Kantor OJK Jember Rp636 Jawa Timur Kab. Lumajang Kantor OJK Jember Rp637 Jawa Timur Kab. Pacitan Kantor OJK Kediri Rp638 Jawa Timur Kab. Trenggalek Kantor OJK Kediri Rp639 Jawa Timur Kab. Tulungagung Kantor OJK Kediri Rp640 Jawa Timur Kab. Magetan Kantor OJK Kediri Rp641 Jawa Timur Kab. Ngawi Kantor OJK Kediri Rp642 Jawa Timur Kab. Ponorogo Kantor OJK Kediri Rp643 Jawa Timur Kab. Nganjuk Kantor OJK Kediri Rp644 Kalimantan Barat Kab. Melawi Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp645 Kalimantan Barat Kab. Sekadau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp6
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
3NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA III46 Kalimantan Barat Kab. Kapuas Hulu Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp647 Kalimantan Barat Kab. Bengkayang Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp648 Kalimantan Barat Kab. Landak Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp649 Kalimantan Barat Kab. Sanggau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp650 Kalimantan Barat Kab. Ketapang Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp651 Kalimantan Barat Kab. Sambas Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp6
52 Kalimantan Utara Kab. Bulungan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp6
53 Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp654 Sumatera Utara Kota Sibolga Kantor Regional 5 Sumatera Rp6
55 Sulawesi Selatan Kab. Bone Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp6
56 Sulawesi Selatan Kab. Gowa Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp6
57 Sumatera Barat Kota Bukittinggi Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp6
58 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Barat Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp6
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
1 Bangka Belitung Kab. Bangka Selatan Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
2 Bangka Belitung Kab. Bangka Tengah Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
3 Bangka Belitung Kab. Belitung Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
4 Bangka Belitung Kab. Belitung Timur Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
5 Bangka Belitung Kab. Bangka Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
6 Bangka Belitung Kab. Bangka Barat Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
7 Bengkulu Kab. Kaur Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp48 Bengkulu Kab. Seluma Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp49 Bengkulu Kab. Lebong Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp4
10 Bengkulu Kab. Kepahiang Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp411 Bengkulu Kab. Bengkulu Selatan Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp412 Bengkulu Kab. Mukomuko Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp413 Bengkulu Kab. Rejang Lebong Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp414 Bengkulu Kab. Bengkulu Tengah Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp415 Bengkulu Kab. Bengkulu Utara Kantor OJK Provinsi Bengkulu Rp4
4
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
16 Gorontalo Kab. Boalemo Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
17 Gorontalo Kab. Gorontalo Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
18 Gorontalo Kab. Pohuwato Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
19 Gorontalo Kab. Bone Bolango Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
20 Gorontalo Kab. Gorontalo Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
21 Jambi Kab. Tanjung Jabung Timur Kantor OJK Provinsi Jambi Rp4
22 Jambi Kab. Sarolangun Kantor OJK Provinsi Jambi Rp423 Jambi Kab. Batanghari Kantor OJK Provinsi Jambi Rp424 Jambi Kab. Tebo Kantor OJK Provinsi Jambi Rp425 Jambi Kab. Muaro Jambi Kantor OJK Provinsi Jambi Rp426 Jambi Kab. Bungo Kantor OJK Provinsi Jambi Rp427 Jambi Kab. Marangin Kantor OJK Provinsi Jambi Rp4
28 Jambi Kab. Tanjung Jabung Barat Kantor OJK Provinsi Jambi Rp4
29 Jambi Kab. Kerinci Kantor OJK Provinsi Jambi Rp430 Jambi Kota Sungai Penuh Kantor OJK Provinsi Jambi Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV31 Kalimantan Barat Kab. Kayong Utara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat Rp4
32 Kalimantan Selatan Kab. Balangan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
33 Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Utara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
34 Kalimantan Selatan Kab. Tapin Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
35 Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
36 Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
37 Kalimantan Selatan Kab. Barito Kuala Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
38 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Bumbu Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
39 Kalimantan Selatan Kab. Tabalong Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
40 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Laut Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
41 Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
42 Kalimantan Selatan Kab. Banjar Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
43 Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan Rp4
44 Kalimantan Tengah Kab. Lamandau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp445 Kalimantan Tengah Kab. Pulang Pisau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV46 Kalimantan Tengah Kab. Murung Raya Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp447 Kalimantan Tengah Kab. Seruyan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp448 Kalimantan Tengah Kab. Katingan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp449 Kalimantan Tengah Kab. Gunung Mas Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp450 Kalimantan Tengah Kab. Barito Timur Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp451 Kalimantan Tengah Kab. Barito Utara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp452 Kalimantan Tengah Kab. Sukamara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp453 Kalimantan Tengah Kab. Barito Selatan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp454 Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Barat Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp455 Kalimantan Tengah Kab. Kapuas Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp456 Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Timur Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp457 Kalimantan Tengah Kota Palangkaraya Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah Rp458 Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp459 Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp460 Kalimantan Timur Kab. Berau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
61 Kalimantan Timur Kab. Tana Paser Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp4
62 Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp4
63 Kalimantan Utara Kab. Tana Tidung Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp4
64 Kalimantan Utara Kab. Malinau Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp4
65 Kalimantan Utara Kab. Nunukan Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur
Rp4
66 Kepulauan Riau Kab. Kepulauan Anambas Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp4
67 Kepulauan Riau Kab. Lingga Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp468 Kepulauan Riau Kab. Bintan Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp469 Kepulauan Riau Kab. Natuna Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp470 Kepulauan Riau Kab. Karimun Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau Rp4
71 Lampung Kab. Tulang Bawang Barat Kantor OJK Provinsi Lampung Rp4
72 Lampung Kab. Pesawaran Kantor OJK Provinsi Lampung Rp473 Lampung Kab. Way Kanan Kantor OJK Provinsi Lampung Rp474 Lampung Kab. Lampung Barat Kantor OJK Provinsi Lampung Rp475 Lampung Kab. Mesuji Kantor OJK Provinsi Lampung Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV76 Lampung Kab. Pringsewu Kantor OJK Provinsi Lampung Rp477 Lampung Kab. Tulang Bawang Kantor OJK Provinsi Lampung Rp478 Lampung Kab. Lampung Utara Kantor OJK Provinsi Lampung Rp479 Lampung Kab. Tanggamus Kantor OJK Provinsi Lampung Rp480 Lampung Kota Metro Kantor OJK Provinsi Lampung Rp481 Lampung Kab. Lampung Selatan Kantor OJK Provinsi Lampung Rp482 Lampung Kab. Lampung Timur Kantor OJK Provinsi Lampung Rp483 Lampung Kab. Lampung Tengah Kantor OJK Provinsi Lampung Rp484 Lampung Kab. Pesisir Barat Kantor OJK Provinsi Lampung Rp4
85 Maluku Utara Kab. Pulau Morotai Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
86 Maluku Kab. Buru Selatan Kantor OJK Provinsi Maluku Rp487 Maluku Kab. Maluku Barat Daya Kantor OJK Provinsi Maluku Rp488 Maluku Kab. Kepulauan Aru Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
89 Maluku Kab. Seram Bagian Timur Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
90 Maluku Kota Tual Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
91 Maluku Kab. Seram Bagian Barat Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
92 Maluku Kab. Maluku Tenggara Kantor OJK Provinsi Maluku Rp493 Maluku Kab. Buru Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
94 Maluku Kab. Maluku Tenggara Barat Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
95 Maluku Kab. Maluku Tengah Kantor OJK Provinsi Maluku Rp4
96 Maluku Utara Kab. Halmahera Barat Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
97 Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
98 Maluku Utara Kab. Halmahera Selatan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
99 Maluku Utara Kab. Kepulauan Sula Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
100 Maluku Utara Kab. Pulau Taliabu Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
101 Maluku Utara Kab. Halmahera Timur Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
102 Maluku Utara Kab. Halmahera Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
103 Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
104 Maluku Utara Kota Ternate Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
105 Aceh Kab. Aceh Barat Daya Kantor OJK Provinsi Naggroe Aceh Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV106 Aceh Kab. Aceh Jaya Kantor OJK Provinsi Nanggroe Aceh Rp4107 Aceh Kota Subulussalam Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4108 Aceh Kab. Gayo Luwes Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4109 Aceh Kab. Bener Meriah Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4110 Aceh Kab. Aceh Singkil Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4111 Aceh Kab. Pidie Jaya Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4112 Aceh Kota Simeulue Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4113 Aceh Kab. Nagan Raya Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4114 Aceh Kab. Aceh Tengah Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4115 Aceh Kab. Aceh Tenggara Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4116 Aceh Kab. Aceh Barat Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4117 Aceh Kab. Aceh Selatan Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4118 Aceh Kab. Aceh Tamiang Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4119 Aceh Kota Langsa Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4120 Aceh Kab. Aceh Besar Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV121 Aceh Kota Sabang Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4122 Aceh Kab. Aceh Jeumpa Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4123 Aceh Kab. Pidie Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4124 Aceh Kab. Aceh Utara Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4125 Aceh Kab. Aceh Timur Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4126 Aceh Kota Lhokseumawe Kantor OJK Provinsi Aceh Rp4
127 Nusa Tenggara Barat Kab. Dompu Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
128 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
129 Nusa Tenggara Barat Kab. Bima Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
130 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Utara Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
131 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
132 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
133 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Timur Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
134 Nusa Tenggara Barat Kota Bima Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
BaratRp4
135 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Tengah Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
136 Nusa Tenggara Timur Kab. Sabu Raijua Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
137 Nusa Tenggara Timur Kab. Rote Ndao Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
138 Nusa Tenggara Timur Kab. Nagekeo Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
139 Nusa Tenggara Timur Kab. Lembata (Lawoleba) Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
140 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Barat Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
141 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Barat Daya Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
142 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Barat Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
143 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Timur Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
144 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
145 Nusa Tenggara Timur Kab. Timor-Tengah Utara Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
146 Nusa Tenggara Timur Kab. Ngada Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
147 Nusa Tenggara Timur Kab. Flores Timur Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
148 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
149 Nusa Tenggara Timur Kab. Alor Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
150 Nusa Tenggara Timur Kab. Sikka Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
151 Nusa Tenggara Timur Kab. Belu Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
152 Nusa Tenggara Timur Kab. Ende Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
153 Nusa Tenggara Timur
Kab. Timor-Tengah Selatan
Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rp4
154 Nusa Tenggara Timur Kab. Kupang Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
155 Nusa Tenggara Timur Kab. Malaka Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara
TimurRp4
156 Papua Kab. Deiyai Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
157 Papua Kab. Intan Jaya Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
158 Papua Kab. Dogiyai Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
159 Papua Kab. Kepulauan Yapen Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
160 Papua Kab. Nduga Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
161 Papua Kab. Puncak Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
162 Papua Kab. Mamberamo Tengah Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
163 Papua Kab. Pegunungan Bintang Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
164 Papua Kab. Mappi Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
165 Papua Kab. Lanny Jaya Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
166 Papua Kab. Sarmi Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
167 Papua Kab. Supiori Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
168 Papua Kab. Puncak Jaya Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
169 Papua Kab. Paniai Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
170 Papua Kab. Tolikara Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
171 Papua Kab. Yahukimo Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
172 Papua Kab. Jayapura Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
173 Papua Kab. Mamberamo Raya Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
174 Papua Kab. Yalimo Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
175 Papua Kab. Jayawijaya Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
176 Papua Kab. Keerom Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
177 Papua Kab. Biak Numfor Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
178 Papua Kab. Boven Digoel Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
179 Papua Kab. Nabire Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
180 Papua Kab. Asmat Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
181 Papua Kab. Merauke Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
182 Papua Kab. Waropen Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
183 Papua Kota Jayapura Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
184 Papua Kab. Mimika Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
185 Papua Barat Kab. Tambrauw Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
186 Papua Barat Kab. Maybrat Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
187 Papua Barat Kab. Raja Ampat Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
188 Papua Barat Kab. Teluk Wondama Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
189 Papua Barat Kab. Kaimana Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
190 Papua Barat Kab. Sorong Selatan Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
191 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
192 Papua Barat Kab. Fak-Fak Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
193 Papua Barat Kab. Manokwari Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
194 Papua Barat Kab. Sorong Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
195 Papua Barat Kota Sorong Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV196 R i a u Kab. Kuantan Singingi Kantor OJK Provinsi Riau Rp4197 R i a u Kab. Indragiri Hulu Kantor OJK Provinsi Riau Rp4198 R i a u Kab. Kepulauan Meranti Kantor OJK Provinsi Riau Rp4199 R i a u Kab. Pelalawan Kantor OJK Provinsi Riau Rp4200 R i a u Kab. Rokan Hulu Kantor OJK Provinsi Riau Rp4201 R i a u Kota Dumai Kantor OJK Provinsi Riau Rp4202 R i a u Kab. Indragiri Hilir Kantor OJK Provinsi Riau Rp4203 R i a u Kab. Rokan Hilir Kantor OJK Provinsi Riau Rp4204 R i a u Kab. Siak Kantor OJK Provinsi Riau Rp4205 R i a u Kab. Kampar Kantor OJK Provinsi Riau Rp4206 R i a u Kab. Bengkalis Kantor OJK Provinsi Riau Rp4
207 Sulawesi Barat Kab. Mamasa Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
208 Sulawesi Barat Kab. Mamuju Utara Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
209 Sulawesi Barat Kab. Majene Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
210 Sulawesi Barat Kab. Polewali Mandar Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA I
211 Sulawesi Barat Kab. Mamuju Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
212 Sulawesi Selatan Kab. Enrekang Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
213 Sulawesi Selatan Kab. Bantaeng Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
214 Sulawesi Selatan Kab. Selayar Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
215 Sulawesi Selatan Kab. Barru Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
216 Sulawesi Selatan Kab. Luwu Utara Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
217 Sulawesi Selatan Kab. Soppeng Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
218 Sulawesi Selatan Kab. Jeneponto Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
219 Sulawesi Selatan Kab. Sinjai Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
220 Sulawesi Selatan Kab. Takalar Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
221 Sulawesi Selatan Kab. Maros Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
222 Sulawesi Selatan Kab. Luwu Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
223 Sulawesi Selatan Kab. Pangkajene Kepulauan
Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
224 Sulawesi Selatan Kab. Sidenreng Rappang Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
225 Sulawesi Selatan Kab. Pinrang Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV
226 Sulawesi Selatan Kab. Wajo Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
227 Sulawesi Selatan Kab. Bulukumba Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
228 Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
229 Sulawesi Selatan Kab. Luwu Timur Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
230 Sulawesi Selatan Kota Palopo Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
231 Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
232 Sulawesi Selatan Kab. Mamuju Tengah Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
Rp4
233 Sulawesi Tengah Kab. Sigi Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4234 Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una-Una Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4235 Sulawesi Tengah Kab. Buol Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4236 Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kepulauan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4237 Sulawesi Tengah Kab. Toli-toli Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4238 Sulawesi Tengah Kab. Morowali Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4239 Sulawesi Tengah Kab. Poso Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4240 Sulawesi Tengah Kab. Parimo/Banggai Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA IV241 Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4242 Sulawesi Tengah Kab. Donggala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4243 Sulawesi Tengah Kota Palu Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah Rp4
244 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
245 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
246 Sulawesi Tenggara Kab. Bombana Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
247 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
248 Sulawesi Tenggara Kab. Wakatobi Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
249 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
250 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Selatan Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
251 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
252 Sulawesi Tenggara Kab. Muna Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
253 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
254 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Kepulauan Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
255 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Timur Kantor OJK Provinsi Sulawesi
TenggaraRp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II256 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Tengah Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara Rp4257 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Selatan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara Rp4258 Sulawesi Tenggara Kab. Muna Barat Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara Rp4
259 Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
260 Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
261 Sulawesi Utara Kep. Sitaro Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
262 Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
263 Sulawesi Utara Kep. Talaud Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
264 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Tenggara Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
265 Sulawesi Utara Kab. Sangihe Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
266 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Selatan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
267 Sulawesi Utara Kota Kotamobagu Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
268 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Utara Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
269 Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
270 Sulawesi Utara Kota Tomohon Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
271 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
272 Sulawesi Utara Kota Bitung Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Rp4
273 Sumatera Barat Kab. Kep. Mentawai Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4274 Sumatera Barat Kab. Solok Selatan Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4275 Sumatera Barat Kab. Pasaman Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4276 Sumatera Barat Kab. Dharmasraya Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4
277 Sumatera Barat Kab. Sawahlunto/Sijunjung Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4
278 Sumatera Barat Kota Sawahlunto Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4279 Sumatera Barat Kab. Lima Puluh Kota Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4280 Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4281 Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4282 Sumatera Barat Kab. Tanah Datar Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4283 Sumatera Barat Kab. Agam Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4284 Sumatera Barat Kota Solok Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4285 Sumatera Barat Kab. Solok Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II286 Sumatera Barat Kota Pariaman Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4287 Sumatera Barat Kota Padang Panjang Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4288 Sumatera Barat Kota Payakumbuh Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4289 Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat Rp4
290 Sumatera Selatan Kab. Empat Lawang Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
291 Sumatera Selatan Kab. OKU Selatan Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
292 Sumatera Selatan Kab. Lahat Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
293 Sumatera Selatan Kota Pagar Alam Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
294 Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ulu Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
295 Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
296 Sumatera Selatan Kota Prabumulih Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
297 Sumatera Selatan Kab. OKU Timur Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
298 Sumatera Selatan Kab. Ogan Ilir Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
299 Sumatera Selatan Kab. Banyuasin Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
300 Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ilir Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II
301 Sumatera Selatan Kota Lubuklinggau Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
302 Sumatera Selatan Kab. Musi Banyuasin Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
303 Sumatera Selatan Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah
Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan
Rp4
304 Sumatera Utara Kab. Pakpak Bharat Kantor Regional 5 Sumatera Rp4305 Sumatera Utara Kab. Nias Utara Kantor Regional 5 Sumatera Rp4306 Sumatera Utara Kab. Nias Barat Kantor Regional 5 Sumatera Rp4307 Sumatera Utara Kab. Samosir Kantor Regional 5 Sumatera Rp4308 Sumatera Utara Kab. Padang Lawas Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
309 Sumatera Utara Kab. Humbang Hasundutan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
310 Sumatera Utara Kab. Padang Lawas Utara Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
311 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Selatan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4312 Sumatera Utara Kab. Nias Selatan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4313 Sumatera Utara Kab. Dairi Kantor Regional 5 Sumatera Rp4314 Sumatera Utara Kab. Toba Samosir Kantor Regional 5 Sumatera Rp4315 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
4NO PROVINSI KABUPATEN/
KOTA WILAYAH KERJA OJK MODAL MIN
ZONA II316 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Tengah Kantor Regional 5 Sumatera Rp4317 Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal Kantor Regional 5 Sumatera Rp4318 Sumatera Utara Kab. Karo Kantor Regional 5 Sumatera Rp4319 Sumatera Utara Kab. Nias Kantor Regional 5 Sumatera Rp4320 Sumatera Utara Kab. Labuhanbatu Utara Kantor Regional 5 Sumatera Rp4321 Sumatera Utara Kab. Batubara Kantor Regional 5 Sumatera Rp4322 Sumatera Utara Kota Padangsidempuan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4323 Sumatera Utara Kab. Simalungun Kantor Regional 5 Sumatera Rp4324 Sumatera Utara Kab. Serdang Bedagai Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
325 Sumatera Utara Kab. Labuhanbatu Selatan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
326 Sumatera Utara Kab. Asahan Kantor Regional 5 Sumatera Rp4327 Sumatera Utara Kab. Labuhanbatu Kantor Regional 5 Sumatera Rp4328 Sumatera Utara Kota Tebing Tinggi Kantor Regional 5 Sumatera Rp4329 Sumatera Utara Kota Binjai Kantor Regional 5 Sumatera Rp4330 Sumatera Utara Kab. Langkat Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
331 Sumatera Utara Kota Tanjung Balai Kantor Regional 5 Sumatera Rp4332 Sumatera Utara Kota Gunungsitoli Kantor Regional 5 Sumatera Rp4
Modal Inti BPR Berdasarkan Zona
LAMPIRAN 2
Lampiran II. 1Daftar Riwayat Hidup calon PSP/ calon anggota
Direksi/calon anggota Dewan Komisioner
Lampiran II. 1Daftar Riwayat Hidup calon PSP/ calon anggota
Direksi/calon anggota Dewan Komisioner
Lampiran II. 2Daftar Isian bagi PSP BPR Perorangan
1 Nama lengkap (termasuk alias) 10 Sebutkan pendapatan atau penghasilan Saudara dalam 3 tahun terakhir. (lampirkan copy dokumen pendukung)
2 Nama lain (apabila ada) 11 Sebutkan pembayaran pajak penghasilan Saudara dalam 3 tahun terakhir. (lampirkan copy dokumen pendukung)
3 Tempat, tanggal lahir 12 Sebutkan perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dalam tahun berjalan.
4 Alamat sesuai bukti identitas diri 13 Jelaskan sumber dana yang akan Saudara gunakan untuk membeli saham BPR. (Sebutkan sumbernya)
5 Alamat domisili/ korespondensi (apabila berbeda dengan alamat sesuai angka 4)
14 Jelaskan perusahaan yang Saudara miliki (secara langsung dan tidak langsung/nominee).
6 Kualifikasi profesi Saudara dan periode waktunya. (sebutkan secara lengkap)
15 Jelaskan kewajiban dan tanggungjawab Saudara pada perusahaan tersebut.
7 Jelaskan profesi/aktivitas bisnis dan keanggotaan profesi Saudara dalam dua tahun terakhir. Jelaskan termasuk nama perusahaan, bidang usaha, jabatan, asosiasi profesi yang diikuti dan informasi lain yang relevan.
16 Sebutkan jumlah seluruh kewajiban Saudara pada akhir Desember tahun terakhir. (lampirkan copy dokumen pendukung)
8 NPWP 17 Apakah Saudara saat ini berperan sebagai PSP pada perusahaan non bank?
9 Sebutkan jumlah seluruh harta Saudara pada akhir Desember tahun terakhir. (lampirkan copy dokumen pendukung)
18 Apakah saat ini Saudara merupakan PSP pada bank lain? Jelaskan
Lampiran II. 2Daftar Isian bagi PSP BPR Perorangan
19 Apakah perusahaan non bank pada pertanyaan no.17 dan atau bank lain pada pertanyaan no.18 memiliki hubungan bisnis dengan BPR yang sahamnya akan Saudara beli? Jelaskan jenis hubungan bisnisnya secara detail.
24 Apakah Saudara memiliki kredit macet pada bank di Indonesia atau pernah dinyatakan pailit oleh otoritas di Indonesia atau negara lain? Jelaskan secara spesifik.
20 Apakah Saudara berniat membeli saham tersebut dengan tujuan untuk investasi jangka panjang (strategic partner)? Jika tidak, jelaskan.
25 Apakah Saudara pernah diminta untuk berhenti bekerja, dikenakan tindakan disiplin/sanksi oleh perusahaan atau dikenakan sanksi larangan untuk menjalankan profesi Saudara?
21 Apakah saat ini Saudara telah memiliki saham pada BPR yang sahamnya akan Saudara beli tersebut. Jelaskan detail dengan komposisinya.
26 Apakah pada saat Saudara mengelola atau memiliki perusahaan, perusahaan tersebut pernah dinyatakan pailit oleh otoritas di Indonesia atau negara lain?
22 Berapa banyak saham yang yang akan Saudara beli? Berapa nilai pembeliannya? Berapa porsinya dari keseluruhan saham BPR? Apabila Saudara telah memiliki saham BPR tersebut sebelumnya, berapa porsinya jika ditambah dengan jumlah saham yang akan Saudara beli saat ini?
27 Apakah Saudara sendiri atau dalam asosiasi, perusahaan Saudara atau kelompok usaha Saudara, pernah dipublikasikan dan atau menjadi obyek investigasi pihak otoritas hukum berkaitan dengan permasalahan pidana dan atau tindak tercela di bidang keuangan?
23 Bagaimana penggunaan hak suara Saudara pada BPR tersebut, secara sendiri-sendiri (Saudara sebagai individu) ataukah bersama-sama dengan kelompok usaha/afiliasi Saudara?
28 Apakah Saudara atau perusahaan Saudara memiliki izin menjalankan bisnis di Indonesia atau di negara lain? Jika benar, jelaskan jenis bidang usaha, berapa lama, dimana?
Lampiran II. 2Daftar Isian bagi PSP BPR
Perorangan
29 Apakah Saudara memiliki perusahaan yang pernah dibekukan izinnya oleh otoritas di Indonesia atau negara lain? Jelaskan.
32 Apakah Saudara (sendiri atau bersama-sama), perusahaan Saudara atau kelompok usaha Saudara pernah gagal memenuhi kewajiban kepada pihak lain berdasarkan hukum di Indonesia atau negara lain (misal pembayaran pajak, kredit, dsb.) Jelaskan.
30 Apakah Saudara (sendiri atau dalam asosiasi), perusahaan Saudara atau kelompok usaha Saudara pernah ditolak permohonan perizinannya di bidang perbankan/keuangan oleh otoritas di Indonesia atau di negara lain? Jelaskan secara rinci.
33 Apakah aktivitas bisnis Saudara atau perusahaan Saudara/kelompok usaha Saudara sedang atau akan dijamin oleh pihak lain? Jelaskan.
31 Apakah Saudara dan atau kelompok usaha Saudara memiliki rencana untuk melakukan bisnis lain di Indonesia atau di negara lain yang akan berpengaruh terhadap BPR yang sahamnya akan Saudara beli? Jelaskan.
34 Jelaskan apabila terdapat informasi lain yang dapat memberikan data sebagai pertimbangan Bank Indonesia dalam memproses permohonan Saudara.
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan, bahwa:Telah memahami ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saya selaku PSP/PSPT sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku. Informasi yang diberikan di atas adalah benar, lengkap dan akurat. Akan menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari apabila terdapat perubahan informasi yang signifikan. Apabila pernyataan/informasi di atas terbukti tidak benar, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sanggup untuk mengundurkan diri dari PSP Bank. (Kota), ...........(Tandatangan di atas meterai cukup) Lampiran ...(Nama/jabatan)
Lampiran II. 3Daftar Isian bagi Calon PSP BPR Badan
Hukum/PSPT
1. Nama perusahaan dan alamat lengkap: 8. Apakah saat ini perusahaan Saudara berperan sebagai PSP pada perusahaan non bank? Jelaskan.
2. Tempat dan tanggal perusahaan didirikan: 9. Apakah perusahaan pada pertanyaan no.8 memiliki hubungan bisnis dengan BPR yang akan diambil alih atau dengan Bank pada pertanyaan no.7? Jelaskan.
3. Nama lengkap (pihak yang mewakili perusahaan):Jabatan dalam perusahaan:
10. Apakah perusahaan Saudara bermaksud menjadi pengendali/ sebagai PSP dengan tujuan investasi jangka panjang (strategic partner)? Jika Ya, jelaskan program Saudara.
4. Jelaskan kewajiban dan tanggungjawab Saudara sebagai pihak yang mewakili perusahaan:
11. Apakah saat ini perusahaan Saudara telah memiliki saham BPR yang akan diambil alih? Jika Ya, jelaskan komposisinya secara rinci atas nama siapa, jelaskan alasannya.
5. Lembaga Pengawas/Regulator perusahaan Saudara: Nama Lembaga : Alamat : Web Site :Apakah otoritas pengawas perusahaan Saudara bersedia menerima konsep consolidated supervision bersama Otoritas Jasa Keuangan?
12. Uraikan secara rinci, besar nominal/prosentase kepemilikan yang akan diambil alih oleh perusahaan Saudara dan kelompok bisnis Saudara.
6. Bisnis utama perusahaan saat ini dan sesuai anggaran dasar perusahaan:
13. Jelaskan penggunaan hak suara perusahaan Saudara pada BPR yang akan diambil alih: Apakah digunakan secara sendiri-sendiri (perusahaan Saudara secara independen) ataukah bersama-sama dengan kelompok bisnis Saudara sebagai satu kesatuan?
7. Apakah saat ini perusahaan Saudara merupakan PSP pada Bank lain?Jelaskan.
14 Sebutkan nama dan jabatan “key person” pada perusahaan Saudara. Khusus pengendali, jelaskan informasi rinci meliputi kebangsaan, kualifikasi akademis dan profesi, serta pekerjaan dalam lima tahun terakhir.
15 Informasikan secara rinci seluruh daftar pemegang saham pada perusahaan Saudara dan jelaskan PSPnya.
19 Apakah perusahaan Saudara atau kelompok usaha Saudara memiliki izin untuk menjalankan bisnis di Indonesia atau di negara lain dan kemudian dibekukan/dibatalkan izinnya? Jika Ya, jelaskan.
16 Apakah saat ini perusahaan Saudara telah mengendalikan secara langsung maupun tidak langsung BPR yang akan diambil alih? Jika Ya, jelaskan.
20 Apakah perusahaan Saudara atau kelompok bisnis Saudara pernah ditolak permohonan perizinannya di bidang perbankan/keuangan oleh otoritas di Indonesia atau di negara lain? Jika Ya, jelaskan.
17 Apakah perusahaan Saudara pernah dipublikasikan atau menjadi obyek investigasi pihak berwenang di Indonesia atau negara lain dalam perkara pidana atau tindak tercela lain di bidang keuangan? Jika Ya, jelaskan, termasuk hasil akhir penyelesaiannya.
21 Apakah Saudara dan atau kelompok bisnis Saudara memiliki rencana untuk melakukan bisnis lain di Indonesia atau di negara lain yang akan berpengaruh terhadap BPR yang akan diambil alih? Jika Ya, jelaskan.
18 Apakah perusahaan Saudara menjadi pengendali pada perusahaan lain yang izin usahanya pernah dicabut atau direkomendasikan untuk dicabut oleh otoritas di Indonesia atau negara lain: Jika Ya, jelaskan.
22 Apakah perusahaan Saudara atau kelompok bisnis Saudara pernah gagal memenuhi kewajiban (pembayaran pajak, kredit dsb.) kepada pihak lain berdasarkan hukum di Indonesia atau negara lain? Jika Ya, jelaskan.
Lampiran II. 3Daftar Isian bagi Calon PSP BPR Badan
Hukum/PSPT
23 Apakah kegiatan perusahaan Saudara/perusahaan lainnya dalam kelompok bisnis Saudara sedang atau akan dijamin oleh pihak lain? Jika Ya, jelaskan oleh siapa dan bagaimana penjaminan itu akan dilaksanakan.
25 Jelaskan alasan/informasi lain yang dapat memperkuat pertimbangan Bank Indonesia dalam memproses permohonan pengambilalihan BPR oleh perusahaan Saudara (disertai dengan bukti pendukung).
24 Jelaskan sumber dana yang akan digunakan perusahaan Saudara untuk mengambil alih BPR (jawaban wajib disertai dengan dokumen pendukung).
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan, bahwa:Telah memahami ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saya selaku PSP/PSPT sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku. Informasi yang diberikan di atas adalah benar, lengkap dan akurat. Akan menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari apabila terdapat perubahan informasi yang signifikan. Apabila pernyataan/informasi di atas terbukti tidak benar, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sanggup untuk mengundurkan diri dari PSP Bank. (Kota), .......................... (Tandatangan di atas meterai cukup) Nama ... Nama dan Jabatan: ____________________________________________ _____Nama Perusahaan yang diwakili : _________________________________Dasar hukum untuk mewakili : ___________________________________Catatan:Termasuk ditandatangani oleh PSPT badan hukum.Saudara diperkenankan untuk menggunakan lembar jawaban terpisah jika kolom yang tersedia tidak mencukupi (sebagai satu kesatuan).
Lampiran II. 3Daftar Isian bagi Calon PSP BPR Badan
Hukum/PSPT
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 4Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan dalam
Rangka Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan
Persetujuan Prinsip Pendirian BPR
Lampiran II. 5Ceklis Dokumen dalam Rangka Pengjuan Persetujuan Prinsip
Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklistt Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam rangka Pengajuan
Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 6Checklist Dokumen dalam
rangka Pengajuan Permohonan Izin Usaha Pendirian BPR
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 7Checklist Dokumen dalam
rangka Permohonan Persetujuan Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 8Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 9Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan
Persetujuan Calon Anggota Direksi
Lampiran II. 9Checklist Dokumen dalam
rangka Permohonan Persetujuan Calon Anggota
Direksi
Lampiran II. 10Checklist Dokumen dalam rangka Permohonan Persetujuan Calon Anggota Dewan Komisaris
Lampiran II. 10Checklist Dokumen dalam
rangka Permohonan Persetujuan Calon Anggota Dewan Komisaris
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi kelayakan dalam Rangka
Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 11Pedoman Penyusunan Studi
kelayakan dalam Rangka Pembukaan Kantor Cabang BPR
Lampiran II. 12 Checklist Dokumen dalam Rangka Permohonan Izin
Operasional Pembukaan Kantor Cabang
Lampiran II. 13Rencana Pembukaan Kantor Kas
Lampiran II. 14Permohonan Persetujuan Kegiatan Layanan dengan
menggunakan ATM dan/atau Kartu Debet Sebagai Penerbit
Lampiran II. 15Checklist Dokumen dalam Ragka Permohonan Persetujuan
Kegiatan Layanan dengan menggunkan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagai Penerbit
Lampiran II. 16Permohonan Persetujuan Prinsip
pendirian BPR
Lampiran II. 17Permohonan Izin Usaha BPR
Lampiran II. 18Permohonan Persetujuan
Pencairan Deposito
Lampiran II. 19Permohonan Persetujuan
Penambahan Modal Disetor
Lampiran II. 20Permohonan Persetujuan
Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran II. 21Permohonan Persetujuan Calon
Anggota Direksi dan Calon Anggota Dewan Komisaris
PT/PD/Koperasi BPR
Lampiran II. 22Permohonan Persetujuan Prinsip
Pembukaan Kantor Cabang
Lampiran II. 23Permohonan Izin Operasional
Kantor Cabang
Lampiran II. 24Permohonan Persetujuan Prinsip Pemindahan Alamat
Kantor Pusat/Kantor Cabang keluar Wilayah Kabupaten Atau Kota atau Provinsi
Lampiran II. 25Permohonan Izin Efektif
Pemindahan Alamat Kantor Pusat ke Luar Wilayah Kabupaten atau
Kota atau Provinsi
Lampiran II. 25Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor
Pusat ke Luar Wilayah Kabupaten atau Kota atau Provinsi
Lampiran II. 26Permohonan Izin Efektif
Pemindahan Alamat Kantor Pusat/ Kantor Cabang dalam Wilayah Kabupaten/Kota yang Sama
Lampiran II. 26Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor
Pusat/Kantor Cabang dalam Wilayah Kabupaten/Kota yang Sama
Lampiran II. 27Permohonan Penetapan Penggunaan Izin Usaha yang
Dimiliki BPR dengan Nama yang Baru
Lampiran II. 28Permohonan Persetujuan Prinsip Perubahan Bentuk Badan Hukum
Lampiran II. 28Permohonan Persetujuan Prinsip Perubahan
Bentuk Badan Hukum
Lampiran II. 29Permohonan Pengalihan Izin Usaha
BPR dari Badan Hukum Lama kepada Badan Hukum Baru
Lampiran II. 29Permohonan Pengalihan Izin Usaha BPR dari
Badan Hukum Lama kepada Badan Hukum Baru
Lampiran II. 30Permohonan Persetujuan Penutupan Kantor Cabang
Lampiran II. 30Permohonan Persetujuan Penutupan Kantor Cabang
No. Dokumen1. Bukti penyelesaian seluruh kewajiban kepada nasabah serta pihak-pihka lain terkait dengan penutupan
Kantor Cabang antara lain berupa dokumen pelunasan kewajiban kepada nasabah atau pengalihan administrasi nasabah Kantor Cabang kepada Kantor Cabang lainnya atau bank lain dengan persetujuan nasabah.
2. Bukti dokumen penjualan atau pencairan seluruh aset valuta asing menjadi mata uang rupiah apabila Kantor Cabang BPR melakukan kegiatan usaha sebagai PVA.
3. Neraca Kantor Cabang yang menunjukkan kewajiban Kantor Cabang kepada nasabah dan pihak lain telah diselesaikan.
4. Surat pernyataan seluruh anggota Direksi BPR bahwa BPR telah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada nasabah dan pihak lain yanng terkait penutupan Kantor Cabang BPR dan apabila terdapat tuntutan di kemudian hari menjadi tanggung jawab BPR.
5. Surat pernyataan seluruh anggota Direksi BPR bahwa BPR telah melakukan penjualan atau pencairan seluruh aset valuta asing
Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan penutupan Kantor Cabang. …(tempat)…., ……tanggal 20x Ttd1)
(…………………..) Keterangan:..1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.
Lampiran II. 31Permohonan Persetujuan Persiapan Pencabutan Izin
Usaha atas Permintaan Pemegang Saham
Lampiran II. 32Permohonan Pencabutan Izin Usaha
oleh Pemegang Saham
Lampiran II. 33Rencana Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Hari Kerja
Operasional dan pada Hari Libur Nasional
Lampiran II. 34Rencana Pemindahan Alamat
Kantor Kas
Lampiran II. 35Rencana Penutupan Kantor
kas/Kegiatan Pelayanan Kas BPR
Lampiran II. 36Rencana Penutupan Sementara
Kantor BPR di Luar Hari Libur Resmi
LAMPIRAN 3
Lampiran III. 1Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Usaha BPR
Lampiran III. 2Penyampaian Laporan
Keuangan PSP
Lampiran III. 3Laporan Pelaksanaan Penambahan
Modal Disetor
Lampiran III. 4Penyampaian Dokumen Penerimaan
Pemberitahuan Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dari Instansi yang Berwenang Karena
Perubahan Modal Disetor
Lampiran III. 5Laporan Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran III. 6Penyampaian Dokumen Penerimaan
Pemberitahuan Penegsahan Perubahan Anggaran Dasar dari Instansi yang Berwenang karena Perubahan Kepemilikan Saham
Lampiran III. 7Laporan Perubahan Komposisi
Kepemilikan Saham
Lampiran III. 8Penyampaian Dokumen
Penerimaan Pemberitahuan Pengesahan Perubahan Anggaran
Dasar dari Instansi yang Berwenang Karena Perubahan Komposisi Kepemilikan Saham
Lampiran III. 9Laporan Perubahan
Modal Dasar BPR
Lampiran III. 10Laporan Pengangkatan Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan
Komisaris BPR
Lampiran III. 11Laporan Pengunduran Diri Anggota
Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris BPR
Lampiran III. 12Laporan Pemberhentian Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan
Komisaris BPR
Lampiran III. 13Laporan Anggota Direksi dan/atau
Anggota Dewan Komisaris BPR yang Meninggal Dunia
Lampiran III. 14Laporan Pengangkatan Kembali
Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris BPR
Lampiran III. 15Penyampaian Laporan
Pengangkatan/Menjalankan Fungsi Sebagai Pejabat Eksekutif BPR
Lampiran III. 16Laporan Pemberhentian Pejabat
Eksekutif BPR
Lampiran III. 17Laporan Pelaksanaan Pembukaan
Kantor Cabang
Lampiran III. 18Laporan Pelaksanaan Pembukaan
Kantor Kas
Lampiran III. 19Laporan Pelaksanaan Kas
Keliling/Payment Point
Lampiran III. 20Laporan Pelaksanaan Kegiatan Layanan dengan Menggunakan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet
Lampiran III. 21Laporan Pelaksanaan Pemindahan
Alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang
Lampiran III. 22Laporan Pemindahan Alamat
Kantor Kas
Lampiran III. 23Laporan Pemindahan Alamat Payment Point dan Lokasi
Perangkat ATM dan/atau ADM
Lampiran III. 24Laporan Pengumuman Perubahan Nama BPR
Lampiran III. 25Laporan Pelaksanaan Pengumuman
Perubahan Bentuk Badan Hukum Baru BPR
Lampiran III. 26Laporan Pelaksanaan Penutupan
Kantor Cabang
Lampiran III. 27Laporan Penutupan Kantor
Kas/Kegiatan Pelayanan Kas BPR
Lampiran III. 28Laporan Pengumuman Penutupan
Sementara Kantor BPR di Luar Hari Libur Resmi
Lampiran III. 29Laporan Pelaksanaan Penutupan dan Pembukaan Kembali Kantor
Lampiran III. 30Pengumuman
Lampiran III. 31Laporan Pelaksanaan Penutupan Kantor Cabang/Kantor Kas dan
Penghentian Kegiatan Pelayanan Kas/Kegiatan Usaha sebagai PVA PT/PD/Koperasi BPR
Lampiran III. 32Laporan Penyelesaian Kewajiban Atas Penutupan Kantor Cabang
Lampiran III. 33Surat Pernyataan
Lampiran III. 34Laporan Penjualan/
Pencairan Aset Valuta Asing
Lampiran III. 34Surat Pernyataan
LAMPIRAN 4Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan Kabupaten/Kota
Kantor Regional 1 Jabodetabek, Banten, Lampung, dan Kalimantan
(Wilayah Kerja Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kabupaten atau Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten
atau Kota Bekasi, dan Provinsi Banten)
Alamat: Menara Radius Prawiro, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 2,
Jakarta PusatNo.Telp (021) 500 655 ; No.Faks (021) 386 6032
Kantor OJK Provinsi Lampung(Wilayah Kerja Provinsi Lampung)
Alamat: Jl. Hasanuddin No.38, Bandar Lampung 35211
No.Telp (0721) 486 355 ; (0721) 486 659
Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan(Wilayah Kerja Provinsi Kalimantan Selatan)
Alamat : Jl. Lambung Mangkurat No.15, Banjarmasin 70111
No.Telp (0511) 438 8179 ; (0511) 435 8180
Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur(Wilayah Kerja Provinsi Kalimantan Timur dan
Provinsi Kalimantan Utara)
Alamat : Jl. Gajah Mada No.1, Samarinda 75122No.Telp (0541) 741 022 ; (0541) 741 023
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat(Wilayah Kerja Provinsi Kalimantan Barat)
Alamat: Jl. Ahmad Yani No.2 Pontianak 78124No.Telp (0561) 734 134 ; (0561) 768 569
Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah(Wilayah Kerja Provinsi Kalimantan Tengah)
Alamat : Jl. G. Obos No.35 Palangkaraya 73112No.Telp (0536) 322 2500 ; (0536) 322 2007
Kantor Regional 2 Jawa Barat(Wilayah Kerja Provinsi Jawa Barat dikurangi Kota
dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka,
Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Banjar, dan
Kabupaten Pangandaran serta Kabupaten atau Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten atau Kota Bekasi)
Alamat : Jl. Braga No.108 Bandung 40111No.Telp (022) 426 8709 ; (022) 426 8711
No.Faks (022) 420 1169
Kantor OJK Cirebon(Wilayah Kerja Kota dan Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka)
Alamat : Jl. Yos Sudarso No.5-7 CirebonNo.Telp (0231) 202 864 ; (0231) 202 685
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Tasikmalaya(Wilayah Kerja Kota Tasikmalaya, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Pangandaran)
Alamat : Jl. Sutisna Senjaya No.19 Tasikmalaya 46112
No.Telp (0265) 331 813 ; (0265) 335 040
Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara(Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur dikurangi Kabupaten
Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten dan
Kota Blitar, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten
Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota
Probolinggo dan Kota Batu)
Alamat : d.a Gedung Bank Indonesia Lantai 4, Jl. Pahlawan No.105 Surabaya 60174
No.Telp (031) 355 1721 ; (031) 355 1733 ; (031) 353 6839
Kantor OJK Provinsi Bali(Wilayah Kerja Provinsi Provinsi Bali)
Alamat : Jl. Letda Tantular No.4 Renon, Denpasar 80234
No.Telp (0361) 248 982 ; (0361) 222 988
Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara Barat(Wilayah Kerja Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Alamat : d.a Gedung Bank Indonesia Prov. Nusa Tenggara Barat, Jl. Pejanggik No.2, Mataram 83126
No.Telp (0370) 630 167 ; (0370) 641 915 ; (0370) 630 926 ; (0370) 633 715
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Provinsi Nusa Tenggara Timur(Wilayah Kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Alamat : Jl. Frans Seda, Kel. Fatululi, Kec. Oebobo, Kupang
No.Telp (0380) 855 4555No.Faks (0380) 855 4528
Kantor OJK Malang(Wilayah Kerja Kabupaten dan Kota Malang,
Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo dan Kota Batu)
Alamat : Jl. Kawi No. 17 Malang 65166No.Telp (0341) 363 151 ; (0341) 357 177
Kantor OJK Jember(Wilayah Kerja Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten
Jember, dan Kabupaten Situbondo)
Alamat : Jl. Gajah Mada No.224 Jember 62133No.Telp (0331) 485 478 ; (0331) 484 467
Kantor OJK Kediri(Wilayah Kerja Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten
dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten
Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung)
Alamat: Jl. Brawijaya No.2 KediriNo.Telp (0354) 628 112 ; (0354) 682 601
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
(Wilayah Kerja Provinsi Jawa Tengah dikurangi Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Karang Anyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta, Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten dan Kota
Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten dan Kota Tegal)
Alamat : Jl. Imam Bardjo SH No.4 SemarangNo.Telp (024) 831 0246 ; (024) 831 0257
Kantor OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta(Wilayah Kerja Daerah Istimewa Yogyakarta)
Alamat : Jl. Ipda Tut Harsono (Timoho) No.12, Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta 55225
No.Telp (0274) 642 9170-71 ; (0274) 642 9891-92
Kantor OJK Solo(Wilayah Kerja Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Karang Anyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan
Kota Surakarta)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.15 Solo 57111No.Telp (0271) 647 755 ; (0271) 646 314
Kantor OJK Purwokerto (Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Purbalingga)
Alamat : Jl. Gerilya No.365 Purwokerto 53144No.Telp (0281) 657 8041 ; (0281) 657 8042
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Tegal(Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten
dan Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten dan Kota Tegal)
Alamat : Jl. Dr. Sutomo No.55 TegalNo.Telp (0283) 350 500 ; (0283) 356 560
Kantor Regional 5 Sumatera(Wilayah Kerja Provinsi Sumatera Utara)
Alamat : Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Lantai 6 & 7, Jl. Balai Kota No.4 ,Medan
20111No.Telp (061) 456 2115 ; (061) 456 2128 ; (061) 456
3866 ; (061) 456 3867
Kantor OJK Provinsi Aceh (Wilayah Kerja Provinsi Aceh )
Alamat : Jl. Cut Meutia No.15 AcehNo.Telp (0651) 33200 dan (0651) 32800
Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat(Wilayah Kerja Provinsi Sumatera Barat)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.22 Padang 25128No.Telp (0751) 31700, ;(0751) 31701 ; (0751) 31702
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan(Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.510 PalembangNo.Telp (0711) 354 188 ; (0711) 352 158
Kantor OJK Provinsi Riau(Wilayah Kerja Provinsi Riau)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.464 PekanbaruNo.Telp (0761) 31055, (0761) 31089 ; (0761) 32000
Kantor OJK Provinsi Jambi(Wilayah Kerja Provinsi Jambi)
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.14 Telanaipura Jambi 36122
No.Telp (0741) 62277 ; (0741) 62445; (0741) 62578
Kantor OJK Provinsi Bengkulu(Wilayah Kerja Provinsi Bengkulu)
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Bengkulu 38116No.Telp (0736) 21753 ; (0736) 21787 ; (0736) 26211
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau(Provinsi Kepulauan Riau)
Alamat : Jl. Engku Putri Batam Center Batam 29432No.Telp (0778) 462 280 ; (0778) 462 254
Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua(Wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.3 Makassar 90133No.Telp (0411) 361 5188 ; (0411) 361 5170
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
(Wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Maluku Utara)
Alamat : Jl. 17 Agustus No.56 ManadoNo.Telp (0431) 868 102 ; (0431) 868 103
Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat(Wilayah Kerja Provinsi Papua dan Papua Barat)
Alamat : Jl. Dr. Sam Ratulangi No.9 JayapuraNo.Telp (0967) 534 581 ; (0967) 534 930
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah(Provinsi Sulawesi Tengah)
Alamat : Jl. Sam Ratulangi No.23 PaluNo.Telp (0451) 421 181 ; (0451) 352 158
Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara(Wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara)
Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin No.150 Kendari 93122No.Telp (0401) 312 655 ; (0401) 312 717
Kantor OJK Provinsi Maluku(Wilayah Kerja Provinsi Maluku)
Alamat : Jl. Pattimura No.7 AmbonNo.Telp (0911) 352 761 ; (0911) 352 763
Daftar Wilayah Kerja dan Alamat Kantor Regional dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Kabupaten/Kota
LAMPIRAN 4