Upload
fransiska-oktafiani
View
64
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KONFLIK
Definisi :Perbedaan pandangan antara individu dengan
individu lain, atau antara individu dengan organisasi (Gillies, 1989)
Konflik timbul akibat ketidakseimbangan antara hubungan-hubungan kesenjangan status sosial, kurang meratanya kemakmuran, dan akses yang
tidak seimbang terhadap sumber daya, serta kekuasaan yang tidak seimbang yang kemudian
menimbulkan masalah-masalah seperti diskriminasi, pengangguran, kemiskinan, penindasan, dan
kejahatan. Masing-masing tingkat tersebut saling berkaitan, membentuk sebuah rantai yang memiliki potensi kekuatan untuk menghadirkan perubahan,
baik yang konstruktif maupun yang dekstruktif.
Manajemen konflik adalah suatu tindakan atau pengelolaan yang dilakukan oleh seseorang terhadap konflik yang dihadapi dengan cara mengidentifikasi penyebab, pengaruh, jenis konflik serta melakukan
tindakan untuk menanganinya.
Konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen pada suatu organisasi yang harus
dihindarkan. Kalau staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan
ketidakpuasan staf harus diekspresikan secara langsung supaya masalah tidak menumpuk dan bertambah banyak. Manajemen konflik yang konstruktif akan
menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk didiskusikan sebagai suatu fenomena utama, komunikasi yang terbuka melalui pengutaraan perasaan, dan tukar
pikiran serta tanggung jawab yang menguntungkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan.
Penyebab : Batasan pekerjaan yang tidak jelas Tekanan waktu Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk
akal Pertikaian antar pribadi Perbedaan status Harapan yang tidak terwujud Perilaku menentang Kekuasaan yang tidak jelas Perbedaan kepentingan, nilai dan kebutuhan Hambatan komunikasi dalam organisasi Saling ketergantungan organisasi yang terlalu besar Konflik yang terdahulu tidak selesai
Proses terjadinya konflik
Kondisi yang menyebabkan konflikTingkat/ Tahap Konflik (Konflik laten atau Kondisi antesenden)
Persepsi menilai konflik merasakan konflik (Subtansi, Pemikiran, Issu/peran) ( Affektif)
Memperlihatkan prilaku/ Manifestasi konflik(Menarik diri, menantang, mendebat)
Resolusi konflik
Resolusi akibat dari konflik
Episode Konflik Latent conflictPersaingan untuk memperoleh sumber daya
yang tidak banyak tersediaDorongan untuk memiliki kemandirian /
otonomiPerbedaan tujuan kerja, sub-sub unit kerja
dalam organisasi
Percieved conflictMempersiapkan adanya konflik dengan atau
tanpa latent conflict, bila latent (-) konflik terjadi akibat pemahaman yang keliru
Felt Conflict Tahap personalisasi konflik dengan hasil persepsi konflik
(+) bila persepsi (-) do not felt conflict Manifest Conflict Agresif, apatis, depresi, menentang , decision making, dll
Resolusi Conflict Membuka hubungan baru, dll Jenis KonflikDilihat dari kejadiannya : - konflik langsung (direct conflict) - tidak langsung (indirect
conflict)Dilihat dari perilaku orang yang terlibat : - kompetitif - destruktif
Katagori Konflik1. Intrapersonal disebabkan dilema nilai dan
keinginanKonflik yang terjadi pada individu sendiri. Akibat dari kompetisi peran, misalnya, manajer mempunyai konflik intrapersonal dengan loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekaryaan, dan loyalitas kepada pasien.
2. Interpersonal disebabkan pertentangan nilai, kepercayan dan keinginanKonflik terjadi antara dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda. Misal, manajer sering mengalami konflik dengan teman sesama manajer, atasan, dan bawahan.
3. Intergroup disebabkan perbedaan kelompok agama / aliran kepercayaan
Konflik terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang, departemen, atau organisasi. Misalnya, hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas.
Akibat atau dampak konflik
1. PositifMeningkatkan kemampuan untuk beradaptasi bila ada
konflik yang lebih seriusMenstimulasi kemampuan mencari problem solving baruMeningkatkan kekohesifan kelompokDapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kekuatan
atau kemampuan pemimpin 2. NegatifMenurunkan produktifitas kerja perseorangan dan atau
organisasiBila tidak terselesaikan dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kerusakan kesatuan kerja.
Pengelolaan saat terjadi konflik :Penghindaran sementaraMusyawarahKonfrontasiBekerjasama
Pencegahan/ preventive
Standar kerjaDisiplinMembuat pertimbangan berdasarkan
tingkat perkembangan individu / stafKomunikasiManajmen partisipasif
Kemungkinan sikap dalam konflik Win-win Vs Lose-lose
pihak sama2 menyadari dan menghargai nilai
CompetingTidak ada yang mengalah, terpaksa karena krisis Win-lose
AcomodatingLose - Win
CooperationTidak ada yg dirugikan, pemahaman maksud masing-masing
Smoothing Mengurangi dampak emosional, Membujuk/ mencari persamaan dan nilai (+)
AvoidanceTidak mempertajam masalah/ meredam masalahPerlu waktu, sumber dan taktik
CollaborattionAsertif, kooperatifWin-winBekerjasama untuk : target masing-masing dan target bersamaproblem solving
Ketrampilan Khusus untuk mencegah terjadinya konflik
Menetapkan peraturan/ garis pedoman yang jelas dan diketahui semua staf
komunikasi terbuka diantara senua anggota organisasibersikap menghargai--- memberi pujianPemecahan masalah tidak memojokkan konfrontasi dilakukan bila perlu dan terbuka, tepat waktuJangan membuat peraturan beruba-ubahFokuskan pada masalah, tidak kepribadianHindari menegur, memotong ekspresi perasaan, monopoli
pembicaraanPenegah yang baikLakukan evaluasi ulang bila selesai melakukan
penyelesaian masalah
Manajemen Situasi KonflikTujuan utama : konflik dapat
ditangani sedemikian rupa agar berdampak (+) bagi yang berkonflik
Penilaian terhadap pentingnya dan akibat konflik yang terjadi sumber, tipe, orang
Tentukan strategi umum untuk menghadapi konflik : penyelesaian, pencegahan
evaluasi
Prilaku menantang menurut Murphi (1997) terbagai dalam :
Kompetitif BomberAdalah segolongan orang yang benar-benar menolak untuk bekerja dengan memberi komentar negatif
Marfyred accommodatorAdalah segolongan orang yang mau bekerjasama tetapi selalu mengeluh dan protes
AvoiderAdalah mereka yang benar-benar menentang pimpinan
Langkah-langkah Penyelesaian konflik
1. PengkajianAnalisis situasi. Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, lakukan pengumpulan fakta pengkajian lebih mendalam, siapa yang terlibat dan peran masing-masing, tentukan situasinya jika dapat diubah.Analisis dan mematikan isu yang berkembang. Jelaskan masalah dan perioritas fenomena yang terjadi, tentukan masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian, hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu.Menyusun tujuan. Jelasakan tujuan spesifik yang akan dicapai.
2. IdentifikasiMengelola perasaan. Hindari respon emosional : marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.
3. Intervensi Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.Menyelesaikan metode dalam menyelesaikan konflik. Memerlukan metode yang berbeda-beda. Pilih metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.