26
Bed Site Teaching Dengue Haemoragic Fever Oleh: Guntur Cokro Nugroho (12100115099) Preseptor: Nina Surtiretna, dr., Sp.A., MKes

Bst dhf (guntur)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bst dhf (guntur)

Bed Site TeachingDengue Haemoragic Fever

Oleh:Guntur Cokro Nugroho (12100115099)

Preseptor:Nina Surtiretna, dr., Sp.A., MKes

Page 2: Bst dhf (guntur)

Identitas Pasien

•Nama : An. SKF• Jenis kelamin : Perempuan•TTL : Bandung, 20 September

2010•Umur : 6 tahun•Alamat : Buah batu•Tgl masuk : 20 Agustus 2016•Tgl pemeriksaan : 22 Agustus 2016

Page 3: Bst dhf (guntur)

Identitas Orang Tua Pasien

• Nama Ayah : Tn. S• Umur : 34 tahun• Pendidikan : D3• Pekerjaan : Karyawan BUMN

• Nama ibu : Ny. TA• Umur : 34 tahun• Pendidikan : S1• Pekerjaan : IRT

Page 4: Bst dhf (guntur)

Anamnesis • Keluhan utama : Demam• Anamnesis khusus (alloanamnesis) :

Pasien datang ke Poli anak RSMB dibawa orang tuanya dengan keluhan panas badan sejak 3 hari SMRS. Panas badan dirasakan terus-menerus dan semakin hari semakin panas. Panas tertinggi mencapai 39,50c terutama pada malam hari dirasakan sejak 2 hari SMRS. Panas badan tersebut dirasakan menurun dengan suhu 37,5 ketika diberi obat penurun panas oleh ibu pasien, namun beberapa jam kemudian panas kembali meningkat.

Page 5: Bst dhf (guntur)

Keluhan panas badan disertai mimisan 1 kali sejak 2 hari SMRS pada saat pasien bangun tidur dengan jumlah sedikit dan berhenti ketika disumbat dengan tisu. Pasien juga mengeluhkan adanya pegal-pegal badan, nyeri di area belakang telinga yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu sehingga membuat pasien harus dipijat oleh ibunya setiap sebelum tidur. Pasien mengeluhkan nyeri pada perut bagian atas. Keluhan juga disertai penurunan nafsu makan dan lemas badan sejak 3 hari SMRS.

Page 6: Bst dhf (guntur)

Pasien menyangkal adanya sakit kepala, kejang tanpa didahului demam, penurunan kesadaran dalam waktu yang lama, menjadi sering mengantuk dan lebih banyak tidur. Keluhan nyeri telinga, penurunan pendengaran dan adanya cairan yang keluar dari telinga. Keluhan batuk, pilek, hidung tersumbat, nyeri menelan, suara serak dan disangkal oleh pasien. Keluhan juga tidak disertai ruam kemerahan, ataupun bruntus di kulit yang berisi cairan pada tubuh pasien. Pasien menyangkal adanya nyeri di perut bagian bawah, nyeri saat BAK dan BAK berdarah. Ibu pasien menyangkal bahwa pasien tampak lebih haus dari biasanya, lebih banyak tidur, kelopak mata cekung, bibir kering dan air mata yang tidak keluar ketika menangis. Pasien juga menyangkal adanya perdarahan yang terjadi terus-menerus dan sulit dihentikan pada bekas tusukan jarum. Pasien menyangkal adanya sesak, terlihat hidung kembang kempis.

Page 7: Bst dhf (guntur)

Pasien mengatakan bahwa teman sekelasnya ada yang terkena DBD, memiliki balong ikan dibelakang rumahnya. Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien saat ini. Tidak ada tetangga ataupun warga sekitar yang sedang mengalami demam berdarah, di daerah rumah pasien dan sekitarnya pernah di fogging tapi sekitar 1 tahun yang lalu, sekarang belum dilakukan fogging kembali.Pasien sebelumnya dibawa ke klinik dokter umum karena keluhan panas badan, kemudian mendapatkan obat penurun panas, panas badan tersebut dirasakan menurun, namun pada malam harinya muncul demam, sehingga orang tua pasien membawa ke poli anak di RSMB dan dianjurkan untuk dirawat.

Page 8: Bst dhf (guntur)

• Riwayat penyakit terdahulu Pasien pernah mengalami gejala types saat usia 9 bulan dan

dirawat selama 3 hari.

• Riwayat penyakit keluarga Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama

seperti pasien saat ini.

Page 9: Bst dhf (guntur)

Riwayat Pribadi • Riwayat kehamilan dan persalinan

Saat hamil ibu pasien selalu kontrol ke bidan dan mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh bidan. Ibu pasien mengatakan tidak pernah sakit selama kehamilan. Tidak pernah mengkonsumsi obat lain selain dari bidan.

Pasien merupakan anak pertama yang lahir dari ibu P1A0 yang merasa hamil 38 minggu dengan letak kepala dan persalinan section sesarea dikarenakan ketuban pecah dini dan tali pusat kelilit, ditolong oleh dokter kandungan dengan berat lahir 2600 gram dan panjang badan 47 cm. Bayi langsung menangis saat dilahirkan, tidak ada kuning maupun kebiruan.

Page 10: Bst dhf (guntur)

• Riwayat Nutrisi0-6 bulan : ASI 6- 12 bulan : ASI + susu formula + bubur nestle12 bulan – sekarang : ASI + bubur nestle + nasi sesuai menu keluarga • Perkembangan dan kepandaianOrang tua sudah lupa kapan anaknya mencapai tahapan-tahapan perkembanganya, tetapi menurut ibunya perkembangan pasien sesuai usia dan sama dengan teman sebayanya.Saat ini pasien duduk di taman kanak-kanak. Tidak ada kesulitan dalam belajar dan mengikuti pelajaran di sekolah. Pasien juga merupakan anak yang aktif bermain dengan teman sebayanya.

Page 11: Bst dhf (guntur)

• Riwayat imunisasiPasien di imunisasi lengkap di bidan dan puskesmas hingga usia

9 bulan.BCG : 1 bulanHepatitis B : <7 hari/2/3/4blnPolio : 1/2/3/4 bulanDPT : 2/3/4 bulanCampak : 9 bulan

• Sosial, ekonomi dan lingkungan Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Page 12: Bst dhf (guntur)

Pemeriksaan Fisik• Keadaan umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos Mentis PCS 15 (E4 M5 V6)• Tanda vital• Tekanan darah: 90/60 mmHg• Nadi : 90 x/menit• Respirasi : 22 x/menit• Suhu : 36,50 C

• Antropometri• BB : 19 kg• TB : 115 cm

• Status gizi• BB/U : dibawah percentil 15• TB/U : dibawah percentil 15 • BMI/U : percentil 15 • Kesimpulan: status gizi baik

Page 13: Bst dhf (guntur)

• Kulit : plak eritem (-), vesikel (-), ptekie (-)• Kepala • Bentuk : normocephal• Wajah : simetris, deformitas (-) • Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok• Mata : CA -/-, SI -/-, pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+,

kelopak mata tidak cekung • Telinga : bentuk normal, simetris, sekret (-), membran

timpani intak.• Hidung : bentuk normal, sekret (-), pch (-), bekuan darah (-)• Mulut• Bibir : tampak kemerahan dan kering• Gigi : tidak ada carier dentis• Gusi : tampak kemerahan, perdarahan (-)• Lidah : tidak kering, bercak putih ditengah lidah (+)• Faring : hiperemis (-)• Tonsil : T1/T1 tidak hiperemi

Page 14: Bst dhf (guntur)

• Leher KGB : tidak terdapat pembesaran Tiroid : tidak teraba

• Thoraks• Inspeksi : pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)• Palpasi : focal fremitus hantaran sama ka=ki• Auskultasi :

• Cor : S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)• Pulmo : VBS ka=ki, wheezing (-), rhonki (-)

• Perkusi : sonor

Page 15: Bst dhf (guntur)

• Abdomen • Inspeksi : Datar• Auskultasi : Bising usus (+) • Palpasi : lembut, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri ketok CVA

(-)• Perkusi: timpanik, PS/PP : -/-

• Genital : tidak dilakukan• Ekstremitas :

deformitas (-)sianosis perifer (-)akral hangatCRT < 2 detikrumple leed test (-)

Page 16: Bst dhf (guntur)

. Rangsang Meningeal• Kaku kuduk : (-)• Brudzinski I : kanan & kiri (-)• Brudzinski II : kanan & kiri (-)• Brudzinski III : kanan & kiri (-)• Laseque : tidak terbatas• Kernig : tidak terbatas

Page 17: Bst dhf (guntur)

Refleks patologis

•Babinski : -/-•Chaddock : -/-•Oppenheim : -/-•Gordon : -/-•Schaefer : -/-•Mendel Brechtrew : -/-

Page 18: Bst dhf (guntur)

• ResumePasien perempuan berusia 6 tahun dengan status gizi baik,

datang dengan keluhan demam denagn tipe bifasik sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai epistaksis 2 hari SMRS, myalgia sejak 2 hari SMRS. Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluhkan penurunan nafsu makan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, dengan kesadaran kompos mentis (PCS 15). Ditemukan dari ttv afebris dengan tanda vital lainya dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium.

Page 19: Bst dhf (guntur)

Diagnosis banding

• Demam Berdarah Dengue tanpa syok • Demam Dengeu• Demam Chikungunya

Page 20: Bst dhf (guntur)

Usulan pemeriksaan

• Hematologi rutin (hb, ht, trombosit, leukosit)• IgG IgM dengue rapid test• Urinalisis

Page 21: Bst dhf (guntur)

Diagnosis kerja

• Demam Berdarah Dengue tanpa syok

Page 22: Bst dhf (guntur)

Penatalaksanaan Umum :1. Rawat inap dan tirah baring2. Terapi cairan : Rumatan + Defisit 5% (ml) 2500ml/hari3. Nutrisi : EER = 1282 Kkal Energi = 1350 Kkal/hariProtein = 18.05 Kkal 19 gr/hari

Page 23: Bst dhf (guntur)

Khusus : Terapi cairan : kecepatan pemberian 5mL/kgBB/jam RL 5cc / kg/ jam = 95 ml/Jam 31 gtt/menit (makro drip) Penurun panas (Parasetamol) 10-15 mg/kgBB 10 x 19 = 190 mg > 1,5 Corg setiap 4-6 jam (bila demam)

Monitoring tanda vital 2-4 jam sekali, serial darah rutin tiap 4-6 jam sekali.

Page 24: Bst dhf (guntur)

• Pencegahan :3M plus :

Menguras bak mandiMenutup tempat penampungan airMengubur barang bekasGunakan obat nyamuk oles, abate, dan kelambu

Segera lapor ke rt/rw setempat jika ditemukan warga yang mangalami demam berdarah dan dilakukan fogging

• Penyuluhan :Berikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai :- penyakit, penyebab, dan komplikasi- Tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan - Mengenai terapi- Berikan nutrisi gizi yang diberikan dan seimbang

Page 25: Bst dhf (guntur)

Segera lapor jika terdapat tanda-tanda bahaya, berupa:• Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis (khususnya

terjadi perubahan dari demam menuju penurunan suhu tubuh atau masa defervescence)• Muntah persisten > asupan cairan tidak adekuat• Nyeri perut hebat• Letargis atau gelisah, atau penurunan kesadaran mendadak• Terdapat perdarahan berupa epistaksis, feses atau kotoran berwarna

kehitaman (melena), muntah darah (hematemesis), perdarahan menstruasi yang berlebihan, urin berwarna kehitaman (hemoglobinuria), dan urin berwarna kemerahan (hematuria).• Tampak pucat, tangan dan kaki teraba dingin serta lembap• Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir• Hasil pemeriksaan lab darah > hematocrit meningkat signifikan (dengan

atau tanpa disertai jumlah trombosit turun)

Page 26: Bst dhf (guntur)

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionam : ad bonam• Quo ad sanationam : ad bonam