7
STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL DITINJAU DARI PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Riview Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Hubungannya dengan TQM) Oleh: Nama : Mailan Bastari NPM : 0720005032 Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan Dosen: 1. Dr. Sumadi, M.Pd. 2. Drs. Alben Ambarita, M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL

DITINJAU DARI PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

(Riview Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Hubungannya dengan TQM)

Oleh:

Nama : Mailan Bastari

NPM : 0720005032

Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

Dosen:

1. Dr. Sumadi, M.Pd.2. Drs. Alben Ambarita, M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2009

Page 2: Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

Beberapa Standar dalam Standar Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan TQM:

Standar Pengelolaan:

Yaitu Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan , Kabupaten /Kota, Provinsi atau Nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

Standat Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

Dalam rangka pengembangan , pemantauan dan pelaporan pencapaian Standar Nasional Pendidikan, dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Badan Standar Nasional Pendidikan berkedudukan di ibukota wilayah Negara Republik Indonesia yang berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional dan bertanggungjawab kepada Menteri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BSNP, bersifat mandiri dan professional.Diantaranya yaitu:

1. Standar Isi2. Standar Proses3. Standar Kompetensi Lulusan4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran ,sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibutuhkan dengan Ijazah dan / atau sertifikasi keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar menengah serta pendidikan anak usia dini, meliputi:

a. Kompetensi Paedagogikb. Kompetensi Kepribadianc. Kompetensi Profesionald. Kompetensi Sosial

Kriteria untuk menjadi kepala TK/RA:

a. Berstatus sebagai guru TK/RA

Page 3: Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

b. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan dengan yang berlaku.

c. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/ RAd. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan

Kriteria untuk menjadi kepala SD/MI meliputi:

a. Berstatus sebagai guru SD/MIb. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlakuc. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SD/ MId. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan

Kriteria untuk menjadi kepala SMP/MTS/SMA/MA/SMK/MAK meliputi:

a. Berstatus sebagai guru SMP/MTS/SMA/MA/SMK/MAKb. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di

SMP/MTS/SMA/MA/SMK/MAKd. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan

Kriteria untuk menjadi kepala SDLB/SMPLB/SMALB meliputi:

a. Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan khususb. Memiliki kualitas akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlakuc. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di satuan pendidikan

khususd. Memiliki kemampuan kepemimpinan ,pengelolaan dan kewirausahaan dibidang

pendidikan khusus

Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

Page 4: Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama para pendidik pada perguruan tinggi.

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis

b. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikanc. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah, pengangkatan, penempatan dan penyebaran pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh lembaga yang mengangkatnya berdasarkan kebutuhan satuan pendidikan formal, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu

5. Standar Sarana dan Prasarana

6. Standar pengelolaan

Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/ madrasah. Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, aktualisasi, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan. Pengelolaan satuan pendidikan nonformal dilakukan oleh pemerintah daerah, dan atau masyarakat.

Standar pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan dan area fungsional pengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Page 5: Tugas pak sumadi standar pendidikan nasional

Setiap satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala satuan sebagai penanggungjawab pengelolaan pendidikan SMP/MTS/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat dibantu minimal satu orang wakil kepala satuan pendidikan. Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB, SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat kepala satuan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dibantu minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan yang masing-masing secara berturut-turut membidangi akademik, sarana dan prasarana serta kesiswaan.

Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisiensi, efektif dan akuntabel.

Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah/ madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas satuan pendidikan. Supervisi yang meliputi supervisi menejerial dan akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan dan kepala satuan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan

8. Standar Penilaian Pendidikan

Unsur-unsur subsistem pendidikan formal terdiri atas masukan yaitu input sarana (kurikulum, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, sarana), input mentah (siswa, mahasiswa), proses belajar mengajar dan keluaran (output) yaitu lulusan berdasarkan penilaian terhadap perubahan konguisinya. Kuantitas lulusan inilah yang berkontribusi terhadap peningkatan pengganguran, karena mereka lemah. Dalam functional skill untuk menerapkan ilmunya dalam pendayagunaan potensi lingkungan (alam, sosial, budaya) untuk memasuki dunia kerja, kehidupan mandiri, atau membuka lapangan kerja. Penyelengaraan pendidikan perlu direformasi, sehingga mewujudkan pendidikan, terpadu yang mencakup jalur, system, tujuan, kurikulum, proses pembelajaran, lokasi/ wilayah, dan manajemen pendidikan.