10
Pengirim: dr.Bagus Fitriadi Kurnia Putra Institusi: RS Widodo, Ngawi Wanita 64 tahun dengan Infark Miokard Akut dan Hipertrigliseridemia ABSTRAK Latar Belakang: Infark miokard akut (IMA) adalah penyakit kardiovaskular tersering menyebabkan mortalitas penderitanya. Laporan Kasus: Wanita 64 tahun dengan keluhan nyeri dada kiri, disertai sesak nafas dan rasa panas di dada sejak 1 jam. Gambaran elektrokardiografi (EKG) menunjukkan depresi segmen ST di lead I dan aVL. Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan trigliserida (279 mg/dL). Simpulan: Pengaruh hipertrigliseridemia terhadap risiko kardiovaskular secara tidak langsung disebabkan oleh konsentrasi HDL rendah dan konsentrasi small dense LDL yang tinggi. Kata kunci: Infark miokard akut, elektrokardiografi, hipertrigliseridemia Background: Acute myocardial infarction (AMI) is the most common cause of mortality of cardiovascular sufferers. Case Report: A 65 year-old female with left chest pain, shortness of breath, and burning sensation in the chest since 1 hour. Electrocardiography (ECG) shows ST-segment depression in lead I and aVL. Laboratory findings shows increased triglycerides (279 mg/dL). Conclusion: The effect of hypertriglyceridemia to cardiovascular risk was indirectly caused by high 1

Laporan Kasus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus

Pengirim: dr.Bagus Fitriadi Kurnia Putra

Institusi: RS Widodo, Ngawi

Wanita 64 tahun dengan Infark Miokard Akut dan

Hipertrigliseridemia

ABSTRAK

Latar Belakang: Infark miokard akut (IMA) adalah penyakit kardiovaskular tersering

menyebabkan mortalitas penderitanya. Laporan Kasus: Wanita 64 tahun dengan keluhan

nyeri dada kiri, disertai sesak nafas dan rasa panas di dada sejak 1 jam. Gambaran

elektrokardiografi (EKG) menunjukkan depresi segmen ST di lead I dan aVL. Hasil

laboratorium menunjukkan peningkatan trigliserida (279 mg/dL). Simpulan: Pengaruh

hipertrigliseridemia terhadap risiko kardiovaskular secara tidak langsung disebabkan oleh

konsentrasi HDL rendah dan konsentrasi small dense LDL yang tinggi.

Kata kunci: Infark miokard akut, elektrokardiografi, hipertrigliseridemia

Background: Acute myocardial infarction (AMI) is the most common cause of mortality of

cardiovascular sufferers. Case Report: A 65 year-old female with left chest pain, shortness

of breath, and burning sensation in the chest since 1 hour. Electrocardiography (ECG) shows

ST-segment depression in lead I and aVL. Laboratory findings shows increased triglycerides

(279 mg/dL). Conclusion: The effect of hypertriglyceridemia to cardiovascular risk was

indirectly caused by high concentrations of HDL and low concentrations of small dense LDL.

Keywords: Acute myocardial infarction, electrocardiography, hypertriglyceridemia

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah dan trombosis

merupakan penyebab utama kematian di dunia1. Penyebab penyakit tersebut bersifat

multifaktorial dimana sebagian diantaranya dapat dimodifikasi. Salah satu faktor yang dapat

dimodifikasi adalah dislipidemia2,3,4. Terdapat hubungan yang kuat antara dislipidemia dan

penyakit kardiovaskular yang relatif setara antara populasi Asia dan non-Asia di wilayah Asia

Pasifik5,6. Data di Indonesia berdasarkan laporan Riskesdas Bidang Biomedis tahun 2007

menunjukkan bahwa prevalesi dislipidemia atas dasar konsentrasi kolesterol total >200

mg/dL adalah 39,8 %. Beberapa provinsi di Indonesia seperti Nangroe Aceh, Sumatera Barat,

Bangka Belitung, dan kepulauan Riau mempunyai prevalensi dislipidemia > 50%7.

1

Page 2: Laporan Kasus

Mengingat hal diatas, tatalaksana dislipidemia harus diangap sebagai bagian integral dari

pencegahan penyakit kardiovaskular.

Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular tersering

pada pasien rawat inap di negara industri. Di Amerika Serikat sekitar 650.000 pasien

mengalami IMA baru dan 450.000 mengalami IMA rekuren setiap tahunnya. Bila pasien

mengalami nyeri iskemik dalam waktu yang lama pada saat istirahat, diagnosis kerja klinis

pertama adalah Sindrom Koroner Akut (SKA). Kelompok SKA terdiri dari pasien dengan

IMA dengan elevasi segmen-ST (STEMI), IMA tanpa elevasi segmen-ST (NSTEMI), dan

angina tak stabil (UA). Di Amerika Serikat, setiap tahunnya 1 juta pasien dirawat di RS

karena UA/NSTEMI, dibandingkan dengan 300.000 pasien dengan STEMI. Insiden relatif

UA/NSTEMI tampak lebih tinggi dibandingkan dengan STEMI8.

LAPORAN KASUS

Seorang wanita 64 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan keluhan

nyeri dada kiri, terasa sampai tembus ke punggung, disertasi sesak nafas dan rasa panas di

dada. Keluhan ini dirasakan sejak 1 jam sebelum admisi. Keadaan umum pasien tampak

cemas dasn kesakitan. Tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 70 kali/menit (reguler), laju nafas

30 kali/menit. Dari gambaran EKG didapatkan kelainan depresi segmen ST di lead I dan aVL

(gambar 1).

Pasien didiagnosis menderita sindroma koroner akut non-STEMI. Penanganan

pertama pada pasien ini adalah suplementasi oksigen, isosorbid dinitrat 5 mg (sublingual),

aspirin 320 mg (cheweble), dan clopidogrel 300 mg. Setalah terpasang akses intravena,

pasien diberikan injeksi morfin 5 mg (IV pelan). Setelah observasi beberapa saat di IGD

kondisi pasien membaik dan stabil, selanjutnya ditransfer ke Intensive Care Unit (ICU).

Pada pemeriksaan laboratorium sederhana, didapatkan hasil pemeriksaan darah

lengkap dalam batas normal, dan pada profil lipid didapatkan peningkatan nilai trigliserida

(279 mg/dL) (gambar 2).

2

Page 3: Laporan Kasus

3

Page 4: Laporan Kasus

Gambar 1. Gambaran EKG pasien

4

Page 5: Laporan Kasus

Nama Pemeriksaan Hasil

Darah Lengkap

Hemoglobin

Leukosit

Eritrosit

Trombosit

Hematokrit

MCV

MCH

MCHC

10,7

7.100

3,5

268.000

32

91,4

29,8

32,6

Gula darah sewaktu 165

Profil lemak

Kolesterol total

LDL

HDL

Trigliserida

182

91

42

279

Gambar 2. Hasil laboratorium pasien

PEMBAHASAN

Gejala klinis utama dari NSTEMI adalah nyeri dada, khususnya di substernum atau

kadang di epigastrium, yang menjalar ke leher, bahu kiri, atau lengan kiri. Diagnosis IMA

dapat ditegakan bila didapatkan 2 atau lebih dari 3 kriteria, yaitu9:

1. Nyeri dada

Adanya nyeri dada tipikal yang berlangsung > 20 menit dan tidak hilang dengan

pemberian nitrat.

2. Perubahan EKG

Nekrosis miokard dilihat dari 12-lead EKG. Ketika pasien mengalami oklusi total

arteri koroner, selama fase awal EKG akan menunjukkan elevasi semen-ST.

Sedangkan jika trombus tidak menyebabkan oklusi total, maka akan terjadi

depresi segmen-ST atau perubahan gelombang T.

3. Peningkatan biomarker jantung

Nekrosis miokard dapat dideteksi dari pemeriksaan protein dalam darah yang

disebabkan kerusakan sel. Protein-protein tersebut antara lain AST, CKMB,

5

Page 6: Laporan Kasus

Troponin I dan T10, peningkatan kadar serum protein-protein ini mengkonfirmasi

adanya infark miokard.

Penyebab terbanyak IMA adalah adanya trombus dan rupturnya plak aterosklerosis.

Sedangkan faktor terjadinya plak aterosklerosis meliputi :

1. Usia

2. Jenis kelamin pria

3. Riwayat merokok

4. Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia

5. Riwayat diabetes mellitus

6. Riwayat hipertensi yang tidak terkontrol

7. Riwayat keluarga

8. Gaya hidup

Peran peningkatan konsentrasi trigliserida (TG) sebagai prediktor terhadap penyakit

kardiovaskular masih menjadi perdebatan. Hubungan antara kadar TG puasa dengan risiko

kardiovaskular yang didapat berdasarkan analisis berdasarkan analisis univariat melemah

setelah dilakukan penyesuaian terhadap faktor lain terutama kolesterol HDL. Konsentrasi TG

yang tinggi sering disertai dengan konsentrasi HDL rendah dan konsentrasi small dense LDL

yang tinggi sehinga pengaruh hipertrigliseridemia terhadap risiko kardiovaskular secara tidak

langsung disebabkan oleh konsentrasi HDL rendah dan konsentrasi small dense LDL tinggi11.

Beberapa penelitian melaporkan konsentrasi TG tidak puasa memprediksi risiko

kardiovaskular lebih baik dari konsentrasi puasa12,13. Tetapi mengingat sampai saat ini masih

diperdebatkan penggunaannya pada praktek klinis, maka TG yang dipakai untuk prediksi

kejadian kardiovaskular adalah TG yang diperiksa saat puasa.

SIMPULAN

Infark miokard akut (IMA) adalah salah satu penyakit kardiovaskular akibat

trombosis dan aterosklerosis dinding pembuluh darah dan trombosis yang disebabkan oleh

multifaktorial. Salah satu faktor yang dapat dimodifikasi adalah dislipidemia. Diagnosis

klinis IMA dapat ditegakkan apabila terdapat minimal 2 dari 3 kriteria, yaitu adanya nyeri

dada tipikal, adanya perubahan gambaran EKG, dan adanya kenaikan biomarker jantung.

Peran peningkatan konsentrasi TG sebagai prediktor terhadap penyakit kardiovaskular masih

menjadi perdebatan. Pengaruh hipertrigliseridemia terhadap risiko kardiovaskular secara

tidak langsung disebabkan oleh konsentrasi HDL rendah dan konsentrasi small dense LDL

yang tinggi.

6

Page 7: Laporan Kasus

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. World Health Statistics. 2007.

2. Hokanson JE, Austin MA. Plasma trygliceride level is a risk factor for

cardiovascular disease independent of high-density lipoprotein cholesterol level: a

metaanalysis of population-based prospective studies. J Cardiovasc Risk 1996;

3:213-9

3. Gordon T, Castelli WP. High density Lipoprotein as a Protective Factor Against

Coronary Heart Disease. The Framingham Study. Am J Med 1977; 62:707-14.

4. Karthikeyan G, Teo KK. Lipid Profile, Plasma Apolipoproteins, and Risk of a

First Myocardial Infarction Among Asians: An Metaanalysis From the

INTERHEART study. J Am Coll Cardiol 2009; 53: 244-53.

5. Asia Cohort Studies Collaboration. Cholesterol, Coronary Heart Disease and

Stroke in the Asia pacific Region. Int J Epidemiol 2003; 32: 563-72.

6. Yusuf S, Hawken S. Effect of potentially modifiable risk factors associated with

myocardial infarction in 52 countries (the INTERHEART sudy): case-control

study. Lancet 2004. 364: 937-52.

7. Tim biomedis Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan pengembangan

kesehatan kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riset kesehatan

Dasar (RISKESDAS) Bidang Biomedis. 2010: 20-5.

8. Cannon C, Braunwald E. Angina Tak-Stabil dan Infark Miokard non-elevasi

segmen ST. Harison Kardiologi dan pembuluh Darah edisi II EGC 2016: 376-382.

9. Irmalita. Infark Miokard. Dalam: Rilantono, Baraas, Roebiono, Buku ajar

Kardiologi FKUI 2006: 173-174.

10. Samsu, Diagnosis Infark Miokard Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III

edisi IV. Salemba Medika 2007: 275-278.

11. Sarwar N, Sandhu MS. Triglyceride Coronary Disease genetics Consortium and

Emerging Risk Factor Colaboration: collaborative analysis of 101 studies. Lancet

2010; 375: 1634-9.

12. Bansal S, Buring JE. Fasting Compared with Nonfasting Triglicerides and risk of

Cardiovascular Events in Woman. JAMA 2007; 298: 299-308.

13. Nordestgaard BG, Benn M. Nonfasting Trigliceridesand Risk of Myocardial

Infaerction, Ischemic Heart Disease, and Death in Men and Women. JAMA 2007;

298: 299-308.

7