Upload
winda-sulastri-afandi
View
148
Download
5
Embed Size (px)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang
berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga
merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-
lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang
komplek. Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama (Sumanto, 1987).
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah: seleksi alam, mutasi
dan peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Barier (hambatan) geografik
dapat memungkinkan terjadinya pemisahan dua populasi (allopatrik) keadaan ini
memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi meskipun kedua populasi tersebut
berada dalam satu lingkungan kembali (sympatrik) (
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isolasi?
2. Apa saja macam-macam isolasi?
3. Apakah peranan isolasi dalam mekanisme evolusi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian isolasi
2. Untuk mengetahui macam-macam isolasi
3. Untuk mengetahui peranan isolasi dalam mekanisme evolusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isolasi
Isolasi menurut Futuyama, 1981 dalam bukunya Evolutionary Biologi
adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik (yang
menempati daerah geografi yang sama tetap bertahan misalnya
mempertahankan gene pool yang terbatas.
Isolasi merupakan faktor yang penting dalam perubahan genetis dan dapat
pula melahirkan spesies yang berbeda. Secara singkat, dalam satu populasi
spesies hewan atau tumbuhan yang sama dapat dibagi dalam dua atau lebih
populasi. Selanjutnya populasi tersebut akan mudah berkembang menjadi dua
atau lebih spesies yang berbeda secara nyata, ketika populasi itu terpisah
dalam isolasi genetis untuk jangka waktu yang lama. Selain melahirkan
berbagai macam spesies yang berbeda, isolasi juga berakibat terhadap
munculnya endemisitas pada beberapa spesies yang mengalami isolasi
geografi.
B. Macam-Macam Mekanisme Isolasi
1. Isolasi Geografi
Merupakan penyimpangan yang menuju pembentukan spesies disebabkan
adanya pencegahan “gene flow” diantara dua sistem populasi yang
berdekatan, dan pencegahan ini disebabkan faktor luar (ekstrinsik) yakni
faktor geografi.
Mayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa faktor awal dalam proses
spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies
yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene
flow masih dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat
menyimpang di dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi
intraspesies. Terdapat tiga alasan mengapa sistem populasi yang terpisah
geografis akan mengalami penyimpangan sejalan dengan waktu, yakni:
Pertama, Adanya kemungkinan bahwa kedua system populasi yang terpisah
mempunyai frekuensi gen permulaan yang berbeda sehingga kedua populasi
tersebut mencapai potensi genetis yang berbeda sejak saat pemisahannya
maka dimasa yang akan datang mengalami jalan yang berbeda.
Kedua, populasi yang terpisah mengalami mutasi yang berbeda, mutasi
tersebut terjadi secara random dan besar kiemungkinan beberapa mutasi yang
terjadi didalam satu bagian populasi yangterpisah sedangkan bagian lain
tidak mengalami mutasi.
Ketiga, Penyimpangan populasi yang terpisah itu juga dikarenakan adanya
tekanan seleksi dari sekeliling yang berbeda-beda karena menempati keadaan
yang berbeda pula. Sedangkan kemungkinan kedua tempat tersebut
mempunyai keadaan yang sama adalah kecil.
Sebagai tambahan ketiga alasan tersebut, faktor keempat yang
menyebabkan pergeseran susunan genetis atau genetic drift merupakan faktor
yang penting dalam populsai kecil. Misalnya jika beberapa individu mulai
membentuk koloni baru. Penghalang atau barrier yang dapat memulai adanya
pemisahan tempat adalah bermacam-macam. Suatu baarier adalah keadaan
fisik atau ekologis yang mencegah terjadinya perpindahan melewati batas
tersebut, dari suatu spesies tertentu. Suatu barrier suatu spesies belum tentu
barrier bagi spesies lain.
2. Isolasi Reproduktif
Merupakan isolasi yang mencegah bercampurnya dua populasi atau
mencegah interbreeding jika kedua populasi itu berkumpul kembali setelah
batas pemisah lenyap (isolasi intrinsik).
Isolasi Reproduktif dibedakan Berdasarkan Apakah Isolasi Reproduktif
terjadi Sebelum atau Sesudah Fertilisasi, yaitu:
a) Penghalang Prazigotik (Prezygotic Barrier) merupakan penghalang
sebelum terjadinya fertilisasi.
1) Isolasi Habitat
Jika dua spesies yang menempati habitat yang berbeda
pada wilayah yang sama jadi jarang bertemu, atau bahkan tidak
sama sekali, walaupun tidak terisolasi oleh penghalang fisik yang
jelas, misalnya pegunungan.
Contoh: Dua spesies ular garter dari genus Thamnophis
terdapat pada wilayah geografis yang sama, namun yang satu (a)
hidup diair dan yang lain (b) hidup di darat.
Gambar 1. Contoh isolasi habitat
2) Isolasi Temporal (Iklim)
Jika spesies yang kawin pada waktu yang berbeda-beda
dalam sehari, musim yang berbeda, atau tahun yang berbeda
sehingga tidak daoat memadukan gametnya.
Contoh: Di Amerika Utara, wilayah geografis (c) sigung
bintik timur (Spilogale putorius) kawin dipenghujung musim
dingin dan (d) sigung bintik barat (Spilogale gracilis) kawin
dipenghujung musim panas.
Gambar 2. Contoh Isolasi Temporal
3) Isolasi Perilaku
Tingkah laku berperan sangat penting dalam percumbuan
dan perkawinan.
Contoh: Angsa batu kaki biru, penghuni Galapagos kawin
hanya dengan perilaku menarik perhatian betina pada kakinya
yang biru terang sambil melangkah dengna kaki terangkat.
Gambar 3. Contoh Isolasi Perilaku
4) Isolasi Mekanik
Jika terdapat perbedaan structural diantara dua spesies
simpatrik yang sangat berdekatan menyebablan terhalangnya
perkawinan antar individu karena sebab fisis, sehingga
menyebabkan tidak terjadinya “gene flow”.
Contoh: Cangkang dari dua spesies siput genus Bradybaena
mengulir kearah yang berlawanan sehingga bukaan genital
(ditunjukkan oleh tanda panah) menjadi tidak sejajar dan
perkawinan tidak dapat diselesaikan.
Gambar 4. Contoh Isolasi Mekanik
5) Isolasi Gametik
Jika dua spesies simpatrik tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena sel-sel kelamin jantannya tidak mempunyai
viabilitas dalam saluran reproduksi betina.
Contoh: Isolasi gametik memisahkan spesies hewan akuatik
tertentu yang berkerabat dekat, misalnya bulu babi. Bulu babi
melepaskan sperma dan sel telur mereka ke air. Disitu, gamet
berfusi dan membentuk zigot. Gamet dari spesies yang berbeda,
misalnya bulu babi merah dan ungu tidak mampu br\erfusi karena
protein pada permukaan sel telur dan sperma tidak dapat berikatan
satu sama lain.
Gambar 5. Contoh Isolasi Gametik
6)
b) Penghalang Pascazigotik (Postzygotic Barrier) merupakan
penghalang setelah terjadinya zigot atau fertilisasi.
1) Kematian dari Hibrid
Meskipun oleh struktur yang kebetulan memungkinkan bahwa dua
spesies binatang atau tumbuh-tumbuhan dapat mengadakan
perkawinan, fertilisasi yang sebenarnya mungkin tidak akan
terjadi tetapi merusak perkembangan hibrida dilingkungan.
Contoh: Beberapa subspesies salamander dari genus Ensatina
hidup dihabitat yang sama dan berhibridisasi namun kebanyakan
hibrida tidak dapat menuntaskan perkembangannnya, dan
kalaupun dapat berkembang akan sangat lemah.
Gambar 6. Contoh Kematian Hibrid
2) Sterilisasi dari Hibrid
Beberapa persilangan antar spesies menghasilkan hibrid yang kuat
tetapi steril. Karena hibrida infertil tidak dapat menghasilkan
keturunana sewaktu kawin dengan spesies induk yang samapun,
karena gen tidak dapat mengalir bebas diantara spesies.
Contoh: Keturunan hibrida dari seekor keledai dan kuda adalah
bagal yang kuat namun steril.
Keledai Kuda
Bagal
Gambar 7. Hibirida keledai dan kuda menghasilkan ketunan yang
kuat namun fertil yaitu bagal
3) Perusakan dari Hibrid
Pada beberapa kasus ketika spesies berbeda melakukan
kawin silang, keturunan hibrida generasi pertama dapat bertahan
hidup dan fertil, tetapi ketika hibrida tersebut kawin satu sama lain
atau dengan spesies induknya, generasi spesies berikutnya akan
menjadi lemah atau mandul.
Contoh: Hibrida dari dua galur padi bersifat kuat dan fertil (kiri
dan kanan) namun pada generasi berikutnya mengandung banyak
alel resesif sehingga kecil dan steril (tengah).
Gambar 8. Hibrida dari dua galur padi bersifat kuat dan fertil (kiri dan
kanan) pada generasi berikutnya mengandung banyak alel resesif
sehingga kecil dan steril (tengah).
C. Peranan Isolasi dalam Mekanisme Evolusi
1. Pada dasarnya peranan isolasi dalam mekanisme evolusi adalah sebagai
mekanisme untuk melahirkan spesies-spesies baru atau variasi genetik
yang kemudian akan meningkatkan keanekaragaman hayati di alam.
Dengan meningkatnya keanekaragaman hayati maka dapat dikatakan akan
memperpanjang usia alam.
2. Adanya barrier seperti letak geografi, iklim, perilaku dan interaksi antar
spesies satu sama lainnya menyebabkan kelompok-kelompok spesies yang
saling terpisah dan tidak melakukan interhibridisasi, Sehingga bila terjadi
terus menerus akan menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi dan
menyebabkan adanya spesies endemis.
3. Persebaran organisme di muka bumi menjad merata, contohnya seperti pola
penyebaran organisme menurut Alfred Russel Wallace.
4. Terbentunya spesies baru.
5. Terbentuknya hibrida yang fertil atau lahir prematur dan mati.
6. Terbentuknya sterilisasi hibrid, yaitu menghasilkan hibrid yang steril tapi
kuat karena tidak terjadi pertukaran gen, seperti pada perkawinan keledai
dan kuda yang menghasilkan bagal.
7. Terbentuknya spesies domestikasi karena isolasi geografi, domestikasi
adalah membentuk hewan ternak dari hewan liar dan tanaman budidaya
dari tumbuhan yang semula liar. Pada hakikatnya domestika adalah
memindahkan makhluk-makhluk hidup dari habitat aslinya ke lingkungan
baru yang diciptakan manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi merupakan karakteristik biologi yang menyebabkan spesies
simpatrik (yang menempati daerah geografi yang sama tetap bertahan
misalnya mempertahankan gene pool yang terbatas.
Macam-macam isolasi yaitu isolasi geografi dan isolasi reproduksi.
Penghalang (barrier) dapat berupa letak geografi, iklim, perilaku dan
interaksi antar spesies satu sama.
Isolasi reproduksi dibagi menjadi dua yaitu, penghalang prazigotik dan
penghlang pascazigotik.
Penghalang prazigotik dibagi menjadi isolasi habitat, isolasi temporal,
isolasi perilaku, isolasi mekanik dan isolasi gametik.
Penghalang pascazigotik dibagi menjadi fertilisasi yang mengakibatkan
kematian hibrid, sterilisasi hibrid dan perusakan dari hibrid.
Peranan isolasi dalam mekanisme evolusi adalah terbentuknya variasi
variasi yang kemudian akan meningkatkan keanekaragaman hayati di
alam. Dengan meningkatnya keanekaragaman hayati maka dapat
dikatakan akan memperpanjang usia alam.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, et.al. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta, Erlangga.
Darmodjo, Hendro. 1986. Filsafat IPA. Karunika. Jakarta
Dobzhansky, T, Ayala, T. F. J. Stebbins, G. l, and Valentine, J. W. 1977. Evolusi
San Francisco: W. H. Freeman.
Ridley, Mark. 1985. The Problems of Evolution. Oxford University Press
Waluyo, L. 2010. Miskonsepsi dan Kontroversi Evolusi serta Implikasinya pada
Pembelajaran.UMM Press, Malang.
Futuyma, D, J. 1981. Evolutionary Biology, Surderland Massachussetts: Sinaver Publ