18
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokri n SISTEM ENDOKRIN A. Definisi Sistem Endokrin Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ- organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum : 1. Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang berkembang. 2. Menstimulasi urutan perkembaangan 1

Sistem Endokrin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

SISTEM ENDOKRIN

A. Definisi Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan

dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan

menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak

memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-

kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah

pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar

endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan

zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak

mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin

disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang

merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem.

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

1. Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang

sedang berkembang.

2. Menstimulasi urutan perkembaangan

3. Mengkoordinasikan system reproduksi

4. Memelihara linhkungan internal optimal

5. Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.

B. Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin

Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar

endokrin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelenjar Hipofise

2. Kelenjar Tiroid

3. Kelenjar Paratiroid

4. Kelenjar Timus

5. Kelenjar Supraneal

1

Page 2: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

6. Kelenjar Pienalis

7. Kelenjar Pankreas

8. Kelenjar Kelamin

C. Kelenjar Hipofise

Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering disebut sebagai

kelenjar utama atau master gland. Kelenjar ini, bersama-sama dengan kelenjar

hipotalamus dan kelenjar pineal, terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan

sistem kontrol kapasitas seluruh sistem energi  ksehatan manusia. Di kelenjar ini pula

dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh karena itu sedikit saja terjadi gangguan di

kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh menjadi sangat nyata.

Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit

ketika masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi keberadaan suatu sumber penyakit

masuk ke tubuh kita, dengan segera di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus

yang berupa pilek, dan jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru,

sistem pertahanan kita memaksa kita agar batuk-batuk untuk mengeluarkan penyakit

dari paru-paru. Tapi jika setelan di sistem energi hipofise terlalu besar, kita menjadi

alergi.

Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di

dalam tulang sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar

tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut

menggantung dari hipotalamus, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai

ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini mempunyai dua bagian utama yang

mempunyai asal dan fungsi yang berbeda.

1. Hipofisis anterior

2

Page 3: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar

lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang

dihasilkan oleh hipofise anterior:

a. Tirotropin (Tyroid Stimulating Hormone)

Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan pembesaran

kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke

kadar yang rendah.

b. Adrenokortikotrofik Hormon (ACTH)

Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari

korteks kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor

basofil menyebabkan Sindrom Cushing.

c. Follice stimulating hormone (FSH) dan Liteinising hormon (LH)

Adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktifitas

siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon-hormon seks.

LH juga bereaksi untuk menstimulasi sel-sel interstisial dari testis pria untuk

menghasilkan testosteron.

d. Hormon pertumbuhan (GH)

Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi

pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan

protein. Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak-

kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah

pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera yang

berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak

menyebabkan dwarfisme.

e. Prolaktin (P)

Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada

payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan

dengan hormon-hormon seks lainnya.

2. Hipofisis posterior

Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini disebut

pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi

hormon berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan

selanjutnya bergabung dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang

3

Page 4: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada nukleus supraoptik dan paraventrikular

hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar hipofise posterior di dalam

aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus. Hormon-hormon

kelenjar hipotalamus posterior.

a. Hormon antidiuretik (ADH) dibentuk di dalam nukleus supraoptik yang

mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan

permeabilitas duktus dan mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam

tubuh, mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian

diabsorpsi secara osmosis. Bila cairan ekstraselular menjadi terlalu pekat maka

cairan ditarik dengan proses osmosis ke luar dari sel osmoreseptor sehingga

mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus yang

menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstraselular terlalu encer

maka air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan dan masuk ke dalam

sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk menurunkan sekresi ADH.

Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah

penurunan volume darah. Keadaaan ini terjadi secara hebat saat volume darah

turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50 kali dari normal.

b. Oksitosin hormon

Dibentuk dalam nukleus paraventrikel dan merupakan salah satu zat yang dapat

menimbulkan kontraksi pada uterus dalam keadaan hamil. Rangsang sangat kuat

terutama pada akhir kehamilan. Efek oksitosin selama masa persalinan

meningkat pada stadium akhir kehamilan sehingga menimbulkan sinyal saraf

melewati hipotalamus. Efek ini akan membantu dalam proses persalinan.

Oksitosin juga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan laktasi

sehingga menyebabkan timbulnya pengiriman air, susu, dari alveoli ke duktus

sehingga dapat dihisap oleh bayi.

D. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya

ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4)

dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke

kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama

arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke

4

Page 5: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di

belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf

ini terpotong jika tidak berhati-hati.

Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan

cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3%

populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma

(pengeluaran tenaga) manusia.

Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid adalah sebagai

berikut:

1. Transpor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari

folikel – folikel. Proses ini dibntu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH).

2. Dalam kelenjar tiroid, iodida dioksidasi sehingga menjadi iodin yang aktif dan

dibantu oleh TSH.

3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan peroksidase.

Reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin dan membentuk iodotironin, di antaranya

T4 (tetraiodothironin) dan T3 (triidothironin) yang terikat pada tirosin, dalam

kelenjar tiroid didapat dalam bentuk tirosin.

4. Tahap terakhir adalah pelepasan iodothironin yang bebas ke dalam darah. Setelah

trigobulin dipecah, hidrolisis suatu protesi T4 dan T3 bebas dalam kelenjar tiroid

dapat lepas dalam darah.

Fungsi hormon tiroid

a. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan

energi total.

b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi

metabolik dalam tubuh.

c. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein suatu aksi yang mendahului

meningginya basal metabolisme.

d. Dalam konsentrasi tinggi, keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein

berkurang.

e. Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang didapatkan pada konsentrasi

hormon tiroid yang tinggi.

5

Page 6: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

f. Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon tiroid yang

memungkinkan faktor toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada

hipertiroidisme.

E. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus

kelenjar tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat

didalam leher. Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion

kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi

kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan

kalsium dari tulang

Fungsi kelenjar paratiroid

a. Memelihara konsentrasi ion – kalsium yang tetap dalam plasma

dan ddalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi – variasi yang luas.

b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal yang mempunyai efek terhadap

reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.

c. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.

d. Jika pemasukan kalsium berkurang maka hormon paratiroid menstimulasi resorpsi

tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.

e. Dapat menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran dari

mitokondria.

F. Kelenjar Pienalis

Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti

sebuah cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam

tidur dan serotonin (neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur)

Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar

kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi

manusia. Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang

terlihat oleh mata. Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan

melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini

juga menghambat sekresi hormon gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu

berinvolusi (kembali ke ukuran normal).

6

Page 7: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

G. Kelenjar Timus

Timus terletak dibelakang sternum, didepan

paru – paru dan jantung. Timus sangat penting

dalam perkembangan sitem limfatik. Timus

mempunyai korteks yang terbungkus sempurna

dengan limfosit, dan medulla yang terdiri atas

massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel epitel

membentuk faktor “faktor humorik timik” yang

menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh untuk

membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang benda asing.

Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada masa bayi. Dan timus menjadi

lebih kecil setelah masa pubertas dan pada kehidupan dewasa.

Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap

jaringan yang ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti

bodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit.

Asal perkembangan dari sel-sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik

dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap

dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh. Pada tahap ini, timus penting untuk

pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus

terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor-

faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid menetap

dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas.

Fisiologi kelenjar timus

Kelenjar timus adalah suatu sumber sel yang mempunyai imunologis. Sumber

hormon timik mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai

kemampuan potensial imonologis dalam banyak jaringan lain. Kemampuan itu

mengaktifkan pertubuhan badan sehingga pertumbuhan sangat meningkat pada

masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa dewasa pertumbuhan akan

bekurang sehingga mengurangi aktifitas kelamin.

Kelainan pada kelenjar timus

1) Hiperplasi

7

Page 8: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

Hiperplasi ditandai dengan adanya limfoid, folikel didalam medulla, dalam

keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Hiperflasi merupakan kelainan

pada otonium yang reaksinya mempengaruhi neuromuscular grave shingga

memudahkan seseorang terserang penyakit dan daya imun berkurang.

2) Timoma Tumor

Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas yang

memiliki sel epithelial neoplastik. Tumor menekan alat sekelilingnya sehingga

menimbulakan sesak nafas, batuk, dan nyeri ketika menelan.

H. Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal

terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks

suprarenal) dan bagian tengah (medula suprarenal).

Pada korteks dapat diidentifikasikan 3 zona jaringan terpisah :

a. Zona Glomerulosa, terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi

mineralokortikoid.

b. Zona fasikulata (masa terbanyak) terbentuk atas sel-sel kolumna yang mensekresi

glukokortikoid (dan sebagian hormone seks).

c. Zona Retikularis, jaringan tak teratur dari sel-sel sisanya yang dapat digunakan dalam

keadaan darurat.

Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus

vena diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara

fungsi berhubungan dengan system saraf autonom, medulla suprarenal mensekresi

adrenalin dan noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan.

Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi

mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan

8

Page 9: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

hormon insulin. Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk

mengatur kadar gula dalam darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal

memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat.

Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala

timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen

melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan

akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus,

wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung.

Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.

Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :

1. Bagian Korteks

Menghasilkan :

a. Hormon glukokortikoid (kortikosteroid/kortison)

Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan

metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan.

b. Hormon Mineralokortikoid

Fungsinya meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Ce- dalam

tubuh, regulasi air.

2. Bagian Medula

Menghasilkan :

a. Hormon Adrenalin

Fungsinya mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat

perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah

glikogen menjadi asam laktat pada otot.

b. Hormon Non Adrenalin

Fungsinya menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, biasanya adrenalin dan

non adrenalin bekerja antagonis.

I. Kelenjar Kelamin

1. Ovarium

Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone

estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf

dan dirangsang oleh FSH.

9

Page 10: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

a. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin

sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit

menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh

LH.

b. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel

telur yang sudah dibuahi.

2. Testis

Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel

germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan

hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma

(spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya

pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi

hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian

anterior.

Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu

hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF

(Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.

a. Ovarium b. Testis

J. Kelenjar Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:

1. Insulin yang dihasilkan sel beta

2. GHS yang dihasilkan sel epsilon.

3. GHIH yang dihasilkan sel delta

10

Page 11: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan

berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas

jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

Mengatur kadar gula dalam darah melalui

pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula

dalam darah dengan mempercepat tingkat

pelepasan dari hati.

Pengurangan kadar gula dalam darah dengan

mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh,

terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen

dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang

usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans.

Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan

untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa

darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu

saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati

akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi

tambahan.

Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah

pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga

kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah

pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas

enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.

Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang

pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja

atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan

makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh

lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah

dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang

tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.

11

Page 12: Sistem Endokrin

Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin

12