18
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN FISIKA KEBUMIAN DAN ANTARIKSA Pelabuhan Ratu, Suka Bumi Jawa Barat Oleh: LINA RAHMI ELZULFIAH WIDYA NURHAYATI WINDI AAL AWALIAH JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2014

Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

LAPORANPRAKTEK LAPANGAN

FISIKA KEBUMIAN DAN ANTARIKSAPelabuhan Ratu, Suka Bumi

Jawa Barat

Oleh:

LINARAHMI ELZULFIAHWIDYA NURHAYATIWINDIAAL AWALIAH

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JAKARTA2014

Page 2: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalamsuatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karenaatas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatanmenyelesaikan laporan praktek lapangan terlaksana dengan baik.

Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yangdiutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncakperadaban sekarang ini.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari tantangandan hambatan. Namun berkat kerja keras dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupuntidak langsung yang memperlancar jalannnya penyusunan laporan ini. Olehnya itu, secaramendalam kami menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan sehingga Penyusun dapatmenyelesaikan Laporan ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepadaNyalahkami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridho dari-Nya, Amin.

Jakarta, 8 Desember2014

Penyusun

Page 3: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSalah satu usaha untuk mencapai sasaran belajar-mengajar adalah

dilaksanakannya kurikulum Sebagai salah satu usaha untuk mencapai sasaran belajar-mengajar adalah dilaksanakannya suatu kurikulum dimana kegiatan tersebut wajibdiikuti oleh setiap mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Fisika Kebumi danAntariksa (FKA) yang merupakan mata kuliah pada jurusan pendidikan FisikaUniversitas Negeri Jakarta (UNJ).

Praktek lapangan ini dilaksanakan pada bulan Desember selama 1 malam 1hari dilokasi Pantai Pelabuhan Ratu. Praktek lapangan ini dilaksanakan sebagai salahsatu realisasi dari penerimaan materi, baik dalam bentuk teori maupun dalam bentukpraktek lapangan seperti yang telah kita lakukan ini. Agar tidak menimbulkankesalahpahaman terhadap materi secara teoritis, maka dilaksanakan praktek lapanganyang bertujuan menunjang kebenaran teori tersebut terhadap kenyataan di lapangan,selain itu juga dapat membantu pengembangan wawasan intelektual secara umum danpengetahuan Fisika secara khusus.

Bidang kajian Fisika adalah masalah keruangan dan gejala-gejalanya, makapenyampaian secara teori saja, tidaklah mendukung. Praktek lapangan adalah hal yangsangat penting untuk dilaksanakan, yang nantinya diharapkan dapat membantumahasiswa lebih jauh dalam memahami dan mengetahui materi kajiannya. Dengantujuan dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

B. Tujuan Peraktik Lapangan1. Lokasi Praktek Lapangan

Paktek lapangan mata kuliah Fisika Kebumian dan Antariksa dilaksanakan diPantai Pelabuhan Ratu, Suka Bumi, Jawa Barat. Jarak Sukabumi ke Pelabuhan Ratusekitar 60-an km kearah selatan.

Panrtainya lumayan luas. Kkeadaan ini memudahkan kita melihat rasibintang dari segi manapun. Disebelah selatannya merupakan laut lepas sehinggalokasi ini strategis untuk dijadikan tempat rukyat.

Praktek ini berlangsung selama 1 malam 1 hari yaitu pada tanggal 29 dan 30November 2014.

2. Alasan Memilih LokasiPelabuhan Ratu merupakan salah satu tempat strategis untuk melihat hilal.

Berdasarkan keputusan pemerintah dan Kementrian Agama, tempat ini telahmemenuhi pertimbangan-pertimbangan yang telah ditetapkan sebagai tempatmelakukan rukyat. Pertimbangan-pertimbangan tersebuat adalah:

a) Lokasi yang dimaksud telah terbukti adanya keberhasilan usaharukyat pada waktu-waktu sebelumnya.

b) Secara geografis dan astronomis lokasi yang dimaksudmemungkinkan rukyat.

c) Berdasarkan usulan/laporan dari PWNU/PCNU setempat.

Page 4: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Lokasi pantai ini memang sangat cocok untuk melakukan praktek lapangandalam menentukan hilal dan melihat rasi bintang.

.C. Metode Pratek Lapangan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan praktek lapangan ini adalah metodeDeskriftif, dimana selama praktek lapangan tersebut dilakukan observasi ataupengamatan - pengamatan di lapangan. Kemudian menganalisa hasil observasiberdasarkan teori yang didapatkan.

D. Pelaksanaan Praktek1. Persiapan Praktek.

Dalam melaksanakan praktek lapangan, tentu selalu mengharapkan agarsegala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu sebelum menuju kelokasi praktek, terlebih dahulu kita mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkanselama melakukan praktek di lapangan. Baik kesiapan jasmani maupun rohani kitaserta alat-alat yang diperlukan.a. Kuliah Umum

Kuliah Umum ini perlu dilaksanakan terlebih dahulu agarmemudahkan kita untuk melakukan praktek lapangan. Karena di dalamnyamencakup petunjuk baik berupa pokok materi praktek maupun perlengkapan –perlengkapan yang diperlukan dan untuk dipersiapkan. Dengan demikiansetidak tidaknya memudahkan gambaran kita tentang tujuan praktek/observasiyang akan dilaksanakan .Sehingga dengan demikian, sebelum terjun langsungke lokasi peraktik, mahasiswa telah membekali diri dengan sejumlah teori-teoribaik dari buku maupun demonstrasi tentang pengenalan dan cara penggunaanalat serta penjelasan-penjelasan tentang materi terkait yang dapat mempermudahuntuk memahami gejala-gejalah yang ditemukan dilokasi .Terutama mengenaihilal, peta bintang dan bulan, serta rasi bintang itu sendiri.

b. Persiapan alat dan bahan peraktek .Salah satu sarana yang sangat penting dalam menunjang penelitian atau

pelaksanaan peraktek adalah persiapan alat dan bahan peraktek ,baikperlengkapan peribadi ,perlengkapan kelompok dan perlengkapan secara umum.

1) Alat –alat Teleskop equatorial dan teleskop altazimuth sebagai alat observasi utama.

2) Bahan –Bahan .Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktek lapangan ini adalah

sebagai berikut: Kertas file yang digunakan untuk mencatat data data pada saat praktek

berlangsung . Pensil ,balpoin Coorrektion peen (stip).

3) Perlengkapan pribadi . Kamera untuk memotret obyek . Headlamp atau senter, untuk membantu penerangan pada teleskop.

Page 5: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Obat –obatan dan lain –lain

E. Kegiatan Peraktik LapanganObservasi Lapangan .

Kegiatan observasi lapangan ini merupakan kegiatan pokok dalam pelaksanaanpraktik lapangan ini. Kegiatan observasi adalah merupakan awal langkah yang harusdapat ditempuh dalam usaha menuangkan apa yang tampak dimata kita dalamlembaran–lembaran kertas yang berbentuk laporan hasil praktek. Dengan demikiansedikit demi sedikit wawasan kita mengenal gejala yang tampak untuk dicermati danmengantarkan kita untuk mendapatkan kesesuaian teori yang didapatkan dengankenyataan yang ada dilapangan.

Tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara untuk mendapatkan data daninformasi yang lengkap sesuai dengan gejala yang ada .a. Melihat hilal (rukyat)b. Melihat rasi bintang

Selain dengan cara-cara tersebut observasi lapangan juga didukung dengan caraobservasi lapangan lainnya seperti barikut ini :

DiskusiObservasi dengan melihat hilal di rencanakan akan dilakukan sore hari sebelum

maghrib, tapi diluar dugaan, kondisi jalanan tidak mengizinkan kami sampai di tempatobservasi tepat seperti yang dijadwalkan. Akhirnya, agenda ini ditunda menjadi setelahmaghrib. Namun sejak sampai di lokasi, cuaca sudah mulai tak bersahabat. Malam hariketika observasi akan dimulai, lokasi kami diguyur hujan. Lagi-lagi agenda ini terpaksadi tunda.

Penundaan agenda ini juga berarti bahwa kami harus mengubah rencana.Observasi melihat hilal dan rasi bintang diganti dengan diskusi tentang kedua jenisteleskop yang disediakan dan pagi harinya direncakan melihat posisi terbitnya matahari.

Diskusi dimulai setelah makan malam dan sholat isya. Kelompok-kelompokkecil digabung menjadi 2 kelompok besar. Kelompok 1 dan 2 digabung menjadi satuyang akan membahas tentang teleskop alt-azimuth terlebih dahulu. Sedangkan yangmembahas teleskop equatorial adalah kelompok 3,4, dan 5.

Setelah kedua kelompok sama-sama telah mendiskusikan bagian masing-masing, objek yang dibahas ditukar. Kelompok 1 dan 2 membahas equatorial dan 3,4,5membahas altazimuth.

Page 6: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

BAB IIKAJIAN TEORI

Observasi ini bertujuan untuk melihat hilal dan rasi bintang. Namun karena cuaca

yang tidak mengizinkan, akhirnya tujuan ini tidak tercapai seluruhnya. Agenda diganti

dengan diskusi dan pengenalan tentang pengoperasian teleskop. Sehingga observasi hilal

tidak jadi dilakukan sedangkan rasi bintang tetap dilakukan namun hanya mencari koordinat

rasi bintang tertentu. Kemudian dibuktikan dengan menggunakan aplikasi sky map.

A. Teleskop Equatorial

Jika teleskop altazimut menggunakan koordinat gerakan azimuth(datar) dan tinggi

objek (horizon), maka teleskop equatorial menggunakan koordinat berdasarkan gerak sudut

jam dan deklinasi. Teleskop equatorial dapat mengikuti gerak benda langit, namun

pengoperasiannya lebih rumit dibanding teleskop altazimut.

B. How to Set Up The Equatorial Mount Telescope

Bintang terlihat pindah menyeberangi langit. Bagi observer di kutub utara, semua

bintang terlihat mengelilingi angkasa kutub utara. Bagi observer di kutub selatan semua

bintang terlihat mengelilingi angkasa kutub selatan. Gerak ini disebabkan poros rotasi bumi.

Untuk mengarahkan teleskop terhadap bintang yang melintasi langit, poros rotasi teleskop

harus dibuat sejajar dengan poros bumi. Seperti gambar dibawah:

Gambar 1

Page 7: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Meluruskan teleskop berdasarkan kesejajaran dengan poros bumi cukup untuk melihat

satu objek saja, tapi tidak cukup akurat untuk memperluas objek observasi atau untuk

astropotografi. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan teleskop ini.

1. Menemukan horizon lokasi pengamat, perhatikan di peta, dsb. Horizon pelabuhan

ratu dalam peta bumi adalah 6°58,108'S 106°31,174'E.

2. Menyeting graduasi altitude ke latitude lokasi observer dengan sekrup pengatur

altitude.

3. Menyeting polar axis teleskop terhadap kutub utara. Akan lebih mudah bila

menggunakan kompas.

Ada sebuah sudut pengaturan kompas diatas mounting. Pada sudut tersebut,

aturlah kompas dengan jarumnya yang sejajar dengan polar axis.

Keterangan berikut adalah untuk membuat Polaris terlihat tepat sejajar.

1. Membuka penjepit deklinasi dan membalikkan tabung optik hingga sangat dekat

pada sudut yang benar dari kutub.

2. Membuka sumbat polar axis. Memperhatikan terus jangkauan polar axis (polar

axis scope) dan membawa Polaris ke dalam bidang pandang oleh pengatur

altitude dan azimut dengan pengatur kenob azimut dan pengatur sekrub altitude.

Page 8: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Bila jangkauan polar axis tidak tersedia di teleskop, perhatikan terus rongga polar

axis dan bawa Polaris dalam pandangan.

Ketika membalikkan pengatur kenob azimut, selalu buka satu pengatur kenob

sebelum mempererat pengatur kenob yang lain.

Cara menggunakan jangkauan polar axis (finderscope) di belahan bumi utara:

1. Di bumi bagian utara, melokasikan Polaris di langit dan titik polar axis

moounting sejajar dengan Polaris.

2. Mengatur kaki tripot hingga ketiga kakinya sejajar dan mounting dapat terletak

datar (pengaturan bubble level). Pengaturan kesejajaran tripot akan

mempermudah menyesuaikan pengaturan horizon benda langit terhadap

teleskop.

3. Memasang illuminator jangakauan (scope) polar axis dan memasang

tombolnya. Cara menggunakan illuminator ini dapat dilihat pada paragraf yang

membahas kusus tentang ini.

4. Membuka pengapit deklinasi danmembalikkan tabung optik hingga mendekati

sudut sebenarnya dari polar axis. Bila ini tidak dilakukan, jangkauan polar axis

akan membayang dengan poros deklinasi dan tidak bisa digunakan.

Page 9: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

5. Ketika memperhatikan jangkauan polar axis, kita harus mengatur cincin

pengaturan diopter untuk memfokuskan pada reticle yang ada dalam bidang

pandang.

6. Memperhatikan peta atau atlas yang menampilkan garis bujur tempat observasi.

Waktu mengetahui garis bujurnya, temukan bedanya dengan zona GMT-nya.

Mengatur perbedaan tersebut pada skala penyeimbang waktu meridian. Bila

tempat pengamatan dilokasikan di timur GMT, maka kita harus mengatur sisi

graduasi E ke indikator waktu meridian. Bila di barat, kita harus mengatur W ke

indikator waktu meridian.

7. Mengatur “jam 0” RA dan cincin graduasi jam ke indikator RA setelah

melonggarkan sekrup pengatur cincin graduasi. Sekrup pengatur cincin graduasi

harus longgar ketika pengamatan.

8. Membuka pengapit RA dan membalikkan teleskop sekitar polar axis untuk

mengatur tanggal observasi pada cincin graduasi tanggal ke waktu observasi

pada RA cincin garduasi jam.

Page 10: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

9. Memperhatikan terus jangkauan polar axis dan membawa Polaris ke dalam

lingkaran Polaris dengan menggunakan kenob pengaturan azimut dan sekrub

pengaturan azimut. Lingkaran Polaris mengindikasikan posisi yang benar dari

relatif Polaris ke kutub langit.

10. Bila ada goyangan di poros bumi, posisi Polaris akan berubah berangsur-angsur

terhadap waktu. Gambar 10 memperlihatkan posisi Polaris di tahun 2005. Polar

axis sangat tepat, kita harus meletakkan Polaris pada posisi yang ditunjukkan

oleh gambar.

Cara menggunakan penemu polar axis (finderscope) di belahan bumi selatan:

Jangkauan polar axis juga mengandung sebuah reticle untuk bumi bagian

selatan. Reticle memperlihatkan posisi relatif dari empat bintang yang dekat dengan

kutub langit selatan. Bintang tersebut adalah Sigma (σ), Tau (τ), Chi (χ), Upsilon (υ)

dari Octantis.

1. Arahkan polar axis maounting terhadap Octantis.

2. ~5. Sama dengan cara pada instruksi penggunaan di kutub utara bumi.

Page 11: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

6. Ketika memperhatikan jangkauan polar axis, kita harus menunjukkan mounting

ke altitude dan azimut atau merotasikan kutub reticle hingga empat bintang ada

di dalam lingkaran. Rotasi reticle dirotasikan oleh perpindahan teleskop dalam

kenaikan ke arah kanan.

Cara menggunakan sebuah illuminator jangkauan polar axis:

1. Illuminator dipasang di depan polar axis. Ketika memasang tombol penlight,

bidang pandang polar axis scope diterangi dalam dim red(merah suram) lalu

kutub kesejajaran reticle bisa dilihat jelas. Penlight bisa dinyalakan dengan

membalikkan tombol ke arah lain.

2. Ketika kesejajaran kutubnya pas dan selesai, cabut illuminator.

3. Penlight juga berguna sebagai peta cahaya ketika memperkatikan peta bintang.

Page 12: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Meluruskan Polar Axis Scope (jangkauan axis scope):

Polar axis scope dipasang dan diluruskan oleh pabrik pembuat teleskop. Bila bila

pengaturan sekrup-sekrup dilonggarkan atau bila mounting bergetar beberapa kali, polar axis

scope perlu distel ulang. Optik axis dari polar axis scope harus dibuat sejajar dengan rotasi

RA di mounting dan lingkaran Polaris yang menunjukkan posisi yang tepat terhadap kutub

dan harus di atur ke RA dan graduasi jam serta graduasi tanggal.

Mengetahui optical axis dari polar axis scope sejajar dengan kutub rotasi

mounting:

1. Mencabut tabung optik dan semua bandul dari mounting. Melepaskan pengapit

RA dan memutarkepala mounting hingga mounting berada disisi kanan.

2. Menemukan sebuah objek dalam jarak kira-kira 1 km dan memusatkannya pada

bidang pandang.

3. Melepaskan pengapit RA kembali dan memutar kepala mounting hingga

mounting berada di posisi kiri.

4. Bila optical axis dari polar axis scope sejajar dengan perputaran mounting,

objek akan tepat di pusat. Bila tidak, objek akan diluar pusat seperti dalam

ilustrasi.

Page 13: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Cara mengatur lingakaran polaris ke dalam RA dan graduasi jam serta tanggal:

1. Memiringka polar axis dengan membalikkan sekrup pengatur altitude kemudian

menyejajarkannya dengan tanah.

2. Melepaskan pengapit RA dan memutar polar axis hingga lingkaran polaris di

atas reticle tepat kebawah.

3. Memasang pengapit RA.

4. Mengatur “jam 0” pada RA dan cincin graduasi jam ke indikator RA setelah

melonggarkan pengatur sekrup cincin graduasi.

5. Melonggarkan sekrup pengatur yang mengamankan cincin dengan indikato

rmeridian. Membalikkan cincin hingga titik indikator waktu meridian ke sasaran

“0” pada skala pengganti waktu meridian. Mengencangkan kembali pengatur

sekrup.

Page 14: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Cara menyejajarkan optical axis dari polar axis scope ke perputaran kutubmounting:

1. Melepaskan pengapit RA dan memutarkepala mounting hingga mounting beradadisisi kanan.

2. Menemukan sebuah objek dalam jarak kira-kira 1 km dan memusatkannya pada

bidang pandang.

3. Melepaskan pengapit RA kembali dan memutar kepala mounting hingga mounting

berada di posisi kiri. Objek aslinya terlihat pada pusat akan membentuk sebuah

setengah lingkaran disekeliling titik dimana ketub mesin dititkkan dan akan

berangkat ke pusat.

4. Menentuka jauh dan arah optical axis pindah dari kutub mesin. Dengan memutar

pengatu sekrub, ini berarti memindahkan optical axis terhadap titik dimana kutub

mesin dititikkan. Ingatlah bahwa polar axis scope terbalik.

Page 15: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

5. Mengulangi proses hingga optical axis dari polar axis scope di pusat perputaran

kutub mounting. Ketika sudah lurus sebagaimana mestinya, tinggal memusatkan

objek dengan pemutaran mounting.

C. How to Use The RA and Decl. Graduation Rings (Setting Circles)Cincin RA dan cincin graduasi deklinasi membantu untuk mencari-cari nebula dan

benda langit lainnya yang sulit dilihat dengan mata telanjang. Untuk membuat pencariandengan cincin graduasi, pertama harus menentukan lokasi bintang yang terang dan dekatdengan objek yang ingin diamati. Berikut adalah contoh bagaiman menggunakan cincingraduasi yang dilakukan saat observasi.

Page 16: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

BAB IIIANALISA DAN PEMBAHASAN

Menemukan rasi bintang AriesRasi bintang aries, sesuai kesepakatan, dijadikan sebagai bidang datar referensi

ekliptika (bidang orbit bumi mengitari matahari, yang sama dengan bidang orbit mataharimengitari bumi). Titik referensinya adalah bintang Vemal Ekuinoks, yang didefinisikansebagai sumbu x, yaitu titik saat matahari tepat terbit diarah Timur sekitar tanggal 21 Maret.

Dari peta bintang, diketahui bahwa rasi bintang Aries terletak di langit bagian utara.1. Menemukan koordinat rasi bintang aries.

a. Menentukan RARA merupakan perbedaan waktu proyeksi matahari terhadap bumi dan

proyeksi bintang aries terhadap bumi. Proyeksi matahari terhadap bumidalam sehari adalah 24 jam, sedangkan bintang aries terhadap bumi 23.56jam. Jadi RA dalam sehari adalah 4 menit.

Matahari sejajar dengan bumi pada pukul 12.00 siang (jam 0 matahari),sedang bintang aries pada pukul 12.00 malam (jam 0 aries).

Sebelumnya harus ingat tanggal-tanggal penting yang menandakanposisi bintang aries(vemal) dengan matahari.

Tanggal Waktu Matahari (WM) Waktu Aries (WS)21 Maret 0 1222 Juni 0 18

23 September 0 022 Desember 0 6

Observasi dilakukan pada tanggal 29 November pukul 11.00 malam.Tanggal 29 November lebih dekat pada tanggal 22 Desember, sehinggatanggal penting di bulan Desember yang dijadikan patokan. Ini berarti ada23 hari sebelum tanggal penting.

RA 23 hari = 6 atau 6 jamb. Menentukan Decl.(δ)

Letak Pelabuhan Ratu adalah 6 58 LS (saat observasi, agar lebihmudah dalam perhitungan dianggap 7 )

+ δ+ δ

U

T

B

S

KLU

KLS7 7

Page 17: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Koordinat Pelabuhan Ratu

Bintang aries terletak di langit utara, berarti decl.nya bernilai positif.Berdasarkan peta bintang δ aries adalah +30

2. Memusatkan Aries dalam bidang pandang teleskop menggunakan slow motion.3. Membalikkan cincin garduasi RA dan meneyeting 6 jam.4. Menyeting graduasi decl. pada 30 .

Ini baru menempatkan bintang aries di 0 LST(Local Siderial Time) atau titik pusatequator langit. Setelah ini kita harus mencari HA.

LST = RA + HAHA = LST - RA

4 langkah menentukan LST:1. 29 November lebih dekat pada 22 Desember, yaitu 23 hari lebih muda (kurang

dari) dibanding 22 Desember.2. 1 hari = 1 x 4m = 4 menit

23 hari = 23 x 4m = 92 menit atau 1 jam 32 menit3. Pada 22 Desember WM = 0 jam sedangkan WS = 6 jam,

Sehingga, WM pada 29 Nov = 6 jam WS – 1 jam 32 menit= 4 jam 28 menit

4. Saat itu adalah pukul 11.00 malam atau 23.00, sehinggaLST = 23 jam + (4 jam 28 menit)

= 27 jam 28 menit= 3 jam 28 menit

Sehingga HA = LST – RA= 3 jam 28 menit – 0= 3 jam 28 menit

Maka langkah selanjutnya adalah1. Memusatkan Aries dalam bidang pandang teleskop menggunakan slow motion.2. Membalikkan cincin garduasi RA dan meneyeting 3 jam 28 menit.Teropong sudah terarah ke rasi bintang aries. Jika saat itu cuaca memungkinkan, akansangat bagus bila bisa melihat dan memastikan langsung. Tapi karena hujan dan langitberawan, pembuktian tersebut akhirnya menggunakan aplikasi Sky Map. Hasilnyabenar dan tepat.

Menemukan rasi bintang AndromedaDiketahui RA = 0 jam 41 menit dan δ = +40

Page 18: Laporan praktikum lapangan(fisika kebumian dan antariksa)

Karena teleskop sudah dikalibrasi dan sekarang sudah terletak pada 0 equator langit, tinggalmelakukan langkah terakhir. Yaitu:

3 jam 28 menit0 jam 41 menit-------------------+4 jam 9 menit

Maka langkah selanjutnya adalah1. Memusatkan Aries dalam bidang pandang teleskop menggunakan slow motion.2. Membalikkan cincin garduasi RA dan meneyeting 4 jam 9 menit.3. Menyeting graduasi decl. pada 40 .

Ketika di cekmenggunakan aplikasi Sky Map, hasilnya benar dan tepat.

DAFTAR PUSTAKAAnugraha, Rinto. 2012. Mekanika Benda Langit. Yogyakarta: Universitas Gadjah Madaeprints.walisongo.ac.id/1032/2/092111089_Bab1.pdfhttp://bosscha.itb.ac.id/en/component/content/article/46-pengertian-hilal.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hilalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rasi_bintangsumut.kemenag.go.id/.../RUKYAT/xnak1337842057....vixenamerica.com_pdf