Upload
agung-budiono
View
229
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PP No. 42 tahun 2006
Pelaksanaan UU No. 41 tahun 2004 tentang wakaf
Agung Budiono, S.H, [email protected]
Nazhir meliputi (pasal 2) :a. Perseorangan
b. Organisasi
c. Badan hukum
Nazhir PerseoranganDalam pasal 3 disebutkan :1)Harta benda wakaf harus didaftarkan atas nama Nazhir2)Namun hal di atas tidak membuktikan kepemilikan nazhir atas benda wakaf tersebut3)Pergantian nazhir tidak mengakibatkan peralihan benda wakaf
Hanya di atas namakan, dan fungsinya sebagai penanggung jawab pengelola, bukan sebagai wakif
Dalam hal pergantain nazhir, maka barang tetap kepemilikannya. Yang berubah hanya kewajiban untuk mengelola
Nazhir Perseorangan Nazhir perseorangan ditunjuk oleh wakif (pasal 4
(1)) Wajib di daftarkan ke menteri dan BWI melalui KUA
setempat (pasal 4 (2)) BWI menerbitkan tanda bukti pendaftaran nazhir
(pasal 4 (4)) Nazhir perseorangan adalah suatu kelompok yang
terdiri dari paling sedikit 3 orang dan salah satu dari orang tersebut diangkat menjadi ketua (pasal 4 (4)) dan harus di tunjuk oleh wakif (ayat 2)
Salah seorang nazhir dari ayat (4) diatas harus tinggal di kecamatan tempat benda wakaf berada (pasal 4 (5))
Nazhir berhenti apabila :a. Meninggal duniab. Berhalangan tetap (cacat permanen, dsb)c. Mengundurkan dirid. Diberhentikan BWI
Pasal 5 Teknis pergantiannya :
a. Nazhir yg ada melaporkan ke KUAb. Memebritahukan ke wakifc. Jika nazhir dalam satu tahun sejak AIW tidak
melaksanakan tugasnya, maka kepala KUA setempat berhak mengusulkan ke BWI (ada atau tidak ada persetujuan dari wakif)
Pasal 6
NAZHIR ORGANISASI Wajib di daftarkan pada menteri danBWI melalui KUA
setempat (pasal 7 (1)) Organisasi sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau
keagamaan islam dgn syarat : Memenuhi persyaratan nazhir perseorangan Salah seorang pengurus organisasi harus berdomisili di
kabupaten / kota letak benda wakaf berada memiliki :
1. Salinan akta notaris2. Daftar pengurus dan AD/ART3. Program kerja pengembangan wakaf4. Daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yang terpisah
dari kekayaan lain5. Surat pernyataan siap di audit
Pasal 7
Poin “program kerja pengembangan wakaf” dan “daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yang terpisah dari kekayaan lain”
Dari poin di atas maka seharusnya memang harus ada semacam badan otonom dari suatu organisasi yang mengurusi wakaf, baik terlepas dari organisasi atau maupun tidak terlepas
Hal ini nantinya, secara hukum akan terjadi perlekatan hak dan kewajiban. Terkait dengan pertanggung jawaban.
Wajib didaftarkan ke BWI.
Terkait pergantian nazhir, idem dengan nazhir perseorangan (pasal 9 dan 10)
NAZHIR BADAN HUKUM
IDEM dengan nazhir organisasi, mulai dari pengangkatan hingga landasan hukumnya (pasal 11 – 12)
Nazhir wajib mengadministrasikan, mengelola, mengembangkan, mengawasi danmelindungi harta benda wakaf (pasal 13 (1))
Nazhir wajib membuat laporan berkala ke menteri dan BWI (pasal 13 (2))
Masa bakti nazhir 5 tahun (pasal 14 (1)) Pengangkatan kembali oleh BWI (pasal 14 (2)) Dalam pasal ini ada jangka waktu kerja nazhir.
Dalam praktek, pasal ini banyak disimpangi, mulai dari laporan hingga masa kerja nazhir
JENIS HARTA BENDA WAKAF Jenis harta benda wakaf (pasal 15) :
Benda tidak bergerakBenda bergerak selain uangBenda bergerak berupa uang
Subekti menjelaskan bahwa : benda yang tidak bergerak karena sifatnya ialah tanah,
termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung, karena perbuatan alam atau perbuatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu. Jadi, misalnya sebidang pekarangan, beserta dengan apa yang terdapat di dalam tanah itu dan segala apa yang dibangun di situ secara tetap (rumah) dan yang ditanam di situ (pohon), terhitung buah-buahan di pohon yang belum diambil.
Tidak bergerak karena tujuan pemakaiannya, ialah segala apa yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan, dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk waktu yang agak lama, yaitu misalnya mesin-mesin dalam suatu pabrik.
tidak bergerak karena memang demikian ditentukan oleh undang-undang, segala hak atau penagihan yang mengenai suatu benda yang tidak bergerak.
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
Pada sisi lain masih menurut Subekti, suatu benda dihitung termasuk golongan benda yang bergerak karena sifatnya atau karena ditentukan oleh undang-undang.
Suatu benda yang bergerak karena sifatnya ialah benda yang tidak tergabung dengan tanah atau dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan, jadi misalnya barang perabot rumah tangga.
Tergolong benda yang bergerak karena penetapan undang-undang ialah misalnya vruchtgebruik dari suatu benda yang bergerak, lijfrenten, surat-surat sero dari suatu perseroan perdagangan, surat-surat obligasi negara, dan sebagainya.
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
Menurut Ny. Frieda Husni Hasbullah, S.H., M.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Kebendaan Perdata: Hak-Hak Yang Memberi Kenikmatan (hal. 43-44), mengatakan bahwa untuk kebendaan tidak bergerak dapat dibagi dalam tiga golongan:
1. Benda tidak bergerak karena sifatnya (Pasal 506 KUHPer) misalnya tanah dan segala sesuatu yang melekat atau didirikan di atasnya, atau pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang akarnya menancap dalam tanah atau buah-buahan di pohon yang belum dipetik, demikian juga barang-barang tambang.
2. Benda tidak bergerak karena peruntukannya atau tujuan pemakaiannya (Pasal 507 KUHPer) misalnya pabrik dan barang-barang yang dihasilkannya, penggilingan-penggilingan, dan sebagainya. Juga perumahan beserta benda-benda yang dilekatkan pada papan atau dinding seperti cermin, lukisan, perhiasan, dan lain-lain; kemudian yang berkaitan dengan kepemilikan tanah seperti rabuk, madu di pohon dan ikan dalam kolam, dan sebagainya; serta bahan bangunan yang berasal dari reruntuhan gedung yang akan dipakai lagi untuk membangun gedung tersebut, dan lain-lain.
3. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang misalnya, hak pakai hasil, dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak, hak pengabdian tanah, hak numpang karang, hak usaha, dan lain-lain (Pasal 508 KUHPer). Di samping itu, menurut ketentuan Pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, kapal-kapal berukuran berat kotor 20 m3 ke atas dapat dibukukan dalam suatu register kapal sehingga termasuk kategori benda-benda tidak bergerak.
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-benda-tidak-bergerak)
Lebih lanjut, Frieda Husni Hasbullah (Ibid, hal. 44-45) menerangkan bahwa untuk kebendaan bergerak dapat dibagi dalam dua golongan:
1. Benda bergerak karena sifatnya yaitu benda-benda yang dapat berpindah atau dapat dipindahkan misalnya ayam, kambing, buku, pensil, meja, kursi, dan lain-lain (Pasal 509 KUHPer).
Termasuk juga sebagai benda bergerak ialah kapal-kapal, perahu-perahu, gilingan-gilingan dan tempat-tempat pemandian yang dipasang di perahu dan sebagainya (Pasal 510 KUHPer).
2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang (Pasal 511 KUHPer) misalnya: a. Hak pakai hasil dan hak pakai atas benda-benda bergerak; b. Hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan; c. Penagihan-penagihan atau piutang-piutang; d. Saham-saham atau andil-andil dalam persekutuan dagang, dan lain-lain. (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4712/mengenai-benda-bergerak-dan-
benda-tidak-bergerak)
BENDA TIDAK BERGERAK Benda tidak bergerak menurut psl. 16 :
a. Hak atas tanah baik yg sudah maupun belum terdaftar
b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah
c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah
d. Hak milik atas satuan rumah susune. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan
ketentuan prinsip syariah dan perudangan yang berlaku
Huruf b, ada bagian terpisah yang dapat di wakafkan, sebagai contoh Tuan A memiliki tanah beserta rumah kemudian tuan A mewakafkan rumahnya saja, maka ada pemisahan.
Hal ini secara teknis akan berurusan dengan BPN, terkait pendaftarannya baik secara selamanya maupun dengan jangka waktu tertentu
Huruf C, bisa sebuah kebun yang diwakafkan, tapi bukan tanahnya. Namun Hasil dari perkebunan.
Hak atas tanah yang dapat diwakafkan pasal 17 (1):a. Hak milik atas tanah baik yang sudah atau
belum terdaftarb. Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha
(HGU), atau Hak Pakai (HP) di atas tanah negara
c. Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Pakai di atas Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik (HM) wajib mendapat izin tertulis dari pemegang Hak Pengelolaan atau Hak Milik
d. Hak Milik atas satuan rumah susun (HMSRS)
Jika wakaf pada ayat (1) huruf C, untuk wakaf selamanya, maka harus ada pelepasan hak dari pemegang HPL atau HM (pasal 16 ayat (2))
Teknis ini harus sesuai prosedur BPN, mulai dari persetujuan akta notaris hingga keluar sertifikat yang baru
Pemegang HPL biasanya instansi pemerintah atau BUMN/BUMD
Hak atas tanah yang akan di wakafkan harus bebas dari sengketa, sitaan, perkara, dan tidak dalam kondisi di jaminkan (pasal 17 (3))
Untuk mengetahui hal ini, bisa di cek di BPN ataupun kantor desa setempat untuk yang belum bersertifikat
Ada baiknya saat akan menerima wakaf tanah, di cek terlebih dahulu baik melalui BPN maupun kantor desa setempat. Jika memang meragukan, lebih baik di tangguhkan saja.
Karena nanti jika di tengah jalan ada pihak yang menggugat maka kerugian juga akan terdampak ke yayasan. Bahkan bisa dianggap sebagai suatu delik pidana jika ada unsur penyertaan ataupun bersama-sama
Dalam pasal 18 :Benda wakaf tidak bergerak berupa tanah
hanya dapat di wakafkan untuk selamanyaKecuali pasal 17 ayat (1) huruf C (harus
dengan pelepasan hak)Semua hak atas tanah di pasal 17 dapat
diwakafkan beserta bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah
Dalam pasal 18 tersebut harus dibedakan antara tanah atau bangunan di atas tanah
Contoh : sebuah rumah milik pak hadi, bisa diwakafkan dengan jangka waktu, maka tanah tetap menjadi HM dari pak hadi (asas pemisahan)
BENDA BERGERAK SELAIN UANG Benda bergerak menurut pasal 19 :
1) Karena sifatnya : dapat berpindah atau di pindahkan atau karena ketetapan UU (1)
2) Dpaat di habiskan dan tidak dapat dihabiskankarena pemakaian (2)
3) Khusus benda bergerak yang dapat di habiskan karena pemakaian tidak dapat diwakafkan kecuali air dan minyak (yg persediaannya masih berkelanjutan) (3)
4) Kecuali dengan memperhatikan ketentuan prinsip syariah (4)
Benda bergerak karena sifatnya yang dapat di wakafkan (pasal 20): Kapal Pesawat terbang Kendaraan bermotor Mesin / peralatan industri yang tidak tertancap pada
bangunan Benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerak
karena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang Salah satu poin pentingnya adalah manfaat jangka
panjang (dalam hal bendanya, bukan hasilnya), Sejenis makanan dan minuman tidak bisa di
wakafkan
Benda bergerak selain uang yang dapat di wakafkan (pasal 20):Surat berharga (saham, SUN, Obligasi,
Surat Berharga Lainnya)Hak atas kekayaan inteletual (cipta, merek,
rahasia dagang, dsb)Hak atas benda bergerak berupa hak sewa,
hak pakai, hak hasil pakai atas benda bergerak dan perikatan – tuntutan atas jumlah uang yang dapat di tagih atas benda bergerak
BENDA BERGERAK BERUPA UANG
(WAKAF UANG) Pasal 22 :
Mata uang rupiah (1)Jika mata uang asing harus di konversi ke rupiah (2)
Wakif harus ke :Ke LKSAsal-usul benda wakafSetor tunaiPengisian formulirBisa diwakilak oleh kuasa wakifWakif bisa menyertakan ikrar wakaf uang ke nazhir
di hadapan PPAIW, dan selanjutnya nazhir menyerahkan ke LKS
Lembaga Keuangan Syariah akan di tunjuk oleh menteri atas dasar pertimbangan BWI (pasal 23-24)
Tugas LKS-PWU (pasal 25):Mengumumkan ke publikMenyediakan blangko sertifikatMenerima wakaf secara tunaiMenempatkan uang wakaf ke rekening titipan
atas nama nazhir yang ditunjuk wakifMenerima pernyataan tertulis dari wakifMenerbitkan sertifikat wakaf uangMendaftarkan ke menteri
Jika wakaf hanya untuk jangka waktu tertentu, maka saat berakhir, nazhir wajib mengembalikan jumlah pokok wakaf uang ke wakif atau ahli waris/penerus haknya melalui LKS-PWU (pasal 27)
PEMBUATAN AKTA IKRAR WAKAF Sertifikat tanah wajib disertakan, jika
benda wakaf adalah tanah / bukti kepemilikan lainnya (pasal 28)
Jika benda bergerak lainnya selain uang, wajib menyerahkan bukti kepemilikan (pasal 29) seperti BPKB.
Terkait sertifikat, ada baiknya, yayasan melalukan proses validasi ke instansi terkait (BPN, kelurahan setempat)
Pernyataan kehendak wakif dituangkan di Akta Ikrar Wakaf (AIW) pasal 30 (1)
Yg hadir di majelis ikrar wakaf :1. Nazhir2. Mauquf alaih3. 2 saksi
Wakaf khairi dan wakaf ahli (pasal 30 (4)) Jika pembuatan wakaf blm pernah di tuangkan
di AIW, sedangkan berdasarkan berbagai petunjuk dan 2 orang saksi sdh ada perbuatan wakaf serta wakif sdh meninggal maka cukup dibuat Akta Pengganti Ikrar Wakaf (APIW) (pasal 31)
Pasal 32 :Wakif menyatakan ikrar kepada nazhir di PPAIW (1)Ikrar diterima oleh mauqug alaih dan harta benda
diterima nazhir untuk kepentingan mauquf alaih (2)Dituangkan di AIW (3)Minimal tertera nama identitas para pihak, data
danketerangan benda, peruntukkan, jangka waktu (4)
Jika wakif adalah organisasi maka yang dicantumkan di AIW adalah nam apengurus sesuai dengan AD (5)
Jika nazhir adalah organisasi maka yang dicantumkan di AIW adalah nama pengurus organisasi sesuai dengan AD (6)
TATA CARA PEMBUATAN AIW Dalam pasal 34, Tata cara pembuatan AIW untuk
benda tidak bergerak (pasal 16-17) dan benda bergerak selain uang (pasal 19-21) : Sesuai dgn aturan UU PPAIW meneliti kelengkapan persyaratan administrasi
dan keadaan fisik benda wakaf Jika unsur terpenuhi, pelakasanaan sesuai pasal 30 Pengesahan oleh PPAIW
Salian AIW disampaikan ke : Wakif Nazhir Mauquf alaih’kantor pertanahan jika tanah Instansi berwenang dalam hal bend atidak bergerak
selain tanah atau benda bergerak selain uang
Khusus untuk APAIW (pasal 35) :Harus ada permohonan masyarakat atau saksi
(1)Harus dikuatkan dengan petunjuk atau bukti (2)Jika tidak ada permohonan APAIW, maka
kepala desa setempat tempat benda wakaf berada, wajib meminta APAIW ke PPAIW setempat
PPAIW atas nama nazhir menyampaikan APAIW beserta dokumen lainnya ke BPN dalam rangak pendaftaran wakaf tanah paling lama 30 hari sejak penandatangan APAIW (4)
Harta wakaf wajib diserahkan oleh wakif ke nazhir
Dengan berita acara Paling lambat saat penandatangan AIW
dalam majelis ikrar wakaf Dalam berita acara harus ada rincian dan
di tanda tangani oleh wakif dan nazhir BAP tidak diperlukan dalam hal serah
terima benda wakaf dinyatakan dalam AIW
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN BENDA WAKAF PASAL 38
Semuanya berdasarkan AIW atau APAIW Lampiran persyaratan lain : Sertifikat hak atas tanah atau HMSRS atau tanda bukti
kepemilikan tanahlainnya Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa, perkara,
sitaan, tidak di jaminkan Yang diketahui oleh kades/lurah setempat atau yang setingkat
danharus diperkuat oleh camat (2) huruf b Izin dari pejabat yang berwenang jika diperoleh dari tanah milik
instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan pemeritahan lainnya (2) huruf c
Izin dari pejabat bidang pertanahan bila dalam sertifikat dankeputusan pemberian haknya melalui izin pelepas atau peralihan
Izin dari pemegang Hak Pengelolaan (HPL) atau Hak Milik dalm hal HGB atau HP yang diwakafkan di atas tanah HPL dan HM (2) huruf e
Tata cara pendaftaran (pasal 39) : Untuk tanah Hak Milik didaftrakan menjadi tanah wakaf atas
nama Nazhir (1) huruf a Terhadap tanah hak milik yang di wakafkan secara sebagian,
harus ada pemecahan sertifikat, kemudian didaftarkan menjadi atas nama nazhir (1) huruf b
Tanah yang belum berstatus hak Milik yang berasal dari tanah milik adat langsung di daftarkan atas nama nazhir
Untuk HGB, HGU dan HP di atas tanah negara (HPL dan HP) pasal 17 (1) huruf b, harus ada persetujuan pelepasan hak dari pejabat berwenang, kemudian di daftarkan atas nama nazhir
Tanah negara di atasnya ada masjid, musola, makam didaftarkan langsung atas nama nazhir
Pejabat yang berwenang di bidang pertanahan mencatat di buku tanah dan sertifikatnya
Wakaf benda bergerak selain uang, pasal 40, PPAIW mendaftarkan AIW :Benda bergerak selain uang ke instansi
yang berkaitanBenda bergerak selain uang yang tidak
terdaftar atau tidak memiliki bukti pembelian atau pembayaran, didaftarkanke BWI, atau jika BWI tidak ada, langsung ke kemenag
Pasal 41 :Untuk benda bergerak yang sudah terdafta,
wakif menyerahkan bukti kepemilikan ke PPAIW disertai surat keterangan pendaftaran dari instansi terkait (1)
Untuk benda bergerak tidak terdaftar, wakif menyerahkan bukti pembelian atau tanda pembayaran (2)
Untuk benda bergerak yang tidak terdaftar dan tidak mempunyai bukti pembelian, wakif harus membuat surat pernyataan kepemilikan benda wakaftersebut, diketahui 2 saksi dan dikuatkan oleh pemerintah setempat (3)
PENDAFTARAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG
Dalam pasal 43 : LKS-PWU atas nama nazhir
mendaftrakan wakaf uang ke menteri paling lambat 7 hari kerja sejak diterbitkannya seritifkat Wakaf Uang (1)
Ditembuskanke BWI untuk administrasi saja (2)
PENGUMUMAN HARTA BENDA WAKAF Dalam pasal 44 disebutkan : PPAIW menyampaikan AIW ke kantir
kemenag dan BWI untuk dimuat dalam register umum wakaf
Masyarakat bis amengakses informasi wakaf benda bergerak selain uang di register umum tersebut (2)
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan serta bisa bekerja sama dengan pihak lain sesuai prinsip syariah (pasal 45 ayat (10 dan (2))
Khusu untuk pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dari perseorangan – organisasi – badan hukum asing yang berskala nasional & internasional serta harta benda wakaf terlantar oleh BWI (pasal 46)
Khusus harta benda wakaf berasal dari luar negeri, wakif harus melengkapi bukti kepemilikan sah harta benda wakaf sesuai hukum positif (pasal 47)
Terkait wakaf uang, pasal 481) Pengeolaan berpedoman aturan BWI2) Untuk wakaf uang, hanya dapat investasi pada
produkproduk LKS dan/atau instrumenkeuangan syariah
3) Untuk wakaf uang dgn jangka waktu tertentu, nazhirhanya dapat melakukan pengelolaan di LKS-PWU tersebut (tempat di wakafkan)
4) Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang di bank syariah harus mengikuti program lembaga penjamin simpanan sesuai aturan
5) Jika dikelola dan dikembangkan dalam bentuk investasi non syariah, maka wajib di asuransikan pada asuransi syariah
PENUKARAN HARTA BENDA WAKAF
Dalam pasal 49 disebutkan : Harus ada izin tertulis dari manteri atas
pertimbangan BWI (1) Pertimbangannya (2) :
a. Perubahan digunakan untuk kepentingan umum sesuai RUTR berdasarkan hukum positif dan tdk bertenatangan dgn prinsip syarian
b. Harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan sesuai peruntukkannya
c. Untuk kepentingan agama yang langsung dan mendesak
Syarat harta benda penukar (3) :Memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan sah Nilai nya minimal sama dgn harta benda wakaf
semula Penetapan nilai berdasarkan tim penilai
dari unsur (4) :Pemda/pemkabBPN setempatMUI setempatKemenag setempatNazhir wakaf yang bersangkutan
Dasar penghitungan dan nilai benda wakaf penukar adalah (pasal 50) :
Sekurang-kurangnya sama dengan NJOP harta benda wakaf
Posisi benda penukar strategis
Proses penukaran (pasal 51) :a. Nazhir mengajukan melalui KUA kecamatan
b. Kepala KUA kecamatan meneruskan ke kantor kemenag
c. Kemenag membentuk tim
d. Bupati/walikota setempat membuat keputusan
e. Kepala kantor kemenag terkait meneruskan ke menag dgn rekomendasi dari tim
f. Jika disetujui, nazhir segera mengurus ke kantor pertanahan atau instansi terkait
Pasal 52 terkait dengan bantuan pembiayaan BWI olehnegara
PEMBINAAN NAZHIR Dari pasal 53 : Pembina adalah menteri dan BWI (1) Pembinaan meliputi :
a. Penyiapan sarana dan prasaranab. Penyusunan regulasi, pemberdayaan dllc. Penyediaan fasilitas proses sertifikasi
wakafd. Pengadaanblanko terkaite. Penyuluh penerangan di lapanganf. Fasilitas masuknya dana-dana wakaf
SANKSI ADMINISTRATIF
Dalam hal sanksi administratif, diatur di pasal 57 :
Peringatan tertulis untuk LKS-PWU (1) Sebanyak 3 kali Pengehmtian sementara atau
pencabutan izin Hal diatas bisa dilakukansetelah
peringatan ataupun pembelaan
REFERENSI
Rachmadi Usman, Hukum perwakafan UU nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf PP nomor 42 tahun 2006 tentang
pelaksanaan UU no. 4 tahun 2004 tentang wakaf
Hukumonline.com