40
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME

Surveilans sars

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan definisi kasus sars dan langkah-langkah surveilans epidemiologi penyakit sars

Citation preview

Page 1: Surveilans sars

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME

Page 2: Surveilans sars

SARS

DEFINISI SARS“Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia”

Definisi KasusSecara operasional ada dua definisi kasus SARS, yaitu suspect dan probable sesuai kriteria WHO.

Page 3: Surveilans sars

DEFINISI KASUS

Suspect SARSa. Merupakan seseorang yang menderita sakit dengan

gejala : Demam tinggi (> 38°C), dengan Satu atau lebih gangguan pernafasan, yaitu batuk, nafas

pendek, dan kesulitan bernafas Satu atau lebih keadaan berikut :

Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS,

Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat terjangkit SARS,

Penduduk dari daerah terjangkit.

Page 4: Surveilans sars

b. Merupakan seseorang yang meninggal dunia karena mengalami gagal nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya dan tidak dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebabnya. Pada 10 hari sebelum meninggal, orang tersebut mengalami salah satu atau lebih kondisi dibawah ini, yaitu : Kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosa

suspect atau probable SARS Riwayat berkunjung ke tempat/negara yang terjangkit

SARS Bertempat tinggal/pernah tinggal di tempat/negara

yang terjangkit wabah SARS.

Page 5: Surveilans sars

DEFINISI KASUS

Probable SARSKasus suspect ditambah dengan gambaran foto

toraks menunjukan tanda-tanda pneumonia atau respiratory distress syndrome, atau seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernafasan yang tidak jelas penyebabnya, dan pada pemeriksaan autopsi ditemukan tanda patologis berupa respiratory distress syndrome yang tidak jelas penyebabnya.

Page 6: Surveilans sars

Observasi SARSAdalah seseorang yang dalam 10 hari terakhir, pernah kontak dengan dengan penderita SARS suspect atau probable, atau mengadakan perjalanan ke negara terjangkit tanpa menunjukan gejala sakit , atau menderita sakit dengan salah satu gejala demam atau batuk.Observasi SARS dilakukan pada orang sehat yang berada dalam pengamatan pasif atau aktif.

Page 7: Surveilans sars

Pneumonia Non SARSPenderita pneumonia yang disertai keadaan

berikut, yaitu :Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit tidak

mempunyai riwayat kontak dengan penderita SARSDalam 10 hari terakhir sebelum sakit tidak

mempunyai riwayat perjalanan dari daerah/negara yang termasuk dalam daftar negara terinfeksi SARS

Pada daerah berisiko SARS dilakukan surveilans masyarakat terhadap kasus pneumonia.

Page 8: Surveilans sars

EtiologiPenyebab SARS adalah Corona virus atau Parymixoviridae virus (temuan awal)

Masa InkubasiBerdasarkan penelitian sementara ditetapkan masa inkubasi 3-10 hari

Cara Penularan• Kontak langsung dengan penderita SARS (bicara,

percikan batuk, bersin)→Droplet Infection• Masa penularan adalah masa mulai saat

terdapat demam atau tanda-tanda gangguan pernapasan hingga penyakit dinyatakan sembuh.

Page 9: Surveilans sars

PEDOMAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

SARS

Page 10: Surveilans sars

TUJUAN1. Identifikasi dini kasus

SARS, kontak, kasus tambahan

2. Menetapkan besarnya masalah

3. Identifikasi daerah dan populasi risiko tinggi

4. Cegah transmisi di masyarakat

Pengamanan unit pelayanan (petugas, penderita, pengunjung)

Pengamanan keluarga dan masyarakat.

5. Penyebaran informasi epidemiologi SARS

SASARANSemua masyarakat yang

mempunyai risiko terjangkit SARS

6. Orang yang baru kembali dari daerah terjangkit,

7. Keluarga penderita,8. Tenaga kesehatan.

Page 11: Surveilans sars

LANGKAH-LANGKAH

1. Identifikasi Dini Kasus SARS Surveilans Pelabuhan Udara, Darat, dan Laut. Surveilans Masyarakat. Surveilans Rumah Sakit dan Puskesmas Surveilans Rumah Sakit Khusus Merawat Kasus

SARS Surveilans Lain-lain Identifikasi Kontak, Kasus Tambahan dan Sumber

Penularan Pelacakan Kasus SARS

Page 12: Surveilans sars

Pemeriksaan SARS di Bandara, Pelabuhan dan Lintas Batas

Tujuan1. Melaksanakan surveilans penyakit SARS, khususnya

di Bandar udara, Pelabuhan Laut dan Pos Lintas Batas Darat.

2. Mengidentifikasi kasus tersangka (Suspect Case) yang datang dari negara terjangkit SARS.

3. Melakukan rujukan kasus tersangka SARS.4. Mencegah penyebaran penyakit SARS melalui

Bandar Udara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Darat

Page 13: Surveilans sars

Sasaran1. Penumpang dan awak pesawat,

kapal laut dan angkutan darat yang datang dari daerah terjangkit SARS.

2. Operator dari pesawat, kapal laut dan kapal ferry lintas negara.

3. Otoritas bandara, pelabuhan laut dan pos lintas batas darat.

Page 14: Surveilans sars

Langkah-Langkah1. Mekanisme pemeriksaan SARS di pesawat dan

bandara udara Pemeriksaan SARS dalam penerbanganPemeriksaan SARS pada saat pesawat parkir di

bandaraPemeriksaan SARS di “Counter” KesehatanPenerbangan lanjutan ke luar negeri Disinfeksi pesawat

Page 15: Surveilans sars

2. Mekanisme pemeriksaan SARS di pelabuhan lautKapal yang datang dari negara terjangkit SARS berada dalam karantina. Pemeriksaan SARS dilakukan oleh petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) melalui kerjasama dengan sektor lain (Administrator Pelabuhan, Imigrasi dan Perusahaan Pelayaran)

a. Kapal Barang/Kargob. Kapal Penumpang/Ferry Lintas Negara

Page 16: Surveilans sars

Pemberian Health Alert Notice

Lego jangkar di luar dam/ambang luar pelabuhanFerry lintas negara langsung merapat

Pemeriksaan oleh petugas KKP> Pengisian “Health Alert Notice”> Pemeriksaan kesehatan visual dan atau fisik

Ada Suspect• Pakai masker• Isolasi• Perawatan seperlunya• Rujuk ke RS rujukan• ABK tidak diperkenankan turun ke

darat• Penumpang yang sudah mengisi

Health Alert Notice dapat meneruskan perjalanannya

Tidak ada suspect• Berikan surat izin karantina

Page 17: Surveilans sars

3. Mekanisme pemeriksaan SARS di pos lintas batas

a. Pemberian dan pengisian Health Alert Notice oleh petugas, pemeriksaan secara visual dan pemeriksaan fisik (Pos Lintas Batas Darat)

b. Bila ada suspect Pakai masker Isolasi Perawatan seperlunya Rujuk ke RS Rujukan

c. Tidak ada suspect : dapat meneruskan perjalanan

Page 18: Surveilans sars

4. Jejaring Informasi Surveilans SARSMengacu pada jejaring surveilans NasionalHasil pemeriksaan penumpang, awak

(pesawat/kapal/angkutan darat) dicatat di register KKP dan dilaporkan secara rutin ke Ditjen PPM & PL dan Dinas Kesehatan setempat dengan menggunakan formulir pemantauan SARS terlampir.

Penemuan “suspect case” →laprokan ke Dinas Kesehatan setempat dan Ditjen PPM & PL dengan menggunakan W1.

Page 19: Surveilans sars

LAPORAN PEMANTAUAN SARS PADA PENUMPANG PESAWATKKP ……………

NO TANGGAL KEDATANGAN PESAWAT/KAPAL

NEGARA ASAL KEDATANGAN

JUMLAH PENUMPANG DAN CREW/ABK SELURUHNYA

JUMLAH ALERT CARD YANG DIKELUARKAN

JUMLAH PENUMPANG & CREW/ABK TANPA GEJALA SARS

JUMLAH SUSPECT YANG DITEMUKAN

KONTAK NON KONTAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Page 20: Surveilans sars

Surveilans MasyarakatMenemukan kasus SARS di masyarakatMelakukan surveilans masyarakat terhadap kasus pneumonia/ISPA dewasa →daerah risiko SARSAda penderita SARS : informasi ke puskesmas, rumah sakit atau ke posko-posko SARS.

Surveilans Rumah Sakit dan PuskesmasPemantauan di rumah sakit dan puskesmas lain selain RS rujukan SARS. Pemantauan untuk semua kasus pneumonia anak-anak dan dewasa.Bila menunjukan gejala SARS segera dirujuk ke rumah sakit rujukan penderita SARS.

Page 21: Surveilans sars

Surveilans Rumah Sakit Khusus Merawat Kasus SARSPemantauan terhadap kasus SARS yang dirawat di rumah sakit : suspect dan probable.Pemantauan semua kasus yang masuk ke rumah sakit, adanya penularan kepada petugas kesehatan, keluarga, penderita yang lain maupun pengunjung : formulir pelaporan SARS-RS → laporan ke Posko SARS Nasional dan propinsi.Pemantauan aktif oleh dinkes propinsi (petugas posko SARS propinsi) melalui telepon.Pemantauan aktif oleh Subdit surveilans (petugas posko SARS nasional) melalui telepon.

Page 22: Surveilans sars

Surveilans Lain-lainLaporan dari mass media, posko SARS yang dibentuk oleh lembaga pemerintah, masyarakat, dan swasta.Pencatatan dan konfirmasi oleh petugas.Dilaporkan dalam laporan harian posko.

Identifikasi Kontak, Kasus Tambahan dan Sumber PenularanTerhadap laporan kasus SARS

Page 23: Surveilans sars

Pelacakan Kasus SARS

Tujuana. Identifikasi kebenaran diagnosis

SARS.b. Identifikasi kasus tambahan.c. Menetapkan besarnya masalah.d. Menetapkan upaya

penanggulangan.e. Menetapkan upaya pencegahan

keluarga dan masyarakat.

Kegiatan Lapangan.a. Pencegahan universal untuk tim

investigasi.b. Pelacakan kasus SARS : Pelacakan kasus SARS di lapangan. Pelacakan kontak SARS. Pelacakan terhadap penderita

suspect SARS yang dipulangkan karena sembuh.

Pelacakan kasus SARS yang sedang dirawat di rumah sakit.

Page 24: Surveilans sars

Surveilans Epidemiologi SARS2. Menetapkan besarnya masalahMembuat rangkuman-rangkuman kasus,

membuat hubungan dengan kasus lainnya.Menetapkan terjadinya local transmisiMenetapkan risiko kemungkinan penularan

terhadap tenaga kesehatan, anggota keluarga lain maupun masyarakat

3. Analisa dan Penyajian Data• Dibuat oleh rumah sakit, tim SARS kabupaten,

propinsi, nasional• Berdasarkan laporan kasus/informasi yang

diterima dari rumah sakit, puskesmas, masyarakat, media massa.

Page 25: Surveilans sars

Analisa data dalam bentuk Tabel, yang meliputi :

o Gejala klinis : hasil lab dan rontgen thorakso Riwayat kontak dan riwayat perjalanan ke daerah terjangkito Jumlah kasus suspect, probable, confirmo Jenis kelamin, umuro Alamat lengkap tempat tinggal

Peta/spot map kasus

Laporan Hasil Pelacakan Laporan hasil investigasi kepada Dinas Kesh. Kab/kota,

Dinkes Propinsi, Subdit surveilans Epidemiologi, Ditjen PPM & PL Departemen Kesehatan.

Rekomendasi tindakan penanggulangan di rumah keluarga penderita dan masyarakat, di rumah sakit/unit pelayanan kesehatan.

Page 26: Surveilans sars

Format Laporan Investigasi

1. Pendahuluan, Tujuan, Hasil Investigasia. Penyelidikan di Masyarakat– Lokasi kejadian (peta kabupaten/kota)– Klasifikasi SARS– Lokasi kasus dan hubungan antara satu kasus dengan

kasus lain– Data epidemiologi diskriptif– Pembahasan perkembangan KLB SARS dan

kemungkinan terjadinya penyebarannya– Rekomendasi terhadap penderita dan keluarga– Rekomendasi upaya penanggulangan oleh Dinas

Kesehatan– Lampirkan format pelacakan yang telah diisi

Page 27: Surveilans sars

b. Penyelidikan di Unit Pelayanan– Lokasi kejadian (peta kabupaten/kota)– Lokasi tempat tinggal kasus, hubungan antara kasus-

kasus dan klasifikasi SARS– Pembahasan perkembangan KLB SARS dan kemungkinan

terjadinya penyebarannya– Rekomendasi untuk penderita, keluarga, upaya

penanggulangan oleh Dinas Kesehatan

2. Lampiran : formulir isian kasus SARS dan foto kopi dokumen medik Rumah Sakit atau pemeriksaan lain.

Page 28: Surveilans sars

Pedoman

Penatalaksanaan

Kasus

Page 29: Surveilans sars

Langkah-langkah1. Manajemen Kasus Suspect SARS

Mendapatkan keteragan rinci tanda klinis, riwayat perjalanan, riwayat kontak termasuk riwayat munculnya gangguan pernapasan pada kontak sepuluh hari sebelumnya.

Pemeriksaan fisik Foto thoraks dan darah tepi lengkap Foto thoraks normal : indikasi rawat atau tetap di

rumah Pengobatan di rumah : simtomatik, antibiotik bila ada

indikasi, vitamin dan makanan bergizi Foto thoraks terdapat infiltrasi satu sisi atau dua sisi

paru dengan atau tanpa infiltrasi interstisial : penatalaksanaan kasus probable.

Page 30: Surveilans sars

2. Penatalaksanaan kasus probableRawat di rumah sakit : ruang isolasiPengambilan darah : darah tepi lengkap, fungsi hati,

kreatin fosfokinase, urea, elektrolit, C reaktif proteinPengambilan sampel : membedakan kasus pneumonia

tipikal/apatikal lainnya. Pemeriksaan hidung dan tenggorokan, biakan darah, serologi, urine

Foto thoraks sesuai indikasi klinisPengobatan : penatalaksanaan terapi kasus SARS

3. Indikasi RawatSuspect SARS dengan riwayat kontak eratSuspect SARS dengan gejala klinis beratProbable SARS

Page 31: Surveilans sars

4. Isolasi diri/home isolationPenderita suspect SARS dengan riwayat traveling tetapi tanpa riwayat kontak dan gejala klinis ringan.

5. Indikasi keluar Rumah Sakita. Tidak panas selama 48 jamb. Tidak batukc. Leukosit kembali normald. Trombosit kembali normale. CPK kembali normalf. Uji fungsi hati kembali normalg. Perbaikan X-foto thoraks

6. Nasehat pada pasien pulang dari rumah sakit

Page 32: Surveilans sars

7. Penatalaksanaan terapi kasus SARS

a. Suspect SARS yang dirawat1. Isolasi2. Perhatikan : keadaan umum, kesadaran, tanda vital3. Terapi suportif4. Antibiotika

b. Probable SARS5. Ringan/Sedang

• Terapi suportif• Antibiotika

2. Berat• Terapi suportif• antibiotika

Page 33: Surveilans sars

8. Penatalaksanaan Kontak– Kontak dengan kasus suspect– Kontak dengan kasus probable

9. Tindak lanjut (follow-up) penderita10. Penatalaksanaan jenazah kasus SARS– Tindakan di ruangan– Tindakan di kamar jenazah

Page 34: Surveilans sars

Pedoman Pengambilan dan Pengiriman Spesimen

Langkah-langkah1. Pengambilan Spesimen

Oleh petugas lab Memperhatikan kewaspadaan dini untuk mencegah terjadinya

infeksi

2. Pengiriman spesimen Frekuensi pengiriman : seminggu sekali atau seminggu dua kali

→ sesuai dengan perkembangan epidemiologi SARS di Indonesia, perkembangan teknologi lab global, kebijakan Departemen Kesh. RI

Dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan setiap kali ada kasus Suspect dan Probable SARS.

Page 35: Surveilans sars

3. Prosedur cara pengambilan spesimen yang berhubungan dengan kasus SARSa. Persiapan petugas pengambilan spesimenb. Macam/jenis spesimen

Cairan tubuhSpesimen dari saluran pernafasan : spesimen saluran pernafasan atas, spesimen saluran pernafasan bagian bawah.

Komponen darah Urine Tinja Spesimen jaringan

Page 36: Surveilans sars

Cara pemberian labelLabel berisi informasi : nama pasien/umur/jenis kelamin/tanggal pengambilan/asal rumah sakit/jenis spesimen(S= Serum, NT= usap noro dan nasopharynx, U= Urin, D= Darah, T= Tinja)

Pengepakan dan pengiriman spesimenPengepakan primerPengepakan sekunder

Pengamanan petugas kesehatan dan laboratorium yang berhubungan dengan SARS

Page 37: Surveilans sars

Pedoman Pengawasan Universal Bagi Petugas Kesehatan

TujuanMencegah penularan dan penyebaran infeksi dari :1. Pasien ke petugas kesehatan2. Petugas kesehatan ke pasien3. Pasien ke pasien lainnya4. Pasien ke keluarga dan pengunjung sarana

kesehatan lainnya.

Page 38: Surveilans sars

Langkah-langkah Prinsip utama : isolasi dan teknik perawatan terlindung,

dijabarkan dengan langkah-langkah,• Mempersiapkan pasien influenza ke tempat pemeriksaan khusus• Mengisolasi pasien suspect/probable SARS• Memakaikan masker pada pasien suspect/probable SARS• Mencegah kontak langsung yang tidak perlu dengan pasien

suspect/probable SARS• Menggunakan alat pelindung diri ketika melakukan kontak yang

dekat dengan pasien suspect/probable SARS• Menerapkan higine sanitasi personal yang ketat• Menerapkan higine sanitasi ruangan • Menggunakan peralatan sekali pakai, mendisinfeksi dan

mensterilkan peralatan yang dipakai berulang.

Page 39: Surveilans sars

Pedoman Pengawasan Universal bagi Masyarakat

1. Bagi masyarakat umum• Menerapkan personal higine• Menjaga kebersihan lingkungan• Mengusahakan kondisi perumahan yang sehat• Mewaspadai jika ada anggota keluarga yang mempunyai gejala-

gejala penyakit SARS• Menggunakan masker2. Bagi masyarakat yang baru kembali dari daerah terjangkit• Melakukan surveilans pribadi untuk panas selama inkubasi3. Pencegahan bagi keluarga pasien• Meminimalisir kontak dengan anggota keluarga yang menderita

SARS (suspect dan probable)

Page 40: Surveilans sars

Pedoman Pengawasan Universal Di Tempat-tempat Umum

Berlaku bagi• Pengelola tempat-tempat umum• Karyawan tempat-tempat umum• Masyarakat pengunjung tempat-tempat

umumYang harus diperhatikan :• Kebersihan lingkungan• Higine pribadi