8
Hand out.by dr Ratna Kusumawati MANAGEMENT LUKA TUNGKAI DAN LUKA TERBUKA KRONIS Untuk dapat mengerti prinsip-prinsip pengelolaan luka pada penderita kusta, maka kita harus mengetahui jenis serta patofisiologi terjadinya luka : LUKA STASIS Biasanya terdapat pada penderita tipe L yang sudah tidak aktif, tersering pada tungkai bawah di daerah 1/3 bawah cruris sampai punggung kaki. Akibat adanya fibrosis luas di bawah kulit menyebabkan timbulnya bendungan aliran vena dan Gangguan Saraf Tepi` sensorik anestesi Tangan, kaki kurang rasa Gangguan kel. Keringat, kel. minyak Aliran darah otonom luka Mutilasi / absorbsi Kulit kering / pecah - pecah luka Infeksi Ulkus tungkai Ex : ulkus stasis

Management Luka Tungkai Dan Luka Terbuka Kronis

Embed Size (px)

Citation preview

Hand out.by dr Ratna Kusumawati

MANAGEMENT LUKA TUNGKAI DAN LUKA TERBUKA KRONIS

Untuk dapat mengerti prinsip-prinsip pengelolaan luka pada penderita kusta, maka kita

harus mengetahui jenis serta patofisiologi terjadinya luka :

LUKA STASIS

Biasanya terdapat pada penderita tipe L yang sudah tidak aktif, tersering pada tungkai

bawah di daerah 1/3 bawah cruris sampai punggung kaki. Akibat adanya fibrosis luas di

bawah kulit menyebabkan timbulnya bendungan aliran vena dan getah bening, sehingga

struktur epithel kulit menjadi gampang luka. Keadaan ini menjadi kronis dan sulit diatasi,

dan bila timbul luka maka untuk menyembuhkan juga memerlukan perawatan yang

intensif dan lama.

Penatalaksanaan:

1. Luka dibersihkan dengan salin dan betadin

2. Dilembabkan dengan salin (kain kasa dilembabkan dgn cairan salin) kemudian

luka ditutup dengan kasa gulung bersih atau kain yang bersih

Gangguan Saraf Tepi`

sensorik

anestesi

Tangan, kaki kurang rasa

Gangguan kel. Keringat, kel. minyakAliran darah

otonom

luka

Mutilasi / absorbsi

Kulit kering / pecah - pecah

luka

InfeksiUlkus tungkai

Ex : ulkus stasis

3. Jika ada infeksi sekunder, 2-3 hari dilembabkan dengan salin dan diberi antibiotik

lokal (Ciprofloxacin bubuk) atau bisa diberi sofratul, kolaborasi dengan medis

untuk pemberian obat oral.

4. Rawat luka 2 hari sekali jika sudah tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder

5. Elevasi

6. Immobilisasi

Ulkus Stasis

LUKA TERBUKA KRONIS

LUKA PLANTAR

Luka plantar adalah luka kronis yang terjadi pada telapak kaki di daerah yang memikul

berat tubuh dimana terdapat gangguan saraf perifer berupa anestesi. Jenis luka ini

terbanyak ditemukan pada penderita kusta. Dulu dikenal sebagai sebagai luka trofik

karena diperkirakan sebagai gangguan faktor nutrisi.

Penyebabnya adalah gangguan saraf berupa anestesi dan kelumpuhan otot, disertai

fungsi telapak kaki sebagai anggota badan yang menyangga berat badan. Keadaan ini

secara bersama-sama menyebabkan timbulnya luka. Luka ini bersifat kronis dan

distribusi luka pada daerah-daerah yang tipikal di telapak kaki.

Distribusi luka di telapak kaki

Bila tidak segera ditanggulangi akan segera menjadi kronis karena telapak kaki yang

anestesi akan kehilangan refleks perlindungan diri. Luka plantar dapat terjadi di daerah

tumit, karena tumit ini mempunyai kecenderungan menjadi kronis dan membentuk

fistula.

Luka plantar juga dapat terjadi pada lateral kaki penderita droop foot, seringkali luka

plantar ditemukan pada daerah kepala metatarsal I sampai V.

Sebagai akibat adanya luka kronis yang tidak segera disembuhkan, bahkan dibiarkan

bertahun-tahun maka jaringan luka berubah menjadi keganasan, terutama karsinoma

epidermoid.

Luka ini ditandai dengan timbulnya jaringan berdungkul-dungkul mirip kembang kol,

berbau busuk, mudah berdarah, disertai timbulnya pembesaran kalenjar getah bening,

tindakan yang tepat untuk kasus seperti ini adalah amputasi dini.

Ada 2 jenis luka plantar:

1. Luka Plantar Sederhana

Luka dangkal, tanpa tanda-tanda adanya infeksi sekunder, sekitar luka tampak

tenang, tidak ada kemerahan atau panas, cairan yang keluar dari luka juga

minimal. Penderita biasanya tidak mengeluh karena lukanya. Umumnya luka

plantar terjadi di bagian kaki pada daerah kepala metatarsal I, III dan karena disini

shearing stress yang terjadi besar sekali pada saat fase take off waktu berjalan.

Hanya sebagian kecil luka plantar dapat terjadi pada daerah tumit, dan luka

plantar dapat terjadi di bagian lateral kaki sebagai akibat dari droop foot.

Penatalaksanaan:

a. Rendam dengan air biasa untuk melunakkan epithel

Gosok dengan batu apung untuk menipiskan epithel

Minyak untuk melembabkan selain dibagian luka.

b. Jika luka dalamnya lebih dari 0,5 cm setelah direndam maka dibersihkan

dengan cairan salin

c. Luka ditutup dengan kasa yang sudah dibasahi salin lalu diutup dengan

perban bersih atau kain bersih.

d. Immobilisasi / Istirahatkan kaki (Jangan diinjakkkan pada waktu berjalan,

berjalanlah pincang atau pakai tongkat / kruk)

e. Kaki diselonjorkan pada saat istirahat.

Perawatan Luka di rumah:

a. Bersihkan luka dengan sabun lalu rendam dengan air garam

b. Tutup luka yang terbuka dengan kain yang dibersihkan dengan cara

direbus tapi sudah dalam keadaan sudah kering atau dingin.

c. Istirahatkan kaki / berjalan dengan tongkat, hindari kaki yang luka untuk

jadi tumpuan.

d. Periksa luka setiap hari untuk meyakinkan adanya kemajuan, bila tidak

ada kemajuan diharapkan konsul pada petugas kesehatan terdekat.

2. Luka Plantar dengan Komplikasi

Luka plantar sederhana dengan infeksi sekunder, terdapat tanda-tanda radang

terdapat nanah pada luka, kemerahan, cairan yang merembes banyak,

mengakibatkan timbulnya :

Infeksi akut piogenik

Tendosinovitis

Osteomielitis.

Penatalaksanaan:

a. Luka yang ada nanahnya dan cairan merembes, jika ada epitel yang mengeras

bisa direndam dengan air terlebih dahulu / ditipiskan dengan skapel

selanjutnya dibersihkan dengan salin atau cairan salin yang telah diberi

perhidrol atau kanamycin

b. Di dalam ulkus bisa diberi ciprofloxacin yang telah dibubuk / antibiotik lokal

c. Luka ditutup dengan kasa bersih / kain bersih

d. Jika luka sudah tidak ada nanahnya maka langkah-langkah untuk perawatan

luka sederhana bisa dilanjutkan.

MANAGEMENT LUKA TRAUMATIK

Luka traumatik adalah luka yang terjadi pada daerah kaki, tangan atau bagian tubuh

lainnya, akibat dari adanya anestesi dan penderita kurang waspada maka mudah terkena

api / rokok, benda-benda tajam / keras dan lain sebagainya. Luka ini mudah disembuhkan

bila penderita cepat berobat.

Penatalaksanaan:

a. Temukan penyebab terjadinya luka,hal ini perlu untuk mencegah terulangnya

luka dikemudian hari

b. Hindari penyebab trauma

c. Rawat luka sesuai jenis luka

Traumatik Ulkus

Ulkus Plantar dengan KomplikasiUlkus Plantar Sederhana