23
اص خ لموا عا ل اOleh : Asep Suryanto, S. Ag., M. Ag

3 'am dan khas

Embed Size (px)

Citation preview

الخاص و العامOleh :

Asep Suryanto, S. Ag., M. Ag

العام تعريف“Suatu lafadz yang menurut arti bahasa menunjukkan pada suatu makna yang dapat mencakup seluruh satuan-satuan yg tidak terbatas dalam jumlah tertentu”

Contoh : 1

عقد النعقاده كل يشترطالعقدين ة أهلي

“Setiap perikatan untuk sahnya disyaratkan adanya kecakapan dua orang yang berakad”.

عقد menunjukkan “apa saja” yang disebut كلperikatan (akad) tanpa terbatas pada perikatan tertentu.

Contoh : 2

ألقى امن من فهو رواه) سالحهمسلم(

“Barangsiapa meletakkan senjatanya, maka ia adalah teman”.

ألقى من*** menunjukkan seluruh perorangan yang meletakkan senjata, tanpa terbatas kepada perorangan tertentu”.

Perbedaan العم dan المطلق

العم

Menunjukkan pd seluruh satuan dari satuan-satuan yg

ada.

Mencakup seluruh satuan2 yg dapat dimasukan ke dalamnya.

المطلق

Menunjukkan pd satu satuan yg tergolong dalam satuan itu

sj (tdk seluruh satuan).

Tidak dapat mencakup seluruh satuan, selain hanya satuan yg dapat dimasukan ke dalamnya.

العم

اإلنسان

Kaidah Ushuliyah

وعموم شمولي العام عمومبدلي المطلق

“keumuman lafaz ‘am itu adalah meratai seluruh satuannya, sedangkan keumuman lafaz khas muthlaq adalah terbatas pada sebagian satuannya”.

Lafaz-lafaz ‘am1. Lafaz كل dan جميع

ته كل رعي عن مسؤل راع“Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”. (HR. Bukhari Muslim)

األرض في ما لكم خلق ذى ال هوجميعا

“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kami”. (QS. Al Baqarah, 2 : 29)

Lafaz *كل (setiap) dan جميع (seluruh) dalam kedua nash tsb adalah menunjukkan arti seluruh satuan yang tidak terbatas.

2. Lafaz جمع yg dita’rifkan إضافة atau dengan ال jinsiyah.

فى الله أوالدكميوصيكم“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pusaka) anak-anakmu”.

Lafal أوالد adalah lafaz jama’ dan nakirah, karena diidhafatkan dengan lafaz kum, maka ia menjadi ma’rifat. Karena itu lafaz tsb menunjukkan seluruh satuan-satuan yg dapat dimasukkan ke dalamnya.

3. Isim Mufrad yg dita’rifkan dengan ال Jinsiyah

الله م البيعوأحل باوحر الر“…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”... (QS. Al Baqarah,2 : 275)

با dan البيع$ Isim Mufrad yang dita’rifkan : الرdengan ال Jinsiyah memberikan faedah umum (‘am) yakni mencakup segala bentuk jual beli dan segala bentuk riba.

4. موصول (Kata Sambung) اسم

dsb الالءى ، التى ، الذين ، ، الذى

Contoh :

ويذرون الذينو منكم يتوفونأربعة بأنفسهن صن يترب أزواجا

وعشرا أشهر“Orang-orang yg meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah istri-istri itu) menangguhkan diri (iddah) empat bulan sepuluh hari…”. (QS. al Baqarah, 2 : 234)

5. Isim IsyaratSeperti :

(barangsiapa) من(apa saja)ما (yang mana saja) أيما

Isim-isim Isyarat tsb menunjukkan kepada seluruh satuan yang dapat dimasukan ke dalamnya

الله من يقرض ذاالذيله فيضاعفه حسنا قرضا

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang lebih baik (menafkahkan hartanya ke jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan kepadanya..” (QS. al Baqarah, 2 : 245)

ماو فأل خير من تنفقوانفسكم

“dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka (pahalanya) untuk dirimu sendiri…” (QS. al Baqarah, 2 : 272)

زوجها أيما سألت إمرأةفحرام مابأس غير من الطالق

ة الجن رائحة عليها“yang mana saja perempuan yang minta talak kepada suaminya tanpa ada bahaya, maka haram baginya wewangian surga”. (HR. Ahmad dan Turmudzi)

6. Isim Istifham7. Isim Nakirah

7. Isim Nakirah

Macam-macam ‘amالعموم قطعا به يراد عام

“lafaz ‘am yang dimaksud benar-benar untuk umum”Contoh :

حي شيء كل الماء من وجعلنا“… Dan kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup”. (QS. Al Anbiya : 30)

الخصوص قطعا به يراد عام“lafaz ‘am tetapi yang dimaksud benar-benar untuk khusus” (‘am yang disertai qorinah yang menghilangkan arti umumnya dan menjelaskan bahwa yg dimaksud dengan ‘am itu adalah sebagian dari satuannya)Contoh :

البيت حج اس الن على ولله“…Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia bagi Allah”. (QS. Ali Imran, 3 : 97)

مخصوص عام“lafaz ‘am yang khusus untuk ‘am” (‘am mutlak : ‘am yg tidak diserta qorinah yang menghilangkan kemungkinan dikhususkan dan tidak disertai pula qorinah yang menghilangkan keumumannya)Contoh :

قروء ثالثة بأنفسهن صن يترب قات والمطل“Wanita-wanita yg ditalak, hendaklah menahan diri (iddah) sampai tiga kali suci”. (QS. Al Baqarah, 2 : 228)