31
Lingkungan SubBudaya dan Demografinya Pertemuan 3

Pk pertemuan 3

Embed Size (px)

Citation preview

Lingkungan SubBudaya dan

DemografinyaPertemuan 3

Budaya SubBudaya Demografi

BUDAYA

• Menurut T Hall, menjelaskan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya.

• Menurut Peter dan Olson (1999), arti/makna budaya adalah jika sebagian besar dari orang yang berada di dalam sebuah kelompok sosial memiliki pemahaman mendasar yang sama terhadap makna tersebut.

• Menurut Jensen dan Trenholm, budaya diartikan sebagai seperangkat norma, nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan juga kode.

Unsur-Unsur Budaya

1. Nilai (Value)Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap

penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.Nilai mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang sesuai

dengan budayanya. Nilai akan mempengaruhi sikap seseorang, yang kemudian sikap akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Contoh nilai-nilai yang dianut orang Indonesia :a. Laki-laki adalah kepala rumah tangga.b. Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.c. Hamil diluar nikah adalah aib.

Contoh Perubahan NilaiNilai yang Berubah Pengaruh Terhadap Konsumsi

Dulu sedikit wanita yang memakai jilbab, sekarang banyak wanita yang memakai jilbab.

Kebutuhan akan pakaian muslimah meningkat

Semakin banyak wanita mulai bekerja diluar rumah

Pemakaian kosmetik, pakaian kerja, dan transportasi meningkat

Wanita diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan

Permintaan pakaian, peralatan sekolah, transportasi meningkat

Wanita banyak memakai celana panjang sebagai pengganti rok

Permintaan celana panjang meningkat

Laki-laki banyak yang hobi kesalon dan menggunakan anting

Frekuensi ke salon meningkat dan permintaan perhiasan meningkat

Unsur-Unsur Budaya,

2. Norma (Norms)Norma adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk,

tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.3. Kebiasaan (Customs)

Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan diturunkan dari generasi ke generasi secara turun temurun.

Contoh KebiasaanDaera

h Budaya Keterangan Pengaruh Terhadap Konsumsi

Padang

Manjalang Mintuo

Mengantar makanan ke rumah mertua sebelum bulan puasa, dalam bulan puasa, dan saat lebaran

Meningkatkan pembeliaan bahan makanan (beras, lauk pauk)

Riau Balimau kasaiMandi bersama di sungai sehari sebelum puasa ramadhan

Sarana transportasi, makanan, minuman, perlengkapan mandi, mainan anak, dan hiburan

Aceh Rabu abekPergi ke tempat wisata minggu terakhir menjelang puasa

Meningkatkan pembeliaan bahan makanan

Unsur-Unsur Budaya,

4. Larangan (Mores)Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung

aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu masyarakat.

Contoh Larangan:Larangan Alasan

Apabila istri hamil dilarang bagi suami/istri melukai atau membunuh binatang

Anaknya akan cacat

Dilarang foto bertiga Karena nanti salah satunya akan celakaAnak gadis tidak boleh duduk di depan pintu dan tangga

Nanti akan terjadi sesuatu yang buruk, yang bisa berakibat susah dapat jodoh

Unsur-Unsur Budaya,

5. Konvensi (Conventions)Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari,

anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari, dan biasanya berkaitan dengan perilaku konsumen yang rutin dilakukan konsumen. Contohnya minum teh dan kopi dengan gula, memasak menggunakan garam, anak yang menyebut orang tuanya ayah/ibu, ayah/bunda, papa/mama, umi/abi, mami/papi.

6. MitosMitos menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang

mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sering kali sulit di buktikan kebenarannya. Contohnya pada masyarakat jawa mengenai raja-raja dan wali songo.

Unsur-Unsur Budaya,

7. SimbolSimbol adalah segala sesuatu (benda, nama , warna, konsep) yang

memiliki arti penting lainnya ( makna budaya yang diinginkan). Contoh bendera warna kuning yang dipasang disuatu tempat adalah simbol bahwa ada warga yang meninggal di daerah tersebut.

SUB BUDAYA

• Menurut Kotler dan Armstrong (2001), subbudaya adalah sekelompok orang dengan system nilai bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.

• Menurut Stanton dan Lamarto (2001), subbudaya merupsakan bagian yang integral dalam sebuah kebudayaan yang heterogen seperti di Amerika Serikat.

• Menurut Mowen dan Minor (2002), subbudaya adalah subdivisi kebudayaan nasional yang didasarkan atas beberapa karakter yang menyatukan.

Kesimpulan SUB BUDAYA,

• Menurut Sumarwan (2003), Suatu budaya terdiri dari beberapa kelompok, yang dicirikan oleh adanya perbedaan perilaku, yang didasarkan kepada perbedaan karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi konsumen. Konsep sub-budaya sangat terkait dengan demografi, dan demografi menggambarkan karakteristik suatu penduduk, salah satu variabel demografi adalah suku.

Karakteristik Demografi dan sub-budaya di Indonesia

No. Karakteristik Demografi1 Usia2 Agama3 Suku Bangsa4 Warga Indonesia Keturunan5 Pendapatan6 Jenis Kelamin7 Status perkawinan8 Jenis Keluarga

9 Pekerjaan

10 Lokasi Geografi11 Jenis Rumah Tangga12 Kelas Sosial

Sumber: Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen. Februari 2003, hal.198

Miskin, Menengah, Kaya

Jawa, Luar Jawa, Kota, DesaRumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah Tangga Keluarga

Kelas Atas, Kelas Menengah, Kelas Bawah

Laki-laki, perempuanLajang, Menikah, Duda, Janda

Orang Tua Tunggal, Orang Tua Lengkap, Keluarga dengan satu anak, dua anak.

Dosen, Guru, Buruh, Karyawan, Dokter, Akuntan, Montir, Pengacara

Contoh Sub-BudayaAnak-anak, Remaja, Dewasa Awal, Dewasa Lanjut, Lansia

Islam, Protestan, KatolIk, Hindu, BudhaSunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak, Minahasa, Bugis

Pribumi, Tionghoa, India, Arab

DEMOGRAFI

• Menurut Kotler dan Amstrong (2001), demografi adalah ilmu tentang populasi manusia dalam hal ukuran, kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, mata pencaharian, dan statistic lainnya.

Jenis Sub Budaya berdasar Demografi

1. UsiaKelompok usia juga dapat dianalisis sebagai sebuah

subbudaya karena sering memiliki nilai dan perilaku yang berbeda.

Namun demikian, pemasar harus berhati-hati dalam penyegmentasian konsumen jika mendasarkan diri pada usia mereka yang sebenarnya karena sebagian konsumen dewasa merasa mereka masih muda, sebaliknya ada pula konsumen remaja yang menganggap dirinya sudah dewasa.

Contoh Segmentasi Pasar berdasar Usia,Pasar anak dan remaja, Pasar Baby Boomer, Pasar dewasa

Pasar Anak dan Remaja,

- Usia untuk pasar anak dan remaja adalah antara 7 sampai 15 tahun.

Banyak produsen meluncurkan iklan yang melibatkan anak-anak dan remaja dalam komunitas suatu keluarga, misalnya iklan kecap ABC, pasta gigi Pepsodent, Sabun cuci Sunlight, dll.

- Usia 16 sampai 29 tahun disebut Generasi X Baru. Banyak produsen biasanya sudah masuk ke dalam dunia

informasi di mana pengaksesan papan informasi dan berselancar di internet merupakan hal yang biasa.

Dalam usia ini, konsumen sudah termasuk konsumen yang pandai. Oleh karena itu, kelompok ini merupakan konsumen yang lebih berpengalaman dari generasi sebelumnya.

Pasar Baby Boomer,

Biasanya pada umur antara 30-an sampai 40-an, di mana mereka memasuki tahun-tahun puncak penghasilan dan pengeluarannya.

Baby Boomer memiliki dampak yang kuat pada pasar perumahan, mobil, pangan, pakaian, kosmetik dan jasa keuangan.

Pasar Dewasa,

Kelompok yang termasuk dalam pasar dewasa adalah mereka yang berumur 55-64 (lebih dewasa), 65-74 (tua). 75-84 (sangat tua), dan diatas 85 tahun (renta).

Biasanya produsen mengabaikan pasar dewasa, mungkin karena diasumsikan memiliki daya beli yang rendah.

Jenis Sub Budaya berdasar Demografi,

2. AgamaKelompok agama mempunyai pengaruh penting bagi

konsumsi suatu masyarakat karena bersifat pribadi.Pemasar hendaknya dapat memperhatikan secara

saksama atas barang yang dihasilkan karena akan mempengaruhi perilaku pembeli dari subbudaya kelompok keagamaan yang dimaksud.

Banyaknya lembaga pendidikan yang berlatar belakang keagamaan menunjukkan bahwa saat ini masyarakat sangat membutuhkan suatu lembaga pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai agama yang lebih, contohnya sekolah Al-Azhar untuk yang beragama Islam, Santo Angela dan Aloysius untuk agama katolik.

Jenis Sub Budaya berdasar Demografi,

3. Kelas SosialMenurut Mowen dan Minor (2002), kelas sosial adalah

strata yang relative tetap dalam masyarakat yang berbeda status, kekayaan, pendidikan, pemilikan dan nilai.

Kita perlu berhati-hati karena perilaku beli antara dua konsumen bisa sangat berbeda, meskipun mereka berada dalam satu kelas sosial atau kelompok kerja yang sama.

Jenis Sub Budaya berdasar Demografi,

4. Jenis KelaminDengan adanya emansipasi wanita banyak didapati bukti

bahwa pria dan wanita tidak berbeda untuk beberapa hal penting tertentu.

Sebagai contoh, penelitian membuktikan bahwa wanita memperlakukan harta milik secara berbeda dibandingkan pria.

Kepemilikan produk dipandang oleh pria sebagai cara untuk mendominasi dan mengungkapkan kekuasaan atas orang lain, membedakan dirinya dari orang lain. Wanita sebaliknya, cenderung menilai tinggi barang milik yang dapat memperkuat hubungan personal dan sosial, karena lebih menghargai perawatan.

Jenis Sub Budaya berdasar Demografi,

5. EtnisEtnis dapat diartikan sebagai kelompok orang yang

mempunyai norma dan nilai spesifik yang sama dalam persepsi dan kognisi yang berbeda dengan persepsi dan kognisi kelompok lain dalam masyarakat yang lebih luas.

Contoh: etnis Sunda yang umumnya berkulit sawo matang dan beragama Islam.

Etnis Papua yang umumnya berkulit hitam dan beragama Kristen.

PENGARUH KEBUDAYAAN

Pengaruh kebudayaan berganti sesuai dengan perubahan zaman, seperti halnya pola-pola budaya yang sudah ketinggalan zaman diganti dengan pola-pola budaya yang baru.

Beberapa perubahan yang dapat mempengaruhi pemasaran, diantaranya:1. Tekanan pada kualitas

Dalam kehidupan sehari-hari saat ini kualitas mulai lebih dipentingkan daripada kuantitas. “Bukannya lebih banyak, akan tetapi lebih baik”. Ketika membeli barang, kita sekarang lebih mengutamakan nilai keawetan dan keamanannya.

Pengaruh Kebudayaan,

2. Perubahan peranan wanitaDampak pemasaran dari jumlah pekerja wanita semakin

meningkat.Berubahnya peran kaum wanita ini juga bisa kita lihat di

kota Blitar, dimana ada banyak wanita yang berkarir di luar rumah sehingga fungsi untuk menjalankan aktivitas rumah tangga yang rutin mulai dijalankan oleh pembantu. Kondisi ini membuat kurang intensifnya hubungan anak dengan ibu, sehingga muncul berbagai masalah anak.

Dampak dari wanita bekerja ini adalah perilaku konsumtif anak karena mereka mendapat uang jajan berlebih dari orangtuanya.

Pengaruh Kebudayaan,

3. Perubahan kehidupan keluargaPerubahan yang terjadi adalah berkembangnya mentalitas

migran, yang juga terjadi di kalangan keluarga kelas menengah. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari perpindahan penduduk dari pusat kota ke daerah pinggiran.

Orang-orang muda menangguhan perkawinan mereka sampai kondisi yang cukup matang secara emosional dan lebih mampu secara finansial.

Pengaruh Kebudayaan,

4. Perubahan sikap terhadap kerja dan kesenanganSaat ini masyarakat sudah dapat menerima pandangan

bahwa hidup itu perlu dinikmati dan diri sendiri perlu dimanjakan. Hal seperti ini bukan merupakan dosa. Bagi pemasar hal ini berarti mereka harus berurusan dengan sebuah generasi “aku” dan mementingkan diri sendiri.

Minat untuk mengembangkan dan memenuhi diri sendiri semakin meningkat. Seperti yang terlihat dalam pasar perkembangan pesat untuk produk pakaian, makanan, dan perlengkapan yang erat hubungannya dengan kegiatan-kegiatan generasi “aku”.

Pengaruh Kebudayaan,

5. Peningkatan waktu senggangKehidupan keluarga sekarang memiliki waktu senggang

yang lebih banyak karena mereka mempunyai jam kerja per minggu yang lebih pendek, masa cuti yang lebih panjang, dan bertambah banyaknya aneka peralatan otomatis yang digunakan di dalam rumah.

Kecenderungan ini mengakibatkan tumbuhnya pasar dalam bidang macam-macam seperti rekreasi, jenis produk, serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.

Pengaruh Kebudayaan,

6. Pembelian secara impulsifMerupakan pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan

terlebih dahulu. Sebagai Contoh:Seseorang mungkin pergi ke took bahan pangan dengan

rencana untuk membeli daging dan roti. Setiba di took, ia juga membeli beberapa buah persik yang segar karena harganya murah atau karena bentuknya menarik.

Pengaruh Kebudayaan,

7. Hasrat akan kenyamananPara konsumen sekarang menuntut kenyamanan dalam

berbelanja. Kita semua menginginkan produk-produk yang dikemas dalam aneka bentuk, ukuran dan kuantitas. Kita juga mengharapkan took yang menjualnya berlokasi di tempat yang tidak jauh serta buka sepanjang hari.

Usaha untuk memperoleh kenyamanan seperti ini sangat mempengaruhi setiap tahap pokok program pemasaran sebuah perusahaan. Misalkan perencanaan produk, dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen akan kenyamanan dalam seleksi, kuantitas dan pengemasan.

KESIMPULAN• Budaya terdiri dari beberapa sub-budaya, yang tekait dengan demografi• Beberapa karakteristik Demografi yang penting untuk memahami konsumen

adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi dan kelas sosial.

• Pengaruh kebudayaan diakibatkan oleh beberapa macam perubahan:- Tekanan pada kualitas- Perubahan peranan wanita- Perubahan kehidupan keluarga- Perubahan sikap terhadap kerja dan kesenangan- Peningkatan waktu senggang- Pembelian secara impulsif- Hasrat akan kenyamanan

Selesai,,,,

Pertemuan berikutnya Keputusan Pembelian Konsumen