40
FONOLOGI: UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Analisis bahasa bima

Embed Size (px)

Citation preview

FONOLOGI:

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSARUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

,

MATERI

PENYUSUN

EXIT

ANALISIS DATA BAHASA BIMA

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

KELOMPOK DATA

DISTRIBUSI KOMPLEMEN

TER

KONTRASA DALAM

LINGKUNGAN YANG MIRIP

KONTRASA DALAM

LINGKUNGAN YANG BERBEDA

KONTRAS DALAM

LINGKUNGAN YANG SAMA

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

a. Kontras dalam lingkungan yang sama1. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data : - /na’e/ ‘besar’

/ne’e/ ‘mau’Analisis:Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang

berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:*/ mada/ ‘saya’ */sante/ ‘santai’ /made/ ‘mati’ /santa/ ‘santan’ */heŋge/ ‘sakit’ ’*/ncora/ ‘tabarak’ /heŋga/ ‘buka’ /ncore/ ‘bersama’

*/bale/ ‘lempar */sara’a/ ‘semua’ /bala/ ‘iblis’ /sarae/ ‘pasir’

Jadi, rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /e/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

2. Data bunyi /a/ dan /i/Contoh data: - /rawa/ ‘nyanyi’

/rawi/ ‘kerja’ Analisis:Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /i/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/leŋa/ ‘teman’ */pili/ ‘pilih’ /leŋi/ ‘bocor’ /pila/ ‘berapa’

*/mbana/ ‘gerah’ */kapa/ ‘kapal’ /mbani/ ‘marah’ /kapi/ ‘jepit’

*/lepi/ ‘rebut’ */laŋi/ ‘langit’ /lepa/ ‘tiarap’ /laŋa/ ‘selang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/.

 

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

3. Data bunyi /a/ dan /o/Contoh data: - /sama/ ‘sama’

/samo/ ‘bilas’Analisis:Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/bona/ ‘jelek’ */jaga/ ‘jaga’ */boto/ ‘botol’/bono/ ‘buncis’ /jago/ ‘jagung’ /bota/ ‘lempar’

*/ncara/ ‘salah’ */loko/ ‘perut’ */mbako/ ‘masak’/ncaro/ ‘saring’ /loka/ ‘buka’ /mbaka/ ‘sembuh’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /o/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

4. Data bunyi /a/ dan /u/Contoh data: - /cola/ ‘bayar’

/colu/ ‘sejuk’Analisis:Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/ama/ ‘bapak’ */pahu/ ‘muka’ */kara/ ‘kering’ /uma/ ‘rumah’ /paha/ ‘suap’ /karu/ ‘karung’

*/daru/ ‘arang’ */lampa/ ‘jalan’ /dara/ ‘merpati’ /lampu/ ‘lampu’

*/toko/ ‘toko’ */wa’a/ ‘bawa’ /toku/ ‘galak’ /wa.u/ ‘tangkap’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /u/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

5. Data bunyi /u/ dan /o/Contoh data: - /uta/ ‘ikan’

/ota/ ‘otak’Analisis:Bunyi /u/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /u/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/ompu/ ‘kakek’ */tolu/ ‘tiga’ */ura/ ‘hujan’ /umpu/ ‘keong’ /tolo/ ‘sawwah’ /ora/ ‘teriak’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /u/ dan /o/.

6. Data bunyi /i/ dan /o/Contoh data:- /mori/ ‘hidup’

/moro/ ‘mentah’Analisis: Bunyi /i/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama, karena itu /i/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda.Berikut contoh data yang memperkuat bunyi /i/ dan /o/ dalam kontras yang sama :

/karawi/ ‘kerja’ /hidi/ ‘tempat’ /fiki/ ‘pikir’ /karawo/ ‘tikus’ /hido/ ‘lapar’/fiko/‘kuping’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /o/.

6. Data bunyi /i/ dan /o/Contoh data:- /mori/ ‘hidup’

/moro/ ‘mentah’Analisis: Bunyi /i/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama, karena itu /i/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda.Berikut contoh data yang memperkuat bunyi /i/ dan /o/ dalam kontras yang sama :

/karawi/ ‘kerja’ /hidi/ ‘tempat’ /fiki/ ‘pikir’ /karawo/ ‘tikus’ /hido/ ‘lapar’/fiko/‘kuping’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /o/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

7. Data bunyi /i/ dan /u/Contoh data: - /nari/ ‘pelan’ /naru/ ‘panjang’Analisis Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/kapi/ ‘terjepit’ */tiki/ ‘tongkat’ */paki/ ‘buang’ /kapu/ ‘tutup’ /tiku/ ‘belok’ /paku/ ‘paku’

*/bati/ ‘batik’ */dari/‘iris’ * /mbari/ ‘racun’ /batu/ ‘ikut’ /daru/ ‘arang’ /mbaru/ ‘janda’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.

7. Data bunyi /i/ dan /u/Contoh data: - /nari/ ‘pelan’ /naru/ ‘panjang’Analisis Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/kapi/ ‘terjepit’ */tiki/ ‘tongkat’ */paki/ ‘buang’ /kapu/ ‘tutup’ /tiku/ ‘belok’ /paku/ ‘paku’

*/bati/ ‘batik’ */dari/‘iris’ * /mbari/ ‘racun’ /batu/ ‘ikut’ /daru/ ‘arang’ /mbaru/ ‘janda’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

8. Data bunyi /c/ dan /w/Contoh data: - /cowa/ ‘bohong’

/wowa/ ‘ingus’Analisis:Bunyi /c/ dan /w/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /c/ dan /w/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/wiŋga/ ‘cari’ */caru/ ‘enak’ */conto/ ‘contoh’ /ciŋga/ ‘cungkil’ /waru/ ‘warung’ /wonto/ ‘cabut

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /w/.

9. Data bunyi /m/ dan /n/Contoh data: - /maru/ ‘tidur’

/naru/ ‘panjang’

Analisis:Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/mawa/ ‘mangap’ */maŋga/‘masing’ /nawa/ ‘nyawa’ /naŋga/ ‘nangka’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

10. Data bunyi /b/ dan /p/Contoh data: - /baju/ ‘baju’

/paju/ ‘payung’Analisis:Bunyi /b/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/patu/ ‘patung’ */pata/ ‘kenal’ */boro/‘borong’ /batu/ ‘ikut’ /bata/ ‘batal’ /poro/‘pendek’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /b/ dan /p/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

11. Data bunyi /l/ dan /p/Contoh data: - /liŋga/ ‘bantal’

/piŋga/ ‘piring’

Analisis:Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/loŋa/ ‘pintar’ */landa/ ‘jual’ */lipa/ ‘lipat’ /poŋa/ ‘balik’ /panda/ ‘pandang’ /pipa/ ‘pipa’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /l/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

12. Data bunyi /c/ dan /k/Contoh data: - /cafi/ ‘sapu’

/kafi/ ‘kafir’Analisis:Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/caru/ ‘enak’ */campo/ ‘gabung’ */cumpu/ ‘habis’ /karu/ ‘karung’ /kampo/ ‘kampung’ /kumpu/ ‘tumpul’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /k/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

13. Data bunyi /k/ dan /b/

Contoh data: - /kece/ ‘pencet’

/bece/ /gembok’

Analisis:

Bunyi /k/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /k/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/kura/ ‘kurang’ */kala/ ‘merah’ */kola/ ‘botak’

/bura/ ‘putih’ /bala/ ‘iblis’ /bola/‘begadang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /b/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

sm
sm

14. Data bunyi /t/ dan /b/

Contoh data: - /tunti/ ‘tulis’

/bunti/ ‘gantian‘

Analisis:

Bunyi /t/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /t/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/tere/ ‘miring’ */toro/ ‘saring’ */tala/ ‘bicara’

/bere/ ‘pegang’ /boro/ ‘borong’ /bala/ ‘iblis’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /b/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

15. Data bunyi /s/ dan /d/

Contoh data: - /sinci/ ‘cincin’

/dinci/ ‘sedot’

Analisis:

Bunyi /s/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/sanda/ ‘sandal’ */sampa/ ‘sampan’ */sara/karena’

/danda/ ‘dandang /dampa/ ‘rata’ /dara/ ‘merpati

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /d/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

16. Data bunyi /s/ dan /k/Contoh data:- /safi/’sapu’ /kafi/ ‘kafir’

Analisis Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/sama/ ‘sama’ */sidi/ ‘pagi’ */sadua/ ‘berdua’ /kama/ ‘kamar’ /kidi/ ‘berdiri’ /kadua/‘berdua’

*/sandede/ ‘segitu’ * /karaipu/ ‘dilarikan’ /kandede/ ‘begitu’ /saraipu/ ‘masih siang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.

16. Data bunyi /s/ dan /k/Contoh data:- /safi/’sapu’ /kafi/ ‘kafir’

Analisis Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/sama/ ‘sama’ */sidi/ ‘pagi’ */sadua/ ‘berdua’ /kama/ ‘kamar’ /kidi/ ‘berdiri’ /kadua/‘berdua’

*/sandede/ ‘segitu’ * /karaipu/ ‘dilarikan’ /kandede/ ‘begitu’ /saraipu/ ‘masih siang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

17. Data bunyi /k/ dan /d/

Contoh data: - /kani/ ‘pakaian’

/dani/ ‘muda’

Analisis:

Bunyi /k/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /k/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/karu/ ‘karung’ */kara/ ‘kering’ */dei/ ‘dalam’

/daru/ ‘arang’ /dara/ ‘merpati’ /kei/ ‘gatal’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /d/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

18. Data bunyi /l/ dan /d/

Contoh data: - /lampa/ ‘jalan’

/dampa/ ‘rata’

Analisis:

Bunyi /l/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/lara/ ‘kangkung’ */koro/ ‘ngamuk’ */kondo/ ‘kalung’

/dara/ ‘merpati’ /loro/ ‘lemas’ /londo/ ‘turun’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /l/ dan /d/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

19. Data bunyi /s/ dan /c/

Contoh data: - /sori/ ‘sungai’

/cori/ ‘miring’

Analisis:

Bunyi /s/ dan /c/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/ dan /c/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/saha/ ‘cabe’ */sampo/ ‘sampo’ */cao/‘berpapasan

/caha/ ‘rajin’ /campo/ gabung’ /sao/‘saos’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /c/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

20. Data bunyi /i/ dan /u/

Contoh data: - /nari/ ‘pelan’

/naru/ ‘panjang’

Analisis:

Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/paki/ ‘buang’ */woi/ ‘gigi’ */rapu/ ‘rapat’

/paku/ ‘paku’ /wou/ ‘bau’ /rapi/ ‘rapi’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

21. Data bunyi /t/ dan /s/

Contoh data: - /sente/ ‘senter’

/tente/ ‘nenteng’

Analisis:

Bunyi /t/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /t/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:

*/tanda/ ‘tanda’ */sampu/ ‘kotor’*/temba/‘sumur/

sanda/ ‘sandal’ /tampu/ ‘tampung’ /semba/ ‘sembah’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /s/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

b. Kontras dalam lingkungan yang mirip1. Data bunyi /s/ dan /k/ Contoh data:- /sarau/’topi sawah’

/kariu/ ‘semua’Analisis: Bunyi /s/ dan /k/dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang mirip:

 */saraŋge/ ‘ */sampu/ ‘kotor’ /karaŋgo/ ‘semut merah’ /kampo/ ‘kampungan’

*/sampela/ ‘remaja’ */kariu/ ‘semua’ /kampelu/ ‘penyot’ /sariwu/ ‘seribu’

 Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/. 

b. Kontras dalam lingkungan yang mirip1. Data bunyi /s/ dan /k/ Contoh data:- /sarau/’topi sawah’

/kariu/ ‘semua’Analisis: Bunyi /s/ dan /k/dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang mirip:

 */saraŋge/ ‘ */sampu/ ‘kotor’ /karaŋgo/ ‘semut merah’ /kampo/ ‘kampungan’

*/sampela/ ‘remaja’ */kariu/ ‘semua’ /kampelu/ ‘penyot’ /sariwu/ ‘seribu’

 Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/. 

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

2. Data bunyi /m/ dan /n/Contoh data: - /maŋgi/ ‘lama’

/naŋi/ ‘nangis’Analisis :Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:

*/maja/ ‘malu’ */mabu/ ‘jatuh’ */mbai/ ‘busuk’ */maŋgi/ ‘lama’ /naji/ ‘najis’ /nadu/ ‘pucuk’ /ndai/ ‘kita’ /naŋga/ ‘nanggka’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.

2. Data bunyi /m/ dan /n/Contoh data: - /maŋgi/ ‘lama’

/naŋi/ ‘nangis’Analisis :Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:

*/maja/ ‘malu’ */mabu/ ‘jatuh’ */mbai/ ‘busuk’ */maŋgi/ ‘lama’ /naji/ ‘najis’ /nadu/ ‘pucuk’ /ndai/ ‘kita’ /naŋga/ ‘nanggka’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

3. Data bunyi /k/ dan /s/Contoh data: */sapatu/ ‘sepatu’

/kapata/ ‘mengenal’Analisis Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /k/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:

*/karawi/ ‘kerja’ */kande/ ‘tadi’ */karicu/ ‘kasi cepat’ /karai/ ‘dilarikan’ /sando/ ‘dukun’ /sariwu/ ‘seribu’

*/sarai/ ‘siang’ /sarei/ ‘halaman’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/.

3. Data bunyi /k/ dan /s/Contoh data: */sapatu/ ‘sepatu’

/kapata/ ‘mengenal’Analisis Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /k/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:

*/karawi/ ‘kerja’ */kande/ ‘tadi’ */karicu/ ‘kasi cepat’ /karai/ ‘dilarikan’ /sando/ ‘dukun’ /sariwu/ ‘seribu’

*/sarai/ ‘siang’ /sarei/ ‘halaman’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

4. Data bunyi /i/ dan /u/contoh data: -/kari’i/ ‘burung’

/karu’u/ ‘lanjuti’AnalisisBunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/fiki/ ‘pikir’ */ndi’i/ ‘turun hujan’ */dari/ ‘iris’ /wiku/ ‘lipat’ /nda’u/ ‘jahit” /karu/ ‘karung

*/kambuti/ ‘rumah ayam’ /kabutu/ ‘atap’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.

4. Data bunyi /i/ dan /u/contoh data: -/kari’i/ ‘burung’

/karu’u/ ‘lanjuti’AnalisisBunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama:*/fiki/ ‘pikir’ */ndi’i/ ‘turun hujan’ */dari/ ‘iris’ /wiku/ ‘lipat’ /nda’u/ ‘jahit” /karu/ ‘karung

*/kambuti/ ‘rumah ayam’ /kabutu/ ‘atap’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.

STATE UNIVERSITY OF MAKASSARSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARJURUSAN JURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA

1. Data bunyi /s/ dan /k/Contoh data: /saȠgini/ ‘sebiji’

/kaȠginda/ ‘bergetar’Analisis:Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan tiga bunyi

yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:

*/sinci/ ‘cincin’ */sarome/ ‘senyum’ /kiȠgi/ ‘jari’ /karami/ ‘kramik’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.

1. Data bunyi /s/ dan /k/Contoh data: /saȠgini/ ‘sebiji’

/kaȠginda/ ‘bergetar’Analisis:Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan tiga bunyi

yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:

*/sinci/ ‘cincin’ */sarome/ ‘senyum’ /kiȠgi/ ‘jari’ /karami/ ‘kramik’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.

c. kontras dalam Lingkungan yang Berbedac. kontras dalam Lingkungan yang Berbeda

2. Data bunyi /a/ dan /e/

Contoh data: /saraȠge/ ‘baruga’/sareȠa/ ‘terlentang’

Analisis:Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi

yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda.

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /e/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.

2. Data bunyi /a/ dan /e/

Contoh data: /saraȠge/ ‘baruga’/sareȠa/ ‘terlentang’

Analisis:Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi

yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda.

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /e/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.

3. Data bunyi /a/ dan /u/Contoh data: /warajar / ‘adakah’

/aruraja/ ‘lebaran’

Analisis:Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang

berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda.

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /u/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.

3. Data bunyi /a/ dan /u/Contoh data: /warajar / ‘adakah’

/aruraja/ ‘lebaran’

Analisis:Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang

berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda.

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /u/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.

4. Data bunyi a/ dan /o/Contoh data: /santuda/ ‘tersesat’

/wontuda/ ‘terbit’Analisis:Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua

bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda

Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:

*/sampula/ ‘bodoh’ */sarusa/ ‘gersang’ /saȠkolo/ ‘terlepas’ /sarome/ ‘senyum

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /o/.

4. Data bunyi a/ dan /o/Contoh data: /santuda/ ‘tersesat’

/wontuda/ ‘terbit’Analisis:Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua

bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda

Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:

*/sampula/ ‘bodoh’ */sarusa/ ‘gersang’ /saȠkolo/ ‘terlepas’ /sarome/ ‘senyum

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /o/.

 

2. Data bunyi /a/ dan /i/ Contoh data: /mpula / ‘bodoh’

/mpuli/ ‘bodoh’

Analisis: Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/weta/ ‘mengeluh’ induk /weti/ ‘mengeluh’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /i/ pada distribusi komplementer.

2. Data bunyi /a/ dan /i/ Contoh data: /mpula / ‘bodoh’

/mpuli/ ‘bodoh’

Analisis: Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/weta/ ‘mengeluh’ induk /weti/ ‘mengeluh’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /i/ pada distribusi komplementer.

3. Data bunyi /o/ dan /u/ Contoh data: /kancao / ‘adu’

/kancau/ ‘adu’

Analisis: Bunyi /o/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /o/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kacolu/ ‘sejuk’ induk /kacolo/‘sejuk’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /o/ dan /u/ pada distribusi komplementer.

3. Data bunyi /o/ dan /u/ Contoh data: /kancao / ‘adu’

/kancau/ ‘adu’

Analisis: Bunyi /o/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /o/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kacolu/ ‘sejuk’ induk /kacolo/‘sejuk’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /o/ dan /u/ pada distribusi komplementer.

4. Data bunyi /k/ dan /s/ Contoh data: /kadua / ‘berdua’

/sadua/ ‘berdua’

Analisis: Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /k/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kambou/ ‘pamer’ induk /sambou/‘pamer’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/ pada distribusi komplementer.

4. Data bunyi /k/ dan /s/ Contoh data: /kadua / ‘berdua’

/sadua/ ‘berdua’

Analisis: Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /k/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kambou/ ‘pamer’ induk /sambou/‘pamer’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/ pada distribusi komplementer.

5. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data: /sarusa / ‘tidak nyaman’

/saruse/ ‘tidak nyaman’

Analisis: Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kandai/ ‘kenai’ :> induk */karoȠa/ ‘berlubang’ :> induk/kandei/‘kenai’ /karoȠe/ ‘berlubang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /e/ pada distribusi komplementer

5. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data: /sarusa / ‘tidak nyaman’

/saruse/ ‘tidak nyaman’

Analisis: Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:

*/kandai/ ‘kenai’ :> induk */karoȠa/ ‘berlubang’ :> induk/kandei/‘kenai’ /karoȠe/ ‘berlubang’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /e/ pada distribusi komplementer

Kesimpulan :

Dari analisis data yang telah kami tampilkan di atas. Menyimpulkan bahwa, dalam bahasa Bima terdapat dua puluh satu fonem, diantaranya: /a/, /b/, /c/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /o/, /p/, /r/, /s/, /t/, /u/ dan /w/. Dari fonem-fonem di atas terdapat lima fonem vokal yaitu : /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Dan terdapat pula enam belas fonem konsonan yaitu: /b/,/c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/ dan /w/. Serta terdapat delapan fonem yang berperan dalam dua lingkungan yaitu, lingkungan yang dapat membedakan arti dan tidak membedakan arti atau tergolong dalam distribusi komplementer. Di antaranya fonem-fonem tersebut adalah /g/, /k/, /a/, /i/, /o/, /u/, /s/ dan /e/.

Kesimpulan :

Dari analisis data yang telah kami tampilkan di atas. Menyimpulkan bahwa, dalam bahasa Bima terdapat dua puluh satu fonem, diantaranya: /a/, /b/, /c/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /o/, /p/, /r/, /s/, /t/, /u/ dan /w/. Dari fonem-fonem di atas terdapat lima fonem vokal yaitu : /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Dan terdapat pula enam belas fonem konsonan yaitu: /b/,/c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/ dan /w/. Serta terdapat delapan fonem yang berperan dalam dua lingkungan yaitu, lingkungan yang dapat membedakan arti dan tidak membedakan arti atau tergolong dalam distribusi komplementer. Di antaranya fonem-fonem tersebut adalah /g/, /k/, /a/, /i/, /o/, /u/, /s/ dan /e/.

DI SUSUN OLEH

NAMA:

NURBAITI (1451142019)

FARAH TAZKYATUN

(1451140012)

TERIMA KASIH