16
Kemerdekaan Indonesia

Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia

Page 2: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Apa itu Indonesia?

• Etimologis: dari kata “Hindia” dan “Nesos” : kepulauan hindia.

• Politis: Negara yang menempati wilayah yang ditinggalkan oleh pemerintah Hindia Belanda

Page 3: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Kapan Indonesia “Lahir”

• Diproklamirkan 17 Agustus 1945,

• diakui “dunia” setelah konverensi Meja Bundar (2 nov 49), lewat upacara penandatanganan akta penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949

Page 4: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Syarat KMB

• Indonesia harus: (1) bersedia menerima warisan utang Hindia Belanda sebesar 4,3 milliar gulden ( yang jika dinilai menggunakan harga emas, saat ini bernilai sekitar 150 miliar dolar); (2) bersedia mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF); dan (3) bersedia mempertahankan keberadaan perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

Page 5: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

1 dekade pertama• Sektor2 penting dikuasai asing, dan ngemplang pajak.

Pribumi hanya menguasai sektor pertanian yang lemah.

• Tahun 50-an, Ekonomi terus memburuk, inflasi hingga 30% pertahun

• Tahun 55, Soekarno mulai condong ke “Timur”; dan tahun 57, pemerintah mulai menasionalisasi perusahaan2 asing. pada tahun 1965, investasi asing di Indonesia benar-benar dianulir dengan pencabutan UU Penanaman Modal Asing tahun 1958.

• diselundupkan sejumlah mahasiswa ekonomi Indonesia ke AS untuk mempelajari ilmu ekonomi liberal-kapitalistis sejak 1957 atas bantuan Ford Foundation(Mafia Berkeley)

Page 6: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Orde baru

• Soekarno tak disukai AS, hingga digulingkan lewat sandiwara politik. Soeharto pun dinaikkan.

• Sebelum lengser, Soekarno dipaksa mengesahkan: (1) UU No. 7/1966 tentang penyelesaian masalah utang-piutang antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda; (2) UU No. 8/1966 tentang pendaftaran Indonesia sebagai anggota ADB; (3) UU No. 9/1966 tentang pendaftaran kembali Indonesia sebagai anggota IMF dan Bank Dunia; dan (4) UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

Page 7: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

• Pada akhir Agustus 1966, Soeharto mengadakan seminar di SESKOAD untuk mendiskusikan masaldah ekonomi dan politik serta bagaimana Orde Baru akan mengatasi permasalahan itu. Ekonom-ekonom FEUI, yang diketuai oleh Widjojo Nitisastro, mengikuti seminar itu.

• Suharto mengirim tim ekonom untuk sebuah konferensi yang diadakan di Jenewa, Swiss, bernama "Konferensi Investasi Indonesia: Untuk membantu membangun kembali bangsa“.Di samping para ekonom Indonesia, konferensi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari perusahaan-perusahaan multinasional besar Amerika.

• Pada tahun 1967 tuntutan para pebisnis internasional tersebut diterjemahkan ke dalam undang-undang oleh Suharto melalui "Undang-Undang Penanaman Modal Asing".

• pada tahun 1968, Mafia Berkeley segera diberi berbagai jabatan menteri di kabinet Soeharto.

Page 8: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Pasca Soeharto

• Pada tahun 2007, pemerintah yang dipilih secara demokratis, merubah UU PMA tahun 1967 versi Suharto dengan mengurangi pajak penghasilan (PPh) Investasi Asing di Indonesia, mencabut kewajian Investasi Asing untuk membayar PPN, dan memperpanjang jangka waktu penyewaan lahan dari 70 menjadi 95 tahun.

Page 9: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

• Di tahun 2010, akhirnya, pemerintah yang dipilih secara demokratis membuat UU PMA yang sama sekali baru untuk menggantikan UU PMA tahun 1967. Atas perubahan tersebut, pemerintah Amerika mengatakan: “Perubahan perjanjian investasi Perusahaan Investasi Asing yang lebih memenuhi kebutuhan pengusaha Amerika telah ditandatangani [denganIndonesia] pada April 2010. Perjanjian ini menggantikan perjanjian tahun 1967.

• Dengan kata lain, sejak tahun 1967, Amerikalah yang menyusun Undang Undang Penanaman Modal Asing (PMA) secara konsisten, untuk menjamin terpenuhinya kepentingan mereka secara sempurna.

Page 10: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Bulan Juli 2001, rancangan Undang Undang Migas kemudian diajukan kembali ke DPR RI oleh Boediono dan Purnomo Yusgiantoro dan selesai pada bulan November 2001. Kedutaan Besar Amerika dan USAID mengirim laporan ke Washington DC bahwa UU Migas No 22 Tahun 2001 telah berhasil diselesaikan

Dalam sejarah legislasi di Indonesia, pembuatan undang-undang dengan model“loan-tied-law” ini sangat sering terjadi, misalnya saat ADB menawarkan U$300.000.000,00 dengan syarat Pemerintah Indonesia membuat Undang-Undang Privatisasi BUMN. Lalu Undang-Undang Privatisasi Air dipesan oleh Bank Dunia dengan memberikan pinjaman U$400.000.000,00.

Page 11: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Anggota DPR Eva Kusuma Sundari: "Ada 76 undang-undang yang draft-nya dilakukan pihak asing," kata Eva saat dihubungi Tempo, Jumat (20/8).

Page 12: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

2010, Siapa punya kekayaan Indonesia?

• Produksi minyak bernilai sekitar US$ 27 milyar per tahun; produksi gas alam bernilai sekitar US$ 36 miliar per tahun; produksi batubara bernilai sekitar US$ 20 miliar per tahun; produksi emas bernilai sekitar US$ 2,6 milyar per tahun; produksi tembaga bernilai sekitarUS$ 5 miliar per tahun; dan produksi nikel bernilai sekitar US$ 4 milyar per tahun.

Page 13: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

• Dari tinjauan atas APBN Indonesia untuk tahun 2010, terlihat bahwa hanya sebagian kecil dari jumlah besar kekayaan SDA Indonesia yang menjadi pemasukan bagi pemerintah Indonesia. Dalam anggaran 2010 pajak atas industri minyak & gas, pungutan pada minyak & gas, retribusi pertambangan dan pendapatan dari perusahaan-perusahaan milik negara total hanya Rp171 triliun atau US$ 19 milyar, kurang dari 20% dari kekayaan SDA yang dihasilkan. Selisih sebesar US$ 76milyar dikantongi oleh perusahaan asing, yang sebagian besarnya adalah perusahaan Amerika ( 8% dari PDB 2010 Indonesia)

Page 14: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

• Penelitian ekonomi kontemporer dalam kolonialisme menunjukkan, bahwa selama puncak kekuasaan Inggris atas India, Inggris "menguras" sekitar 1% dari PDB India. Belanda “mengeringkan”antara 8 - 10% dari PDB Indonesia

• Kesimpulan: Pemerintah pribumi gagal pengentaskan negeri dari penjajahan

Page 15: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Renungan

• “Kemerdekaan” dalam negara bangsa-sekular yang lemah ternyata hanya menjadi perangkap baru bagi kaum terjajah untuk mendekam dalam penjajahan modern.

• Ide dan semangat kebangsaan tak memberi kekuatan dan modal yang cukup bagi negeri ini untuk bangkit dan mandiri.

• Negara-negara bekas jajahan merasa berhasil mengusir penjajah, tapi belum lepas dari belenggu sistem penjajah.

Page 16: Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Islam

• Islam memberi kekuatan ruhani bagi umat manusia yang memberi alasan kuat untuk tak pernah mau tunduk kepada penjajahan.

• Islam: tujuan hidup muslim adalah pengabdian kepada Allah, kemerdekaan sejati adalah bebas untuk mengabdi kepada Allah.

• Bebas mengabdi kepada Allah tak kan tercapai secara sempurna jjika kita tidak hidup di dalam sistem yang secara utuh menerapkan Syariah Allah dan membuang jauh-jauh sistem yang diwariskan penjajah.