16
OLEH : Miftah Thariq Ridho Karmila Andriana Ahmad Afwan Yazid

Kesusastraan arab modern

Embed Size (px)

Citation preview

OLEH :

Miftah Thariq Ridho

Karmila Andriana

Ahmad Afwan Yazid

Kondisi masyarakat Arab pada masa itu sangat lemah dibawah pengaruh Daulat Utsmaniyyah.

Pemerintah tidak mementingkan lagi pemerintahan dan pembangunan, sehingga perkembangan sastra berkurang.

Sastra Arab pada masa ini mengalami kevakuman karena pemerintahan Turki Utsmani menerapkan kebijakan ‘Turkiisasi’.

Sastra Arab mengalami perkembangan signifikan setelah henkangnya Perancis dari Mesir tahun 1801.

Geliat Sastra Arab mulai terlihat berkat inovasi para pelajar dan hasil proses panjang asimilasi dari berbagai budaya Barat, khususnya Inggris dan Perancis.

Tidak diragukan lagi

Lebih kaya dan terbuka dengan pengaruh eksternal

Tema – temanya lebih bervariasi

Minat universitas di Eropa maupun Amerika sama dengan universitas yang ada di negara – negara Arab

Puisi – puisi Arab modern sudah tidak terikat lagi dengan ‘Ilm al-’Arud (gaya lama)

Mesir merupakan jalan pembuka bagi perkembangan sastra Arab modern

Terjadi penerjemahan buku besar – besaran kedalam Bahasa Arab

Adanya kontak dunia arab dengan Eropa modern ketika Napoleon Bonaparte menginjakkan kaki di dunia Arab pada tahun 1798 M

Diperkenalkannya penerbitan resmi pertama yang dibawa ke Mesir oleh Napoleon

Adanya perhatian besar dari Muhammad Ali terhadap kebudayaan di Mesir, seperti pendidikan dan penerjemahan ilmu-ilmu pengetahuan Barat ke dalam bahasa Arab

Ada sejumlah institusi yang mempunyai andil besar dalam pemeliharaan bahasa dan sastra Arab klasik

Adanya Sekolah Tentara yang didirikan Muhammad Ali pada tahun 1825 M

Salah satu orang yang dikirim ke Eropa oleh Pemerintah Mesir mempelajari bahasa Perancis dan akhirnya dapat menerjemahkan berbagai karya sastra Perancis ke dalam bahasa Arab dengan tepat

Orang-orang Arab Kristen Maronit dan orang-orang Armenia dari Syiria Raya adalah di antaranya yang menjadi perintis dalam kebangkitan ini. Mereka mempunyai perhatian yang besar terhadap aktivitas kesusastraan dan bangkitnya karya-karya sastra Arab klasik

Seperti genre sastra lainnya, puisi pada masa ini dimulai dengan ekspresi-ekpresi mengenai politik, sosial, dan budaya. Secara umum gambaran puisi Arab sampai tahun 1920 baik dari segi bentuk maupun bahasanya masih menggunakan bentuk dan bahasa lama (klasik). Pada masa modern, perkembangan puisi Arab dapat dibedakan menjadi tiga aliran, meskipun waktunya tidak dapat ditentukan secara jelas, yaitu: Aliran al-Muhafidzun (masih memelihara kaidah puisi Arab secara

kuat)

- Wasf (deskripsi)- Fakhr (membanggakan diri)- Madah (puji-pujian)- Religius- Ritsa (ratapan)- Ghazal (cinta)

Aliran al-Mujaddidun (muncul karena adanya perubahan situasi politik, sosial, dan pemikiran)

Aliran al-Mughaallinu (mengikuti aliran sastra yang ada di Eropa setelah Perang Dunia I)

Perkembangan prosa dalam kesusastraan Arab dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu:

1). Prosa pada tahap permulaan pembaharuan

para penulis masih mengikuti para pengarang masa sebelumnya,(masa Turki).

Mereka meniru gaya dan isinya.

Saja' (prosa lirik), jinas (asonansi), dan tibaq (antitesis) masih tetap diperhatikan.

permainan kata-kata lebih dominan daripada isi dan idenya.

2). Prosa pada tahap pembaharuan

Terjadinya pembaharuan di bidang prosa pada masa ini disebabkan oleh munculnya para reformis dan pemikir yang menyebabkan terjadinya pembaharuan dalam masyarakat Arab dan Islam

Munculnya sarana-sarana kebudayaan (penerbitan dan surat kabar).

Surat kabar mempunyai peran besar dalam pembaharuan prosa di negara-negara Arab

Munculnya kesadaran politik dan sosial di negara-negara Arab.

Lebih memperhatikan pemikrian daripada unsur gayanya,

Tidak banyak menggunakan kata-kata retoris

Pemikirannya runtun dan sistematis,

Penulis tidak keluar dari satu gagasan ke gagasan yang lain,

Pendahuluannya tidak terlalu panjang,

Temanya cenderung pada tema yang sedang terjadi pada masyarakat, (ex :masalah politik, sosial, dan agama).

1). Pengertian

kumpulan karya yang dihasilkan manusia dengan pengalaman budi, jiwa, kedalaman rasa individu maupun sosial, alam, dan lingkungan yang diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang indah dan halus.

2). Faktor -Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi (Diaspora Arab)

Beberapa bangsa Afghanistan yang meninggalkan negara merekasepanjang abad ke - 20 karena perang saudara yang berkepanjangan.

Migrasi beberapa orang Palestina karena perang bangsa Arab dan Israel sejak tahun 1948.

Diaspora orang-orang Indonesia khususnya orang suku Jawa yang dibawaoleh Belanda ke Suriname sebagai pekerja perkebunan Belanda.

Diaspora orang-orang Tionghoa dan beberapa bangsa lain di negaranegara Asia Tenggara, Eropa bahkan Amerika.

Diaspora orang-orang Arab dan kini menetap di Australia, beberapa negaraEropa Barat dan Amerika (baik Utara maupun Selatan).

Membebaskan diri dari tekanan politik,

Berkomunikasi dengan para misionaris yang memberikan harapan barudalam kehidupan,

Mencari penghidupan yang lebih baik,

Kecenderungan penduduk Arab Syam (Syiria) yang suka bermigrasi.

3). Sarana Pengembangan Sastra Arab Mahjar (Imigran)Karena mereka berada dalam komunitas yang terbatas di negararantauan dan juga sulitnya karya sastra mereka terpublikasimaka mereka membentuk beberapa organisasi jurnalistik sebagaimedia yang mewadahinya seperti : Al-Rabithah Al-Qolamiyah & Jami’ah Al-Adab Al-Araby

dibentuk pada tahun 1920, berpusat di Amerika Utara. Al-Ushbah Al-Andalusiah, dibentuk sejak tahun 1933 yang

berada di Sao Paolo Brazil (Diaspora Arab di AmerikaSelatan)

4). Karakteristik Karya Sastra Mahjar/Sastra Diaspora Tidak terlepas dari pengaruh pengalaman hidup para

sastrawannya baik secara politis, religius, sosiologis bahkanpsikologis

Banyak terpengaruh oleh karya sastra barat Muncul bentuk baru yang cenderung bebas yakni al-Syi’r Al

Hur atau al mursal (bebas sajak dan wazan), dan atau al-syi’ral-mantsur (bebas wazan tetapi terkadang masih bersajak)

Banyak memberi pengaruh terhadap perkembangan sastraArab masa modern

Aliran Al-Muhafidzun/Neo-Klasik

Mahmud Sami’ Al – Barudi

(1838-1904M)

Ahmad Syauqi (1868 – 1932 M)

Muhammad Hafidz Ibrahim (1871 – 1932 M)

Aliran Al-Mujaddidun/Romantik

Ibrahim Abdul Qadir Al-Mazini (1890 – 1949

M)

Abbas Mahmud Al-Aqqod (1889 -1964 M)

Aliran Al-Mughaaliinu(mengikuti aliran

sastra barat)

Ibrahim Naji (1898 – 1953 M)

Mahmud Darwish (1941 – sekarang)

Sastrawan Arab Mahjar (imigran)

Kahlil Gibran (1883 – 1931 M)

Ilya Abu Madhi (1889 – 1957 M)

Pertanyaan