Upload
bambang-fadhil
View
4.353
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Secara Umum Memberikan acuan bagi petugas kesehatan dlm penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Secara Khusus Tersedianya standar : SDM Kesehatan Penyiapan fasilitas pelayanan Pelayanan pengobatan, gizi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi Pengendalian penyakit potensial wabah Pengaturan obat bantuan
Citation preview
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
PPK-DEPKES
TUJUAN• Umum
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan dlm penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
• Khusus Tersedianya standar :
SDM KesehatanPenyiapan fasilitas pelayananPelayanan pengobatan, gizi, kesehatan jiwa,
kesehatan reproduksiPengendalian penyakit potensial wabahPengaturan obat bantuan
RUANG LINGKUP
Indikator Keadaan Darurat (medik) SDM Kesehatan Penyiapan fasilitas pelayanan medis Pengendalian penyakit potensial wabah Pelayanan gizi darurat Pengaturan obat bantuan Pelayanan kesehatan reproduksi Pelayanan kesehatan jiwa
INDIKATOR KEADAAN DARURAT
Angka Kematian Kasar >1/10.000 penduduk/hr
Angka Kematian Balita >2/10.000 balita/hr
MENGHITUNG ANGKA KEMATIAN
• Angka kematian /10,000/hari = Jumlah Kematian x 10,000 Jumlah Hari x Jumlah Penduduk
• Jika dalam waktu 1 minggu ada kematian 12 orang dari 6.000 penduduk, berapa Angka Kematian ?
PERHITUNGAN ANGKA KEMATIAN
Jumlah kematian x 10,000
Jumlah hari x Jumlah penduduk
• 12 (kematian) x 10.000
7 (hari) x 6.000 (jmlh penduduk)
atau
2,8/10.000/hari2,8/10.000/hariDarurat
SDM KESEHATAN SAAT BENCANA
SDM KESEHATAN
Tim Reaksi CepatTim RHA (Rapid Health Assessment)Tim Bantuan Kesehatan
TIM REAKSI CEPAT
MinimalDokter Umum 1 orgDokter Sp. Bedah 1 orgDokter Sp. Anestesi1 orgPerawat mahir (Perawat Bedah, Gadar)2 orgTenaga DVI 1 orgApoteker / Ass. Apoteker 1 orgSopir Ambulans1 orgSurveilans epidemiolog / sanitariam1 orgPetugas komunikasi1 org
TIM RHA
MinimalDokter Umum 1 orgSurveilans epidemiolog 1 orgSanitarian 1 org
KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN LAPANGAN
(Rawat Jalan)
Pelayanan kesehatan 24 jam :
Dokter umum 2 org Perawat 6
org Bidan 2 org Asisten apoteker 2
org Sanitarian 1
org Gizi 1 org Administrasi 1 org
Untuk 5.000 penduduk/pengungsi
Pelayanan kesehatan 8 jam :
Dokter umum 1 org Perawat 2
org Bidan 1 org Sanitarian 1
org Gizi 1 org
Kebutuhan Minimal SDM Kesehatan
di Fasilitas Rujukan/RS (Dokter Umum)
Dokter umum = (jml pasien/40) – jml Dr Umum yg ada ditempatContoh perhitungan: Andaikan jml pasien yg perlu mendptkan penanganan dokter umum
adalah 80 org/hr, sementara jml dokter umum yg ada di RS tsb adalah 1 org, maka jml dokter umum yg masih dibutuhkan adalah:(80/40) – 1 = 2 - 1 = 1 orang
Kebutuhan Minimal SDM Kesehatan
di Fasilitas Rujukan/RS (Dr. Sp. Bedah)
Dokter bedah = {(jml psn Dr.SpB/5)} - jml Dr.SpB yg ada 5 Diasumsikan lama Dokter Bedah yg bertugas adalah selama 5 hr baru
berganti shift dng penggantinya, rata2 jml pasien bedah selama 5 hr adalah 75 pasien, dan jml dokter bedah yg berada di daerah tsb berjml 1 org. Maka jml dokter bedah yg masih dibutuhkan adalah :
75/5 -1 = 3 – 1 = 2 orang dokter bedah 5
Kebutuhan Minimal SDM Kesehatan
di Fasilitas Rujukan/RS (Dr. Sp. Anestesi)
Dokter Anestesi = {(jml psn Dr.SpAn/15)} - jml Dr.SpAn yg ada 5 Diasumsikan lama Dokter Anestesi yg bertugas adalah selama 5 hr baru
berganti shift dng penggantinya, rata2 jmlh pasien bedah selama 5 hr adalah 75 pasien, dan jml dokter anestesi yg berada di daerah tsb tdk ada. Maka jml dokter anestesi yg masih dibutuhkan adalah :
75/15 -0 = 1 orang dokter Anestesi 5
Kebutuhan Minimal SDM Kesehatan
di Fasilitas Rujukan/RS (Nakes Lain)
Perawat di UGD Rasio kebutuhan tenaga perawat mahir di UGD pd saat
bencana adalah 1:1 (1 perawat menangani 1 pasien) Tenaga fisioterapi
Rasio kebutuhan tenaga fisioterapi untuk penanganan korban selamat adalah 1:30 (1 fisioterapis menangani 30 pasien)
Apoteker 1 org dan asisten apoteker 2 org Tenaga gizi adalah 2 org Pembantu umum adalah 5-10 org
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
1 Poskes lapangan (rawat jalan) utk melayani 5.000 org
1 Faskeslap setingkat Puskesmas utk melayani 20.000 org, setiap 2.000 pengungsi ada 1 tempat tidur utk rawat inap
1 RS (Lapangan) utk melayani 200.000 org
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
Peralatan (kebutuhan minimum) untuk :Triase :
Tanda pengenal (utk tempat dan petugas)Kartu triaseTandu (4 buah)Sfignomanometer, Stetoskop, lampu senter, sarung tanganATK
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
Tempat Perawatan Gawat Darurat :Alat peneranganTanduSelimutSfignomanometer, Stetoskop, lampu senter, sarung tanganPeralatan medis : peralatan resusitasi jln napas, peralatan resusitasi jantung, perlengkapan penanganan luka dllATK
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
Tempat Perawatan Non Gawat Darurat :Alat peneranganAlat membalut/bidaiSfignomanometer, Stetoskop, lampu senter, sarung tanganATK
Lokasi Evakuasi :Alat peneranganTanduSfigmomanometer, Stetoskop, lampu senter, sarung tanganATK
PENGENDALIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH
PENGENDALIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH
Kasus penyakit utama Campak, Diare, ISPA dan Malaria
Kasus penyakit lain Cacar, Meningitis, TBC, Typhoid, Hepatitis,
Tetanus, PMS/HIV, Cacingan, Scabies dll
Imunisasi massal (campak) Muncul 1 kasus dari hasil pemantauan atau cakupan
imunisasi seblmnya meragukan Vaksinasi pd seluruh anak 6 – 59 bln dan anak usia
sekolah kls 1 – 6 SD (bila blm melaksanakan BIAS campak) Bayi yg tlh divaksin seblm usia 9 bln perlu di ulang bila
usianya lebih 9 bln Diikuti pemberian kapsul vit. A :
6 – 12 bln 100.000 IU (di ulang setelah 4-6 bln)>12bln 200.000 IU (di ulang setelah 4-6 bln)
PENGENDALIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH
Malaria Ada peningkatan kasus dari hsl pemantauan Distribusi kelambu berinsektisida dan
penyemprotan Diare
Ada peningkatan kasus dari hsl pemantauan Distribusi sabun mandi Penyediaan air bersih Penyemprotan lalat
PENGENDALIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH
PELAYANAN GIZI
PELAYANAN GIZI
Tahap Tanggap DaruratFase 1 (5 hari pertama)
Pengungsi baru datang blm terdata
Rencana terinci blm dpt dilakukan, pemberian mkn sama
Khusus bayi dan baduta tetap diberi ASI dan MP-ASI
Pemberian makanan jadi dlm wkt sesingkat mungkin
Penyelenggaraan dapur umum
Fase 2 (>5 hari)
Sdh ada gambaran pengungsi (jml, gol. Umur dll)
Pemberian mkn diperhitungkan senilai 2.100 kkal, 40 gr lemak, 50 gr prot/or/hr)
PELAYANAN GIZI
Tahap PemulihanSurveilans (screening, memantau perkembangan status gizi balita)Intervensi PMT (darurat terbatas, terapi)Penyuluhan
PELAYANAN GIZI
Prev. gizi kurang balita ≥15% atau 10-14,9% dgn faktor pemburuk Paket umum dan PMT darurat utk seluruh kel. rentan (balita, bumil,
buteki dan lansia) PMT Darurat yg diberikan (org/hr) :
500 – 700 kkal, 15 – 25 gr protein (makanan jadi)1.000 – 1.200 kkal, 35 – 45 gr (bhn mknan di bawa pulang)
PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang balita 10-14,9% atau 5-9,9% dgn faktor pemburuk PMT darurat terbatas pd balita, bumil, buteki dan lansia yg kurang gizi PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang balita <10% tanpa faktor pemburuk atau <5% dgn faktor pemburuk Normal (pelayanan melalui yankes setempat) PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Faktor Pemburuk (Aggravating factors)
Ada satu atau lebih tanda berikut ini :
• Rata-rata asupan makanan pengungsi <2100 kkal/hr
• Angka kematian kasar >1/10.000 pddk/hr
• Angka kematian balita >2/10.000 balita/hr
• Cakupan imunisasi campak pd balita <80% atau ditemukan kasus campak
• Pneumonia balita 1%/bln
• Ditemukan kasus malaria pd bayi
KEBUTUHAN GIZI RATA-RATA
Energi 2.100 kkal Protein 10-12% total energi (52-63 gr) Lemak 17% total energi (40 gr) Vit A 1.666 IU (0,5 mg RE) Thiamin (B1) 0,9 mg Riboflavin (B2) 1,4 mg Niacin 12 mg Vit C 28 mg Vit D 3,2 – 3,8 ug calciferol Fe 22 mg Iod. 150 ug
PENANGANAN DAN KEAMANAN BAHAN PANGAN
Tdk di dpt penyebaran penyakit akibat lokasi pengelolaan pangan Petugas pengelola memiliki pengetahuan cukup Batas kadaluwarsa min. 6 bln sesudah diterima Ada prasarana penyimpanan yg memadai Bhn makanan sesuai dng yg biasa dikonsumsi dan tdk
bertentangan dng tradisi/agama Makanan utk balita memenuhi syarat dlm hal rasa dan sesuai dng
kemampuan cerna Mudah diakses Adanya upaya pendampingan bagi yg tdk mampu
mengolah/makan sendiri
PEMBERIAN MAKANAN UNTUK BAYI
Susu formula tidak diperkenankan kecuali pd bayi piatu, terpisah dari ibunya, ibu bayi sakit berat
Jika harus diberikan tidak dianjurkan menggunakan botol dan dot (gunakan cangkir/gelas)
Masa kadaluarsa susu formula sekurang-kurangnya 1 tahun
Distribusi susu formula hrs dibarengi dengan air minum kemasan
PENGATURAN OBAT BANTUAN
PERSYARATAN OBAT BANTUAN
Jenis obat sesuai kebutuhan (sesuai dng pola penyakit)
Dosis sesuai dng kondisi di Indonesia
Asal sumber hrs jelas
Waktu kadaluarsa sekurang-kurangnya 2 thn pd saat diterima
Penandaan/label dan kemasan yg lazim digunakan di Indonesia
Mencantumkan nama generik
Bahasa yg dikenal
Bila menerima bantuan dari donor, biaya pengiriman dan gudang hrs ditanggung oleh pihak donor
Utk menjaga mutu obat, penyimpanan hrs dilakukan pd tempat yg memenuhi persyaratan (suhu 250C, tdk lembab)
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
KESEHATAN REPRODUKSI
Pelayanan KB
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir
Pencegahan dan Penanganan PMS (termasuk HIV/AIDS)
Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Kit Kesehatan Reproduksi utk 10.000 penduduk/3 bl
Distribusi kondom (20% dari pria dewasa, 12 bh/bln)
Kit persalinan bersih (clean delivery kit) terdiri : plastik 1 m2, sabun mandi, pisau cukur, seutas tali/benang, lembar petunjuk
Pelayanan kontrasepsi (pil dan suntik)
Pengobatan PMS
Yankes korban kekerasan seksual (metode pil kontrasepsi darurat/ECP)
KESEHATAN REPRODUKSI
2. Kit Kesehatan reproduksi (Pusk/RS) 30.000 penduduk/3 bl Kit Persalinan profesional Pelayanan insersi IUD Manajemen pelayanan komplikasi akibat aborsi Alat dan benang utk menjahit cervix dan vagina yg robek Vacuum extractor
3. Kit Kesehatan Reproduksi (RS rujukan) 150.000 penduduk/3 bl Tersedianya obat dan bhn hbs pakai serta alkes penanganan
bedah caesar Pelayanan transfusi (termasuk test HIV)
KESEHATAN REPRODUKSI
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
KESEHATAN JIWA
1. Penanggulangan stres pasca trauma2. Kegiatan :
a. Penyuluhan kel. Besar (>20 org)b. Bimbingan kel. Kecil (5-20 org)c. Konseling perorangan
3. petugas : Psikiater, psikolog, dokter, perawat, kader terlatih
4. Sarana rujukan : Puskesmas, klinik psikologi, RSU, RSJ