18
Asuransi Kelompok 8 1. Alamudin Ulul Azmi 2. Ifane Yuli Fadhila 3. Najmi Uminda 4. Umdatul Fadhilah

Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

  • Upload
    fadhilau

  • View
    1.805

  • Download
    28

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Asuransi

Kelompok 81. Alamudin Ulul Azmi2. Ifane Yuli Fadhila3. Najmi Uminda4. Umdatul Fadhilah

Page 2: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Pengertian Asuransi Dalam Bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-

ta’min, yang diambil dari “amana” dan berarti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, bebas dari rasa takut.

Jadi, at-ta’min ialah seseorang membayar / menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapat sejumlah uang sebagaimana disepakati, atau untuk mendapat ganti terhadap hartanya yang hilang.

Page 3: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Mengapa Asuransi di Perlukan ?Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya Lima Perkara : - Muda sebelum Tua - Sehat sebelum Sakit - Kaya sebelum Miskin - Lapang sebelum Sempit - Hidup sebelum Mati

Page 4: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Asuransi (Syariah) Asuransi Konvensional

Ada Dewan Pengawas Syariah, fungsinya mengawasi Manajemen, Produk, dan

Investasi dana

Tolong menolong (Takafuli)

Investasi dana berdasar syariahdengan sistem bagi hasil (Mudharabah)

Dana yang terkumpul dari nasabah (Premi)merupakan milik peserta, perusahaan hanya

sebagai pemegang amanah untukmengelolanya

Dari rekening tabarru (dana sosial)seluruh peserta, yang sejak awal sudah

diikhlaskan oleh peserta untuk keperluantolong menolong bila terjadi musibah

Dibagi antara Perusahaan dengan Peserta (sesuai prinsip Bagihasil/Mudharabah)

Tidak ada

Jual Beli (tabaduli)

Investasi Dana berdasarkan Bunga (Riba)

Dana yang terkumpul dari nasabah (Premi) menjadi

milik Perusahaan.Perusahaan bebas untuk menentukan investasinya

Dari rekening Dana Perusahan

Seluruhnya menjadi milik perusahaan

Dewan Pengawas Syariah

Akad

Investasi Dana

Kepemilikan Dana

Pembayaran Klaim

Keuntungan

Page 5: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Ciri-ciri Asuransi Syariah1. Akad asuransi syari’ah adalah bersifat tabarru’, sumbangan yang diberikan tidak boleh ditarik

kembali. Atau jika tidak tabarru’, maka andil yang dibayarkan akan berupa tabungan yang akan diterima jika terjadi peristiwa, atau akan diambil jika akad berhenti sesuai dengan kesepakatan, dengan tidak kurang dan tidak lebih. Atau jika lebih maka kelebihan itu adalah kentungan hasil mudhorobah bukan riba.

2. Akad asuransi ini bukan akad mulzim (perjanjian yang wajib dilaksanakan) bagi kedua belah pihak. Karena pihak anggota ketika memberikan sumbangan tidak bertujuan untuk mendapat imbalan, dan kalau ada imbalan, sesungguhnya imbalan tersebut didapat melalui izin yang diberikan oleh jama?ah (seluruh peserta asuransi atau pengurus yang ditunjuk bersama).

3. Dalam asuransi syari’ah (Investasi Keuangan Syariah) tidak ada pihak yang lebih kuat karena semua keputusan dan aturan-aturan diambil menurut izin jama’ah seperti dalam asuransi takaful.

4. Akad asuransi syariah bersih dari gharar dan riba.5. Asuransi syariah (Keuangan Syariah) bernuansa kekeluargaan yang

kental.

Page 6: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Tujuan Berdirinya Asuransi Syariah• Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.• Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan

untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.• Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak

perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti. • Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas

agunan yang diberikan oleh peminjam uang.• Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam jumlah

yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa. • Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi

(bekerja).• Memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolah risiko bagi

umat, dengan menawarkan jasa takaful dan keuangan syari’ah yang di kelolah secara profesional, adil, tulus , amanah.

• Menjadi group asuransi terkemuka yang menawarkan jasa takaful dan keuangan syari’ah yang komprehenship dengan jangkauan signifikan di seluruh Indonesia.

Page 7: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Asuransi Syari’ah di Indonesia• Di indonesia, asuransi Islam sering dikenal dengan istilah takaful.

Kata takaful berasal dari kata takafalayatakafalu yang artinya ialah “menjamin atau saling menanggung”.

• Menurut Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 bagian pertama mengenai Ketentuan Umum angka 1 disebutkan bahwa pengertian asuransi syari’ah (ta’min, takaful, atau tadhamun) ialah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberi pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) sesuai dengan Syari’ah.

Page 8: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Dasar dan Landasan HukumA. Hukum Islam

1. Al Qur’anSurat Al-Maidah (5) : 2

والعدوان االثم على ونوا تعا وال البروالتقوى وتعاونواعل“…dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”

2. Hadis Nabi Muhammad SAW“Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang siapa yang memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa raga manusia” (H.R. Ibnu Majah)

Page 9: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Dasar dan Landasan HukumB. Hukum Operasional

1. Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah.2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003

tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

4. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep.4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Asuransi dan Reasuransi dengan prinsip Syari’ah.

Page 10: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Prinsip-prinsip dasar asuransi syariah

1. Asuransi/Investasi Syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama), tolong menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata. Allah SWT berfirman, “Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.”

2. Investasi Keuangan Syariah tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau mudhorobah (Syariah Jakarta).

3. Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peristiwa, maka diselesaikan menurut syariat (Keuangan Syariah).

4. Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari uang yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat memerlukan.

5. Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetapi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang diberikan oleh jamaah.

6. Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus dijalankan menurut aturan syar’i.

Page 11: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Prinsip-prinsip Hukum Asuransi Syari’ahAntara lain :• Principle of Insurable Interest

(Prinsip Kepentingan yang Dipertanggungkan)• Principle of Utmost Good Faith

(Prinsip Kejujuran Sempurna)• Principle of Indemnity (Prinsip Indemnitas)• Principle of Subrogation (Prinsip Subrogasi)• Principle of Contribution (Prinsip Kontribusi)• Principle Proximate Cause (Prinsip Kausa Proksimal)

Page 12: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Pendapat Para Ulama tentang Asuransi Syari’ah

• Pendapat pertama : “Mengharamkan”

Dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (Mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muth’I (Mufti Mesir). Alasannya :1. Asuransi sama dengan judi2. Mengandung unsur tidak pasti (gharar) dan riba

3. Termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai4. Hidup mati manusia menjadi objek bisnis (mendahului takdir Allah)5. Mengandung unsur pemerasan, diman pemegang polis akan kehilangan premi yang sudah dibayar, atau dikurangi karena tidak dapat melanjutkan pembayaran premi.

Page 13: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Pendapat Para Ulama tentang Asuransi Syari’ah• Pendapat kedua : “Membolehkan”

Pendapat kedua ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (Guru Besar Hukum Islam Fakultas Syari’ah Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum Islam Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (Pengarang Kitab Al Muamalah al-Haditsah wa Ahkamuha). Alasannya :

1. Tidak ada nash (Al-Qur’an dan Sunnah) yang melarang asuransi2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua pihak3. Saling menguntungkan kedua pihak4.Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)5. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta’awuniyah)6. Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) sistem pensiun seperti taspen

Page 14: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Pendapat Para Ulama tentang Asuransi Syari’ah• Pendapat ketiga :

“Asuransi sosial boleh, dan komersial haram”

Pendapat ini dianut oleh Muhammad Abdu Zahrah (Guru Besar Hukum Islam Univ. Cairo).

Alasan kelompok ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi yang bersifat komersial (haram), dan sama pula dengan alasan kelompok dua dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).

Page 15: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Produk Asuransi Syari’ah• Produk asuransi syari’ah yang sering dipakai dalam operasional

sebuah perusahaan asuransi syar’ah secara garis besar antara lain :

1. Produk asuransi syari’ah dengan unsur saving : Menggunakan 2 buah rekening dalam setiap pembayaran premi, yaitu rekening untuk dana Tabarru’ (sosial) dan dana saving (tabungan)

2. Produk asuransi syari’ah nonsaving Ialah kumpulan dana dari peserta yang setelah dikurangi biaya pengelolaan dimasukkan ke dalam rekening khusus (tabarru’ atau rekening dana sosial)

Page 16: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

Penerapan Kasus Asuransi Syari’ah

Harga pasar kendaraan sebesar Rp 100 juta rupiah, mobil Fikri diasuransikan sebesar Rp 100 juta rupiah. Terjadi kecelakaan sehingga kendaraan itu rusak, maka Perusahaan Asuransi Syari’ah akan bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan, penggantian suku cadang, dan ongkos kerja bengkel seluruhnya maksimal Rp 100 juta rupiah.

Page 17: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Page 18: Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA