13
BAB I PENDAHULUAN 1. Judul Sarasehan (Sajian Bubur Beras Sehat & Lezat) 2. Latar belakang Sayur dan buah memiliki banyak nutrisi yang penting bagi tubuh, namun banyak orang yang tidak menyukai buah dan sayur padahal buah dan sayur mempunyai manfaat yang banyak bagi tubuh. Beberapa manfaat dari kandungan buah dan sayur adalah dapat mencegah berbagai penyakit dan dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan. Kebanyakan orang juga tidak menyukai sayur karena penyajian maupun pengolahan yang tidak cocok. Bubur beras merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat karena teksturnya yang lembut memakannya. Beberapa orang yang tidak suka bubur beras karena kurang mengenyangkan. Beberapa orang juga tidak suka bubur beras karena pengolahan dan penyajiannya kurang membuat orang berselera untuk memakannya. Pengolahan dan penyajian bubur dapat ditambahkan dengan bahan yang mengandung protein hewani seperti daging dan udang, atau protein nabati. Pecel merupakan sajian kuliner khas Indonesia. Di pulau Jawa pecel sangat familiar sekali dengan lidah masyarakat. Paduan kangkung dan taoge ditambah sambal kacang yang pedas menjadi ciri khas tersendiri. Selain

Pkm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pkm

BAB I

PENDAHULUAN

1. Judul

Sarasehan (Sajian Bubur Beras Sehat & Lezat)

2. Latar belakang

Sayur dan buah memiliki banyak nutrisi yang penting bagi tubuh, namun banyak

orang yang tidak menyukai buah dan sayur padahal buah dan sayur mempunyai manfaat

yang banyak bagi tubuh. Beberapa manfaat dari kandungan buah dan sayur adalah dapat

mencegah berbagai penyakit dan dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan.

Kebanyakan orang juga tidak menyukai sayur karena penyajian maupun pengolahan

yang tidak cocok.

Bubur beras merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat karena

teksturnya yang lembut memakannya. Beberapa orang yang tidak suka bubur beras

karena kurang mengenyangkan. Beberapa orang juga tidak suka bubur beras karena

pengolahan dan penyajiannya kurang membuat orang berselera untuk memakannya.

Pengolahan dan penyajian bubur dapat ditambahkan dengan bahan yang mengandung

protein hewani seperti daging dan udang, atau protein nabati.

Pecel merupakan sajian kuliner khas Indonesia. Di pulau Jawa pecel sangat

familiar sekali dengan lidah masyarakat. Paduan kangkung dan taoge ditambah sambal

kacang yang pedas menjadi ciri khas tersendiri. Selain rasanya yang khas pecel juga

kaya akan serat dan juga harganya relatif murah sehingga banyak sekali penggemar

pecel.

Berdasarkan dari pemikiran tersebut, maka kami menggagas sebuah inovasi

produks bubur beras udang dengan tambahan pecel dan kikil dalam penyajiannya.

Bubur ini menjadi bubur yang sehat dan kaya gizi.

Bubur yang sehat, kaya gizi, rasanya nikmat, dan relatif murah akan menjadi

keunggulan produk ini sehingga semua kalangan termasuk mahasiswa, anak-anak, dan

kalangan lain akan lebih berminat untuk mengonsumsi produk ini. Berawal dari

pemikiran itulah, kami menilai bahwa bisnis Bubur udang dengan bahan campuran

pecel akan menjadi usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang.

Page 2: Pkm

3. Perumusan masalah

1. Bagaimana merintis wirausaha yang inovatif dan kreatif melalui usaha bisnis

pembuatan bubur beras udang yang menyehatkan dan rasa yang lezat ?

2. Bagaimana memberikan inovasi baru pada produk bubur beras untuk membuat

konsumen lebih tertarik ?

3. Bagaimana mempromosikan produk olahan bubur udang pecel dengan harga yang

terjangkau ?

4. Tujuan

1. Merintis wirausaha yang inovatif dan kreatif melalui usaha bisnis pembuatan

bubur beras kaya serat dan tinggi protein dengan campuran pecel sebagai

alternatif makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi.

2. Menjalin kerjasama kepada para produsen ketela pohon di daerah Bandungan

melalui kemitrausahaan.

3. Mempromosikan produk olahan bubur beras menjadi bubur yang murah dan

lezat dengan mempertahankan kandungan gizi.

5. Luaran yang diharapkam

Luaran yang diharapkan dari usulan PKM-K ini adalah produk bubur beras

pecel dengan produksi yang higenis, sehat, lezat, memiliki nilai gizi yang tinggi, dan

harga yang terjangkau agar sesuai dengan daya beli masyarakat. Produk yang coba

kami tawarkan diperkenalkan sebagai “SARASEHAN” Sarasehan (Sajian Bubur

Beras Sehat & Lezat) Alasan penggunaan pecel (Manihot utilissim) sebagai bumbu

utamaa dalam pembuatan “SARASEHAN” adalah karena pecel banyak digemari

oleh masyarakat terutama di daerah Jawa dan juga memiliki kandungan serat yang

baik. Pemilihan “SARASEHAN” sebagai bentuk produk adalah karena sifatnya yang

praktis dan disukai berbagai kalangan, diharapkan dapat mempermudah proses

pengenalan produk kepada masyarakat.

Page 3: Pkm

6. Kegunaan

1. Membantu masyarakat dalam mencapai hidup sehat dengan melalui bubur beras

udang pecel yang kaya akan gizi.

2. Meningkatkan kretivitas inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang

dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.

3. Kegiatan PKM-K ini menjadi bukti kontribusi mahasiswa dalam aspek pemenuhan

nutrisi dengan kandungan buah dan sayur dalam bubur pada konsumen.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Kondisi Umum Lingkungan

Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah tingkat konsentrasi

penduduk yang tinggi salah satunya karena menjadi pusat bisnis dan pendidikan Jawa

Tengah. Kecamatan Tembalang salah satu kecamatan di daerah Semarang bagian

selatan. Menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kecamatan Tembalang

masuk dalam tiga besar penduduk terbanyak di Kota Semarang yaitu sebesar 169.771

jiwa. Kecamatan Tembalang juga merupakan pusat pendidikan karena terdapat

beberapa perguruan tinggi yang berada di Kecamatan Tembalang seperti Undip,

Polines, dan Poltekes. Konsentrasi penduduk yang tinggi tentu dapat dimanfaatkan

sebagai lahan bisnis. Kami mengamati banyak orang-orang khususnya mahasiswa

yang berwirausaha di bidang kuliner.

Pecel merupakan makanan yang sering dibeli terutaman di kalangan

mahasiswa karena harganya yang relatif murah, sehingga warung pecel banyak

berada di daerah ini. Dalam warung pecel hanya tersedia nasi dan lontong saja

sebagai bahan pokoknya, untuk kalangan wanita biasanya sering kali memesan pecel

saja tanpa nasi atau lontong karena alasan diet. Bubur merupakan hasil olahan beras

yang porsi karbohidratnya tidak terlalu tinggi dibanding nasi jika ditinjau dari

volumenya. Kombinasi bubur dan pecel merupakan kombinasi yang serasi untuk

kalangan mahasiswa, selain sehat dan kaya gizi harganya relatif murah untuk

kalangan mahasiswa. Dari pemikiran tersebut, maka kami menilai bahwa bisnis

Page 4: Pkm

Bubur beras udang pecel merupakan usaha yang menjanjikan untuk bersaing di

lingkungan Tembalang.

2. Deskripsi Produk

Produk “SARASEHAN” akan disajiakan dengan hangat dalam satu mangkuk

yang terdiri dari dari bubur udang, kikil kecap asin pecel, sambal kacang dan

kerupuk. Bubur dibuat dengan tambahan udang sebagai penamba cita rasa. Pecel

sebagai bahan tambahan saat disajikan dalam satu porsi.

3. Kapasitas Produk

Kapasitas produksi “SARASEHAN” akan ditingkatkan seiring meluasnya

pasar dan setelah dilakukan fiksasi selera konsumen. Produksi bubur dari bahan

dasar buah dan sayur asli yang akan dilakukan dalam usulan program ini adalah

produk dengan rincian:

a. Bulan II skala kecil, membaca keinginan pasar serta mengembangkan

kualitas produk sesuai dengan permintaan pasar. Maka dari itu, awal produksi krupuk

buah dan sayur hanya akan menggunakan bahan, dalam skala kecil. Produksi akan

berlangsung setiap hari dengan target penjualan 65.

b. Bulan III dengan menjual 100 porsi pada bulan III. Penjualan dilakukan di

luar lingkungan kampus Undip hanya dari pagi sampai siang saja

c. Bulan IV dengan menjual 200 porsi pada bulan IV. Penjualan berkembang

ke dari pagi sampai sore

d. Bulan V denga menjual 350 porsi pada bulan V. Diterapkan sistem delivery

pada konsumen

4. Langkah-langkah untuk penjualan “SARASEHAN”

Metode yang dilakukan yaitu metode yang efektif dan tepat sasaran. Sebelum

penjualan dilakukan, diperlukan riset pasar terlebih dahulu. Riset dilakukan untuk

mengetahui pasarnya dilakukan dengan push market, dikarenakan adanya produk baru,

sehingga “SARASEHAN” mendapat sambutan yang baik sebagai barang hasil produk

minuman yang bergizi. Riset pasar itu dapat dilakukan dengan pembagian produk

tersebut secara cuma-cuma, dan barulah pembagian angket dilakukan setelah konsumen

Page 5: Pkm

mencicipi “SARASEHAN” tersebut, Selain itu, jika sudah banyak peminatnya

dilakukan dengan metode door to door keliling di komplek perumahan dan komplek

kos, lebih jauh akan dibuka cabang untuk daerah Tembalang dan kemudian di semarang

kota. Dalam memasarkan “SARASEHAN” ini tempatnya berdampingan dengan warung

minuman.

5. Analisa Usaha

Usaha yang kami lakukan adalah untuk memberikan alternatif makanan yang sehat,

kaya gizi, lezat, dan murah. Kangkung sebagai bahan utama pada pecel banyak

mengandung vitamin A dan vitamin B serta C dan kangkung mengandung jumlah tinggi

zat besi, kalsium, dan kalium. Udang sebagai campuran pada bubur mengandung

protein, kalsium karbonat, dan kitin. Kulit udang juga dapat menghambat sel kanker.

Dalam pembuatan”SARASEHA” ini kami menggunakan bahan baku beras. Untuk 4 Kg

beras dapat menghasilkan 65 porsi “SARASEHAN” yang ditargetkan dalam waktu satu

hari. Perhitungan profit untuk setiap hari produksi dapat dilihat sebagai berikut

a. Biaya produksi ( kapasitas produk nugget jamur 25 kg) :

1) Bahan baku habis pakai :

Beras 4 kg

4 kg x @ Rp 10000,00 x 30 = Rp 1.200.000,00

Udang

0,5 kg x @ Rp 70.000,00 x 30 = Rp 1.050.000,00

Bahan bumbu

1 x @ Rp.75.000,00 x 30 = Rp 2.250.000,00

Kangkung

8 ikat x @ Rp. 2.500,00 x 30 = Rp 600.000,00

+

Jumlah Rp 5.100.000,00

Page 6: Pkm

2) Gas

1 x @ Rp 16.500,00 x 30 = Rp 495.000,00

3) Bungkus

50 x @ Rp 500,00 x 30 = Rp 750.000,00

4) Operasional

1 x @ Rp 50.000,00 x 30 = Rp 1.500.000,00

Total biaya produksi per bulan = Rp 7.845.000,00

b. Harga jual produk (harga per porsi Rp 6.000,00)

65 x Rp 6.000,00 x 30

Total harga jual per bulan = Rp 11.700.000,00

c. Profit (penjualan – biaya produksi)

1) Total harga jual = Rp 11.700.000,00

2) Total biaya produksi = Rp 7.845.000,00

-

Profit per bulan = Rp 3.855.000,00

BAB III

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Tahap Pra-Produksi

Pada tahap ini memepersiapkan alat-alat produksi, seperti membeli kompor,

blender, pisau, panci, mangkuk, sendok, dan pembuatan grobak hias agar menarik.

Pembelian alat melalui pembelian langsung pada toko toko maupun pembelian online.

Kemnudian meninjau lokasi dan mensurvei lokasi untuk tempat berjualan,

bertujuan agar mengetahui apakah tempat yang digunakan cuku stategis atau tidak.

Selain itu tempat juga harus bersih sehingga konsumen dapat merasa nyaman untuk

mengkonsumsi pada tempat tersebut.

Page 7: Pkm

2. Tahap Uji coba dan Pengembangan Produk

Tahap ini bertujuan membuat beberapa produk contoh, kemudian dievaluasi

baik dari aspek komposisinya, harganya, dan juga rasanya, sehingga dapat

memperoleh hasil yang optimum. Sambil menemukan komposisi yang pas kita juga

bisa sekalian melakukan tes pasar dan meminta tanggapan konsumen dalam semua

aspek agar dilakukan evaluasi evaluasi yang tepat. Dalam mengevaluasi juga perlu

ditentukan harga perporsinya berdasarkan biaya produksi dan operasionalnya

sehingga dicapai harga yang paling optimum.

3. Tahap Proses Produksi

Proses pembuatan diawali dengan menyiapkan alat alat masak kemudian

menggiling cabai dan membuat sambal kacang untuk pecel, lalu membuat bubur

beras dangan ditambahka udang sebagai penyedap bubur tersebut. Kegiatan dapat

dilakukan sambil mengukus kangkung dan tauge sebagai bahan pecel untuk

dicampurkan pada bubur. Tahap selanjutnya menyiapkan bumbu bumbu sepert

membuat kecap asin sebagai bumbu tambahan pada bubur. Kemudian pembuatan

sambal kacang, sambal kacang yang telah jadi dimasak kembali di wajan ditambah

rempah rempah sehingga sambal kacang menjadi lebih lezat. Semua bahan pada

proses ini harus sudahm jadi semua, sehingga pada saat pemasaran hanya tinggal

menambahkan semua bahan jadi saja.

4. Tahap Proses Pemasaran

Pada proses ini bahan bahan yang telah masak hanya ditambahkan menjadi

satu kesatuan saja untuk disajikan kepada konsumen.

Page 8: Pkm

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Jadwa Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

Persiapan Produksi dan

Survei Lokasi

Uji coba prmbuatan dan

pemasaran produk

Evaluasi produk

Pembuatan Produk

Analisis Perkembangan

usaha

Prnyusunan laporan dan

Presentasi

2. Rancangan Biaya

Biaya Habis Pakai Jumlah

Tenda (terpal) 1 buah Rp 200.00

Gerobak 1 buah Rp 1.500.000

Kompor dan Tabung

gas

1 buah Rp 200.000

Panci 1 buah Rp 100.000

Mangkuk, Plastik,

Sendok

30 buah Rp 200.000

Ember dan Serbet 3 buah Rp 50.000

Meja dan Kursi 10 buah Rp 200.000

Total Rp 2.450.000

Page 9: Pkm

Biaya Produksi Bulan Kedua

Beras Rp 1.200.000

Udang Rp 1.050.000

Kangkung Rp 600.000

Bumbu Rp 2.250.000

Gas 3 Kg Rp 495.000

Operasional Rp 1.500.000

Total Rp 7.845.000

Biaya Lain lain

Kerta A4 2 Rim Rp 100.000

Tinta printer 2 packs Rp 100.000

Pengadaan Proposal Rp 50.000

Transportasi Rp 100.000

Total Rp 350.000

Total Biaya yang dibutuhkan

Total Biaya Habis Pakai Rp. 2.450.000,00

Total Biaya Produksi Bulan Kedua Rp. 7.845.000,00

Tota; Biaya Lain-lain Rp. 350.000,00

+

Rp. 10.645.000,00