Click here to load reader

Pembangunan ekonomi daerah

Embed Size (px)

Citation preview

Judul

Nama: NADIFAHKELAS: 5P - AKNIM: 12140240

1

Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan Ekonomi Daerah2Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perubahan. Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu Negara pada saat tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ketahun, tetapi juga harus diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan pendidikan, perkembangan teknologi, penigkatan dalam kesehatan, peningkatan dalam infrastuktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan kemakmuran masyarakat.

3Namun demikian, oleh karena tidak terdapat alat pengukur lain yang lebih sesuai, hingga saat ini ahli-ahli ekonomi masih menggunakan data per kapita untuk dua tujuan berikut:Menunjukan secara kasar tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun.Membandingkan tingkat kemakmuran yang dicapai berbagai Negara

Permasalahan dalam Pembangunan Ekonomi Daerah4Ketimpangan Pembangunan Sektor IndustriKonsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang secara potensial sangat produktif, hal ini dapat dilihat dari sumbangan terhadap pembentukan PDB atau PDBR.

5Kurang Meratanya InvestasiHarrod-Domar ada korelasi positif antara tingkat investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi di suatu daerah membuat pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita masyarakat di daerah tersebut rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif seperti industri manufaktur.

6Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang RendahHal ini karena perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah membuat terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar daerah, dengan asumsi bahwa mekanisme pasar output dan input bebas (tanpa distorsi yang direkayasa, misalnya kebijakan pemerintah)Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA)Pemikiran klasik yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah yang kaya SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang miskin SDA.

7Perbedaan DemografisKetimpangan ekonomi regional di Indonesia juga disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis antar daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap jumlah dan pertumbuhan penduduk, tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, kedisiplinan, dan etos kerja. Faktor-fator ini mempengaruhi tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan dan penawaran.Kurang lancarnya Perdagangan antar DaerahKurang lancarnya perdagangan antara daerah (intra-trade) juga merupakan faktor yang turut menciptakan ketimpangan ekonomi regional Indonesia.

Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah8Problema negara terbelakang adalah sedemikian besarnyansehingga problema itu tidak dapat diserahkan begitu saja kepada mekanisme bebas kekuatan-kekuatan ekonomi.NPeran pemerintah dalam pembnagunan ekonomi daerah adalah sebagai berikut: EntrepreneurPeran pemerintah daerah sebagai entrepreneur, adalah merupakan tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di daerahnya. KoordinatorPemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator dalam pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan kebijakan-kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi pembangunan ekonomi yang komprehensip bagi kemajuan daerahnya.

9FasilitatorPemerintah daerah dapat berperan sebagai fasilitator dengan cara mempercepat pembagunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal (perilaku atau budaya masyarakat) didaerahnya. StimulatorPemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulan dalam penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang dapat mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang telah ada tetap eksis berada di daerah tersebut.

Pembangunan ekonomi regional10Apabila dilihat dari tingkat makro pembangunan ekonomi nasional memberikan hasil positif, hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dari $50 (tahun 1960-an) menjadi $ 1000 (tahun 1990)Namun apabila dilihat dari tingkat meso atau mikro pembangunan selama masa Orde Baru menimbulkan kesenjangan distribusi pendapatan masyarakat dan kesenjangan ekonomi daerah/provinsiAda beberapa indikator yang digunakan dalam menganalisis development gap antar propinsi al:Distribusi PDB menurut propinsiTingkat ketimpangan ekonomi antar propinsi di wilayah Indonesia bagian barat ternyata lebih rendah dibanding ketimpangan daerah rata-rata di Indonesia

11Variasi Konsumsi RT per kapita antar provinsiPengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita merupakan alat ukur untuk melihat perbedaan tingkat pembangunan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat antar propinsiBerdasarkan hipotesis, semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, semakin tinggi pengeluaran konsumsi daerah tersebut dengan asumsi: saving behaviour dan pangsa kredit didalam pengeluaran konsumsi konstanHuman Development IndexHipotesis, semakin baik pembangunan di suatu wilayah semakin tinggi HDI di wilayah tersebutKontribusi Sektoral terhadap PDRBHipotesis, semakin besar peranan sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi di suatu daerah, seperti industri manufactur, maka semakin tinggi pula PDRB daerah tersebut.Struktur FiskalTingkat kemiskinan

Faktor-Faktor Penyebab Ketimpangan12Beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi antar propinsi di Indonesia adalah :Konsentrasi Kegiatan Ekonomi WilayahDaerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi cenderung mempunyai tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi demikian juga sebaliknya.Di Indonesia konsentrasi di jawa, khususnya jawa barat membawa dampak pula pada migrasi tenaga kerja dari luar jawa ke jawaDaerah-daerah di luar jawa khususnya IBT mengalami pertumbuhan yang rendah, tetapi hal ini tidak selalu demikian karena prinsip Trickle Down Effects. Alokasi Investasi