50
Jatinangor, 27 Juli 2015 POTENSI GENETIK PLASMA NUTFAH UBI JALAR KOLEKSI EX-SITU DAN EVALUASI STABILITAS HASIL KULTIVAR LOKAL TERSELEKSI TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

POTENSI GENETIK PLASMA NUTFAH UBI JALAR KOLEKSI EX-SITU DAN EVALUASI STABILITAS HASIL KULTIVAR LOKAL TERSELEKSI TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Jatinangor, 27 Juli 2015

POTENSI GENETIK PLASMA NUTFAH UBI JALAR

KOLEKSI EX-SITU DAN EVALUASI STABILITAS

HASIL KULTIVAR LOKAL TERSELEKSI

TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN

Bahan pangan

Bahan baku industri

Bahan pakan

Bahan baku bioenergi

(Mok & Schmiediche 1998)

(Kays et al., 2005, Food and Agriculture Organization. 2015)

Peraturan Presiden No 22 tahun 2009 (Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal)

Peraturan Menteri Pertanian No. 43/Permentan/OT.140/10/2009

(Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis

Sumber Daya Lokal).

Perlu dipelajari potensi genetik plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ dan evaluasi

stabilitas hasil kultivar lokal terseleksi terhadap perubahan lingkungan.

Pelestarian plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ melestarikan dan pemanfaatan

sumberdaya genetik.

Respons plasma nutfah terhadap

perubahan lingkungan

Potensi genetik plasma nutfah

Keragaman dan

kekerabatan plasma nutfah

1. Bagaimanakah keragaman dan kekerabatan aksesi plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ yang terdiri dari I. trifida dan I. batatas berdasarkan karakter morfologi,

2. Bagaimanakah potensi genetik plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ dapat dijadikan sebagai sumber genetik perbaikan hasil dan komponen hasil yang dapat diseleksi pada genotip keturunan F1 potensial,

3. Bagaimanakah interaksi genotip x lingkungan berpengaruh pada hasil dan komponen hasil serta memilih kultivar lokal terseleksi yang beradaptasi luas dan/atau beradaptasi spesifik.

Maksud : (i) Mengevaluasi keragaman aksesi plasma nutfah ubi jalar Ipomoea batatas dan kerabat liar ubi jalar Ipomoea trifida yang dikoleksi secara ex-situ, (ii) Mempelajari potensi genetik ubi jalar lokal ubi jalar

Tujuan : (i) Mempelajari keragaman dan kekerabatan aksesi plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ yang terdiri dari I. trifida dan I. batatas berdasarkan karakter morfologi, (ii) Mengidentifikasi potensi genetik plasma nutfah ubi jalar koleksi ex-situ sebagai bahan perbaikan genetik dan seleksi keturunan F1 potensial, (iii) Mengidentifikasi interaksi genotip x lingkungan pada hasil dan komponen hasil dan memperoleh kultivar lokal terseleksi yang beradaptasi luas dan atau beradaptasi spesifik.

Manfaat penelitian berdasarkan aspek teoritis : dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan sebagai dasar peningkatan dan pengembangan ilmu serta pengetahuan yang berkaitan dengan keeratan dan perubahan genetik serta asal usul ubi jalar budidaya, pemilihan tetua untuk bahan perbaikan genetik dan dasar untuk seleksi keturunan F1 potensial berdaya hasil tinggi, serta kesesuaian genotip dan lingkungan.

Manfaat penelitian berdasarkan aspek praktis : diperoleh aksesi-aksesi plasma nutfah potensial sebagai bahan perakitan terarah kultivar unggul baru, diperoleh F1 potensial berdaya hasil tinggi, dan pemilihan lingkungan optimal bagi pengembangan kultivar-kultivar lokal berdaya hasil tinggi yang beradaptasi spesifik lingkungan atau beradaptasi luas.

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS, DAN

METODE PENELITIAN

Jarak Genetik –

Parameter Genetik

Intercrossing Tetua Potensial

F1 Potensial

Respons terhadap

perubahan lingkungan

(GxE)

Kultivar lokal unggul

beradaptasi spesifik

Kultivar lokal unggul

beradaptasi luas

1. Aksesi plasma nutfah ubi jalar yang terdiri dari I. trifida dan I. batatas mempunyai keragaman morfologi yang luas dan mempunyai kekerabatan yang dekat.

2. Aksesi plasma nutfah ubi jalar berpotensi untuk dijadikan bahan perbaikan genetik dan ada keturunan F1 yang potensial dikembangkan sebagai kultivar unggul.

3. Terdapat interaksi genotip x lingkungan pada hasil dan komponen hasil, dan diperoleh kultivar lokal yang beradaptasi luas dan/atau beradaptasi spesifik.

Analisis Data

• Analisis univariat statistika deskriptif

• Analisis multivariat :

• Principal Component Analysis (PCA) (data kategori, korelasi

Pearson).

• Principal Component Biplot (data kategori, singular value

decomposition (SVD), tranformasi rows-colomns centered, dan biplot

ditampilkan berdasarkan scaling symmetric (SYM Biplot), Hotelling

test.

• Jarak genetik berdasarkan matriks dissimilarity shared allele

distance dan dendrogram divisualisasi berdasarkan neighbor joining

tree.

• Principal Coordinat Analysis (PCoA) berdasarkan matriks

dissimilarity shared allele distance

• Perangkat lunak Biplot 1.1 , PowerMarker V3.25 (Liu & Muse, 2005),

Mega6 (Tamura et al., 2013), DarWin 6 (Perrier et al., 2003; Perrier

& Jacquemoud-Collet, 2006), dan ordinasi PCoA menggunakan

Microsoft® Excel 22007/XLSTAT Version 2009.3.02.

• Analisis varians terhadap karakter hasil dan komponen hasil :

• Anova pada aksesi dan F1

• Var e, Var g, Var f, KKG. KKF, SE var, H

• Heterosis standar terhadap rata-rata umum

• suhu minimum, suhu maksimum, suhu rata-rata, suhu minimum dirasakan, suhu maksimum dirasakan, curah hujan, awan, angin, kelembaban dan tekanan udara.

• tekstur (pasir, debu, dan liat), pH, C organic, N total, C/N rasio, P2O5, K2O, P tersedia, Kation dapat tukar (K, Na, Ca, dan Mg), KTK, Kejenuhan basa, Al3+ dan H+ dapat tukar.

Analisis Data

Anova Gabungan

Adaptasi aksesi terhadap lingkungan : AMMI Biplot

• PC1 dan PC2

• Poligon dan sudut

• Sektor

• Elips

• Uji penampilan

Software CropStat 7.2 for Windows (Crop Research Informatics

Laboratory, 2007) dan DAASTAT (Onofri, 2007), uji beda rata-rata

bergerombol Scott-Knott menggunakan SASM-Agri (Canteri et al.,

2001).

Hubungan antara unsur lingkungan (cuaca dan tanah) dengan aksesi :

• Analisis korelasi, diuji dengan sebaran t Student 5%

BAB III DESKRIPSI OBJEK / LOKASI

PENELITIAN

Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaranberada di Ciparanje,Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dengan ketinggian 780 m dpl. Jenis tanah di lokasi ini adalah Inceptisol, dengan teksur tanah liat berdebu. Hasil analisis tanah juga menunjukkan bahwa pH tanah pada keseluruhan musim penanaman adalah agak masam. Lahan yang digunakan untuk penanaman setiap musim merupakan lahan tegalan, kecuali satu musim di lahan sawah. Untuk setiap kegiatan percobaan, lahan yang digunakan diolah dan dibuat guludan baris tunggal sebagai plot percobaan.

Lokasi Jatinangor termasuk tipe iklim C, yaitu agak basah menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1951). Dimana suhu minimum rata-rata berkisar antara 11°C – 16°C, dan suhu maksimum rata-rata berkisar antara 21°C - 23°C. Jumlah hari hujan per bulan sepanjang tahun berkisar antara 11 hari sampai dengan 22 hari. Rata-rata curah hujan harian tertinggi sepanjang tahun bisa mencapai 209 mm dan curah hujan terendah sebesar 60 mm (World Weather Online, 2015).

BAB IV ANALISIS KERAGAMAN DAN JARAK GENETIK

BERBASIS DATA MORFOLOGI PADA KOLEKSI EX-SITU

AKSESI PLASMA NUTFAH UBI JALAR

Karakter

Factor Loadings Komponen Utama

PC1 PC2 PC3 PC4

Kemampuan membelit -0.58 -0.61* -0.14 -0.30

Perilaku pertumbuhan tanaman 0.23 -0.38 0.64* -0.03

Penutupan tanah 0.57 -0.25 0.44 0.17

Panjang ruas batang -0.44 -0.59 0.23 -0.08

Diameter batang -0.22 0.07 0.60 0.40

Warna utama batang -0.69* -0.34 -0.11 0.23

Warna sekunder batang -0.53 0.35 0.16 -0.02

Bulu pada ujung batang 0.09 -0.22 0.30 -0.12

Bentuk umum daun 0.67* -0.13 -0.01 0.06

Tipe cuping daun 0.69* -0.35 0.12 0.11

Jumlah cuping daun 0.83* -0.13 0.06 0.09

Bentuk cuping tengah daun 0.82* -0.31 -0.02 0.09

Ukuran daun dewasa -0.43 -0.34 0.16 0.16

Pigmentasi pada urat daun -0.29 0.14 0.08 0.74*

Warna daun dewasa -0.30 -0.46 -0.10 0.49

Warna daun belum dewasa 0.42 -0.03 -0.04 -0.04

Panjang tangkai daun -0.35 -0.15 0.25 0.40

Pigmentasi tangkai daun -0.55 -0.51 -0.13 0.26

Bentuk umbi 0.22 -0.69* -0.13 -0.19

Kelainan bentuk permukaan umbi 0.43 0.10 0.27 -0.13

Ketebalan korteks umbi 0.59 0.28 0.17 0.36

Warna utama kulit umbi -0.38 0.70* 0.13 0.05

Intensitas warna utama kulit umbi 0.15 0.63* 0.03 0.11

Warna sekunder kulit umbi 0.23 -0.09 0.40 -0.19

Warna utama daging umbi -0.12 0.66* 0.09 -0.02

Warna sekunder daging umbi 0.48 -0.10 -0.52 0.45

Sebaran warna sekunder daging umbi 0.51 0.00 -0.50 0.24

Eigenvalue 6.29 4.00 2.11 1.92

Keragaman (%) 23.31 14.83 7.82 7.12

Kumulatif (%) 23.31 38.14 45.96 53.09

I II III

IV

V VI

VII

d03

d02

u01 at01

b03

u04

u03

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

-3 -2 -1 0 1 2 3

PC

A2

- 1

7.5

%

PCA1 - 27.9 %

Biplot Skor Dua Komponen Utama Pertama 27 Karakter Morfologi

pada 93 Aksesi Plasma Nutfah I. batatas dan 13 Aksesi Plasma Nutfah I.

trifida

Introduksi

Kerabat liar

Lokal

Nasional

perilaku tumbuh

batang

daun

umbi

Plot tiga dimensi principal coordinat analysis (PCoA) hubungan

di antara aksesi plasma nutfah I. trifida (kerabat liar) dan I.

batatas (kultivar lokal, kultivar nasional, dan kultivar introduksi)

berdasarkan karakter morfologi.

Distribusi frekuensi koefisien

ketidaksamaan (dissimilarity)

pada koleksi ex-situ 15 aksesi

I. trifida dan 93 aksesi I.

batatas

Neighbor-joining tree berdasarkan genetik shared

allele distance 93 aksesi ubi jalar dan 13 kerabat

liarnya berdasarkan 27 karakter morfologi.

jarak genetik 0 – 0.35

dengan rata-rata 0.09 dan

mempunyai nilai koefisien

kofenetik (r) 0.91

BAB V. PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN

SELEKSI KETURUNAN POTENSIAL UBI JALAR

Plot tiga dimensi principal coordinat analysis

(PCoA) aksesi plasma nutfah tetua betina

dan F1 hasil persilangan bebas

Distribusi frekuensi koefisien

ketidaksamaan (dissimilarity)

pada aksesi plasma nutfah tetua

dan F1

0.00 – 0.33 dan rata-rata 0.09.

Nilai koefisien korelasi kofenetik

(r) jarak genetik 0.81

Neighbor-joining tree berdasarkan genetik shared

allele distance 29 aksesi ubi jalar sebagai tetua betina

dan 509 F1 hasil persilangan bebas berdasarkan 27

karakter morfologi

Parameter Genetik

Karakter

Jumlah Umbi

Pertanaman

Bobot Umbi

Pertanaman (g)

Bobot 10 Umbi

(kg) Hasil (t/ha)

Rentang Tetua 0.75 - 5.00 66.67 - 1270.00 0.67 - 4.92 1.33 - 35.00

Rata-rata Tetua 2.74 542.49 2.04 15.43

Rentang F1 0.25 - 18.50 66.90 - 7100.20 0.43 - 21.01 0.67 - 47.33

Rata-rata F1 3.72 873.98 2.64 16.75

Var E 0.54 35381.40 0.51 20.22

Var F 4.73 376203.63 3.38 70.79

SE Var F

dan kriteria

(1.16 - luas) (92614.93 - luas) (0.83 - luas) (17.43 - luas)

Var G 4.20 340822.23 2.87 50.58

SE Var G

dan kriteria

(1.04 - luas) (84435.80 - luas) (0.72 - luas) (13.57 - luas)

KKF (%) 58.48 70.18 69.60 50.24

KKG (%) 55.07 66.80 64.13 42.47

Hbs 0.89 0.91 0.85 0.71

Kriteria tinggi tinggi tinggi tinggi

Hns 0.04 0.13 -0.07 0.02

Kriteria rendah rendah rendah rendah

Parameter genetik aksesi plasma nutfah ubi jalar dan keturunannya

Sebaran potensi heterosis F1 terhadap

rata umum karakter jumlah umbi per

tanaman aksesi tetua

Sebaran potensi heterosis F1 terhadap

rata umum karakter bobot umbi per

tanaman aksesi tetua

heterosis jika di atas 4.65. heterosis jika di atas 1003.40 g

Sebaran potensi heterosis F1 terhadap rata

umum aksesi tetua karakter bobot 10 umbi

Sebaran potensi heterosis F1 terhadap

rata umum aksesi tetua karakter hasil

umbi

heterosis jika di atas 3.58 kg heterosis jika di atas 29.31 t/ha

No. Tetua Potensial Rata-rata

Aksesi

Tetua

Jumlah F1

Heterosis

Rentang

Heterosis

Rata-rata

1 Bagolo 4.1 4 4.8 - 6.0 5.4

2 Brastagi 3.1 1 4.7 - 4.7 4.7

3 Ciamis 1.2 7 5.0 - 12.0 7.5

4 Darma 1.8 2 5.0 - 6.5 5.8

5 Gunung Kawi 3.5 31 4.7 - 18.0 7.0

6 Harendong 3.9 12 5.0 - 18.5 7.5

7 Jawer Kotok1 5.0 3 5.8 - 8.5 6.9

8 Jawer Kotok2 3.0 4 4.8 - 7.0 5.9

9 Kuningan Merah 4.3 2 6.5 - 8.0 7.3

10 Kuningan Merah OT 3.4 5 5.0 - 7.0 6.3

11 Kuningan Putih 2.7 2 6.7 - 10.5 8.6

12 Ladi 4.2 11 5.0 - 15.0 7.6

13 Menes Malangbong 3.8 1 5.7 - 5.7 5.7

14 Menes Pandeglang 3.2 5 4.7 - 6.7 5.2

15 Narutokintoki 1.1 2 5.0 - 5.5 5.3

16 Nirkum03 1.2 1 4.7 - 4.7 4.7

17 Nirkum19 1.8 3 4.7 - 6.5 5.3

18 Nirkum29 0.8 1 4.7 - 4.7 4.7

19 Nirkum34 0.8 1 5.5 - 5.5 5.5

20 NirkumT1 3.0 1 5.3 - 5.3 5.3

21 Rancung 3.0 7 4.7 - 6.0 5.2

22 Siti Akbar 1.0 5 4.7 - 8.3 6.4

23 T3 3.4 4 5.7 - 6.7 6.4

24 UKV 3.6 3 6.0 - 10.3 7.6

Rata-rata 2.8 4.92 5.2 - 8.2 6.1

Tetua potensial dan potensi heterosis jumlah

umbi per tanaman

No Tetua Potensial Rata-rata

Aksesi Tetua

Jumlah F1

Heterosis

Rentang

Heterosis

Rata-rata

1 Bagolo 742.9 2 1266.7 - 1334.0 1300.4

2 Ciamis 208.3 9 1066.7 - 3500.6 1994.7

3 Darma 248.5 2 1200.3 - 1650.0 1425.2

4 Gunung Kawi 660.5 39 1050.1 - 7100.2 1674.4

5 Harendong 933.3 25 1033.9 - 3200.4 1549.8

6 Jawer Kotok1 650.0 4 1100.1 - 1500.4 1310.7

7 Jawer Kotok2 640.0 5 1100.0 - 1800.0 1340.1

8 Kuningan Merah 1207.5 4 1020.1 - 1333.4 1184.3

9 Kuningan Merah OT 1270.0 5 1063.1 - 1600.2 1276.9

10 Kuningan Putih 565.0 2 1066.8 - 1100.1 1083.5

11 Ladi 675.0 13 1100.3 - 2700.2 1576.5

12 Menes Malangbong 635.0 1 1500.0 - 1500.0 1500.0

13 Menes Pandeglang 972.5 7 1020.2 - 2050.5 1324.5

14 Nirkum01 272.5 1 1350.5 - 1350.5 1350.5

15 Nirkum19 135.0 4 1050.3 - 1250.1 1137.8

16 Nirkum29 81.3 1 1733.4 - 1733.4 1733.4

17 Nirkum34 161.8 1 1025.1 - 1025.1 1025.1

18 NirkumT1 630.7 1 1175.2 - 1175.2 1175.2

19 Rancung 540.6 10 1033.5 - 4300.0 1701.8

20 Siti Akbar 66.7 3 1033.6 - 1500.2 1203.1

21 T3 506.3 6 1075.0 - 1850.5 1379.3

22 UKV 452.5 6 1100.2 - 1667.0 1372.4

Rata-rata 557.1 6.86 1143.9 - 2101.0 1391.8

Tetua potensial dan potensi heterosis bobot umbi per

tanaman (g)

No. Tetua Potensial

Rata-rata

Tetua

Jumlah F1

Heterosis

Rentang

Heterosis Rata-rata

1 Ciamis 2.59 6 4.0 - 5.7 4.58

2 Darma 1.05 1 4.4 - 4.4 4.40

3 Ganola 0.79 1 9.4 - 9.4 9.40

4 Gunung Kawi 1.87 20 3.8 - 9.0 5.61

5 Harendong 2.34 21 3.6 - 21.0 6.26

6 Jawer Kotok1 1.16 1 4.9 - 4.9 4.89

7 Jawer Kotok2 2.17 1 4.1 - 4.1 4.13

8 Kuningan Merah 4.40 1 3.6 - 3.6 3.64

9 Kuningan Merah OT 4.54 4 3.6 - 5.1 4.46

10 Kuningan Putih 2.11 2 6.0 - 6.3 6.15

11 Ladi 1.56 7 3.6 - 13.0 6.53

12 Menes Malangbong 1.74 1 7.5 - 7.5 7.50

13 Menes Pandeglang 3.01 5 4.0 - 5.0 4.31

14 Nirkum01 1.68 1 4.9 - 4.9 4.91

15 Nirkum19 0.67 3 4.4 - 6.0 5.14

16 Nirkum29 1.45 1 3.7 - 3.7 3.71

17 Nirkum34 2.06 1 3.7 - 3.7 3.73

18 NirkumT1 1.94 1 3.9 - 3.9 3.92

19 Rancing Cicalung 2.26 1 4.8 - 4.8 4.80

20 Rancung 1.75 10 3.7 - 8.6 4.98

21 T3 1.41 3 3.7 - 5.5 4.58

22 UKV 1.25 5 3.7 - 4.0 3.87

Rata-rata 1.99 4.41 4.5 - 6.6 5.07

Tetua potensial dan potensi heterosis bobot 10 umbi (kg)

No. Tetua Potensial Rata-rata

Tetua

Jumlah F1

Heterosis

Rentang

Heterosis

Rata-rata

1 Ciamis 6.33 1 32.7 - 32.7 32.67

2 Darma 13.08 1 44.0 - 44.0 44.00

3 Ganola 5.90 1 31.3 - 31.3 31.33

4 Gunung Kawi 35.00 8 30.3 - 47.3 35.37

5 Harendong 22.00 4 36.7 - 42.7 39.67

6 Jawer Kotok1 17.00 2 29.3 - 31.3 30.33

7 Jawer Kotok2 21.30 1 29.3 - 29.3 29.33

8 Kuningan Merah 26.83 1 34.0 - 34.0 34.00

9 Kuningan Merah OT 25.00 2 30.3 - 44.0 37.17

10 Kuningan Putih 17.33 1 29.3 - 29.3 29.33

11 Ladi 22.67 2 30.0 - 38.0 34.00

12 Menes Pandeglang 28.33 2 30.7 - 34.0 32.34

13 Nirkum01 4.08 1 36.0 - 36.0 36.00

14 Nirkum19 4.33 1 33.3 - 33.3 33.33

15 Nirkum29 2.17 1 34.7 - 34.7 34.67

16 NirkumT1 19.42 1 31.3 - 31.3 31.33

17 Rancing Cicalung 17.36 1 30.0 - 30.0 30.00

18 Rancung 12.97 5 29.3 - 38.0 33.07

19 T3 13.50 3 29.3 - 32.7 30.67

20 UKV 15.33 2 31.3 - 33.3 32.33

Rata-rata 16.50 2.05 32.2 - 35.4 33.55

Tetua potensial dan potensi heterosis potensi hasil umbi (t/ha)

Dari 29 aksesi yang dijadikan tetua betina terdapat 2 aksesi yang tidak menghasilkan keturunan heterosis, yaitu Rancing dan Ayamurasaki. Tujuh belas aksesi merupakan aksesi potensial yang menghasilkan keturunan heterosis pada semua karakter yang diamati

Terseleksi 71 F1 potensial

BAB VI RESPONS AKSESI KULTIVAR LOKAL UBI JALAR

TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

Sumber Ragam db

Jumlah Umbi Pertanaman Bobot Umbi Pertanaman (g) Bobot 10 Umbi (kg) Hasil (t/ha)

Kuadrat

Tengah (%) RT (%) GE Kuadrat Tengah

(%)

RT

(%)

GE

Kuadrat

Tengah (%) RT

(%)

GE

Kuadrat

Tengah

(%)

RT

(%)

GE

Lingkungan 4 8.73** 7.9 1688312.99** 17.6 24.34** 17.8 1815.2** 32.0

Blok(Lingkungan) 5 0.58 6742.55 0.28 2.3

Aksesi 32 8.74** 63.6 399860.26** 33.3 3.41tn 19.9 268.91** 38.0

Aksesi x Lingkungan 128 0.75** 21.9 138448.59** 46.2 2.31** 53.9 46.57** 26.3

Komponen AMMI 1 35 1.08* 39.0 388315.11** 76.7 3.81** 45.1 85.81** 50.4

Komponen AMMI 2 33 0.75tn 25.7 83340.15** 15.5 2.91** 32.4 59.4** 32.9

Komponen AMMI 3 31 0.59tn 19.1 33851.19** 5.9 1.43* 15.0 25.1** 13.0

Simpangan 29 0.54 16.2 11406.18 1.9 0.77 7.6 7.59 3.7

Residual 160 0.16 5.9 6761.37 2.8 0.28 8.2 5.22 3.7

Total 329 1.34 116673.96 1.67 68.92

KK (%) 21.40 27.44 24.12 26.61

Analisis varians gabungan terintegrasi AMMI dan kontribusi sumber ragam terhadap

keragaman total dan interaksi genotip x lingkungan pada 33 aksesi ubi jalar selama lima

musim

Parameter

Karakter

Jumlah umbi

pertanaman

Bobot umbi

pertanaman

(g)

Bobot 10

umbi (kg) Hasil (t/ha)

Var g 0.80 26141.17 0.11 22.23

Var f 1.26 32902.53 0.39 27.45

Var gm 0.30 65843.61 1.02 20.68

Var e 0.16 6761.37 0.28 5.22

KKG 47.5% 54.0% 15.1% 54.9%

KKF 59.6% 60.5% 28.4% 61.0%

KKGM 28.9% 85.6% 45.9% 53.0%

SE var g 0.67 31144.95 0.28 20.71

Kriteria Ragam keragaman

sempit

keragaman

luas

keragaman

sempit

keragaman

luas

SE var f 0.31 14778.96 0.14 9.53

Kriteria Ragam keragaman

sempit

keragaman

luas

keragaman

sempit

keragaman

luas

H 0.64 0.79 0.28 0.81

Kriteria tinggi tinggi sedang tinggi

Parameter jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman,

bobot 10 umbi, dan hasil aksesi ubi jalar

Jawer K-2

Menes01

Menes Ged

Nir-02

Nir-03

Nir-06

Rancung01 Rancing

Bagolo

Eno

Ganola

Nir-08

Nir-09

Nir-12

Nir-13

Nir-14

Jawer K-1

Nir-16

Nir-18

Nir-19 Nir-20

Nir-21

Nir-22

Nir-23

Nir-24

Nir-25

Nir-26 Nir-27

Menes-NK

Nir-29

Nir-31

Odos

M1

M2

M3

M5

M4

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

IPC

A2

- 2

5.7

%

IPCA1 - 39.0 %

Biplot Interaksi Aksesi x Lingkungan Model AMMI 2

Jumlah Umbi Per Tanaman Stabil : Eno dan Nirkum24

(M1) terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 1.60 sampai dengan 3.82.,

(M2) terbagi menjadi 5 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 0.43 sampai dengan 5.55.,

(M3) kultivar lokal terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang

rata-rata kelompok antara 0.76 sampai dengan 5.09,

(M4) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 0.70 sampai dengan 3.99,

(M5) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 0.68 sampai dengan 3.71.

Jawer K-2

Menes01

Menes Ged

Nir-02

Nir-03

Nir-06

Rancung01

Rancing

Bagolo

Eno

Ganola

Nir-08

Nir-09 Nir-12

Nir-13

Nir-14

Jawer K-1

Nir-16

Nir-18

Nir-19

Nir-20

Nir-21

Nir-22

Nir-23

Nir-24

Nir-25

Nir-26

Nir-27

Menes-NK

Nir-29

Nir-31

Odos

M1 M2

M3

M5

M4

-35.0

-30.0

-25.0

-20.0

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

-50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0

IPC

A2

- 1

5.5

%

IPCA1 - 76.7 %

Biplot Interaksi Genotip x Lingkungan Model AMMI 2

Bobot Umbi Per Tanaman (g) Stabil : Menes01, Rancung01,

Eno, Nirkum14, Jawer Kotok1,

Nirkum27

(M1) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 233.81 g sampai dengan 505.99 g,

(M2) terbagi menjadi 2 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 105.94 g sampai dengan 247.50 g,

(M3) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 62.19 g sampai dengan 733.99 g,

(M4) terbagi menjadi 5 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 113.00 g sampai dengan 1,151.16 g,

(M5) terbagi menjadi 5 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 49.53 g sampai dengan 3272.22 g

Jawer K-2

Menes01

Menes Ged

Nir-02

Nir-03

Nir-06

Rancung01

Rancing

Bagolo

Eno

Ganola

Nir-08

Nir-09

Nir-12

Nir-13

Nir-14

Jawer K-1

Nir-16

Nir-18 Nir-19

Nir-20

Nir-21

Nir-22

Nir-23

Nir-24

Nir-25

Nir-26

Nir-27 Menes-NK

Nir-29

Nir-31 Odos

M1

M2

M3

M5 M4 -1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

IPC

A2

- 3

2.4

%

IPCA1 - 45.1 %

Biplot Interaksi Genotip x Lingkungan Model AMMI 2

Bobot 10 Umbi (kg) Stabil : Rancung 01, Nirkum20,

Nirkum27, dan Odos

(M1) terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang rata-rata kelompok

antara 1.07 kg sampai dengan 5.24 kg,

(M2) terbagi menjadi 2 kelompok dengan rentang rata-rata kelompok

antara 1.72 kg sampai dengan 4.32 kg,

(M3) terbagi menjadi 2 kelompok dengan rentang rata-rata kelompok

antara 0.62 kg sampai dengan 4.29 kg,

(M4) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata kelompok

antara 0.69 kg sampai dengan 8.45 kg,

(M5) terbagi menjadi 3 kelompok dengan rentang rata-rata kelompok

antara 0.72 kg sampai dengan 8.59 kg

Jawer K-2

Menes01

Menes Ged

Nir-02

Nir-03 Nir-06

Rancung01

Rancing

Bagolo

Eno

Ganola Nir-08

Nir-09

Nir-12

Nir-13

Nir-14

Jawer K-1

Nir-16

Nir-18

Nir-19

Nir-20 Nir-21

Nir-22

Nir-23 Nir-24

Nir-25

Nir-26

Nir-27

Menes-NK

Nir-29

Nir-31

Odos

M1

M2

M3

M5

M4

-3.0

-2.0

-1.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

-6.0 -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0

IPC

A2

- 3

2.9

%

IPCA1 - 50.4 %

Biplot Interaksi Genotip x Lingkungan Model AMMI 2

Hasil (t/ha) Stabil : Menes 01, Nirkum13,

dan Nirkum27

(M1) terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 2.62 t/ha sampai dengan 14.85 t/ha,

(M2) terbagi menjadi 2 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 2.11 t/ha sampai dengan 5.96 t/ha,

(M3) terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 1.81 t/ha sampai dengan 28.00 t/ha,

(M4) terbagi menjadi 5 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 3.49 t/ha sampai dengan 48.20 t/ha,

(M5) terbagi menjadi 4 kelompok dengan rentang rata-rata

kelompok antara 1.67 t/ha sampai dengan 26.80 t/ha

Karakter Factor Loadings Komponen Utama

PC1 PC2 PC3 PC4

Suhu minimum (Tmin °C) 0.14 -0.94 -0.14 -0.27

Suhu maksimum (Tmaks °C) -0.83 0.00 -0.56 0.00

Suhu rata-rata (Trata-rata °C) -0.26 -0.81 -0.44 -0.27

Rentang suhu °C -0.67 0.67 -0.28 0.19

Suhu terasa minimum (Fmin °C) 0.15 -0.94 -0.13 -0.27

Suhu terasa maksimum (Fmak °C) -0.76 -0.65 -0.04 0.03

Suhu terasa rata-rata (Frata-rata °C) -0.52 -0.84 -0.11 -0.08

Rentang suhu terasa°C -0.90 -0.42 0.00 0.13

Curah hujan per bulan (mm) 0.26 -0.94 -0.10 -0.21

Hari hujan per bulan (hari) 0.94 -0.26 -0.02 -0.21

Akumulasi curah hujan (mm) 0.26 -0.94 -0.10 -0.21

Akumulasi hari hujan (hari) 0.94 -0.26 -0.02 -0.21

Awan (%) 0.78 -0.36 0.51 -0.02

Angin (mph) -0.82 0.41 -0.40 -0.05

Angin kencang (mph) -0.48 0.85 -0.19 0.05

Kelembaban udara (%) 0.82 0.01 0.58 -0.01

Tekanan udara (mb) -0.86 0.37 -0.36 0.03

Factor Loadings, eigenvalue, keragaman, dan keragaman

kumulatif empat komponen utama pertama unsur lingkungan

cuaca dan tanah

Karakter Factor Loadings Komponen Utama

PC1 PC2 PC3 PC4

pH H2O -0.81 0.35 0.30 -0.36

pH KCl 1 N -0.81 0.22 0.25 -0.48

C-Organik (%) 0.94 0.29 -0.02 -0.20

N-Total (%) 0.75 -0.56 0.29 -0.16

C/N rasio -0.04 0.95 0.29 0.11

P2O5 HCl 25% (mg/100g) 0.93 -0.12 -0.32 0.09

K2O HCl 25%(mg/100g) 0.35 -0.91 -0.15 0.18

P2O5 Bray II (ppm P) -0.72 0.36 0.47 -0.36

Al-dd (cmol/kg) 0.93 0.16 -0.13 0.29

H-dd (cmol/kg) 0.38 -0.48 0.01 0.79

KTK (cmol/kg) -0.91 -0.32 0.22 0.13

Kejenuhan basa (%) 0.77 0.57 -0.08 -0.26

K-dd (cmol/kg) 0.94 0.31 0.03 0.12

Na-dd (cmol/kg) -0.29 -0.35 0.85 0.27

Ca-dd (cmol/kg) 0.27 0.88 0.26 -0.29

Mg-dd (cmol/kg) -0.63 -0.66 0.36 0.21

Liat (%) 0.83 0.53 -0.19 -0.06

Pasir (%) 0.91 0.33 -0.26 0.01

Debu (%) -0.88 -0.41 0.24 0.04

Eigenvalue 18.15 12.38 3.39 2.08

Variability (%) 50.42 34.38 9.42 5.78

Cumulative % 50.42 84.80 94.22 100.00

KORELASI HASIL UMBI DENGAN UNSUR CUACA

Aksesi

Tm

in °

C

Tm

aks °

C

Tra

ta-r

ata

°C

Renta

ngT

°C

F m

in °

C

F m

aC

°C

F r

ata

-ra

ta °

C

Renta

ng F

°C

Cura

h H

uja

n

Per

bula

n

(mm

)

Hari h

uja

n

Per

bula

n

(hari)

Akum

ula

si

Cura

h H

uja

n

(mm

)

Akum

ula

si

Hari H

uja

n

(hari)

Bera

wan (

%)

Angin

(m

ph)

Angin

kencang

(mph)

Kele

mbaban

(%)

Tekanan

Udara

(m

b)

Jawer Kotok2 0.24 0.30 0.30 0.03 0.23 0.80 0.68 0.83 0.21 -0.54 0.21 -0.54 -0.11 0.10 -0.20 -0.29 0.20

Menes01 0.78 -0.18 0.57 -0.67 0.78 0.61 0.73 0.42 0.77 0.16 0.77 0.16 0.47 -0.45 -0.78 0.18 -0.41

MenesGedang 0.83 -0.27 0.59 -0.77 0.83 0.46 0.65 0.24 0.83 0.34 0.83 0.34 0.55 -0.52 -0.82 0.27 -0.51

Nirkum02 -0.10 -0.90 -0.52 -0.54 -0.09 -0.87 -0.70 -0.95 0.02 0.84 0.02 0.84 0.77 -0.77 -0.32 0.89 -0.81

Nirkum03 0.82 -0.30 0.57 -0.79 0.82 0.33 0.55 0.10 0.81 0.45 0.81 0.45 0.55 -0.52 -0.79 0.31 -0.53

Nirkum06 0.88 0.05 0.80 -0.59 0.88 0.61 0.79 0.39 0.83 0.20 0.83 0.20 0.25 -0.24 -0.68 -0.05 -0.25

Rancung01 0.62 0.36 0.68 -0.20 0.61 0.92 0.92 0.83 0.57 -0.32 0.57 -0.32 -0.05 0.02 -0.46 -0.36 0.10

Rancing 0.63 0.23 0.64 -0.29 0.63 0.83 0.85 0.73 0.56 -0.24 0.56 -0.24 0.05 -0.01 -0.45 -0.21 0.03

Bagolo 0.31 0.46 0.47 0.09 0.31 0.87 0.76 0.87 0.22 -0.60 0.22 -0.60 -0.28 0.33 -0.07 -0.44 0.38

Eno 0.91 0.11 0.84 -0.57 0.91 0.76 0.91 0.55 0.89 0.11 0.89 0.11 0.25 -0.29 -0.77 -0.12 -0.25

Ganola 0.35 0.10 0.34 -0.18 0.35 0.50 0.50 0.45 0.28 -0.20 0.28 -0.20 0.03 0.07 -0.19 -0.08 0.07

Nirkum08 0.62 0.17 0.60 -0.32 0.61 0.69 0.75 0.56 0.62 -0.05 0.62 -0.05 0.12 -0.21 -0.58 -0.19 -0.13

Nirkum09 0.86 -0.28 0.62 -0.79 0.86 0.31 0.54 0.06 0.85 0.50 0.85 0.50 0.53 -0.51 -0.80 0.28 -0.53

Nirkum12 0.71 -0.43 0.40 -0.80 0.71 0.26 0.44 0.06 0.72 0.43 0.72 0.43 0.65 -0.60 -0.77 0.44 -0.60

Nirkum13 0.84 -0.12 0.66 -0.68 0.84 0.56 0.72 0.34 0.81 0.24 0.81 0.24 0.41 -0.39 -0.75 0.13 -0.38

Nirkum14 0.94 -0.04 0.81 -0.69 0.94 0.53 0.75 0.28 0.91 0.34 0.91 0.34 0.36 -0.36 -0.77 0.04 -0.37

Rancung02 0.38 0.42 0.50 0.01 0.38 0.93 0.83 0.91 0.32 -0.55 0.32 -0.55 -0.18 0.19 -0.22 -0.41 0.28

Jawer Kotok1 0.31 0.01 0.23 -0.22 0.31 0.66 0.59 0.63 0.28 -0.33 0.28 -0.33 0.16 -0.09 -0.32 0.01 -0.02

Nirkum16 0.04 -0.02 0.00 -0.04 0.04 0.35 0.26 0.39 -0.02 -0.33 -0.02 -0.33 0.04 0.08 0.00 0.04 0.10

Nirkum18 0.85 -0.36 0.56 -0.85 0.86 0.35 0.57 0.11 0.86 0.48 0.86 0.48 0.64 -0.62 -0.88 0.36 -0.61

Nirkum19 0.89 -0.38 0.60 -0.89 0.90 0.24 0.51 -0.03 0.91 0.62 0.91 0.62 0.64 -0.64 -0.89 0.37 -0.66

Nirkum20 0.60 -0.18 0.41 -0.55 0.61 0.52 0.60 0.38 0.58 0.07 0.58 0.07 0.40 -0.33 -0.59 0.20 -0.31

Nirkum21 0.94 0.03 0.83 -0.64 0.94 0.70 0.88 0.48 0.91 0.19 0.91 0.19 0.32 -0.34 -0.81 -0.04 -0.31

Nirkum22 0.95 -0.19 0.74 -0.80 0.95 0.44 0.68 0.18 0.94 0.46 0.94 0.46 0.50 -0.51 -0.87 0.18 -0.51

Nirkum23 0.02 -0.95 -0.46 -0.65 0.03 -0.68 -0.52 -0.77 0.15 0.79 0.15 0.79 0.88 -0.89 -0.50 0.94 -0.89

Nirkum24 0.91 -0.14 0.73 -0.74 0.92 0.47 0.69 0.22 0.89 0.39 0.89 0.39 0.44 -0.43 -0.80 0.14 -0.44

Nirkum25 0.84 -0.47 0.51 -0.91 0.84 0.11 0.39 -0.16 0.86 0.70 0.86 0.70 0.70 -0.69 -0.88 0.46 -0.72

Nirkum26 0.50 -0.45 0.20 -0.66 0.50 0.16 0.29 0.01 0.50 0.33 0.50 0.33 0.59 -0.50 -0.58 0.47 -0.51

Nirkum27 0.59 -0.15 0.44 -0.52 0.60 0.42 0.52 0.27 0.56 0.13 0.56 0.13 0.34 -0.26 -0.51 0.16 -0.27

Nirkum28 0.85 -0.49 0.51 -0.93 0.85 0.16 0.42 -0.11 0.88 0.67 0.88 0.67 0.74 -0.73 -0.92 0.49 -0.74

Nirkum29 -0.38 -0.28 -0.50 0.08 -0.38 -0.04 -0.20 0.08 -0.39 -0.29 -0.39 -0.29 0.15 -0.01 0.20 0.31 0.01

Nirkum31 0.79 -0.54 0.42 -0.93 0.80 0.22 0.44 -0.02 0.83 0.58 0.83 0.58 0.79 -0.77 -0.93 0.54 -0.76

Odos 0.91 0.04 0.80 -0.62 0.91 0.73 0.88 0.52 0.89 0.15 0.89 0.15 0.31 -0.35 -0.80 -0.04 -0.30

Aksesi

pH

H2O

pH

KC

l 1 N

C-O

rganik

(%)

N-T

ota

l (%

)

C/N

P2O

5 H

Cl

25 %

(mg/1

00g)

K2O

HC

l 25

%

(mg/1

00g)

P2O

5 B

ray

I

(ppm

P)

Al-dd

(cm

ol/kg)

H-d

d

(cm

ol/kg)

KT

K

(cm

ol/kg)

Keje

nuhan

basa (

%)

K-d

d

(cm

ol/kg)

Na-d

d

(cm

ol/kg)

Ca-d

d

(cm

ol/kg)

Mg-d

d

(cm

ol/kg)

Lia

t (%

)

Pasir (

%)

Debu (

%)

Jawer Kotok2 0.25 0.25 -0.82 -0.13 -0.32 -0.58 0.30 0.25 -0.57 0.40 0.87 -0.92 -0.67 0.80 -0.67 0.96 -0.88 -0.82 0.86

Menes01 -0.01 0.11 -0.31 0.58 -0.69 -0.16 0.64 0.05 -0.35 0.23 0.45 -0.55 -0.37 0.67 -0.61 0.75 -0.61 -0.50 0.54

MenesGedang -0.06 0.08 -0.11 0.69 -0.70 -0.02 0.63 0.00 -0.26 0.09 0.25 -0.35 -0.24 0.50 -0.48 0.56 -0.44 -0.33 0.37

Nirkum02 -0.66 -0.70 0.95 0.65 0.22 0.81 0.11 -0.53 0.91 0.28 -0.89 0.84 0.98 -0.18 0.49 -0.67 0.87 0.89 -0.88

Nirkum03 -0.07 0.08 0.04 0.72 -0.67 0.07 0.56 -0.01 -0.19 -0.05 0.10 -0.17 -0.14 0.33 -0.35 0.38 -0.29 -0.20 0.22

Nirkum06 0.06 0.23 -0.25 0.48 -0.79 -0.11 0.57 0.06 -0.44 -0.10 0.34 -0.43 -0.44 0.27 -0.56 0.55 -0.53 -0.43 0.46

Rancung01 0.08 0.16 -0.76 0.07 -0.69 -0.40 0.59 0.05 -0.56 0.39 0.79 -0.93 -0.71 0.60 -0.89 0.95 -0.89 -0.77 0.83

Rancing 0.39 0.50 -0.64 0.17 -0.58 -0.54 0.36 0.39 -0.73 -0.08 0.74 -0.76 -0.73 0.63 -0.59 0.86 -0.85 -0.80 0.82

Bagolo 0.68 0.75 -0.83 -0.21 -0.30 -0.82 0.03 0.66 -0.92 -0.25 0.92 -0.83 -0.90 0.63 -0.44 0.87 -0.94 -0.96 0.96

Eno -0.20 -0.06 -0.42 0.45 -0.92 -0.04 0.83 -0.22 -0.32 0.39 0.46 -0.68 -0.46 0.41 -0.90 0.75 -0.65 -0.48 0.55

Ganola 0.64 0.74 -0.38 0.10 -0.21 -0.59 -0.06 0.68 -0.73 -0.54 0.53 -0.38 -0.58 0.47 -0.08 0.52 -0.59 -0.64 0.61

Nirkum08 -0.36 -0.31 -0.50 0.23 -0.73 0.01 0.80 -0.40 -0.13 0.76 0.48 -0.74 -0.35 0.43 -0.94 0.74 -0.59 -0.41 0.50

Nirkum09 -0.13 0.03 0.09 0.72 -0.71 0.15 0.60 -0.09 -0.14 -0.05 0.03 -0.13 -0.11 0.21 -0.37 0.31 -0.23 -0.13 0.16

Nirkum12 -0.03 0.10 0.06 0.74 -0.53 0.03 0.49 0.07 -0.16 -0.02 0.11 -0.15 -0.09 0.49 -0.25 0.41 -0.27 -0.20 0.22

Nirkum13 0.04 0.19 -0.21 0.58 -0.72 -0.11 0.58 0.08 -0.38 -0.01 0.34 -0.42 -0.36 0.45 -0.51 0.60 -0.52 -0.42 0.46

Nirkum14 -0.11 0.07 -0.13 0.59 -0.85 0.05 0.68 -0.11 -0.28 0.01 0.21 -0.34 -0.31 0.20 -0.59 0.47 -0.42 -0.29 0.33

Rancung02 0.40 0.45 -0.88 -0.13 -0.43 -0.68 0.29 0.38 -0.76 0.16 0.94 -0.96 -0.83 0.73 -0.69 0.99 -0.98 -0.93 0.96

Jawer Kotok1 0.47 0.52 -0.60 0.13 -0.24 -0.64 0.15 0.55 -0.66 -0.01 0.75 -0.69 -0.60 0.90 -0.35 0.87 -0.79 -0.79 0.80

Nirkum16 0.75 0.79 -0.37 -0.01 0.11 -0.70 -0.29 0.83 -0.69 -0.53 0.54 -0.32 -0.50 0.64 0.14 0.50 -0.53 -0.63 0.59

Nirkum18 -0.19 -0.05 0.03 0.78 -0.72 0.13 0.68 -0.12 -0.12 0.14 0.11 -0.23 -0.10 0.41 -0.45 0.45 -0.31 -0.19 0.23

Nirkum19 -0.32 -0.16 0.18 0.83 -0.76 0.31 0.72 -0.27 0.02 0.12 -0.07 -0.08 0.02 0.19 -0.42 0.27 -0.14 -0.01 0.05

Nirkum20 0.27 0.38 -0.28 0.47 -0.46 -0.33 0.34 0.35 -0.49 -0.10 0.46 -0.44 -0.41 0.68 -0.33 0.66 -0.58 -0.54 0.55

Nirkum21 -0.16 -0.01 -0.34 0.53 -0.91 -0.03 0.80 -0.16 -0.33 0.28 0.40 -0.59 -0.42 0.40 -0.80 0.70 -0.60 -0.44 0.51

Nirkum22 -0.23 -0.07 -0.03 0.71 -0.85 0.16 0.75 -0.21 -0.15 0.13 0.12 -0.28 -0.18 0.25 -0.58 0.44 -0.34 -0.20 0.25

Nirkum23 -0.72 -0.76 0.78 0.75 0.09 0.75 0.31 -0.57 0.86 0.55 -0.70 0.59 0.88 0.11 0.25 -0.38 0.65 0.72 -0.69

Nirkum24 -0.11 0.06 -0.07 0.65 -0.80 0.07 0.66 -0.09 -0.24 0.01 0.17 -0.29 -0.25 0.25 -0.52 0.45 -0.38 -0.26 0.30

Nirkum25 -0.35 -0.20 0.30 0.87 -0.69 0.38 0.66 -0.28 0.11 0.09 -0.19 0.05 0.13 0.15 -0.30 0.16 -0.02 0.10 -0.06

Nirkum26 0.17 0.28 0.08 0.62 -0.29 -0.11 0.23 0.29 -0.24 -0.22 0.11 -0.06 -0.09 0.52 -0.02 0.33 -0.23 -0.22 0.22

Nirkum27 0.32 0.45 -0.17 0.44 -0.43 -0.29 0.24 0.39 -0.48 -0.33 0.33 -0.28 -0.37 0.46 -0.19 0.48 -0.45 -0.44 0.44

Nirkum28 -0.36 -0.22 0.25 0.89 -0.70 0.35 0.71 -0.29 0.10 0.18 -0.13 -0.02 0.11 0.25 -0.36 0.24 -0.08 0.05 -0.01

Nirkum29 0.66 0.61 -0.14 -0.07 0.53 -0.59 -0.53 0.80 -0.38 -0.41 0.31 -0.04 -0.16 0.67 0.49 0.24 -0.22 -0.37 0.31

Nirkum31 -0.33 -0.22 0.15 0.88 -0.65 0.26 0.72 -0.23 0.07 0.31 0.00 -0.14 0.07 0.48 -0.41 0.40 -0.19 -0.06 0.11

Odos -0.18 -0.04 -0.39 0.50 -0.90 -0.05 0.82 -0.18 -0.32 0.38 0.45 -0.65 -0.43 0.47 -0.85 0.76 -0.64 -0.48 0.55

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

Pearson Dissimilarity

Struktur Pengelompokan Unsur Lingkungan dan Kultivar Lokal

Berdasarkan Dendrogram

Unsur Lingkungan

Hari Hujan per bulan (hari)

Akumulasi hari hujan (hari)

Awan (%)

Kelembaban (%)

C-Organik (%)

N-Total (%)

P2O5 HCl 25% (mg/100g)

Al-dd (cmol/kg)

Kejenuhan basa (%)

K-dd (cmol/kg)

Ca-dd (cmol/kg)

Liat (%)

Pasir (%)

Unsur Lingkungan

Suhu minimum (Tmin °C)

Suhu rata-rata (Tmean °C)

Suhu minimum dirasakan (Fmin °C)

Suhu maksimum dirasakan (Fmax °C)

Suhu dirasakan rata-rata (Fmean °C)

Rentang suhu dirasakan (F °C)

Curah hujan per bulan (mm)

Akumulasi curah hujan (mm)

K2O HCl 25% (mg/100g)

H-dd (cmol/kg)

KTK (cmol/kg)

Mg-dd (cmol/kg)

Debu (%)

Unsur Lingkungan

Suhu maksimum (Tmax C)

Rentang suhu (T C)

Angin (mph)

Angin kencang (mph)

Tekanan udara (mb)

pH H2O

pH KCl 1 N

C/N

Jumlah Umbi

Pertanaman

Bobot Umbi

Per Tanaman

Bobot 10

Umbi

Hasil

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

1.Aksesi plasma nutfah ubi jalar I. batatas dan kerabat liarnya, I. trifida

mempunyai keragaman morfologi yang luas. Terdapat 7 kelompok

karakter morfologi yang menjadi penciri keragaman aksesi plasma

nutfah ubi jalar dan kerabat liarnya. Aksesi plasma nutfah ubi jalar dan

kerabat liarnya terbagi ke dalam 11 kelompok dengan karakteristik

beragam dan kekerabatan yang dekat.

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

2. Aksesi plasma nutfah ubi jalar dan keturunan F1 mempunyai

keragaman morfologi yang luas dan terbagi ke dalam 4 kelompok

utama. Populasi aksesi plasma nutfah ubi jalar dan keturunan F1

mempunyai keragaman jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per

tanaman, bobot 10 umbi, dan hasil yang luas yang didukung oleh

heritabilitas arti sempit yang tinggi. Aksesi-aksesi plasma nutfah ubi

jalar berpotensi menghasilkan genotip F1 potensial berdaya hasil

tinggi, dan terpilih 71 genotip F1 potensial sebagai calon kultivar

unggul.

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

3. Terdapat interaksi genotip x lingkungan yang berpengaruh terhadap

penampilan jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman,

bobot 10 umbi, dan hasil umbi. Kultivar lokal Eno dan Nirkum24

mempunyai penampilan stabil pada karakter jumlah umbi per

tanaman. Eno, Menes01, Rancung01, Nirkum14, Jawer Kotok1, dan

Nirkum27 merupakan kultivar lokal yang mempunyai penampilan

stabil pada bobot umbi per tanaman. Rancung01, Nirkum20,

Nirkum27, dan Odos stabil pada karakter bobot 10 umbi. Menes01,

Nirkum13, dan Nirkum27 mempunyai penampilan stabil pada hasil

umbi. Penampilan hasil dan komponen hasil pada kultivar lokal

tertentu dipengaruhi oleh unsur cuaca dan unsur tanah tertentu.

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

1. Perlu dilakukan identifikasi keragaman dan kekerabatan

menggunakan marka genetik untuk komparasi dan memilih aksesi-

aksesi potensial, dan juga untuk identifikasi duplikasi genetik pada

aksesi. Aksesi-aksesi yang berkelompok terpisah dapat dijadikan

tetua pada persilangan terarah untuk dikaji lebih lanjut pola pewarisan

karakter morfologi dan hasil secara terarah

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

2. Aksesi-aksesi yang menghasilkan keturunan heterosis dapat

dijadikan sebagai tetua persilangan terarah dan harus dikaji pola

pewarisan warna daging ubi sebagai bahan pertimbangan dalam

program pemuliaan tanaman ubi jalar. Genotip F1 potensial harus

diuji daya hasil lebih lanjut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

pasar dan juga daya dukung lingkungan untuk pertumbuhan optimal.

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

3. Perlu dilakukan pemetaan pola cuaca dan tanah sebagai dasar untuk

perbaikan teknik budidaya sehubungan dengan kuatnya interaksi

genotip x lingkungan pada kultivar-kultivar lokal.

Terima kasih