20
Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 PATOLOGI 3 Suyanto SEMESTER 3 MODUL KEGIATAN BELAJAR I RADANG DAN MEKANISME PROSES INFEKSI Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging)

Radang dan mekanisme proses Infeksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening(AIPHSS)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

PATOLOGI 3

Suyanto

SEMESTER 3

MODUL

KEGIATAN BELAJAR IRADANG DAN MEKANISMEPROSES INFEKSI

Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging)

Page 2: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

i

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Patologi 3.

Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini.

Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan.

KataPengantar

Tim Penyusun

Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan

Page 3: Radang dan mekanisme proses Infeksi

2

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Daftar IstilahBasal Metabolisme Rate : Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat istirahat

Bradikinin : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang pada syaraf

Difusse : Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain

Histamin : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen

Skar : Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).

Page 4: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3

Pendahuluan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran.

Gambar : Luka pada lutut

A. Rasional dan Deskripsi singkat

Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya.

Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang, infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam modul ini.

Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.

Page 5: Radang dan mekanisme proses Infeksi

4

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .B. Relevansi

Baiklah para mahasiswa...Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut:

Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka Kegiatan belajar 3 : NeoplasmaKegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging)

Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:1. Memahami patofisiologi radang2. Menjelaskan mekanisme proses infeksi3. Membedakan jenis neoplasma4. Memahami proses penuaan

Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka. Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat.

Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya

Gambar : tanda penuaan

Page 6: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Selamat belajar, semoga berhasil

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .C. Petunjuk belajar

Saudara mahasiswa yang budiman...

1. Mengenal berbagai istilah yang digunakan2. Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik. 4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.

Baiklah Saudara...

Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah-langkah belajar berikut :

Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin

Page 7: Radang dan mekanisme proses Infeksi

6

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 Saudara diharapkan mampu:Memahami konsep radang dan mekanisme proses infeksi

KegiatanBelajar 1

Tujuan Pembelajaran Umum

Tujuan Pembelajaran Khusus

Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentanga. Pengertian radangb. Patofisiologi radangc. Pengertian infeksid. Proses infeksi

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 Saudara diharapkan mampu:a. Memahami pengertian radangb. Menjelaskan patofisiologi radangc. Memahami pengertian infeksid. Menguraikan proses infeksi

Gambar : radang tenggorokan

Pokok-pokok Materi

RADANG DAN MEKANISME PROSES INFEKSI

RADANG DAN MEKANISME PROSES INFEKSI

Mari kita mulai membahas materi kegiatan perkuliahan ini...

Saudara para mahasiswa yang budiman,...Sekarang kita akan membahas kegiatan belajar 1 yang berisi materi:

Saudara para mahasiswa yang saya banggakan,...Sebelum kita mulai membahas kegiatan belajar 1 ini sebaiknya Saudara baca dulu tujuannya agar apa saja dan bagaimanakah kita mempelajari modul ini Saudara fahami.

Page 8: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

7

UraianMateri

1. PengertianRadang adalah reaksi dari jaringan hidup terhadap semua bentuk jejas. Banyak yang ikut berperan dalam reaksi ini seperti pembuluh darah, syaraf, cairan dan sel-sel tubuh di tempat jejas. Radang akan memusnahkan, melarutkan atau membatasi agen penyebab jejas dan merintis jalan untuk pemulihan jaringan yang rusak pada tempat itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, reaksi radang seringkali menimbulkan tanda dan gejala.

A. RADANG

2. Tanda tanda radang

a. Rubor (Kemerahan)Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yang dinamakan hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal. Timbulnya hyperemia pada permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara kimia, melalui pengeluaran zat seperti histamin.b. Kalor (Panas)Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan akibat reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah lain yang tidak mengalami radang. Fenomena panas lokal ini tidak terjadi pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37°C.

c. Dolor (Rasa Sakit)Dolor atau rasa sakit muncul akibat adanya perubahan pH lokal yang merangsang ujung-ujung saraf. Selain itu terjadi pengeluaran zat kimia bioaktif lainnya seperti bradikinin dan histamin yang semuanya merangsang saraf. Dengan adanya pembengkakan jaringan yang meradang maka terjadi peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.d. Tumor (Pembengkakan)Masalah lain dari peradangan akut adalah terjadinya pembengkaan lokal (tumor. Pembengkaan timbul karena adanya pengiriman cairan dari sel-sel dan dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial. Campuran berupa cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada kejadian awal reaksi peradangan sebagian besar eksudat yang terbentuk adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih akan bergabung meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat.

Page 9: Radang dan mekanisme proses Infeksi

8

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

e. Fungsio Laesa (Perubahan Fungsi)Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi yang mudah dimengerti, sebab ada bagian tubuh yang bengkak, panas dan nyeri sehingga sulit untuk menjalankan fungsinya.

3. Jenis Radang Jenis radang dikelompokkan berdasarkan jenis eksudat yang terbentuk, organ atau jaringan tertentu yang terlibat, dan lamanya proses peradangan. Tata nama proses peradangan memperhitungkan masing-masing variable ini.

a. Radang Kataral Terbentuk diatas permukaan membran mukosa dimana terdapat sel-sel yang dapat mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyak dikenal adalah puck yang menyertai banyak infeksi pernafasan bagian atas.

b. Radang PseudomembranIstilah ini dipakai untuk reaksi radang pada permukaan selaput lendir yang ditandai dengan pembentukan eksudat berupa lapisan selaput superficial, mengandung endapan fibrin, sel-sel nekrotik dan sel darah putih. Sebagai contoh yaitu radang membranosa sering dijumpai dalam orofaring, trachea,bronkus, dan traktus gastrointestinal.

c. Ulkus.Terjadi apabila sebagian permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitarnya meradang.

d. AbsesAbses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untuk meluas dengan pencairan, kecenderungannya untuk membentuk lubang. Jika terbentuk abses, maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalam abses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat dibantu oleh pengosongannya secara pembedahan, sehingga memungkinkan ruang yang sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. Jika abses tidak dikosongkan secara pembedahan oleh ahli bedah, maka abses cenderung untuk meluas, merusak struktur lain yang dilalui oleh abses tersebut.

gambar : Abses

Page 10: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

9

e. Flegmon Flegmon adalah radang purulen yang meluas secara difuse pada jaringan.

f. Radang Purulent Terjadi akibat infeksi bakteri terdapat pada cedera aseptik dan dapat terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik.

g. Radang supuratif Gambaran ini adalah nekrosis liqeuvaktifa yang disertai emigrasi sel darah putih dalam jumlah banyak. Infeksi supuratif disebabkan oleh banyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen (pembentukan nanah). Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen bahwa pada radang supuratif terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan dasar.

4. Reaksi sistemik Reaksi sistemik yang menyertai reaksi local pada peradangan diantaranya adalah:

a. Demam. Merupakan akibat dari pelepasan zat pirogen endogen yang berasal dari neutrofil dan makrofag. Selanjutnya zat tersebut akan memacu pusat pengendali suhu tubuh yang ada dihypothalamus.

b. Perubahan hematologis. Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhi proses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan suatu jenis leukosit, kenaikan ini disebut leukositosis.

5. Gejala konstitusionalPada cedera yang hebat, terjadi perubahan metabolisme dan endokrin yang menyolok. Reaksi peradangan local sering diiringi oleh berbagai gejala konstitusional yang berupa malaise, anoreksia atau tidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan ses-uatu yang beratnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukan apapun.

Page 11: Radang dan mekanisme proses Infeksi

10

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Para mahasiswa yang budiman,..Agar Saudara menjadi lebih faham tentang radang kerjakanlah tugas mandiri di bawah ini.

Jenis Radang Tanda Tanda Ada Tidak ada

Dolor

Kalor

RuborTumor

fungsiolaesa

TugasMandiri 1

Beberapa tanda radang bisa diamati. Tugas Saudara adalah mencari pasien yang mengalami peradangan. Selanjutnya catat jenis radang yang dialami pasien dan amati tanda tanda radang dengan memberi tanda √ pada kolom yang tersedia.

Page 12: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

11

4. Rantai infeksi Proses terjadinya infeksi yang digambarkan seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu agen infeksi (pathogenic microorganism), reservoir, portal of exit ( means of exit), cara penularan (mode of transmission), portal of entry (means of entry) dan host/ pejamu. Lihat contoh rantai infeksi berikut ini.

3. Tipe infeksia. Kolonisasi Merupakan proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi dapat menyerang bagian tubuh yang sistem pertahanannya tidak efektif sehingga terjadi kerusakan jar ingan akibatnya terjadilah infeksi.b. Infeksi lokal : Spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal.c. Infeksi sistemik : Terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. d. Bakterimia : Terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakterie. Septikemia : Multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemikf. Infeksi akut : Infeksi yang muncul dalam waktu singkatg. Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun)

1. Pengertian Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berkembang di dalam tubuh yang menyebabkan sakit. Infeksi adalah invasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh yang menimbulkan cedera seluler setempat. Mikroorganisme yang bisa menimbulkan penyakit disebut pathogen (agen infeksi). Penyakit timbul jika pathogen berkembang biak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. Jika penyakit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain, pen yakit ini merupakan penyakit menular (contagius).

2. Tipe mikroorganisme penyebab infeksi Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: Bakteri, virus, parasit dan fungi

Kita lanjutkan pembahasan materi perkuliahan yaitu tentang:

B. INFEKSI

Page 13: Radang dan mekanisme proses Infeksi

12

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

5. Proses infeksi Infeksi terjadi secara progresif dan secara umum proses infeksi terdiri dari:

a. Periode inkubasi Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama. Contoh: flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/gondongan 18 hari

b. Tahap prodromal Interval dari mulainya tanda dan gejala nonspesifik muncul seperti malaise, demam ringan, keletihan sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikro organisme tumbuh dan berkembang biak dan pasien dapat menyebarkan penyakit ke orang lain.

c. Tahap sakit Pasien menampakan tanda dan gejala yang spesifik sesuai jenis infeksi. Contoh: Faringitis dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan, mumps dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar parotid dan saliva.

d. Pemulihan Pasien memperlihatkan kesembuhan dengan hilangnya tanda dan gejala infeksi

Gambar : rantai inveksi

Page 14: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

13

Para mahasiswa yang budiman,..Untuk mengakhiri uraian materi kegiatan belajar 1 ini, kerjakanlah tugas mandiri berikut agar Saudara menjadi lebih faham.

Tugas / Latihan Mandiri IIGambarlah rantai infeksi untuk penyakit1. Thypus abdominalis2. Tuberculosis paru

TugasMandiri 2

1. Thypus abdominalis

2. Tuberculosis paru

Page 15: Radang dan mekanisme proses Infeksi

14

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Rangkuman

Radang akan memusnahkan, melarutkan atau membatasi agen penyebab jejas dan merintis jalan untuk pemulihan jaringan yang rusak. Untuk mencapai tujuan tersebut, reaksi radang seringkali menimbulkan tanda dan gejala yaitu dolor, color, rubor, tumor dan fungsio laesaInfeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit. Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: Bakteri, virus, fungi dan parasit.

Proses infeksi terjadi secara progresif terdiri dari: Periode inkubasi, periode prodromal, periode sakit dan periode pemulihan.

Page 16: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

15

Setelah mempelajari tugas belajar 1, kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri agar diketahui penguasaan Saudara terhadap materi yang telah dipelajari.

Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi. Berikut ini yang bukan bagian rantai infeksi adalah:a. Agent infeksib. Mode of transmissionc. Mode of infectiond. Means of entrye. HostKlien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik sesuai jenis infeksi seperti TB Paru dimanifestasikan dengan batuk berdarah, sedangkan demam berdarah dimanifestasikan dengan demam tinggi. Dalam proses infeksi hal tersebut masuk tahap:a. Inkubasib. Prodromalc. Sakitd. Pemulihane. PrognosisPasien cidera yang hebat seperti kecelakaan lalu lintas, selain mengalami reaksi peradangan local sering diiringi oleh berbagai gejala konstitusional seperti:a. Malaiseb. Demamc. Sakit kepalad. Muale. NyeriWaktu reaksi peradangan mulai timbul, maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Tanda radang seperti ini disebuta. Kalorb. Dolorc. Rubord. Tumore. Fungsio LaesaAbses adalah lubang di jaringan tubuh yang berisi:a. Nanahb. Exudatc. Darahd. Cairane. Transudat

TestFormatif

1.

2.

3.

4.

5.

Page 17: Radang dan mekanisme proses Infeksi

16

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC

Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC

Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta : FKUI

Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC

Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC

Page 18: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

17

TES FORMATIF MODUL 3KEGIATAN BELAJAR 1

1. C

2. C

3. A

4. D

5. A

Page 19: Radang dan mekanisme proses Infeksi

18

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

DaftarGambar

https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/s400/luka+after.jpg

http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg

http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan.jpg

http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg

http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc-FA/s1600/DSC00983.jpg

Page 20: Radang dan mekanisme proses Infeksi

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

19Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)

2015