12
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN Jakarta, 31 Mei 2013 Disampaikan oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANANJakarta, 31 Mei 2013

Disampaikan olehDirektur Jenderal Planologi Kehutanan

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM

PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

Page 2: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

UU No. 24 Tahun 1992 Jo. UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, (khususnya Pasal 15 Ayat 2 dan Pasal 16).

PP No. 10 Tahun 2010 Jo. PP No. 60 2012 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (khususnya Pasal 48).

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 9 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS

Permenhut Nomor P.36/Menhut-II/2010 Tentang Tim Terpadu dalam Rangka Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan

Page 3: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Penyesuaian pemanfaatan ruang meliputi struktur dan pola ruang (Pasal 77 UU No. 26)

Di dalam perubahan pola ruang termasuk substansi kehutanan yang meliputi perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan

UU 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Pasal 19 Kajian perubahan kawasan hutan dilakukan oleh Tim Terpadu.

Terhadap perubahan peruntukan dilakukan KLHS untuk menentukan perubahan yang berdampak penting cakupan luas dan bernilai stragis (DPCLS)

Page 4: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

1. Sistem pusat permukiman2. Sistem jaringan prasarana

Kawasan Lindung

Kawasan Budidaya

1. Perlindungan kawasan bawahannya: – Kawasan hutan lindung– Kawasan bergambut– Kawasan resapan air

2. Kawasan perlindungan setempat3. KSA/KPA, dan cagar budaya4. Kawasan rawan bencana alam5. Kawasan lindung geologi, dan

lainnya

1. Kawasan hutan produksi2. Kawasan hutan rakyat3. Kawasan pertanian4. Kawasan perikanan5. Kawasan pertambangan6. Kawasan industri7. Kawasan pariwisata8. Kawasan pemukiman dan atau9. Kawasan lainnya

STRUKTUR RUANG

POLA RUANG

RENCANA TATA

RUANG WILAYAH

Page 5: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Mengkaji dampak/risiko perubahan peruntukan kawasan hutan yang diusulkan dalam Ranperda RTRWP terhadap kondisi lingkungan

Merumuskan rekomendasi (alternatif) perubahan peruntukan kawasan hutan yang memberikan dampak/risiko yang lebih rendah bagi kondisi lingkungan hidup

Page 6: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Kriteria Pokok PP 10/2010 Pasal 48UU 32/2009 Pasal 15 dan 16, Permen LH

09/2011

Biofisik

Iklim perubahan iklim;tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan

Ekosistem kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;

penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;

peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;

kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;

perkiraan mengenai dampak dan LH ; kinerja layanan/jasa ekosistem; tingkat ketahanan dan potensi

keanekaragaman hayati

Page 7: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Kriteria Pokok PP 10/2010 Pasal 48 UU 32/2009 Pasal 15 dan 16, Permen LH 09/2011

Tata Air peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan;

Sosial Ekonomi Masyarakat

Peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan

peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau

peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

Page 8: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

ASPEK HUKUM & KELEMBAGAAN

Visi Daerah (RPJPD/ RPJMD) Legalitas Perijinan/Hak Sejarah Kawasan Kelembagaan Desa

ASPEK SOSEKBUD

Permukiman dan lahan garapan Fasos/fasum Pengembangan wilayah Kebutuhan dasar dan identitas

budaya

ASPEK BIOFISIK/EKO-

LOGI

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Jasa lingkungan : tata air, iklim, emisi karbon, kerawanan bencana

Skor Kawasan : lereng, tanah, CH Ekoregional : kesatuan ekosistem,

DAS/kesatuan hidrologi, Pulau Kecil

Page 9: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Perubahan Peruntukan

Upland/DAS (HP, HPT)

Lowland/delta: (HP, HPK)

KSA/KPA menjadi APLHL menjadi APL

1. presentase kawasan hutan terhadap luas DAS < 30 %

2. Kawasan hutan berkurang menjadi < 30%

3. DAS Kritis priorotas I :• skoring >175 • lereng > 45%• Tanah sangat peka erosi:

regosol, litosol, organosol. Rensina)

• Rawa• Mangrove• Gambut• Kawasan hutan berkurang

menjadi < 30%

DPCLS

Pulau Kecil(HP, HPT, HPK)

• skoring >175 • lereng > 45%• Kawasan hutan berkurang menjadi

< 30%• presentase kawasan hutan dan

tutupan vegetasi terhadap luas P. Kecil < 30 %

Page 10: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Hasil KLHS terhadap perubahan peruntukan yang memenuhi kriteria DPCLS disampaikan kepada DPR untuk mendapat telaah lebih lanjut

Hasil telaah DPR berupa rekomendasi diterima atau ditolak

Rekomendasi yang diterima atau disetujui DPR disampaikan kepada pemerintah yang selanjutnya pemerintah (Kementerian Kehutanan) menerbitkan keputusan perubahan peruntukan kawasan hutan

Dalam hal usulan perubahan peruntukan ditolak oleh DPR, maka terhadap kawasan hutan yang belum mendapat persetujuan mengacu pada kententuan perubahan peruntukan kawasan hutan berdasarkan rencana tata ruang wilayah sebelumnya (Pasal 30 ayat 1 PP No. 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Tata Ruang)

Page 11: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan

Selama ini KLHS dilakukan pada perubahan peruntukan atas rencana pembangunan dan kondisi eksisting

Dengan pertimbangan kondisi eksisting sudah tidak menimbulkan dampak, maka perubahan peruntukan pada fungsi apapun atas kondisi eksisting seharusnya tidak perlu dilakukan KHLS

Page 12: Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan